SlideShare a Scribd company logo
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA

INTERAKSI ANTAR SISTEM
VARIABEL FAKTOR
MANUSIA DALAM RANGKA
EFEKTIVITAS DAN EFISIEN
ORGANISASI

Dina Haya Sufya
INTERAKSI ANTAR SISTEM VARIABEL FAKTOR MANUSIA DALAM
RANGKA EFEKTIVITAS DAN EFISIEN ORGANISASI
1. Variabel kemampuan dan variable personal mempengaruhi efektivitas
dan efisien suatu organisasi.
 Kemampuan Intelektual
Yaitu merupakan suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas
dalam suatu pekerjaan diantaranya kemampuan fisik yang merupakan
kemampuan dalam melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan,
kekuatan, dan keterampilan.Serta kemampuan dalam hal intelektual yaitu
suatu kemampuan dalam hal mental.
Intelektual manusia dapat dibaca dari mental seseorang dalam memaknai
kehidupan di tengah masyarakat dan lingkungan. Kecerdasan mental
seseorang akan memerlukan visi yang panjang serta terang benderang, dengan
kemampuan menganalisis, berpikir abstrak, menggunakan bahasa serta
memvisualisasikannya secara komprehensif.
Kemampuan juga mempengaruhi langsung terhadap tingkat kinerja dan
kepuasan.Pertama, suatu analisis pekerjaan akan memberikan informasi
mengenai pekerjaan-pekerjaan yang dewasa ini sedang dilakukan dan
kemampuan yang diperlukan individu untuk melakukan pekerjaan dengan
memadai. Kedua keputusan promosi dan transfer yang mempengaruhi
individu yang sudah dipekerjakan dalam organisasi hendaknya mencerminan
kemampuan para calon. Dan alternatif yang paling baik adalah dengan
memberikan pelatihan pada karyawan.
 Emosi. Menurut Hurlock (1990), individu yang dikatakan matang emosinya
yaitu:
a. Dapat melakukan control diri yang bisa diterima secara social. Individu
yang matang mampu mnegontrol emosi yang tidak dapat diterima secara
social atau membebaskan diri dari energy fisik dan mental yang tertahan
dengan cara yang dapat diterima secara social.
b. Pemahaman diri. Individu yang matang, belajar memahami seberapa
banyak control yang dibutuhkannya untuk memuaskan kebutuhannya dan
sesuai dengan harapan masyarakat.
c. Menggunakan kemampuan kritis mental. Individu yang matang berusaha
menislai

situasi

secara

kritis

sebelum

meresponnya,

kemudian

memutuskan bagaimana cara bereaksi terhadap situasi tersebut.
 Motivasi Kerja
Motivasi adalahsuatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong
seseorang untuk melakuakan serangkaian kegiatan yang mengarahkan ke
tercapainya tujuan tertentu. Jika tercapainya tujuan akan memuaskan atau
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Berlangsungnya motivasi dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut :

Kelompok kebutuhan
yang belum dipuaskan

Reduksi dari
ketegangan

ketegangan

Tujuan telah tercapai
(kebutuhan yang telah
dipuaskan)

Dorongan-dorongan

Melakukan
serangakaian kegiatan
(perilaku mencari)

Gambar 1. Proses motivasi
Sekelompok kebiutuhan yang belum dipuaskan menciptakan suatu ketegangan
yang menimbulkan dorongan-dorongan untuk melakukan serangkaian
kegiatan (berperilaku mencari) untuk menemukan dan mencapai tujuan-tujuan
khusus yang akan memuaskan sekelompok kebutuhan tadi yang berakibat
berkurangnya ketegangan.
 Minat seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukan. Seseorang yang berminat
dalampekerjaannya akan dapat meningkatkan semangat kerja.
 Nilai. Nilai mencerminkan keyakinan-keyakinan dasar bahwa “bentuk khusus
perilaku atau bentuk akhir keberadaan secara pribadi atau social lebih dipilih
dibandingkan dengan bentuk perilaku atau bentuk akhir keberadaan
perlawanan atau kebalikan” (Robbins, 2006). Nilai mengandung unsure
pertimbangan yang mengemban gagasan-gagasan seorang individu mengenai
apa yang benar, baik, atau diinginkan. Nilai penting untuk mempelajari
perilaku organisasi karena nilai menjadi dasar untuk memahami sikap dan
motivasi, serta memengaruhi persepsi kita Nilai-nilai merupakan dasar dari
pandangan individu mengenai segala sesuatu (dunia), apakah pandangan itu
benar atau salah sesuai dengan yang telah menyatu/tertanam dalam konsep
dirinya. Dengan demikian nilai yang telah tertanam dalam konsep diri
inidividu digunakan sebagai panduan untuk membandingkan, menilai,
memutuskan, dan melakukan tindakan. Nilai-nilai berhubungan erat dengan
sikap, dan bahkan mendasari dan memberikan tema tertentu bagi sikap
seseorang terhadap objek sikap

2. Variabel Pekerjaan
 Jenis pekerjaan.
Dalam mencapai suatu hasil efisien dan efektiv melalui factor manusia, jenis
pekerjaan menjadi hal yang utama.Untuk mendongkrak hal ini, maka jenis
pekerjaan yang dilakaukan haruslah sesuai dengan yang telah direncankan
sesuai dengan visi dan misi suatu organisasi.Jenis pekerjaan yang ditekuni tiap
orang haruslah sesuai karena dengan pekerjaan yang tepat seseorang dapat
menyelesaikannya dengan hasil yang maksimal.
 Sifat Pekerjaan.
Sifat

suatu

membutuhkan

pekerjaan

memiliki

konsentrasi

sedikit,

perbedaan
dan

ada

masing-masing.Ada
pulayang

yang

membutuhkan

konsentrasi lebih. Dalam factor manusia, sifat pekerjaan haruslah diketahui
dan difahami oleh pekerja karena dampak yang ia terima akan seimbang.
Misalnya saja pada suatu pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi penuh,
orang tersebut haruslah memiliki perhatian yang focus dan stabil. Maka jika
orang tersebut tidak memiliki perhatian yang focus dampaknya bisa
merugikan diri sendiri dan juga organisasi tersebut. Akibatnya keefisienan dan
kefektivan tidak akan tercapai.
 Beban Kerja dan Volume pekerjaan
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), bahwa kapasitas adalah
kemampuan (kesanggupan, kecakapan) yang dimiliki untuk menyelesaikan
masalah, sehingga dengan kemampuan yang dimiliki akan dapat berfungsi dan
berproduksi secara proporsional sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimiliki.
Volume Kerja adalah sekumpulan tugas yang diberikan dan diselesaiakan
dalam waktu selama 1 tahun.Menurut Miftah Thoha (1993 : 64), bahwa
kelembagaan adalah organisasi yang terdiri dari unit-unit kerja, dimana unit-
unit kerja terdiri dari beberapa jabatan. Tentunya berdasarkan jabatan yang
ada dalam unit, maka pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan
fungsi dari jabatan tersebut. Pada suatu organisasi ada yang disebut dengan
analisis beban kerja, yakni merupakan sebuah cara atau metode dalam
menentukan seeorang berhak atau mapan dalam posisi yang sesuai dengan
keahlian dan bidang yang ia miliki. Beban kerja, volume kerja dan analisis
kerja merupakan satu kesatuan hal yang saling berkaitan karena menentukan
efektivitas dan efisiensi dalam oragnisasi.Dalam mewujudkan suatu hasil yang
efisien dan efektif, menentukan volume pekerjaan menjadi suatu hal yang
sangat penting karena volume pekerjaan menentukan tingkat efisien dan
efektifitas pada tiap-tiap bagian.

3. Variabel Organisasi
 Struktur organisasi. Struktur organisasi mendefinisikan cara tugas pekerjaan
dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Ada unsure yang
perlu disampaikan kepada manajer ketika mereka merancang struktur
organisasinya,

yaitu

spesialisasi

pekerjaan,

departementalisasi,

serta

formalisasi. (Robbins, 2004)
 Deskripsi tugas. Rincian yang menunjukkan posisi, tanggung jawab,
wewenang, fungsi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seorang
personil di dalam suatu organisasi. Deskripsi tugas ini perlu dibuat supaya
masing-masing personil mengerti kedudukannya di dalam organisasi.
 Menurut Mardiana (2005) “Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana
pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari”. Lingkungan kerja yang
kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk
dapat berkerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi
pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja,
maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk melakukan
aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis
prestasi kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup
hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja
antar bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai bekerja.
Menurut Nitisemito (2001) ”Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada
disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugas-tugas yang diembankan.”Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari
lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi
memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi
pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompokkelompok tekanan publik, dan sebagainya. Struktur organisasi dipengaruhi
oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah. Beberapa organisasi
menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak banyak kekuatan di lingkungan
mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada
terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari
kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin memengaruhi organisasi.
Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang sangat dinamis peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis mereka, pesaing
baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang
terus berubah terhadap produk, dan semacamnya. Secara signifikan,
lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi para manajer
dibanding lingkungan yang dinamis. Karena ketidakpastian adalah sebuah
ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemenakan menocba
meminimalkannya. Salah satu cara untuk mengurangi ketidakpastian
lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur organisasi.

4. Pelatihan dan Pengembangan (LATBANG)
Pelatihan menurut Sikula (1976) adalah proses pendidikan jangka pendek yang
mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja
nonmanajerial

memprlajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan

tertentu. Sedangkan pengembangan adalah proses pendidikan jangka panjang yang
mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja
manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.
Tujuan dari pelatihan dan pengembangan secara umum dapat dirumuskan sebagai
berikut (Sikula, 1976) :
a. Meningkatkan produktivitas
Pelatihan dapat meningkatkan taraf prestasi tenaga kerja pada jabatannya
sekarang.Prestasi

kerja

yang

meningkat

mengakibatkan

peningkatan

produktivitas.Produktivitas adalah keluaran dibagi dengan pemasukan.Salah
satu unsur keluaran adalah prestasi kerja.Jadi prestasi kerja meningkat,
keluaran meningkat, produktivitas meningkat.
b. Meningkatkan mutu
Pelatihan dan pengembangan yang tidak tepat tidak saja meningkatkan
kuantitas dari keluaran tetapi juga meningkatkan kualitas/mutu dari keluaran.
c. Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan sumber daya manusia
Pelatihan dan pengembangan yang tepat dapat membantu perusahaan untuk
memenuhi keprluannya akan tenaga kerja dengan pengetahuan dan
keterampilan tertentu dimasa yang akan datang.
d. Meningkatkan semangat kerja
Iklim dan suasana organisasi pada umumnya menjadi lebih baik jika
perusahaan mempunyai program pelatihan yang tepat.
e. Menarik dan menahan tenaga kerja yang baik
f. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
Pelatihan yang tepat dapat membantu menghindari timbulnya kecelakaan
diperusahaan dan dapat menimbulkan lingkungan kerja yang lebih aman dan
sikap mental yang lebih stabil.
g. Menghindari keusangan (obsolescence)
Usaha pelatihan dan pengembangan diperlukan secara terus menerus
supayapara tenaga kerja dapat mengikuti perkembangan terakhir dalam bidang
kerja mereka masing-masing.Ini berlaku untuk tenaga kerja pekerja
(nonmanajerial) maupun untuk tenaga kerja manajerial.
h. Menunjang pertumbuhan pribadi (personal Growth)
Pelatihan dan pengembangan tidak hanya menguntungkan perusahaan tetapi
juga menguntungkan tenaga kerja sendiri.
1. Penyusunan program pelatiahan dan pengembangan
Penyusunan program pelatihan/pengembangan terdiri atas bermacam-macam
tahap, yaitu:
Tahap 1 : Identifikasi kebutuhan pelatihan atau studi pekerjaan (job study)
Tahap 2 : Penetapan sasaran pelatihan/pengembangan
Tahap 3 : Penetapan kriteria keberhasilan dengan alat ukurnya
Tahap 4 : Penetapan metode pelatihan/penyajiannya
Tahap 5 : Pencobaan dan revisi
Tahap 6 : Implementasi dan evaluasi

2. Model penilaian keefektifan program pelatihan dan pengembangan
Kraiger, Ford, Salas (1993) membedakan antara penilaian program pelatihan
dan efektivitas program pelatihan. Penilaian pelatihan mengacu pada satu
sistem

untuk

mengukur

apakah

para

trainee

mencapai

sasaran
pembelajarannya, sedangkan efektifitas pelatihan berkaitan dengan tercapai
tidaknya sasaran yang telah direncanakan mencakup pembelajaran dan
pengalihan pelatihan (kemampuan mengalihkan pengetahuan, ketermapilan
dan sikap yang dipelajari selama program pelatihan kedalam pelaksanaan
pekerjaan sehari-hari).Sacket dan Mullen (1993) membedakan tujuan
penilaian program pelatihan kedalam dua aspek, yaitu : aspek perubahan
(berapa

banyak

perubahan

yang

terjadi?)

sebagai

ungkapan

hasil

pembelajaran, aspek tingkat untuk kerja yang dicapai (sejauh mana program
pelatihan tercapai). Perubahan sebagai hasil pembelajaran selama program
pelatihan akan menunjukkan tercapai tidaknya sasaran program pelatihan.
5. Efektifitas dan Efesiensi Organisasi
Sebuah organisasi yang belajar, organisasi harus mampu melakukan efektifitas dan
efisiensi pada semua lini organisasinya. Hal ini penting, agar suatu organisasi bisa
tetap survive dan mampu mencapai tujuan bersama. Dalam presentasi kemarin,
kelompok penyaji mengungkapkan adanya beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
efektivitas dan efisiensi organisasi, yaitu :
1. Visi dan Misi Organisasi, berkaitan dengan hal ini, organisasi harus mampu
merumuskan visi dan juga misinya dengan baik, agar kelak saat
dimplementasikan kedua hal tersebut dapat diukur. Sehingga ketika organisasi
akan melakukan suatu tindakan, ia pasti akan melihat apakah tindakannya itu
sesuai atau tidak dengan visi dan misinya. Jika ya, maka tentunya tindakan
tersebut harus dijalankan dengan efektif dan efisien sesuai visi dan misi
organisasi
2. Struktur Organisasi, dalam rangka melakukan efektifitas dan efisiensi dalam
organisasi, struktur organisasi harus simple agar sistem birokrasinya tidak
berbelit-belit dan aliran pengetahuan akan mengalir dengan baik. Bukan hanya
itu, struktur organisasi yang terdiri dari tim-tim kerja, akan membuat
organisasi lebih efisien dan efektif dalam menjalankan fungsinya.
3. Strategi Organisasi, diperlukan strategi yang baik dalam melakukan suatu
tindakan (dalam hal ini untuk mencapai visi). Jika organisasi mampu bekerja
dengan baik dalam tim, dan pandai dalam mengatur taktik, maka ia akan
menghasilkan sesuatu yang efektif dan efisien
4. Sumber Daya Manusia, SDM adalah hal yang sangat penting dalam suatu
organisasi, posisinya sangat penting dalam upaya efektifitas dan efisiensi
organisasi. Kinerja yang akan mereka berikan harus dapat membuat suatu
organisasi berkembang. Maka dari itu, bila SDMnya tidak berkinerja dengan
baik, maka efektifitas organisasi akan terganggu, dan bila mereka tidak
mampu untuk bekerja dengan baik, maka organisasi harus mampu memberi
suatu intervensi yang efisien dan efektif agar kinerja organisasi pulih kembali.
Untuk hal ini, pemimpin harus turut aktif, dalam merekrut, dan memotivasi
SDMnya agar mampu memberikan performa yang maksimal bagi organisasi
5. Budaya Organisasi, Budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis
terhadap kesuksesan suatu organisasi, sejauh mana budaya mempengaruhi
efektivitas organisasi dapat diketahui dengan melihat kuat atau lemahnya
budaya organisasi tersebut. organisasi yang kuat dapat mempengaruhi
efektivitas organisasi, karena untuk mencapai efektivitas maka dibutuhkan
budaya organisasi, strategi, lingkungan, dan teknologi yang sesuai. Budaya
organisasi lebih kuat apabila terdapat kecocokan budaya yang mencakup:
lingkungan fisik dan sosio-politik, yang meliputi konteks ekologi, sosialisasi,
hukum, dan sistem politik yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan
perusahaan yang mencakup karakteristik pasar, kepemilikan (ownership), sifat
industri, dan sebagainya. Apabila komponen dalam organisasi tidak mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan, maka hal ini dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan organisasi. Selanjutnya berdampak pada
efektivitas organisasi itu sendiri.

Contoh Struktur Organisasi Departemen Komunikasi dan Informatika
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Staf Ahli
Staf Ahli Bidang Media Massa
Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional dan Kesenjangan Digital
Staf Ahli Bidang Hukum
Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kemitraan
SEKRETARIAT JENDERAL
Biro Perencanaan
Biro Kepegawaian dan Organisasi
Biro Keuangan
Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri
Biro Umum
Pusat Data
Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat
Pusat Sarana Teknik Telematika
Pusat Diklat Pegawai
INSPEKTORAT JENDERAL
Sekretariat Itjen
Inspektorat I
Inspektorat II
Inspektorat III
Inspektorat IV
DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI
Sekretariat Ditjen
Direktorat Pos
Direktorat Telekomunikasi
Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio
Direktorat Standarisasi Pos dan Telekomunikasi
Direktorat Kelembagaan Internasional Pos dan Telekomunikasi
DIREKTORAT JENDERAL APLIKASI TELEMATIKA
Sekretariat Ditjen
Direktorat E-Goverment
Direktorat E-Business
Direktorat Sistem Informasi, Perangkat Lunak dan Konten
Direktorat Pemberdayaan Telematika
Direktorat Standarisasi dan Audit Aplikasi Telematika
DIREKTORAT JENDERAL SARANA KOMUNIKASI DAN DISEMINASI
INFORMASI
Sekretariat Ditjen
Direktorat Sarana Teknologi Komunikasi
Direktorat Kelembagaan Komunikasi Sosial
Direktorat Kelembagaan Komunikasi Pemerintah
Direktorat Standardisasi Penyiaran dan Media
Direktorat Usaha Penyiaran
BADAN LITBANG SUMBER DAYA MANUSIA
Sekretariat Badan Litbang SDM
Pusat Penelitian dan Pengembangan Pos dan Telekomunikasi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Telematika, Sarana Komunikasi,
dan Diseminasi Informasi
Pusat Pengembangan Literasi Komunikasi dan Informatika
Pusat Pengembangan Profesi Komunikasi dan Informatika

BADAN INFORMASI PUBLIK
Sekretariat Badan Informasi Publik
Pusat Informasi Politik, Hukum dan Keamanan
Pusat Informasi Perekonomian
Pusat Informasi Kesejahteraan Rakyat
Pusat Pengelolaan Pendapat Umum
Daftar Pustaka

Pengertian Lingkungan Kerjahttp://id.shvoong.com/business-management/humanresources/2134350-pengertian-lingkungan-kerja/#ixzz1HqugqlWM
Stephen, P. Robbins, 2001, Perilaku Organisasi, Prenhallindo, Jakarta.
Umam, Khaerul, 2010, Perilaku Organisasi, Pustaka Setia, Bandung.

More Related Content

What's hot

STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...
STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...
STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...
Mandiri Sekuritas
 
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
temanna #LABEDDU
 
PRESERVASI PREVENTIF ARSIP MEDIA BARU
PRESERVASI PREVENTIF ARSIP MEDIA BARU PRESERVASI PREVENTIF ARSIP MEDIA BARU
PRESERVASI PREVENTIF ARSIP MEDIA BARU
Tika Nafisah
 
Pengembangan program uks
Pengembangan program uksPengembangan program uks
Pengembangan program uksJoni Iswanto
 
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggiPedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
aghaku
 
Posyandu-lansia
Posyandu-lansiaPosyandu-lansia
Posyandu-lansia
Abi Muhlies
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Muh Saleh
 
Pedoman pelayanan anestesi
Pedoman pelayanan anestesiPedoman pelayanan anestesi
Pedoman pelayanan anestesi
syukur_ode
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi II Utang Jk. Pendek
Bahan kuliah pengantar akuntansi II  Utang Jk. PendekBahan kuliah pengantar akuntansi II  Utang Jk. Pendek
Bahan kuliah pengantar akuntansi II Utang Jk. Pendek
Magdalena - Nommensen university
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
BPJS Kesehatan RI
 
MD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdf
MD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdfMD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdf
MD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdf
budiikhsan4
 
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdfPMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
Tatang Suwandi
 
Audit Program Cash Opname
Audit Program Cash OpnameAudit Program Cash Opname
Audit Program Cash Opname
nazilah_ laila
 
Metodologi penelitian-komprehensif
Metodologi penelitian-komprehensifMetodologi penelitian-komprehensif
Metodologi penelitian-komprehensif
Pustaka Literasi
 
Seri bpjs kesehatan pelayanan ambulan
Seri bpjs kesehatan pelayanan ambulanSeri bpjs kesehatan pelayanan ambulan
Seri bpjs kesehatan pelayanan ambulan
Klinik Jejaring PT Rumah Sakit Padjadjaran
 
Ppt kkn 39
Ppt kkn 39Ppt kkn 39
Ppt kkn 39
Sri Fatmala
 
IKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSES
IKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSESIKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSES
IKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSES
Agung Parasara
 
Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian
Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian
Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian
bernardrbs
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Mahyuni Bjm
 

What's hot (20)

STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...
STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...
STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...
 
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
 
PRESERVASI PREVENTIF ARSIP MEDIA BARU
PRESERVASI PREVENTIF ARSIP MEDIA BARU PRESERVASI PREVENTIF ARSIP MEDIA BARU
PRESERVASI PREVENTIF ARSIP MEDIA BARU
 
Pengembangan program uks
Pengembangan program uksPengembangan program uks
Pengembangan program uks
 
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggiPedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
 
Posyandu-lansia
Posyandu-lansiaPosyandu-lansia
Posyandu-lansia
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
 
Pedoman pelayanan anestesi
Pedoman pelayanan anestesiPedoman pelayanan anestesi
Pedoman pelayanan anestesi
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi II Utang Jk. Pendek
Bahan kuliah pengantar akuntansi II  Utang Jk. PendekBahan kuliah pengantar akuntansi II  Utang Jk. Pendek
Bahan kuliah pengantar akuntansi II Utang Jk. Pendek
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
 
MD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdf
MD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdfMD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdf
MD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdf
 
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdfPMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
 
Audit Program Cash Opname
Audit Program Cash OpnameAudit Program Cash Opname
Audit Program Cash Opname
 
Daftar buku perpustakaan
Daftar buku perpustakaanDaftar buku perpustakaan
Daftar buku perpustakaan
 
Metodologi penelitian-komprehensif
Metodologi penelitian-komprehensifMetodologi penelitian-komprehensif
Metodologi penelitian-komprehensif
 
Seri bpjs kesehatan pelayanan ambulan
Seri bpjs kesehatan pelayanan ambulanSeri bpjs kesehatan pelayanan ambulan
Seri bpjs kesehatan pelayanan ambulan
 
Ppt kkn 39
Ppt kkn 39Ppt kkn 39
Ppt kkn 39
 
IKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSES
IKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSESIKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSES
IKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSES
 
Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian
Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian
Sk 8 2 pedoman pelayanan kefarmasian
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDA
 

Similar to Interaksi antar sistem variabel faktor manusia dalam rangka efektivitas dan efisien organisasi

KONSEP DASAR.pptx
KONSEP DASAR.pptxKONSEP DASAR.pptx
KONSEP DASAR.pptx
Mira Veranita
 
Perilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdfPerilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdf
FatihahAuliani1
 
perilaku organisasi
perilaku organisasi perilaku organisasi
perilaku organisasi
Maria Khusuma
 
UTS Bayu aji nugraha 11140661 7 y msdm tugas uts evaluasi kinerja dan konpens...
UTS Bayu aji nugraha 11140661 7 y msdm tugas uts evaluasi kinerja dan konpens...UTS Bayu aji nugraha 11140661 7 y msdm tugas uts evaluasi kinerja dan konpens...
UTS Bayu aji nugraha 11140661 7 y msdm tugas uts evaluasi kinerja dan konpens...
bayuajinugraha21
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
dewiantik
 
Resume manajemen
Resume manajemenResume manajemen
Resume manajemen
syamsimahmud
 
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksiminggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
rivayanto
 
Mengorganisasikan
MengorganisasikanMengorganisasikan
Mengorganisasikan
afrahsupi
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Tri Widodo W. UTOMO
 
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku OrganisasiKonsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
YUSRA FERNANDO
 
Bab 1 yusra
Bab 1 yusraBab 1 yusra
Bab 1 yusra
YUSRA FERNANDO
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
andhikapratama176
 
Otonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawati
Otonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawatiOtonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawati
Otonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawati
AGUS SETIYONO
 
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaiAnalisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
BMG Training Indonesia
 
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docx
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docxUAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docx
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docx
Vivivanesa1
 
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdf
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdfUAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdf
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdf
Vivivanesa1
 
perilaku ke organisasian
perilaku ke organisasianperilaku ke organisasian
perilaku ke organisasianPT.KK JAGERS
 

Similar to Interaksi antar sistem variabel faktor manusia dalam rangka efektivitas dan efisien organisasi (20)

Elemen dasar (asli)
Elemen dasar (asli)Elemen dasar (asli)
Elemen dasar (asli)
 
KONSEP DASAR.pptx
KONSEP DASAR.pptxKONSEP DASAR.pptx
KONSEP DASAR.pptx
 
Perilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdfPerilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdf
 
perilaku organisasi
perilaku organisasi perilaku organisasi
perilaku organisasi
 
UTS Bayu aji nugraha 11140661 7 y msdm tugas uts evaluasi kinerja dan konpens...
UTS Bayu aji nugraha 11140661 7 y msdm tugas uts evaluasi kinerja dan konpens...UTS Bayu aji nugraha 11140661 7 y msdm tugas uts evaluasi kinerja dan konpens...
UTS Bayu aji nugraha 11140661 7 y msdm tugas uts evaluasi kinerja dan konpens...
 
Organisasi
OrganisasiOrganisasi
Organisasi
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Resume manajemen
Resume manajemenResume manajemen
Resume manajemen
 
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksiminggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
 
Mengorganisasikan
MengorganisasikanMengorganisasikan
Mengorganisasikan
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
 
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku OrganisasiKonsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
 
Bab 1 yusra
Bab 1 yusraBab 1 yusra
Bab 1 yusra
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
 
Otonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawati
Otonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawatiOtonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawati
Otonomi vol13no1jan2013-04. sri pancawati
 
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaiAnalisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docx
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docxUAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docx
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.docx
 
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdf
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdfUAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdf
UAS HR_VIVI VANESA_44321120024.pdf
 
perilaku ke organisasian
perilaku ke organisasianperilaku ke organisasian
perilaku ke organisasian
 

More from Dina Haya Sufya

Teori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi KomunitasTeori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi Komunitas
Dina Haya Sufya
 
Penerapan E learning pada Organisasi
Penerapan E learning pada OrganisasiPenerapan E learning pada Organisasi
Penerapan E learning pada Organisasi
Dina Haya Sufya
 
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth MindsetMengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Dina Haya Sufya
 
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya InsaniRevolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
Dina Haya Sufya
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
Dina Haya Sufya
 
Lima Karakter Ideal Pemimpin
Lima Karakter Ideal PemimpinLima Karakter Ideal Pemimpin
Lima Karakter Ideal PemimpinDina Haya Sufya
 
Lima Karakter Haram for HR & Company Development
Lima Karakter Haram for HR & Company DevelopmentLima Karakter Haram for HR & Company Development
Lima Karakter Haram for HR & Company Development
Dina Haya Sufya
 
Keunggulan pemikir strategis
Keunggulan pemikir strategisKeunggulan pemikir strategis
Keunggulan pemikir strategis
Dina Haya Sufya
 
Penilaian prestasi kerja
Penilaian prestasi kerjaPenilaian prestasi kerja
Penilaian prestasi kerjaDina Haya Sufya
 
New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)
New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)
New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)Dina Haya Sufya
 
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya ManusiaPengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya ManusiaDina Haya Sufya
 
Wisdoms, membuka mata, menangkap makna
Wisdoms, membuka mata, menangkap maknaWisdoms, membuka mata, menangkap makna
Wisdoms, membuka mata, menangkap maknaDina Haya Sufya
 
11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)
11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)
11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)Dina Haya Sufya
 
Good leadership vs bad leadership
Good leadership vs bad leadershipGood leadership vs bad leadership
Good leadership vs bad leadershipDina Haya Sufya
 
Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...
Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...
Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...
Dina Haya Sufya
 

More from Dina Haya Sufya (20)

Teori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi KomunitasTeori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi Komunitas
 
Penerapan E learning pada Organisasi
Penerapan E learning pada OrganisasiPenerapan E learning pada Organisasi
Penerapan E learning pada Organisasi
 
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth MindsetMengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
 
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya InsaniRevolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Lima Karakter Ideal Pemimpin
Lima Karakter Ideal PemimpinLima Karakter Ideal Pemimpin
Lima Karakter Ideal Pemimpin
 
Lima Karakter Haram for HR & Company Development
Lima Karakter Haram for HR & Company DevelopmentLima Karakter Haram for HR & Company Development
Lima Karakter Haram for HR & Company Development
 
Keunggulan pemikir strategis
Keunggulan pemikir strategisKeunggulan pemikir strategis
Keunggulan pemikir strategis
 
Penilaian prestasi kerja
Penilaian prestasi kerjaPenilaian prestasi kerja
Penilaian prestasi kerja
 
Fokus Human Capital
Fokus Human CapitalFokus Human Capital
Fokus Human Capital
 
New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)
New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)
New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)
 
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya ManusiaPengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya Manusia
 
Total Forgiveness
Total ForgivenessTotal Forgiveness
Total Forgiveness
 
Tugas dan Wewenang MSDM
Tugas dan Wewenang MSDMTugas dan Wewenang MSDM
Tugas dan Wewenang MSDM
 
Living Islam
Living IslamLiving Islam
Living Islam
 
Wisdoms, membuka mata, menangkap makna
Wisdoms, membuka mata, menangkap maknaWisdoms, membuka mata, menangkap makna
Wisdoms, membuka mata, menangkap makna
 
11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)
11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)
11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)
 
Menjadi guru kreatif
Menjadi guru kreatifMenjadi guru kreatif
Menjadi guru kreatif
 
Good leadership vs bad leadership
Good leadership vs bad leadershipGood leadership vs bad leadership
Good leadership vs bad leadership
 
Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...
Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...
Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...
 

Interaksi antar sistem variabel faktor manusia dalam rangka efektivitas dan efisien organisasi

  • 1. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA INTERAKSI ANTAR SISTEM VARIABEL FAKTOR MANUSIA DALAM RANGKA EFEKTIVITAS DAN EFISIEN ORGANISASI Dina Haya Sufya
  • 2. INTERAKSI ANTAR SISTEM VARIABEL FAKTOR MANUSIA DALAM RANGKA EFEKTIVITAS DAN EFISIEN ORGANISASI 1. Variabel kemampuan dan variable personal mempengaruhi efektivitas dan efisien suatu organisasi.  Kemampuan Intelektual Yaitu merupakan suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan diantaranya kemampuan fisik yang merupakan kemampuan dalam melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan.Serta kemampuan dalam hal intelektual yaitu suatu kemampuan dalam hal mental. Intelektual manusia dapat dibaca dari mental seseorang dalam memaknai kehidupan di tengah masyarakat dan lingkungan. Kecerdasan mental seseorang akan memerlukan visi yang panjang serta terang benderang, dengan kemampuan menganalisis, berpikir abstrak, menggunakan bahasa serta memvisualisasikannya secara komprehensif. Kemampuan juga mempengaruhi langsung terhadap tingkat kinerja dan kepuasan.Pertama, suatu analisis pekerjaan akan memberikan informasi mengenai pekerjaan-pekerjaan yang dewasa ini sedang dilakukan dan kemampuan yang diperlukan individu untuk melakukan pekerjaan dengan memadai. Kedua keputusan promosi dan transfer yang mempengaruhi individu yang sudah dipekerjakan dalam organisasi hendaknya mencerminan kemampuan para calon. Dan alternatif yang paling baik adalah dengan memberikan pelatihan pada karyawan.  Emosi. Menurut Hurlock (1990), individu yang dikatakan matang emosinya yaitu: a. Dapat melakukan control diri yang bisa diterima secara social. Individu yang matang mampu mnegontrol emosi yang tidak dapat diterima secara social atau membebaskan diri dari energy fisik dan mental yang tertahan dengan cara yang dapat diterima secara social. b. Pemahaman diri. Individu yang matang, belajar memahami seberapa banyak control yang dibutuhkannya untuk memuaskan kebutuhannya dan sesuai dengan harapan masyarakat.
  • 3. c. Menggunakan kemampuan kritis mental. Individu yang matang berusaha menislai situasi secara kritis sebelum meresponnya, kemudian memutuskan bagaimana cara bereaksi terhadap situasi tersebut.  Motivasi Kerja Motivasi adalahsuatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakuakan serangkaian kegiatan yang mengarahkan ke tercapainya tujuan tertentu. Jika tercapainya tujuan akan memuaskan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Berlangsungnya motivasi dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut : Kelompok kebutuhan yang belum dipuaskan Reduksi dari ketegangan ketegangan Tujuan telah tercapai (kebutuhan yang telah dipuaskan) Dorongan-dorongan Melakukan serangakaian kegiatan (perilaku mencari) Gambar 1. Proses motivasi Sekelompok kebiutuhan yang belum dipuaskan menciptakan suatu ketegangan yang menimbulkan dorongan-dorongan untuk melakukan serangkaian kegiatan (berperilaku mencari) untuk menemukan dan mencapai tujuan-tujuan khusus yang akan memuaskan sekelompok kebutuhan tadi yang berakibat berkurangnya ketegangan.  Minat seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukan. Seseorang yang berminat dalampekerjaannya akan dapat meningkatkan semangat kerja.  Nilai. Nilai mencerminkan keyakinan-keyakinan dasar bahwa “bentuk khusus perilaku atau bentuk akhir keberadaan secara pribadi atau social lebih dipilih dibandingkan dengan bentuk perilaku atau bentuk akhir keberadaan perlawanan atau kebalikan” (Robbins, 2006). Nilai mengandung unsure pertimbangan yang mengemban gagasan-gagasan seorang individu mengenai apa yang benar, baik, atau diinginkan. Nilai penting untuk mempelajari perilaku organisasi karena nilai menjadi dasar untuk memahami sikap dan motivasi, serta memengaruhi persepsi kita Nilai-nilai merupakan dasar dari pandangan individu mengenai segala sesuatu (dunia), apakah pandangan itu
  • 4. benar atau salah sesuai dengan yang telah menyatu/tertanam dalam konsep dirinya. Dengan demikian nilai yang telah tertanam dalam konsep diri inidividu digunakan sebagai panduan untuk membandingkan, menilai, memutuskan, dan melakukan tindakan. Nilai-nilai berhubungan erat dengan sikap, dan bahkan mendasari dan memberikan tema tertentu bagi sikap seseorang terhadap objek sikap 2. Variabel Pekerjaan  Jenis pekerjaan. Dalam mencapai suatu hasil efisien dan efektiv melalui factor manusia, jenis pekerjaan menjadi hal yang utama.Untuk mendongkrak hal ini, maka jenis pekerjaan yang dilakaukan haruslah sesuai dengan yang telah direncankan sesuai dengan visi dan misi suatu organisasi.Jenis pekerjaan yang ditekuni tiap orang haruslah sesuai karena dengan pekerjaan yang tepat seseorang dapat menyelesaikannya dengan hasil yang maksimal.  Sifat Pekerjaan. Sifat suatu membutuhkan pekerjaan memiliki konsentrasi sedikit, perbedaan dan ada masing-masing.Ada pulayang yang membutuhkan konsentrasi lebih. Dalam factor manusia, sifat pekerjaan haruslah diketahui dan difahami oleh pekerja karena dampak yang ia terima akan seimbang. Misalnya saja pada suatu pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi penuh, orang tersebut haruslah memiliki perhatian yang focus dan stabil. Maka jika orang tersebut tidak memiliki perhatian yang focus dampaknya bisa merugikan diri sendiri dan juga organisasi tersebut. Akibatnya keefisienan dan kefektivan tidak akan tercapai.  Beban Kerja dan Volume pekerjaan Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), bahwa kapasitas adalah kemampuan (kesanggupan, kecakapan) yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah, sehingga dengan kemampuan yang dimiliki akan dapat berfungsi dan berproduksi secara proporsional sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimiliki. Volume Kerja adalah sekumpulan tugas yang diberikan dan diselesaiakan dalam waktu selama 1 tahun.Menurut Miftah Thoha (1993 : 64), bahwa kelembagaan adalah organisasi yang terdiri dari unit-unit kerja, dimana unit-
  • 5. unit kerja terdiri dari beberapa jabatan. Tentunya berdasarkan jabatan yang ada dalam unit, maka pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi dari jabatan tersebut. Pada suatu organisasi ada yang disebut dengan analisis beban kerja, yakni merupakan sebuah cara atau metode dalam menentukan seeorang berhak atau mapan dalam posisi yang sesuai dengan keahlian dan bidang yang ia miliki. Beban kerja, volume kerja dan analisis kerja merupakan satu kesatuan hal yang saling berkaitan karena menentukan efektivitas dan efisiensi dalam oragnisasi.Dalam mewujudkan suatu hasil yang efisien dan efektif, menentukan volume pekerjaan menjadi suatu hal yang sangat penting karena volume pekerjaan menentukan tingkat efisien dan efektifitas pada tiap-tiap bagian. 3. Variabel Organisasi  Struktur organisasi. Struktur organisasi mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Ada unsure yang perlu disampaikan kepada manajer ketika mereka merancang struktur organisasinya, yaitu spesialisasi pekerjaan, departementalisasi, serta formalisasi. (Robbins, 2004)  Deskripsi tugas. Rincian yang menunjukkan posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seorang personil di dalam suatu organisasi. Deskripsi tugas ini perlu dibuat supaya masing-masing personil mengerti kedudukannya di dalam organisasi.  Menurut Mardiana (2005) “Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari”. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja antar bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai bekerja. Menurut Nitisemito (2001) ”Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan.”Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi
  • 6. memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompokkelompok tekanan publik, dan sebagainya. Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah. Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin memengaruhi organisasi. Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang sangat dinamis peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis mereka, pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi para manajer dibanding lingkungan yang dinamis. Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemenakan menocba meminimalkannya. Salah satu cara untuk mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur organisasi. 4. Pelatihan dan Pengembangan (LATBANG) Pelatihan menurut Sikula (1976) adalah proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja nonmanajerial memprlajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu. Sedangkan pengembangan adalah proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum. Tujuan dari pelatihan dan pengembangan secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut (Sikula, 1976) : a. Meningkatkan produktivitas Pelatihan dapat meningkatkan taraf prestasi tenaga kerja pada jabatannya sekarang.Prestasi kerja yang meningkat mengakibatkan peningkatan produktivitas.Produktivitas adalah keluaran dibagi dengan pemasukan.Salah satu unsur keluaran adalah prestasi kerja.Jadi prestasi kerja meningkat, keluaran meningkat, produktivitas meningkat. b. Meningkatkan mutu
  • 7. Pelatihan dan pengembangan yang tidak tepat tidak saja meningkatkan kuantitas dari keluaran tetapi juga meningkatkan kualitas/mutu dari keluaran. c. Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan sumber daya manusia Pelatihan dan pengembangan yang tepat dapat membantu perusahaan untuk memenuhi keprluannya akan tenaga kerja dengan pengetahuan dan keterampilan tertentu dimasa yang akan datang. d. Meningkatkan semangat kerja Iklim dan suasana organisasi pada umumnya menjadi lebih baik jika perusahaan mempunyai program pelatihan yang tepat. e. Menarik dan menahan tenaga kerja yang baik f. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja Pelatihan yang tepat dapat membantu menghindari timbulnya kecelakaan diperusahaan dan dapat menimbulkan lingkungan kerja yang lebih aman dan sikap mental yang lebih stabil. g. Menghindari keusangan (obsolescence) Usaha pelatihan dan pengembangan diperlukan secara terus menerus supayapara tenaga kerja dapat mengikuti perkembangan terakhir dalam bidang kerja mereka masing-masing.Ini berlaku untuk tenaga kerja pekerja (nonmanajerial) maupun untuk tenaga kerja manajerial. h. Menunjang pertumbuhan pribadi (personal Growth) Pelatihan dan pengembangan tidak hanya menguntungkan perusahaan tetapi juga menguntungkan tenaga kerja sendiri. 1. Penyusunan program pelatiahan dan pengembangan Penyusunan program pelatihan/pengembangan terdiri atas bermacam-macam tahap, yaitu: Tahap 1 : Identifikasi kebutuhan pelatihan atau studi pekerjaan (job study) Tahap 2 : Penetapan sasaran pelatihan/pengembangan Tahap 3 : Penetapan kriteria keberhasilan dengan alat ukurnya Tahap 4 : Penetapan metode pelatihan/penyajiannya Tahap 5 : Pencobaan dan revisi Tahap 6 : Implementasi dan evaluasi 2. Model penilaian keefektifan program pelatihan dan pengembangan Kraiger, Ford, Salas (1993) membedakan antara penilaian program pelatihan dan efektivitas program pelatihan. Penilaian pelatihan mengacu pada satu sistem untuk mengukur apakah para trainee mencapai sasaran
  • 8. pembelajarannya, sedangkan efektifitas pelatihan berkaitan dengan tercapai tidaknya sasaran yang telah direncanakan mencakup pembelajaran dan pengalihan pelatihan (kemampuan mengalihkan pengetahuan, ketermapilan dan sikap yang dipelajari selama program pelatihan kedalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari).Sacket dan Mullen (1993) membedakan tujuan penilaian program pelatihan kedalam dua aspek, yaitu : aspek perubahan (berapa banyak perubahan yang terjadi?) sebagai ungkapan hasil pembelajaran, aspek tingkat untuk kerja yang dicapai (sejauh mana program pelatihan tercapai). Perubahan sebagai hasil pembelajaran selama program pelatihan akan menunjukkan tercapai tidaknya sasaran program pelatihan. 5. Efektifitas dan Efesiensi Organisasi Sebuah organisasi yang belajar, organisasi harus mampu melakukan efektifitas dan efisiensi pada semua lini organisasinya. Hal ini penting, agar suatu organisasi bisa tetap survive dan mampu mencapai tujuan bersama. Dalam presentasi kemarin, kelompok penyaji mengungkapkan adanya beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi organisasi, yaitu : 1. Visi dan Misi Organisasi, berkaitan dengan hal ini, organisasi harus mampu merumuskan visi dan juga misinya dengan baik, agar kelak saat dimplementasikan kedua hal tersebut dapat diukur. Sehingga ketika organisasi akan melakukan suatu tindakan, ia pasti akan melihat apakah tindakannya itu sesuai atau tidak dengan visi dan misinya. Jika ya, maka tentunya tindakan tersebut harus dijalankan dengan efektif dan efisien sesuai visi dan misi organisasi 2. Struktur Organisasi, dalam rangka melakukan efektifitas dan efisiensi dalam organisasi, struktur organisasi harus simple agar sistem birokrasinya tidak berbelit-belit dan aliran pengetahuan akan mengalir dengan baik. Bukan hanya itu, struktur organisasi yang terdiri dari tim-tim kerja, akan membuat organisasi lebih efisien dan efektif dalam menjalankan fungsinya. 3. Strategi Organisasi, diperlukan strategi yang baik dalam melakukan suatu tindakan (dalam hal ini untuk mencapai visi). Jika organisasi mampu bekerja dengan baik dalam tim, dan pandai dalam mengatur taktik, maka ia akan menghasilkan sesuatu yang efektif dan efisien 4. Sumber Daya Manusia, SDM adalah hal yang sangat penting dalam suatu organisasi, posisinya sangat penting dalam upaya efektifitas dan efisiensi
  • 9. organisasi. Kinerja yang akan mereka berikan harus dapat membuat suatu organisasi berkembang. Maka dari itu, bila SDMnya tidak berkinerja dengan baik, maka efektifitas organisasi akan terganggu, dan bila mereka tidak mampu untuk bekerja dengan baik, maka organisasi harus mampu memberi suatu intervensi yang efisien dan efektif agar kinerja organisasi pulih kembali. Untuk hal ini, pemimpin harus turut aktif, dalam merekrut, dan memotivasi SDMnya agar mampu memberikan performa yang maksimal bagi organisasi 5. Budaya Organisasi, Budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis terhadap kesuksesan suatu organisasi, sejauh mana budaya mempengaruhi efektivitas organisasi dapat diketahui dengan melihat kuat atau lemahnya budaya organisasi tersebut. organisasi yang kuat dapat mempengaruhi efektivitas organisasi, karena untuk mencapai efektivitas maka dibutuhkan budaya organisasi, strategi, lingkungan, dan teknologi yang sesuai. Budaya organisasi lebih kuat apabila terdapat kecocokan budaya yang mencakup: lingkungan fisik dan sosio-politik, yang meliputi konteks ekologi, sosialisasi, hukum, dan sistem politik yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan perusahaan yang mencakup karakteristik pasar, kepemilikan (ownership), sifat industri, dan sebagainya. Apabila komponen dalam organisasi tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan, maka hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan organisasi. Selanjutnya berdampak pada efektivitas organisasi itu sendiri. Contoh Struktur Organisasi Departemen Komunikasi dan Informatika
  • 10. MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Staf Ahli Staf Ahli Bidang Media Massa Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional dan Kesenjangan Digital Staf Ahli Bidang Hukum Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kemitraan SEKRETARIAT JENDERAL Biro Perencanaan Biro Kepegawaian dan Organisasi Biro Keuangan Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Biro Umum Pusat Data Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Pusat Sarana Teknik Telematika Pusat Diklat Pegawai INSPEKTORAT JENDERAL Sekretariat Itjen Inspektorat I Inspektorat II Inspektorat III Inspektorat IV
  • 11. DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI Sekretariat Ditjen Direktorat Pos Direktorat Telekomunikasi Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio Direktorat Standarisasi Pos dan Telekomunikasi Direktorat Kelembagaan Internasional Pos dan Telekomunikasi DIREKTORAT JENDERAL APLIKASI TELEMATIKA Sekretariat Ditjen Direktorat E-Goverment Direktorat E-Business Direktorat Sistem Informasi, Perangkat Lunak dan Konten Direktorat Pemberdayaan Telematika Direktorat Standarisasi dan Audit Aplikasi Telematika DIREKTORAT JENDERAL SARANA KOMUNIKASI DAN DISEMINASI INFORMASI Sekretariat Ditjen Direktorat Sarana Teknologi Komunikasi Direktorat Kelembagaan Komunikasi Sosial Direktorat Kelembagaan Komunikasi Pemerintah Direktorat Standardisasi Penyiaran dan Media Direktorat Usaha Penyiaran BADAN LITBANG SUMBER DAYA MANUSIA Sekretariat Badan Litbang SDM Pusat Penelitian dan Pengembangan Pos dan Telekomunikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Telematika, Sarana Komunikasi, dan Diseminasi Informasi Pusat Pengembangan Literasi Komunikasi dan Informatika Pusat Pengembangan Profesi Komunikasi dan Informatika BADAN INFORMASI PUBLIK Sekretariat Badan Informasi Publik Pusat Informasi Politik, Hukum dan Keamanan Pusat Informasi Perekonomian Pusat Informasi Kesejahteraan Rakyat Pusat Pengelolaan Pendapat Umum
  • 12. Daftar Pustaka Pengertian Lingkungan Kerjahttp://id.shvoong.com/business-management/humanresources/2134350-pengertian-lingkungan-kerja/#ixzz1HqugqlWM Stephen, P. Robbins, 2001, Perilaku Organisasi, Prenhallindo, Jakarta. Umam, Khaerul, 2010, Perilaku Organisasi, Pustaka Setia, Bandung.