Satuan acara penyuluhan membahas tentang tumbuh kembang anak. Penyuluhan akan diselenggarakan di RT 05/RW 07 pada 12 Maret untuk membimbing ibu-ibu dalam mengasuh anak sesuai tahap perkembangannya. Penyuluhan akan menjelaskan tentang pentingnya membimbing anak, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, serta cara mengasuh anak pada berbagai kelompok usia.
MTBS adalah upaya untuk menurunkan angka kematian balita dengan peningkatan kualitas tata laksana secara terpadu melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit di sarana kesehatan. Strategi MTBS mencakup penatalaksanaan penyakit utama balita seperti ISPA, diare, campak, malaria dan malnutrisi secara bersamaan. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian balita terkait penyebab utama penyakit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Problem Oriented Medical Record (POR) sebagai sistem dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada masalah.
2. POR pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Lawrence L. Weed pada tahun 1950-1960.
3. Komponen utama POR antara lain data basis, daftar masalah, rencana awal, dan catatan perkembangan.
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaWarung Bidan
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi & Balita
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang bersifat berbeda, tetapi sang berkaitan dan ulit diiahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergabung pada potensi biolotik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang aling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio fisiko psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda beda yang memeberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-pemantauan.html
MTBS adalah upaya untuk menurunkan angka kematian balita dengan peningkatan kualitas tata laksana secara terpadu melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit di sarana kesehatan. Strategi MTBS mencakup penatalaksanaan penyakit utama balita seperti ISPA, diare, campak, malaria dan malnutrisi secara bersamaan. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian balita terkait penyebab utama penyakit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Problem Oriented Medical Record (POR) sebagai sistem dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada masalah.
2. POR pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Lawrence L. Weed pada tahun 1950-1960.
3. Komponen utama POR antara lain data basis, daftar masalah, rencana awal, dan catatan perkembangan.
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaWarung Bidan
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi & Balita
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang bersifat berbeda, tetapi sang berkaitan dan ulit diiahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergabung pada potensi biolotik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang aling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio fisiko psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda beda yang memeberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-pemantauan.html
Dokumen tersebut membahas latar belakang pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di Desa Tunggulsari oleh mahasiswa keperawatan. Tujuannya adalah menerapkan proses keperawatan komunitas untuk mengidentifikasi karakteristik dan masalah kesehatan masyarakat serta merencanakan penanganannya. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan membantu puskesmas mengetah
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. SBAR merupakan format komunikasi yang awalnya dikembangkan untuk militer dan industri penerbangan untuk mengurangi risiko kesalahan informasi.
2. SBAR digunakan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar tenaga kesehatan dengan memberikan informasi yang jelas tentang kondisi pasien.
3. Format SBAR terdiri dari empat bagian yaitu Situasi, Latar Belakang
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan ventricular septal defect (VSD) yang meliputi definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, penatalaksanaan, dan konsep dasar asuhan keperawatan VSD."
Dokumen tersebut membahas tentang indikator pelayanan kesehatan, disiplin standar pelayanan kebidanan, dan standar outcome. Indikator pelayanan kesehatan meliputi angka kematian, kelahiran, kesakitan, status gizi, dan harapan hidup. Disiplin bidan dipengaruhi oleh penghargaan, beban kerja, dan supervisi atasan. Standar outcome dapat diukur dari kepuasan pelanggan, ketepatan, efisiensi, dan efektivitas pelayanan
Persiapan persalinan melibatkan merencanakan tempat dan tenaga kesehatan untuk persalinan, transportasi darurat, dan pembuatan keputusan darurat. Persiapan lainnya termasuk menyiapkan barang untuk ibu dan bayi, pendonor darah, serta persiapan mental suami. Bidan juga perlu mempersiapkan rujukan darurat jika diperlukan.
Dokumen tersebut membahas indikator dan cakupan pelayanan kesehatan untuk anak balita dan prasekolah. Indikator untuk anak balita meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, dan pemberian vitamin A 2 kali setahun. Sedangkan untuk anak prasekolah meliputi pemantauan pertumbuhan dan perkembangan minimal 2 kali setahun. Cakupan pelayanan dihitung dari jumlah an
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan perseorangan di wilayah kerjanya. Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, prasarana, sumber daya manusia termasuk dokter dan tenaga kesehatan, serta peralatan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar. Puskesmas juga bertanggung jawab atas pembangunan
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Dokumen tersebut membahas tentang indikator mutu pelayanan kebidanan yang mencakup pengertian indikator pelayanan kesehatan, disiplin dalam standar pelayanan kebidanan, faktor yang mempengaruhi disiplin bidan, kepuasan pelanggan, efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan.
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang meliputi tujuan, sasaran, kegiatan, dan evaluasi program. Tujuan program adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi, dan balita melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kegiatan program meliputi pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, dan nifas serta imunisasi dan tumbuh kembang balita. Evaluasi dilakukan setiap
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat komunitas yang memberikan layanan kesehatan seperti imunisasi, gizi, dan KB. Posyandu dilaksanakan dengan sistem lima kegiatan (meja posyandu) yaitu pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan penkes. Posyandu dikembangkan pada tahun 1984 atas prakarsa Presiden Soeharto untuk meningkatkan kesehatan ibu dan
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan tentang tumbuh kembang anak khususnya anak usia toddler yang akan dilaksanakan di Kelurahan Kayu Putih Jakarta Pusat. Penyuluhan akan membahas mengenai mengasuh dan membimbing anak toddler dengan tujuan membantu keluarga mengenal cara yang tepat dalam merawat anak.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia, mulai dari proses pertumbuhan fisik dan perkembangan keterampilan, pola dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta karakteristik pertumbuhan anak usia 2-5 tahun.
Dokumen tersebut membahas latar belakang pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di Desa Tunggulsari oleh mahasiswa keperawatan. Tujuannya adalah menerapkan proses keperawatan komunitas untuk mengidentifikasi karakteristik dan masalah kesehatan masyarakat serta merencanakan penanganannya. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan membantu puskesmas mengetah
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. SBAR merupakan format komunikasi yang awalnya dikembangkan untuk militer dan industri penerbangan untuk mengurangi risiko kesalahan informasi.
2. SBAR digunakan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar tenaga kesehatan dengan memberikan informasi yang jelas tentang kondisi pasien.
3. Format SBAR terdiri dari empat bagian yaitu Situasi, Latar Belakang
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan ventricular septal defect (VSD) yang meliputi definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, penatalaksanaan, dan konsep dasar asuhan keperawatan VSD."
Dokumen tersebut membahas tentang indikator pelayanan kesehatan, disiplin standar pelayanan kebidanan, dan standar outcome. Indikator pelayanan kesehatan meliputi angka kematian, kelahiran, kesakitan, status gizi, dan harapan hidup. Disiplin bidan dipengaruhi oleh penghargaan, beban kerja, dan supervisi atasan. Standar outcome dapat diukur dari kepuasan pelanggan, ketepatan, efisiensi, dan efektivitas pelayanan
Persiapan persalinan melibatkan merencanakan tempat dan tenaga kesehatan untuk persalinan, transportasi darurat, dan pembuatan keputusan darurat. Persiapan lainnya termasuk menyiapkan barang untuk ibu dan bayi, pendonor darah, serta persiapan mental suami. Bidan juga perlu mempersiapkan rujukan darurat jika diperlukan.
Dokumen tersebut membahas indikator dan cakupan pelayanan kesehatan untuk anak balita dan prasekolah. Indikator untuk anak balita meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, dan pemberian vitamin A 2 kali setahun. Sedangkan untuk anak prasekolah meliputi pemantauan pertumbuhan dan perkembangan minimal 2 kali setahun. Cakupan pelayanan dihitung dari jumlah an
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan perseorangan di wilayah kerjanya. Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, prasarana, sumber daya manusia termasuk dokter dan tenaga kesehatan, serta peralatan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar. Puskesmas juga bertanggung jawab atas pembangunan
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Dokumen tersebut membahas tentang indikator mutu pelayanan kebidanan yang mencakup pengertian indikator pelayanan kesehatan, disiplin dalam standar pelayanan kebidanan, faktor yang mempengaruhi disiplin bidan, kepuasan pelanggan, efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan.
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang meliputi tujuan, sasaran, kegiatan, dan evaluasi program. Tujuan program adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi, dan balita melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kegiatan program meliputi pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, dan nifas serta imunisasi dan tumbuh kembang balita. Evaluasi dilakukan setiap
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat komunitas yang memberikan layanan kesehatan seperti imunisasi, gizi, dan KB. Posyandu dilaksanakan dengan sistem lima kegiatan (meja posyandu) yaitu pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan penkes. Posyandu dikembangkan pada tahun 1984 atas prakarsa Presiden Soeharto untuk meningkatkan kesehatan ibu dan
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan tentang tumbuh kembang anak khususnya anak usia toddler yang akan dilaksanakan di Kelurahan Kayu Putih Jakarta Pusat. Penyuluhan akan membahas mengenai mengasuh dan membimbing anak toddler dengan tujuan membantu keluarga mengenal cara yang tepat dalam merawat anak.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia, mulai dari proses pertumbuhan fisik dan perkembangan keterampilan, pola dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta karakteristik pertumbuhan anak usia 2-5 tahun.
Terapi bermain merupakan aktivitas penting untuk perkembangan optimal anak, terutama anak yang dirawat di rumah sakit. Dokumen ini membahas rencana pelaksanaan terapi bermain berupa mewarnai gambar untuk anak usia pra-sekolah di rumah sakit dengan tujuan mengurangi stres akibat rawat inap dan meningkatkan kreativitas anak. Terapi akan dilaksanakan selama 45 menit dengan memandu anak untuk memilih dan mewarnai gambar sesuai
Bermain merupakan aktivitas penting bagi perkembangan anak. Dokumen ini membahas berbagai aspek keperawatan anak, termasuk antraumatik care, bermain untuk anak rawat inap, dan klasifikasi bermain berdasarkan usia dan jenis permainan. Tujuan utama bermain adalah merangsang perkembangan anak secara fisik, intelektual, sosial dan kreatif.
Dokumen tersebut membahas tentang autisme pada anak, termasuk gejala, perkembangan, tingkah laku, penyebab, deteksi dini, dan penanganannya. Gejala awal autisme dapat muncul pada usia bayi hingga 2-3 tahun dan berupa gangguan interaksi sosial, komunikasi, serta tingkah laku terbatas dan berulang. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sejak dini dapat membantu perkembangan anak
Stimulasi tumbuh kembang dengan bermainEcho's Mmhg
Stimulasi dini melalui bermain dan kasih sayang sejak lahir penting untuk pertumbuhan otak dan kecerdasan anak, karena dapat merangsang pembentukan sel otak dan membentuk sirkuit otak yang lebih kompleks. Bermain membantu perkembangan kecerdasan anak dan dapat mengembangkan kreativitas, sikap, dan toleransi. Tiga tahun pertama merupakan periode emas dimana anak membutuhkan banyak stimulasi untuk pertumbuhan
1. Kecacingan merupakan masalah kesehatan mendasar di Indonesia yang menyerang sekitar 60% penduduk, terutama anak usia sekolah dasar. 2. Cacing dapat menyebabkan gangguan gizi, anemia, dan menurunnya pertumbuhan dan prestasi belajar anak. 3. Untuk mencegahnya perlu menjaga kebersihan lingkungan dan diri, serta memberikan obat anti cacing secara berkala.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi, balita, dan stimulasi tumbuh. Terdapat beberapa poin penting yaitu definisi pertumbuhan dan perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, tahap-tahap perkembangan, dan pentingnya stimulasi tumbuh untuk bayi dan balita.
Satuan acara penyuluhan ini membahas perawatan bayi baru lahir normal selama 30 menit. Materi yang disampaikan mencakup pengertian bayi baru lahir sehat, tujuan perawatan bayi baru lahir, dan cara perawatan yang meliputi perawatan tali pusat dan memandikan bayi."
Dokumen ini membahas tentang bermain pada anak usia 4-6 tahun. Terdapat penjelasan mengenai teori bermain, jenis-jenis kegiatan bermain seperti bermain fungsional, konstruktif, dan simbolik, serta peran guru dalam mendukung kegiatan bermain anak melalui strategi seperti mempersiapkan sumber bermain dan melakukan observasi.
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah, yang meliputi 8 indikator utama PHBS seperti mencuci tangan, buang air kecil di toilet, mengikuti olahraga, tidak merokok, menimbang berat badan, dan memisahkan sampah. Penerapan PHBS di sekolah diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta meningkatkan proses pembelajaran.
Parenting adalah cara pola asuh mendidik anak dengan memberikan perlindungan, perawatan, dan mengamati perkembangan anak hingga dewasa agar menjadi individu yang mandiri dan dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Edukasi parenting penting untuk menyiapkan generasi masa depan yang lebih baik.
Dokumen tersebut membahas tentang konseling bagi ibu atau pengasuh anak, khususnya untuk meningkatkan gizi anak. Konseling ini bertujuan untuk membantu ibu memahami kondisi anaknya, memilih solusi masalah gizi, dan mengambil keputusan untuk mengatasi masalah gizi secara mandiri. Dokumen ini juga menjelaskan teknik dan langkah pelaksanaan konseling serta contoh konseling khususny
Orang tua efektif memahami peran dan tanggung jawabnya dalam mengasuh dan mendidik anak untuk mengoptimalkan potensi anak secara utuh secara fisik, mental, dan sosial emosional agar menjadi anak yang saleh. Strategi menjadi orang tua efektif meliputi memiliki tujuan jelas dalam pendidikan anak, memahami tahap perkembangan anak, dan memberikan contoh perilaku yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengasuhan positif, yaitu pola asuh yang memberikan kasih sayang, menghargai hak anak, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal sejak dini hingga dewasa. Dokumen ini menjelaskan prinsip utama pengasuhan positif seperti cinta, penghargaan, bebas kekerasan, serta cara menerapkannya seperti komunikasi efektif dan disiplin positif.
ADHD adalah gangguan perhatian yang umum terjadi pada anak-anak. Gejalanya meliputi kurang fokus, hiperaktif, dan impulsif. Kajian menunjukkan 4.3% anak Malaysia usia 5-15 tahun mengalaminya, lebih sering pada laki-laki. Tidak ditemukan penyebab tunggal namun faktor genetik dan ketidakseimbangan kimia otak mungkin berperan. Rawatannya meliputi obat, terapi perilaku,
Keluarga Tn. K mengikuti penyuluhan tentang stimulus tumbuh kembang anak. Penyuluh menjelaskan pentingnya stimulasi dan tumbuh kembang sesuai umur agar anak berkembang normal."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya bimbingan orang tua dalam keberhasilan belajar siswa. Bimbingan orang tua diperlukan untuk mengetahui kekurangan siswa dan meningkatkan motivasi belajar mereka. Hal ini akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa yang diukur berdasarkan hasil evaluasi.
Dokumen tersebut memberikan nasihat kepada pelajar untuk berusaha keras dalam pelajaran walaupun berasal dari keluarga biasa dengan kecerdasan biasa. Ia menekankan beberapa aspek penting untuk mencapai kecemerlangan seperti matlamat yang jelas, disiplin diri, cinta ilmu, hormat guru, usaha, taqwa dan doa. Dokumen itu juga memberi panduan kepada ibu bapa untuk mendorong anak mereka ke arah p
10 peran orang tua dalam membina remaja.pptxssuserd1c603
Dokumen ini membahas 10 peran penting orang tua dalam membina remaja, yaitu sebagai pendorong, panutan, pengawas, teman, penasehat, komunikator, kasih sayang, penanaman percaya diri, konsep diri, dan bimbingan agama.
Similar to Satuan acara penyuluhan tumbung kembang anak (20)
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, faktor penyebab, gejala, pencegahan, dan penanganan asma bronkhial. Asma bronkhial adalah penyakit yang ditandai dengan penyempitan saluran napas akibat reaksi terhadap berbagai rangsangan. Faktor penyebabnya antara lain alergi, perubahan cuaca, stress, dan aktivitas fisik berat. Gejalanya misalnya sesak napas, batuk, dan suara nafas mengi. Pencegah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di Kelurahan Parupuk Tabing. Didapatkan bahwa 57,1% ibu memberikan imunisasi lengkap dan 63,5% ibu memiliki pengetahuan yang cukup. Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi lengkap pada anak.
Bab ini membahas tentang iman kepada kitab-kitab Allah. Terdapat penjelasan mengenai pengertian kitab-kitab Allah dan iman kepada kitab-kitab Allah. Juga disebutkan dalil naqli dan aqli terkait iman tersebut. Nama-nama kitab Allah beserta rasulnya dijelaskan, termasuk suhuf-suhuf yang diturunkan. Al-Qur'an dijelaskan sebagai kitab terakhir dan terlengkap dengan keistimewaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi dan tugas guru agama Islam dalam mendidik siswa, meliputi: (1) Fungsi guru agama sebagai motivator, informator, organisator, dan evaluator; (2) Tugas guru meliputi mengajar, memberi contoh, membimbing siswa, dan mengevaluasi perkembangan siswa; (3) Kompetensi yang dibutuhkan guru antara lain penguasaan materi, metode mengajar, dan kemampuan membimbing sis
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikMJM Networks
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan pendidikan agama Islam. Pertama, dijelaskan bahwa kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Kedua, pendidikan agama Islam adalah usaha membimbing peserta didik agar memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam sebagai pandangan hidup. Ketiga, fungsi kepemimpinan kepala madrasah terk
Cacar air adalah penyakit menular yang disebabkan virus varicella-zoster. Gejalanya antara lain demam, bercak merah di kulit yang berisi cairan. Pencegahannya meliputi menjaga daya tahan tubuh, hindari kontak dengan penderita, dan vaksinasi. Pengobatannya berupa obat penurun panas, vitamin, antivirus seperti asiklovir, serta perawatan luka.
Dokumen tersebut memberikan tips dan langkah-langkah untuk belajar yang efektif, meliputi (1) memiliki niat dan berdoa, (2) membaca secara teratur, (3) membuat ringkasan pelajaran, (4) mengulang pelajaran, (5) belajar dengan serius dan tekun, (6) menghindari belajar berlebihan, (7) aktif bertanya, dan (8) belajar kelompok.
1. Satuan Acara penyuluhan (SAP)
Tumbuh Kembang Anak
Topik : Tumbuh Kembang Anak
Sub Topik :
Mengasuh dan Membimbing Anak Sesuai Dengan Tahap Perkembangan
Sasaran : Ibu dengan anak bayi, toddler, prasekolah, sekolah dan
remaja.
Tempat : RT 05 / RW 07
Hari/Tanggal : Jumat, 12 Maret
Waktu : Pk. 16.00 – 17.00 WIB ( 1 jam )
A. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Pada akhir proses penyuluhan ibu dapat mengenal dan memahami cara
mengasuh dan membimbing anak sesuai dengan tahap perkembangan.
B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat :
1. Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam meangasuh dan
membimbing anak
3. Menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak
4. Menyebutkan beberapa prinsip dalam mengasuh dan membimbing anak
5. Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 0 – 1,5 tahun
6. Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 1,5 – 3 tahun
7. Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 3 – 6 tahun
8. Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 6 – 12 tahun
9. Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 12 – 18 tahun
]
2. C. SASARAN
Bagi ibu-ibu yang memiliki balita dan anak di puskesmas pauh kambar
D. MATERI ( Terlampir)
1. Mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Hal yang perlu diperhatikan dalam meangasuh dan membimbing anak
3. Hakikat mengasuh dan membimbing anak
4. Prinsip-prinsip dalam mengasuh dan membimbing anak
5. Mengasuh dan membimbing anak usia 0 – 1,5 tahun
6. Mengasuh dan membimbing anak usia 1,5 – 3 tahun
7. Mengasuh dan membimbing anak usia 3 – 6 tahun
8. Mengasuh dan membimbing anak usia 6 – 12 tahun
9. Mengasuh dan membimbing anak usia 12 – 18 tahun
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. MEDIA
1. infokus
2. Leaflet
G. METODE EVALUASI
1. Ibu dapat menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Ibu dapat menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh
dan membimbing anak
3. Ibu dapat menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak
4. Ibu dapat menyebutkan beberapa prinsip dalam mengasuh dan membimbing
anak
5. Ibu dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 0 – 1,5
tahun
6. Ibu dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 1,5 – 3
tahun
3. 7. Ibu dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 3 – 6
tahun
8. Ibu dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 6 – 12
tahun
9. Ibu dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia 12 – 18
tahun
H. KEGIATAN PENYULUHAN
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience
10 Pembukaan salam
Menito Sambutan dari Ketua RT Memperhatikan
o
sekaligus membuka acara Menjawab salam
o
penyuluhan o Mendengar dan memperhatikan
o Penyuluh memulai Idem
o
penyuluhan dengan Idem
o
mengucapkan salam o Menerima dan membaca
o Memperkenalkan diri
o Menjelaskan tujuan
penyuluhan
o Menyebutkan materi yang
akan diberikan
o Membagikan leaflet
35 Pelaksanaan :
Menito Menjelaskan mengapa anak Memperhatikan
o
perlu diasuh dan dibimbingo Memperhatikan
o Menyebutkan tentang hal Memperhatikan
o
yang perlu diperhatikan Memperhatikan
o
dalam mengasuh dan Bertanya
o dan mendengarkan
membimbing anak jawaban
o Menyebutkan hakikat Memperhatikan
o
mengasuh dan membimbing Memperhatikan
o
anak o Memperhatikan
4. o Menyebutkan beberapa Memperhatikan
o
prinsip dalam mengasuh Memperhatikan
o
dan membimbing anak o Bertanya dan mendengarkan
o Memberikan kesempatan jawaban
padaa audience untuk
bertanya dan memberikan
jawaban atas pertanyaan
o Menjelaskan tentang
mengasuh dan membimbing
anak usia 0 – 1,5 tahun
o Menjelaskan tentang
mengasuh dan membimbing
anak usia 1,5 – 3 tahun
o Menjelaskan tentang
mengasuh dan membimbing
anak usia 3 – 6 tahun
o Menjelaskan tentang
mengasuh dan membimbing
anak usia 6 – 12 tahun
o Menjelaskan tentang
menagsuh dan membimbing
anak usia 12 – 18 tahun
o Memberikan kesempatan
pada audience untuk
bertanya dan memberikan
jawaban atas pertanyaan
10 Evaluasi :
Menito Meminta audience Menjelaskan mengapa anak perlu
o
menjelaskan mengapa anak diasuh dan dibimbing
perlu diasuh dan dibimbingo Menyebutkan tentang hal yang
o Meminta audience perlu diperhatikan dalam
menyebutkan tentang hal meangasuh dan membimbing anak
5. yang perlu diperhatikan Menyebutkan hakikat mengasuh
o
dalam mengasuh dan dan membimbing anak
membimbing anak o Menyebutkan beberapa prinsip
o Meminta audience dalam mengasuh dan membimbing
menyebutkan hakikat anak
mengasuh dan membimbing Menjelaskan tentang mengasuh dan
o
anak membimbing anak usia 0 – 1,5
o Meminta audience tahun
menyebutkan beberapa Menjelaskan tentang mengasuh dan
o
prinsip dalam mengasuh membimbing anak usia 1,5 – 3
dan membimbing anak tahun
o Meminta audience Menjelaskan tentang mengasuh dan
o
menjelaskan tentang membimbing anak usia 3 – 6 tahun
mengasuh dan membimbing Menjelaskan tentang mengasuh dan
o
anak usia 0 – 1,5 tahun membimbing anak usia 6 – 12
o Meminta audience tahun
menjelaskan tentang Menjelaskan tentang mengasuh dan
o
mengasuh dan membimbing membimbing anak usia 12 – 18
anak usia 1,5 – 3 tahun tahun
o Meminta audience
menjelaskan tentang
mengasuh dan membimbing
anak usia 3 – 6 tahun
o Meminta audience
menjelaskan tentang
mengasuh dan membimbing
anak usia 6 – 12 tahun
o Meminta audience
menjelaskan tentang
mengasuh dan membimbing
anak usia 12 – 18 tahun
5 Terminasi
6. Menito Mengucapkan terimakasih Memperhatikan
o
atas perhatian yang
diberikan o Membalas salam
o Mengucapkan salam
penutup
7. MATERI PENYULUHAN
MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK SESUAI TAHAP
PERKEMBANGAN
A. MENGAPA ANAK PERLU DIASUH DAN DIBIMBING
Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan
dan perkembangan. Pertumbuhan adalah bertumbuhnya anak dari segi jasmani.
Perkembangan ialah berkembangnya kepribadian anak, dari seorang mahluk yang
tadinya secara mutlak bergantung pada lingkungannya, menjadi seorang yang
secara relatif mandiri dan berguna bagi lingkungannya.
Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan itu meliputi
berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil interaksi antara
faktor bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan itu berjalan sebaik-
baiknya, anak perlu diasuh dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama dalam
lingkungan kehidupan berkeluarga.
B. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGASUH DAN
MEMBIMBING ANAK
Sebagaimana dijelaskan diatas, perkembangan anak dipengaruhi oelh faktor
bawaan dan faktor lingkungan. Kedua faktor itu perlu diperhatikan dalam
mengasuh anak.
1. Faktor bawaan
Faktor bawaan adalah sifat yang dibawa anak sejak lahir :
o Ada anak yang penyabar, pemarah, pendiam, banyak bicara, ceradas, bodoh, dll
o Kedaan fisik yang berbeda-beda , ada yang tinggi/pendek, ada yang berkulit
hitam/putih, hidung mancung/pesek, dll
Faktor bawaan dapat mempercepat, menghambat, atau melemahkan
pengaruh faktor lingkungan. Setiap anak itu unik, artinya bahwa tidak ada satu
anak pun yang persis sama. Dalam mengasuh dan membimbing anak, kita tidak
boleh membandingkan perkembangan anak yang satu dengan yang lainnya, tanpa
memperhatikan sifat mereka masing-masing.
2. Faktor lingkungan
Adalah pengaruh luar atau lingkungan yang mempengaruhi perkembangan
anak. Faktor lingkungan meliputi suasana lingkungan dalam keluarga dan hal lain
8. yang berpengaruh dalam perkembangan anak, seperti sarana dan prasarana yang
tersedia, misalnya alat bermain, lapangan bermain atau televisi.
Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya fungsi tertentu dari
anak, shingga mempercepat perkembangan anak. Namun, faktor lingkungan juga
dapat mmeperlambat atau mengganggu kelangsungan perkembangan anak. Peran
orangtua adalah menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak
ke arah yang positif.
C. HAKIKAT MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK
1. Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak.
Pendidikan di lingkungan keluarga merupakan dasar-dasar pertama perkembangan
anak
2. Mengasuh dan membimbing anak ialah mendidik anak agar kepribadian anak
dapat berkembang dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi manusia dewasa
yang bertanggung jawab.
3. Mengasuh dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek kepribadian anak,
baik aspek jasmani, intelektual, emosional dan keterampilan, serta aspek norma
dan nilai.
4. Hakikat mengasuh dan membimbing anak meliputi pemberian kasih sayang dan
rasa aman, sekaligus disiplin dan contoh yang baik. Oleh karena itu, diperlukan
suasana kehidupan keluarga yang stabil dan bahagia
5. Mengasuh dan membimbing anak selain merupakan tantangan dalam kelauraga,
juga merupakan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.
6. Mengasuh dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan, keterampilan,
pengalaman dan kesabaran orangtua
D. PRINSIP DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK
1. MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 0 – 1,5 TAHUN
a. Ciri dan tuntutan perkembangan
o Memperoleh rasa aman dan rasa percaya dari lingkungan merupakan dasar yang
penting dalam hubungan anak dengan lingkungannya
o Rasa aman ini diperolehnya melalui sentuhan fisik yang menyenangkan dengan
ibunya dan sesedikit mungkin mengalami hal-hal yang kurang mneynangkan
b. Sikap orangtua
9. o Penuh kasih sayang dalam merawat dan mengasuh akan menimbulkan perasaan
aman serta percaya pada bayi
o Kesiapan ibu pada setiap saat dibutuhkan oleh bayi, juga menimbulkan rasa aman
dan percaya pada bayi
o Berilah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi anda. Jangan terlalu ketat dengan
jadwal pemberian makanan, karena setiap bayi mempunyai kebutuhan yang
berbeda-beda
o Bila ibu terpaksa memberikan susu botol, perlakukanlah seperti bayi minum ASI,
yaitu dengan cara memeluknya
o Ketika bayi rewel, carilah penyebabnya dan atasilah masalahnya. Tangisan tidak
selalu berarti bayi lapar.
o Angkat dan peluklah bayi anda serta gendonglah berkeliling rumah/halaman
sambil menunjukkan benda-benda yang ada di sekitarnya
o Sering-seringlah berbicara kepada bayi anda setiap hari, pada saat memakaikan
pakaian, memberinya makan, memandikan, atau ketika melakukan kesibukan
rumah tangga lainnya. Bayi tidak pernah terlalu muda untuk diajak berbicara
o Ajaklah bayi anda bermain sambil tersenyum dan tirukanlah gerakan, mimik, dan
kegiatannya. Bayi anda akan menirukan kegiatan anda pula.
o Senandungkan dan ayunkanlah bayi anda pada saat menidurkan, sehingga ia akan
tertidur dengan nyaman.
o Perkenalkan dengan berbagai macam benda, bunyi-bunyian, dan warna. Hal ini
akan mempercepat perkembangan bayi anda.
Segala hal yang dapat mengganggu proses menyusui dalam hubungan ibu dan
anak pada tahap ini akan menyebabkan terganggunya pembentukan rasa aman dan
percaya. Hal ini menyebabkan goyahnya tahap perkembangan berikutnya. Anak
diliputi rasa tidak aman dan tidak percaya.
c. Gagguan/penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini
o Kesulitan makan
o Mudah terangsang, marah, tersinggung (Irritabilitas)
o Menolak segala sesuatu yang baru
10. o Sikap dan tingkah laku yang seolah-olah ingin melekat pada ibu dan menolak
lingkungan
Bila gangguan tersebut tidak diatasi dengan baik, maka pada masa dewasa
kemungkinan besar akan timbul kelainan jiwa yang bercorak ketergantungan yang
kuat seperti :
o Depresi (rasa murung, sedih, dan perasaan tertekan)
o Adiksi obat (ketergantungan obat)
o Skizofrenia (gangguan jiwa dengan kepribadian terpecah)
2. MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 1,5 – 3 TAHUN
a. Ciri dan tuntutan perkembangan
o Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan keamuannya sendiri,
sehingga ia seolah-olah ingin mencoba apa yang dapat dilakukannya
o Anak dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki atau tidak ia kehendaki
o Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu rasa kemampuan mengatur badannya
dan lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi dasar terbentuknya rasa yakin pada
diri dan harga diri di kemudian hari
b. Sikap orangtua
§ Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih melakukan hal-hal yang
diperkirakan mampu ia kerjakan, sehingga akan menumbuhkan rasa kemampuan
diri. Namun harus bersikap tegas untuk melindungi dari bahaya, karena dorongan
anak berbuat belum diimbangi oleh kemmapuan untuk melaksanakannya secara
wajar dan rasional
§ Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan demikian ia akan
belajar bagaimana mengikuti aturan permainan. Namun jangan lupa bahwa dalam
bermain atau berhubungan dengan orang lain, anak masih bersifat egoistis, yaitu
mementingkan diri sendiri dan memperlakukan orang lain sebagai obyek atau
benda sesuai dengan kemauannya sendiri
§ Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek yang mudah dimengerti
§ Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap hari, dan doronglah agar ia
mau menceritakan kepada anda apa yang ia lihat atau dengar
§ Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan, atau tempat lainnya
11. § Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah bermain, membantu kegiatan
rumah tangga yang ringan dan menanggalkan pakaiannya tanpa dibantu. Hal ini
akan melatih anak untuk bertanggung jawab.
§ Latihlah anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang air kecil dan buang air besar
pada tempatmnya, namun jangan terlalu ketat
§ Latihlah anak untuk makan sendiri memakai sendok dan garpu, dan ajaklah ia
makan bersama keluarga
§ Berilah alat permainan yang sederhana, dan doronglah agar anak mau bermain
balok-balok atau menggambar
§ Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun orangtua pun jangan terbiasa
menuruti segala permintaan anak. Bujuk dan tenangkanlah anak ketika ia kecewa
dengan cara memeluknya dan mengajaknya berbicara.
Gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri akan berakibat bahwa anak dikuasai
oleh rasa malu dan keragu-raguan serta pengekangan diri yang berlebihan.
Sebaliknya, dapat juga terjadi sikap melawan dan memberontak.
c. Gangguan / penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini
§ Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan
§ Suka mengadat (ngambek/tempertantrum)
§ Tingkah laku kejam
§ Tingkah laku menentang dan keras kepala
§ Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai oleh sikap
menyerang
3. MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 3 – 6 TAHUN
a. Ciri dan tuntutan perkembangan
§ Anak bersifat ingin tahu, banyak bertanya berbagai macam, dan meniru kegiatan di
sekitarnya.
§ Anak mulai melibatkan diri dalam kegiatan bersama dan menunjukkan inisiatif
untuk mengerjakan sesuatu, tapi ia tidak mementingkan hasilnya. Pengalaman
dalam melakukan aktivitas ini amat penting artinya bagi anak.
§ Seringkali kita lihat bahwa anak cenderung berpindah-pindah dan meninggalkan
tugas yang diberikan kepoadanya untuk melakukan yang lain. Hal ini dapat
12. menimbulkan krisis baru karena hal itu bertentangan dengan lingkungan yang
semakin menuntut, sehingga anak mengalami kekecewaan
§ Jika dalam tahap sebelumnya hanya tokoh ibu yang bermakna bagi anak, dalam
tahap ini tokoh ayah mempunyai peran penting baginya. Disini terbentuk segitiga
hubungan kasih sayang ayah-ibu-anak. Anak laki-laki merasa lebih sayang kepada
ibunya, dan anak perempuan lebih sayang kepada ayahnya
§ Melalui peristiwa ini, anak dapat mengalami perasaan sayang, benci, irihati,
persaingan, memiliki dan lain-lain. Begitu pula perasaan takut dan cemas.
§ Kedua orangtua harus bekerjasama untuk membantu anak melalui tahap ini.
Peranan orangtua sebagai tokoh ayah dan tokoh ibu sangat penting
§ Ayah dan ibu merupakan suatu kesatuan. Oleh karena itu jangan mau dimanipulasi
oleh anak. Ayah dan ibu memberikan kasih sayang yang sama, baik terhadap anak
perempuan ataupun anak laki-laki
§ Dengan terselesaikannya hubungan segitiga tersebut, maka anak wanita akan
beridentifikasi dengan ibunya dan anak laki-laki dengan ayahnya (identitas
seksual maupun identitas diri)
§ Bila ibu terlalu dominan (menonjol pengaruhnya) dalam rumah tangga, sedangkan
ayah kurang tegas atau ayah tidak ada (absen) baik secara lahiriah maupun
kejiwaan, maka akan terjadi identifikasi (proses meniru) yang salah. Anak laki-
laki akan beridentifikasi dengan ibunya, sehingga ia lebih mengembangkan sikap
kewanitaan dan sebaliknya
§ Anak mulai melihat adanya perbedaan jenis kelamin. Kadang-kadang, ia terpaku
pada alat kelaminnya. Sering kita melihat anak laki-laki memegang alat
kelaminnya sampai ereksi. Jangan dimarahi karena hal ini tetapi alihkanlah
perhatiannya. Bila diatasi dengan baik, fase ini akan berakhir dengan baik pada
usia 6 tahun.
b. Sikap orangtua
§ Berilah kesempatan kepada anak untuk menyalurkan inisiatifnya, sehingga ia
mendapat kesempatan untuk membuat kesalahan dan belajar dari kesalahan
tersebut
§ Ikut sertakan anak dalam aktivitas keluarga, misalnya menyapu, berbelanja ke
pasar, memasak, atau membetulkan mainan yang rusak
13. § Jangan menakut-nakuti anak. Pada anak laki-laki akan berakibat cemas, karena
pada tahap ini ia sangat takut akan kehilangan alat kelaminnya (kastrasi),
sedangkan pada anak perempuan timbul rasa iri hati.
§ Dengar dan hargailah pendapat serta usul yang dikemukakan oleh anak
§ Jangan menuntut yang melebihi kemampuan anak
§ Ibu perlu lebih dekat kepada anak perempuannya. Sedangkan ayah perlu lebih
akrab dengan anak laki-lakinya
§ Jawablah pertanyaan anak dengan benar, jangan membohongi atau menunda
jawaban, misalnya bila anak bertanya bagaimana caranya adik keluar dari perut
mama, jawablah bahwa keluarnya melalui jalan lahir, jangan katakan dibelah dari
perut. Hal ini akan menakutkan bagi anak yang dapat berdampak negatif pada
jiwanya
§ Sering-seringlah membacakan buku cerita atau dongeng. Kemudian diskusikanlah
isi ceritanya dan tanyakanlah beberapa pertanyaan kepada anak
§ Berilah ia kesempatan untuk mengunjungi tetangga, teman, dan saudara tanpa
ditemani.
§ Luangkan waktu setiap hari untuk berdialog dengan anak. Dengarkanlah ia dan
tunjukkanlah bahwa anda mengerti pembicaraannya dengan mengulangi apa yang
dikatakannya. Pada saat ini janganlah menggurui, mencaci dan menyepelekannya
§ Ajarkanlah untuk membedakan yang salah dan yang benar, serta tata tertib dan
sopan santun yang berlaku di masyarakat setempat
§ Peranan ayah menjadi penting disini. Oleh karena itu ajaklah anak bermain
bersama. Disini, ayah perlu bersikap sebagai teman bagi anak
Gangguan dalam mencapai rasa inisiatif akan menyebabkan anak merasa bersalah,
rasa takut berbuat sesuatu, takut mengemukakan sesuatu, serta serba salah dalam
bergaul
c. Gangguan/ Penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini
§ Kesulitan belajar
§ Masalah sekolah
§ Masalah pergaulan dengan teman
§ Anak yang pasif dan takut serta kurang kemauan, kurang inisiatif