SlideShare a Scribd company logo
114http://jurnal.fk.unand.ac.id
Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2)
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian
Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Kelurahan Parupuk
Tabing Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang
Tahun 2013
Atika Putri Dewi, Eryati Darwin, Edison
Abstrak
Di kota Padang cakupan imunisasi sebesar 88,1% dengan cakupan terendah di wilayah kerja Puskesmas
Lubuk Buaya sebesar 81,8%. Serta Kelurahan Parupuk Tabing merupakan kelurahan yang cakupannya terendah dan
angka drop-out tertinggi sebesar 12,9% di tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap bayi di wilayah kerja Kelurahan Parupuk Tabing Wilayah
Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2013.Metode: Jenis penelitian ini analitik dengan desain cross-
sectional. Populasi adalah ibu yang memiliki bayi usia 1-2 tahun di Kelurahan Parupuk Tabing. Jumlah sampel 63
orang diambil secara Random Sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan
observasi.pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan analisis uji Chi-Square pada α=0,05. Didapatkan
57,1%, responden memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayinya dan 63,5%. responden yang mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang imunisasi dasar lengkap. Didapatkan adanya hubungan bermakna antara kedua
variabel tersebut.Kesimpulan: terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu terhadap pemberian
imunisasi dasar lengkap pada bayi di kelurahan Parupuk Tabing wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya. Sehingga
disarankan kepada kader posyandu dan petugas puskesmas agar memberikan penyuluhan tentang imunisasi, fungsi,
dan jadwal pemberian imunisasi tersebut.
Kata kunci: imunisasi dasar lengkap, pengetahuan
Abstract
In the city of Padang immunization coverage was 88.1% with the lowest coverage in the Lubuk Buaya Public
Health Centre was 81.8 % .Village of Parupuk Tabing was the lowest coverage and highest drop-out rate of 12.9% in
2012. This study aims to determine relationshipof the level of mother's knowledge with base complete infant
immunization in the Village of Parupuk Tabing Lubuk Buaya Public Health Centre working area in the City of Padang in
2013. Type of this study is analytic study in the form of a cross - sectional design. The population of this study is all of
mothers with babies aged 1-2 years in the Village of Parupuk Tabing. The number of samples taken 63 Random
Sampling. Data were collected by interviews using questionnaires.Computerized data processing and analisis
perfomed by Chi - Square test at α = 0.05. Obtained 57.1% of respondents are fully immunized and 63.5 % of the
respondents have sufficient knowledge about the complete basic immunization. There was a significant correlation
between the two variables (p=0,000). There was a significant relationship between mother's knowledge to complete
basic immunization in infants in Village of Parupuk Tabing Lubuk Buaya Public Health Centre working area. So it is
advisable to officer cadre of health posts and health centers that provide counseling about immunization, function, and
the immunization schedule.
Keywords:complete basic immunization, knowledge
Affiliasi penulis : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Korespondensi :Atika Putri Dewi,email : atikaputi4312@gmail.com
Telp: 085274264528
PENDAHULUAN
Indonesia sehat 2015 adalah target dari
berbagai program yang terdapat dalam MDGs. Salah
satu program tersebut adalah menurunkan angka
kematian balita sebesar dua-pertiganya antara 1990
sampai 2015. Untuk memenuhi program ini maka di
bentuk duaindikator yaitu angka kematian balita dan
cakupan imunisasi campak pada usia satu tahun.
Angka kematian balita pada tahun 1990 jumlahnya 97
per 1000 kelahiran hidup. Cakupan imunisasi campak
pada anak usia satu tahun terus meningkat setiap
tahunnya dalam rangka mencapai target MDGs
sebesar 90% tahun 2015.
1
Imunisasi dasar lengkap yang di berikan
pada bayi usia 0 – 9 bulan adalah 3 dosis Hepatitis B,
1 dosis BCG, 4 dosis Polio, 3 dosis DPT, dan 1 dosis
Campak. Campak adalah imunisasi terakhir yang
diberikan pada bayi.Ini dapat diartikan cakupan
imunisasi campak sebagai indikator bayi mendapatkan
imunisasi dasar lengkap.
2
Profil kesehatan Indonesia di bidang
imunisasi tahun 2011 digambarkan dalam cakupan
imunisasi campak nasional adalah 93,65%. Rentang
cakupan ini terdapat di Papua (69,9%) dan DKI
Jakarta (101,7%). Persentasi ini menurun 5,35% jika
dibandingkan dengan cakupan campak nasional pada
Artikel Penelitian
115http://jurnal.fk.unand.ac.id
Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2)
Imunisa
si
Lengkap
(57,1 %)
Imunisa
si Tidak
Lengkap
(42,9 %)
tahun 2012 yaitu 86,3%. Rentang cakupan ini terdapat
di Sulawesi Selatan (44,5%) dan Sumatra Selatan
(99,1%).
3
Hal ini menimbulkan ketimpangan kembali
dengan target cakupan imunisasi UCI yaitu sebesar
82% tahun 2011 dan 85% tahun 2012.
Alasan bayi tidak mendapatkan imunisasi
lengkap adalah karena alasan informasi, motivasi dan
situasi. Alasan informasi berupa kurangnya
pengetahuan ibu tentang kebutuhan, kelengkapan dan
jadwal imunisasi, ketakutan akan imunisasi dan
adanya persepsi salah yang beredar di masyarakat
tentang imunisasi. Alasan motivasi berupa penundaan
imunisasi, kurangnya kepercayaan tentang manfaat
imunisasi dan adanya rumor yang buruk tentang
imunisasi. Alasan situasi berupa tempat pelayanan
imunisasi yang terlalu jauh, jadwal pemberian
imunisasi yang tidak tepat, ketidakhadiran petugas
imunisasi, kurangnya vaksin, orang tua yang terlalu
sibuk, adanya masalah dengan keluarga, anak yang
sakit, terlalu lama menunggu dan biaya yang tidak
terjangkau. Namun yang paling berpengaruh adalah
karena anak sakit, ketidaktahuan ibu akan pentingnya
imunisasi, ketidaktahuan waktu yang tepat untuk
mendapatkan imunisasi berikutnya dan ketakutan
akan efek samping imunisasi.
4
Data ini menunjukan
bahwa pengetahuan sangat berperan penting dalam
pemberian imunisasi pada bayi.
Cakupan imunisasi campak di Sumatera
Barat tahun 2010 adalah 66,3% menurun
dibandingkan tahun 2007 sebesar 75,4%. Persentase
rincian imunisasi pada tahun 2010 yaitu, BCG 71,8%,
Polio 63,5%, DPT-HB 51,0%, dan Campak 66,3%.
Jika dibandingkan dengan tahun 2007 imunisasi BCG
(83,1%) menurun sebesar 11,3%, imunisasi polio
(69,4%) menurun sebesar 5,9%, imunisasi DPT-HB
(64,2%) menurun sebesar 13,2%, dan imunisasi
Campak (75,4%) menurun sebesar 9,1%.
5
Namun
angka ini kembali meningkat pada tahun 2011 sebesar
19% yaitu 85,3% berdasarkan data Dinkes Sumbar
tahun 2012.
6
Menurut laporan Dinas Kesehatan Kota
(DKK) Padang 2012, cakupan imunisasi campak kota
padang tahun 2011 adalah 88,1%, angka ini sudah
mencapai target yang seharusnya dan dapat
dikatakan cukup tinggi. Namun angka ini belum
merata di semua kabupaten/kota. Cakupan imunisasi
campak terendah berada di wilyah kerja Puskesmas
Lubuk Buaya yaitu sebesar 81,8%. Dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya yaitu mulai dari 2008
sebesar 91,8%, 2009 sebesar 96,4%, dan 2010
sebesar 92,63%, walaupun relative meningkat namun
menurun pada tahun 2011. Persentasi angka drop out
Campak-DPTHB1 tahun 2011 di Wilayah Kerja
Puskesmas Lubuk Buaya sebesar 9,4%.
Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu
mulai dari 2008 sebesar 10,9%, 2009 sebesar
3,7%,dan 2010 sebesar 7,5%. Walaupun angka
tersebut menurun pada tahun 2009, tetapi meningkat
kembali tahun 2010 dan kembali meningkat tahun
2011.
7,8
Jadi angka ini terus meningkat sejak 2010
setiap tahunnya.
Berdasarkan laporan program imunisasi
tahunan 2011 di wilayah Wilayah Kerja Puskesmas
Lubuk Buaya, ternyata alasan yang mempengaruhi
belum tercapainya target adalah masih ada sebagian
ibu-ibu yang masih belum mengerti tentang kegunaan
imunisasi.
9
Sehingga dari jumlah sasaran sebesar
2.411 bayi hanya 1.972 (81,8%) bayi yang
mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Sedangkan
untuk kemungkinan - kemungkinan lain tidak
dipermasalahkan.
Berdasarkan survei dari 6 kelurahan yang
menjadi cakupan Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk
Buaya, kelurahan Parupuk Tabing merupakan
kelurahan dengan cakupan imunisasi campak
terendah dibandingkan dengan kelurahan lainnya
pada tahun 2012. Sedangkan angka drop-out DPT-
HB1-Campak di kelurahan ini adalah yang paling
tinggi pada tahun 2012 sebesar 12,9%.
9
Hal ini
menunjukan adanya suatu permasalahan dalam
pelaksanaan program imunisasi di kelurahan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian
imunisasi dasar lengkap pada bayi di Kelurahan
Parupuk Tabing Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk
Buaya Kota Padang Tahun 2013.
METODE
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan
desain cross-sectional. Penelitian dilakukan pada ibu
di kelurahan Parupuk Tabing wilayah kerja Puskesmas
Lubuk Buaya kota Padang. Dilaksanakan pada bulan
Maret 2013 sampai September 2013.
Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang
memiliki bayi berusia 1 -2 tahun yang berada di
Kelurahan Parupuk Tabing. Sampel diambil secara
random sampling di posyandu. Variabel bebas pada
penelitian ini adalah pengetahuan dan variabel terikat
adalah kelengkapan imunisasi dasar lengkap.
Instrument penelitian menggunakan kuesioner.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1. Distribusi Frekuensi Pemberian Imunisasi Dasara
Lengkap pada Bayi di Kelurahan Parupuk Tabing Tahun
2013
116http://jurnal.fk.unand.ac.id
Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2)
cukup
63, 5%
kurang
36,5%
Gambar 1 menunjukan lebih dari separuh responden
mengimunisasikan bayinya secara lengkap, yaitu
sebanyak 57,1%.
Gambar 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan
Responden tentang Pemberian
Imunisasi Dasar Lengkap di Kelurahan
Parupuk Tabing Tahun 2013
Gambar 2 menunjukan bahwa lebih dari separuh
responden memiliki pengetahuan yang baik yaitu
sebanyak 63,5%.
Tabel 1.Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden
Menurut Pertanyaan Penelitian Mengenai Pemberian
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Kelurahan
Parupuk Tabing Tahun 2013
No Kuesioner
Menjawab
Benar
f %
1. Definisi Imunisasi 60 95
2. Manfaat imunisasi 61 97
3. Tempat mengimunisasi 63 100
4. Jenis imunisasi 63 100
5. Waktu mulai mengimunisasi 63 100
6. Frekuensi pemberian Hepatitis B 24 38
7. Usia pemberian Hepatitis B 30 48
8. Frekuensi pemberian BCG 51 81
9. Usia pemberian BCG 43 68
10. Frekuensi pemberian DPT 34 54
11. Usia pemberian DPT 30 48
12. Frekuensi pemberian Polio 17 27
13. Usia pemberian Polio 21 33
14. Frekuensi pemberian Campak 54 86
15. Usia pemberian Campak 54 86
16. Fungsi imunisasi BCG 31 49
17. Fungsi imunisasi DPT 49 78
18. Fungsi imunisasi Hepatitis B 29 46
19. Fungsi imunisasi Polio 37 59
20. Fungsi imunisasi Campak 55 87
21. Efek samping imunisasi 62 98
Tabel di atas menunjukan gambaran tingkat
pengetahuan ibu berdasarkan pertanyaan yang di
sajikan. Didapatkan adanya beberapa pertanyaan
yang di jawab oleh kurang dari 60% responden.
Tabel 2. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu terhadap
Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di
Kelurahan Parupuk Tabing Wilayah Kerja Puskesmas
Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2013
Pengetah
uan
Pemberian Imunisasi
Dasar Lengkap
Total
OR 95% CI P value
Tidak
Lengkap
Lengkap
F %
f % F %
Cukup 5 12
,5
35 87
,5
4
0
10
0
154.00
0
16.856-
1407.004
0,000
Kurang 22 95
,7
1 4,
3
2
3
10
0
Jumlah 27 42
,9
36 57
,1
6
3
10
0
Keterangan:
f : Frekuensi
OR : Odds Ratio
CI : Confidence Interval
Tabel di atas menunjukan adanya hungan
yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan
pemberian imunisasi dasar lengkap, dengan OR
sebesar 154.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 57,1%
responden(3 orang) memberikan imunisasi dasar
lengkap pada bayinya. Hasil ini sejalan dengan
penelitian Niendra (2012) di wilayah kerja Puskesmas
Ulak Karang Kecamatan Padang Utara sebesar
64,4%.
10
Menurut Widiastuti, dkk (2008) pada
penelitiannya tentang Analisis Faktor yang
Berhubungan dengan Perilaku ibu dalam Memberikan
Imunisasi Dasar kepada Bayinya di Desa Banyutowo
Kabupaten Kendal, faktor yang mempengaruhi
pemberian imunisasi dasar lengkap adalah
pengetahuan ibu, jarak rumah ke tempat pelayanan
dan dukungan tokoh masyarakat. Namun dari hasil uji
statistik didapatkan bahwa faktor yang paling
mempengaruhi adalah pengetahuan ibu.
11
Berdasarkan hasil penelitian diketahui lebih
dari setengah responden yang memiliki bayi 1 sampai
2 tahun di kelurahan Parupuk Tabing memiliki
pengetahuan yang cukup tentang imunisasi dasar
lengkap yaitu sebanyak 40 orang (63,5%). Hal ini
menunjukan tingkat pengetahuan rata-rata responden
adalah cukup.
Namun untuk beberapa pertanyaan dalam
kuesioner tentang pengetahuan imunisasi dasar
lengkap ditemukan kurang dari 60% ibu yang
menjawab dengan benar. Pertanyaan tersebut adalah
mengenai frekuensi pemberian Hepatitis B, usia
pemberian Hepatitis B, frekuensi pemberian DPT, usia
pemberian DPT, frekuensi pemberian Polio, usia
pemberian Polio, fungsi imunisasi BCG, fungsi
imunisasi Hepatitis B, dan fungsi imunisasi Polio.
Kemungkinan penyebab hal ini adalah kurangnya ibu
terpapar dengan materi yang di tanyakan, sehingga
117http://jurnal.fk.unand.ac.id
Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2)
ibu tidak dapat menjawabnya.Hal ini dapat dicegah
dengan pemberian penyuluhan tentang imunisasi
dasar lengkap kepada ibu.Penyuluhan tersebut harus
mencakupi semua hal yang berhubungan tentang
imunisasi terutama tentang jadwal pemberian,
frekuensi pemberian dan fungsi dari masing-masing
imunisasi tersebut.Sehingga dapat meningkatkan
pemahaman ibu tentang imunisasi dasar
lengkap.Serta dengan pemahaman tersebut ibu dapat
membawa anaknya untuk diberikan imunisasi dasar
lengkap.
Hasil penelitian yang didapatkan ini sejalan
dengan penelitian yang di lakukan Josiman (2012)
tentang hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
tentang imunisasi dengan status kelengkapan
imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja puskesmas
Depok 1 Yogyakarta yang menunjukan bahwa tingkat
pengetahuan responden tentang imunisasi di
Puskesmas Depok 1 Yogyakarta adalah cukup.
12
Hasil penelitian yang dilakukan di Desa Jetis
kecamatan KarangnongkoKlaten oleh Karina dan
Warsito (2012) didapatkan dari 88 responden terdapat
62,5% (55 responden) memiliki pengetahuan baik, dan
37,5% (33 responden) memiliki pengetahuan kurang
tentang imunisasi dasar balita.
Menurutnyapengetahuan yang tinggi akan
berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat
menyesuaikan diri dengan hal yang baru.
13
Menurut Tarwoto (2003) dalam Karina dan
Warsito, pengetahuan juga dipengaruhi oleh faktor
pengalaman yang berkaitan dengan usia individu.
Semakin matang usia seseorang akan semakin
banyakpengalaman hidup yang dimiliki, dan mudah
untuk menerima perubahan perilaku, karena usia ini
merupakan usia paling produktif dan umur paling ideal
dalam berperan khususnya dalam pembentukan
kegiatan kesehatan. Semakin cukup umur seseorang,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan
lebihmatang dalam berfikir dan bekerja.
13
Walaupun terdapat persamaan hasil dengan
beberapa penelitian tersebut, namun hal ini belum
sepenuhnya dapat disamakan.Ini disebabkan adanya
kemungkinan perbedaan antara pertanyaan-
pertanyaan kuesioner yang disajikan oleh penelitian-
penelitian tersebut.Jadi masih terdapat kemungkinan
adanya rendahnya pengetahuan bila dihadapkan
dengan kuesioner yang berbeda.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
persentase pemberian imunisasi dasar lengkap lebih
banyak pada ibu dengan pengetahuan cukup (87,5%)
dibandingkan dengan yang berpengetahuan kurang
(4,3%). Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan
adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan
ibu dengan imunisasi dasar lengkap pada bayi di
kelurahan Parupuk Tabing tahun 2013 dengan nilai
p<0,05 dan Odds Ratio (OR) = 154 yang artinya ibu
dengan pengetahuan cukup memiliki peluang 154 kali
untuk memberikan imunisasi dasar lengkap pada
bayinya.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
Dian Ayubi(2009) tentang Kontribusi Pengetahuan Ibu
Terhadap Status Imunisasi Anak di Tujuh Provinsi di
Indonesia yang menyatakan bahwa terdapat
hubungan antara pengetahuan ibu dengan status
kelengkapan imunisasi anak. Dan di temukan bahwa
anak yang mempunyai ibu dengan pengetahuan baik
mempunyai peluang untuk memperoleh imunisasi
lengkap sebesar 2,39 kali daripada anak dengan ibu
berpengetahuan rendah.
14
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori
Green dalam Notoatmodjo (2003) yang menyatakan
bahwa adanya kecendrungan seseorang yang
berpengetahuan tinggi akan lebih cendrung untuk
berperilaku baik dalam bidang kesehatan dalam hal ini
berperilaku mengimunisasikan anaknya.
15
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa data hasil penelitian dan
pembahasan menyangkut hubungan tingkat
pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar
lengkap pada bayi di Kelurahan Parupuk Tabing
wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang
tahun 2013, dapat di ambil kesimpulan bahwa lebih
dari separuh responden memberikan imunisasi
lengkap pada bayi di kelurahan Parupuk Tabing
wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang.
Lebih dari separuh responden memiliki pengetahuan
yang cukup mengenai imunisasi dasar lengkap pada
bayi di kelurahan Parupuk Tabing wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang.Namun ada
beberapa pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh
sedikit ibu, yaitu tentang frekuensi, jadwal, dan fungsi
dari masing-masing imunisasi tersebut. Adanya
hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu
dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi
di kelurahan Parupuk Tabing Kota Padang
DAFTAR PUSTAKA
1. BPS MDGs. Indikator MDGs. 2000. (diunduh
10 Maret 2013). Tersedia dari: URL:
HYPERLINK http://mdgs-dev.bps.go.id/
2. Mentri Kesehatan RI. Keputusan mentri
kesehatan RI no.1059. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI; 2004.
3. Kementrian Kesehatan RI. Profil kesehatan
Indonesia tahun 2012. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI; 2012.
4. Mentri Kesehatan RI. Keputusan mentri
kesehatan RI No.482. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI; 2010.
5. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Laporan hasil riset kesehatan
dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2010.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2011.
6. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat.
Pointer program imunisasi di provinsi
Sumatera Barat. Padang: Dinas Kesehatan
Sumatera Barat; 2012.
7. Dinas Kesehatan Kota Padang. Laporan
tahunan 2010. Padang: Dinas Kesehatan
Kota Padang; 2011.
8. Dinas Kesehatan Kota Padang. Laporan
Tahunan 2011. Padang: Dinas Kesehatan
Kota Padang; 2012.
9. Puskesmas Lubuk Buaya. Laporan program
imunisasi 2011. Padang; 2012.
10. Nindrea RD. Faktor-fakor yang berhubungan
dengan pemberian imunisasi dasar lengkap
pada bayi di wilayah kerja Puskesms Ulak
Karang Kecamatan Padang Utara Tahun
2012 (skripsi). Padang: Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas; 2012.
11. Widiastuti YP, dkk. Analisis faktor yang
berhubungan dengan perilaku ibu dalam
memberikan imunisasi dasar kepada bayinya
di desa Banyutowo Kabupaten Kendal. Jurnal
PDII. 2008; 1(1) (diunduh 20 September
2013). Tersedia dari: URL: HYPERLINK
118http://jurnal.fk.unand.ac.id
Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2)
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/110871
4.pdf
12. Josiman A. Hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan
status kelengkapan Imunisasi Dasar Pada
Bayi di Wilayah kerja Puskesmas Depok
(skripsi).Yogyakarta; 2012.
13. Karina AN, Bambang EW. Pengetahuan ibu
tentang imunisasi dasar balita. Jurnal Nursing
Studies. 2012; 1(1):30-5. (diunduh 20
September 2013). Tersedia dari: URL:
HYPERLINK http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jnursing
14. Ayubi,Dian.Kontribusi Pengetahuan Ibu
terhadap Status Imunisasi Anak di Tujuh
Provinsi di Indonesia. Jurnal Pembangunan
Bangsa; 7(1). (diunduh 24 Maret 2013).
Tersedia dari: URK: HYPERLINK
http://www.balitbangdasumsel.net/data/downl
oad/20100414130019.pdf

More Related Content

What's hot

Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...Operator Warnet Vast Raha
 
Deskripsi jurnal
Deskripsi jurnalDeskripsi jurnal
Deskripsi jurnal
salmawangief
 
Jurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omskJurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omsk
nrukmana rukmana
 
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
Jusup Debataraja
 
197744740 jurnal-1
197744740 jurnal-1197744740 jurnal-1
197744740 jurnal-1
homeworkping3
 
841 1526-1-sm
841 1526-1-sm841 1526-1-sm
841 1526-1-sm
Muhammad Abu Dzar
 
Jurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria RamadaniJurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria Ramadani
sapakademik
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
Yolly Finolla
 
Presentasi sidang hasil FK Unand
Presentasi sidang hasil FK UnandPresentasi sidang hasil FK Unand
Presentasi sidang hasil FK Unand
mianurnajiah
 
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...Sii AQyuu
 
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balitaJurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
nrukmana rukmana
 
Masalah kesehatn bayi dan balita
Masalah kesehatn bayi dan balitaMasalah kesehatn bayi dan balita
Masalah kesehatn bayi dan balita
pjj_kemenkes
 
Jr pijat bayi
Jr pijat bayiJr pijat bayi
Jr pijat bayi
UchyVawchyah
 
PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...
PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...
PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...
roesmiyanti
 

What's hot (20)

1169-2325-1-SM.pdf
1169-2325-1-SM.pdf1169-2325-1-SM.pdf
1169-2325-1-SM.pdf
 
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
Hubungan pemberian imunisasi bcg dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak ...
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Deskripsi jurnal
Deskripsi jurnalDeskripsi jurnal
Deskripsi jurnal
 
Jurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omskJurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omsk
 
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
 
197744740 jurnal-1
197744740 jurnal-1197744740 jurnal-1
197744740 jurnal-1
 
841 1526-1-sm
841 1526-1-sm841 1526-1-sm
841 1526-1-sm
 
BAB I
BAB IBAB I
BAB I
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Abtrak deliana oke
Abtrak  deliana okeAbtrak  deliana oke
Abtrak deliana oke
 
Jurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria RamadaniJurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria Ramadani
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
 
Presentasi sidang hasil FK Unand
Presentasi sidang hasil FK UnandPresentasi sidang hasil FK Unand
Presentasi sidang hasil FK Unand
 
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
 
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balitaJurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
 
Masalah kesehatn bayi dan balita
Masalah kesehatn bayi dan balitaMasalah kesehatn bayi dan balita
Masalah kesehatn bayi dan balita
 
Jr pijat bayi
Jr pijat bayiJr pijat bayi
Jr pijat bayi
 
PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...
PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...
PENGARUH LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA P...
 

Similar to Ipi299983

Proposal &amp; thesis
Proposal &amp; thesisProposal &amp; thesis
Proposal &amp; thesis
Ade Nurhasanah Amir Adek
 
PPT PKM.pptx
PPT PKM.pptxPPT PKM.pptx
PPT PKM.pptx
mardiahnurul1
 
PPT Proposal.pptx ppt proposal tentang kesehatan dan kebidanan
PPT Proposal.pptx ppt proposal tentang kesehatan dan kebidananPPT Proposal.pptx ppt proposal tentang kesehatan dan kebidanan
PPT Proposal.pptx ppt proposal tentang kesehatan dan kebidanan
devi Narti
 
PPT PROPOSAL.pptx
PPT PROPOSAL.pptxPPT PROPOSAL.pptx
PPT PROPOSAL.pptx
yoga517354
 
hubungan pengetahuan dan status gizi
hubungan pengetahuan dan status gizihubungan pengetahuan dan status gizi
hubungan pengetahuan dan status gizi
Muhammad Abu Dzar
 
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdfJURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
sriwahyuni25836
 
Strategi peningkatan cakupan Imunisasi
Strategi peningkatan cakupan ImunisasiStrategi peningkatan cakupan Imunisasi
Strategi peningkatan cakupan Imunisasi
rahmawati940177
 
PP ASKEB
PP ASKEBPP ASKEB
PP ASKEB
wendriani
 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
Adil Athilshipate
 
Presentasi Proposal.pptx
Presentasi Proposal.pptxPresentasi Proposal.pptx
Presentasi Proposal.pptx
putunanikwidayani2
 
St Endah Listiani.pptx
St Endah Listiani.pptxSt Endah Listiani.pptx
St Endah Listiani.pptx
muslim807001
 
Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio dengan tingka...
Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio dengan tingka...Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio dengan tingka...
Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio dengan tingka...Operator Warnet Vast Raha
 
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode KangguruSikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kanggurunanikkharismaandari
 
KAK KECACINGAN 2019.docx
KAK KECACINGAN 2019.docxKAK KECACINGAN 2019.docx
KAK KECACINGAN 2019.docx
puskesmaspagak
 
1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptx
1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptx1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptx
1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptx
PkmSbaru
 
PPT Kel.8_Imunisasi Dasar Lengkap.pdf
PPT Kel.8_Imunisasi Dasar Lengkap.pdfPPT Kel.8_Imunisasi Dasar Lengkap.pdf
PPT Kel.8_Imunisasi Dasar Lengkap.pdf
AkunAlissa
 
Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi
Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayiTingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi
Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayiHastuti Badruddin
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
FendiDoank
 
Masalah Kesehatan ibu
Masalah Kesehatan ibuMasalah Kesehatan ibu
Masalah Kesehatan ibu
pjj_kemenkes
 
Kueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isiKueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isiAndi Manurung
 

Similar to Ipi299983 (20)

Proposal &amp; thesis
Proposal &amp; thesisProposal &amp; thesis
Proposal &amp; thesis
 
PPT PKM.pptx
PPT PKM.pptxPPT PKM.pptx
PPT PKM.pptx
 
PPT Proposal.pptx ppt proposal tentang kesehatan dan kebidanan
PPT Proposal.pptx ppt proposal tentang kesehatan dan kebidananPPT Proposal.pptx ppt proposal tentang kesehatan dan kebidanan
PPT Proposal.pptx ppt proposal tentang kesehatan dan kebidanan
 
PPT PROPOSAL.pptx
PPT PROPOSAL.pptxPPT PROPOSAL.pptx
PPT PROPOSAL.pptx
 
hubungan pengetahuan dan status gizi
hubungan pengetahuan dan status gizihubungan pengetahuan dan status gizi
hubungan pengetahuan dan status gizi
 
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdfJURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
 
Strategi peningkatan cakupan Imunisasi
Strategi peningkatan cakupan ImunisasiStrategi peningkatan cakupan Imunisasi
Strategi peningkatan cakupan Imunisasi
 
PP ASKEB
PP ASKEBPP ASKEB
PP ASKEB
 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
 
Presentasi Proposal.pptx
Presentasi Proposal.pptxPresentasi Proposal.pptx
Presentasi Proposal.pptx
 
St Endah Listiani.pptx
St Endah Listiani.pptxSt Endah Listiani.pptx
St Endah Listiani.pptx
 
Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio dengan tingka...
Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio dengan tingka...Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio dengan tingka...
Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio dengan tingka...
 
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode KangguruSikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
 
KAK KECACINGAN 2019.docx
KAK KECACINGAN 2019.docxKAK KECACINGAN 2019.docx
KAK KECACINGAN 2019.docx
 
1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptx
1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptx1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptx
1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 _24 Juli 23 (2).pptx
 
PPT Kel.8_Imunisasi Dasar Lengkap.pdf
PPT Kel.8_Imunisasi Dasar Lengkap.pdfPPT Kel.8_Imunisasi Dasar Lengkap.pdf
PPT Kel.8_Imunisasi Dasar Lengkap.pdf
 
Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi
Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayiTingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi
Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
Masalah Kesehatan ibu
Masalah Kesehatan ibuMasalah Kesehatan ibu
Masalah Kesehatan ibu
 
Kueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isiKueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isi
 

More from MJM Networks

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sate
MJM Networks
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhial
MJM Networks
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
MJM Networks
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10
MJM Networks
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
MJM Networks
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
MJM Networks
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
MJM Networks
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
MJM Networks
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanMJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1MJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaMJM Networks
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifMJM Networks
 
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMTSap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMTMJM Networks
 

More from MJM Networks (20)

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sate
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhial
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
 
Tugas jurnal
Tugas jurnalTugas jurnal
Tugas jurnal
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan luka
 
Leaflet cacar air
Leaflet cacar airLeaflet cacar air
Leaflet cacar air
 
Sap cacar air
Sap cacar airSap cacar air
Sap cacar air
 
Ppt kehamilan
Ppt kehamilanPpt kehamilan
Ppt kehamilan
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektif
 
Cover andalas
Cover andalasCover andalas
Cover andalas
 
Tinjauan kasus
Tinjauan kasus Tinjauan kasus
Tinjauan kasus
 
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMTSap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
 

Recently uploaded

UK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdf
UK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdfUK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdf
UK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdf
hk2738624
 
aksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptx
aksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptxaksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptx
aksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptx
AsepTarsa
 
Modul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65 Prabumulih
Modul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65  PrabumulihModul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65  Prabumulih
Modul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65 Prabumulih
ade927
 
BABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdf
BABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdfBABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdf
BABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdf
FreakiesJunkies
 
Powerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptx
Powerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptxPowerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptx
Powerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptx
ALfiraSiLarukmi1
 
Materi terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdf
Materi terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdfMateri terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdf
Materi terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdf
6682agus
 

Recently uploaded (6)

UK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdf
UK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdfUK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdf
UK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdf
 
aksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptx
aksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptxaksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptx
aksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptx
 
Modul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65 Prabumulih
Modul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65  PrabumulihModul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65  Prabumulih
Modul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65 Prabumulih
 
BABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdf
BABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdfBABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdf
BABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdf
 
Powerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptx
Powerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptxPowerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptx
Powerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptx
 
Materi terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdf
Materi terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdfMateri terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdf
Materi terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdf
 

Ipi299983

  • 1. 114http://jurnal.fk.unand.ac.id Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2) Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Kelurahan Parupuk Tabing Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2013 Atika Putri Dewi, Eryati Darwin, Edison Abstrak Di kota Padang cakupan imunisasi sebesar 88,1% dengan cakupan terendah di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya sebesar 81,8%. Serta Kelurahan Parupuk Tabing merupakan kelurahan yang cakupannya terendah dan angka drop-out tertinggi sebesar 12,9% di tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap bayi di wilayah kerja Kelurahan Parupuk Tabing Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2013.Metode: Jenis penelitian ini analitik dengan desain cross- sectional. Populasi adalah ibu yang memiliki bayi usia 1-2 tahun di Kelurahan Parupuk Tabing. Jumlah sampel 63 orang diambil secara Random Sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan observasi.pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan analisis uji Chi-Square pada α=0,05. Didapatkan 57,1%, responden memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayinya dan 63,5%. responden yang mempunyai pengetahuan yang cukup tentang imunisasi dasar lengkap. Didapatkan adanya hubungan bermakna antara kedua variabel tersebut.Kesimpulan: terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di kelurahan Parupuk Tabing wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya. Sehingga disarankan kepada kader posyandu dan petugas puskesmas agar memberikan penyuluhan tentang imunisasi, fungsi, dan jadwal pemberian imunisasi tersebut. Kata kunci: imunisasi dasar lengkap, pengetahuan Abstract In the city of Padang immunization coverage was 88.1% with the lowest coverage in the Lubuk Buaya Public Health Centre was 81.8 % .Village of Parupuk Tabing was the lowest coverage and highest drop-out rate of 12.9% in 2012. This study aims to determine relationshipof the level of mother's knowledge with base complete infant immunization in the Village of Parupuk Tabing Lubuk Buaya Public Health Centre working area in the City of Padang in 2013. Type of this study is analytic study in the form of a cross - sectional design. The population of this study is all of mothers with babies aged 1-2 years in the Village of Parupuk Tabing. The number of samples taken 63 Random Sampling. Data were collected by interviews using questionnaires.Computerized data processing and analisis perfomed by Chi - Square test at α = 0.05. Obtained 57.1% of respondents are fully immunized and 63.5 % of the respondents have sufficient knowledge about the complete basic immunization. There was a significant correlation between the two variables (p=0,000). There was a significant relationship between mother's knowledge to complete basic immunization in infants in Village of Parupuk Tabing Lubuk Buaya Public Health Centre working area. So it is advisable to officer cadre of health posts and health centers that provide counseling about immunization, function, and the immunization schedule. Keywords:complete basic immunization, knowledge Affiliasi penulis : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Korespondensi :Atika Putri Dewi,email : atikaputi4312@gmail.com Telp: 085274264528 PENDAHULUAN Indonesia sehat 2015 adalah target dari berbagai program yang terdapat dalam MDGs. Salah satu program tersebut adalah menurunkan angka kematian balita sebesar dua-pertiganya antara 1990 sampai 2015. Untuk memenuhi program ini maka di bentuk duaindikator yaitu angka kematian balita dan cakupan imunisasi campak pada usia satu tahun. Angka kematian balita pada tahun 1990 jumlahnya 97 per 1000 kelahiran hidup. Cakupan imunisasi campak pada anak usia satu tahun terus meningkat setiap tahunnya dalam rangka mencapai target MDGs sebesar 90% tahun 2015. 1 Imunisasi dasar lengkap yang di berikan pada bayi usia 0 – 9 bulan adalah 3 dosis Hepatitis B, 1 dosis BCG, 4 dosis Polio, 3 dosis DPT, dan 1 dosis Campak. Campak adalah imunisasi terakhir yang diberikan pada bayi.Ini dapat diartikan cakupan imunisasi campak sebagai indikator bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap. 2 Profil kesehatan Indonesia di bidang imunisasi tahun 2011 digambarkan dalam cakupan imunisasi campak nasional adalah 93,65%. Rentang cakupan ini terdapat di Papua (69,9%) dan DKI Jakarta (101,7%). Persentasi ini menurun 5,35% jika dibandingkan dengan cakupan campak nasional pada Artikel Penelitian
  • 2. 115http://jurnal.fk.unand.ac.id Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2) Imunisa si Lengkap (57,1 %) Imunisa si Tidak Lengkap (42,9 %) tahun 2012 yaitu 86,3%. Rentang cakupan ini terdapat di Sulawesi Selatan (44,5%) dan Sumatra Selatan (99,1%). 3 Hal ini menimbulkan ketimpangan kembali dengan target cakupan imunisasi UCI yaitu sebesar 82% tahun 2011 dan 85% tahun 2012. Alasan bayi tidak mendapatkan imunisasi lengkap adalah karena alasan informasi, motivasi dan situasi. Alasan informasi berupa kurangnya pengetahuan ibu tentang kebutuhan, kelengkapan dan jadwal imunisasi, ketakutan akan imunisasi dan adanya persepsi salah yang beredar di masyarakat tentang imunisasi. Alasan motivasi berupa penundaan imunisasi, kurangnya kepercayaan tentang manfaat imunisasi dan adanya rumor yang buruk tentang imunisasi. Alasan situasi berupa tempat pelayanan imunisasi yang terlalu jauh, jadwal pemberian imunisasi yang tidak tepat, ketidakhadiran petugas imunisasi, kurangnya vaksin, orang tua yang terlalu sibuk, adanya masalah dengan keluarga, anak yang sakit, terlalu lama menunggu dan biaya yang tidak terjangkau. Namun yang paling berpengaruh adalah karena anak sakit, ketidaktahuan ibu akan pentingnya imunisasi, ketidaktahuan waktu yang tepat untuk mendapatkan imunisasi berikutnya dan ketakutan akan efek samping imunisasi. 4 Data ini menunjukan bahwa pengetahuan sangat berperan penting dalam pemberian imunisasi pada bayi. Cakupan imunisasi campak di Sumatera Barat tahun 2010 adalah 66,3% menurun dibandingkan tahun 2007 sebesar 75,4%. Persentase rincian imunisasi pada tahun 2010 yaitu, BCG 71,8%, Polio 63,5%, DPT-HB 51,0%, dan Campak 66,3%. Jika dibandingkan dengan tahun 2007 imunisasi BCG (83,1%) menurun sebesar 11,3%, imunisasi polio (69,4%) menurun sebesar 5,9%, imunisasi DPT-HB (64,2%) menurun sebesar 13,2%, dan imunisasi Campak (75,4%) menurun sebesar 9,1%. 5 Namun angka ini kembali meningkat pada tahun 2011 sebesar 19% yaitu 85,3% berdasarkan data Dinkes Sumbar tahun 2012. 6 Menurut laporan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang 2012, cakupan imunisasi campak kota padang tahun 2011 adalah 88,1%, angka ini sudah mencapai target yang seharusnya dan dapat dikatakan cukup tinggi. Namun angka ini belum merata di semua kabupaten/kota. Cakupan imunisasi campak terendah berada di wilyah kerja Puskesmas Lubuk Buaya yaitu sebesar 81,8%. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu mulai dari 2008 sebesar 91,8%, 2009 sebesar 96,4%, dan 2010 sebesar 92,63%, walaupun relative meningkat namun menurun pada tahun 2011. Persentasi angka drop out Campak-DPTHB1 tahun 2011 di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya sebesar 9,4%. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu mulai dari 2008 sebesar 10,9%, 2009 sebesar 3,7%,dan 2010 sebesar 7,5%. Walaupun angka tersebut menurun pada tahun 2009, tetapi meningkat kembali tahun 2010 dan kembali meningkat tahun 2011. 7,8 Jadi angka ini terus meningkat sejak 2010 setiap tahunnya. Berdasarkan laporan program imunisasi tahunan 2011 di wilayah Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya, ternyata alasan yang mempengaruhi belum tercapainya target adalah masih ada sebagian ibu-ibu yang masih belum mengerti tentang kegunaan imunisasi. 9 Sehingga dari jumlah sasaran sebesar 2.411 bayi hanya 1.972 (81,8%) bayi yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Sedangkan untuk kemungkinan - kemungkinan lain tidak dipermasalahkan. Berdasarkan survei dari 6 kelurahan yang menjadi cakupan Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya, kelurahan Parupuk Tabing merupakan kelurahan dengan cakupan imunisasi campak terendah dibandingkan dengan kelurahan lainnya pada tahun 2012. Sedangkan angka drop-out DPT- HB1-Campak di kelurahan ini adalah yang paling tinggi pada tahun 2012 sebesar 12,9%. 9 Hal ini menunjukan adanya suatu permasalahan dalam pelaksanaan program imunisasi di kelurahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di Kelurahan Parupuk Tabing Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2013. METODE Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan pada ibu di kelurahan Parupuk Tabing wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya kota Padang. Dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai September 2013. Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi berusia 1 -2 tahun yang berada di Kelurahan Parupuk Tabing. Sampel diambil secara random sampling di posyandu. Variabel bebas pada penelitian ini adalah pengetahuan dan variabel terikat adalah kelengkapan imunisasi dasar lengkap. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 1. Distribusi Frekuensi Pemberian Imunisasi Dasara Lengkap pada Bayi di Kelurahan Parupuk Tabing Tahun 2013
  • 3. 116http://jurnal.fk.unand.ac.id Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2) cukup 63, 5% kurang 36,5% Gambar 1 menunjukan lebih dari separuh responden mengimunisasikan bayinya secara lengkap, yaitu sebanyak 57,1%. Gambar 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Responden tentang Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap di Kelurahan Parupuk Tabing Tahun 2013 Gambar 2 menunjukan bahwa lebih dari separuh responden memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 63,5%. Tabel 1.Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Menurut Pertanyaan Penelitian Mengenai Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Kelurahan Parupuk Tabing Tahun 2013 No Kuesioner Menjawab Benar f % 1. Definisi Imunisasi 60 95 2. Manfaat imunisasi 61 97 3. Tempat mengimunisasi 63 100 4. Jenis imunisasi 63 100 5. Waktu mulai mengimunisasi 63 100 6. Frekuensi pemberian Hepatitis B 24 38 7. Usia pemberian Hepatitis B 30 48 8. Frekuensi pemberian BCG 51 81 9. Usia pemberian BCG 43 68 10. Frekuensi pemberian DPT 34 54 11. Usia pemberian DPT 30 48 12. Frekuensi pemberian Polio 17 27 13. Usia pemberian Polio 21 33 14. Frekuensi pemberian Campak 54 86 15. Usia pemberian Campak 54 86 16. Fungsi imunisasi BCG 31 49 17. Fungsi imunisasi DPT 49 78 18. Fungsi imunisasi Hepatitis B 29 46 19. Fungsi imunisasi Polio 37 59 20. Fungsi imunisasi Campak 55 87 21. Efek samping imunisasi 62 98 Tabel di atas menunjukan gambaran tingkat pengetahuan ibu berdasarkan pertanyaan yang di sajikan. Didapatkan adanya beberapa pertanyaan yang di jawab oleh kurang dari 60% responden. Tabel 2. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Kelurahan Parupuk Tabing Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2013 Pengetah uan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Total OR 95% CI P value Tidak Lengkap Lengkap F % f % F % Cukup 5 12 ,5 35 87 ,5 4 0 10 0 154.00 0 16.856- 1407.004 0,000 Kurang 22 95 ,7 1 4, 3 2 3 10 0 Jumlah 27 42 ,9 36 57 ,1 6 3 10 0 Keterangan: f : Frekuensi OR : Odds Ratio CI : Confidence Interval Tabel di atas menunjukan adanya hungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap, dengan OR sebesar 154. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 57,1% responden(3 orang) memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayinya. Hasil ini sejalan dengan penelitian Niendra (2012) di wilayah kerja Puskesmas Ulak Karang Kecamatan Padang Utara sebesar 64,4%. 10 Menurut Widiastuti, dkk (2008) pada penelitiannya tentang Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku ibu dalam Memberikan Imunisasi Dasar kepada Bayinya di Desa Banyutowo Kabupaten Kendal, faktor yang mempengaruhi pemberian imunisasi dasar lengkap adalah pengetahuan ibu, jarak rumah ke tempat pelayanan dan dukungan tokoh masyarakat. Namun dari hasil uji statistik didapatkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi adalah pengetahuan ibu. 11 Berdasarkan hasil penelitian diketahui lebih dari setengah responden yang memiliki bayi 1 sampai 2 tahun di kelurahan Parupuk Tabing memiliki pengetahuan yang cukup tentang imunisasi dasar lengkap yaitu sebanyak 40 orang (63,5%). Hal ini menunjukan tingkat pengetahuan rata-rata responden adalah cukup. Namun untuk beberapa pertanyaan dalam kuesioner tentang pengetahuan imunisasi dasar lengkap ditemukan kurang dari 60% ibu yang menjawab dengan benar. Pertanyaan tersebut adalah mengenai frekuensi pemberian Hepatitis B, usia pemberian Hepatitis B, frekuensi pemberian DPT, usia pemberian DPT, frekuensi pemberian Polio, usia pemberian Polio, fungsi imunisasi BCG, fungsi imunisasi Hepatitis B, dan fungsi imunisasi Polio. Kemungkinan penyebab hal ini adalah kurangnya ibu terpapar dengan materi yang di tanyakan, sehingga
  • 4. 117http://jurnal.fk.unand.ac.id Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2) ibu tidak dapat menjawabnya.Hal ini dapat dicegah dengan pemberian penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap kepada ibu.Penyuluhan tersebut harus mencakupi semua hal yang berhubungan tentang imunisasi terutama tentang jadwal pemberian, frekuensi pemberian dan fungsi dari masing-masing imunisasi tersebut.Sehingga dapat meningkatkan pemahaman ibu tentang imunisasi dasar lengkap.Serta dengan pemahaman tersebut ibu dapat membawa anaknya untuk diberikan imunisasi dasar lengkap. Hasil penelitian yang didapatkan ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan Josiman (2012) tentang hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan status kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja puskesmas Depok 1 Yogyakarta yang menunjukan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang imunisasi di Puskesmas Depok 1 Yogyakarta adalah cukup. 12 Hasil penelitian yang dilakukan di Desa Jetis kecamatan KarangnongkoKlaten oleh Karina dan Warsito (2012) didapatkan dari 88 responden terdapat 62,5% (55 responden) memiliki pengetahuan baik, dan 37,5% (33 responden) memiliki pengetahuan kurang tentang imunisasi dasar balita. Menurutnyapengetahuan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat menyesuaikan diri dengan hal yang baru. 13 Menurut Tarwoto (2003) dalam Karina dan Warsito, pengetahuan juga dipengaruhi oleh faktor pengalaman yang berkaitan dengan usia individu. Semakin matang usia seseorang akan semakin banyakpengalaman hidup yang dimiliki, dan mudah untuk menerima perubahan perilaku, karena usia ini merupakan usia paling produktif dan umur paling ideal dalam berperan khususnya dalam pembentukan kegiatan kesehatan. Semakin cukup umur seseorang, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebihmatang dalam berfikir dan bekerja. 13 Walaupun terdapat persamaan hasil dengan beberapa penelitian tersebut, namun hal ini belum sepenuhnya dapat disamakan.Ini disebabkan adanya kemungkinan perbedaan antara pertanyaan- pertanyaan kuesioner yang disajikan oleh penelitian- penelitian tersebut.Jadi masih terdapat kemungkinan adanya rendahnya pengetahuan bila dihadapkan dengan kuesioner yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa persentase pemberian imunisasi dasar lengkap lebih banyak pada ibu dengan pengetahuan cukup (87,5%) dibandingkan dengan yang berpengetahuan kurang (4,3%). Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan imunisasi dasar lengkap pada bayi di kelurahan Parupuk Tabing tahun 2013 dengan nilai p<0,05 dan Odds Ratio (OR) = 154 yang artinya ibu dengan pengetahuan cukup memiliki peluang 154 kali untuk memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayinya. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Dian Ayubi(2009) tentang Kontribusi Pengetahuan Ibu Terhadap Status Imunisasi Anak di Tujuh Provinsi di Indonesia yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status kelengkapan imunisasi anak. Dan di temukan bahwa anak yang mempunyai ibu dengan pengetahuan baik mempunyai peluang untuk memperoleh imunisasi lengkap sebesar 2,39 kali daripada anak dengan ibu berpengetahuan rendah. 14 Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori Green dalam Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa adanya kecendrungan seseorang yang berpengetahuan tinggi akan lebih cendrung untuk berperilaku baik dalam bidang kesehatan dalam hal ini berperilaku mengimunisasikan anaknya. 15 KESIMPULAN Berdasarkan analisa data hasil penelitian dan pembahasan menyangkut hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di Kelurahan Parupuk Tabing wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang tahun 2013, dapat di ambil kesimpulan bahwa lebih dari separuh responden memberikan imunisasi lengkap pada bayi di kelurahan Parupuk Tabing wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang. Lebih dari separuh responden memiliki pengetahuan yang cukup mengenai imunisasi dasar lengkap pada bayi di kelurahan Parupuk Tabing wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang.Namun ada beberapa pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh sedikit ibu, yaitu tentang frekuensi, jadwal, dan fungsi dari masing-masing imunisasi tersebut. Adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di kelurahan Parupuk Tabing Kota Padang DAFTAR PUSTAKA 1. BPS MDGs. Indikator MDGs. 2000. (diunduh 10 Maret 2013). Tersedia dari: URL: HYPERLINK http://mdgs-dev.bps.go.id/ 2. Mentri Kesehatan RI. Keputusan mentri kesehatan RI no.1059. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2004. 3. Kementrian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia tahun 2012. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2012. 4. Mentri Kesehatan RI. Keputusan mentri kesehatan RI No.482. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2010. 5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2010. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2011. 6. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat. Pointer program imunisasi di provinsi Sumatera Barat. Padang: Dinas Kesehatan Sumatera Barat; 2012. 7. Dinas Kesehatan Kota Padang. Laporan tahunan 2010. Padang: Dinas Kesehatan Kota Padang; 2011. 8. Dinas Kesehatan Kota Padang. Laporan Tahunan 2011. Padang: Dinas Kesehatan Kota Padang; 2012. 9. Puskesmas Lubuk Buaya. Laporan program imunisasi 2011. Padang; 2012. 10. Nindrea RD. Faktor-fakor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di wilayah kerja Puskesms Ulak Karang Kecamatan Padang Utara Tahun 2012 (skripsi). Padang: Fakultas Kedokteran Universitas Andalas; 2012. 11. Widiastuti YP, dkk. Analisis faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam memberikan imunisasi dasar kepada bayinya di desa Banyutowo Kabupaten Kendal. Jurnal PDII. 2008; 1(1) (diunduh 20 September 2013). Tersedia dari: URL: HYPERLINK
  • 5. 118http://jurnal.fk.unand.ac.id Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2) http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/110871 4.pdf 12. Josiman A. Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan status kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Wilayah kerja Puskesmas Depok (skripsi).Yogyakarta; 2012. 13. Karina AN, Bambang EW. Pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar balita. Jurnal Nursing Studies. 2012; 1(1):30-5. (diunduh 20 September 2013). Tersedia dari: URL: HYPERLINK http://ejournal- s1.undip.ac.id/index.php/jnursing 14. Ayubi,Dian.Kontribusi Pengetahuan Ibu terhadap Status Imunisasi Anak di Tujuh Provinsi di Indonesia. Jurnal Pembangunan Bangsa; 7(1). (diunduh 24 Maret 2013). Tersedia dari: URK: HYPERLINK http://www.balitbangdasumsel.net/data/downl oad/20100414130019.pdf