Kajian strategis pra-profesi kedokteran hewan membahas pentingnya peran dokter hewan dalam melindungi kesehatan manusia dan hewan serta lingkungan. Dokter hewan berperan dalam merumuskan kebijakan publik kesehatan hewan dan manusia berdasarkan konsep One Health. Pendidikan kedokteran hewan perlu meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang analisis kebijakan publik dan pendekatan One Health.
Variasi teknik dalam pengumpulan data kualitatif cukup banyak, dan semuanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Memilih teknik yang benar, berarti mampu memilih pisau yang 'pas' untuk memotong buah-buahan.
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
Intelegensi dan kreativitas merupakan dua hal yang erat hubungannya dan terkait tanpa dapat dipisahkan. Kreativitas berkembang karena faktor dominan intelegensi. Contoh, mereka yang tergolong debil, embisil dan idiot tentu kreativitasnya tidak setinggi mereka yang mempunyai IQ 129-140 atau genius.
Hubungannya dengan proses belajar seseorang dengan intelegensi pada wilayah superior atau kaum genius, tentunya di dalam proses belajar penyerapan bahan/materi pelajaran akan lebih cepat daripada mereka yang tergolong normal atau inferior. Kreativitas dan belajar seseorang juga sangat erat hubungannya . individu yang cukup dalam penangkapan akan memiliki kemampuan untuk pengembangan akalnya.
Osteologi berasal dari bahasa yunani yaitu osteon; tulang dan logos; ilmu. Jadi Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang dari semua makhluk hidup.
Variasi teknik dalam pengumpulan data kualitatif cukup banyak, dan semuanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Memilih teknik yang benar, berarti mampu memilih pisau yang 'pas' untuk memotong buah-buahan.
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
Intelegensi dan kreativitas merupakan dua hal yang erat hubungannya dan terkait tanpa dapat dipisahkan. Kreativitas berkembang karena faktor dominan intelegensi. Contoh, mereka yang tergolong debil, embisil dan idiot tentu kreativitasnya tidak setinggi mereka yang mempunyai IQ 129-140 atau genius.
Hubungannya dengan proses belajar seseorang dengan intelegensi pada wilayah superior atau kaum genius, tentunya di dalam proses belajar penyerapan bahan/materi pelajaran akan lebih cepat daripada mereka yang tergolong normal atau inferior. Kreativitas dan belajar seseorang juga sangat erat hubungannya . individu yang cukup dalam penangkapan akan memiliki kemampuan untuk pengembangan akalnya.
Osteologi berasal dari bahasa yunani yaitu osteon; tulang dan logos; ilmu. Jadi Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang dari semua makhluk hidup.
Berikut Ini adalah Paparan Bahan tayang materi penyusunan kebijakan program kesehatan pada pelatihan jabatan fungsional Adminkes Jenjang Ahli di BBPK Ciloto
Credit : dr. Yan Bani Luza, MKM (Widyaiswara BBPK Ciloto)
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Kajian Strategis Pra-Profesi Kedokteran Hewan, Sekolah Kajian Strategis IMAKAHI - Presentasi Zoom, 8 November 2020
1. Kajian strategis
pra-profesi
kedokteran hewan
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Ketua 2 Pengurus Besar Perhimpunan
Dokter Hewan (PB PDHI) dan
Ketua Center for Indonesian Veterinary
Analytical Studies (CIVAS)
Sekolah Kajian Strategis IMAKAHI
Presentasi Zoom, 8 November 2020
2. QUOTE 1:
“Saat ini, dokter hewan menjadi satu-
satunya dokter yang dididik untuk
melindungi kesehatan baik hewan dan
manusia. Mereka bekerja keras untuk
menangani kesehatan dan kebutuhan dari
setiap spesies hewan dan juga memainkan
peranan penting dalam perlindungan
lingkungan, keamanan pangan,
kesejahteraan hewan dan kesehatan
masyarakat.”
American Veterinary Medical Association
3. Apa itu KASTRAT?
• KASTRAT adalah akronim dari Kajian Strategis.
• Dalam ruang lingkup universitas biasanya digunakan istilah
KASTRAT akan tetapi di ruang lingkup kelembagaan nasional
dan wilayah, istilah yang digunakan adalah Kajian Kebijakan
Publik (Policy Studies). Contoh: Kajian Kebijakan Kesehatan.
• KASTRAT merupakan sebuah proses berfikir, bersikap, serta
bertindak kritis dan konstruktif terhadap suatu permasalahan
atau isu yang muncul di masyarakat.
4. Kebijakan publik
• KEBIJAKAN PUBLIK adalah kebijakan yang dibuat pemerintah
yang secara umum mempengaruhi setiap orang di suatu
negara atau wilayah negara (Kamus Cambridge).
• KEBIJAKAN PUBLIK adalah suatu aturan yang dibuat
pemerintah yang merupakan bagian dari keputusan politik
untuk mengatasi berbagai persoalan dan isu yang ada dan
berkembang di masyarakat (Siskamto).
• KEBIJAKAN PUBLIK juga merupakan keputusan yang dibuat
pemerintah untuk melakukan pilihan tindakan tertentu.
5. Mengapa perlu Kastrat?
• KASTRAT diperlukan bagi organisasi yang memiliki tanggung
jawab untuk merespon dan menyatakan sikap terhadap suatu
persoalan atau isu yang menyangkut kepentingan masyarakat
luas atau sekelompok masyarakat tertentu dengan
menganalisis ruang lingkup kebijakan publik yang mendasari
persoalan atau isu tersebut.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebijakan publik
• Faktor politik
• Faktor ekonomi/finansial
• Faktor administratif/organisatoris
• Faktor teknologi
• Faktor sosial, budaya dan agama
• Faktor pertahanan dan keamanan
7. Fungsi Kastrat
1) Fungsi analisis isu kebijakan. Organisasi melakukan analisis yang akan
menjadi dasar bagi penyikapan terhadap suatu isu atau kebijakan publik.
2) Fungsi penyikapan isu. Sikap atas isu atau kebijakan publik yang telah
dianalisis ditetapkan setelah organisasi memutuskan apa yang akan
dilakukan terhadap isu atau kebijakan publik tersebut.
3) Fungsi perencanaan strategi. Organisasi merencanakan langkah strategis
apa yang akan dilakukan sebagai tindak lanjut dari sikap tsb.
4) Fungsi pengembangan wacana intelektual. Organisasi mengembangkan
wacana-wacana intelektual baru atau alternatif dari kebijakan publik
dengan membuka forum komunikasi dengan penentu kebijakan dan juga
masyarakat yang terkena dampak dari isu publik.
8. Tahapan penentuan Isu strategis
• Diperlukan beberapa tahapan dalam menentukan isu strategis:
1. Daftar masalah (problem listing) dengan menangkap berbagai
isu yang berkembang secara terbuka;
2. Klasifikasi dan filterisasi isu, dimana isu-isu yang ada
dikelompokkan sesuai tema dan sekaligus menyeleksi isu mana
yang menjadi prioritas dengan memperhatikan relevansi,
urgensi, dan signifikansi dari isu yang akan dikaji.
3. Penetapan isu yang akan dikaji didapat dari hasil filterisasi isu
berdasarkan prioritas.
9. Tahapan kajian isu
• Diperlukan beberapa tahapan dalam mengkaji suatu isu strategis:
1) Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan sebagai dasar dalam
membahas suatu isu, baik itu data primer maupun sekunder.
2) Analisis isu yang berarti mengurai data/informasi terkait sebuah isu
dengan sebuah pendekatan spesifik, sehingga akar masalahnya dapat
terlihat dan dapat disikapi. Analisis isu memerlukan metoda yang tepat,
pengetahuan yang logis, dan pendekatan yang sesuai.
3) Perumusan kebijakan dalam bentuk tulisan singkat KASTRAT atau
makalah isu/kebijakan (issue/policy brief) yang menjelaskan secara rinci
mengenai pilihan kebijakan terbaik untuk mengatasi masalah publik.
10. Sebuah KASTRAT yang berkualitas
• Sebuah KASTRAT yang berkualitas seharusnya:
1. berisi uraian latar belakang yg memadai, sehingga pembaca dapat
memahami konteks permasalahan dan substansi permasalahannya secara
tepat.
2. meningkatkan keyakinan pembaca bahwa masalah publik tersebut harus
segera diatasi.
3. menguraikan alternatif pilihan kebijakan.
4. memberikan bukti-bukti yang relevan untuk mendukung pilihan
kebijakan.
5. merangsang pembaca untuk bersemangat mengambil dan menetapkan
keputusan.
11. Sumber data dan informasi
DATA PRIMER:
• Data mentah (raw data)
• Buku, jurnal, bulletin
• Skripsi/tesis/disertasi, naskah akademi
• Email, surat dan bentuk korespondensi lainnya
• Audio atau video (yang menangkap peristiwa saat terungkap)
• Saksi mata atau wawancara oleh organisasi
• Dokumen hukum, dokumen pemerintah, dokumen sejarah
• Fokus Grup Diskusi (FGD)
• Rekaman yang dibuat oleh organisasi
12. Sumber data dan informasi
DATA SEKUNDER:
• Google (dokumen/file, gambar, peta)
• Website (kantor pemerintah, LSM, OIE, FAO, WHO)
• Blog
• Artikel surat kabar
• ProMED-mail
• Literatur (artikel ilmiah, buletin/jurmal, artikel
populer)
• Facebook (berita, profil orang yang dicari,
komunikasi dengan orang tertentu).
• Youtube (video)
13. Metoda Analisis
• Secara umum, metode yang digunakan dalam Kastrat adalah
metode kualitatif.
• Penting dalam Kastrat untuk menentukan metoda kualitatif dalam
menganalisis suatu data/informasi:
• Analisis isi (content analysis);
• Analisis deskriptif (descriptive analysis);
• Analisis dokumen (document analysis);
• Analisis komparatif (comparative analysis), dan
• Analisis deduktif (deductive analysis).
14. Pengertian metoda analisis
• Analisis isi adalah analisis yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi
suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.
• Analisis deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk memberikan gambaran
mengenai suatu data agar menjadi mudah dipahami dan informatif.
• Analisis dokumen adalah analisis yang dilakukan dengan prosedur sistematik
untuk mengkaji ulang/mengevaluasi dokumen baik cetak maupun elektronik.
• Analisis komparatif adalah analisis untuk membandingkan persamaan dan
perbedaan dua atau lebih fakta berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
• Analisis deduktif adalah analisis untuk menetapkan kebenaran suatu
pernyataan dengan menunjukkan bahwa pernyataan itu telah tercakup dalam
pernyataan lain yang telah ditetapkan kebenarannya.
15. Pola pikir analitik
• Proses analisis dilakukan dengan menggunakan pola pikir
analitik yang harus memiliki nilai-nilai sebagai berikut:
1. Ilmiah
2. Kritis
3. Kreatif
4. Integratif
5. Konstruktif
16. Sasaran Kastrat
• Kebijakan pemerintah.
• Undang-Undang atau peraturan perundangan dibawahnya, baik sebelum
atau sesudah disahkan.
• Perubahan konstelasi sosial-politik baik pada tingkat lokal, nasional,
maupun global.
• Investasi dan transformasi teknologi baru.
• Akuntabilitas birokrasi pejabat dalam penetapan kebijakan publik.
• Koordinasi dan komunikasi antar lembaga.
• Pembangunan infrastruktur versus kerusakan lingkungan.
• Konservasi versus kerusakan ekosistem.
18. Kebijakan Publik
• KEBIJAKAN PUBLIK untuk kesehatan manusia, hewan, dan ekosistim
memiliki pengaruh besar pada kedokteran hewan.
• Peran utama dokter hewan yang dipekerjakan oleh pemerintah adalah
membantu merumuskan, menyampaikan, menegakkan, dan
mengevaluasi program yang berkaitan dengan kebijakan publik;
sebuah kegiatan yang oleh profesi disebut sebagai praktik publik.
• Meskipun demikian, semua dokter hewan di sektor swasta dan
akademisi kadang-kadang terlibat dalam kegiatan yang berkontribusi
dalam membentuk kebijakan publik.
Sumber: Nielsen N.O. et al. 2014. Public Policy and Veterinary Medicine. CVJ/VOL 55/APRIL 2014.
19. Faktor globalisasi
• Selama dekade terakhir, diamati ada peningkatan yang signifikan
dalam sirkulasi agen penyakit.
• Dengan penyebaran dan munculnya epizootik, zoonosis, dan epidemi,
risiko pandemi menjadi semakin kritis. Contoh: SARS, MERS, COVID-19.
• Kesehatan manusia dan hewan juga terancam oleh resistensi
antimikroba, pencemaran lingkungan, dan perkembangan penyakit-
penyakit yang muktifaktorial dan kronis.
• Penekanan terhadap meningkatnya globalisasi risiko kesehatan dan
pentingnya keterkaitan antara manusia–hewan–ekosistem (human-
animal-ecosystem interface) dalam evolusi dan kemunculan patogen.
20. Kebijakan kesehatan hewan
• KEBIJAKAN KESEHATAN HEWAN diterima sebagai ilmu yang dapat
dipelajari, dikaji, dan ditingkatkan dengan cara yang sama seperti disiplin
ilmu terkait medik lainnya yang telah muncul dalam praktik profesional dan
akademik.
• Kebijakan publik terkait kesehatan hewan mirip dengan kedokteran hewan
klinik karena menarik banyak disiplin ilmu dalam formulasi dan aplikasinya.
• Kebijakan bermanfaat pada tingkat perhatian khusus yang sama yang
diberikan pada bidang praktik yang berlainan melalui organisasi profesi
dan kurikulum pendidikan.
• Saat ini tidak ada organisasi profesi kedokteran hewan yang terekspos
dalam kebijakan publik sebagai dasar eksistensinya.
21. Isu-isu di bidang Kesehatan hewan
yang penting untuk dikaji
• Kapasitas dan kapabilitas pemerintah dalam melakukan deteksi dini
terhadap penyakit menular baru muncul dan yang muncul kembali (emerging
and re-emerging infectious diseases).
• Kebijakan dan peta jalan pemerintah dalam mendukung sasaran global.
Contoh: kematian nol akibat rabies pada tahun 2030.
• Transparansi pemerintah dalam penetapan diagnosa penyebab wabah
penyakit hewan menular. Contoh: munculnya wabah ASF di Indonesia.
• Pemenuhan kewajiban pemerintah dalam notifikasi penyakit ke Organisasi
Kesehatan Hewan Dunia/Office International des Epizooties.
• Ancaman masuknya risiko penyakit hewan menular ke dalam wilayah
Indonesia. Contoh: masuknya PMK ke Indonesia sebagai negara bebas PMK.
22. Profesi dan kebijakan publik
• Saat ini dalam evolusi kedokteran hewan ada dukungan luas untuk
konsep One-Health dalam menangani isu/masalah dan fenomena yang
saling terhubung dalam mempromosikan kesehatan manusia, hewan, dan
ekosistem.
• Karenanya manfaat penuh dari One-Health pada akhirnya akan tergantung
pada kemampuan profesi untuk mempengaruhi kebijakan publik.
• Untuk itu sudah waktunya bagi profesi untuk melakukan upaya bersama
untuk lebih menekankan pada upaya untuk memperoleh keahlian yang
terkait langsung dengan kebijakan.
Sumber: Nielsen N.O. et al. 2014. Public Policy and Veterinary Medicine. CVJ/VOL 55/APRIL 2014.
23. Pendidikan kedokteran hewan
• Pendidikan kedokteran hewan seharusnya menyambut peluang
untuk meningkatkan pemikiran horizontal (horizontal thinking) dan
keterampilan pemecahan masalah (problem solving skills) yang
inheren pada pendidikan kedokteran hewan dan fakta yang
mendasar dalam analisis dan pengembangan kebijakan yang baik.
• Dokter hewan Indonesia yang terlibat dalam praktik publik atau
kepentingan terkait kebijakan harus secara kolektif memimpin
dalam memperkuat kemampuan profesi dalam kebijakan publik di
bawah naungan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
25. Konsep “One Health”
• Konsep One Health adalah strategi di seluruh dunia untuk
memperluas kolaborasi interdisipliner dalam semua aspek
perawatan kesehatan untuk manusia, hewan, dan lingkungan.
• Kesehatan manusia atau ternak atau satwa liar tidak bisa
dibahas secara terisolasi lagi. Hanya ada satu kesehatan (One
Health).
• Solusi mengharuskan semua orang bekerja sama di semua
tingkatan yang berbeda.
Sumber: Jolly P. 2016. Teaching the Concepts of One Health. Presentasi di “4th Global
Conference on Veterinary Education”. Bangkok, Thailand, 22-24 June 2016.
26. Konsep “One Health”
• Konsep One Health awalnya muncul dari penelitian terpadu tentang
zoonosis, tetapi sekarang mencakup semua interkoneksi antara
kesehatan manusia, hewan dan lingkungan.
• Konsepnya adalah pendekatan multi-institusional yang kolaboratif,
interdisipliner dan intersektoral, menghubungkan berbagai bentuk
pengetahuan dan keahlian.
• One Health diwakili oleh sistim biologis dan sosial yang kompleks yang
melibatkan banyak aktor dan proses dan interaksinya dari waktu ke
waktu, di tingkat lokal, nasional dan global.
Sumber: Hitziger M. et al. 2018. Knowledge integration in One Health policy formulation,
implementation and evaluation. Bulletin of the World Health Organization 2018;96:211-218.
27. QUOTE 2:
“Kedokteran hewan harus menjadi
pemimpin dalam One Health. Ini
mungkin satu-satunya kesempatan baru
yang paling penting untuk profesi yang
dapat diperkirakan di masa depan dan
khususnya untuk pendidikan
kedokteran hewan di perguruan tinggi.”
Roadmap for Veterinary Medical Education
in the 21st Century.
www.aavmc.org/roadmap
28. Isu-isu One Health
• Isu-isu One Health termasuk:
▪ penyakit zoonotik
▪ resistensi antimikroba
▪ keamanan pangan
▪ penyakit-penyakit yang ditularkan vektor (vector-borne
diseases)
▪ kontaminasi lingkungan, dan
▪ ancaman kesehatan yang dibagi oleh orang, hewan, dan
lingkungan.
29. • Demografi
• Ekonomi
• Iklim
• Biodiversitas
• Geografi
• Antropologi
• Sosiologi
• Evolusi
ONE
HEALTH
Aspek kajian
One Health
30. Perubahan global
mendukung muncul (kembali)
penyakit-penyakit menular
dan tidak menular
Pertumbuhan
populasi
Industrialisasi
Masalah
geopolitik
Perubahan
global
Perdagangan global Pergerakan migrasi
Erosi biodiversitas Degradasi ekosistem
MUNCUL (KEMBALI)
penyakit-penyakit
menular dan tidak menular
• Selama beberapa tahun terakhir,
zoonosis seperti flu burung, Ebola
dan Zika telah menggambarkan
fakta kepada seluruh dunia adanya
interdependensi kesehatan
manusia, kesehatan hewan dan
kesehatan lingkungan.
Sumber: Destoumieux-Garzón D. et al. The One
Health Concept: 10 Years Old and a Long Road
Ahead. Front. Vet. Sci., 12 February 2018.
31. Kesehatan masyarakat
Kedokteran
Manusia
Jaringan sosial
Urbanisasi
Siklus & reservoir
Ekologi
Ekotoksikologi
Kerangka hukumPraktik
budaya
Penyakit
non-komunikabel
Penyakit menular
Resistensi antimikroba
Hubungan
manusia-hewan
Domestikasi
Kedokteran
Hewan
Zoonosis & Epizooties
Penyakit
multifaktorial
Kedokteran
Evolusioner
Kesehatan
manusia
Kesehatan
manusia
Kesehatan
lingkungan
Konsep One Health:
Pendekatan
kesehatan yang
holistik, transdisiplin,
dan multisektoral
Sumber: Destoumieux-Garzón
D. et al. The One Health
Concept: 10 Years Old and a
Long Road Ahead. Front. Vet.
Sci., 12 February 2018.
33. Kastrat = Issue/policy brief
• Penulisan Kastrat atau ‘issue brief’ dan penggunaannya sebagai alat
dalam proses advokasi kebijakan masih jarang dilakukan oleh
organisasi/lembaga di Indonesia.
• Walaupun manfaat ‘issue brief’ atau ‘policy paper’ masih belum
maksimal dalam proses advokasi kebijakan, tetapi tidak bisa
dilepaskan sebagai bagian penting dari advokasi kebijakan itu sendiri.
• Panjang kastrat atau ‘issue brief’ agar efektif harus tidak boleh lebih
dari 2 (dua) halaman (halaman depan dan belakang dari satu lembar
kertas). Paling panjang adalah 4 halaman.
34. Penulisan kastrat/Issue Brief
• Kastrat atau ‘Issue brief’’ harus berbentuk dokumen pendek yang:
• menguraikan isu yang perlu mendapatkan pertimbangan;
• mengindikasikan rekomendasi untuk melakukan aksi/tindakan;
• menyediakan informasi pendukung yang relevan dengan isu
dan rekomendasi;
• mencantumkan referensi untuk informasi pendukung dan
sumber lain sesuai kebutuhan; dan
• menyediakan kontak informasi.
35. Fokus komunikasikan fakta
• Berbeda dengan kebanyakan gaya penulisan, suatu Kastrat/issue brief’
tidak perlu menerangkan setiap statistik yang dimasukkan dan
bagaimana sampai pada kesimpulan.
• Kastrat/Issue brief harus fokus pada pesan utama (central message) dan
gunakan fakta yang mendukung pesan tersebut.
• Semua konteks, metoda dan nuansa dari data harus dipahami dengan
harapan bahwa audiens akan menpertanyakan tentang hal itu.
• Tulislah secara sederhana dan langsung kepada fakta.
• Kastrat/Issue brief’ juga dirancang untuk mengedukasi audiens umum
mengenai topik tersebut.
36. Cara dan isi penulisan
• Kalimat-kalimat pendek, tepat,
dapat dibaca yang terpusat
pada aktornya.
• Judul yang sangat membantu.
• Paragrafnya kohesif, koheren,
dan menekankan secara tepat
pada isu penting.
• Tidak ada kesalahan pengejaan.
• Tidak ada jargon.
• Pemahaman terhadap topik
dan implikasinya.
• Mencakup latar belakang, isu
hukum, perhatian publik, dan
aspek lainnya dari topik.
• Identifikasi secara benar setiap
informasi yang penting.
• Penyediaan jumlah informasi
yang benar.
37. Kerangka kerja Kastrat/Issue Brief
• ISU – Uraikan isu yang perlu dipertimbangkan. Nyatakan secara singkat
apa yang penting bagi organisasi dalam konteks isu kebijakan publik
saat ini dan relevansi isu tersebut bagi audiens yang menjadi sasaran.
• REKOMENDASI – Uraikan aksi yang direkomendasikan sehubungan
dengan isu yang dinyatakan di atas. Rekomendasi dapat
mengindikasikan keberlanjutan, penghapusan, atau perubahan isu.
• PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU – Cantumkan hukum atau
kerangka peraturan saat ini yang mengotorisasi atau mendukung isu.
• LATAR BELAKANG - Persiapkan informasi pendukung yang relevan
dengan isu dan rekomendasi (lihat slide berikut).
38. Latar belakang Kastrat/issue brief
• Persiapkan informasi pendukung yang relevan dengan isu & rekomendasi:
- Cantumkan kebijakan organisasi yang mendukung atau relevan dengan
isu/masalah;
- Cantumkan aksi yang digunakan organisasi atau aktivitas dimana ada
keterlibatan organisasi dalam menunjukkan pentingnya isu/masalah bagi
organisasi;
- Cantumkan basis bukti saat ini yang dapat mendukung aksi atau aktivitas
organisasi atau sarankan bahwa aksi atau aktivitas ini akan mengarah
pada suatu hasil tertentu (given outcome); dan
- Cantumkan basis bukti yang digunakan untuk menetapkan hukum atau
kerangka peraturan yang tercantum di atas.
39. Bagian akhir Kastrat/issue brief
• REFERENSI/SUMBER –
• Cantumkan sitiran yang sesuai dengan basis bukti (evidence-base)
yang diberikan organisasi dalam ringkasan isu/masalah.
• Cantumkan sumber tambahan apapun yang dianggap penting untuk
mendukung rekomendasi organisasi.
• KONTAK INFORMASI -
Cantumkan individu-individu yang dapat dihubungi untuk informasi
lebih lanjut tentang isu/masalah ini.
40. Gambar, tabel, bibliografi dan foto
• Gambar, tabel atau ‘callout box’
dapat dimasukkan dalam ‘issue brief’,
tanpa dijelaskan dalam teks.
• Bibliorafi dapat dicantumkan dalam
bentuk URL.
• Foto dan kutipan (quotes) dapat
dimasukkan sebagai bukti (evidence).
43. Contoh policy Brief: Manajemen Gigitan Anjing
• Latar Belakang
• Konteks
• Masalah yang jadi perhatian
• Pendekatan One Health
untuk Pengendalian Rabies
yang Biaya Efektif
• Rekomendasi Kebijakan
• Kesimpulan