3. Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal atau cairan yang
keluar dari alat genitalia.
DEFINISI KEPUTIHAN
Keputihan merupakan infeksi jamur kandida pada genetalia perempuan dan
disebabkan oleh organisme seperti ragi yaitu candida albicans.
Dalam keadaan normal, vagina memproduksi cairan yang berwarna bening,
tidak berbau, jumlahnya tak berlebihan dan tidak disertai gatal (Johar,
Rejeki, & Khayati, 2013).
4. P E N Y E B A B
K E P U T I H A N
Faktor
Fisiologis
(Normal)
Keputihan yang normal
hanya ditemukan pada
daerah porsio vagina.
Keputihan yang fisiologis
dapat ditemukan pada:
Waktu sekitar menarche,
Wanita dewasa, Waktu
sekitar ovulasi, Pengeluaran
sekret dari kelenjar-
kelenjar serviks uteri
Faktor Iritasi
Faktor
Konstitusi
Faktor Patologis
(Tidak Normal)
Faktor konstitusi misalnya
karena kelelahan, stress
emosional, masalah keluarga
atau pekerjaan, bisa juga
karena penyakit seperti gizi
rendah ataupun diabetes
Faktor iritasi sebagai
penyebab keputihan
meliputi, penggunaan
sabun untuk mencuci
organ intim, ataupun bisa
teriritasi oleh celana.
Terjadinya keputihan antara
lain benda asing dalam vagina,
infeksi vaginal yang disebabkan
oleh kuman, jamur, virus, dan
parasit serta tumor, kanker
dan keganasan alat kelamin
juga dapat menyebabkan
terjadinya keputihan
5. Penggunaan tisu yang
terlalu sering untuk
membersihkan organ
kewanitaan.
Namun secara umum penyebab keputihan pada remaja putri dikarenakan
Jarang mengganti panty
liner atau pembalut ketika
menstruasi.
Membasuh organ kewanitaan
ke arah yang salah, yaitu arah
basuhan dilakukan dari
belakang ke depan.
Mengenakan pakaian
berbahan sintetis yang
ketat, sehingga ruang
yang ada tidak memadai.
Sering menggunakan WC
umum.
Bertukar celana dalam
atau handuk orang lain.
Kurangnya perhatian
terhadap kebersihan
organ kewanitaan.
Aktivitas fisik yang
melelahkan, sehingga daya
tahan tubuh melemah.
Sedang mengalami stress.
6. KLASIFIKASI KEPUTIHAN
KEPUTIHAN TERDIRI DARI 2 JENIS, YAITU:
A. Keputihan Normal (KeputihanFisiologis) ciri-cirinya :
* Cairan dari vagina berwarna putih
* Tidak berwarna, tidak berbau, tidak gatal
* Jumlah cairan bisa sedikit, bisa cukup banyak
B. Keputihan Tidak Normal (Keputihan Patologi) ciri-cirinya :
* Jumlahnya Banyak
* Timbul Terus menerus
* Warna Berubah
* Putih encer berbintik banyak dan berbau apek
* Disertai adanya keluhan (gatal,panas,nyeri)
7. PENATALAKSANAAN KEPUTIHAN
1. Penatalaksanaan keputihan meliputi usaha pencegahan dan pengobatan yang bertujuan untuk
menyembuhkan seorang penderita dari penyakitnya,tidak hanya untuk sementara tetapi untuk seterusnya
dengan mencegah infeksi berulang.
2. Apabila keputihan yang dialami adalah yang fisiologi yang perlu dilakukan adalah :
* Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak menggangu kestabilan pH di sekitar vagina
* Membasuh organ intim dengan air rebusan daun sirih yang khasiatnya pernah diuji secara klinis
* Hindari pemakaian bedak pada vagina dengan tujuan agar vagina harum dan kering sepanjang hari
* Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian
8. • Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya basah atau lembab usahakan cepat mengganti dengan
yang bersih dan belum dipakai.
• Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti katun
• Pakaian luar juga diperhatikan, Celana jeans tidak dianjurkan karena pori- porinya sangat rapat.
Pilihlah seperti rok atau celana bahan non jeans agar sirkulasi udara di sekitar organ intim
bergerak leluasa.
• Ketika haid sering-seringlah berganti pembalut
• Gunakan panty liner di saat perlu saja, jangan terlalu lama.
3. Apabila keputihan yang dialami adalah yang patologis, segera lah berobat ke dokter.