1. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : Pencegahan Dan Penatalaksanaan Keputihan
Hari & Tanggal : Jumat, 22 September 2023
Waktu : Pukul 11.00 WIB s/d selesai
Tempat : Aula Puskesmas Batin
Penyuluh : Mahasiswi Profesi Bidan Kelas C Batang Hari Poltekkes
Kemenkes jambi
1. Novita Anggraini
2. Nova Mesrayenti
3. Rifdayani
4. Lina Lastri Nababan
Sasaran : Remaja Putri Desa Batin
A. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan remaja putri mengetahui, mengerti
dan paham mengenai keputihan serta cara penanganan keputihan.
B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang keputihan remaja putri dapat :
1. Mengerti tentang pengertian keputihan
2. Mengerti tentang klasifikasi keputihan
3. Mengerti penyebab keputihan
4. Mengerti penanganan keputihan
2. C. Metode
Ceramah dan tanya jawab
D. Media
Proyektor LCD
E. Materi
1. Pengertian keputihan
2. Klasifikasi keputihan
3. Penyebab keputihan
4. Penanganan keputihan
F. Rencana Kegiatan
Kegiatan Responden Media Waktu
Pembukaan:
Memberikan
salam
Apersepsi tentang
keputihan
Membalas
salam
Menjawab
pertanyaan
Proyektor
LCD
5 menit
Inti:
Menjelaskan
tentang
pengertian
keputihan
Menjelaskan
tentang klasifikasi
keputihan
Menjelaskan
tentang penyebab
keputihan
Memberitahu
penanganan
keputihan
Mendengarkan
Mendengarkan
Bertanya
Mendengarkan
Mendengarkan
Bertanya
Proyektor
LCD
20 menit
Penutup:
Menyimpulkan
hasil penyuluhan
Memberi salam
Bersama-sama
menyimpulkan
materi
Menjawab
salam
15 menit
3. G. Evaluasi
1. Meminta remaja putri untuk menjelaskan kembali pengertian dan
klasifikasi keputihan
Remaja putri sudah mengerti tentang keputihan dibuktikan dengan remaja
putri mampu menjelaskan kembali pengertian dan klasifikasi keputihan
dengan baik
2. Meminta remaja putri untuk menjelaskan kembali penyebab keputihan
Remaja putri mengerti penyebab keputihan dibuktikan dengan remaja
putri mampu menjelaskan kembali penyebab keputihan dengan baik
3. Memastikan remaja putri mengerti tentang pencegahan keputihan
Remaja putri sudah paham tentang pencegahan keputihan dengan bukti
remaja bisa menjelaskan kembali cara pencegahan keputihan dengan baik.
4. MATERI KEPUTIHAN
A. Definisi Keputihan
Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal atau cairan
yang keluar dari alat genital. Keputihan dikalangan medis dikenal dengan
istilah leukore atau fluor albus, yaitu keluarnya cairan dari vagina. Keputihan
merupakan infeksi jamur kandida pada genetalia perempuan dan disebabkan
oleh organisme seperti ragi yaitu candida albicans. Dalam keadaan normal,
vagina memproduksi cairan yang berwarna bening, tidak berbau, jumlahnya
tak berlebihan dan tidak disertai gatal (Johar, Rejeki, & Khayati, 2013).
B. Klasifikasi Keputihan
Menurut Ayuningsih, et al (2009) keputihan terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Keputihan Normal (Keputihan Fisiologis)
Keputihan normal merupakan respon tubuh normal yang
biasa keluar sebelum, saat dan sesudah masa haid. Ciri yang lain
yaitu, lendir bening, tidak berwarna, tidak berbau, tidak gatal, dan
jumlahnya berlebihan. Keputihan fisiologis biasanya terjadi
menjelang dan sesudah menstruasi, mendapatkan rangsangan
seksual, mengalami stres berat,sedang hamil, atau mengalami
kelelahan. Adapun cairan yang keluar berwarna jernih atau
kekuning-kuningan dan tidak berbau. Keputihan yang fisiologis
mempunyai ciri-ciri :
a. Cairan dari vagina berwarna putih
b. Tidak berwarna, tidak berbau, tidak gatal
5. c. Jumlah cairan bisa sedikit, bisa cukup banyak
2. Keputihan Patologi
Keputihan patologi dapat ditandai dengan keluarnya lendir
dalam jumlah banyak. Selain itu, lendir tersebut berwarna putih
atau kekuningan dan memiliki bau yang sangat menyengat.
Keputihan jenis ini ditandai dengan rasa gatal, dan terkadang terasa
nyeri. Bahkan, rasa nyeri tersebut sering kali dirasakan ketika
berhubungan seksual. Daerah vagina yang terinfeksi pun
mengalami bengkak. Akibatnya, hubungan seksual menjadi
terganggu (Shadine,2012).
Di dalam vagina juga hidup kuman pelindung, disebut Flora
Doderleins. Dalam keadaan normal flora ini menjaga
keseimbangan ekosistem vagina. Namun keseimbangan itu dapat
terganggu, sehingga cairan yang keluar berlebihan. Keputihan yang
patologis mempunyai ciri-ciri :
a. Jumlahnya banyak
b. Timbul terus menerus
c. Warnanya berubah (Misalnya kuning, hijau, abu-abu,
menyerupai susu/ yoghurt)
d. Putih, encer berbintik banyak, berbau apek disertai penyakit
sistemik, buang air kecil terasa panas, pruritus vulva,
pseudohifa yang disebabkan oleh candida albicans
e. Disertai adanya keluhan (gatal,panas,nyeri) serta berbau
(Wijayanti,2009)
6. Efek yang timbul dapat berupa nyeri diperut, panggul,
pinggang atau alat kelamin luar merupakan gejala kelainan
ginekologik (Prawirohardjo, 2007). Keputihan yang patologis
dapat disebabkan oleh kandidiasis vagina, trichomoniasis
vagina, vaginosis bakterialis, gonore aataupun benda asing.
Beberapa peneliti melaporkan bahwa penyebab keputihan yang
paling banyak adalah kandidiasis vagina (Fatmasari, 2014).
C. Etiologi Keputihan
Menurut Setyana ( 2013). Etiologi fluor albus sampai sekarang
masih sangat bervariasi sehingga disebut multifaktorial.
Mikroorganisme patologis dapat memasuki genitalia wanita dengan
berbagai cara, seperti senggama, trauma atau perlukaan pada vagina dan
serviks, benda asing, alat-alat pemeriksaan yang tidak steril pada saat
persalinan dan abortus. Ada empat penyebab utama yang dapat
menyebabkan perubahan flora normal dan memicu keputihan:
1. Faktor fisiologis
Keputihan yang normal hanya ditemukan pada daerah porsio
vagina. Keputihan yang fisiologis dapat ditemukan pada:
a. Waktu sekitar menarche karena mulai terdapat pengaruh
estrogen; keputihan ini dapat menghilang sendiri akan tetapi
dapat menimbulkan kecemasan pada orang tua.
b. Wanita dewasa apabila ia dirangsang sebelum dan pada waktu
koitus, disebabkan oleh pengeluaran transudat dari dinding
vagina.
7. c. Waktu sekitar ovulasi, dengan sekret dari kelenjar-kelenjar
serviks uteri menjadi lebih encer.
d. Pengeluaran sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri juga
bertambah pada wanita dengan penyakit menahun, dengan
neurosis, dan pada wanita dengan ektropion porsionis uteri.
2. Faktor konstitusi
Faktor konstitusi misalnya karena kelelahan, stress
emosional, masalah keluarga atau pekerjaan, bisa juga karena
penyakit seperti gizi rendah ataupun diabetes. Bisa juga disebabkan
oleh status imunologis yang menurun.
3. Faktor iritasi
Faktor iritasi sebagai penyebab keputihan meliputi,
penggunaan sabun untuk mencuci organ intim, iritasi terhadap
pelican, pembilas atau pengharum vagina, ataupun bisa teriritasi
oleh celana.
4. Faktor patologis
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keputihan antara
lain benda asing dalam vagina, infeksi vaginal yang disebabkan oleh
kuman, jamur, virus, dan parasit serta tumor, kanker dan keganasan
alat kelamin juga dapat menyebabkan terjadinya keputihan. Di
dalam vagina terdapat berbagai bakteri, 95% adalah bakteri
lactobacillus dan selebihnya bakteri patogen. Dalam keadaan
ekosistem vagina yang seimbang, dibutuhkan tingkat keasaman pada
kisaran 3,8-4,2, dengan tingkat keasaman tersebut lactobacillus akan
subur dan bakteri bakteri patogen tidak akan mengganggu. Peran
8. penting dari bakteri dalam flora vaginal adalah untuk menjaga
derajat keasaman (pH) agar tetap pada level normal. Jika pH vagina
naik menjadi lebih tinggi dari 4,2, maka jamur akan tumbuh dan
berkembang (Nurmalasari, 2015)
Namun secara umum penyebab keputihan pada remaja putri
dikarenakan :
a. Penggunaan tisu yang terlalu sering untuk membersihkanorgan
kewanitaan.
b. Mengenakan pakaian berbahan sintetis yang ketat, sehingga
ruang yang ada tidak memadai. Akibatnya timbullah iritasi pada
organ kewanitaan.
c. Sering menggunakan WC umum, sehingga memungkinkan
adanya bakteri yang dapat mengotori organ kewanitaan.
d. Jarang mengganti panty liner atau pembalut ketika menstruasi.
e. Bertukar celana dalam atau handuk orang lain
f. Kurangnya perhatian terhadap kebersihan organ kewanitaan.
g. Membasuh organ kewanitaan ke arah yang salah, yaitu arah
basuhan dilakukan dari belakang ke depan.
h. Aktivitas fisik yang melelahkan, sehingga daya tahan tubuh
melemah.
i. Sedang mengalami stres
j. Menggunakan sabun pembersih untuk membersihkan organ
kewanitaan secara berlebihan, sehingga flora doderlrins yang
berguna menjaga keasaman di dalam organ kewanitaan
terganggu (Fatmasari, 2014).
9. D. Penatalaksanaan Keputihan
Penatalaksanaan keputihan meliputi usaha pencegahan dan
pengobatan yang bertujuan untuk menyembuhkan seorang penderita dari
penyakitnya,tidak hanya untuk sementara tetapi untuk seterusnya
dengan mencegah infeksi berulang. Apabila keputihan yang dialami
adalah yang fisiologi yang perlu dilakukan adalah :
1. Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak menggangu
kestabilan pH di sekitar vagina. Salah satunya produk pembersih
yang terbuat dari bahan dasar susu. Produk seperti ini mampu
menjaga keseimbangan pH sekaligus meningkatkan pertumbuhan
flora normal dan menekan pertumbuhan bakteri yang tak
bersahabat.
2. Selain itu membasuh organ intim dengan daun sirih juga digunakan
untuk obat keputihan yang khasiat penyembuhannya pernah diuji
secara klinis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Syarif
(2009), daun sirih dibasuh pada vagina sebelum tidur (Sari, 2016)
3. Hindari pemakaian bedak pada vagina dengan tujuan agar vagina
harum dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel halus
yang mudah terselip dan akhirnya mengundang jamur dan bakteri
bersarang
4. Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian
5. Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya basah atau lembab,
usahakan cepat mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai.
Bawalah cadangan celana dalam untuk berjaga-jaga manakala perlu
10. menggantinya.
6. Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti
katun. Celana dari bahan satin atau bahan sintetik lain membuat
suasana di sekitar organ intim panas dan lembab
7. Pakaian luar juga diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan karena
pori- porinya sangat rapat. Pilihlah seperti rok atau celana bahan non
jeans agar sirkulasi udara di sekitar organ intim bergerak leluasa
8. Ketika haid sering-seringlah berganti pembalut
9. Gunakan panty liner di saat perlu saja. Jangan terlalu lama.
Misalkan saat bepergian ke luar rumah dan lepaskan sekembalinya
anda di rumah
11. FOTO KEGIATAN PENYULUHAN
STASE I PRAKONSEPSI DAN PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT
Tempat : Aula Puskesmas Batin
Tanggal : 22 September 2023
Pukul : 11.00 s/d selesai