Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran waktu kerja untuk menentukan lama waktu yang dibutuhkan seorang pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Terdapat dua jenis pengukuran waktu kerja yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran secara langsung meliputi pengukuran jam henti dan sampling kerja, sedangkan pengukuran secara tidak langsung meliputi data waktu baku dan data wak
Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan produk oleh manajer operasi, mulai dari pendefinisian produk, desain, hingga transisi ke produksi. Strategi yang efektif memperhatikan siklus hidup produk dan menghubungkan keputusan produk dengan arus kas dan kemampuan organisasi. Manajer operasi perlu membangun sistem pengembangan produk yang mampu merancang dan memproduksi produk untuk keunggulan kompetitif perusahaan.
Dokumen tersebut membahas sejarah dan konsep Quality Function Deployment (QFD), termasuk definisi, proses, manfaat, dan tahapan QFD. QFD pertama kali diterapkan pada industri Jepang pada tahun 1970-an dan kemudian dikembangkan oleh para ahli di berbagai negara. QFD bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menerjemahkan 'suara pelanggan' menjadi spesifikasi teknis produk melalui beberapa tahap
Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Pengujian hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah hipotesis nol (Ho) dapat diterima atau ditolak berdasarkan data sampel. Terdapat dua jenis kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengujian hipotesis, yaitu kesalahan tipe I dan II. Uji statistik dilakukan dengan menghitung nilai uji statistik dan membandingkannya dengan
Antropometri is the science of human measurement and proportions. It has been used since ancient times to inform product and workplace design. Key aspects of anthropometrics include collecting body measurements through various tools and techniques, analyzing the data through metrics like averages and percentiles, and applying the findings to design for a target population's physical characteristics and ranges of motion. Anthropometric data helps optimize designs so they can be used comfortably and efficiently by most people.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran waktu kerja untuk menentukan lama waktu yang dibutuhkan seorang pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Terdapat dua jenis pengukuran waktu kerja yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran secara langsung meliputi pengukuran jam henti dan sampling kerja, sedangkan pengukuran secara tidak langsung meliputi data waktu baku dan data wak
Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan produk oleh manajer operasi, mulai dari pendefinisian produk, desain, hingga transisi ke produksi. Strategi yang efektif memperhatikan siklus hidup produk dan menghubungkan keputusan produk dengan arus kas dan kemampuan organisasi. Manajer operasi perlu membangun sistem pengembangan produk yang mampu merancang dan memproduksi produk untuk keunggulan kompetitif perusahaan.
Dokumen tersebut membahas sejarah dan konsep Quality Function Deployment (QFD), termasuk definisi, proses, manfaat, dan tahapan QFD. QFD pertama kali diterapkan pada industri Jepang pada tahun 1970-an dan kemudian dikembangkan oleh para ahli di berbagai negara. QFD bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menerjemahkan 'suara pelanggan' menjadi spesifikasi teknis produk melalui beberapa tahap
Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Pengujian hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah hipotesis nol (Ho) dapat diterima atau ditolak berdasarkan data sampel. Terdapat dua jenis kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengujian hipotesis, yaitu kesalahan tipe I dan II. Uji statistik dilakukan dengan menghitung nilai uji statistik dan membandingkannya dengan
Antropometri is the science of human measurement and proportions. It has been used since ancient times to inform product and workplace design. Key aspects of anthropometrics include collecting body measurements through various tools and techniques, analyzing the data through metrics like averages and percentiles, and applying the findings to design for a target population's physical characteristics and ranges of motion. Anthropometric data helps optimize designs so they can be used comfortably and efficiently by most people.
Materi Analisa & Pengukuran Kerja di Teknik Industri topik kedua bagian kedua tentang Sistem Manusia Mesin berisi tentang bagaimana konsep sistem manusia mesin, perbedaan manusia dan mesin
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi Aalawwapnp
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang penjadwalan dan penentuan urutan pekerjaan (scheduling) yang meliputi metode penentuan jadwal maju dan mundur, kriteria penentuan prioritas pekerjaan, serta penggunaan rasio kritis untuk mengurutkan pekerjaan berdasarkan tanggal jatuh temponya.
MPS (Master Production Schedule) adalah rencana produksi induk perusahaan manufaktur yang merencanakan output kuantitas dan periode produksi untuk produk akhir dan suku cadangnya. MPS memberikan input utama untuk perencanaan kebutuhan bahan baku dan kapasitas serta menjadwalkan pesanan produksi dan pembelian.
Line balancing merupakan proses menyeimbangkan lintasan produksi untuk mencapai target produksi dengan meminimalkan penumpukan barang dan mengidentifikasi stasiun kerja kritis. Hal ini dilakukan dengan menghitung waktu siklus, merangking operasi berdasarkan bobot posisi, membagikan elemen kerja ke stasiun, dan menghitung delay keseimbangan. Stasiun kerja 1 dan 5 diidentifikasi sebagai stasiun kritis yang perlu diperbaiki metode kerjanya.
Dokumen tersebut membahas tentang Total Quality Management (TQM) yang merupakan pendekatan untuk memaksimalkan daya saing perusahaan melalui perbaikan berkelanjutan pada produk, layanan, sumber daya manusia, proses, dan lingkungan. TQM dapat diimplementasikan dengan melibatkan seluruh karyawan untuk meningkatkan kualitas secara berkelanjutan di setiap tingkatan operasi melalui penggunaan metode statistik dan inovasi berkel
MTM (Methods Time Measurement) adalah metode pengukuran waktu tidak langsung yang digunakan untuk menganalisis pekerjaan. MTM membagi pekerjaan menjadi delapan elemen gerakan dasar dan menentukan waktu untuk setiap elemen berdasarkan faktor-faktor seperti jarak, berat, dan ketelitian. Contoh kasus menggunakan MTM untuk menghitung waktu pemindahan bagian mesin dan perakitan bolpoin.
Dokumen tersebut membahas tentang modul perkuliahan pengantar teknik industri yang mencakup konsep perancangan pemindahan bahan, pola umum aliran bahan, dan peralatan pemindahan bahan. Ringkasannya adalah modul tersebut membahas konsep dasar tentang perancangan sistem pemindahan material dalam industri manufaktur.
Teks tersebut membahas tentang pemahaman kepuasan kerja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut teks, yaitu karakteristik individu, jenis pekerjaan, lingkungan kerja, sikap terhadap pekerjaan, dan pandangan tentang arti kepuasan. Teks tersebut juga menjelaskan indikator kepuasan kerja seperti gaji, pengawasan, kondisi kerja, hubungan sosial, dan fasilitas.
Materi Analisa & Pengukuran Kerja di Teknik Industri topik kedua bagian kedua tentang Sistem Manusia Mesin berisi tentang bagaimana konsep sistem manusia mesin, perbedaan manusia dan mesin
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi Aalawwapnp
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang penjadwalan dan penentuan urutan pekerjaan (scheduling) yang meliputi metode penentuan jadwal maju dan mundur, kriteria penentuan prioritas pekerjaan, serta penggunaan rasio kritis untuk mengurutkan pekerjaan berdasarkan tanggal jatuh temponya.
MPS (Master Production Schedule) adalah rencana produksi induk perusahaan manufaktur yang merencanakan output kuantitas dan periode produksi untuk produk akhir dan suku cadangnya. MPS memberikan input utama untuk perencanaan kebutuhan bahan baku dan kapasitas serta menjadwalkan pesanan produksi dan pembelian.
Line balancing merupakan proses menyeimbangkan lintasan produksi untuk mencapai target produksi dengan meminimalkan penumpukan barang dan mengidentifikasi stasiun kerja kritis. Hal ini dilakukan dengan menghitung waktu siklus, merangking operasi berdasarkan bobot posisi, membagikan elemen kerja ke stasiun, dan menghitung delay keseimbangan. Stasiun kerja 1 dan 5 diidentifikasi sebagai stasiun kritis yang perlu diperbaiki metode kerjanya.
Dokumen tersebut membahas tentang Total Quality Management (TQM) yang merupakan pendekatan untuk memaksimalkan daya saing perusahaan melalui perbaikan berkelanjutan pada produk, layanan, sumber daya manusia, proses, dan lingkungan. TQM dapat diimplementasikan dengan melibatkan seluruh karyawan untuk meningkatkan kualitas secara berkelanjutan di setiap tingkatan operasi melalui penggunaan metode statistik dan inovasi berkel
MTM (Methods Time Measurement) adalah metode pengukuran waktu tidak langsung yang digunakan untuk menganalisis pekerjaan. MTM membagi pekerjaan menjadi delapan elemen gerakan dasar dan menentukan waktu untuk setiap elemen berdasarkan faktor-faktor seperti jarak, berat, dan ketelitian. Contoh kasus menggunakan MTM untuk menghitung waktu pemindahan bagian mesin dan perakitan bolpoin.
Dokumen tersebut membahas tentang modul perkuliahan pengantar teknik industri yang mencakup konsep perancangan pemindahan bahan, pola umum aliran bahan, dan peralatan pemindahan bahan. Ringkasannya adalah modul tersebut membahas konsep dasar tentang perancangan sistem pemindahan material dalam industri manufaktur.
Teks tersebut membahas tentang pemahaman kepuasan kerja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut teks, yaitu karakteristik individu, jenis pekerjaan, lingkungan kerja, sikap terhadap pekerjaan, dan pandangan tentang arti kepuasan. Teks tersebut juga menjelaskan indikator kepuasan kerja seperti gaji, pengawasan, kondisi kerja, hubungan sosial, dan fasilitas.
PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA GURUDedi Prestiadi
Teks tersebut membahas tentang pengaruh iklim organisasi terhadap motivasi dan kinerja guru. Iklim organisasi didefinisikan sebagai persepsi individu terhadap praktek dan prosedur di lingkungan organisasi yang mempengaruhi perilaku mereka. Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim organisasi antara lain manajemen, tingkah laku karyawan, kelompok kerja, dan faktor eksternal. Dimensi iklim organisasi meliputi fleksibilitas, tangg
1. Modul ini membahas teori-teori perilaku organisasi yang meliputi variabel-variabel penting seperti produktivitas, absensi, turnover, dan kepuasan kerja serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti individu, kelompok, dan organisasi. 2. Modul ini juga membahas perilaku kewarganegaraan organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti budaya organisasi, kepribadian, dan persepsi terhadap dukungan organis
Organisasi adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu melalui interaksi dan hubungan antara individu dan organisasi. Ilmu perilaku organisasi mempelajari tingkah laku manusia dalam organisasi dengan pendekatan sumber daya manusia, kontinjensi, produktivitas, dan sistem.
Teori Motivasi dalam dokumen tersebut membahas pengertian dan jenis-jenis teori motivasi yang berkaitan dengan manajemen SDM, seperti teori kepuasan, proses, prestasi, dan X & Y. Motivasi penting untuk mendorong kinerja pegawai agar tujuan perusahaan tercapai."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep organisasi dan motivasi menurut beberapa ahli. Organisasi didefinisikan sebagai persekutuan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dengan pembagian peran dan tugas. Teori motivasi yang disebutkan antara lain teori Maslow tentang hirarki kebutuhan, teori Herzberg tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan ketidakpuasan kerja, serta teori Skinner dan
Studi ini menganalisis pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan dan kinerja perusahaan pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia."
Pengaruh motivasi kerja dari model kepemimpinan dan budaya kerja disebuah perusahaan.
apakah model kepemimpinan dan budaya kerja sangat mempengaruhi motivasi kerja karyawan ?
Similar to Segi manusia dalam kerja, manusia dan pekerjaannya (20)
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai teknik perbaikan kualitas seperti diagram Pareto, histogram, lembar pengecekan, analisis matriks, diagram sebab akibat, diagram alir, peta kendali, dan metode Taguchi.
2. Metode-metode tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis penyebab, dan memperbaiki proses.
3. Metode Taguchi sangat efektif
Dokumen tersebut membahas analisis 17 gerakan dasar (therblig) yang dikembangkan oleh Frank dan Lillian Gilbreth untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan. Terdapat penjelasan singkat mengenai tujuan, contoh gerakan dasar seperti mencari, memilih, memegang, menjangkau, dan membawa beserta pertanyaan-pertanyaan untuk mengurangi waktu dan meningkatkan efisiensi setiap gerakan.
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda bergerak karena gerakannya. Semakin besar massa dan kecepatan suatu benda, semakin besar pula energi kinetik yang dimilikinya. Energi kinetik dapat diubah menjadi energi potensial dan sebaliknya melalui proses perpindahan atau transformasi energi.
Dokumen tersebut membahas tentang momentum, impuls dan tumbukan, termasuk definisi momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, jenis-jenis tumbukan, dan contoh soal yang terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak dalam dua dan tiga dimensi, termasuk vektor posisi, vektor kecepatan, percepatan, gerak melingkar, dan kecepatan relatif. Beberapa contoh soal dan penyelesaiannya juga diberikan untuk mengilustrasikan konsep-konsep gerak tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan sejarah kualitas, dimensi kualitas, sistem kualitas modern, serta perkembangan kualitas di Jepang dan Amerika. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan terkait produk, tenaga kerja, proses dan lingkungan. Sistem kualitas modern berorientasi pada konsumen dan partisipasi seluruh pegawai dalam peningkatan kualitas.
2. BEBERAPA SEGI MANUSIA DALAM KERJA
Bekerja adalah kegiatan manusia mengubaha keadaan tertentu dari alam
lingkungan yang ditujukan untuk mempertahankan dan memelihara
kelangsungan hidup (W.S. Neff )
Toole mendefinisikan bekerja adalah “kegiatan untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain”
Aspek sosial dari bekerja dalam pengertian kecil diartikan yaitu
karya persembahan seseorang pada orang lain. Tetapi dalam hal
ini tersirat arti bahwa berkarya untuk orang lain seseorang akan
mendapatkan penghargaan atas hasil karya itu.
3. Moslow mengemukakan 5 tingkat kebutuhan manusia yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis (makan, minum dan tempat tinggal
untuk melindungi dari rasa panas, dingin dan hujan)
2. Kebutuhan akan rasa aman (terhadap ancaman kehilangan
milik, nyawa dan jaminan kelangsungan hidupnya di hari
esok)
3. Kebutuhan sosial (seperti untuk bergaul dengan orang lain,
diakui bagian dari masyarakat)
4. Kebutuhan akan harga diri (seperti untuk menunjukkan
keberhasilan dan mendapatkan penghargaan)
5. Kebutuhan untuk menyatakan diri seperti yang diingini dan
dimampuinya
4. Bekerjanya seseorang tidak lepas dari berbagai dorongan baik
bersifat langsung maupun tidak langsung. Dalam materi ini dan
selanjutnya membicarakan keberhasilan pekerja menjalankan
pekerjaannya. Hal-hal yang berpengaruh ini adalah kesesuaian
seseorang dengan keadaan fisik pekerjaannya. Materi selanjutnya
Ergonomi membicarakan bagaimana manusia memiliki
kemampuan-kemampuan dalam menghadapi pekerjaan dan hal
lainnya yang perlu diperhatikan sehubungan dengan merancang
suatu sistem kerja yang baik.
5. Seseorang telah memasuki dunia pekerjaan maka terdapat
berbagai faktor yang mempengaruhi pekerjaanya.
Faktor-faktor tersebut patut diperhatikan bukan karena bersifat
wajar dan manusiawi tetapi akan menimbulkan serangkaian
kerugian dsb.
Maka manusia yang merupakan salah satu komponen dari sutu
sistem kerja maka faktor-faktor tersebut harus diperhatikan akgar
suatau rancangan sistem yang optimal dapat dicapai.
Sikap yang berkenan dalam pengubahan sistem kerja yang kerap
kali menghambat dilaksanakannya perbaikan-perbaikan.
6. Perbaikan itu melihat dari : faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
kerja itu sendiri yaitu faktor dari diri dan dari luar diri si pekerja
Fisik
Sos &
keorgn
mesin
Peralatan kerja
Bahan
Lingkungan fisik
Metode kerja
Lain-lain
Aptitude, sifat,
sistem nilai,
karakteristik fisik,
minat, motivasi,
usia, jenis
kelamin,
pendidikan,
pengalaman dll
Karakteristik perusahaan
Pendidikan dan latihan
pengawasan
pengupahan
Lingkungan sosial
Lain-lain
Gambar 1. Faktor-faktor diri dan situasional yang mempengaruhi hasil kerja
7. Banyak faktor yang terlibat dan mempengaruhi keberhasilan
kerja. Faktor-faktor tersebut dibagi dalam 2 kelompok yaitu
kelompok faktor dari diri (individual) dan kelompok faktor
situasional.
Kelompok I datangnya dari diri sipekerja itu sendiri dan
seringkali sudah ada sebelum pekerja yang bersangkutan datang
dan dipekerjakannya. Kecuali faktor pendidikan dan pengalaman
semuanya adalah faktor yang tidak mudah dan dapat diubah.
Artinya faktor yang sudah ada dan harus diterima seadanya.
Kelompok II merupakan faktor yang berasal dari luar diri
pekerja dan umumnya dalam penguasaan pimpinan perusahaan
untuk mengubah-ubah. Sehingga faktor-faktor ini disebut juga
faktor manajemen.
8. Faktor situasional terbagi dalam 2 sub kelompok yaitu : faktor
sosial dan keorganisasian dan faktor fisik pekerjaan yang
bersangkutan.
Semua kelompok faktor-faktor ini berpengaruh terhadap
keberhasilan kerja dan saling berinteraksi membentuk suatu
kesatuan yang menentukan dalam keberhasilan suatu pekerjaan.
Hal ini tidak lepas juga dari tugas suatu pimpinan dalam
mengatur semua faktor-faktor yang dimiliki oleh pekerja
sehingga dapat menciptakan keberhasilan dalam suatu
perusahaan.
9. Beberapa segi mengenai faktor-faktor diri
Faktor-faktor diri tidak dapat diubah dari seseorang pekerja
maka agar pekerjaan dijalankan
baik dilakukan suatu seleksi terlebih dahulu bagi calon-calon
pekerja meliputi pengukuran terhadap kemampuan diri calon
pekerja dan penilaian kecocokan dengan tuntutan pekerjaan.
Beberapa segi mengenai faktor-faktor sosial dan keorganisasian
Tidak semua kebutuhan seseorang dipenuhi oleh materi, kadang-
kadang kebutuhan non materi dapat mengalahkan kehendak
yang didasari kebutuhan materi.
Misalnya perlakuan sebagai manusia sangat dibutuhkan oleh
pekerja yang merupakan salah satu alat produksi. Semua
kebutuhan dari pekerja itu dipenuhi yaitu kebutuhan rasa
aman, terjamin, perlakuan adil, dihargai prestasinya, ingin
berteman.
10. Herzberg sebagian besar hal tersebut merupakan suatu
motivator. Jika dipenuhi maka seseorang tersebut akan
mendapatkan kepuasan kerja dan semangat dalam bekerja.
Sehingga akhirnya dapat mendatangkan keberhasilan suatu kerja.
Di sini peranan perusahaan sangat penting dalam menciptakan
iklim kerja yang baik, menjalankan kepemimpinan dengan
baik, mengadakan hubungan terbuka baik formal maupun
informal, penyelenggaraan sistem upah yang adil, sistem
penghargaan dan hukuman yang tepat, latihan-latihan yang
cukup, pembagian tugas dan tanggung jawab yang memadai.
11. Beberapa segi mengenai faktor-faktor fisik pekerjaan
Suatu contoh keadaan : suatu pabrik kecil di mana buruh yang bekerja tidak
terlalu banyak, hubungan antara pekerja dengan atasan dapat terjalin akrab. Selain
itu pekerja dapat melihat hasil produksinya dan dapat menilai bentuk hasil
produksinya. Sehingga menimbulkan sifat psikologis tersendiri yaitu rasa bangga,
berperan, memiliki yang nantinya dapat menimbulkan kepuasan kerja.
Sebaliknya pada sebuah pabrik yang besar dengan produksi yang besar,
jumlah mesin yang banyak, dan seringkali sejenis atau terlampau
bermacam jenis, sehingga menimbulkan ketegangan (stress)
dikalangan pekerja. Pembagian tugas yang sempit atau spesialisasi yang
ketat menyebabkan pekerjaan yang berulang-ulang, sangat rutin dan
menjemukan.
12. Contoh tadi memerlukan perhatian dari pimpinan
perusahaan agar nantinya menghasilkan produktifitas
yang tinggi. Selain itu perlu diperhatikan faktor fisik
lain yaitu kemampuan kerja manusia, pengaruh kondisi
lingkungan fisik terhadap hasil kerja, perancangan
mesin dan alat yang cocok dan cara penanganannya.
13. Sesuai dengan tujuan TTCK yaitu
mendapatkan rancangan sistem kerja
yang terbaik. Kegiatan utuk
mendapatkan rancangan terbaik
merupakan kegiatan yang dinamis. Yang
menunjukkan adanya perubahan yang
terus menerus sesuai dengan perbaikan
rancangan yang dinilai lebih
menguntungkan.
14. Suatu hal yang menghambat terjadinya perubahan adalah tidak
bersedianya pekerja menerimanya. Karena menimbulkan
kecurigaan bagi pekerja dengan cara baru akan memberatkan,
keengganan untuk mengubah kebiasaan yang sudah terlanjur
dijalankan, dan sudah terbiasa dengan dengan sistem kerja yang
lama.
Hal ini merupakan pekerjaan pihak pimpinan dalam memberikan
penjelasan yang cukup tentang perbaikan dari sistem kerja
yang direncanakan. Memberikan pendekatan kemanusian
sangat diperlukan di sini melalui kelompok informal yang
ada dikalangan pekerja.