SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1
MAKALAH ASKEB IV
VAGINITIS
Dosen pengampu : Tin Utami SST
Disusun oleh :
1. JUNIAWATI ( 09/1136/B/0049 )
2. KIKI MONICA E.D. ( 09/1139/B/0052 )
3. TITI KURNIASIH ( 09/1090/B/0113 )
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO 2011
2
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat AllAh Swt atas segala rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “VAGINITIS” Kami
menyadari bahwa makalah ini tidak dapat di selesaikan tanpa bantuan,dorongan,semangat
dari :
1. Tin Utami,SST selaku dosen pengampu mata kuliah askeb IV yang telah
membingbing dan mengarahkan dalam penyelesaian tugas ini.
2. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan sehingga kami masih bisa
mengikuti kuliah seperti biasa.
3. Teman-teman yang ikut membantu dalam penyelesaian tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Purwokerto,20 Maret 2011
Penyusun
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4
A.Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Tujuan....................................................................................................................................5
C. Manfaat..................................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................................6-10
A. Definisi...................................................................................................................................6
B. Penyebab.............................................................................................................................6-7
C. Gejala..................................................................................................................................7-8
D.Diagnosa.................................................................................................................................8
E. Pengobatan........................................................................................................................9-10
F. Pencegahan...........................................................................................................................10
BAB III ASUHAN KEBIDANAN (SOAP).......................................................................11-13
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................................................14
Daftar Pustaka...........................................................................................................................15
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebanyakan wanita pemberitahuan dari waktu ke waktu bahwa mereka memiliki
cairan dari vagina. Ini adalah proses normal yang menjaga daerah mukosa vagina lembab.
Tetapi tidak hanya itu daerah vagina yang lembab bisa berubah menjadi sarang
berkumpulnya bakteri-bakteri,jamur serta virus yang bisa dengan mudah hidup di daerah
tersebut dan bisa menimbulkan penyakit,seperti yang terdapat di daerah vagina yang biasa di
sebut sebagai vaginitis.
Vaginitis adalah suatu peradangan pada lapisan vagina. Vaginitis dapat terjadi secara
langsung pada luka vagina atau melalui luka perineum, permukaan mokusa membengkak dan
kemerahan, terjadi ulkus dan getah mengandung nanah yang keluar dari daerah ulkus.
Vaginitis di sebabkan oleh jamur dan bakteri akibat tidak bersihnya genetalia,gejala
pada vaginitis biasanya di sertai keluar cairan vagina atau keputihan yang abnormal,di
katakan abnormal karena keputihan tersebut sangat berlebihan berbau dan terjadi iritasi di
sekitar vagina,vaginitis bisa juga di sebabkan bawaan pada saat bersalin karena kurangnya
keseterilan dari alat atau dari henskun si penolong yang kurang seteril.
Asuhan kebidanan patologi pada ibu nifas dengan Vaginitis meliputi data subyektif
dan data obyektif. Data subyektif berisi identitas,alasan datang. Sedangkan data obyektif
berisi tanda-tanda vital,pemeriksaan fisik.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Diharapkan tenaga kesehatan mampu mengumpulkan semua data fokus yang di
butuhkan baik melalui anamnesa maupun pemeriksaan untuk menilai keadaan klien
secara menyeluruh.
b. Diharapkan tenaga kesehatan menginterpretasikan data dengan tepat untuk
mengidentifikasi diagnosa atau masalah dan kebutuhan.
c. Diharapkan tenaga kesehatan mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah
potensia/mungkin timbul agar dapat diantisipasi penangananya
d. Diharapkan tenaga kesehatan mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera
sehinga tindakan dapat segera direncanakan untuk dilakukan tindakan konsultasi atau
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien
e. Diharapkan tenaga kesehatan mampu menyusun rencana asuhan secara menyeluruh
dengan tepat dan rasional sesuai langkah-langkah sebelumnya.
f. Diharapkan tenaga ksehatan mampu melaksanakan asuhan yang telah direncanakan
dengan memperhatikan efisiensi dan tindakan yang aman.
g. Diharapkan tenaga kesehatan mampu melakukan evisiensi pelaksanaan rencana
asuhan.
5
2. Tujuan Khusus
Diharapkan tenaga kesehatan mampu melaksanakan Asuhan dengan Menggunakan SOAP
yang meliput:
a. Mampu melakukan anamnesa subyektif dengan pengumpulan data pada ibu post
partum dengan Vaginitis
b. Mampu Melakukan pemeriksaan Obyektif terhadap ibu post partum dengan Vaginitis
c. Mampu Melakukan dan menentukan diagnosa terhadap ibu post partum dengan
Vaginitis
d. Mampu melakukan dan menentukan perencanaan dan mempu mengefaluasi ibu post
partum dengan vaginitis.
e. Mampu menyari penyebab dan cara mengatasi dari penyakit vaginitis.
C. MANFAAT.
1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah di dapat dimeja perkuliahan,terutama yang
berhubungan dengan asuhan kebidanan pada ibu nifas vaginitis.
2. Bagi Lahan
Dapat mengefaluasi kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
nifas dengan Vaginitis.
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Vaginitis
Vaginitis adalah peradangan dari vagina. Vaginitis sangat umum dan dilaporkan oleh
sebanyak 75% dari wanita-wanita pada beberapa titik dari kehidupan-kehidupan mereka.
Vaginitis dapat disebabkan oleh sejumlah infeksi-infeksi, termasuk bakteri-bakteri (seperti
Gardnerella dan gonorrhea), protozoan-protozoan (seperti trichomonas), dan ragi
(Candida). Infeksi ragi vagina adalah bentuk paling umum dari vaginitis, sering dirujuk
sebagai vaginal Candidiasis.
Infeksi-infeksi bakteri vagina terjadi ketika bakteri baru diperkenalkan kedalam area
vagina, atau ketika ada peningkatan dalam jumlah bakteri yang sudah hadir di vagina relatif
pada jumlah dari bakteri yang normal. Contohnya, ketika bakteri yang normal dan melindungi
dihapus oleh antibiotik-antibiotik (diminum untuk merawat infeksi saluran kencing,
pernapasan dan tipe-tipe lain) atau oleh obat-obat penekan imun (immunosuppressive drugs),
bakteri dapat berlipat ganda, menyerang jaringan-jaringan, dan menyebabkan iritasi dari
lapisan vagina (vaginitis).
Infeksi-infeksi bakteri vagina dapat juga terjadi sebagai akibat dari luka pada vagina
bagian dalam, seperti setelah kemoterapi. Juga, wanita-wanita dengan sistim imun yang
ditekan (contohnya, yang memakai obat-obat yang berhubungan dengan cortisone seperti
prednisone) mengembangkan infeksi-infeksi bakterii vagina lebih seringkali daripada wanita-
wanita dengan imunitas yang normal. Kondisi-kondisi lain yang mungkin memberi wanita-
wanita kecenderungan mengembangkan infeksi-infeksi ragi vagina termasuk diabetes militus
kehamilan, dan memakai obat-obat kontrasepsi oral. Pengunaan pancuran-pancuran atau
spray-spray kesehatan vagina yang diberi minyak wangi mungkin juga meningkatkan risiko
seorang wanita mengembangkan infeksi bakteri vagina.
Infeksi bakteri vagina tidak dipertimbangkan sebagai infeksi yang ditularkan secara
seksual atau sexually transmitted infection (STD), karena Candida mungkin hadir pada
vagina yang normal, dan kondisi terjadi pada wanita-wanita yang tidak kawin.
Bagaimanapun, adalah mungkin untuk pria-pria mengembangkan gejala-gejala dari iritasi
kulit penis dari infeksi bakteri setelah hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi.
B. Penyebab
Penyebabnya bisa berupa:
1. Infeksi
- Bakteri (misalnya klamidia, gonokokus)
- Jamur (misalnya kandida), terutama pada penderita diabetes, wanita hamil dan
pemakai antibiotik
- Protozoa (misalnya Trichomonas vaginalis)
- Virus (misalnya virus papiloma manusia dan virus herpes).
2. Zat atau benda yang bersifat iritatif
- Spermisida, pelumas, kondom, diafragma, penutup serviks dan spons
7
- Sabun cuci dan pelembut pakaian
- Deodoran
- Zat di dalam air mandi
- Pembilas vagina
- Pakaian dalam yang terlalu ketat, tidak berpori-pori dan tidak menyerap keringat
- Tinja
3. Tumor ataupun jaringan abnormal lainnya
4. Terapi penyinaran
5. Obat-obatan
6. Perubahan hormonal.
C. Gejala
Gejala yang paling sering ditemukan adalah keluarnya cairan abnormal dari vagina.
Dikatakan abnormal jika jumlahnya sangat banyak, baunya menyengat atau disertai gatal-
gatal dan nyeri.
Cairan yang abnormal sering tampak lebih kental dibandingkan cairan yang normal dan
warnanya bermacam-macam. Misalnya bisa seperti keju, atau kuning kehijauan atau
kemerahan.
Infeksi vagina karena bakteri cenderung mengeluarkan cairan berwarna putih, abu-abu
atau keruh kekuningan dan berbau amis.
Setelah melakukan hubungan seksual atau mencuci vagina dengan sabun, bau cairannya
semakin menyengat karena terjadi penurunan keasaman vagina sehingga bakteri semakin
banyak yang tumbuh.
Vulva terasa agak gatal dan mengalami iritasi.
Infeksi jamur menyebabkan gatal-gatal sedang sampai hebat dan rasa terbakar pada
vulva dan vagina.
Kulit tampak merah dan terasa kasar. Dari vagina keluar cairan kental seperti keju.
Infeksi ini cenderung berulang pada wanita penderita diabetes dan wanita yang
mengkonsumsi antibiotik.
Infeksi karena Trichomonas vaginalis menghasilkan cairan berbusa yang berwarna
putih, hijau keabuan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap.
Gatal-gatalnya sangat hebat.
Cairan yang encer dan terutama jika mengandung darah, bisa disebakan oleh kanker
vagina, serviks (leher rahim) atau endometrium.
Polip pada serviks bisa menyebabkan perdarahan vagina setelah melakukan hubungan
seksual.
Rasa gatal atau rasa tidak enak pada vulva bisa disebabkan oleh infeksi virus papiloma
manusia maupun karsinoma in situ (kanker stadium awal yang belum menyebar ke daerah
lain).
Luka terbuka yang menimbulkan nyeri di vulva bisa disebabkan oleh infeksi herpes
atau abses. Luka terbuka tanpa rasa nyeri bisa disebabkan ole kanker atau sifilis.
Kutu kemaluan (pedikulosis pubis) bisa menyebabkan gatal-gatal di daerah vulva. Vulvitis
dapat juga menyebabkan nyeri lokal sebagai tambahan pada gejala-gejala diatas. Nyeri pada area
vulvar dirujuk sebagai vulvodynia.
8
Pada sampai dengan 5% dari wanita-wanita, vulvovaginitis bakteri mungkin menyebabkan
persoalan kekambuhan. Infeksi bakteri yang kambuh terjadi ketika seorang wanita
mempunyai empat atau lebih infeksi-infeksi dalam satu tahun yang tidak berhubungan dengan
penggunaan antibiotik. Infeksi-infeksi bakteri yang kembuh mungkin dihubungkan pada
kondisi medik yang mendasarinya dan mungkin memerlukan perawatan yang lebih agresif.
D. Diagnosa
Infeksi ragi vagina disarankan ketika kotoran putih yang seperti keju dicatat pada
dinding-dinding dari vagina, namun gejala-gejala dari infeksi ragi vagina adalah tidak
spesifik dan mungkin adalah akibat dari kondisi-kondisi lain.
Untuk menegakan diagnosis secara pasti dan menyampingkan penyebab-penyebab
lain apa saja dari gejala-gejala, dokter anda mungkin mengambil specimen yang digores dari
area yang terpengaruh untuk analisa mikroskopik atau untuk pembiakan dalam laboratorium.
Identifikasi dari ragi dibawah mikroskop, jika memungkinkan, adalah cara yang paling murah
dan paling cepat dan akurat untuk menegakan diagnosis.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan karakteristik
cairan yang keluar dari vagina. Contoh cairan juga diperiksa dengan mikroskop dan dibiakkan
untuk mengetahui organisme penyebabnya. Untuk mengetahui adanya keganasan, dilakukan
pemeriksaan Pap smear. Pada vulvitis menahun yang tidak memberikan respon terhadap
pengobatan biasanya dilakukan pemeriksaan biopsi jaringan.
E. Pengobatan
Jika cairan yang keluar dari vagina normal, kadang pembilasan dengan air bisa
membantu mengurangi jumlah cairan.
Cairan vagina akibat vaginitis perlu diobati secara khusus sesuai dengan penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah infeksi, diberikan antibiotik, anti-jamur atau anti-virus,
tergantung kepada organisme penyebabnya.
Untuk mengendalikan gejalanya bisa dilakukan pembilasan vagina dengan campuran cuka
dan air. Tetapi pembilasan ini tidak boleh dilakukan terlalu lama dan terlalu sering karena
bisa meningkatkan resiko terjadinya peradangan panggul.
Jika akibat infeksi labia (lipatan kulit di sekitar vagina dan uretra) menjadi menempel
satu sama lain, bisa dioleskan krim estrogen selama 7-10 hari.
Selain antibiotik, untuk infeksi bakteri juga diberikan jeli asam propionat agar cairan
vagina lebih asam sehingga mengurangi pertumbuhan bakteri.
Pada infeksi menular seksual, untuk mencegah berulangnya infeksi, kedua pasangan seksual
diobati pada saat yang sama.
Penipisan lapisan vagina pasca menopause diatasi dengan terapi sulih estrogen.
Estrogen bisa diberikan dalam bentuk tablet, plester kulit maupun krim yang dioleskan
langsung ke vulva dan vagina.
9
Pengobatan Umum Untuk Vaginitis
Jenis infeksi Pengobatan
Jamur terconazole (krim, tablet vagina atau supositoria)
Bakteri
Biasanya metronidazole atau clindamycin (tablet
vagina) atau metronidazole (tablet).
Jika penyebabnya gonokokus biasanya diberikan
suntikan ceftriaxon & tablet doxicyclin
Klamidia Doxicyclin atau azithromycin (tablet)
Trikomonas Metronidazole (tablet)
Virus papiloma
manusia (kutil
genitalis)
Asam triklorasetat (dioleskan ke kutil), untuk infeksi yg
berat digunakan larutan nitrogen atau fluorouracil
(dioleskan ke kutil)
Virus herpes Acyclovir (tablet atau salep)
Selain obat-obatan, penderita juga sebaiknya memakai pakaian dalam yang tidak
terlalu ketat dan menyerap keringat sehingga sirkulasi udara tetap terjaga (misalnya terbuat
dari katun) serta menjaga kebersihan vulva (sebaiknya gunakan sabun gliserin).
Untuk mengurangi nyeri dan gatal-gatal bisa dibantu dengan kompres dingin pada vulva atau
berendam dalam air dingin.
Untuk mengurangi gatal-gatal yang bukan disebabkan oleh infeksi bisa dioleskan krim
atau salep corticosteroid dan antihistamin per-oral (tablet).
Krim atau tablet acyclovir diberikan untuk mengurangi gejala dan memperpendek lamanya
infeksi herpes.
Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri.
F. Pencegahan
Kebersihan yang baik dapat mencegah beberapa jenis vaginitis dari berulang dan
dapat meredakan beberapa gejala:
1. Hindari bathtub dan pusaran air panas spa. Bilas sabun dari luar daerah genital Anda
setelah mandi, dan keringkan area itu dengan baik untuk mencegah iritasi. Jangan
gunakan sabun wangi atau kasar, seperti yang dengan deodoran atau antibakteri.
2. Hindari iritasi. Ini termasuk tampon dan bantalan berparfum.
3. Usap dari depan ke belakang setelah menggunakan toilet. Hindari penyebaran bakteri
dari tinja ke vagina.
Hal-hal lain yang dapat membantu mencegah vaginitis meliputi:
1. Jangan gunakan douche. Vagina anda tidak memerlukan pembersihan lain dari mandi
biasa. Berulang menggunakan douche mengganggu organisme normal yang berada di
10
vagina dan dapat benar-benar meningkatkan risiko infeksi vagina. Douche tidak
menghilangkan sebuah infeksi vagina.
2. Gunakan kondom lateks laki-laki. Ini membantu mencegah infeksi yang ditularkan
melalui hubungan seksual.
3. Pakailah pakaian katun dan stoking dengan pembalut di selangkangannya. Jika Anda
merasa nyaman tanpa itu, langsung mengenakan pakaian tidur. Ragi tumbuh subur di
lingkungan lembab.
11
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN (SOAP)
Tanggal : 20 maret 2011
Tempat : Ruang pemeriksaan
Jam : 09.15 wib
SUBYEKTIF
Nama ibu : Ny. N Nama suami : Tn. K
Umur : 29 th Umur : 30 th
Suku/kebangsaan : indonesia suku/kebangsaan : indonesia
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wirausaha
Alamat : Dukuh waluh Alamat : Dukuh waluh
 Alasan Datang : - Ibu mengatakan ingin memeriksaan keadaannya.
 Keluhan Utama : - Ibu mengatakan ibu mengalami keputihan yang sangat banyak
dan merasa gatal di daerah vaginanya dan di sertai nyeri perut
bagian bawah.
- Ibu mengatakan habis melahirkan anaknya yang pertama
seminggu yang lalu,dan ibu mengatakan belum pernah
keguguran.
OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : Tekanan darah : 120/80 mmhg
Suhu tubuh : 37 C
12
Nadi : 88X/menit
Genetalia : terlihat keluar keputihan/cairan kental,berbau,berwarna kuning kehijauan dan vagina
berwarna merah menyala,vagina iritasi.
ASSESMENT
Diagnosa : Ny.N umur 29 tahun PIA0AhI post partem hari ke 8 dengan Vaginitis.
Data dasar : Subyektif : - Ibu mengatakan ibu mengalami keputihan yang sangat banyak dan
merasa gatal di daerah vaginanya dan di sertai nyeri perut bagian
bawah.
- Ibu mengatakan habis melahirkan anaknya yang pertama seminggu
yang lalu dan ibu mengatakan belum pernah keguguran.
- Obyektif : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : Tekanan darah : 120/80 mmhg
Suhu tubuh : 37 C
Nadi : 88X/menit
Genetalia : terlihat keluar keputihan/cairan kental,berbau,berwarna kuning
kehijauan dan vagina berwarna merah menyala,vagina iritasi.
Masalah : Keputihan banyak kental berwarna kuning kehijauan berbau dan gatal serta nyeri
perut bagian bawah.
Kebutuhan : Atasi keluhan ibu.
PLANNING
1. Memberikan privasi selama pemeriksaan
 Evaluasi : ibu sudah merasa aman dan nyaman.
2. Memberitahukan hasil diagnosa pemeriksaan kepada ibu.
 Evaluasi : ibu sudah mengerti dan tahu bahwa ia terkena vaginitis.
3. Menjelaskan tentang penyakit vaginitis yang di derita oleh ibu
 Evaluasi : ibu sudah paham bahwa penyakit yang di deritanya di sebabkan oleh
bakteri,jamur dan virus.
13
4. Menjelaskan kepada ibu tentang penyebab dari Vaginitis
 Evaluasi : ibu sudah tau dan paham bahwa penyakitnya ini di sebabkan karena infeksi
bakteri sehingga timbul peradangan.
5. Memberitahu kepada ibu resiko-resiko penularan terhadap penyakit vaginitis
 Evaluasi : ibu sudah paham dan tau bahwa penyakitnya dapat menular melalui
hubungan sexsual.
6. Memberikan Motivasi kepada ibu dan harapan masa depan bahwa penyakit ini masih
bisa sembuh dan ada obatnya.
 Evaluasi : ibu mengerti dan paham apa yang di jelaskan oleh bidan.
7. Memberikan terapi obat-obatan pada ibu dan memberi nasehat agar obatnya di
minum.
 Evaluasi : ibu sudah mendapatkan obat dan bersedia untuk meminumnya.
8. Memberitahu kepada ibu untuk menjaga kebersihan daerah genetalia karena ini
merupakan faktor terpenting.
 Evaluasi : ibu sudah tau dan mau menjaga kebersihan daerah genetalianya.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vaginitis adalah peradangan yang terjadi pada vagina yang disebabkan oleh infeksi
dari bakteri,jamur dan virus. Penyakit ini dapat menular melalui hubungan suami istri. Tetapi
penyakit ini juga bisa sembuh dengan terapi obat yang di berikan oleh tenaga kesehatan.
Gejala dari penyakit ini adalah dengan keputihan yang mengganggu yaitu dengan
keputihan yang jumlah banyak berbau dan gatel. Cara mudah mencegah penyakit ini adalah
dengan menjaga selalu kebersihan daerah genetal anda.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna, maka dari itu bagi
pembaca yang mempunyai kritik dan saran yang bersifat membangun kesempurnaan makalah
ini sangat penulis harapkan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
15
DAFTAR PUSTAKA
 Fection,yestion.2010.http://www.totalkesehatananda.com/yeastinfection1.html.diakses tgl 19
jam 17.50.
 Istikomah,Nurul.2010.Asuhan keperawatan dengan klien
vaginitis.http://snizty.blogspot.com/2010/04/Asuhan-Keperawatan-dengan-klien-html.diakses
tanggal 20 jam 00.00 wib.

More Related Content

What's hot

Asuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilAsuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilneng elis
 
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haidAskeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haidnor rahmah
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIpjj_kemenkes
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...Warnet Raha
 
KB 1 Radang Genitalia Eksterna
KB 1 Radang Genitalia EksternaKB 1 Radang Genitalia Eksterna
KB 1 Radang Genitalia Eksternapjj_kemenkes
 
asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang student
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV PersalinanIndah Widi
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
obstruksi billiaris
obstruksi billiarisobstruksi billiaris
obstruksi billiarissri wahyuni
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalMarlenTanamal
 
Brosur perawatan payudara
Brosur perawatan payudaraBrosur perawatan payudara
Brosur perawatan payudaraNurul Mauludah
 
manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M” PIII A0 post partum hari ke -VIII de...
manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M”  PIII A0 post partum  hari ke -VIII de...manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M”  PIII A0 post partum  hari ke -VIII de...
manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M” PIII A0 post partum hari ke -VIII de...Warnet Raha
 

What's hot (20)

Asuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilAsuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamil
 
askeb anemia ringan
askeb anemia ringanaskeb anemia ringan
askeb anemia ringan
 
Persiapan persalinan
Persiapan persalinanPersiapan persalinan
Persiapan persalinan
 
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haidAskeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
 
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGANASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
 
Askep kanker serviks
Askep kanker serviksAskep kanker serviks
Askep kanker serviks
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...
 
KB 1 Radang Genitalia Eksterna
KB 1 Radang Genitalia EksternaKB 1 Radang Genitalia Eksterna
KB 1 Radang Genitalia Eksterna
 
asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
 
obstruksi billiaris
obstruksi billiarisobstruksi billiaris
obstruksi billiaris
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.pptKode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
 
Brosur perawatan payudara
Brosur perawatan payudaraBrosur perawatan payudara
Brosur perawatan payudara
 
Soal soal ukom
Soal   soal ukomSoal   soal ukom
Soal soal ukom
 
manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M” PIII A0 post partum hari ke -VIII de...
manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M”  PIII A0 post partum  hari ke -VIII de...manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M”  PIII A0 post partum  hari ke -VIII de...
manajemen asuhan kebidanan pada Ny “M” PIII A0 post partum hari ke -VIII de...
 

Similar to Makalah vaginitis

Similar to Makalah vaginitis (20)

Tugas konkeb
Tugas konkebTugas konkeb
Tugas konkeb
 
Tugas konkeb
Tugas konkebTugas konkeb
Tugas konkeb
 
Asuhan myometritis
Asuhan myometritisAsuhan myometritis
Asuhan myometritis
 
MAKALAH METRITIS.docx
MAKALAH METRITIS.docxMAKALAH METRITIS.docx
MAKALAH METRITIS.docx
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
infeksi_post_partum_infeksi_puerperium.pptx
infeksi_post_partum_infeksi_puerperium.pptxinfeksi_post_partum_infeksi_puerperium.pptx
infeksi_post_partum_infeksi_puerperium.pptx
 
KB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia InternaKB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia Interna
 
Penyuluhan Masalah Keputihan dan Solusinya
Penyuluhan Masalah Keputihan dan SolusinyaPenyuluhan Masalah Keputihan dan Solusinya
Penyuluhan Masalah Keputihan dan Solusinya
 
Makalah repro ii
Makalah repro iiMakalah repro ii
Makalah repro ii
 
SATUAN ACARA Penyuluhan Prakonsepsi.docx
SATUAN ACARA Penyuluhan Prakonsepsi.docxSATUAN ACARA Penyuluhan Prakonsepsi.docx
SATUAN ACARA Penyuluhan Prakonsepsi.docx
 
Infeksi Neonatus
Infeksi NeonatusInfeksi Neonatus
Infeksi Neonatus
 
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory diseasePenyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
 
Darmina AKBID PARAMATA RAHA
Darmina AKBID PARAMATA RAHA Darmina AKBID PARAMATA RAHA
Darmina AKBID PARAMATA RAHA
 
Inpartum kala 1 fase laten
Inpartum kala 1 fase latenInpartum kala 1 fase laten
Inpartum kala 1 fase laten
 
ASUHAN_KEPERAWATAN_IBU_BERSALIN.docx
ASUHAN_KEPERAWATAN_IBU_BERSALIN.docxASUHAN_KEPERAWATAN_IBU_BERSALIN.docx
ASUHAN_KEPERAWATAN_IBU_BERSALIN.docx
 
Deteksi
DeteksiDeteksi
Deteksi
 
Referat vaginal discharge (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Referat vaginal discharge (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)Referat vaginal discharge (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Referat vaginal discharge (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
 
PPT (1).pptx
PPT (1).pptxPPT (1).pptx
PPT (1).pptx
 

Recently uploaded

PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 

Recently uploaded (20)

PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 

Makalah vaginitis

  • 1. 1 MAKALAH ASKEB IV VAGINITIS Dosen pengampu : Tin Utami SST Disusun oleh : 1. JUNIAWATI ( 09/1136/B/0049 ) 2. KIKI MONICA E.D. ( 09/1139/B/0052 ) 3. TITI KURNIASIH ( 09/1090/B/0113 ) PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2011
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat AllAh Swt atas segala rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “VAGINITIS” Kami menyadari bahwa makalah ini tidak dapat di selesaikan tanpa bantuan,dorongan,semangat dari : 1. Tin Utami,SST selaku dosen pengampu mata kuliah askeb IV yang telah membingbing dan mengarahkan dalam penyelesaian tugas ini. 2. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan sehingga kami masih bisa mengikuti kuliah seperti biasa. 3. Teman-teman yang ikut membantu dalam penyelesaian tugas ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Purwokerto,20 Maret 2011 Penyusun
  • 3. 3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1 KATA PENGANTAR................................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4 A.Latar Belakang........................................................................................................................4 B. Tujuan....................................................................................................................................5 C. Manfaat..................................................................................................................................5 BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................................6-10 A. Definisi...................................................................................................................................6 B. Penyebab.............................................................................................................................6-7 C. Gejala..................................................................................................................................7-8 D.Diagnosa.................................................................................................................................8 E. Pengobatan........................................................................................................................9-10 F. Pencegahan...........................................................................................................................10 BAB III ASUHAN KEBIDANAN (SOAP).......................................................................11-13 BAB IV PENUTUP..................................................................................................................14 A. Kesimpulan.........................................................................................................................14 B. Saran.....................................................................................................................................14 Daftar Pustaka...........................................................................................................................15
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebanyakan wanita pemberitahuan dari waktu ke waktu bahwa mereka memiliki cairan dari vagina. Ini adalah proses normal yang menjaga daerah mukosa vagina lembab. Tetapi tidak hanya itu daerah vagina yang lembab bisa berubah menjadi sarang berkumpulnya bakteri-bakteri,jamur serta virus yang bisa dengan mudah hidup di daerah tersebut dan bisa menimbulkan penyakit,seperti yang terdapat di daerah vagina yang biasa di sebut sebagai vaginitis. Vaginitis adalah suatu peradangan pada lapisan vagina. Vaginitis dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau melalui luka perineum, permukaan mokusa membengkak dan kemerahan, terjadi ulkus dan getah mengandung nanah yang keluar dari daerah ulkus. Vaginitis di sebabkan oleh jamur dan bakteri akibat tidak bersihnya genetalia,gejala pada vaginitis biasanya di sertai keluar cairan vagina atau keputihan yang abnormal,di katakan abnormal karena keputihan tersebut sangat berlebihan berbau dan terjadi iritasi di sekitar vagina,vaginitis bisa juga di sebabkan bawaan pada saat bersalin karena kurangnya keseterilan dari alat atau dari henskun si penolong yang kurang seteril. Asuhan kebidanan patologi pada ibu nifas dengan Vaginitis meliputi data subyektif dan data obyektif. Data subyektif berisi identitas,alasan datang. Sedangkan data obyektif berisi tanda-tanda vital,pemeriksaan fisik. B. TUJUAN 1. Tujuan Umum a. Diharapkan tenaga kesehatan mampu mengumpulkan semua data fokus yang di butuhkan baik melalui anamnesa maupun pemeriksaan untuk menilai keadaan klien secara menyeluruh. b. Diharapkan tenaga kesehatan menginterpretasikan data dengan tepat untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah dan kebutuhan. c. Diharapkan tenaga kesehatan mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensia/mungkin timbul agar dapat diantisipasi penangananya d. Diharapkan tenaga kesehatan mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera sehinga tindakan dapat segera direncanakan untuk dilakukan tindakan konsultasi atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien e. Diharapkan tenaga kesehatan mampu menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional sesuai langkah-langkah sebelumnya. f. Diharapkan tenaga ksehatan mampu melaksanakan asuhan yang telah direncanakan dengan memperhatikan efisiensi dan tindakan yang aman. g. Diharapkan tenaga kesehatan mampu melakukan evisiensi pelaksanaan rencana asuhan.
  • 5. 5 2. Tujuan Khusus Diharapkan tenaga kesehatan mampu melaksanakan Asuhan dengan Menggunakan SOAP yang meliput: a. Mampu melakukan anamnesa subyektif dengan pengumpulan data pada ibu post partum dengan Vaginitis b. Mampu Melakukan pemeriksaan Obyektif terhadap ibu post partum dengan Vaginitis c. Mampu Melakukan dan menentukan diagnosa terhadap ibu post partum dengan Vaginitis d. Mampu melakukan dan menentukan perencanaan dan mempu mengefaluasi ibu post partum dengan vaginitis. e. Mampu menyari penyebab dan cara mengatasi dari penyakit vaginitis. C. MANFAAT. 1. Bagi Penulis Dapat menerapkan ilmu yang telah di dapat dimeja perkuliahan,terutama yang berhubungan dengan asuhan kebidanan pada ibu nifas vaginitis. 2. Bagi Lahan Dapat mengefaluasi kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan Vaginitis.
  • 6. 6 BAB II TINJAUAN TEORI A. Definisi Vaginitis Vaginitis adalah peradangan dari vagina. Vaginitis sangat umum dan dilaporkan oleh sebanyak 75% dari wanita-wanita pada beberapa titik dari kehidupan-kehidupan mereka. Vaginitis dapat disebabkan oleh sejumlah infeksi-infeksi, termasuk bakteri-bakteri (seperti Gardnerella dan gonorrhea), protozoan-protozoan (seperti trichomonas), dan ragi (Candida). Infeksi ragi vagina adalah bentuk paling umum dari vaginitis, sering dirujuk sebagai vaginal Candidiasis. Infeksi-infeksi bakteri vagina terjadi ketika bakteri baru diperkenalkan kedalam area vagina, atau ketika ada peningkatan dalam jumlah bakteri yang sudah hadir di vagina relatif pada jumlah dari bakteri yang normal. Contohnya, ketika bakteri yang normal dan melindungi dihapus oleh antibiotik-antibiotik (diminum untuk merawat infeksi saluran kencing, pernapasan dan tipe-tipe lain) atau oleh obat-obat penekan imun (immunosuppressive drugs), bakteri dapat berlipat ganda, menyerang jaringan-jaringan, dan menyebabkan iritasi dari lapisan vagina (vaginitis). Infeksi-infeksi bakteri vagina dapat juga terjadi sebagai akibat dari luka pada vagina bagian dalam, seperti setelah kemoterapi. Juga, wanita-wanita dengan sistim imun yang ditekan (contohnya, yang memakai obat-obat yang berhubungan dengan cortisone seperti prednisone) mengembangkan infeksi-infeksi bakterii vagina lebih seringkali daripada wanita- wanita dengan imunitas yang normal. Kondisi-kondisi lain yang mungkin memberi wanita- wanita kecenderungan mengembangkan infeksi-infeksi ragi vagina termasuk diabetes militus kehamilan, dan memakai obat-obat kontrasepsi oral. Pengunaan pancuran-pancuran atau spray-spray kesehatan vagina yang diberi minyak wangi mungkin juga meningkatkan risiko seorang wanita mengembangkan infeksi bakteri vagina. Infeksi bakteri vagina tidak dipertimbangkan sebagai infeksi yang ditularkan secara seksual atau sexually transmitted infection (STD), karena Candida mungkin hadir pada vagina yang normal, dan kondisi terjadi pada wanita-wanita yang tidak kawin. Bagaimanapun, adalah mungkin untuk pria-pria mengembangkan gejala-gejala dari iritasi kulit penis dari infeksi bakteri setelah hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi. B. Penyebab Penyebabnya bisa berupa: 1. Infeksi - Bakteri (misalnya klamidia, gonokokus) - Jamur (misalnya kandida), terutama pada penderita diabetes, wanita hamil dan pemakai antibiotik - Protozoa (misalnya Trichomonas vaginalis) - Virus (misalnya virus papiloma manusia dan virus herpes). 2. Zat atau benda yang bersifat iritatif - Spermisida, pelumas, kondom, diafragma, penutup serviks dan spons
  • 7. 7 - Sabun cuci dan pelembut pakaian - Deodoran - Zat di dalam air mandi - Pembilas vagina - Pakaian dalam yang terlalu ketat, tidak berpori-pori dan tidak menyerap keringat - Tinja 3. Tumor ataupun jaringan abnormal lainnya 4. Terapi penyinaran 5. Obat-obatan 6. Perubahan hormonal. C. Gejala Gejala yang paling sering ditemukan adalah keluarnya cairan abnormal dari vagina. Dikatakan abnormal jika jumlahnya sangat banyak, baunya menyengat atau disertai gatal- gatal dan nyeri. Cairan yang abnormal sering tampak lebih kental dibandingkan cairan yang normal dan warnanya bermacam-macam. Misalnya bisa seperti keju, atau kuning kehijauan atau kemerahan. Infeksi vagina karena bakteri cenderung mengeluarkan cairan berwarna putih, abu-abu atau keruh kekuningan dan berbau amis. Setelah melakukan hubungan seksual atau mencuci vagina dengan sabun, bau cairannya semakin menyengat karena terjadi penurunan keasaman vagina sehingga bakteri semakin banyak yang tumbuh. Vulva terasa agak gatal dan mengalami iritasi. Infeksi jamur menyebabkan gatal-gatal sedang sampai hebat dan rasa terbakar pada vulva dan vagina. Kulit tampak merah dan terasa kasar. Dari vagina keluar cairan kental seperti keju. Infeksi ini cenderung berulang pada wanita penderita diabetes dan wanita yang mengkonsumsi antibiotik. Infeksi karena Trichomonas vaginalis menghasilkan cairan berbusa yang berwarna putih, hijau keabuan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap. Gatal-gatalnya sangat hebat. Cairan yang encer dan terutama jika mengandung darah, bisa disebakan oleh kanker vagina, serviks (leher rahim) atau endometrium. Polip pada serviks bisa menyebabkan perdarahan vagina setelah melakukan hubungan seksual. Rasa gatal atau rasa tidak enak pada vulva bisa disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia maupun karsinoma in situ (kanker stadium awal yang belum menyebar ke daerah lain). Luka terbuka yang menimbulkan nyeri di vulva bisa disebabkan oleh infeksi herpes atau abses. Luka terbuka tanpa rasa nyeri bisa disebabkan ole kanker atau sifilis. Kutu kemaluan (pedikulosis pubis) bisa menyebabkan gatal-gatal di daerah vulva. Vulvitis dapat juga menyebabkan nyeri lokal sebagai tambahan pada gejala-gejala diatas. Nyeri pada area vulvar dirujuk sebagai vulvodynia.
  • 8. 8 Pada sampai dengan 5% dari wanita-wanita, vulvovaginitis bakteri mungkin menyebabkan persoalan kekambuhan. Infeksi bakteri yang kambuh terjadi ketika seorang wanita mempunyai empat atau lebih infeksi-infeksi dalam satu tahun yang tidak berhubungan dengan penggunaan antibiotik. Infeksi-infeksi bakteri yang kembuh mungkin dihubungkan pada kondisi medik yang mendasarinya dan mungkin memerlukan perawatan yang lebih agresif. D. Diagnosa Infeksi ragi vagina disarankan ketika kotoran putih yang seperti keju dicatat pada dinding-dinding dari vagina, namun gejala-gejala dari infeksi ragi vagina adalah tidak spesifik dan mungkin adalah akibat dari kondisi-kondisi lain. Untuk menegakan diagnosis secara pasti dan menyampingkan penyebab-penyebab lain apa saja dari gejala-gejala, dokter anda mungkin mengambil specimen yang digores dari area yang terpengaruh untuk analisa mikroskopik atau untuk pembiakan dalam laboratorium. Identifikasi dari ragi dibawah mikroskop, jika memungkinkan, adalah cara yang paling murah dan paling cepat dan akurat untuk menegakan diagnosis. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan karakteristik cairan yang keluar dari vagina. Contoh cairan juga diperiksa dengan mikroskop dan dibiakkan untuk mengetahui organisme penyebabnya. Untuk mengetahui adanya keganasan, dilakukan pemeriksaan Pap smear. Pada vulvitis menahun yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan biasanya dilakukan pemeriksaan biopsi jaringan. E. Pengobatan Jika cairan yang keluar dari vagina normal, kadang pembilasan dengan air bisa membantu mengurangi jumlah cairan. Cairan vagina akibat vaginitis perlu diobati secara khusus sesuai dengan penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi, diberikan antibiotik, anti-jamur atau anti-virus, tergantung kepada organisme penyebabnya. Untuk mengendalikan gejalanya bisa dilakukan pembilasan vagina dengan campuran cuka dan air. Tetapi pembilasan ini tidak boleh dilakukan terlalu lama dan terlalu sering karena bisa meningkatkan resiko terjadinya peradangan panggul. Jika akibat infeksi labia (lipatan kulit di sekitar vagina dan uretra) menjadi menempel satu sama lain, bisa dioleskan krim estrogen selama 7-10 hari. Selain antibiotik, untuk infeksi bakteri juga diberikan jeli asam propionat agar cairan vagina lebih asam sehingga mengurangi pertumbuhan bakteri. Pada infeksi menular seksual, untuk mencegah berulangnya infeksi, kedua pasangan seksual diobati pada saat yang sama. Penipisan lapisan vagina pasca menopause diatasi dengan terapi sulih estrogen. Estrogen bisa diberikan dalam bentuk tablet, plester kulit maupun krim yang dioleskan langsung ke vulva dan vagina.
  • 9. 9 Pengobatan Umum Untuk Vaginitis Jenis infeksi Pengobatan Jamur terconazole (krim, tablet vagina atau supositoria) Bakteri Biasanya metronidazole atau clindamycin (tablet vagina) atau metronidazole (tablet). Jika penyebabnya gonokokus biasanya diberikan suntikan ceftriaxon & tablet doxicyclin Klamidia Doxicyclin atau azithromycin (tablet) Trikomonas Metronidazole (tablet) Virus papiloma manusia (kutil genitalis) Asam triklorasetat (dioleskan ke kutil), untuk infeksi yg berat digunakan larutan nitrogen atau fluorouracil (dioleskan ke kutil) Virus herpes Acyclovir (tablet atau salep) Selain obat-obatan, penderita juga sebaiknya memakai pakaian dalam yang tidak terlalu ketat dan menyerap keringat sehingga sirkulasi udara tetap terjaga (misalnya terbuat dari katun) serta menjaga kebersihan vulva (sebaiknya gunakan sabun gliserin). Untuk mengurangi nyeri dan gatal-gatal bisa dibantu dengan kompres dingin pada vulva atau berendam dalam air dingin. Untuk mengurangi gatal-gatal yang bukan disebabkan oleh infeksi bisa dioleskan krim atau salep corticosteroid dan antihistamin per-oral (tablet). Krim atau tablet acyclovir diberikan untuk mengurangi gejala dan memperpendek lamanya infeksi herpes. Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri. F. Pencegahan Kebersihan yang baik dapat mencegah beberapa jenis vaginitis dari berulang dan dapat meredakan beberapa gejala: 1. Hindari bathtub dan pusaran air panas spa. Bilas sabun dari luar daerah genital Anda setelah mandi, dan keringkan area itu dengan baik untuk mencegah iritasi. Jangan gunakan sabun wangi atau kasar, seperti yang dengan deodoran atau antibakteri. 2. Hindari iritasi. Ini termasuk tampon dan bantalan berparfum. 3. Usap dari depan ke belakang setelah menggunakan toilet. Hindari penyebaran bakteri dari tinja ke vagina. Hal-hal lain yang dapat membantu mencegah vaginitis meliputi: 1. Jangan gunakan douche. Vagina anda tidak memerlukan pembersihan lain dari mandi biasa. Berulang menggunakan douche mengganggu organisme normal yang berada di
  • 10. 10 vagina dan dapat benar-benar meningkatkan risiko infeksi vagina. Douche tidak menghilangkan sebuah infeksi vagina. 2. Gunakan kondom lateks laki-laki. Ini membantu mencegah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. 3. Pakailah pakaian katun dan stoking dengan pembalut di selangkangannya. Jika Anda merasa nyaman tanpa itu, langsung mengenakan pakaian tidur. Ragi tumbuh subur di lingkungan lembab.
  • 11. 11 BAB III ASUHAN KEBIDANAN (SOAP) Tanggal : 20 maret 2011 Tempat : Ruang pemeriksaan Jam : 09.15 wib SUBYEKTIF Nama ibu : Ny. N Nama suami : Tn. K Umur : 29 th Umur : 30 th Suku/kebangsaan : indonesia suku/kebangsaan : indonesia Agama : islam Agama : islam Pendidikan : SD Pendidikan : SMP Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wirausaha Alamat : Dukuh waluh Alamat : Dukuh waluh  Alasan Datang : - Ibu mengatakan ingin memeriksaan keadaannya.  Keluhan Utama : - Ibu mengatakan ibu mengalami keputihan yang sangat banyak dan merasa gatal di daerah vaginanya dan di sertai nyeri perut bagian bawah. - Ibu mengatakan habis melahirkan anaknya yang pertama seminggu yang lalu,dan ibu mengatakan belum pernah keguguran. OBYEKTIF Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis TTV : Tekanan darah : 120/80 mmhg Suhu tubuh : 37 C
  • 12. 12 Nadi : 88X/menit Genetalia : terlihat keluar keputihan/cairan kental,berbau,berwarna kuning kehijauan dan vagina berwarna merah menyala,vagina iritasi. ASSESMENT Diagnosa : Ny.N umur 29 tahun PIA0AhI post partem hari ke 8 dengan Vaginitis. Data dasar : Subyektif : - Ibu mengatakan ibu mengalami keputihan yang sangat banyak dan merasa gatal di daerah vaginanya dan di sertai nyeri perut bagian bawah. - Ibu mengatakan habis melahirkan anaknya yang pertama seminggu yang lalu dan ibu mengatakan belum pernah keguguran. - Obyektif : Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis TTV : Tekanan darah : 120/80 mmhg Suhu tubuh : 37 C Nadi : 88X/menit Genetalia : terlihat keluar keputihan/cairan kental,berbau,berwarna kuning kehijauan dan vagina berwarna merah menyala,vagina iritasi. Masalah : Keputihan banyak kental berwarna kuning kehijauan berbau dan gatal serta nyeri perut bagian bawah. Kebutuhan : Atasi keluhan ibu. PLANNING 1. Memberikan privasi selama pemeriksaan  Evaluasi : ibu sudah merasa aman dan nyaman. 2. Memberitahukan hasil diagnosa pemeriksaan kepada ibu.  Evaluasi : ibu sudah mengerti dan tahu bahwa ia terkena vaginitis. 3. Menjelaskan tentang penyakit vaginitis yang di derita oleh ibu  Evaluasi : ibu sudah paham bahwa penyakit yang di deritanya di sebabkan oleh bakteri,jamur dan virus.
  • 13. 13 4. Menjelaskan kepada ibu tentang penyebab dari Vaginitis  Evaluasi : ibu sudah tau dan paham bahwa penyakitnya ini di sebabkan karena infeksi bakteri sehingga timbul peradangan. 5. Memberitahu kepada ibu resiko-resiko penularan terhadap penyakit vaginitis  Evaluasi : ibu sudah paham dan tau bahwa penyakitnya dapat menular melalui hubungan sexsual. 6. Memberikan Motivasi kepada ibu dan harapan masa depan bahwa penyakit ini masih bisa sembuh dan ada obatnya.  Evaluasi : ibu mengerti dan paham apa yang di jelaskan oleh bidan. 7. Memberikan terapi obat-obatan pada ibu dan memberi nasehat agar obatnya di minum.  Evaluasi : ibu sudah mendapatkan obat dan bersedia untuk meminumnya. 8. Memberitahu kepada ibu untuk menjaga kebersihan daerah genetalia karena ini merupakan faktor terpenting.  Evaluasi : ibu sudah tau dan mau menjaga kebersihan daerah genetalianya.
  • 14. 14 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Vaginitis adalah peradangan yang terjadi pada vagina yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri,jamur dan virus. Penyakit ini dapat menular melalui hubungan suami istri. Tetapi penyakit ini juga bisa sembuh dengan terapi obat yang di berikan oleh tenaga kesehatan. Gejala dari penyakit ini adalah dengan keputihan yang mengganggu yaitu dengan keputihan yang jumlah banyak berbau dan gatel. Cara mudah mencegah penyakit ini adalah dengan menjaga selalu kebersihan daerah genetal anda. B. Saran Penulis menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna, maka dari itu bagi pembaca yang mempunyai kritik dan saran yang bersifat membangun kesempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
  • 15. 15 DAFTAR PUSTAKA  Fection,yestion.2010.http://www.totalkesehatananda.com/yeastinfection1.html.diakses tgl 19 jam 17.50.  Istikomah,Nurul.2010.Asuhan keperawatan dengan klien vaginitis.http://snizty.blogspot.com/2010/04/Asuhan-Keperawatan-dengan-klien-html.diakses tanggal 20 jam 00.00 wib.