SlideShare a Scribd company logo
LARUTAN
Oleh : NOVIA JUMAIDAH,S.Farm
WHAT IS THE
“ LARUTAN”
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih
zat kimia (obat) yang dapat larut (terdispersi dalam bentuk ion
atau molekular), biasanya dilarutkan dalam air.
 Zat yang melarutkan disebut dengan pelarut
atau solvent
 Zat yang terlarut disebut dengan solute
MACAM”LARUTAN
1. Berdasarkan
konsentrasi Solute
dalam Solven
01
Larutan encer
larutan yang mengandung sejumlah kecil solute di dalam
solvent yang digunakan.
02
Larutan
larutan yang mengandung sejumlah besar solute yang
terlarut di dalam solvent yang digunakan
03
Larutan jenuh
larutan yang mengandung jumlah maksimum solute yang
dapat larut dalam solvent pada tekanan dan temperatur
tertentu.
.
04
Larutan lewat jenuh
larutan yang mengandung solute yang jumlahnya melebihi
batas kelarutannya di dalam solvent pada temperatur
tertentu.
01
Potiones ( Obat Minum)
solutio yang dimaksudkan untuk pemakaian dalam (per oral). Dapat berupa
larutan potio, emulsi atau suspensi.
02
Sirup
larutan yang mengandung konsentrasi tinggi sukrosa dan gula lain
03
Eliksir
Larutan yang mengandung pemanis, mengandung alkohol sebagai kosolven .
04
Netralisasi
dibuat dengan mencampurkan bagian asam dan bagian basa sampai rx selesai
dan larutan bersifat netral . Cth : Solutio Citratis Magnesici
MACAM”LARUTAN
2. Berdasarkan cara
pemakaiannya
05
Saturatio
obat minum yang di buat dengan rx asam ( asam sitrat dan asam tartrat) dengan
basa ( natrii karbonat dan natrii karbonat) tetapi gas yang terjadi ditahan dalam
wadah sehingga jenuh dengan gas
L A R U TA N O R A L
06
Potio Effervescent
saturatio yang CO2 nya lewat jenuh. Umumnya asam sitrat yang digunakan
misalnya asam sitrat, asam tratat sedangkan basa yang di gunakan misalnya
nnatrii karbonat dan natrii bikarbonat.
07
Guttae ( drop)
obat tetes sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspensi.
Larutan berdasarkan cara pemakaiannya
02
03
berupa larutan steril, jernih, bebas zarah asing, isotonus, di gunakan
untuk membersihkan mata, dapat ditambahkan zat dapar, dan zat
pengawet
Collyrium
tetes mata adalah larutan steril bebas partikel asing
.
Guttae ophtalmicae
adalah obat kumur mulut berupa larutan umumnya dalam keadaan pekat
yang harus di encerkan dahulu sebelum digunakan.
Gargarisma ( Gargle)
oles bibir berupa cairan agak kental dan pemakaiannya di sapukan dalam
mulut
Litus Oris
LARUTAN TOPIKAL
01
04
05
03
Guttae Oris
tetes mulut , obat tetes yang digunakan untuk mulut dengan cara
mengencerkan lebih dulu dengan air untuk dikumur – kumur, tidak untuk
di telan.
06
Gutae Nasales
obat tetes hidung dengan cara di teteskan kedalam rongga hidung.
Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot melalui hidung atau mulut,atau
disemprotkan dalam bentuk kabut kedalam saluran pernafasan
Inhalationes
07
Lavement/clysma/enema
08 Cairan yang pemakaiannya per rectal/colon
Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot melalui hidung atau mulut,atau
disemprotkan dalam bentuk kabut kedalam saluran pernafasan
Inhalationes
Douche
Larutan dalam air yang dimasukkan kedalam vagina menggunakan suatu
alat
09
Guttae Auriculares
Obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara meneteskan obat
kedalam rongga telinga
10
Epithema (obat kompres)
Cairan yang dipakai untuk mendatangkan rasa dingin pada tempat-tempat
yang sakit dan panas karena radang atau sebagai obat untuk mengeringkan
luka bernanah
11
Keuntungan sediaan larutan
Absorpsi obat-obat
di dalam saluran
cerna ke dalam
sirkulasi sistemik
lebih cepat
dibandingkan
bentuk suspensi
atau sediaan padat .
. Adanya jaminan
keseragaman dosis
karena molekul-
molekul obat
terdispersi secara
molekular dan
merata
Lebih mudah
diencerkan atau
dicampur dengan
obat lainnya. .
Lebih disukai anak-
anak
Mudah diberikan
kepada pasien yang
sukar menelan
sediaan padat.
1 3 4 5
2
Kerugian sediaan larutan
1
3
2
Tidak cocok untuk
obat-obat yang tidak
stabil dalam larutan.
. Volume bentuk
larutan menjadi lebih
besar
Ada obat yang sukar
ditutupi bau dan
rasanya dalam
larutan.
1 3
2
TUGAS
Cari contoh sediaan/merk paten(dagang) dari masing-masing
sediaan larutan topikal
tulis di kertas HVS/DOUBLE FOLIO,sertakan gambar (boleh
diprint/digambar) cantumkan nama obat,khasiat,serta contoh
dri sediaan yg mana
ex: gambar rohto eyes khasiat : untuk mengobati mata
kering,contoh dari sediaan guttae ophtalmicae
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN
Sifat dari solut dan solvent
Solut yang polar akan larut dalam solvent yang polar.Misalnya garam
anorganik larut dalam air.
Solut yang nonpolar akan larut dalam pelarut yang nonpolar, misalnya
alkaloid basa larut dalam kloroform.
Sifat ini dikenal dengan istilah “Like Dissolve Like”
1
Cosolvensi
Peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya
penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut.
Misalnya : luminal tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
campuran air-gliserin
Contoh sediaan yang menggunakan prinsip ini adalah eliksir.
.
2
Kelarutan
Berdasarkan kelarutan yang dimiliki oleh tiap zat, zat yang
mudah larut memerlukan sedikit pelarut, zat yang sukar larut
membutuhkan pelarut yang banyak.
3
Temperatur
Zat padat ada yang memiliki sifat eksoterm atau endoterm
Eksoterm adalah sifat suatu zat yang dengan
kenaikan suhu menyebabkan zat tersebut sukar
larut, karena pada proses kelarutannya menghasilkan panas
Zat terlarut + pelarut larutan + panas
Endoterm adalah sifat zat yang dengan kenaikan suhu akan
meningkatkan kelarutannya, karena pada proses kelarutannya
membutuhkan panas.
Zat terlarut + pelarut + panas larutan
4
1
4
2
3
Sediaan farmasi yang tidak boleh dipanaskan :
• Zat yang atsiri, misalnya etanol, minyak menguap
• Zat yang terurai, misalnya Natrium bicarbonat
• Sediaan saturasi
• Senyawa kalsium, misalnya aqua calcis
Salting out
peristiwa penurunan kelarutan zat utama karena adanya zat
lain yang lebih mudah larut dalam pelarut yang digunakan.
Salting out juga dapat menyebabkan timbulnya endapan
karena ada reaksi kimia.
5
Contoh :
Kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila ke dalam air
tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh. NaCl lebih mudah larut
dalam air, dibandingkan minyak atsiri dalam air, sehingga minyak
atsiri akan memisah.
Reaksi antara papaverin HCl dengan solutio charcot,
menghasilkan endapan papaverin base
6
Salting in
peningkatan kelarutan zat utama karena adanya
penambahan zat lain ke dalam larutan tersebut.
Contoh : Riboflavin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
larutan yang mengandung nikotinamidum karena
terjadinya proses penggaraman riboflavin + basa NH4
7
1
4
2
3
Pembentukan kompleks
peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tidak larut
dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks
contoh :iodium tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
larutan KI atau NaI jenuh.
KI + I2  KI3
HgI2 + 2 KI  K2HgI4
Faktor yang mempengaruhi kecepatan kelarutan
1. Ukuran
partikel
2. Suhu 3. Pengadukan
D
makin halus solut,
makin kecil ukuran
partikel, maka
makin luas
permukaan solut
yang berkontak
dengan solvent,
sehingga solut
akan makin cepat
larut
untuk zat yang
endoterm,
kenaikan suhu
akan
mempercepat
proses kelarutan
.
Pengadukan akan
mempercepat
kelarutan
Cara melarutkan bahan obat
1. Natrium Bicarbonas
Harus dilakukan dengan cara
gerus tuang (levigatio).
2. Natrium bicarbonas
+natrium salicylas
Bic.natric digerus
tuang,+natrium
salicylas .untuk mencegah
terjadinya perubahan warna
pd larutan, + Na.
Pyrophospat 0,25% dri jlh
larutan
3.Sublimat (HgCl2)
Untuk obat tetes mata,harus
dilakukan dengan
pemanasan,/dikocok” dlam air
panas,saring setelah
dingin.kadar sublimat dalam
obat mata (1:4000)
4.KMnO4 (Kalium
Permanganat)
Dilarutkan dengan
pemanasan,setelah dingin
tanpa dikocok”,dituangkan
kedalam botol atau bisa juga
saring dgn glasswool
5.SengKlorida (ZnCl2)
Melarutkan ZnCl2 harus
dengan air sekaligus lalu
saring,.
Cara melarutkan bahan obat
6. Kamfer
Larut dalam air
1:650.Dilarutkan dengan
etanol dua kali berat
kamfer,dalam botol kering
dikocok”,lalu tmbah air panas
sekaligus,kocok lagi.
7.Tanin
Tanin mudah larut dalam air dan
gliserin,tetapi tanin selalu
mengandung hasil oksidasi yang
larut dalam air,tetapi tidak larut
dalam gliserin,sehingga
larutannya dalam gliserin harus
disaring dengan kapas yg
dibasahkan. jika ada air dan
gliserin,larutkan tanin dalam air
kocok,baru + gliserin
8. Extrak opii dan extrak
ratanhiae
Dilarutkan dengan cara
ditaburkan kedalam air sama
banyak,diamkan selama 14
menit)
9. Perak protein
Dilarutkan dalam air suling
sama banyak,diamkan selama
¼ jam,ditempat yang gelap
10.Succus liquiritiae
a.Dengan gerus tuang,bila
jumlahnya kecil
b. Dengan merebus
/memanaskannya ad larut
Cara melarutkan bahan obat
11. Calcii lactas dan
Calcii gluconas
Larut dalam air 1:20
bila jumlah air cukup,setelah
dilarutkan disaring untuk
mencegah kristalisasi ,bila air
tdk cukup,disuspensikan
dengan penambahan PGS
dibuat mixtura agitanda
12. Codein
a.Direbus dengan air 20 X
nya,stelah larut diencerkan
sebelum dingin
b. Dengan alkohol 96% ad
larut,segera encerkan dengan air
c. Diganti dengan Codein HCl
sebanyak 1,17 x nya
14. Bahan obat
berkhasiat keras
Harus dilarutkan tersendiri
15. Bahan obat yang
harus diencerkan
Yang diambil paling sedikit
2 cc
16. Pepsin
Pepsin di suspensikan dengan
air 10 X nya,kemudian + HCl
encer.larutan pepsin hanya
tahan sebentar dan tidak
boleh disimpan
17. Nipagin dan nipasol
Nipagin Pengawet utk larutan air
Nipasol Pengawet utk larutan minyak
a. Dilarutkan dengan pemanasan sambil
digoyang”kan
b. Dilarutkan dulu dengan sedikit etanol baru
dimasukkan dalam sediaan yang diawetkan
Hitungan farmasi
Menyatakan jumlah gram zat dalam 100 gram
campuran atau larutan
ex : campuran padat atau setengah padat
Menyatakan jumlah gram zat dalam
100 ml larutan ,sebagai pelarut dapat
digunakan air / pelarut lain
ex: larutan /suspensi zat padat dalam
cairan
Menyatakan jumlah zat ml dalam 100
ml larutan
Ex : larutan cair didalam cairan
Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.
Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.
% B/B
Persen Bobot per Bobot
% B/V
Persen Bobot per Volume
% V/V
Persen Volume per Volume
SOAL :
Hendak dibuat 300 gram larutan yang
mengandung 10% NaCl dengan mempergunakan
larutan yang mengandung 50%NaCl.Berapa
jumlah larutan 50% yang harus dipakai dan berapa
air yang harus ditambahkan ?
PENGENCERAN BUKAN ETANOL
PENYELESAIAN SOAL
Tentukan :
Untuk
menyelesaik
a soal
diatas,tentuk
an dulu :
5. Kalau ada selisih berat antara zat
terbentuk dengan yang membentuk maka
selisihnya adalah zat penambah
4. Berat zat yang membentuk harus sama
dengan yang terbentuk
3. Zat aktif yang membentuk sama dengan
yang terbentuk.
2. Komponen belum kita ketahui kita misalkan
X
1. Mana bagian yang membentuk dan mana
yang terbentuk
Jawab :
X gram 50 % = 300 gram 10%
Zat aktif (ZA) = 50 x X = 0,5 X
100
Z.A = 10 x 300 = 30 gram
100
0,5 X = 30
X = 30 gram = 60 gram
0,5
Zat penambah (air) = 300-60 = 240 gram/240 ml
Perhitungan etanol yaitu untuk mengubah atau
mengencerkan kadar etanol yang lebih tinggi
menjadi kadar yang lebih rendah .perlu diketahui
bahwa apabila kita mencampur 2 larutan yang
berbeda berat jenisnya(termasuk etanol/spiritus)
alan terjadi penyusutan volume yang disebut
dengan kontraksi .
Spiritus/etanol adalah campuran alkohol absolut
dengan air.umumnya dinyatakan dalam persen b/b
atau v/v .Dalam mengerjakan perhitungan
pengenceran etanol diperlukan tabel
alkoholometrik (tabel bobot jenis dan kadar
etanol)nyang dapat dllihat di buku Farmakope
Indonesia ed IV / V
PENGENCERAN ETANOL
D
makin halus solut,
makin kecil ukuran
partikel, maka
makin luas
permukaan solut
yang berkontak
dengan solvent,
sehingga solut
akan makin cepat
larut
D
makin halus solut,
makin kecil ukuran
partikel, maka
makin luas
permukaan solut
yang berkontak
dengan solvent,
sehingga solut
akan makin cepat
larut
D
makin halus solut,
makin kecil ukuran
partikel, maka
makin luas
permukaan solut
yang berkontak
dengan solvent,
sehingga solut
akan makin cepat
larut
Contoh soal :
1. 100 gram etanol 0 %b/b artinya larutan mengandung :
alkohol absolute 0/100 x 100 gram = 0 gram
Air 100gram-0 gram = 100 gram
2. 1 Liter etanol 57% b/b berapa cc dan gram alkohol
absolutnya ?
Jawab :
57%b/b = 64,8 % v/v – bj 0,8964
volume alkohol absolut = 64,8/100 x 1000cc/ml =
648cc/ml (%v/v x Vol larutan )
Berat larutan = 1000ml x 0,8694 = 896,4 gram
(Vol.Larutan x BJ )
Vol.Larutan = Berat larutan : BJ
Berat Alkohol absolut = 57/100 x 896,4 g= 510,95 gram
(%b/b x berat larutan)
Contoh soal :
VOLUME YANG DIBUAT = 100 ml
KONSENTRASI etanol yang akan dibuat = 40 %
ETANOL YANG TERSEDIA Konsentrasi = 96 %
SEBANYAK 300 ml
Ditanya :
Berapa jumlah (volume) etanol 96 % yang diambil ?
V1.K1=V2.K 2
Xml . 96% = 100 ml.40%
96X =4000
X=4000/96
X=41,66 ml =42 ml (etanol 96 % yang diambil )
untuk membuat 100 ml etanol 40% ,maka dibutuhkan etanol
96 % 42 ml
Sisa nya =100 ml-42 ml= 58 ml (AQUA DEST )
TUGAS
KERJAKAN SOAL LATIHAN TES FORMATIF /OBJEKTIF
NO 1-15 HAL 32-34 dan ESSAY (SOAL HITUNGAN
FARMASI ) HAL 34

More Related Content

What's hot

Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1
Sheila Granger
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
marwahhh
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
Robby Candra Purnama
 
Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6
Alljabar Rahmat
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
Kezia Hani Novita
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Laporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitasLaporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitas
Mina Audina
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
Ilma Nurhidayati
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
Trie Marcory
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
Dokter Tekno
 
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: SuppositoriaFormulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Annisa Listyaindra
 
Laporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasiLaporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasi
nonawulan
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
Fenny Yuniharto
 
Sokletasi analis kesehatan
Sokletasi analis kesehatanSokletasi analis kesehatan
Sokletasi analis kesehatan
poltekkes kemenkes kendari
 
Sintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatSintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam Oksalat
Irham Maladi
 
Contoh brosur dan label gel
Contoh brosur dan label gelContoh brosur dan label gel
Contoh brosur dan label gel
Mina Audina
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosis
panal1
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
marwahhh
 
Larutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutanLarutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutan
Dokter Tekno
 

What's hot (20)

Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
 
Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
Laporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitasLaporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitas
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: SuppositoriaFormulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
 
Laporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasiLaporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasi
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Sokletasi analis kesehatan
Sokletasi analis kesehatanSokletasi analis kesehatan
Sokletasi analis kesehatan
 
Sintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatSintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam Oksalat
 
Contoh brosur dan label gel
Contoh brosur dan label gelContoh brosur dan label gel
Contoh brosur dan label gel
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosis
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Larutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutanLarutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutan
 

Similar to MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx

SOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptxSOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptx
anjarPribadi2
 
Larutan ( solution )
Larutan ( solution )Larutan ( solution )
Larutan ( solution )
Ranny Rolinda R
 
293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx
293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx
293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx
RiduanSafeiSiregar
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
Dokter Tekno
 
Pembuatan koloid kelp 1
Pembuatan koloid kelp 1Pembuatan koloid kelp 1
Pembuatan koloid kelp 1
Ahmeed Azhari
 
GALENIKA.pptx
GALENIKA.pptxGALENIKA.pptx
GALENIKA.pptx
rifafauziah13
 
Kelarutan
KelarutanKelarutan
Kelarutan
AuliaNurtafani
 
Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatNurul Wulandari
 
4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu
Rizki Ghavilun
 
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Operator Warnet Vast Raha
 
Sediaan galenika
Sediaan galenikaSediaan galenika
Sediaan galenika
ViKi Viquendah
 
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Mina Audina
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Mina Audina
 
3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx
3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx
3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx
UmmilKhair2
 
galenika
galenikagalenika
galenika
Hamelia Juwita
 
Kel 9 kelas m preparat kebersihan badan
Kel 9 kelas m preparat kebersihan badanKel 9 kelas m preparat kebersihan badan
Kel 9 kelas m preparat kebersihan badan
danyindriawaty
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeAbner D Nero
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
ilmanafia13
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
Cholid Maradanger
 

Similar to MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx (20)

SOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptxSOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptx
 
Larutan ( solution )
Larutan ( solution )Larutan ( solution )
Larutan ( solution )
 
293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx
293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx
293276730-Sediaan-LARUTAN-dikonversi.pptx
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Pembuatan koloid kelp 1
Pembuatan koloid kelp 1Pembuatan koloid kelp 1
Pembuatan koloid kelp 1
 
GALENIKA.pptx
GALENIKA.pptxGALENIKA.pptx
GALENIKA.pptx
 
Kelarutan
KelarutanKelarutan
Kelarutan
 
Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zat
 
4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu
 
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
 
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
 
Sediaan galenika
Sediaan galenikaSediaan galenika
Sediaan galenika
 
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
 
3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx
3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx
3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx
 
galenika
galenikagalenika
galenika
 
Kel 9 kelas m preparat kebersihan badan
Kel 9 kelas m preparat kebersihan badanKel 9 kelas m preparat kebersihan badan
Kel 9 kelas m preparat kebersihan badan
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 

Recently uploaded

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptxFisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
arielardinda2
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptxFisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 

MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx

  • 1. LARUTAN Oleh : NOVIA JUMAIDAH,S.Farm
  • 2. WHAT IS THE “ LARUTAN” Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia (obat) yang dapat larut (terdispersi dalam bentuk ion atau molekular), biasanya dilarutkan dalam air.  Zat yang melarutkan disebut dengan pelarut atau solvent  Zat yang terlarut disebut dengan solute
  • 3. MACAM”LARUTAN 1. Berdasarkan konsentrasi Solute dalam Solven 01 Larutan encer larutan yang mengandung sejumlah kecil solute di dalam solvent yang digunakan. 02 Larutan larutan yang mengandung sejumlah besar solute yang terlarut di dalam solvent yang digunakan 03 Larutan jenuh larutan yang mengandung jumlah maksimum solute yang dapat larut dalam solvent pada tekanan dan temperatur tertentu. . 04 Larutan lewat jenuh larutan yang mengandung solute yang jumlahnya melebihi batas kelarutannya di dalam solvent pada temperatur tertentu.
  • 4. 01 Potiones ( Obat Minum) solutio yang dimaksudkan untuk pemakaian dalam (per oral). Dapat berupa larutan potio, emulsi atau suspensi. 02 Sirup larutan yang mengandung konsentrasi tinggi sukrosa dan gula lain 03 Eliksir Larutan yang mengandung pemanis, mengandung alkohol sebagai kosolven . 04 Netralisasi dibuat dengan mencampurkan bagian asam dan bagian basa sampai rx selesai dan larutan bersifat netral . Cth : Solutio Citratis Magnesici MACAM”LARUTAN 2. Berdasarkan cara pemakaiannya 05 Saturatio obat minum yang di buat dengan rx asam ( asam sitrat dan asam tartrat) dengan basa ( natrii karbonat dan natrii karbonat) tetapi gas yang terjadi ditahan dalam wadah sehingga jenuh dengan gas L A R U TA N O R A L
  • 5. 06 Potio Effervescent saturatio yang CO2 nya lewat jenuh. Umumnya asam sitrat yang digunakan misalnya asam sitrat, asam tratat sedangkan basa yang di gunakan misalnya nnatrii karbonat dan natrii bikarbonat. 07 Guttae ( drop) obat tetes sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspensi.
  • 6. Larutan berdasarkan cara pemakaiannya 02 03 berupa larutan steril, jernih, bebas zarah asing, isotonus, di gunakan untuk membersihkan mata, dapat ditambahkan zat dapar, dan zat pengawet Collyrium tetes mata adalah larutan steril bebas partikel asing . Guttae ophtalmicae adalah obat kumur mulut berupa larutan umumnya dalam keadaan pekat yang harus di encerkan dahulu sebelum digunakan. Gargarisma ( Gargle) oles bibir berupa cairan agak kental dan pemakaiannya di sapukan dalam mulut Litus Oris LARUTAN TOPIKAL 01 04 05 03 Guttae Oris tetes mulut , obat tetes yang digunakan untuk mulut dengan cara mengencerkan lebih dulu dengan air untuk dikumur – kumur, tidak untuk di telan. 06 Gutae Nasales obat tetes hidung dengan cara di teteskan kedalam rongga hidung.
  • 7. Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot melalui hidung atau mulut,atau disemprotkan dalam bentuk kabut kedalam saluran pernafasan Inhalationes 07 Lavement/clysma/enema 08 Cairan yang pemakaiannya per rectal/colon Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot melalui hidung atau mulut,atau disemprotkan dalam bentuk kabut kedalam saluran pernafasan Inhalationes Douche Larutan dalam air yang dimasukkan kedalam vagina menggunakan suatu alat 09 Guttae Auriculares Obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara meneteskan obat kedalam rongga telinga 10 Epithema (obat kompres) Cairan yang dipakai untuk mendatangkan rasa dingin pada tempat-tempat yang sakit dan panas karena radang atau sebagai obat untuk mengeringkan luka bernanah 11
  • 8. Keuntungan sediaan larutan Absorpsi obat-obat di dalam saluran cerna ke dalam sirkulasi sistemik lebih cepat dibandingkan bentuk suspensi atau sediaan padat . . Adanya jaminan keseragaman dosis karena molekul- molekul obat terdispersi secara molekular dan merata Lebih mudah diencerkan atau dicampur dengan obat lainnya. . Lebih disukai anak- anak Mudah diberikan kepada pasien yang sukar menelan sediaan padat. 1 3 4 5 2
  • 9. Kerugian sediaan larutan 1 3 2 Tidak cocok untuk obat-obat yang tidak stabil dalam larutan. . Volume bentuk larutan menjadi lebih besar Ada obat yang sukar ditutupi bau dan rasanya dalam larutan. 1 3 2
  • 10. TUGAS Cari contoh sediaan/merk paten(dagang) dari masing-masing sediaan larutan topikal tulis di kertas HVS/DOUBLE FOLIO,sertakan gambar (boleh diprint/digambar) cantumkan nama obat,khasiat,serta contoh dri sediaan yg mana ex: gambar rohto eyes khasiat : untuk mengobati mata kering,contoh dari sediaan guttae ophtalmicae
  • 11. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN Sifat dari solut dan solvent Solut yang polar akan larut dalam solvent yang polar.Misalnya garam anorganik larut dalam air. Solut yang nonpolar akan larut dalam pelarut yang nonpolar, misalnya alkaloid basa larut dalam kloroform. Sifat ini dikenal dengan istilah “Like Dissolve Like” 1 Cosolvensi Peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut. Misalnya : luminal tidak larut dalam air, tetapi larut dalam campuran air-gliserin Contoh sediaan yang menggunakan prinsip ini adalah eliksir. . 2 Kelarutan Berdasarkan kelarutan yang dimiliki oleh tiap zat, zat yang mudah larut memerlukan sedikit pelarut, zat yang sukar larut membutuhkan pelarut yang banyak. 3 Temperatur Zat padat ada yang memiliki sifat eksoterm atau endoterm Eksoterm adalah sifat suatu zat yang dengan kenaikan suhu menyebabkan zat tersebut sukar larut, karena pada proses kelarutannya menghasilkan panas Zat terlarut + pelarut larutan + panas Endoterm adalah sifat zat yang dengan kenaikan suhu akan meningkatkan kelarutannya, karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas. Zat terlarut + pelarut + panas larutan 4 1 4 2 3
  • 12. Sediaan farmasi yang tidak boleh dipanaskan : • Zat yang atsiri, misalnya etanol, minyak menguap • Zat yang terurai, misalnya Natrium bicarbonat • Sediaan saturasi • Senyawa kalsium, misalnya aqua calcis Salting out peristiwa penurunan kelarutan zat utama karena adanya zat lain yang lebih mudah larut dalam pelarut yang digunakan. Salting out juga dapat menyebabkan timbulnya endapan karena ada reaksi kimia. 5 Contoh : Kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila ke dalam air tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh. NaCl lebih mudah larut dalam air, dibandingkan minyak atsiri dalam air, sehingga minyak atsiri akan memisah. Reaksi antara papaverin HCl dengan solutio charcot, menghasilkan endapan papaverin base 6 Salting in peningkatan kelarutan zat utama karena adanya penambahan zat lain ke dalam larutan tersebut. Contoh : Riboflavin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan yang mengandung nikotinamidum karena terjadinya proses penggaraman riboflavin + basa NH4 7 1 4 2 3 Pembentukan kompleks peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tidak larut dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks contoh :iodium tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan KI atau NaI jenuh. KI + I2  KI3 HgI2 + 2 KI  K2HgI4
  • 13. Faktor yang mempengaruhi kecepatan kelarutan 1. Ukuran partikel 2. Suhu 3. Pengadukan D makin halus solut, makin kecil ukuran partikel, maka makin luas permukaan solut yang berkontak dengan solvent, sehingga solut akan makin cepat larut untuk zat yang endoterm, kenaikan suhu akan mempercepat proses kelarutan . Pengadukan akan mempercepat kelarutan
  • 14. Cara melarutkan bahan obat 1. Natrium Bicarbonas Harus dilakukan dengan cara gerus tuang (levigatio). 2. Natrium bicarbonas +natrium salicylas Bic.natric digerus tuang,+natrium salicylas .untuk mencegah terjadinya perubahan warna pd larutan, + Na. Pyrophospat 0,25% dri jlh larutan 3.Sublimat (HgCl2) Untuk obat tetes mata,harus dilakukan dengan pemanasan,/dikocok” dlam air panas,saring setelah dingin.kadar sublimat dalam obat mata (1:4000) 4.KMnO4 (Kalium Permanganat) Dilarutkan dengan pemanasan,setelah dingin tanpa dikocok”,dituangkan kedalam botol atau bisa juga saring dgn glasswool 5.SengKlorida (ZnCl2) Melarutkan ZnCl2 harus dengan air sekaligus lalu saring,.
  • 15. Cara melarutkan bahan obat 6. Kamfer Larut dalam air 1:650.Dilarutkan dengan etanol dua kali berat kamfer,dalam botol kering dikocok”,lalu tmbah air panas sekaligus,kocok lagi. 7.Tanin Tanin mudah larut dalam air dan gliserin,tetapi tanin selalu mengandung hasil oksidasi yang larut dalam air,tetapi tidak larut dalam gliserin,sehingga larutannya dalam gliserin harus disaring dengan kapas yg dibasahkan. jika ada air dan gliserin,larutkan tanin dalam air kocok,baru + gliserin 8. Extrak opii dan extrak ratanhiae Dilarutkan dengan cara ditaburkan kedalam air sama banyak,diamkan selama 14 menit) 9. Perak protein Dilarutkan dalam air suling sama banyak,diamkan selama ¼ jam,ditempat yang gelap 10.Succus liquiritiae a.Dengan gerus tuang,bila jumlahnya kecil b. Dengan merebus /memanaskannya ad larut
  • 16. Cara melarutkan bahan obat 11. Calcii lactas dan Calcii gluconas Larut dalam air 1:20 bila jumlah air cukup,setelah dilarutkan disaring untuk mencegah kristalisasi ,bila air tdk cukup,disuspensikan dengan penambahan PGS dibuat mixtura agitanda 12. Codein a.Direbus dengan air 20 X nya,stelah larut diencerkan sebelum dingin b. Dengan alkohol 96% ad larut,segera encerkan dengan air c. Diganti dengan Codein HCl sebanyak 1,17 x nya 14. Bahan obat berkhasiat keras Harus dilarutkan tersendiri 15. Bahan obat yang harus diencerkan Yang diambil paling sedikit 2 cc 16. Pepsin Pepsin di suspensikan dengan air 10 X nya,kemudian + HCl encer.larutan pepsin hanya tahan sebentar dan tidak boleh disimpan 17. Nipagin dan nipasol Nipagin Pengawet utk larutan air Nipasol Pengawet utk larutan minyak a. Dilarutkan dengan pemanasan sambil digoyang”kan b. Dilarutkan dulu dengan sedikit etanol baru dimasukkan dalam sediaan yang diawetkan
  • 17. Hitungan farmasi Menyatakan jumlah gram zat dalam 100 gram campuran atau larutan ex : campuran padat atau setengah padat Menyatakan jumlah gram zat dalam 100 ml larutan ,sebagai pelarut dapat digunakan air / pelarut lain ex: larutan /suspensi zat padat dalam cairan Menyatakan jumlah zat ml dalam 100 ml larutan Ex : larutan cair didalam cairan Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. % B/B Persen Bobot per Bobot % B/V Persen Bobot per Volume % V/V Persen Volume per Volume
  • 18. SOAL : Hendak dibuat 300 gram larutan yang mengandung 10% NaCl dengan mempergunakan larutan yang mengandung 50%NaCl.Berapa jumlah larutan 50% yang harus dipakai dan berapa air yang harus ditambahkan ? PENGENCERAN BUKAN ETANOL
  • 19. PENYELESAIAN SOAL Tentukan : Untuk menyelesaik a soal diatas,tentuk an dulu : 5. Kalau ada selisih berat antara zat terbentuk dengan yang membentuk maka selisihnya adalah zat penambah 4. Berat zat yang membentuk harus sama dengan yang terbentuk 3. Zat aktif yang membentuk sama dengan yang terbentuk. 2. Komponen belum kita ketahui kita misalkan X 1. Mana bagian yang membentuk dan mana yang terbentuk
  • 20. Jawab : X gram 50 % = 300 gram 10% Zat aktif (ZA) = 50 x X = 0,5 X 100 Z.A = 10 x 300 = 30 gram 100 0,5 X = 30 X = 30 gram = 60 gram 0,5 Zat penambah (air) = 300-60 = 240 gram/240 ml
  • 21. Perhitungan etanol yaitu untuk mengubah atau mengencerkan kadar etanol yang lebih tinggi menjadi kadar yang lebih rendah .perlu diketahui bahwa apabila kita mencampur 2 larutan yang berbeda berat jenisnya(termasuk etanol/spiritus) alan terjadi penyusutan volume yang disebut dengan kontraksi . Spiritus/etanol adalah campuran alkohol absolut dengan air.umumnya dinyatakan dalam persen b/b atau v/v .Dalam mengerjakan perhitungan pengenceran etanol diperlukan tabel alkoholometrik (tabel bobot jenis dan kadar etanol)nyang dapat dllihat di buku Farmakope Indonesia ed IV / V PENGENCERAN ETANOL
  • 22. D makin halus solut, makin kecil ukuran partikel, maka makin luas permukaan solut yang berkontak dengan solvent, sehingga solut akan makin cepat larut
  • 23. D makin halus solut, makin kecil ukuran partikel, maka makin luas permukaan solut yang berkontak dengan solvent, sehingga solut akan makin cepat larut
  • 24. D makin halus solut, makin kecil ukuran partikel, maka makin luas permukaan solut yang berkontak dengan solvent, sehingga solut akan makin cepat larut
  • 25. Contoh soal : 1. 100 gram etanol 0 %b/b artinya larutan mengandung : alkohol absolute 0/100 x 100 gram = 0 gram Air 100gram-0 gram = 100 gram 2. 1 Liter etanol 57% b/b berapa cc dan gram alkohol absolutnya ? Jawab : 57%b/b = 64,8 % v/v – bj 0,8964 volume alkohol absolut = 64,8/100 x 1000cc/ml = 648cc/ml (%v/v x Vol larutan ) Berat larutan = 1000ml x 0,8694 = 896,4 gram (Vol.Larutan x BJ ) Vol.Larutan = Berat larutan : BJ Berat Alkohol absolut = 57/100 x 896,4 g= 510,95 gram (%b/b x berat larutan)
  • 26. Contoh soal : VOLUME YANG DIBUAT = 100 ml KONSENTRASI etanol yang akan dibuat = 40 % ETANOL YANG TERSEDIA Konsentrasi = 96 % SEBANYAK 300 ml Ditanya : Berapa jumlah (volume) etanol 96 % yang diambil ? V1.K1=V2.K 2 Xml . 96% = 100 ml.40% 96X =4000 X=4000/96 X=41,66 ml =42 ml (etanol 96 % yang diambil ) untuk membuat 100 ml etanol 40% ,maka dibutuhkan etanol 96 % 42 ml Sisa nya =100 ml-42 ml= 58 ml (AQUA DEST )
  • 27. TUGAS KERJAKAN SOAL LATIHAN TES FORMATIF /OBJEKTIF NO 1-15 HAL 32-34 dan ESSAY (SOAL HITUNGAN FARMASI ) HAL 34