Dokumen tersebut membahas sejarah dan aliran psikoanalisa dengan menjelaskan tokoh-tokoh pendirinya seperti Mesmer, Charcot, Janet, Freud, Jung, Adler, dan Hall. Tokoh-tokoh tersebut memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan teori-teori dasar psikoanalisa seperti hipnotisme, histeria, struktur kepribadian, mekanisme pertahanan diri, dan tahapan perkembangan.
Fungsionalisme: Mempelajari fungsi tingkah laku dan proses mental.
Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme ini dikenal dengan nama Metode Observasi Tingkah Laku yang terdiri dari dua bagian yaitu Metode Fisiologi dan Metode Variasi Kondisi.
Metode Fisiologi: Menguraikan tingkah laku dari sudut anatomi dan ilmu faal.
Metode Variasi Kondisi: Tidak semua tingkah laku manusia dapat dijelaskan dengan anatomi dan fisiologi, karena manusia mempunyai sudut psikologis. Metode variasi kondisi inilah yang merupakan metode eksperimen dari aliran fungsionalisme.
Fungsionalisme menekankan pada totalitas dalam hubungan pikiran dan perilaku. Dengan demikian, hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan bentuk manifestasi dari pikiran dan perilaku.
Fungsionalisme: Mempelajari fungsi tingkah laku dan proses mental.
Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme ini dikenal dengan nama Metode Observasi Tingkah Laku yang terdiri dari dua bagian yaitu Metode Fisiologi dan Metode Variasi Kondisi.
Metode Fisiologi: Menguraikan tingkah laku dari sudut anatomi dan ilmu faal.
Metode Variasi Kondisi: Tidak semua tingkah laku manusia dapat dijelaskan dengan anatomi dan fisiologi, karena manusia mempunyai sudut psikologis. Metode variasi kondisi inilah yang merupakan metode eksperimen dari aliran fungsionalisme.
Fungsionalisme menekankan pada totalitas dalam hubungan pikiran dan perilaku. Dengan demikian, hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan bentuk manifestasi dari pikiran dan perilaku.
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
asumsi dasar Klein adalah Fantasi atau khayalan hidup yang aktif bayi sejak ia lahir. Fantasi ini merupakan representasi psikis dari ketidak sadaran insting id yang tidak bisa dicampur adukan dengan fantasi kesadaran yang dimiliki oleh anak anak dan dewasa. Klein setuju dengan Freud Manusia mempunyai dorongan bawaan atau insting, termasuk insting kematian. Dorongan-dorongan tersebut berupa objek dan objek-objek tersebut adalah dorongan lapar untuk mendapatkan payudara baik, dorongan berhubungan badan dan memiliki organ seksual, juga lainnya
Paper yang membahas apa itu diri dan konsep diri--yang juga dihubungkan dengan fenomena terkini. Dilengkapi dengan pendapat para tokoh psikologi sosil.
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
asumsi dasar Klein adalah Fantasi atau khayalan hidup yang aktif bayi sejak ia lahir. Fantasi ini merupakan representasi psikis dari ketidak sadaran insting id yang tidak bisa dicampur adukan dengan fantasi kesadaran yang dimiliki oleh anak anak dan dewasa. Klein setuju dengan Freud Manusia mempunyai dorongan bawaan atau insting, termasuk insting kematian. Dorongan-dorongan tersebut berupa objek dan objek-objek tersebut adalah dorongan lapar untuk mendapatkan payudara baik, dorongan berhubungan badan dan memiliki organ seksual, juga lainnya
Paper yang membahas apa itu diri dan konsep diri--yang juga dihubungkan dengan fenomena terkini. Dilengkapi dengan pendapat para tokoh psikologi sosil.
- PENGARUH AGRESI.
- PENGARUH SOSIAL DAN SITUASIONAL TERHADAP AGRESI.
TINDAKAN PENCEGAHAN PERILAKU AGRESI.
- UPAYA MENINGKATKAN AGRESIFITAS.
- EFEK MEDIA TERHADAP AGRESI PENGUATAN PERILAKU KEKERASAN.
1. SEJARAH DAN ALIRAN PSIKOLOGI
PSIKOANALISA
OLEH:
WULANDARI RIMA KUMARI
17.11.1001.3510.009
PSIKOLOGI SORE
2. Ia bukanlah seorang tokoh psikoanalisa, karena pada
masa hidupnya aliran itu belum ada, tetapi peranan
dan pengaruhnya terhadap psikoanalisa di kemudian
hari itu tidak kecil artinya.
Ia menemukan teknik hipnotisme sebagai teknik
penyembuhan orang sakit, tetapi pada waktu itu
tekniknya belum disebut hipnotisme, melainkan
mesmerisme.
Dalam teorinya tentang “animal magnetism”, Mesmer
mengatakan bahwa dalam dirinya terdapat “currative
power of magnetic iron” (daya penyembuh magnetis)
yg timbul dari semacam cairan yg terdapat dalam
dirinya yg dapat disalurkannya keluar melalui
sebatang besi berani kpd pasien yg membutuhkan
pengobatan.
Sebagai seorang dokter, Mesmer berminat sekali
pada teknik terapi yg berbau mistik ini, karena di
samping ilmu kedokterannya Mesmer juga
mempelajari teologi (ilmu ketuhanan).
Franz Anton Mesmer (1734-1815)
3. Jean Martin Charcot (1825-1893)
Tokoh yg tidak kurang pentingnya dalam menumbuhkan aliran
psikoanalisa kelak.
Ia adalah seorang dokter di rumah sakit Paris, dan ia menjadi profesor di
Akademi Kedokteran di Paris pada tahun 1873.
Ia mengembangkan teknik hipnose dan sugesti mental untuk
menyembuhkan pasien-pasien psikoneurotis, khususnya penderita
histeria.
Dengan teknik hipnose, Charcot menurunkan ambang kesadaran pasien,
sehingga peristiwa yang menggoncangkan, yg menjadi penyebab
gangguan emosi itu, yg selama ini dihindari oleh kesadaran dan ditekan
ke dlm ketidaksadaran, ditimbulkan kembali ke alam kesadaran.
4. Ia belajar filsafat dan ilmu kedokteran di Universitas Paris, pd
tahun 1889 ia mendapat gelar doktor dalam filsafat dengan
tesisnya tentang “Psikologi dari Aktivitas Otomatis”.
Dalam bidang kedokteran dengan tesis “Keadaan Mental pada
Histeria” dimana ia mencoba untuk menggolong-golongkan
secara sistematis berbagai jenis histeria dengan teori-teori
psikologi.
Janet berpendirian bahwa studi yang ilmiah dari psikologi hanya
dapat dilaksanakan bila semua proses mental diterjemahkan
sebagai tingkah laku.
Janet mempunyai suatu teori tentang kepribadian yang disebut
teori strata. Menurut teori strata, kepribadian terdiri dari
kecenderungan- kecenderungan yang tersusun secara hierarkis
dari yang paling rendah (refleks) sampai yang paling tinggi
(akal).
Teori strata dari Janet ini dapat diperbandingkan dengan teori id
ego-super ego yang dikemukakan oleh Freud, sedangkan
energi- energinya Janet dapat dipersamakan dengan dorongan-
dorongan (seksual dan agresi) dari Freud.
Pierre Janet (1859-1947)
5. Tokoh pendiri psikoanalisa atau disebut juga aliran psikologi
dalam (depth psychology) ini secara skematis menggambarkan
jiwa sebagai sebuah gunung es.Tingkat kesadaran menurut
Freud adalah:
1. Kesadaran (pikiran, perasaan, ingatan):
• Tingkatan yang memiliki fungsi mengingat,
menyadari, dan merasakan sesuatu secara
sadar.
• Kesadaran ini memiliki ruang yang terbatas dan
tampak pada saat individu menyadari berbagai
stumulus yang ada disekitarnya.
2. Prakesadaran (mimpi, lamunan, salah ucap):
• Tingkatan kesadaran yang menyimpan ide,
ingatan dan perasaan yang berfungsi
mengantarkan ke tingkat kesadaran.
• Bukan merupakan bagian dari tingkat kesadaran,
tetapi merupakan tingkatan lain yang biasanya
membutuhkan waktu beberapa saat untuk
menyadari sesuatu.
Sigmund Freud
(1856-1939)
6. 3. Ketidaksadaran (pengalaman traumatik):
• Tingkatan dunia kesadaran yang terbesar dan sebagai bagian terpenting
dari struktur psikis, karena segenap pikiran dan perasaan yang dialami
sepanjang hidupnya yang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan di dalam
ketidaksadaran.
• Tingkah laku manusia sebagian besar didorong oleh perasaan dan pikiran
yang tersimpan di tingkat ketidaksadaran ini.
Fungsi Teori
Psikoanalisa
Sebagai teori
kepribadian
Sebagai teknik
analisa
kepribadian
Sebagai
metode terapi
(penyembuhan)
7. Kepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, yaitu
id, ego dan super ego
• Id adalah sistem dasar kepribadian yang merupakan
sumber dari dari pada segala dorongan instinktif,
khususnya seks dan agresi.
• Ego merupakan aspek psikologis yang timbul karena
kebutuhan individu untuk berhubungan dengan dunia
realita.
• Super Ego merupakan sub sistem yang berfungsi
sebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata hati (apa
yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan) dan Ego-
ideal (apa yang seharusnya saya menjadi).
9. Struktur Kepribadian
• Kesadaran, prasadar, ketidaksadaran, id, ego, super- ego bisa bekerja dengan
baik karena adanya energi psikis yang berasal dari fisiologis yang bersumber
dari makanan.
• Energi psikis disimpan dalam instink-instink.
• Menurut Freud, ada 2 macam insting dalam diri manusia:
Insting hidup/ libido: untuk tetap bertahan hidup. Makan, minum, seksual
Insting mati: tidak jelas fungsinya; sifatnya destruktif. Dorongan agresif
Struktur Kepribadian Mekanisme Pertahanan Diri
• Strategi yang di pakai individu untuk bertahan
melawan ekspresi impuls id serta menentang tekanan
superego.
• Melindungi individu dari kecemasan yang berlebih.
• Beroperasi pd tk ketidak sadaran; selalu menolak,
memalsu, memutar balikkan kenyataan; mengubah
persepsi nyata untuk mengurangi kecemasan.
11. Tingkat Perkembangan
• Dibagi menjadi 3 tahap:
Infantil (0-7 tahun)
Laten ( 7-12 tahun)
Genital (>12 tahun)
Oral (0-1 tahun)
Anal (1-2 atau 3 tahun)
Phalic ( 6-7 tahun)
12. • Fase oral (0-1 thn): kenikmatan diperoleh dari rangsangan melalui bibir –
rongga mulut – kerongkongan. Seperti: menggigit, mengunyah, menelan,
memuntahkan.
• Kepuasan yg berlebih (oral incorporation personality): senang
mengumpulkan pengetahuan, harta benda, gampang ditipu.
• Kurang puas (oral agresion personality): senang berdebat, sarkastik,
senang makan, merokok, menggunjingkan orang lain
• Fase Anal (1 – 2 atau 3 tahun): pusat aktivitas dinamik pada fungsi eliminer
/pembuangan kotoran (membuang feces; menghilangkan tekanan yang tidak
menyenangkan karena sisa makanan)
• Toilet training: bentuk latihan pemuasan id dan superego sekaligus
• Semua bentuk kontrol diri dan penguasaan diri bermula dari fase anal
• Fase Phalic (6-7 tahun): alat kelamin merupakan daerah erogen
terpenting
• Timbul oedipus complex (permusuhan terhadap orang tua sejenis), yang
diikuti fenomena castraction anxiety (takut di kebiri) dan penis envy
(cemburu pada alat kelamin laki-laki)
• Manusia lahir biseksual
13. • Fase laten (7-12 thn): periode
peredaan impuls seks,
pengembangan kemampuan
sublimasi (mengganti kepuasan
libido dengan kepuasan non
seksual; bidang intelektual,
keterampilan, hubungan teman
sebaya, dsb), percepatan
pembentukan superego
• Fase genital (>12 tahun): impuls
seks mulai disalurkan (kegiatan
kelompok, penyiapan karir, cinta
lain jenis, dsb), orientasi sosial,
realistis, altruistik.
14. Carl Gustav Jung (1875-1961)
Carl Gustav Jung adalah seorang psikiater
Pernah jadi "putra mahkota Freud“
Memisahkan diri dari Freud karena
ketidaksesuaian pandangan
Mengundurkan diri dari jabatan ketua dan
melepaskan keanggotaan pada Persatuan
Psikoanalisa Internasional
Menjadi guru besar di Politeknik Zurich kemudian
diangkat sebagai guru besar dalam psikologi
kedokteran di Universitas Basle pada tahun 1944
15. Beberapa perbedaan pandangan Freud dan Jung :
Freud Jung
Berorientasi kausalistis,
menekankan peranan masa lalu
Menggabungkan kausalistis dengan
teleologis (pengaruh masa lalu
dengan tujuan & aspirasi individu)
Menekankan asal usul kepribadian
pada masa kanak-kanak
Menekankan asal usul kepribadian
pada ras, manusia membawa
kecenderungan yang diwariskan
leluhurnya
Memandang dorongan yang
menyebabkan tingkah laku
lebih banyak dari dorongan
seks
Meneliti mitologi, agama, lambang-
lambang, upacara-upacara kuno, adat
istiadat dan kepercayaan-
kepercayaan primitif, serta simtom-
simtom orang neurotik, waham
penderita psikotik untuk mencari
akar perkembangan kepribadian.
Bersifat umum, mekanistis dan
biologis, teori berlaku bagi semua
orang
Energi psikis bersifat lebih luas,
tak terbatas pada dorongan seks
16. Kesadaran
- Merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi, ingatan-
ingatan, perasaan-perasaan sadar.
- Ego melahirkan perasaan identitas dan kontinuitas
seseorang.
- Bagi subjek, ego dipandang sebagai kesadaran.
KetidaksadaranPribadi
- Merupakan daerah yang berdekatan dengan ego.
- Terdiri dari pengalaman.
- Pengalaman yang pernah disadari, tetapi kemudian direpresi,
dilupakan, atau terabaikan, juga pengalaman-pengalaman yang
terlalu lemah untuk menciptakan kesan sadar pada subjek.
17. Ketidaksadaran Kolektif
- Berisi ingatan laten hal-hal yang diwariskan dari masa lampau leluhur
seseorang
- Merupakan sisa psikis perkembangan evolusi manusia, yang
menumpuk akibat pengalaman yang berulang dari generasi ke
generasi
- Merupakan bagian yang terlepas dari segi pribadi dalam kehidupan
seseorang
- Ketidaksadaran kolektif semua orang relatif sama
- Ketidaksadaran kolektif terkait dengan struktur otak pada semua ras
manusia yang relatif sama
- Ketidaksadaran kolektif jika menguasai kesadaran dapat
menumbuhkan penyimpangan seperti phobia, delusi, dan
irasionalitas lain
18. Tipe Kepribadian berdasarkan fungsi:
1. Kepribadian yg rasional, yg tdpt pd orang-orang yg plng
dipengaruhi oleh akal atau rasionya shg tiap tindakannya
diperhitungkan benar-benar.
2. Kepribadian yg intuitif: kepribadian yg sgt dipengaruhi oleh firasat atau
perasaan kira-kira. Org dgn kepribadian spt ini bersifat spontan.
3. Kepribadian emosional, trdpt pd orang-orang yg sgt dikuasai olh
emosinya, cpt mjd sedih atau cpt mjd gembira, menilai segala sst
berdasarkan suka atau tdk suka.
4. Kepribadian yg sensitif, kepribadian yg dipengaruhi terutama olh
pancaindera dan cepat sekali bereaksi thdp rangsang yg diterima olh
pancaindera (sensation).
19. Tipe Kepribadian berdasarkan reaksi terhadap
lingkungan:
1. Kepribadian yg ekstrover: kepribadian yg terbuka, tdpt pd orang-orang yg lbh
berorientasi ke luar, ke lingkungan, kpd org lain. Org-org spt ini senang
bergaul, ramah, mudah mengerti perasaan org lain
2. Kepribadian yg introver: kepribadian yg tertutup, lbh banyak berorientasi kpd
diri sendiri. Tidak mudah kontak orang lain.
3. Kepribadian yg ambivert: tipe kepribadian yg tdk dpt digolongkan ke dalam
tipe ekstrover maupun introver.
20. Alfred Adler (1870-1937)
Ia pertama kali berjumpa dgn Freud pd thn 1899 dan mjd
pengikut setia Freud.
Pada thn 1907 Freud menyingkirkan Adler karena
Adler menulis kertas kerja berjudul “Organ Inferiority”.
Dalam kertas kerja itu ia mengatakan bahwa manusia pd
dasarnya mempunyai kelemahan organis. Berbeda dgn
hewan, manusia tdk dilengkapi dgn alat2 tubuh u/
melawan alam.
Menurut Adler kelemahan2 organis itu mendorong
manusia u/ mengadakan kompensasi. Mekanisme
kompensasi inilah yg mendasari tingkah laku
manusia.
Teori Adler bersifat teologis.
21. Tesisnya berjudul “The Muscular Perception of Space”
(1878).
Teori Hall adalah Teori Evolusi.
Teori evolusinya berbunyi: “Ontogeny recapitulates
phylogeny” proses perkembangan individu sejak dia lahir
sampai ia dewasa.
Hal ini terbukti dalam eksperimen yg dilakukan Hall reaksi2
yg diberikan olh binatang satu sel = reaksi2 sel2 telur atau
sperma pd manusia.
Demikian juga reaksi2 dr makhluk2 bersel banyak = reaksi
janin dgn jumlah sel yg kira2 sama.
Granville Stanley Hall (1844-1924)
22. Gustave Le Bon (1841-1931)
Le Bon bukanlah murni seorang psikoanalis, tetapi pikiran-
pikirannya banyak sejalan dgn pikiran2 psikoanalisa,
hanya Le Bon lbh banyak membicarakannya dlm rangka
tingkah laku kelompok drpd dlm tingkah laku perorangan.
Ia menulis bukunya yg terkenal The Crowd (1895) konformitas,
alienasi dan kepemimpinan dalam kelompok.
Le Bon mencoba menerangkan tingkah laku kelompok
(crowd) dgn teori2 ttg ketidaksadaran, dorongan2 irasional,
baik dorongan biologis maupun rasial yg diperoleh turun-
temurun.
Ia menyelidiki tingkah laku kelompok dr sudut
antropologi, arkeologi, dan biologi individu2 dlm
kelompok bertingkah laku impulsif, mobil, iritable,
intoleran, sugestibel dan diktatorial.