SlideShare a Scribd company logo
POSTMODERNISME
HELLO!
I am KUSWOYO AJI
I am here because I love to give presentations.
You can find me at @kuswoyoaji
2
A.Latar Belakang Lahirnya Aliran Postmodernisme
▰ Latar belangkang timbulnya aliran Postmodernisme disebabkan adanya kritik atau ketidak
percayaan terhadap aliran Modernisme yang dianggap telah gagal mewujudkan cita-cita yang
mereka agung-agungkan yaitu ingin mensejahterakan seluruh umat manusia, tetapi malah
sebaliknya bahwa aliran modernisme dianggap telah gagal dan merusak tatanan kehidupan
masyarakat yaitu kehidupan masyarakat sudah terlalu individualisme, yang kaya semakin kaya,
yang miskin semakin miskin, yang pintar membodohi orang yang bodoh dan negara yang kuat
menjajah negara yang lemah.
▰ Dunia saat ini sedang bergejolak, khususnya dalam bidang filsafat, ilmu, seni dan kebudayaan.
Manusia merasa tidak puas dan tidak dapat bertahan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, kapitalisme, serta cara berpikir modern. Modernisme dianggap sudah usang dan
harus diganti dengan paradigma baru yaitu postmodernisme. Inilah hal-hal yang melatar
belakangi lahir atau timbulnya aliran / paham postmodernisme
3
B. Pengertian Aliran Postmodernisme.
▰ Kata postmodern berasal dari kata depan “post” (Latin klasik) dan kata akhiran
“modern” (Perancis, moderene). Secara etimologis, postmodern merujuk pada sebuah
kehidupan setelah modernisme. Secara filsafat, istilah postmodern merujuk pada dua
hal yaitu ketidakpercayaan tentang metanaratif dan akhir sejarah.
▰ Postmodernisme dibedakan dengan postmodernitas, jika postmodernisme lebih
menunjuk pada konsep berpikir. Sedangkan postmodernitas lebih menunjuk pada
situasi dan tata sosial sosial produk teknologi informasi, globalisasi, fragmentasi gaya
hidup, konsumerisme yang berlebihan, deregulasi pasar uang dan sarana publik,
usangnya negara dan bangsa serta penggalian kembali inspirasi-inspirasi tradisi. Hal
ini secara singkat sebenarnya ingin menghargai faktor lain (tradisi, spiritualitas) yang
dihilangkan oleh rasionalisme, strukturalisme dan sekularisme. 4
▰ Istilah postmodernisme pertama kali diperkenalkan oleh filsuf
Jerman, Rudolf Pannwitz, pada tahun 1917, untuk
menggambarkan nihilisme budaya barat abad ke-20. Istilah ini
pertama kali muncul pada bidang seni dan kemudian juga
arsitektur, ketika perumahan Pruitt-Igoe di St. Louis dihancurkan
dengan dinamit dan dimulailah pengembangan karya-karya
arsitektur yang berwajah baru
5
Kvale (2006)
Postmodernisme adalah
pengistilahan yang jauh berbeda
dalam posmodern, hal ini
dikarenakan postmodernisme
memiliki karektristik yang luas,
kontroversial, dan ambigu. Akan
tetapi yang pasti Kvale berpendapat
bahwa postmodernisme tersusun
dari istilah postmodernitas dan
posmodernism
C. Pengertian PostMoDERNISME menurut tokoh
Anthony Giddens
Munculnya gerakan mengenai
agenda sosial dan agenda
politik dengan kosentrasi pada
lingkungan, hingga akhirnya
istilah ini menjadi
penggantidaripada sistem
kapitalisme dengan sosialisme
yang berkembang pada saat
ini..
6
▰ Lyotard
munculnya rasa
ketidakpercayaan terhadap
permasalahan yang besar di
dalam melegitimasikan
perkembangan ilmu
pengetahuan
▰ Eagleton
Pengambilan mengenai ide dari
modernisme dengan mempertajam
terhadap kritik dan jarak, karena
postmodernisme dibentuk dengan tujuan
untuk memberikan pemecahan masalah
sosial yang terjadi dalam masyarakat,
termasuk di dalamnya adalah masalah
kebudayaan.
7
..dengan demikian
▰ Postmodernisme adalah suatu pergerakan ide yang menggantikan ide-ide zaman
modern (yang mengutamakan rasio, objektivitas, dan kemajuan). Postmodern
memiliki cita-cita, ingin meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial, kesadaran akan
peristiwa sejarah dan perkembangan dalam bidang penyiaran. Postmodern
mengkritik modernisme yang dianggap telah menyebabkan desentralisasi di bidang
ekonomi dan teknologi, apalagi hal ini ditambah dengan pengaruh globalisasi.
Selain itu, postmodern menganggap media yang ada saat ini hanya berkutat pada
masalah yang sama dan saling meniru satu sama lain.
8
“
Francois Lyotard mengatakan bahwa postmodernisme merupakan
intensifikasi yang dinamis, yang merupakan upaya terus menerus
untuk mencari kebaruan, eksperimentasi dan revolusi kehidupan,
yang menentang dan tidak percaya pada segala bentuk narasi
besar, berupa penolakannya terhadap filsafat metafisis, filsafat
sejarah, dan segala bentuk pemikiran totalitas, seperti Hegelian,
Liberalisme, Marxisme, dan lain-lain. Postmodern dalam bidang
filsafat dapat diartikan segala bentuk refleksi kritis atas
paradigma modern dan atas metafisika pada umumnya..
9
9
D. Postmodernisme kritik terhadap modernisme
▰ Postmodernis awal, Nietzsche, mengkritik Modernism (sains) sebagai kecurangan
yang mengklaim kebenaran yang tetap, netral dan objektif padahal sesuatu itu
adalah mustahil. Bagi Nietzsche, penjelasan ilmiah bukan penjelasan yang
sebenarnya; itu hanya menghasilakan deskripsi yang rumit.
▰ Sedangkan Foucault curiga bahwa sains bukan disiplin netral seperti diklaim kaum
Modernis, ada banyak teori bersaing dan berkompetisi disana
▰ Sedangkan Baudrillard curiga terhadap peran media massa sebagai wujud dari
modernisasi yang telah banyak melakukan kebohongan. “Apakah kita benar-benar
melihat apa yang terjadi? Siapa mengatakan hal itu?
10
▰ Menurut Pauline Rosenau mengatakan bahwa, postmodernisme menganggap
modernisme telah gagal dalam beberapa hal penting antara lain:
Pertama, modernisme gagal mewujudkan perbaikan-perbaikan dramatis
sebagaimana diinginkan para pedukung fanatiknya.
Kedua, ilmu pengetahuan modern tidak mampu melepaskan diri dari kesewenang-
wenangan dan penyalahgunaan otoritas seperti tampak pada preferensi-preferensi
yang seringkali mendahului hasil penelitian.
Ketiga, ada semacam kontradiksi antara teori dan fakta dalam perkembangan ilmu-
ilmu modern.
11
Keempat, ada semacam keyakinan – yang sesungguhnya tidak berdasar– bahwa
ilmu pengetahuan modern mampu memecahkan segala persoalan yang dihadapi
manusia dan lingkungannya; dan ternyata keyakinan ini keliru manakala kita
menyaksikan bahwa kelaparan, kemiskinan, dan kerusakan lingkungan terus
terjadi menyertai perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
Kelima, ilmu-ilmu modern kurang memperhatikan dimensi-dimensi mistis dan
metafisik eksistensi manusia karena terlalu menekankan pada atribut fisik
individu.
12
RASIONALISME
▰ Rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting
untuk memperoleh pengetahuan. Menurut aliran rasionalisme suatu pengetahuan diperoleh dengan
cara berpikir.
▰ Latar belakang munculnya rasionalisme adalah keinginan untuk membebaskan diri dari segala
pemikiran tradisional (scholastic), yang pernah diterima, tetapi ternyata tidak mampu mengenai
hasil-hasil ilmu pengetahuan yang dihadapi. Pada tokoh aliran Rasionalisme diantaranya adalah
Descartes (1596- 1650 M ).
▰ Akal adalah dasar kepastian pengetahuan, pengetahuan yang benar diperoleh dan di ukur dengan
akal manusia, menurut aliran ini, memperoleh pengetahuan melalui kegiatan akal menangkap objek.
Orang mengatakan (biasanya) bapak aliran ini ialah Rene Descartes (1596-1650); ini benar. Akan
tetapi, sesungguhnya paham seperti ini sudah ada jauh sebelum itu. Orang-orang yunani kuno telah
meyakini juga bahwa akal adalah alat dalam memperoleh pengetahuan yang benar, lebih-lebih pada
Aristoteles.
13
….KRITIK POSTMODERNISM TERHADAP IDEOLOGI MODERN
▰ Pertama, penafian atas ke-universal-an suatu pemikiran (totalism).
Para penganut postmodernisme beranggapan, tidak ada realita yang bernama rasio universal. Yang ada
adalah relativitas dari eksistensi plural. Oleh karenanya, perlu dirubah dengan cara berpikir dari “totalizing”
menuju “pluralistic and open democracy” dalam segala aspek kehidupan. Dari sini dapat diketahui, betapa
postmodernisme sangat bertumpu pada pemikiran individualisme sehingga dari situlah muncul relativisme
dalam pemikiran seorang postmodernis. Ini jelas sangat berbeda dengan konsep metode ilmiah dan gejala
ilmu pengetahuan modern yang menitikberatkan pada konseptualisasi dan universalisasi teori. Misalnya
kita mengenal konsep induksi, deduksi, silogisme dan lain sebagainya yang menjadi acuan pokok untuk
menemukan ide universal akan sebuah pengetahuan modern. Disinilah postmodernisme berpendapat
semuanya itu hatus ditinggalkan dan ditinjau ulang.
14
▰ Kedua, penekanan adanya pergolakan pada identitas personal maupun sosial secara terus-menerus
yang tiada henti.
Hal itu sebagai solusi dari konsep yang permanen dan mapan yang merupakan hasil dari kerja panjang
modernisme. Postmodernis memberikan kritik bahwa hanya melalui proses berpikirlah yang dapat
membedakan manusia dengan makhluk lain. Jika pemikiran manusia selalu terjadi perubahan, maka
perubahan tadi secara otomatis akan dapat menjadi penggerak untuk perubahan dalam disiplin lain.
Postmodernisme menolak segala bentuk konsep fundamental —bersifat universal—yang bernilai sakralitas
seolah menempati posisi sebagai tumpuan atas konsep-konsep lain. Manusia postmodernis diharuskan
selalu kritis dalam menghadapi semua permasalahan, termasuk dalam mengkritisi prinsip-prinsip dasar –
dasar pengetahuan modern yang dianggap baku dan mapan.
15
▰ Ketiga, semua jenis ideologi harus dikritisi dan ditolak.
Selayaknya dalam konsep berideologi, ruang lingkup dan gerak manusia akan
selalu dibatasi dengan mata rantai keyakinan prinsip yang permanen. Sedang
setiap prinsip permanen dengan tegas ditolak oleh kalangan postmodernis. Oleh
karenanya, manusia postmodernis tidak boleh terikat pada ideologi permanen
apapun, termasuk ideologi agama sekalipun.
16
▰ Keempat, setiap eksistensi obyektif dan permanen harus diingkari.
Atas dasar pemikiran relativisme, manusia postmodernis ingin membuktikan tidak adanya tolok ukur
sejati dalam penentuan obyektifitas dan hakekat kebenaran,kebenaran agama sekaligus. Ini tentu
sangat berbeda dengan paradigma modernisme pada ilmu pengetahuan modern yang sangat
menekakan obyektifitas dalam prosesdur ilmiah untuk mendapatkan kebenaran. Ungkapan
Nietzsche(1844-1900), “God is Dead”[20]. Atau ungkapan lain seperti “The Christian God has ceased
to be believable”, terus merebak dan semakin digemari oleh banyak kalangan di banyak negara Barat,
Sebagai bukti atas usaha propaganda mereka yang mengusung tema konsep nihilisme dalam filsafat
posmodernisme[21].
17
▰ Kelima, semua jenis epistemologi harus dibongkar.
Kritik tajam secara terbuka merupakan asas pemikiran filsafat postmodernisme. Pemikiran
ataupun setiap postulat—yang bersifat prinsip—yang berkaitan dengan keuniversalan,
kausalitas, kepastian dam sejenisnya akan diingkari. Berbeda halnya pada zaman Modernis,
semua itu dapat diterima oleh manusia modernis. Ini mengandung arti bahwa rencana
postmodernisme adalah dalam rangka mengevaluasi kembali segala pemikiran yang pernah
diterima pada masa modernisme, dengan cara mengkritisi dan menguji ulang. Meskipun
pada prakteknya sulit sekali untuk menemukan kerangka epistemologi yang jelas dari gaya
pemikiran posmodernisme itu sendiri.
18
▰ Keenam, postmodernisme memiliki ide besar melakukan pengingkaran penggunaan metode
permanen dan paten dalam menilai fakta dan realitas serta ilmu pengetahuan.
Jika dilihat secara spintas, postmodernist cenderung menerapkan metodologi berpikir “asal comot”
dengan mainstream pemikiran yang kurang jelas dan tidak beraturan. Postmodernisme seolah tampak
menghalalkan segala cara sehingga cenderung bebas nilai. Namun ini perlu disadari bahwa
postmodernisme hakekatnya Postmodernisme ingin membuka berbagai penafsiran baru atas kekakuan
yang diciptakan oleh paham modern. Era postmodernisme adalah era pemikiran dengan pola
penggabungan dari berbagai jenis pondasi pemikiran filosofis. Posmodernist tidak mau terkungkung dan
terjebak dalam satu bentuk pondasi pemikiran filsafat. Hal ini dilakukan untuk menentang kaum
tradisional yang tidak memiliki pemikiran maju karena mengacu pada satu asas pemikiran saja.
Postmodernisme mengakui bahwa apa yang ada sekarang ini adalah apa yang disebut dengan post
philosophy, puncak perbedaan dengan filsafat modernis. Dengan jenis filsafat inilah, mereka ingin
meyakinkan kaum intelektual bahwa dengan berpegangan prinsip tersebut dapat meraih berbagai hal
yang menjadi impian dalam kehidupan era kontemporer[22].
19
E. Postmodernisme kritik terhadap kapitalisme
▰ 1) kapitalisme modern
terlalu tergantung pada
otoritas pada teoretisi
sosialekonomi seperti Adam
Smith, J.S.Mill, Max Weber,
Keynes, Samuelson, dan
lain-lain yang menciptakan
postulasi teoritis untuk
secara sewenangwenang
merancang skenario bagi
berlangsungnya prinsip
kapitalisme;
▰ 2) Modernisme
memahami perkembangan
sejarah secara keliru ketika
menganggap sejarah
sebagai suatu gerakan linear
menuju suatu titik yang
sudah pasti. Postmodenisme
muncul dengan gagasan
bahwa sejarah merupakan
suatu genealogi, yakni
proses yang polivalen
▰ 3) Erat kaitannya dengan
kekeliruan dalam menginterpretasi
perkembangan sejarah, ekonomi
modern cenderung untuk hanya
memperhitungkan aspek-aspek noble
material dan mengesampingkan
vulgar material sehingga berbagai
upaya penyelesaian krisis seringkali
justru berubah menjadi pelecehan.
Inkonsistensi yang terjadi adalah
akibat rendahnya empati para
pembuat keputusan terhadap
persoalan-persoalan yang mereka
hadapi. 20
F. Ciri-Ciri Postmodernisme
1.
Timbulnya
pemberontakan secara
kritis terhadap proyek
modernitas; memudarnya
kepercayaan pada agama
yang bersifat transenden
(meta-narasi); dan
diterimanya pandangan
pluralisme relativisme
kebenaran.
2
Meledaknya industri media massa,
sehingga ia bagaikan perpanjangan
dari sistem indera, organ dan saraf
kita, yang pada urutannya menjadikan
dunia menjadi terasa kecil. Lebih dari
itu, kekuatan media massa telah
menjelma bagaikan “agama” atau
“tuhan” sekuler, dalam artian perilaku
orang tidak lagi ditentukan oleh
agama-agama tradisional, tetapi tanpa
disadari telah diatur oleh media
massa, semisal program televisi.
3
Munculnya radikalisme etnis
dan keagamaan. Fenomena ini
muncul diduga sebagai reaksi
atau alternatif ketika orang
semakin meragukan terhadap
kebenaran sains, teknologi dan
filsafat yang dinilai gagal
memenuhi janjinya untuk
membebaskan manusia, tetapi
sebaliknya, yang terjadi adalah
penindasan.
21
4.
Munculnya
kecenderungan baru
untuk menemukan
identitas dan apresiasi
serta keterikatan
rasionalisme dengan
masa lalu.
5.
Semakin menguatnya
wilayah perkotaan (urban)
sebagai pusat kebudayaan,
dan wilayah pedesaan
sebagai daerah pinggiran.
Pola ini juga berlaku bagi
menguatnya dominasi negara
maju atas negara
berkembang. Ibarat negara
maju sebagai “titik pusat”
yang menentukan gerak pada
“lingkaran pinggir”.
6.
Semakin terbukanya peluang bagi
klas-klas sosial atau kelompok
untuk mengemukakan pendapat
secara lebih bebas. Dengan kata
lain, era Postmodernisme telah
ikut mendorong bagi proses
demokratisasi.
22
7.
Era Postmodernisme juga ditandai
dengan munculnya kecenderungan
bagi tumbuhnya eklektisisme dan
pencampuradukan dari berbagai
wacana, potret serpihan-serpihan
realitas, sehingga seseorang sulit
untuk ditempatkan secara ketat pada
kelompok budaya secara eksklusif.
8.
Bahasa yang digunakan dalam waacana
Postmodernisme seringkali mengesankan
ketidakjelasan makna dan inkonsistensi
sehingga apa yang disebut “era
Postmodernisme” banyak mengandung
paradoks
23
G. Kritik terhadap Postmodernisme
24
Postmodernisme telah menarik para intelektual untuk memberikan kritiknya. Jika
diklasifikasikan, maka terdapat 4 (empat) kritik terhadap postmodern yaitu :
1. Kritik yang diberikan berdasarkan sudut pandang orang yang menolak konsep
modernism.
2. Kritik yang diberikan oleh mereka yang menjunjung tinggi modernism yang juga
percaya postmodernisme kurang memiliki karakteristik penting dari proyek
modern.
3. Kritik dalam masyarakat postmodern yang mencari perbaikan atau perubahan
berdasarkan pemahaman mereka tentang postmodernisme.
4. Kritik yang diberikan oleh mereka yang percaya bahwa postmodernisme
hanyalah sebuah proses yang lewat dan bukan merupakan pertumbuhan dalam
organisasi sosial.
H. Manfaat Mempelajari Teori Postmodern
▰ Mempelajari teori postmodern dapat memberikan berbagai manfaat,
diantaranya adalah kita dapat memahami pengertian postmodernisme
melalui perjalanan sejarah perkembangan istilah postmodernisme
dan kritik yang diberikan oleh para ahli. Selain itu, kita juga dapat
memahami secara singkat kaitan postmodernisme dengan
komunikasi.
25
I. PERKEMBANGAN LOGOSENTRISME
26
Tradisi filsafat Barat sepenuhnya
didasarkan pada apa yang disebut
sebagai logosentrisme atau ‘metafisika
kehadiran’ (metaphysics of presence).
Logosentrisme merupakan sistem
metafisik yang mengandaikan logos atau
kebenaran transendental di balik segala
hal yang tampak di permukaan atau
segala hal yang terjadi di dunia
fenomenal. Makna tidak pernah hadir
kecuali dalam intertekstualitas tanda.
▰ VISI PHENOMENOLOGIK
Dalam Visi phenomenologik, fase pemikiran
filsafat dibagi menjadi:
▰ 1. fase kosmosentrisme
▰ 2. fase teosentrisme
▰ 3. Antrophosenterisme
▰ 4. logosentrisme
1. Fisrt order of logic : matematika
2. Second Order of Logic : Bahasa
Fase pemikiran filsafat dalam visi phenomenologi
▰ Kosmosentrisme
Dimana pusat obyek
wacana/diskursus
keilmuan ada pada
alam semesta
▰ Teosentrisme
Pusat diskursus
keilmuan ada pada
Tuhan
▰ Antrophosentrism
Pusat diskursus
keilmuan ada pada
manusia
27
▰ Logosentrisme
Pusat diskursus
keilmuan ada pada
tanda/symbol:
termasuk Bahasa
didalamnya
Melacak Logosentrisme
28
Strukturalisme
positivistik De sausure
Strukturalisme
phenomenologik
Poststruktura
lisme
Melahirkan ilmu hermeunetika, ilmu tentang
penafsiran seputar logos atau seputar struktur dan
system bahasa
Ricour dan Gadamer hermeunetik tidak lagi bersifat
positivistic melainkan filosofik. Melahirkan kritik thdp
hermeunetika yang membatasi ekspresi manusia pada
ikatan struktur Bahasa makna kata dan aturan Bahasa
lain .Ricour berpendapat hermeunetika adalah ilmu
interpretasi terhadap interpretasi.
Logosentrisme menghilangkan peran manusia sebagai
subjek, strukturalisme de sausure menjadikan manusia
bukan subjek berfikir/tindakan melainkan yang dibicarakan
oleh struktur Bahasa, maka Derrida mendekonstruksi
pemikiran logosentrisme positivistic tsb
J. Mengingat kembali strukturalisme
29
Strukturalisme adalah pendekatan yang melihat berbagai gejala budaya
dan alamiah sebagai sebuah struktur yang terdiri atas unsur-unsur
yang saling berkaitan dalam satu kesatuan (Piaget). Bagi kaum
strukturalis, praktik sosial yang tampak tidak beraturan di permukaan ini
sebenarnya selalu didasari oleh struktur dalam atau fundamental yang
biasanya tak nampak yang beroperasi di bawah kesadaran manusia.
Oleh karena itu, strukturalisme juga mengandaikan individu atau subjek
pelaku yang tidak bebas karena ditentukan oleh struktur tersebut dalam
praktik sosialnya.
EPISTEM SEBAGAI STRUKTUR (FUCOULT)
▰ Dalam Les mots et les choses (1966) Foucault melahirkan istilah épistémè yang
secara sederhana dapat diartikan sebagai keseluruhan ruang bermakna, stratigrafi
yang mendasari kehidupan intelektual, serta kumpulan prapengandaian pemikiran
suatu jaman. Bambang Sugiharto menyebut épistémè sebagai struktur kognitif
fundamental yang mendasari keseluruhan pola berpikir masyarakat di suatu
jaman.2 Beberapa kritikus lain menyebutkan bahwa épistémè bisa disejajarkan
dengan paradigma menurut pandangan Thomas Kuhn.
30
EPISTEM…..
▰ Sebagai sebuah struktur, épistémè dapat dikenali dari salah satu sifat
struktur yang disepakati oleh para pemikir strukturalis, yaitu totalitas.
Dalam bukunya L’archeologie du savoir (1969) Foucault menjelaskan
épistémè sebagai sebuah totalitas yang menyatukan, dalam arti
mengendalikan cara kita memandang dan memahami realitas tanpa kita
sadari. Épistémè hanya berlaku pada suatu zaman. Ketika kita sadar akan
épistémè yang mempengaruhi kita, berarti kita telah berada dalam
épistémè yang berbeda, karena menurut Foucault épistémè tidak dapat
dilihat atau disadari ketika kita ada di dalamnya.3
31
EPISTEM…..
▰ Épistémè tidak bisa dilacak, tetapi dapat ditemukan dengan cara mengungkap “yang
tabu, yang gila, dan yang tidak benar” menurut pandangan suatu jaman. Pada saat
kita menemukan “yang tabu”, maka kita telah mengetahui sebelumnya “yang pantas”.
Saat kita tahu “yang gila”, maka kita sebelumnya telah tahun mana “yang normal”.
Demikian juga dengan “yang tidak benar”, saat kita temukan, berarti kita ada di dalam
“yang benar”. Klasifikasi-klasifikasi itulah yang sepenuhnya didasari oleh épistémè
suatu jaman. Oleh karena itulah Foucault sangat serius mendalami masalah kegilaan,
seksualitas, dan kejahatan, karena melalui ketiga hal itulah dia bisa mengidentifikasi
épistémè suatu jaman.
32
K. Poststrukturalisme
▰ Derrida mengajak untuk melampaui bahasa seperti yang dihasilkan oleh sistem
linguistik dan logika. Hubungan antara bahasa dan pikiran merupakan hubungan
yang timpang. Pikiran selalu diperlakukan lebih tinggi danpada kata-kata, Pikiran
menjadi sumber dari bahasa, sementara bahasa hanya kepanjangan tangan dari
pikiran. Bahasa bertugas menyampaikan sesuatu yang ingin diekspresikan oleh
pikiran. Derrida menolak supremasi pikiran sebagai fakultas tersendiri yang bebas
dari bahasa, dan sebaliknya menegaskan bahwa pikiran juga terkontaminasi oleh
bahasa dan diferensialitas tanda-tanda. Derrida mengoperasikan differance untuk
membedah kelemahan internal dari metafisika Barat.
33
▰ Poststrukturalisme melayangkan sejumlah kritik metateoritis dan mempertanyakan
kebenaran atas segala hal. Poststrukturalisme, sesuai argumentasi Derrida, pada dasarnya
sangat menentang logosentrisme yang menyatakan bahwa manusia mampu menemukan
pengetahuan dan “kebenaran tunggal” yang absolut. Oleh karena itu, manusia tidak dapat
secara seenaknya menentukan mana langkah konkrit efektif yang harus dilakukan untuk
menghadapi suatu problematika tanpa adanya pertimbangan dan pemikiran yang matang.
Derrida menghendaki adanya keterbukaan dan kesadaran akan pentingnya pendekatan etika-
politis dalam setiap pengambilan kebijakan. Selain itu, serupa dengan pola pemikiran
Postmodernisme, Poststrukturalisme juga menekankan pada pentingnya upaya dekonstruksi.
Dekonstruksi pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk mencoba meruntuhkan
pemahaman lama manusia yang terkesan inevitable dan melekat kuat dalam pikiran mereka.
34
L.TEORI HERMENEUTIKA GADAMER
▰ Pertama, ” prasangka hermeneutik“.
bahwa dalam membaca dan memahami sebuah teks harus dilakukan secara
teliti dan kritis. Sebab sebuah teks yang tidak diteliti dan diintegrasi secara
kritis tidak menutup kemungkinan besar sebuah teks akan menjajah kesadaran
kognitif kita. Tetapi adalah hal yang tidak mudah bagi seseorang untuk
memperoleh data yang akurat mengenai asal usul sebuah teks dan cenderung
untuk menerima sumber otoritas tanpa argumentasi kritis.
35
TEORI HERMENEUTIKA GADAMER
▰ Kedua, ” Lingkaran Hermeneutika “ .
”Prasangka hermeneutik“ bagi Gadamer nampaknya baru merupakan tangga awal untuk dapat
memahami sebuah teks secara kritis. Ia sebetulnya hendak menekankan perlunya ” mengerti ”.
Bagi Gadamer mengerti merupakan suatu proses yang melingkar. Untuk mencapai pengertian,
maka seseorang harus bertolak dari pengertian. Misalnya untuk mengerti suatu teks maka
harus memiliki prapengertian tentang teks tersebut. Jika tidak, maka tidak mungkin akan
memperoleh pengertian tentang teks tersebut. Tetapi di lain pihak dengan membaca teks itu
prapengertian terwujud menjadi pengertian yang sungguh-sungguh. Proses ini oleh Gadamer
disebut dengan ”The hermeneutical circle” (lingkaran hermeneutika).
36
TEORI HERMENEUTIKA GADAMER
▰ Ketiga, ” Aku-Engkau “ menjadi ” Kami “ .
Menurut Gadamer sebuah dialog seperti dialog kita dengan teks akan dipandang
sebagai dialog yang produktif jika formulasi subjek-objek ”aku-engkau“ telah
hilang dan digantikan dengan “kami“.16
37
TEORI HERMENEUTIKA GADAMER
▰ Keempat, hermeneutika dialektis.
Gadamer menegaskan bahwa setiap pemahaman kita senantiasa merupakan suatu yang
bersifat historis, peristiwa dialektis dan peristiwa kebahasaan. Karena itu, terbuka
kemungkinan terciptanya hermeneutika yang lebih luas. Hermeneutika adalah ontologi dan
fenomenologi pemahaman. Kunci bagi pemahaman adalah partisipasi dan keterbukaan, bukan
manipulaisi dan pengendalian. Lebih lanjut menurut Gadamer hermeneutika berkaitan dengan
pengalaman, bukan hanya pengetahuan; berkaitan dengan dialetika bukan metodologi.
Metode dipandangnya bukan merupakan suatu jalan untuk mencapai suatu kebenaran.
Kebenaran akan mengelak kalau kita menggunakan metodologi. Gadamer memperlihatakan
bahwa dialetika sebagai suatu sarana untuk melampaui kecenderungan metode yang
memprastrukturkan kegiatan ilmiyah seorang peneliti. Metode menurut Gadamer tidak mampu
mengimplisitkan kebenaran yang sudah impilisit di dalam metode.
38
M. DEKONSTRUKSI JAQUES DERRIDA
▰ Dekonstruksi adalah sebuah metode sekaligus melampaui metode itu sendiri. Dekonstruksi
tidak hanya menggambarkan teks, baik teks literatur ataupun teks sebagai realitas, apa
adanya, melainkan juga mau mengungkap kontradiksi yang terletak di dalam detil teks,
sehingga pemaknaan dan arti baru yang sebelumnya tidak terungkapkan bisa tampil dan
justru menjadi dominan. Dalam bahasa Derrida dekonstruksi hendak menemukan
kontradiksi dan menggetarkan seluruh teks. Menurut Royle di dalam tulisannya tentang
Derrida, dekonstruksi adalah sebuah gempa yang menggetarkan seluruh teks, dan
mengubahnya ke arah yang sama sekali tidak terduga. Kemungkinan untuk melakukan
dekonstruksi sudah selalu terkandung di dalam teks itu sendiri. Kemungkinan yang tampak
seperti hantu, namun sama nyatanya seperti teks itu sendiri. Dekonstruksi itu sendiri adalah
teks.
39
N. ETIKA POSTMODERNISME
▰ Etika postmodern tidak didasarkan pada prinsip universal atau tidak berubah.
Orang Kristen, Yahudi, dan Muslim merangkul kode etik kemutlakan moral
yang didasarkan pada karakter Allah atau keputusan moral;Kaum Humanis
sekuler, Marxis, dan Postmodernis mendasarkan sistem etika mereka pada
ateisme, naturalisme, dan evolusi. Meskipun muncul dari akar yang sama,
etika postmodern berbeda secara signifikan dari etika sekuler humanis dan
marxis. (Richard Rorty)
40
1. Tidak Ada Otoritas di Luar Diri
Dari perspektif pandangan dunia postmodern, etika
adalah hasil logis dari komitmen sebelumnya pada
teologi tertentu. Richard Rorty membuat hubungan ini
dalam karyanya Mencapai Negara Kita, di mana dia
merendahkan keberadaan Tuhan dan tempat Tuhan
dalam skema moral alam semesta. Untuk
mengilustrasikan perspektif ini, Rorty memanggil puisi
Walt Whitman, yang mengungkapkan pandangannya
tentang Tuhan dalam kalimat berikut: “Dan saya
memanggil umat manusia, Jangan penasaran tentang
Tuhan. Sebab aku yang penasaran masing-masing
tidak penasaran dengan Tuhan. ” Dengan menganut
gagasan Whitman, Rorty menyatakan: “Whitman
berpikir bahwa tidak perlu penasaran tentang Tuhan
karena tidak ada standar, bahkan tidak ada yang ilahi,
yang bertentangan dengan keputusan orang bebas
dapat diukur.Orang Amerika, [Whitman] berharap,
akan menghabiskan energi yang telah dihabiskan
masyarakat manusia untuk menemukan keinginan
Tuhan dalam menemukan hasrat satu sama lain. ”
Rorty bersikeras bahwa untuk Whitman dan John
Dewey, ada "tidak ada ruang untuk kepatuhan kepada
otoritas bukan manusia [yaitu, Tuhan]." Bahkan,
menciptakan konsepsi baru tentang apa artinya
menjadi manusia adalah "masalah melupakan tentang
keabadian." Rorty dan rekan-rekan postmodernisnya
membangun bagian etis dari pandangan dunia mereka
dari landasan ateisme ini.
41
2. Relativisme Moral Budaya
▰ Setelah menyangkal keberadaan Tuhan, Rorty bergerak untuk menyangkal keberadaan
realitas moral universal "yang mungkin diharapkan oleh penilaian moral kita untuk
berkoresponden, sebagaimana ilmu pengetahuan fisik kita konon sesuai dengan realitas
fisik."
▰ Pada tahap ini, kita mungkin bertanya, Jika tidak ada realitas moral objektif, mengapa
harus peduli dengan masalah etika? Meskipun ini tampaknya langkah berikutnya yang
masuk akal, Postmodernis tidak merasa nyaman dengan meninggalkan etika
sepenuhnya dan malah didorong untuk mencari dalam pandangan dunia mereka untuk
standar benar dan salah.
42
3. Moralitas yang Berkembang dengan Dorongan
▰ Dalam etika Postmodern, standar moral masyarakat ditentukan oleh koersi dan
konsensus. Moralitas tidak berhubungan dengan Tuhan atau didikte oleh jenis hukum
alam apa pun; sebaliknya, sistem etika dibangun di dalam masyarakat. Setiap budaya,
dengan demikian, memiliki standar moral sendiri yang timbul dari berbagai pengaruh
dalam setiap kelompok tertentu. Selain itu, moralitas tidak stagnan; itu berubah,
beradaptasi, dan terus berkembang sesuai dengan perintah kelompok.
▰ Untuk menunjukkan bahwa standar moral ditentukan oleh budaya dan berevolusi dengan
masyarakat, pertimbangkan contoh aborsi. Di masa lalu, masyarakat Barat yang paling
beradab, di bawah pengaruh persuasi Kristen, membenci praktik aborsi. Namun, dalam
masyarakat kita saat ini, pemerintah sekuler dan warganya lebih nyaman dengan praktik
ini.
43
44
45

More Related Content

Similar to PPT_KAJIAN_POSTMODERNISME.pptx

Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
MirzaFaiz2
 
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat ModernTugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
figo96
 
Konsep filsafat di era pencerahan aufklarung
Konsep filsafat di era pencerahan aufklarungKonsep filsafat di era pencerahan aufklarung
Konsep filsafat di era pencerahan aufklarung
Abdurrasyid Ridha
 
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaFilsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Ainina Sa'id
 
FILSAFAT PASCA MODERN
FILSAFAT PASCA MODERNFILSAFAT PASCA MODERN
FILSAFAT PASCA MODERN
Hestu Subhika Garindi
 
makalah deva.docx
makalah deva.docxmakalah deva.docx
makalah deva.docx
DevasalfriWendi
 
Sejarah Filsafat Barat Modern
Sejarah Filsafat Barat ModernSejarah Filsafat Barat Modern
Sejarah Filsafat Barat ModernErni Setyaningsih
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
TrioAjiPangestu
 
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
arunnitaadzemi
 
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan PostmodernPerbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Yulia Eolia
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia  Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
norma 28
 
Filsafat postmodernisme
Filsafat postmodernismeFilsafat postmodernisme
Filsafat postmodernisme
Chiquita Herarditya
 
22B_121_INDAH QORY P..pptx
22B_121_INDAH QORY P..pptx22B_121_INDAH QORY P..pptx
22B_121_INDAH QORY P..pptx
22B121IndahQoryPerma
 
1. teori kritis
1. teori kritis1. teori kritis
1. teori kritisevinurleni
 
Kuliah 7 ideologi_semasa
Kuliah 7 ideologi_semasaKuliah 7 ideologi_semasa
Kuliah 7 ideologi_semasa
AmirulHakimSabri
 
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
WildanAqier
 
SosiologiKomunikasi_RazkyAhmad_44222010197.pptx
SosiologiKomunikasi_RazkyAhmad_44222010197.pptxSosiologiKomunikasi_RazkyAhmad_44222010197.pptx
SosiologiKomunikasi_RazkyAhmad_44222010197.pptx
RazkyAhmad
 
Posmodernisme
Posmodernisme Posmodernisme
Posmodernisme
Siti Oyim
 
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
AldiwaPandu
 

Similar to PPT_KAJIAN_POSTMODERNISME.pptx (20)

Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat ModernTugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
Tugas Filsafat Ilmu Tentang Filsafat Modern
 
Konsep filsafat di era pencerahan aufklarung
Konsep filsafat di era pencerahan aufklarungKonsep filsafat di era pencerahan aufklarung
Konsep filsafat di era pencerahan aufklarung
 
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaFilsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
 
FILSAFAT PASCA MODERN
FILSAFAT PASCA MODERNFILSAFAT PASCA MODERN
FILSAFAT PASCA MODERN
 
makalah deva.docx
makalah deva.docxmakalah deva.docx
makalah deva.docx
 
Sejarah Filsafat Barat Modern
Sejarah Filsafat Barat ModernSejarah Filsafat Barat Modern
Sejarah Filsafat Barat Modern
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
FILSAFAT MANUSIA ( MODERN, KUNO, KONTEMPORER)
 
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan PostmodernPerbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia  Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Filsafat postmodernisme
Filsafat postmodernismeFilsafat postmodernisme
Filsafat postmodernisme
 
22B_121_INDAH QORY P..pptx
22B_121_INDAH QORY P..pptx22B_121_INDAH QORY P..pptx
22B_121_INDAH QORY P..pptx
 
Pss tutor (2)
Pss tutor (2)Pss tutor (2)
Pss tutor (2)
 
1. teori kritis
1. teori kritis1. teori kritis
1. teori kritis
 
Kuliah 7 ideologi_semasa
Kuliah 7 ideologi_semasaKuliah 7 ideologi_semasa
Kuliah 7 ideologi_semasa
 
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
 
SosiologiKomunikasi_RazkyAhmad_44222010197.pptx
SosiologiKomunikasi_RazkyAhmad_44222010197.pptxSosiologiKomunikasi_RazkyAhmad_44222010197.pptx
SosiologiKomunikasi_RazkyAhmad_44222010197.pptx
 
Posmodernisme
Posmodernisme Posmodernisme
Posmodernisme
 
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
 

Recently uploaded

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 

Recently uploaded (20)

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 

PPT_KAJIAN_POSTMODERNISME.pptx

  • 2. HELLO! I am KUSWOYO AJI I am here because I love to give presentations. You can find me at @kuswoyoaji 2
  • 3. A.Latar Belakang Lahirnya Aliran Postmodernisme ▰ Latar belangkang timbulnya aliran Postmodernisme disebabkan adanya kritik atau ketidak percayaan terhadap aliran Modernisme yang dianggap telah gagal mewujudkan cita-cita yang mereka agung-agungkan yaitu ingin mensejahterakan seluruh umat manusia, tetapi malah sebaliknya bahwa aliran modernisme dianggap telah gagal dan merusak tatanan kehidupan masyarakat yaitu kehidupan masyarakat sudah terlalu individualisme, yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin, yang pintar membodohi orang yang bodoh dan negara yang kuat menjajah negara yang lemah. ▰ Dunia saat ini sedang bergejolak, khususnya dalam bidang filsafat, ilmu, seni dan kebudayaan. Manusia merasa tidak puas dan tidak dapat bertahan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kapitalisme, serta cara berpikir modern. Modernisme dianggap sudah usang dan harus diganti dengan paradigma baru yaitu postmodernisme. Inilah hal-hal yang melatar belakangi lahir atau timbulnya aliran / paham postmodernisme 3
  • 4. B. Pengertian Aliran Postmodernisme. ▰ Kata postmodern berasal dari kata depan “post” (Latin klasik) dan kata akhiran “modern” (Perancis, moderene). Secara etimologis, postmodern merujuk pada sebuah kehidupan setelah modernisme. Secara filsafat, istilah postmodern merujuk pada dua hal yaitu ketidakpercayaan tentang metanaratif dan akhir sejarah. ▰ Postmodernisme dibedakan dengan postmodernitas, jika postmodernisme lebih menunjuk pada konsep berpikir. Sedangkan postmodernitas lebih menunjuk pada situasi dan tata sosial sosial produk teknologi informasi, globalisasi, fragmentasi gaya hidup, konsumerisme yang berlebihan, deregulasi pasar uang dan sarana publik, usangnya negara dan bangsa serta penggalian kembali inspirasi-inspirasi tradisi. Hal ini secara singkat sebenarnya ingin menghargai faktor lain (tradisi, spiritualitas) yang dihilangkan oleh rasionalisme, strukturalisme dan sekularisme. 4
  • 5. ▰ Istilah postmodernisme pertama kali diperkenalkan oleh filsuf Jerman, Rudolf Pannwitz, pada tahun 1917, untuk menggambarkan nihilisme budaya barat abad ke-20. Istilah ini pertama kali muncul pada bidang seni dan kemudian juga arsitektur, ketika perumahan Pruitt-Igoe di St. Louis dihancurkan dengan dinamit dan dimulailah pengembangan karya-karya arsitektur yang berwajah baru 5
  • 6. Kvale (2006) Postmodernisme adalah pengistilahan yang jauh berbeda dalam posmodern, hal ini dikarenakan postmodernisme memiliki karektristik yang luas, kontroversial, dan ambigu. Akan tetapi yang pasti Kvale berpendapat bahwa postmodernisme tersusun dari istilah postmodernitas dan posmodernism C. Pengertian PostMoDERNISME menurut tokoh Anthony Giddens Munculnya gerakan mengenai agenda sosial dan agenda politik dengan kosentrasi pada lingkungan, hingga akhirnya istilah ini menjadi penggantidaripada sistem kapitalisme dengan sosialisme yang berkembang pada saat ini.. 6
  • 7. ▰ Lyotard munculnya rasa ketidakpercayaan terhadap permasalahan yang besar di dalam melegitimasikan perkembangan ilmu pengetahuan ▰ Eagleton Pengambilan mengenai ide dari modernisme dengan mempertajam terhadap kritik dan jarak, karena postmodernisme dibentuk dengan tujuan untuk memberikan pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat, termasuk di dalamnya adalah masalah kebudayaan. 7
  • 8. ..dengan demikian ▰ Postmodernisme adalah suatu pergerakan ide yang menggantikan ide-ide zaman modern (yang mengutamakan rasio, objektivitas, dan kemajuan). Postmodern memiliki cita-cita, ingin meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial, kesadaran akan peristiwa sejarah dan perkembangan dalam bidang penyiaran. Postmodern mengkritik modernisme yang dianggap telah menyebabkan desentralisasi di bidang ekonomi dan teknologi, apalagi hal ini ditambah dengan pengaruh globalisasi. Selain itu, postmodern menganggap media yang ada saat ini hanya berkutat pada masalah yang sama dan saling meniru satu sama lain. 8
  • 9. “ Francois Lyotard mengatakan bahwa postmodernisme merupakan intensifikasi yang dinamis, yang merupakan upaya terus menerus untuk mencari kebaruan, eksperimentasi dan revolusi kehidupan, yang menentang dan tidak percaya pada segala bentuk narasi besar, berupa penolakannya terhadap filsafat metafisis, filsafat sejarah, dan segala bentuk pemikiran totalitas, seperti Hegelian, Liberalisme, Marxisme, dan lain-lain. Postmodern dalam bidang filsafat dapat diartikan segala bentuk refleksi kritis atas paradigma modern dan atas metafisika pada umumnya.. 9 9
  • 10. D. Postmodernisme kritik terhadap modernisme ▰ Postmodernis awal, Nietzsche, mengkritik Modernism (sains) sebagai kecurangan yang mengklaim kebenaran yang tetap, netral dan objektif padahal sesuatu itu adalah mustahil. Bagi Nietzsche, penjelasan ilmiah bukan penjelasan yang sebenarnya; itu hanya menghasilakan deskripsi yang rumit. ▰ Sedangkan Foucault curiga bahwa sains bukan disiplin netral seperti diklaim kaum Modernis, ada banyak teori bersaing dan berkompetisi disana ▰ Sedangkan Baudrillard curiga terhadap peran media massa sebagai wujud dari modernisasi yang telah banyak melakukan kebohongan. “Apakah kita benar-benar melihat apa yang terjadi? Siapa mengatakan hal itu? 10
  • 11. ▰ Menurut Pauline Rosenau mengatakan bahwa, postmodernisme menganggap modernisme telah gagal dalam beberapa hal penting antara lain: Pertama, modernisme gagal mewujudkan perbaikan-perbaikan dramatis sebagaimana diinginkan para pedukung fanatiknya. Kedua, ilmu pengetahuan modern tidak mampu melepaskan diri dari kesewenang- wenangan dan penyalahgunaan otoritas seperti tampak pada preferensi-preferensi yang seringkali mendahului hasil penelitian. Ketiga, ada semacam kontradiksi antara teori dan fakta dalam perkembangan ilmu- ilmu modern. 11
  • 12. Keempat, ada semacam keyakinan – yang sesungguhnya tidak berdasar– bahwa ilmu pengetahuan modern mampu memecahkan segala persoalan yang dihadapi manusia dan lingkungannya; dan ternyata keyakinan ini keliru manakala kita menyaksikan bahwa kelaparan, kemiskinan, dan kerusakan lingkungan terus terjadi menyertai perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi Kelima, ilmu-ilmu modern kurang memperhatikan dimensi-dimensi mistis dan metafisik eksistensi manusia karena terlalu menekankan pada atribut fisik individu. 12
  • 13. RASIONALISME ▰ Rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan. Menurut aliran rasionalisme suatu pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir. ▰ Latar belakang munculnya rasionalisme adalah keinginan untuk membebaskan diri dari segala pemikiran tradisional (scholastic), yang pernah diterima, tetapi ternyata tidak mampu mengenai hasil-hasil ilmu pengetahuan yang dihadapi. Pada tokoh aliran Rasionalisme diantaranya adalah Descartes (1596- 1650 M ). ▰ Akal adalah dasar kepastian pengetahuan, pengetahuan yang benar diperoleh dan di ukur dengan akal manusia, menurut aliran ini, memperoleh pengetahuan melalui kegiatan akal menangkap objek. Orang mengatakan (biasanya) bapak aliran ini ialah Rene Descartes (1596-1650); ini benar. Akan tetapi, sesungguhnya paham seperti ini sudah ada jauh sebelum itu. Orang-orang yunani kuno telah meyakini juga bahwa akal adalah alat dalam memperoleh pengetahuan yang benar, lebih-lebih pada Aristoteles. 13
  • 14. ….KRITIK POSTMODERNISM TERHADAP IDEOLOGI MODERN ▰ Pertama, penafian atas ke-universal-an suatu pemikiran (totalism). Para penganut postmodernisme beranggapan, tidak ada realita yang bernama rasio universal. Yang ada adalah relativitas dari eksistensi plural. Oleh karenanya, perlu dirubah dengan cara berpikir dari “totalizing” menuju “pluralistic and open democracy” dalam segala aspek kehidupan. Dari sini dapat diketahui, betapa postmodernisme sangat bertumpu pada pemikiran individualisme sehingga dari situlah muncul relativisme dalam pemikiran seorang postmodernis. Ini jelas sangat berbeda dengan konsep metode ilmiah dan gejala ilmu pengetahuan modern yang menitikberatkan pada konseptualisasi dan universalisasi teori. Misalnya kita mengenal konsep induksi, deduksi, silogisme dan lain sebagainya yang menjadi acuan pokok untuk menemukan ide universal akan sebuah pengetahuan modern. Disinilah postmodernisme berpendapat semuanya itu hatus ditinggalkan dan ditinjau ulang. 14
  • 15. ▰ Kedua, penekanan adanya pergolakan pada identitas personal maupun sosial secara terus-menerus yang tiada henti. Hal itu sebagai solusi dari konsep yang permanen dan mapan yang merupakan hasil dari kerja panjang modernisme. Postmodernis memberikan kritik bahwa hanya melalui proses berpikirlah yang dapat membedakan manusia dengan makhluk lain. Jika pemikiran manusia selalu terjadi perubahan, maka perubahan tadi secara otomatis akan dapat menjadi penggerak untuk perubahan dalam disiplin lain. Postmodernisme menolak segala bentuk konsep fundamental —bersifat universal—yang bernilai sakralitas seolah menempati posisi sebagai tumpuan atas konsep-konsep lain. Manusia postmodernis diharuskan selalu kritis dalam menghadapi semua permasalahan, termasuk dalam mengkritisi prinsip-prinsip dasar – dasar pengetahuan modern yang dianggap baku dan mapan. 15
  • 16. ▰ Ketiga, semua jenis ideologi harus dikritisi dan ditolak. Selayaknya dalam konsep berideologi, ruang lingkup dan gerak manusia akan selalu dibatasi dengan mata rantai keyakinan prinsip yang permanen. Sedang setiap prinsip permanen dengan tegas ditolak oleh kalangan postmodernis. Oleh karenanya, manusia postmodernis tidak boleh terikat pada ideologi permanen apapun, termasuk ideologi agama sekalipun. 16
  • 17. ▰ Keempat, setiap eksistensi obyektif dan permanen harus diingkari. Atas dasar pemikiran relativisme, manusia postmodernis ingin membuktikan tidak adanya tolok ukur sejati dalam penentuan obyektifitas dan hakekat kebenaran,kebenaran agama sekaligus. Ini tentu sangat berbeda dengan paradigma modernisme pada ilmu pengetahuan modern yang sangat menekakan obyektifitas dalam prosesdur ilmiah untuk mendapatkan kebenaran. Ungkapan Nietzsche(1844-1900), “God is Dead”[20]. Atau ungkapan lain seperti “The Christian God has ceased to be believable”, terus merebak dan semakin digemari oleh banyak kalangan di banyak negara Barat, Sebagai bukti atas usaha propaganda mereka yang mengusung tema konsep nihilisme dalam filsafat posmodernisme[21]. 17
  • 18. ▰ Kelima, semua jenis epistemologi harus dibongkar. Kritik tajam secara terbuka merupakan asas pemikiran filsafat postmodernisme. Pemikiran ataupun setiap postulat—yang bersifat prinsip—yang berkaitan dengan keuniversalan, kausalitas, kepastian dam sejenisnya akan diingkari. Berbeda halnya pada zaman Modernis, semua itu dapat diterima oleh manusia modernis. Ini mengandung arti bahwa rencana postmodernisme adalah dalam rangka mengevaluasi kembali segala pemikiran yang pernah diterima pada masa modernisme, dengan cara mengkritisi dan menguji ulang. Meskipun pada prakteknya sulit sekali untuk menemukan kerangka epistemologi yang jelas dari gaya pemikiran posmodernisme itu sendiri. 18
  • 19. ▰ Keenam, postmodernisme memiliki ide besar melakukan pengingkaran penggunaan metode permanen dan paten dalam menilai fakta dan realitas serta ilmu pengetahuan. Jika dilihat secara spintas, postmodernist cenderung menerapkan metodologi berpikir “asal comot” dengan mainstream pemikiran yang kurang jelas dan tidak beraturan. Postmodernisme seolah tampak menghalalkan segala cara sehingga cenderung bebas nilai. Namun ini perlu disadari bahwa postmodernisme hakekatnya Postmodernisme ingin membuka berbagai penafsiran baru atas kekakuan yang diciptakan oleh paham modern. Era postmodernisme adalah era pemikiran dengan pola penggabungan dari berbagai jenis pondasi pemikiran filosofis. Posmodernist tidak mau terkungkung dan terjebak dalam satu bentuk pondasi pemikiran filsafat. Hal ini dilakukan untuk menentang kaum tradisional yang tidak memiliki pemikiran maju karena mengacu pada satu asas pemikiran saja. Postmodernisme mengakui bahwa apa yang ada sekarang ini adalah apa yang disebut dengan post philosophy, puncak perbedaan dengan filsafat modernis. Dengan jenis filsafat inilah, mereka ingin meyakinkan kaum intelektual bahwa dengan berpegangan prinsip tersebut dapat meraih berbagai hal yang menjadi impian dalam kehidupan era kontemporer[22]. 19
  • 20. E. Postmodernisme kritik terhadap kapitalisme ▰ 1) kapitalisme modern terlalu tergantung pada otoritas pada teoretisi sosialekonomi seperti Adam Smith, J.S.Mill, Max Weber, Keynes, Samuelson, dan lain-lain yang menciptakan postulasi teoritis untuk secara sewenangwenang merancang skenario bagi berlangsungnya prinsip kapitalisme; ▰ 2) Modernisme memahami perkembangan sejarah secara keliru ketika menganggap sejarah sebagai suatu gerakan linear menuju suatu titik yang sudah pasti. Postmodenisme muncul dengan gagasan bahwa sejarah merupakan suatu genealogi, yakni proses yang polivalen ▰ 3) Erat kaitannya dengan kekeliruan dalam menginterpretasi perkembangan sejarah, ekonomi modern cenderung untuk hanya memperhitungkan aspek-aspek noble material dan mengesampingkan vulgar material sehingga berbagai upaya penyelesaian krisis seringkali justru berubah menjadi pelecehan. Inkonsistensi yang terjadi adalah akibat rendahnya empati para pembuat keputusan terhadap persoalan-persoalan yang mereka hadapi. 20
  • 21. F. Ciri-Ciri Postmodernisme 1. Timbulnya pemberontakan secara kritis terhadap proyek modernitas; memudarnya kepercayaan pada agama yang bersifat transenden (meta-narasi); dan diterimanya pandangan pluralisme relativisme kebenaran. 2 Meledaknya industri media massa, sehingga ia bagaikan perpanjangan dari sistem indera, organ dan saraf kita, yang pada urutannya menjadikan dunia menjadi terasa kecil. Lebih dari itu, kekuatan media massa telah menjelma bagaikan “agama” atau “tuhan” sekuler, dalam artian perilaku orang tidak lagi ditentukan oleh agama-agama tradisional, tetapi tanpa disadari telah diatur oleh media massa, semisal program televisi. 3 Munculnya radikalisme etnis dan keagamaan. Fenomena ini muncul diduga sebagai reaksi atau alternatif ketika orang semakin meragukan terhadap kebenaran sains, teknologi dan filsafat yang dinilai gagal memenuhi janjinya untuk membebaskan manusia, tetapi sebaliknya, yang terjadi adalah penindasan. 21
  • 22. 4. Munculnya kecenderungan baru untuk menemukan identitas dan apresiasi serta keterikatan rasionalisme dengan masa lalu. 5. Semakin menguatnya wilayah perkotaan (urban) sebagai pusat kebudayaan, dan wilayah pedesaan sebagai daerah pinggiran. Pola ini juga berlaku bagi menguatnya dominasi negara maju atas negara berkembang. Ibarat negara maju sebagai “titik pusat” yang menentukan gerak pada “lingkaran pinggir”. 6. Semakin terbukanya peluang bagi klas-klas sosial atau kelompok untuk mengemukakan pendapat secara lebih bebas. Dengan kata lain, era Postmodernisme telah ikut mendorong bagi proses demokratisasi. 22
  • 23. 7. Era Postmodernisme juga ditandai dengan munculnya kecenderungan bagi tumbuhnya eklektisisme dan pencampuradukan dari berbagai wacana, potret serpihan-serpihan realitas, sehingga seseorang sulit untuk ditempatkan secara ketat pada kelompok budaya secara eksklusif. 8. Bahasa yang digunakan dalam waacana Postmodernisme seringkali mengesankan ketidakjelasan makna dan inkonsistensi sehingga apa yang disebut “era Postmodernisme” banyak mengandung paradoks 23
  • 24. G. Kritik terhadap Postmodernisme 24 Postmodernisme telah menarik para intelektual untuk memberikan kritiknya. Jika diklasifikasikan, maka terdapat 4 (empat) kritik terhadap postmodern yaitu : 1. Kritik yang diberikan berdasarkan sudut pandang orang yang menolak konsep modernism. 2. Kritik yang diberikan oleh mereka yang menjunjung tinggi modernism yang juga percaya postmodernisme kurang memiliki karakteristik penting dari proyek modern. 3. Kritik dalam masyarakat postmodern yang mencari perbaikan atau perubahan berdasarkan pemahaman mereka tentang postmodernisme. 4. Kritik yang diberikan oleh mereka yang percaya bahwa postmodernisme hanyalah sebuah proses yang lewat dan bukan merupakan pertumbuhan dalam organisasi sosial.
  • 25. H. Manfaat Mempelajari Teori Postmodern ▰ Mempelajari teori postmodern dapat memberikan berbagai manfaat, diantaranya adalah kita dapat memahami pengertian postmodernisme melalui perjalanan sejarah perkembangan istilah postmodernisme dan kritik yang diberikan oleh para ahli. Selain itu, kita juga dapat memahami secara singkat kaitan postmodernisme dengan komunikasi. 25
  • 26. I. PERKEMBANGAN LOGOSENTRISME 26 Tradisi filsafat Barat sepenuhnya didasarkan pada apa yang disebut sebagai logosentrisme atau ‘metafisika kehadiran’ (metaphysics of presence). Logosentrisme merupakan sistem metafisik yang mengandaikan logos atau kebenaran transendental di balik segala hal yang tampak di permukaan atau segala hal yang terjadi di dunia fenomenal. Makna tidak pernah hadir kecuali dalam intertekstualitas tanda. ▰ VISI PHENOMENOLOGIK Dalam Visi phenomenologik, fase pemikiran filsafat dibagi menjadi: ▰ 1. fase kosmosentrisme ▰ 2. fase teosentrisme ▰ 3. Antrophosenterisme ▰ 4. logosentrisme 1. Fisrt order of logic : matematika 2. Second Order of Logic : Bahasa
  • 27. Fase pemikiran filsafat dalam visi phenomenologi ▰ Kosmosentrisme Dimana pusat obyek wacana/diskursus keilmuan ada pada alam semesta ▰ Teosentrisme Pusat diskursus keilmuan ada pada Tuhan ▰ Antrophosentrism Pusat diskursus keilmuan ada pada manusia 27 ▰ Logosentrisme Pusat diskursus keilmuan ada pada tanda/symbol: termasuk Bahasa didalamnya
  • 28. Melacak Logosentrisme 28 Strukturalisme positivistik De sausure Strukturalisme phenomenologik Poststruktura lisme Melahirkan ilmu hermeunetika, ilmu tentang penafsiran seputar logos atau seputar struktur dan system bahasa Ricour dan Gadamer hermeunetik tidak lagi bersifat positivistic melainkan filosofik. Melahirkan kritik thdp hermeunetika yang membatasi ekspresi manusia pada ikatan struktur Bahasa makna kata dan aturan Bahasa lain .Ricour berpendapat hermeunetika adalah ilmu interpretasi terhadap interpretasi. Logosentrisme menghilangkan peran manusia sebagai subjek, strukturalisme de sausure menjadikan manusia bukan subjek berfikir/tindakan melainkan yang dibicarakan oleh struktur Bahasa, maka Derrida mendekonstruksi pemikiran logosentrisme positivistic tsb
  • 29. J. Mengingat kembali strukturalisme 29 Strukturalisme adalah pendekatan yang melihat berbagai gejala budaya dan alamiah sebagai sebuah struktur yang terdiri atas unsur-unsur yang saling berkaitan dalam satu kesatuan (Piaget). Bagi kaum strukturalis, praktik sosial yang tampak tidak beraturan di permukaan ini sebenarnya selalu didasari oleh struktur dalam atau fundamental yang biasanya tak nampak yang beroperasi di bawah kesadaran manusia. Oleh karena itu, strukturalisme juga mengandaikan individu atau subjek pelaku yang tidak bebas karena ditentukan oleh struktur tersebut dalam praktik sosialnya.
  • 30. EPISTEM SEBAGAI STRUKTUR (FUCOULT) ▰ Dalam Les mots et les choses (1966) Foucault melahirkan istilah épistémè yang secara sederhana dapat diartikan sebagai keseluruhan ruang bermakna, stratigrafi yang mendasari kehidupan intelektual, serta kumpulan prapengandaian pemikiran suatu jaman. Bambang Sugiharto menyebut épistémè sebagai struktur kognitif fundamental yang mendasari keseluruhan pola berpikir masyarakat di suatu jaman.2 Beberapa kritikus lain menyebutkan bahwa épistémè bisa disejajarkan dengan paradigma menurut pandangan Thomas Kuhn. 30
  • 31. EPISTEM….. ▰ Sebagai sebuah struktur, épistémè dapat dikenali dari salah satu sifat struktur yang disepakati oleh para pemikir strukturalis, yaitu totalitas. Dalam bukunya L’archeologie du savoir (1969) Foucault menjelaskan épistémè sebagai sebuah totalitas yang menyatukan, dalam arti mengendalikan cara kita memandang dan memahami realitas tanpa kita sadari. Épistémè hanya berlaku pada suatu zaman. Ketika kita sadar akan épistémè yang mempengaruhi kita, berarti kita telah berada dalam épistémè yang berbeda, karena menurut Foucault épistémè tidak dapat dilihat atau disadari ketika kita ada di dalamnya.3 31
  • 32. EPISTEM….. ▰ Épistémè tidak bisa dilacak, tetapi dapat ditemukan dengan cara mengungkap “yang tabu, yang gila, dan yang tidak benar” menurut pandangan suatu jaman. Pada saat kita menemukan “yang tabu”, maka kita telah mengetahui sebelumnya “yang pantas”. Saat kita tahu “yang gila”, maka kita sebelumnya telah tahun mana “yang normal”. Demikian juga dengan “yang tidak benar”, saat kita temukan, berarti kita ada di dalam “yang benar”. Klasifikasi-klasifikasi itulah yang sepenuhnya didasari oleh épistémè suatu jaman. Oleh karena itulah Foucault sangat serius mendalami masalah kegilaan, seksualitas, dan kejahatan, karena melalui ketiga hal itulah dia bisa mengidentifikasi épistémè suatu jaman. 32
  • 33. K. Poststrukturalisme ▰ Derrida mengajak untuk melampaui bahasa seperti yang dihasilkan oleh sistem linguistik dan logika. Hubungan antara bahasa dan pikiran merupakan hubungan yang timpang. Pikiran selalu diperlakukan lebih tinggi danpada kata-kata, Pikiran menjadi sumber dari bahasa, sementara bahasa hanya kepanjangan tangan dari pikiran. Bahasa bertugas menyampaikan sesuatu yang ingin diekspresikan oleh pikiran. Derrida menolak supremasi pikiran sebagai fakultas tersendiri yang bebas dari bahasa, dan sebaliknya menegaskan bahwa pikiran juga terkontaminasi oleh bahasa dan diferensialitas tanda-tanda. Derrida mengoperasikan differance untuk membedah kelemahan internal dari metafisika Barat. 33
  • 34. ▰ Poststrukturalisme melayangkan sejumlah kritik metateoritis dan mempertanyakan kebenaran atas segala hal. Poststrukturalisme, sesuai argumentasi Derrida, pada dasarnya sangat menentang logosentrisme yang menyatakan bahwa manusia mampu menemukan pengetahuan dan “kebenaran tunggal” yang absolut. Oleh karena itu, manusia tidak dapat secara seenaknya menentukan mana langkah konkrit efektif yang harus dilakukan untuk menghadapi suatu problematika tanpa adanya pertimbangan dan pemikiran yang matang. Derrida menghendaki adanya keterbukaan dan kesadaran akan pentingnya pendekatan etika- politis dalam setiap pengambilan kebijakan. Selain itu, serupa dengan pola pemikiran Postmodernisme, Poststrukturalisme juga menekankan pada pentingnya upaya dekonstruksi. Dekonstruksi pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk mencoba meruntuhkan pemahaman lama manusia yang terkesan inevitable dan melekat kuat dalam pikiran mereka. 34
  • 35. L.TEORI HERMENEUTIKA GADAMER ▰ Pertama, ” prasangka hermeneutik“. bahwa dalam membaca dan memahami sebuah teks harus dilakukan secara teliti dan kritis. Sebab sebuah teks yang tidak diteliti dan diintegrasi secara kritis tidak menutup kemungkinan besar sebuah teks akan menjajah kesadaran kognitif kita. Tetapi adalah hal yang tidak mudah bagi seseorang untuk memperoleh data yang akurat mengenai asal usul sebuah teks dan cenderung untuk menerima sumber otoritas tanpa argumentasi kritis. 35
  • 36. TEORI HERMENEUTIKA GADAMER ▰ Kedua, ” Lingkaran Hermeneutika “ . ”Prasangka hermeneutik“ bagi Gadamer nampaknya baru merupakan tangga awal untuk dapat memahami sebuah teks secara kritis. Ia sebetulnya hendak menekankan perlunya ” mengerti ”. Bagi Gadamer mengerti merupakan suatu proses yang melingkar. Untuk mencapai pengertian, maka seseorang harus bertolak dari pengertian. Misalnya untuk mengerti suatu teks maka harus memiliki prapengertian tentang teks tersebut. Jika tidak, maka tidak mungkin akan memperoleh pengertian tentang teks tersebut. Tetapi di lain pihak dengan membaca teks itu prapengertian terwujud menjadi pengertian yang sungguh-sungguh. Proses ini oleh Gadamer disebut dengan ”The hermeneutical circle” (lingkaran hermeneutika). 36
  • 37. TEORI HERMENEUTIKA GADAMER ▰ Ketiga, ” Aku-Engkau “ menjadi ” Kami “ . Menurut Gadamer sebuah dialog seperti dialog kita dengan teks akan dipandang sebagai dialog yang produktif jika formulasi subjek-objek ”aku-engkau“ telah hilang dan digantikan dengan “kami“.16 37
  • 38. TEORI HERMENEUTIKA GADAMER ▰ Keempat, hermeneutika dialektis. Gadamer menegaskan bahwa setiap pemahaman kita senantiasa merupakan suatu yang bersifat historis, peristiwa dialektis dan peristiwa kebahasaan. Karena itu, terbuka kemungkinan terciptanya hermeneutika yang lebih luas. Hermeneutika adalah ontologi dan fenomenologi pemahaman. Kunci bagi pemahaman adalah partisipasi dan keterbukaan, bukan manipulaisi dan pengendalian. Lebih lanjut menurut Gadamer hermeneutika berkaitan dengan pengalaman, bukan hanya pengetahuan; berkaitan dengan dialetika bukan metodologi. Metode dipandangnya bukan merupakan suatu jalan untuk mencapai suatu kebenaran. Kebenaran akan mengelak kalau kita menggunakan metodologi. Gadamer memperlihatakan bahwa dialetika sebagai suatu sarana untuk melampaui kecenderungan metode yang memprastrukturkan kegiatan ilmiyah seorang peneliti. Metode menurut Gadamer tidak mampu mengimplisitkan kebenaran yang sudah impilisit di dalam metode. 38
  • 39. M. DEKONSTRUKSI JAQUES DERRIDA ▰ Dekonstruksi adalah sebuah metode sekaligus melampaui metode itu sendiri. Dekonstruksi tidak hanya menggambarkan teks, baik teks literatur ataupun teks sebagai realitas, apa adanya, melainkan juga mau mengungkap kontradiksi yang terletak di dalam detil teks, sehingga pemaknaan dan arti baru yang sebelumnya tidak terungkapkan bisa tampil dan justru menjadi dominan. Dalam bahasa Derrida dekonstruksi hendak menemukan kontradiksi dan menggetarkan seluruh teks. Menurut Royle di dalam tulisannya tentang Derrida, dekonstruksi adalah sebuah gempa yang menggetarkan seluruh teks, dan mengubahnya ke arah yang sama sekali tidak terduga. Kemungkinan untuk melakukan dekonstruksi sudah selalu terkandung di dalam teks itu sendiri. Kemungkinan yang tampak seperti hantu, namun sama nyatanya seperti teks itu sendiri. Dekonstruksi itu sendiri adalah teks. 39
  • 40. N. ETIKA POSTMODERNISME ▰ Etika postmodern tidak didasarkan pada prinsip universal atau tidak berubah. Orang Kristen, Yahudi, dan Muslim merangkul kode etik kemutlakan moral yang didasarkan pada karakter Allah atau keputusan moral;Kaum Humanis sekuler, Marxis, dan Postmodernis mendasarkan sistem etika mereka pada ateisme, naturalisme, dan evolusi. Meskipun muncul dari akar yang sama, etika postmodern berbeda secara signifikan dari etika sekuler humanis dan marxis. (Richard Rorty) 40
  • 41. 1. Tidak Ada Otoritas di Luar Diri Dari perspektif pandangan dunia postmodern, etika adalah hasil logis dari komitmen sebelumnya pada teologi tertentu. Richard Rorty membuat hubungan ini dalam karyanya Mencapai Negara Kita, di mana dia merendahkan keberadaan Tuhan dan tempat Tuhan dalam skema moral alam semesta. Untuk mengilustrasikan perspektif ini, Rorty memanggil puisi Walt Whitman, yang mengungkapkan pandangannya tentang Tuhan dalam kalimat berikut: “Dan saya memanggil umat manusia, Jangan penasaran tentang Tuhan. Sebab aku yang penasaran masing-masing tidak penasaran dengan Tuhan. ” Dengan menganut gagasan Whitman, Rorty menyatakan: “Whitman berpikir bahwa tidak perlu penasaran tentang Tuhan karena tidak ada standar, bahkan tidak ada yang ilahi, yang bertentangan dengan keputusan orang bebas dapat diukur.Orang Amerika, [Whitman] berharap, akan menghabiskan energi yang telah dihabiskan masyarakat manusia untuk menemukan keinginan Tuhan dalam menemukan hasrat satu sama lain. ” Rorty bersikeras bahwa untuk Whitman dan John Dewey, ada "tidak ada ruang untuk kepatuhan kepada otoritas bukan manusia [yaitu, Tuhan]." Bahkan, menciptakan konsepsi baru tentang apa artinya menjadi manusia adalah "masalah melupakan tentang keabadian." Rorty dan rekan-rekan postmodernisnya membangun bagian etis dari pandangan dunia mereka dari landasan ateisme ini. 41
  • 42. 2. Relativisme Moral Budaya ▰ Setelah menyangkal keberadaan Tuhan, Rorty bergerak untuk menyangkal keberadaan realitas moral universal "yang mungkin diharapkan oleh penilaian moral kita untuk berkoresponden, sebagaimana ilmu pengetahuan fisik kita konon sesuai dengan realitas fisik." ▰ Pada tahap ini, kita mungkin bertanya, Jika tidak ada realitas moral objektif, mengapa harus peduli dengan masalah etika? Meskipun ini tampaknya langkah berikutnya yang masuk akal, Postmodernis tidak merasa nyaman dengan meninggalkan etika sepenuhnya dan malah didorong untuk mencari dalam pandangan dunia mereka untuk standar benar dan salah. 42
  • 43. 3. Moralitas yang Berkembang dengan Dorongan ▰ Dalam etika Postmodern, standar moral masyarakat ditentukan oleh koersi dan konsensus. Moralitas tidak berhubungan dengan Tuhan atau didikte oleh jenis hukum alam apa pun; sebaliknya, sistem etika dibangun di dalam masyarakat. Setiap budaya, dengan demikian, memiliki standar moral sendiri yang timbul dari berbagai pengaruh dalam setiap kelompok tertentu. Selain itu, moralitas tidak stagnan; itu berubah, beradaptasi, dan terus berkembang sesuai dengan perintah kelompok. ▰ Untuk menunjukkan bahwa standar moral ditentukan oleh budaya dan berevolusi dengan masyarakat, pertimbangkan contoh aborsi. Di masa lalu, masyarakat Barat yang paling beradab, di bawah pengaruh persuasi Kristen, membenci praktik aborsi. Namun, dalam masyarakat kita saat ini, pemerintah sekuler dan warganya lebih nyaman dengan praktik ini. 43
  • 44. 44
  • 45. 45