SlideShare a Scribd company logo
1 of 80
Download to read offline
PRINSIP
HYGIENE SANITASI PANGAN
OLEH : RAHMAWATI, S.KM.,M.Kes
POLTEKKES KEMENKESKES BANJARMASIN
HYGIENE SANITASI PANGAN
❖ Semua tindakan yang dilakukan untuk membebaskan
makanan dari segala bahaya yang dapat mengganggu
kesehatan mulai dari penanganan bahan sampai
dengan makanan siap disajikan
Upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang,
tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan lainnya
??? BAHAYA PADA PANGAN
➢ Terdapatnya pencemar makanan (fisik, kimia, biologis)
dalam jumlah yang cukup pada makanan
❖ Bahan makanan tidak layak konsumsi
❖ Makanan terkontaminasi / tercemar
❖ Kondisi makanan menguntungkan kehidupan mikroba
patogen (nutrien, suhu, kelembaban, pH dll yang optimum)
MACAM BAHAN PENCEMAR MAKANAN
A. JASAD HIDUP MIKROBA :
❖ Bakteri
❖ virus
❖ Amuba / protozoa
❖ kapang, contoh Aspergillus falvus & Asp.parasiticus
mengahsil racun aflatoksin
❖ Cacing
B. BAHAN KIMIA : residu pestisida, logam berat, BTM
C. FISIK : tanah, batu, kaca, rambut manusia, bagian dari
hewan
Bakteri paling dominan karena dapat menggunakan
Makanan tidak hanya sebagai pembawa ttp juga media
SUMBER PENCEMAR MAKANAN
A. MANUSIA
B. BAHAN MAKANAN
C. BINATANG
D. PERALATAN
E. LINGKUNGAN : TANAH, UDARA DAN AIR
Pencemaran makanan dari sumber ini dapat terjadi pada
Setiap tahap penanganan makanan
6
Mulut
Hidung
Rambut
Usus
Saluran
pembuangan
Telinga
Badan
SUMBER CEMARAN DARI TUBUH
SUMBER CEMARAN DARI TUBUH
1. HIDUNG
2. MULUT
3. TELINGA
4. ISI PERUT
5. KULIT : NORMAL, LUKA TERBUKA, BISUL BERNANAH
6. RAMBUT
SUMBER CEMARAN KARENA PERILAKU
1. TANGAN KOTOR
2. BATUK, BERSIN ATAU PERCIKAN LUDAH
3. MENYISIR RAMBUT DEKAT MAKANAN
4. PERHIASAN YANG DIPAKAI
BERSIN :
1. Udara yang keluar dari rongga hidung ini
dapat mencapai kecepatan 250 km/jam
2. Bersin dapat menyebarkan penyakit lewat butir-
butir yang terinfeksi mikroba yang diameternya antara
0,5 hingga 5 µm
3. Sekitar 40.000 butir air seperti itu dapat
dapat dihasilkan setiap kali bersin
Pada masing-masing telapak tangan
terdapat sekitar 500.000 bakteri
PENCEMARAN DARI PENJAMAH MAKANAN
PENCEMARAN DARI PENJAMAH MAKANAN
PENCEMARAN DARI BAHAN
PENCEMARAN DARI PERALATAN
1. MENGGUNAKAN BAHAN MAKANAN YANG BAIK
2. MENCEGAH KONTAMINASI MAKANAN PADA
SETIAP TAHAP PENANGANAN MAKANAN
3. MENCEGAH PERTUMBUHAN, PERKEMBANGBIAKAN
DAN AKTIVITAS MIKROBA DALAM MAKANAN PADA
TAHAP PENYIMPANAN BAHAN / MAKANAN MASAK
4. MEMBUNUH MIKROBA DAN ATAU MENGINAKTIFKAN
TOKSIN DLM MAKANAN PADA TAHAP PENGOLAHAN
MAKANAN
PRINSIP HYGIENE SANITASI MAKANAN
FOOD FLOW ( LAJUR MAKANAN )
Penerimaan
Bahan Makanan
Pencucian
Bahan Makanan
Penyimpanan
Bahan Makanan
sejuk dingin beku
Dingin sekali Suhu ruangan
Peracikan /
Persiapan
Pemasakan
Pewadahan
makanan masak
Penyajian
Penyimpanan
Makanan masak
Pemanasan
kembali
(1)
(2)
(2)
(2)
(2)
(2)
(2)
(3)
(4)
(4)
(3)
PENERAPAN PRINSIP HSM DALAM
PENANGANAN MAKANAN
1. PEMILHAN BAHAN MAKANAN
2. PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
3. PENGOLAHAN MAKANAN
4. PENYIMPANAN MAKANAN MASAK
5. PENGANGKUTAN MAKANAN
6. PENYAJIAN MAKANAN
PENGENDALIAN TERHADAP FAKTOR MAKANAN
PEMILIHAN BAHAN MAKANAN
➢ TUJUAN :
BAHAN MAKANAN YANG DIGUNAKAN DALAM PENGOLAHAN
MAKANAN LAYAK DAN AMAN UNTUK DIKONSUMSI
➢ PERLU DIKENALI MACAM BAHAN MAKANAN :
➢ PERLU DIKENALI TANDA-TANDA MAKANAN YANG BAIK :
➢ PERLU DIKENALI TANDA-TANDA KERUSAKAN MAKANAN :
MACAM BAHAN PANGAN
CARA MENGENALI KONDISI BAHAN PANGAN
BEBERAPA TANDA-TANDA KERUSAKAN
TANDA KERUSAKAN JENIS MAKANAN PENYEBAB
Perubahan Kekenyalan Produk daging dan ikan Pemecahan struktur daging oleh
berbagai bakteri
Perubahan Kekentalan Susu, santan dll Bakteri Pseudomonas
marginalis
Pembentukan Lendir Produk daging, ikan dan
sayuran
Pertumbuhan kamir dan
beberapa bakteri
Pembentukan asam Hampir semua bahan
makanan
Beberapa bakteri pembentuk
asam
Pembentukan warna :
- hijau dan kuning
- warna hitam
Produk daging
Sayur-sayuran
Beberapa bakteri
Kapang dan beberapa bakteri
Perubahan bau Beberapa bahan makanan
Produk ikan
Terbentuknya amonia, H2S
akibat mikroba
Terbentuknya trimetilamin dan
histamin
 Makanan yg diolah pabrik dan biasanya dikemas dalam
kaleng, botol, doos, baik cara vacuum atau biasa
 Ciri :
 Terdaftar di Badan POM) dg kode nomor :
 ML : import
 MD : produk dalam negeri
 Kemasan masih baik, utuh, tidak rusak, bocor, kembung
 Minuman dlm botol tidak berubah warna/keruh/tidak ada
gumpalan
 Belum kadaluwarsa
 Segel penutup masih terpasang dg baik
 Merk/label jelas nama pabrik pembuatnya
 Bahaya kontaminasi :
 Clostridium botulinum pd makanan protein dlm kaleng
 Logam berat (Pb, Cd) kaleng dg kelingan patri
 Kerusakan pd makanan kadaluwarsa
MAKANAN OLAHAN PABRIK
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
➢ PRINSIP PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN :
Megupayakan makanan yang disimpan tetap awet dan layak untuk
digunakan, dengan cara :
1. Mencegah terjadinya kontaminasi pada bahan makanan
2. Mencegah pertumbuhan, perkembanganbiakan dan aktivitas
mikroba pada makanan
➢ TEHNIK / CARA PENYIMPANAN DISESUAIKAN DENGAN JENIS
BAHAN MAKANAN YANG DISIMPAN
➢ BAHAN MAKANAN YANG TIDAK MUDAH RUSAK SEHARUSNYA
DISIMPAN DALAM GUDANG YANG MEMENUHI SYARAT SANITASI
➢ penyimpanan bahan makanan yang mudah rusak :
- harus memperhatikan suhu dan lama penyimpanan
- sebaiknya dicuci terlebih dahulu :
❖ bahan makanan yang langsung dimakan spt buah-buahan dicuci
dengan air mendidih atau yang mengandung Chlorine 50 ppm
❖ bahan makanan masih akan diolah, cuci dg air bersih yang mengalir
CARA PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
1. Penyimpanan sejuk, suhu penyimpanan 10 – 15 oc untuk jenis
minuman, buah dan sayuran
2. Penyimpanan dingin, suhu penyimpanan 4 – 10 oC untuk makanan
berprotein yang akan segera diolah kembali
3. Penyimpanan dingin sekali, suhu penyimpanan 0 – 4 oC untuk bahan
makanan berprotein yang mudah rusak untuk jangka waktu 24 jam
4. Penyimpanan beku, suhu penyimpanan < 0 oC untuk bahan
makanan berprotein yang mudah rusak untuk jangka
waktu > 24 jam
JANGKA WAKTU
BAHAN MAKANAN < 3 hari < 1 mgu > 1 mgu
Daging, ikan, udang
Telor, susu
Sayur, buah,minuman
Tepung dan biji
-5o s.d - 0oC
5 s.d 7oC
10 oC
25 oC
-10 s.d -5oC
0 s.d -5oC
10 oC
25 oC
< - 10 oC
< -5 oC
10 oC
25 oC
➢ Ketebalan bahan padat < 10 cm
➢ Kelembaban udara dalam ruang 80 – 90 %
➢ Dilakukan pada suhu sebagai berikut :
PENYIMPANAN BAHAN MENTAH
SANITASI GUDANG PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
Mencakup dua hal pokok, yaitu :
A. SEGI PENGATURAN :
❖ Barang yang disimpan harus mudah diambil dan mudah dalam cara
penyimpanannya / pengisiannya
❖ Adanya rotasi giliran yang baik dan teratur ntara barang lama dan
barng baru
❖ Adanya sistem lalu lintas barang yang baik
B. SEGI KESEHATAN GUDANG :
❖ Harus rapat serangga dan tikus
❖ Tinggi rak dan pallet barang dari permukaan lantai minimal 30 cm
❖ Jarak antara penyimpanan barang yang paling atas dengan langit-
langit minimal 50 cm
PENGOLAHAN MAKANAN
❖ Mengikuti kaidah prinsip cara produksi makanan yang baik
❖ Dilaksanakan pada dapur yang memenuhi persyaratan H&S :
➢ Konstruksi yang menjamin terpenuhinya ventilasi, penerangan yang
cukup, bebas serangga dan tikus
➢ Kebersihan terpelihara dengan baik
➢ Dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yang cukup
➢ Tata letak dapur yang tidak memungkinkan terjadinya kontaminasi
silang
❖ Menggunakan peralatan masak yang memenuhi syarat :
(bahan, keutuhan, fungsi dan kebersihan)
❖ Memperkerjakan Penjamah makanan yang sehat, ber-
prilaku sehat dan hygienis
❖ Teknik memasak yang menjamin makanan aman untuk
dikonsumsi
HAL PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMASAK
1. Wadah
• Setiap makanan ditempatkan pada wadah yang terpisah
• Pemisahan didasarkan pd saat makanan mulai dioleh dan jenis
makanan
• Tiap wadah mempunyai tutup ttp berventilasi shg dpt mengeluarkan
uap air
• Makanan berkuah dipisah antara lauk dg saus/ kuahnya
2. Suhu
• Makanan kering/gorengan disimpan pd suhu kamar (25-30ºC)
• Makanan basah (kuah, sup, gulai) hrs segera disajikan dg suhu >
60ºC
• Makanan basah yg masih lama disajikan disimpan pd suhu < 10ºC
CARA PENYIMPANAN MAKANAN MASAK
3. Waktu Tunggu (holding time)
• Makanan yg berada pd daerah aman
 Makanan yg baru dimasak berada krn suhunya >60ºC
 Waktu tunggu < 4 jam (suhu dpt diabaikan)
 Makanan yg suhunya makin mendekati danger area
mempunyai waktu tunggu yg semakin singkat
 Makanan yg disimpan pd suhu dingin harus dipanaskan
kembali sebelum dihidangkan (reheating)
4. Rak Penyimpanan
• Bersih, kering&sejuk, tdk terkena sinar matahari
langsung
• Mudah dijangkau petugas
• Jarak rak terendah dari lantai dan dari dinding 15 cm,
tertinggi tidak menyentuh langit-langit
 Pencemaran dlm pengangkutan dpt
berupa pencemaran fisik, mikroba,
maupun kimia
 Untuk mengurangi sumber
pencemaran :
 Pengangkutan tidak bercampur dg bahan
berbahaya dan beracun (pupuk,
pestisida)
 Kendaraan pengangkut makanan tdk
dipakai utk keperluan lain (orang, hewan,
barang, bahan kimia)
 Kendaraan selalu dlm keadaan bersih
 Hindari perlakuan manusia selama
pengangkutan (ditumpuk, diinjak2)
 Kendaraan khusus dg konstruksi
hygienis, berpendingin
PENGANGKUTAN MAKANAN
 Makanan siap santap lebih rawan thd pencemaran shg perlu
perlakuan ekstra hati2
 Prinsip :
 Setiap makanan mempunyai wadah masing2
 Isi makanan tdk terlalu penuh utk menghindari kondensasi (akan cepat
basi)
 Wadah hrs utuh, kuat, ukuran memadai dan terbuat dari bhn anti karat/
bocor
 Pengangkutan dlm waktu lama hrs dg suhu tetap panas (> 60ºC)/ tetap
dingin (< 10ºC)
 Selama perjalanan wadah hrs tetap tertutup
 Kendaraan pengangkut khusus utk makanan dan tidak dipakai utk
keperluan lain
PENGANGKUTAN MAKANAN SIAP SANTAP
Prinsip Wadah
 Setiap jenis makanan ditempatkan dalam
wadah terpisah dan diusahakan tertutup
terutama wadah yg berada tidak satu
level dengan wadah lainnya
 Tujuan :
 Menhindari kontaminasi silang
 Bila satu tercemar yg lain dpt
diamankan
 Memperpanjang masa saji makanan
sesuai dg tingkat kerawanan
makanan
PRINSIP PENYAJIAN MAKANAN
 Makanan yg mengandungkadar air tinggi (kuah, soto,
sup) baru dicampur menjelang dihidangkan
 Tujuan
Mencegah makanan agar tidak mudah rusak/ basi
 Setiap bahan yg disajikan merupakan bahan
makanan yg dapat dimakan
 Hindari pemakaian bahan yg membahyakan
kesehatan (stekker besi, tusuk gigi, bunga plastik)
 Tujuan
 Mencegah kecelakaan/ gangguan akibat salah makan
PRINSIP KADAR AIR
PRINSIP EDIBLE PART
 Makanan yg ditempatkan dalam satu wadah
(doos/rantang) harus dipisah masing2 jenis makanan
agar tidak campur aduk
 Tujuan : Mencegah kontaminasi silang
 Setiap peralatan yg digunakan hrs bersih dan baik
(wadah & tutupnya, doos, piring, gelas, mangkuk, dll)
 Bersih : dicuci secara hygienis
 Baik : utuh, tidak rusak, cacat, bekas pakai
 Tujuan :
- Mencegah penularan penyakit
- Memberikan penampilan yg estetis
PRINSIP BERSIH
PRINSIP PEMISAH
 Makanan yg hrs disajikan panas diusahakan tetap
dlm keadaan panas
 Sebelum ditempatkan dlm alat saji panas (food
warmer) suhu makanan hrs > 60
 Alat terbaik adalah bin mary (bak penyaji panas)
 Tujuan
 Mencegah pertumbuhan bakteri
 Meningkatkan selera
PRINSIP PANAS
 Setiap penanganan
makanan / alat makan
tidak kontak langsung
dg anggota tubuh
terutama tangan dan
bibir
 Tujuan :
 Mencegah pencemaran
dari tubuh
 Memberikan penampilan
sopan dan baik
PRINSIP HANDLING
1. Tepat Menu
• Sesuai pesanan konsumen (macam, jumlah, cara penyajian)
• Type konsumen dalam pemesananmenu :
 Menyerahkan sepenuhnya pengaturan menu kpd pengusaha
 Menyerahkan kpd pengusaha dg pesanan tertentu yg hrs dipenuhi
 Konsumen yg mengatur dan pengusaha hrs mengikuti
2. Tepat Waktu
• Sesuai dg waktu penyajian
• Penyajian tunggal : hanya satu peristiwa makan saja (makan siang)
• Penyajian berangkai : penyajian terus menerus (karyawan
perusahaan : makan pagi, snack, makan siang, sesuai jadwal yg telah
disusun)
PRINSIP TEPAT PENYAJIAN
3. Tepat Tata Hidang
• Cara penyajian sesuai pesanan
• Pesan prasmanan harus dihidangkan secara
prasmanan
4. Tepat Volume
• Makanan disajikan sesuai jumlahnya dg pesanan
• Perlu disediakan cadangan makanan utk menjaga
kemungkinan kekurangan (citra perusahaan)
• Pengusaha dpt memperhitungkan harga atas
kemungkinan tsb sebesar 10%
• Tujuan :
 Menjaga citra dan profesionalisme perusahaan
“5 KUNCI
KEAMANAN
PANGAN”
“Mikroba terbawa oleh pangan, serbet, dan
peralatan yang dapat mencemari pangan dan
menyebabkan penyakit”
❖ Cuci tangan sebelum dan sesering mungkin saat
pengolahan pangan
❖ Cuci tangan sesudah dari toilet
❖ Cuci dan sanitasi seluruh permukaan yang kontak
dengan pangan dan alat pengolahan pangan
❖ Jagalah area dapur dan pangan dari serangga, hama
dan binatang lainnya
1. JAGALAH KEBERSIHAN
2. Pisahkan pangan mentah
dari pangan matang
Pangan mentah, terutama
daging, mengeluarkan cairan
yang dapat mengandung bakteri
patogen dan bisa mencemari
pangan matang
3. Masaklah dengan benar
➢ Memasak pangan dengan tepat dapat
membunuh mikroba patogen.
➢ Suhu dimasak diatas 70°C memberikan
kepastian aman dikonsumsi terutama bahan
pangan daging.
➢ Untuk daging, usahakan cairannya bening, tidak
berwarna merah muda.
➢ Agar lebih yakin gunakanlah termometer
4.JAGALAH PANGAN
PADA SUHU AMAN
➢ Jangan membiarkan pangan matang pada suhu
ruang lebih dari 2 jam
➢ Simpan pangan yang mudah rusak dikulkas
(dibawah suhu 5°C)
➢ Pertahankan suhu pangan lebih dari 60°C
sebelum disajikan
➢ Jangan menyimpan pangan terlalu lama pada
lemari pendingin
➢ Jangan biarkan pangan beku mencair pada suhu
ruangan
5. GUNAKAN AIR DAN BAHAN
BAKU YANG AMAN
Bahan baku termasuk
air dapat terkontaminasi
mikroba patogen &
bahan kimia barbahaya.
Racun dapat terbentuk
dari pangan yang rusak
dan berjamur
Memilih bahan baku &
perlakuan sederhana
seperti mencuci
mengurangi resiko
SAMPEL/ CONTOH
• Setiap menu hrs ada satu porsi sampel (contoh) yg
disimpan sbg bank sampel, utk konfirmasi bila terjadi
gangguan/ tuntutan konsumen
• Sampel disimpan dlm lemari es (< 10 °C ) selama 1x
24 jam
• Gunakan doos/ kantong plastik steril (direbus) utk
tiap jenis makanan
JENIS MAKANAN JUMLAH
Makanan kering/gorengan dan kue 1 potong
Makanan berkuah 1 potong+kuah 1 sdk sayur
Makanan penyedap/sambal 2 sdm
Makanan cair 1 sdk sayur
Nasi 1 takaran porsi (100 g)
Minuman 100 cc (1/2 gelas)
Banyaknya makanan yang disimpan
OLEH :
RAHMAWATI, S.KM.,M.Kes
POLTEKKES BANJARMASIN JURUSAN KESLING
PENCUCIAN DAN PENYIMPANAN
PERALATAN MAKANAN
➢ SASARAN KEGIATAN :
❖ Peralatan yang digunakan untuk
pengolahan makanan
❖ Peralatan yang digunakan untuk
menyajikan makanan
➢ TUJUAN :
Peralatan yang digunakan untuk
pengolahan dan penyajian makanan
memenuhi syarat kebersihan baik
fisik maupun kualitas bakteriologis :
❖ Angka kuman /TPC :
- Jabo : 0 koloni/cm2
- TPM selain Jabo : < 100 koloni/cm2
❖ E.Coli : negatip
1. TERSEDIANYA SARANA PENCUCIAN
- Agar dpt dilakukan pencucian yg hygienis dan sehat
- Tradisional, setengah modern, modern
- Yg paling sederhana : bak perendaman dan pembilasan
dengan air sekali pakai
2. DILAKSANAKANNYA TEKNIS PENCUCIAN
Selengkap apapun sarana tak akan memberikan hasil baik
bila tidak dilaksanakan teknis pencucian yg baik
3. MENGETAHUI DAN MENGERTI MAKSUD PENCUCIAN
Agar dilaksanakan dg penuh tanggung jawab utk mendapatkan
hasil terbaik
PRINSIP PENCUCIAN
 PERANGKAT KERAS (HARDWARE)
 Adalah sarana yg dpt dipakai berulang, sedikitnya terdiri
dari 3 bagian :
 Bagian persiapan
 Bagian pencucian (1 – 3 bak/ bagian) :
 Bagian pencucian
 Bagian pembersihan
 Bagian desinfeksi
 Bagian pengeringan/ penirisan
SARANA PENCUCIAN
Sarana pencucian peralatan
 PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE)
 Bersifat habis pakai ( air bersih, zat pembersih, bahan penggosok
dan desinfektan, deodorant)
 MODEL PENEMPATAN BAK CUCI
Penempatan bak-bak pencucian dapat ditempatkan dlm beberapa
pola sesuai lingkungan yg tersedia, yaitu :
 Pola lurus
 Pola siku
 Pola berputar
 Pola T
Ukuran bak pencucian minimal 75x75x45 cm
Bidang kerja dibuat datar dg kemiringan tertentu sehingga air tidak
tergenang dan pd bag pinggir ditinggikan (galangan) shg air tidak
menetes kemana-mana dan pd bag permukaan terendah dibuat
lubang pembuangan ke sal pembuangan
Pola lurus
A B C D E
A B C
D
E
B C D
A E
A B C
D
E
Pola Siku
Pola berputar
Pola T
A : penyiapan & pemisahan kotoran (scraping)
B : bak perendam (flushing)
C : bak pencucian & pembilasan (washing)
D : bak desinfeksi ( sanitizing)
E : tempat penirisan
TEKNIK PENCUCIAN
1. SCRAPING (membuang sisa kotoran)
▪ Memisahkan segala
kotoran dan sisa makanan
pd peralatan yg akan
dicuci
▪ Kotoran dikumpulkan di
tempat sampah (kantong
plastik), selanjutnya diikat
dan dibuang ke tempat
sampah yg kedap air, atau
utk makanan ternak
▪ Jangan mencuci peralatan
yg masih terdapat sisa
makanan karena akan
mengotori bak cuci
2. FLUSHING (merendam dalam air)
▪ Mengguyurkan air ke dalam
peralatan yg akan dicuci shg
terendam seluruh permukaan
peralatan
▪ Tujuan : memberi kesempatan
peresapan air ke dalam sisa
makanan yg menempel/
mengeras shg menjadi mudah
utk dibersihkan/terlepas dari
permukaan alat.
▪ Waktu perendaman tergantung
kondisi peralatan
▪ Lebih efektif menggunakan air
panas (60ºC)
3. WASHING ( mencuci dgn detergent)
 Mencuci peralatan dg menggosok dan
melarutkan sisa makanan dg zat
pencuci/detergent (bubuk/cair)
 Hindari penggunaan sabun krn tidak
melarutkan lemak, sukar larut dlm air,
menempel pd peralatan
 Menggunakan sabut, tapas, zat pembuang
bau (abu gosok, arang/air jeruk nipis)
 Bagian2 yg perlu diperhatikan :
- Permukaan tempat makanan
- Bagian yg kontak dg tubuh ( bibir gelas,
ujung sendok)
- Bagian yg tidak rata, bergerigi, berpori
4. RINSING (membilas dg air bersih)
 Mencuci peralatan yg telah digosok
dg detergent dg cara dibilas dg air
bersih
 Air harus banyak, mengalir dan selalu
diganti
 Setiap peralatan dibilas dg cara
menggosok dg tangan/ tapas bersih
sampai kesat
 Lebih baik dilakukan menggunakan
air bertekanan tinggi shg melarutkan
sisa kotoran atau sisa bahan pencuci
(tekanan 15 psi = 1,2 kg/cm²) atau
dg gravitasi dari menara air setinggi
10 m.
5. SANITIZING/DESINFECTION (membebashamakan)
 Tindakan sanitasi utk membebashamakan
peralatan setelah proses pencucian. Cara
desinfeksi yg aman :
 Direndam dlm air panas 100ºC selama 2 menit
 Larutan chlor aktif 50 ppm
 Udara panas (oven)
 Sinar UV ( matahari pagi pk 9 – 11) atau dari alat
elektrik
 Dg uap panas (steam) pd dishwasher machine
Gambar 1. Portable Hot Steam Sanitizer Type B
ALAT STRELISASI PERALATAN MAKAN
6. TOWELLING (mengeringkan)
 Mengusap dg kain/lap bersih
 Tujuan : menghilangkan sisa kotoran, noda detergent,
noda khlor
 Penggunaan lap pada alat yg sudah dicuci bersih tidak
boleh dilakukan kecuali menggunakan lap steril sekali
pakai
PENYIMPANAN PERALATAN
Peralatan makan
yang sudah dicuci
bersih harus
disimpan pada
tempat yang bersih,
tertutup sehingga
tidak terjadi
kontaminasi ulang
pada peralatan
1. Menghilangkan kotoran-kotoran kasar
• Scraping/ pemisahan kotoran sebelum dicuci
• Pakai sabut, tapas, abu gosok
• Air bertekanan tinggi 15 psi
2. Menghilangkan lemak dan minyak
• Direndam air panas 60º C, segera dicuci
• Direndam dalam larutan detergent (lemon shop), bukan
sabun
MAKSUD PENCUCIAN
4. Menghilangkan bau
• Melarutkan dg air jeruk nipis dalam larutan pencuci
• Abu gosok, arang/ batu kapur yg mempunyai daya deodorant
• Menggunakan detergent yg baik
5. Melakukan tindakan sanitasi/desinfeksi
• Direndam dg air panas (80ºC /2 menit atau 100ºC/1 menit)
• Direndam dlm air mengandung chlor 50 ppm 2 menit atau air yg
dibubuhi kaporit (2 sdm dlm 100 l air)
• Dijemur dg sinar matahari
• Ditempatkan pada oven penyimpanan piring
6. Pengeringan
• Handuk khusus bersih dan tidak menimbulkan pengotoran ulang
• Lap bersih sekali pakai yg tdk menimbulkan bekas
• Ditiriskan sp kering dg sendirinya
• TEST KEBERSIHAN FISIK
– Menaburkan tepung pd piring yg sdh dicuci dan kering. Bila
tepung lengket berarti piring belum bersih
– Menaburkan garam pd piring kering, bila garam melekat
berarti belum bersih
– Penetesan air pd piring kering. Bila air menumpuk/tidak
pecah berarti belum bersih
– Penetesan dg alkohol. Bila ada endapan alkohol berarti
belum bersih
– Penciuman, bau amis
– Penyinaran, terlihat kusam/tdk cemerlang
TEST KEBERSIHAN PERALATAN
 TEST KEBERSIHAN BAKTERIOLOGIS
 Usap dengan kapas steril, diperiksa E coli dan
angka kuman,
 Angka total kuman maximal 100/cm²
 E coli harus 0/cm²
 Usap alat dilakukan segera setelah pencucian
 Pemeriksaan sampel usap peralatan dilakukan di
laboratorium yang ditunjuk
 Pencucian peralatan masak dan makan adalah awal dari
tahapan sanitasi makanan
 Dalam pencucian peralatan harus bersih secara fisik dan
bakteriologis
 Tanda yg mudah utk mengetahui tk kebersihan adalah bersih
secara fisik dan bebas bau amis/lemak
 Detergent yg baik adalah yg dpt melarutkan kotoran dan lemak
 Desinfeksi sederhana adalah dg sinar UV dari matahari pd jam
9.00 – 11.00
 Kebersihan adalah pangkal kesehatan
 Mencucilah dengan air bersih dan mengalir
KESIMPULAN
➢ Food grade artinya kemasan yang seluruh material
serta alat manufaktur yang bersentuhan langsung
dengan kemasan terbukti aman dikonsumsi.
➢ Kemasan food grade akan tetap aman bagi
kesehatan manusia meskipun terpapar suhu dan
lingkungan yang cukup ekstrem. Artinya, Anda bisa
memanaskan makanan dalam kemasan food
grade tanpa takut adanya komponen beracun yang
bermigrasi ke makanan.
FOOD GRADE
4 jenis plastik yang bisa digunakan untuk mewadahi makanan.
PETE atau PET (kode 1)
Sangat cocok untuk produk minuman, mulai dari air mineral
atau jus. Sifatnya yang kuat dan jernih sangat disarankan untuk
dikemas mewadahi produk minuman oleh karena itu banyak
produk minuman yang menggunakan jenis plastik ini.
Kemasan ini hanya boleh digunakan untuk satu kali pemakaian,
dan tidak disarankan untuk produk dengan suhu di atas 60
derajat celcius.
HDPE (kode 2)
Jenis high-density polyethylene merupakan jenis plastik yang
punya ketahanan kimia yang baik. Sama seperti kemasan PET
yang direkomendasikan untuk produk botol plastik air mineral
atau sejenisnya, kemasan dengan kode angka 2 ini tepat untuk
produk botol susu, gallon air minum, botol obat.
LDPE (kode 4)
Plastik LDPE berkoda 4 di dalamnya adalah sebuah plastik
fleksibel yang bisa digunakan untuk keperluan makanan ringan.
Botol-botol plastik yang dapat dihancurkan merupakan plastik
yang menggunakan jenis LDPE ini. Walaupun cukup sulit terurai,
namun kandungan zat yang ada tidak bisa mengontaminasi
produk makanan yang dikemas dengan kode ini. Sangat
disarankan untuk kantong belanja, pembungkus makanan segar,
camilan.
PP (kode 5)
Di antara jenis yang lainnya, jenis PP yang memiliki kode angka 5
dalam segitiga panah merupakan hal yang sangat dianjurkan
untuk digunakan dalam pengemasan makanan. Banyak juga
produk yang bisa digunakan berulang-ulang jika kode yang ada
adalah angka 5. Produk seperti botol minum, tempat makan,
kemasan makanan ringan (biskuit, sereal, keripik), sedotan,
merupakan contoh dari plastik PP.
Di luar dari 4 jenis plastik yang ada, sebenarnya ada pula kode
dengan angka 3 dan 6. Namun, ada baiknya sebuah kemasan
makanan tidak menggunakan plastik dengan kode tersebut. Kode
dengan angka 3 berarti PVC, yang biasa ada di sebuah produk kimia
non makanan. Jenis PVC juga diketahui jadi yang paling sulit terurai
di antara jenis lainnya karena punya ketahanan dan kekuatan yang
sangat tinggi.
Lalu ada pula kode 6 yaitu PS. Biasanya jenis ini akan dibuat menjadi
styrofoam. Pemakaian styrofoam memang sudah diklaim tidak
masalah dan tidak berdampak jika digunakan jarang namun citra
styrofoam sebagai jenis plastik berbahaya masih sangat kental di
masyarakat.
MATERI KURSUS PENJAMAH-RAHMAsasasasas.pdf

More Related Content

Similar to MATERI KURSUS PENJAMAH-RAHMAsasasasas.pdf

Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppthamrirendi27
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppthamrirendi27
 
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
Week 10   hygiene dan sanitasi makananWeek 10   hygiene dan sanitasi makanan
Week 10 hygiene dan sanitasi makanansunarto bin sudi
 
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptxPPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptxmandagiautry
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptAnggoroSetiawati
 
Hygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananHygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananGilang Rosul
 
HYGIENE SANITASI PANGAN.pptx
HYGIENE SANITASI PANGAN.pptxHYGIENE SANITASI PANGAN.pptx
HYGIENE SANITASI PANGAN.pptxssuser93c5b4
 
01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minuman01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minumanFadhil Hayat
 
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.ppt
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.pptfdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.ppt
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.pptRiaKasmeri
 
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-ACARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-ANgulya Imroatul
 
5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdf
5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdf5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdf
5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdfFatmaNashriati1
 
HYGIENE SANITASI MAKANAN.ppt
HYGIENE SANITASI MAKANAN.pptHYGIENE SANITASI MAKANAN.ppt
HYGIENE SANITASI MAKANAN.pptandiradhitya
 
Lembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdf
Lembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdfLembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdf
Lembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdfRena Febriana
 
Penyimpanan Bahan Baku dan Makanan.pptx
Penyimpanan Bahan Baku dan Makanan.pptxPenyimpanan Bahan Baku dan Makanan.pptx
Penyimpanan Bahan Baku dan Makanan.pptxWayanparta
 
Hygiene Santasi Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
Hygiene Santasi  Pangan Kanyhhhhhtin.pptxHygiene Santasi  Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
Hygiene Santasi Pangan Kanyhhhhhtin.pptxPuskesmasKebumenII
 
PRINSIP PENGENDALIAN WAKTU & SUHU-OK.ppt
PRINSIP PENGENDALIAN WAKTU & SUHU-OK.pptPRINSIP PENGENDALIAN WAKTU & SUHU-OK.ppt
PRINSIP PENGENDALIAN WAKTU & SUHU-OK.pptMinsataKelas5
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Dokter Tekno
 
Hygiene Santasi Pangan Kantin.pptx
Hygiene Santasi  Pangan Kantin.pptxHygiene Santasi  Pangan Kantin.pptx
Hygiene Santasi Pangan Kantin.pptxazisbustari
 

Similar to MATERI KURSUS PENJAMAH-RAHMAsasasasas.pdf (20)

Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
 
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
Week 10   hygiene dan sanitasi makananWeek 10   hygiene dan sanitasi makanan
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
 
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptxPPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
 
Hygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananHygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi Makanan
 
HYGIENE SANITASI PANGAN.pptx
HYGIENE SANITASI PANGAN.pptxHYGIENE SANITASI PANGAN.pptx
HYGIENE SANITASI PANGAN.pptx
 
01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minuman01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minuman
 
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.ppt
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.pptfdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.ppt
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.ppt
 
Sanitasi dan K3
Sanitasi dan K3Sanitasi dan K3
Sanitasi dan K3
 
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-ACARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
 
5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdf
5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdf5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdf
5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdf
 
Taklimat makanan.pdf
Taklimat makanan.pdfTaklimat makanan.pdf
Taklimat makanan.pdf
 
HYGIENE SANITASI MAKANAN.ppt
HYGIENE SANITASI MAKANAN.pptHYGIENE SANITASI MAKANAN.ppt
HYGIENE SANITASI MAKANAN.ppt
 
Lembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdf
Lembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdfLembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdf
Lembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdf
 
Penyimpanan Bahan Baku dan Makanan.pptx
Penyimpanan Bahan Baku dan Makanan.pptxPenyimpanan Bahan Baku dan Makanan.pptx
Penyimpanan Bahan Baku dan Makanan.pptx
 
Hygiene Santasi Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
Hygiene Santasi  Pangan Kanyhhhhhtin.pptxHygiene Santasi  Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
Hygiene Santasi Pangan Kanyhhhhhtin.pptx
 
PRINSIP PENGENDALIAN WAKTU & SUHU-OK.ppt
PRINSIP PENGENDALIAN WAKTU & SUHU-OK.pptPRINSIP PENGENDALIAN WAKTU & SUHU-OK.ppt
PRINSIP PENGENDALIAN WAKTU & SUHU-OK.ppt
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
 
Hygiene Santasi Pangan Kantin.pptx
Hygiene Santasi  Pangan Kantin.pptxHygiene Santasi  Pangan Kantin.pptx
Hygiene Santasi Pangan Kantin.pptx
 

MATERI KURSUS PENJAMAH-RAHMAsasasasas.pdf

  • 1. PRINSIP HYGIENE SANITASI PANGAN OLEH : RAHMAWATI, S.KM.,M.Kes POLTEKKES KEMENKESKES BANJARMASIN
  • 2. HYGIENE SANITASI PANGAN ❖ Semua tindakan yang dilakukan untuk membebaskan makanan dari segala bahaya yang dapat mengganggu kesehatan mulai dari penanganan bahan sampai dengan makanan siap disajikan Upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan lainnya
  • 3. ??? BAHAYA PADA PANGAN ➢ Terdapatnya pencemar makanan (fisik, kimia, biologis) dalam jumlah yang cukup pada makanan ❖ Bahan makanan tidak layak konsumsi ❖ Makanan terkontaminasi / tercemar ❖ Kondisi makanan menguntungkan kehidupan mikroba patogen (nutrien, suhu, kelembaban, pH dll yang optimum)
  • 4. MACAM BAHAN PENCEMAR MAKANAN A. JASAD HIDUP MIKROBA : ❖ Bakteri ❖ virus ❖ Amuba / protozoa ❖ kapang, contoh Aspergillus falvus & Asp.parasiticus mengahsil racun aflatoksin ❖ Cacing B. BAHAN KIMIA : residu pestisida, logam berat, BTM C. FISIK : tanah, batu, kaca, rambut manusia, bagian dari hewan Bakteri paling dominan karena dapat menggunakan Makanan tidak hanya sebagai pembawa ttp juga media
  • 5. SUMBER PENCEMAR MAKANAN A. MANUSIA B. BAHAN MAKANAN C. BINATANG D. PERALATAN E. LINGKUNGAN : TANAH, UDARA DAN AIR Pencemaran makanan dari sumber ini dapat terjadi pada Setiap tahap penanganan makanan
  • 7. SUMBER CEMARAN DARI TUBUH 1. HIDUNG 2. MULUT 3. TELINGA 4. ISI PERUT 5. KULIT : NORMAL, LUKA TERBUKA, BISUL BERNANAH 6. RAMBUT SUMBER CEMARAN KARENA PERILAKU 1. TANGAN KOTOR 2. BATUK, BERSIN ATAU PERCIKAN LUDAH 3. MENYISIR RAMBUT DEKAT MAKANAN 4. PERHIASAN YANG DIPAKAI
  • 8. BERSIN : 1. Udara yang keluar dari rongga hidung ini dapat mencapai kecepatan 250 km/jam 2. Bersin dapat menyebarkan penyakit lewat butir- butir yang terinfeksi mikroba yang diameternya antara 0,5 hingga 5 µm 3. Sekitar 40.000 butir air seperti itu dapat dapat dihasilkan setiap kali bersin Pada masing-masing telapak tangan terdapat sekitar 500.000 bakteri
  • 13. 1. MENGGUNAKAN BAHAN MAKANAN YANG BAIK 2. MENCEGAH KONTAMINASI MAKANAN PADA SETIAP TAHAP PENANGANAN MAKANAN 3. MENCEGAH PERTUMBUHAN, PERKEMBANGBIAKAN DAN AKTIVITAS MIKROBA DALAM MAKANAN PADA TAHAP PENYIMPANAN BAHAN / MAKANAN MASAK 4. MEMBUNUH MIKROBA DAN ATAU MENGINAKTIFKAN TOKSIN DLM MAKANAN PADA TAHAP PENGOLAHAN MAKANAN PRINSIP HYGIENE SANITASI MAKANAN
  • 14. FOOD FLOW ( LAJUR MAKANAN ) Penerimaan Bahan Makanan Pencucian Bahan Makanan Penyimpanan Bahan Makanan sejuk dingin beku Dingin sekali Suhu ruangan Peracikan / Persiapan Pemasakan Pewadahan makanan masak Penyajian Penyimpanan Makanan masak Pemanasan kembali (1) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (3) (4) (4) (3)
  • 15. PENERAPAN PRINSIP HSM DALAM PENANGANAN MAKANAN 1. PEMILHAN BAHAN MAKANAN 2. PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN 3. PENGOLAHAN MAKANAN 4. PENYIMPANAN MAKANAN MASAK 5. PENGANGKUTAN MAKANAN 6. PENYAJIAN MAKANAN PENGENDALIAN TERHADAP FAKTOR MAKANAN
  • 16. PEMILIHAN BAHAN MAKANAN ➢ TUJUAN : BAHAN MAKANAN YANG DIGUNAKAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN LAYAK DAN AMAN UNTUK DIKONSUMSI ➢ PERLU DIKENALI MACAM BAHAN MAKANAN : ➢ PERLU DIKENALI TANDA-TANDA MAKANAN YANG BAIK : ➢ PERLU DIKENALI TANDA-TANDA KERUSAKAN MAKANAN :
  • 18. CARA MENGENALI KONDISI BAHAN PANGAN
  • 19. BEBERAPA TANDA-TANDA KERUSAKAN TANDA KERUSAKAN JENIS MAKANAN PENYEBAB Perubahan Kekenyalan Produk daging dan ikan Pemecahan struktur daging oleh berbagai bakteri Perubahan Kekentalan Susu, santan dll Bakteri Pseudomonas marginalis Pembentukan Lendir Produk daging, ikan dan sayuran Pertumbuhan kamir dan beberapa bakteri Pembentukan asam Hampir semua bahan makanan Beberapa bakteri pembentuk asam Pembentukan warna : - hijau dan kuning - warna hitam Produk daging Sayur-sayuran Beberapa bakteri Kapang dan beberapa bakteri Perubahan bau Beberapa bahan makanan Produk ikan Terbentuknya amonia, H2S akibat mikroba Terbentuknya trimetilamin dan histamin
  • 20.
  • 21.  Makanan yg diolah pabrik dan biasanya dikemas dalam kaleng, botol, doos, baik cara vacuum atau biasa  Ciri :  Terdaftar di Badan POM) dg kode nomor :  ML : import  MD : produk dalam negeri  Kemasan masih baik, utuh, tidak rusak, bocor, kembung  Minuman dlm botol tidak berubah warna/keruh/tidak ada gumpalan  Belum kadaluwarsa  Segel penutup masih terpasang dg baik  Merk/label jelas nama pabrik pembuatnya  Bahaya kontaminasi :  Clostridium botulinum pd makanan protein dlm kaleng  Logam berat (Pb, Cd) kaleng dg kelingan patri  Kerusakan pd makanan kadaluwarsa MAKANAN OLAHAN PABRIK
  • 22.
  • 23. PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN ➢ PRINSIP PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN : Megupayakan makanan yang disimpan tetap awet dan layak untuk digunakan, dengan cara : 1. Mencegah terjadinya kontaminasi pada bahan makanan 2. Mencegah pertumbuhan, perkembanganbiakan dan aktivitas mikroba pada makanan ➢ TEHNIK / CARA PENYIMPANAN DISESUAIKAN DENGAN JENIS BAHAN MAKANAN YANG DISIMPAN ➢ BAHAN MAKANAN YANG TIDAK MUDAH RUSAK SEHARUSNYA DISIMPAN DALAM GUDANG YANG MEMENUHI SYARAT SANITASI ➢ penyimpanan bahan makanan yang mudah rusak : - harus memperhatikan suhu dan lama penyimpanan - sebaiknya dicuci terlebih dahulu : ❖ bahan makanan yang langsung dimakan spt buah-buahan dicuci dengan air mendidih atau yang mengandung Chlorine 50 ppm ❖ bahan makanan masih akan diolah, cuci dg air bersih yang mengalir
  • 24. CARA PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN 1. Penyimpanan sejuk, suhu penyimpanan 10 – 15 oc untuk jenis minuman, buah dan sayuran 2. Penyimpanan dingin, suhu penyimpanan 4 – 10 oC untuk makanan berprotein yang akan segera diolah kembali 3. Penyimpanan dingin sekali, suhu penyimpanan 0 – 4 oC untuk bahan makanan berprotein yang mudah rusak untuk jangka waktu 24 jam 4. Penyimpanan beku, suhu penyimpanan < 0 oC untuk bahan makanan berprotein yang mudah rusak untuk jangka waktu > 24 jam
  • 25.
  • 26. JANGKA WAKTU BAHAN MAKANAN < 3 hari < 1 mgu > 1 mgu Daging, ikan, udang Telor, susu Sayur, buah,minuman Tepung dan biji -5o s.d - 0oC 5 s.d 7oC 10 oC 25 oC -10 s.d -5oC 0 s.d -5oC 10 oC 25 oC < - 10 oC < -5 oC 10 oC 25 oC ➢ Ketebalan bahan padat < 10 cm ➢ Kelembaban udara dalam ruang 80 – 90 % ➢ Dilakukan pada suhu sebagai berikut : PENYIMPANAN BAHAN MENTAH
  • 27.
  • 28.
  • 29. SANITASI GUDANG PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN Mencakup dua hal pokok, yaitu : A. SEGI PENGATURAN : ❖ Barang yang disimpan harus mudah diambil dan mudah dalam cara penyimpanannya / pengisiannya ❖ Adanya rotasi giliran yang baik dan teratur ntara barang lama dan barng baru ❖ Adanya sistem lalu lintas barang yang baik B. SEGI KESEHATAN GUDANG : ❖ Harus rapat serangga dan tikus ❖ Tinggi rak dan pallet barang dari permukaan lantai minimal 30 cm ❖ Jarak antara penyimpanan barang yang paling atas dengan langit- langit minimal 50 cm
  • 30. PENGOLAHAN MAKANAN ❖ Mengikuti kaidah prinsip cara produksi makanan yang baik ❖ Dilaksanakan pada dapur yang memenuhi persyaratan H&S : ➢ Konstruksi yang menjamin terpenuhinya ventilasi, penerangan yang cukup, bebas serangga dan tikus ➢ Kebersihan terpelihara dengan baik ➢ Dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yang cukup ➢ Tata letak dapur yang tidak memungkinkan terjadinya kontaminasi silang ❖ Menggunakan peralatan masak yang memenuhi syarat : (bahan, keutuhan, fungsi dan kebersihan) ❖ Memperkerjakan Penjamah makanan yang sehat, ber- prilaku sehat dan hygienis ❖ Teknik memasak yang menjamin makanan aman untuk dikonsumsi
  • 31. HAL PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMASAK
  • 32. 1. Wadah • Setiap makanan ditempatkan pada wadah yang terpisah • Pemisahan didasarkan pd saat makanan mulai dioleh dan jenis makanan • Tiap wadah mempunyai tutup ttp berventilasi shg dpt mengeluarkan uap air • Makanan berkuah dipisah antara lauk dg saus/ kuahnya 2. Suhu • Makanan kering/gorengan disimpan pd suhu kamar (25-30ºC) • Makanan basah (kuah, sup, gulai) hrs segera disajikan dg suhu > 60ºC • Makanan basah yg masih lama disajikan disimpan pd suhu < 10ºC CARA PENYIMPANAN MAKANAN MASAK
  • 33. 3. Waktu Tunggu (holding time) • Makanan yg berada pd daerah aman  Makanan yg baru dimasak berada krn suhunya >60ºC  Waktu tunggu < 4 jam (suhu dpt diabaikan)  Makanan yg suhunya makin mendekati danger area mempunyai waktu tunggu yg semakin singkat  Makanan yg disimpan pd suhu dingin harus dipanaskan kembali sebelum dihidangkan (reheating) 4. Rak Penyimpanan • Bersih, kering&sejuk, tdk terkena sinar matahari langsung • Mudah dijangkau petugas • Jarak rak terendah dari lantai dan dari dinding 15 cm, tertinggi tidak menyentuh langit-langit
  • 34.  Pencemaran dlm pengangkutan dpt berupa pencemaran fisik, mikroba, maupun kimia  Untuk mengurangi sumber pencemaran :  Pengangkutan tidak bercampur dg bahan berbahaya dan beracun (pupuk, pestisida)  Kendaraan pengangkut makanan tdk dipakai utk keperluan lain (orang, hewan, barang, bahan kimia)  Kendaraan selalu dlm keadaan bersih  Hindari perlakuan manusia selama pengangkutan (ditumpuk, diinjak2)  Kendaraan khusus dg konstruksi hygienis, berpendingin PENGANGKUTAN MAKANAN
  • 35.  Makanan siap santap lebih rawan thd pencemaran shg perlu perlakuan ekstra hati2  Prinsip :  Setiap makanan mempunyai wadah masing2  Isi makanan tdk terlalu penuh utk menghindari kondensasi (akan cepat basi)  Wadah hrs utuh, kuat, ukuran memadai dan terbuat dari bhn anti karat/ bocor  Pengangkutan dlm waktu lama hrs dg suhu tetap panas (> 60ºC)/ tetap dingin (< 10ºC)  Selama perjalanan wadah hrs tetap tertutup  Kendaraan pengangkut khusus utk makanan dan tidak dipakai utk keperluan lain PENGANGKUTAN MAKANAN SIAP SANTAP
  • 36. Prinsip Wadah  Setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan diusahakan tertutup terutama wadah yg berada tidak satu level dengan wadah lainnya  Tujuan :  Menhindari kontaminasi silang  Bila satu tercemar yg lain dpt diamankan  Memperpanjang masa saji makanan sesuai dg tingkat kerawanan makanan PRINSIP PENYAJIAN MAKANAN
  • 37.  Makanan yg mengandungkadar air tinggi (kuah, soto, sup) baru dicampur menjelang dihidangkan  Tujuan Mencegah makanan agar tidak mudah rusak/ basi  Setiap bahan yg disajikan merupakan bahan makanan yg dapat dimakan  Hindari pemakaian bahan yg membahyakan kesehatan (stekker besi, tusuk gigi, bunga plastik)  Tujuan  Mencegah kecelakaan/ gangguan akibat salah makan PRINSIP KADAR AIR PRINSIP EDIBLE PART
  • 38.  Makanan yg ditempatkan dalam satu wadah (doos/rantang) harus dipisah masing2 jenis makanan agar tidak campur aduk  Tujuan : Mencegah kontaminasi silang  Setiap peralatan yg digunakan hrs bersih dan baik (wadah & tutupnya, doos, piring, gelas, mangkuk, dll)  Bersih : dicuci secara hygienis  Baik : utuh, tidak rusak, cacat, bekas pakai  Tujuan : - Mencegah penularan penyakit - Memberikan penampilan yg estetis PRINSIP BERSIH PRINSIP PEMISAH
  • 39.  Makanan yg hrs disajikan panas diusahakan tetap dlm keadaan panas  Sebelum ditempatkan dlm alat saji panas (food warmer) suhu makanan hrs > 60  Alat terbaik adalah bin mary (bak penyaji panas)  Tujuan  Mencegah pertumbuhan bakteri  Meningkatkan selera PRINSIP PANAS
  • 40.  Setiap penanganan makanan / alat makan tidak kontak langsung dg anggota tubuh terutama tangan dan bibir  Tujuan :  Mencegah pencemaran dari tubuh  Memberikan penampilan sopan dan baik PRINSIP HANDLING
  • 41. 1. Tepat Menu • Sesuai pesanan konsumen (macam, jumlah, cara penyajian) • Type konsumen dalam pemesananmenu :  Menyerahkan sepenuhnya pengaturan menu kpd pengusaha  Menyerahkan kpd pengusaha dg pesanan tertentu yg hrs dipenuhi  Konsumen yg mengatur dan pengusaha hrs mengikuti 2. Tepat Waktu • Sesuai dg waktu penyajian • Penyajian tunggal : hanya satu peristiwa makan saja (makan siang) • Penyajian berangkai : penyajian terus menerus (karyawan perusahaan : makan pagi, snack, makan siang, sesuai jadwal yg telah disusun) PRINSIP TEPAT PENYAJIAN
  • 42. 3. Tepat Tata Hidang • Cara penyajian sesuai pesanan • Pesan prasmanan harus dihidangkan secara prasmanan 4. Tepat Volume • Makanan disajikan sesuai jumlahnya dg pesanan • Perlu disediakan cadangan makanan utk menjaga kemungkinan kekurangan (citra perusahaan) • Pengusaha dpt memperhitungkan harga atas kemungkinan tsb sebesar 10% • Tujuan :  Menjaga citra dan profesionalisme perusahaan
  • 43.
  • 44.
  • 46. “Mikroba terbawa oleh pangan, serbet, dan peralatan yang dapat mencemari pangan dan menyebabkan penyakit” ❖ Cuci tangan sebelum dan sesering mungkin saat pengolahan pangan ❖ Cuci tangan sesudah dari toilet ❖ Cuci dan sanitasi seluruh permukaan yang kontak dengan pangan dan alat pengolahan pangan ❖ Jagalah area dapur dan pangan dari serangga, hama dan binatang lainnya 1. JAGALAH KEBERSIHAN
  • 47. 2. Pisahkan pangan mentah dari pangan matang Pangan mentah, terutama daging, mengeluarkan cairan yang dapat mengandung bakteri patogen dan bisa mencemari pangan matang
  • 48. 3. Masaklah dengan benar ➢ Memasak pangan dengan tepat dapat membunuh mikroba patogen. ➢ Suhu dimasak diatas 70°C memberikan kepastian aman dikonsumsi terutama bahan pangan daging. ➢ Untuk daging, usahakan cairannya bening, tidak berwarna merah muda. ➢ Agar lebih yakin gunakanlah termometer
  • 49. 4.JAGALAH PANGAN PADA SUHU AMAN ➢ Jangan membiarkan pangan matang pada suhu ruang lebih dari 2 jam ➢ Simpan pangan yang mudah rusak dikulkas (dibawah suhu 5°C) ➢ Pertahankan suhu pangan lebih dari 60°C sebelum disajikan ➢ Jangan menyimpan pangan terlalu lama pada lemari pendingin ➢ Jangan biarkan pangan beku mencair pada suhu ruangan
  • 50. 5. GUNAKAN AIR DAN BAHAN BAKU YANG AMAN Bahan baku termasuk air dapat terkontaminasi mikroba patogen & bahan kimia barbahaya. Racun dapat terbentuk dari pangan yang rusak dan berjamur Memilih bahan baku & perlakuan sederhana seperti mencuci mengurangi resiko
  • 51. SAMPEL/ CONTOH • Setiap menu hrs ada satu porsi sampel (contoh) yg disimpan sbg bank sampel, utk konfirmasi bila terjadi gangguan/ tuntutan konsumen • Sampel disimpan dlm lemari es (< 10 °C ) selama 1x 24 jam • Gunakan doos/ kantong plastik steril (direbus) utk tiap jenis makanan
  • 52. JENIS MAKANAN JUMLAH Makanan kering/gorengan dan kue 1 potong Makanan berkuah 1 potong+kuah 1 sdk sayur Makanan penyedap/sambal 2 sdm Makanan cair 1 sdk sayur Nasi 1 takaran porsi (100 g) Minuman 100 cc (1/2 gelas) Banyaknya makanan yang disimpan
  • 53. OLEH : RAHMAWATI, S.KM.,M.Kes POLTEKKES BANJARMASIN JURUSAN KESLING PENCUCIAN DAN PENYIMPANAN PERALATAN MAKANAN
  • 54. ➢ SASARAN KEGIATAN : ❖ Peralatan yang digunakan untuk pengolahan makanan ❖ Peralatan yang digunakan untuk menyajikan makanan ➢ TUJUAN : Peralatan yang digunakan untuk pengolahan dan penyajian makanan memenuhi syarat kebersihan baik fisik maupun kualitas bakteriologis : ❖ Angka kuman /TPC : - Jabo : 0 koloni/cm2 - TPM selain Jabo : < 100 koloni/cm2 ❖ E.Coli : negatip
  • 55. 1. TERSEDIANYA SARANA PENCUCIAN - Agar dpt dilakukan pencucian yg hygienis dan sehat - Tradisional, setengah modern, modern - Yg paling sederhana : bak perendaman dan pembilasan dengan air sekali pakai 2. DILAKSANAKANNYA TEKNIS PENCUCIAN Selengkap apapun sarana tak akan memberikan hasil baik bila tidak dilaksanakan teknis pencucian yg baik 3. MENGETAHUI DAN MENGERTI MAKSUD PENCUCIAN Agar dilaksanakan dg penuh tanggung jawab utk mendapatkan hasil terbaik PRINSIP PENCUCIAN
  • 56.  PERANGKAT KERAS (HARDWARE)  Adalah sarana yg dpt dipakai berulang, sedikitnya terdiri dari 3 bagian :  Bagian persiapan  Bagian pencucian (1 – 3 bak/ bagian) :  Bagian pencucian  Bagian pembersihan  Bagian desinfeksi  Bagian pengeringan/ penirisan SARANA PENCUCIAN
  • 57.
  • 59.  PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE)  Bersifat habis pakai ( air bersih, zat pembersih, bahan penggosok dan desinfektan, deodorant)  MODEL PENEMPATAN BAK CUCI Penempatan bak-bak pencucian dapat ditempatkan dlm beberapa pola sesuai lingkungan yg tersedia, yaitu :  Pola lurus  Pola siku  Pola berputar  Pola T Ukuran bak pencucian minimal 75x75x45 cm Bidang kerja dibuat datar dg kemiringan tertentu sehingga air tidak tergenang dan pd bag pinggir ditinggikan (galangan) shg air tidak menetes kemana-mana dan pd bag permukaan terendah dibuat lubang pembuangan ke sal pembuangan
  • 60. Pola lurus A B C D E A B C D E B C D A E A B C D E Pola Siku Pola berputar Pola T A : penyiapan & pemisahan kotoran (scraping) B : bak perendam (flushing) C : bak pencucian & pembilasan (washing) D : bak desinfeksi ( sanitizing) E : tempat penirisan
  • 61. TEKNIK PENCUCIAN 1. SCRAPING (membuang sisa kotoran) ▪ Memisahkan segala kotoran dan sisa makanan pd peralatan yg akan dicuci ▪ Kotoran dikumpulkan di tempat sampah (kantong plastik), selanjutnya diikat dan dibuang ke tempat sampah yg kedap air, atau utk makanan ternak ▪ Jangan mencuci peralatan yg masih terdapat sisa makanan karena akan mengotori bak cuci
  • 62. 2. FLUSHING (merendam dalam air) ▪ Mengguyurkan air ke dalam peralatan yg akan dicuci shg terendam seluruh permukaan peralatan ▪ Tujuan : memberi kesempatan peresapan air ke dalam sisa makanan yg menempel/ mengeras shg menjadi mudah utk dibersihkan/terlepas dari permukaan alat. ▪ Waktu perendaman tergantung kondisi peralatan ▪ Lebih efektif menggunakan air panas (60ºC)
  • 63. 3. WASHING ( mencuci dgn detergent)  Mencuci peralatan dg menggosok dan melarutkan sisa makanan dg zat pencuci/detergent (bubuk/cair)  Hindari penggunaan sabun krn tidak melarutkan lemak, sukar larut dlm air, menempel pd peralatan  Menggunakan sabut, tapas, zat pembuang bau (abu gosok, arang/air jeruk nipis)  Bagian2 yg perlu diperhatikan : - Permukaan tempat makanan - Bagian yg kontak dg tubuh ( bibir gelas, ujung sendok) - Bagian yg tidak rata, bergerigi, berpori
  • 64. 4. RINSING (membilas dg air bersih)  Mencuci peralatan yg telah digosok dg detergent dg cara dibilas dg air bersih  Air harus banyak, mengalir dan selalu diganti  Setiap peralatan dibilas dg cara menggosok dg tangan/ tapas bersih sampai kesat  Lebih baik dilakukan menggunakan air bertekanan tinggi shg melarutkan sisa kotoran atau sisa bahan pencuci (tekanan 15 psi = 1,2 kg/cm²) atau dg gravitasi dari menara air setinggi 10 m.
  • 65. 5. SANITIZING/DESINFECTION (membebashamakan)  Tindakan sanitasi utk membebashamakan peralatan setelah proses pencucian. Cara desinfeksi yg aman :  Direndam dlm air panas 100ºC selama 2 menit  Larutan chlor aktif 50 ppm  Udara panas (oven)  Sinar UV ( matahari pagi pk 9 – 11) atau dari alat elektrik  Dg uap panas (steam) pd dishwasher machine
  • 66. Gambar 1. Portable Hot Steam Sanitizer Type B
  • 68. 6. TOWELLING (mengeringkan)  Mengusap dg kain/lap bersih  Tujuan : menghilangkan sisa kotoran, noda detergent, noda khlor  Penggunaan lap pada alat yg sudah dicuci bersih tidak boleh dilakukan kecuali menggunakan lap steril sekali pakai
  • 69. PENYIMPANAN PERALATAN Peralatan makan yang sudah dicuci bersih harus disimpan pada tempat yang bersih, tertutup sehingga tidak terjadi kontaminasi ulang pada peralatan
  • 70. 1. Menghilangkan kotoran-kotoran kasar • Scraping/ pemisahan kotoran sebelum dicuci • Pakai sabut, tapas, abu gosok • Air bertekanan tinggi 15 psi 2. Menghilangkan lemak dan minyak • Direndam air panas 60º C, segera dicuci • Direndam dalam larutan detergent (lemon shop), bukan sabun MAKSUD PENCUCIAN
  • 71. 4. Menghilangkan bau • Melarutkan dg air jeruk nipis dalam larutan pencuci • Abu gosok, arang/ batu kapur yg mempunyai daya deodorant • Menggunakan detergent yg baik 5. Melakukan tindakan sanitasi/desinfeksi • Direndam dg air panas (80ºC /2 menit atau 100ºC/1 menit) • Direndam dlm air mengandung chlor 50 ppm 2 menit atau air yg dibubuhi kaporit (2 sdm dlm 100 l air) • Dijemur dg sinar matahari • Ditempatkan pada oven penyimpanan piring 6. Pengeringan • Handuk khusus bersih dan tidak menimbulkan pengotoran ulang • Lap bersih sekali pakai yg tdk menimbulkan bekas • Ditiriskan sp kering dg sendirinya
  • 72. • TEST KEBERSIHAN FISIK – Menaburkan tepung pd piring yg sdh dicuci dan kering. Bila tepung lengket berarti piring belum bersih – Menaburkan garam pd piring kering, bila garam melekat berarti belum bersih – Penetesan air pd piring kering. Bila air menumpuk/tidak pecah berarti belum bersih – Penetesan dg alkohol. Bila ada endapan alkohol berarti belum bersih – Penciuman, bau amis – Penyinaran, terlihat kusam/tdk cemerlang TEST KEBERSIHAN PERALATAN
  • 73.  TEST KEBERSIHAN BAKTERIOLOGIS  Usap dengan kapas steril, diperiksa E coli dan angka kuman,  Angka total kuman maximal 100/cm²  E coli harus 0/cm²  Usap alat dilakukan segera setelah pencucian  Pemeriksaan sampel usap peralatan dilakukan di laboratorium yang ditunjuk
  • 74.  Pencucian peralatan masak dan makan adalah awal dari tahapan sanitasi makanan  Dalam pencucian peralatan harus bersih secara fisik dan bakteriologis  Tanda yg mudah utk mengetahui tk kebersihan adalah bersih secara fisik dan bebas bau amis/lemak  Detergent yg baik adalah yg dpt melarutkan kotoran dan lemak  Desinfeksi sederhana adalah dg sinar UV dari matahari pd jam 9.00 – 11.00  Kebersihan adalah pangkal kesehatan  Mencucilah dengan air bersih dan mengalir KESIMPULAN
  • 75. ➢ Food grade artinya kemasan yang seluruh material serta alat manufaktur yang bersentuhan langsung dengan kemasan terbukti aman dikonsumsi. ➢ Kemasan food grade akan tetap aman bagi kesehatan manusia meskipun terpapar suhu dan lingkungan yang cukup ekstrem. Artinya, Anda bisa memanaskan makanan dalam kemasan food grade tanpa takut adanya komponen beracun yang bermigrasi ke makanan. FOOD GRADE
  • 76. 4 jenis plastik yang bisa digunakan untuk mewadahi makanan. PETE atau PET (kode 1) Sangat cocok untuk produk minuman, mulai dari air mineral atau jus. Sifatnya yang kuat dan jernih sangat disarankan untuk dikemas mewadahi produk minuman oleh karena itu banyak produk minuman yang menggunakan jenis plastik ini. Kemasan ini hanya boleh digunakan untuk satu kali pemakaian, dan tidak disarankan untuk produk dengan suhu di atas 60 derajat celcius.
  • 77. HDPE (kode 2) Jenis high-density polyethylene merupakan jenis plastik yang punya ketahanan kimia yang baik. Sama seperti kemasan PET yang direkomendasikan untuk produk botol plastik air mineral atau sejenisnya, kemasan dengan kode angka 2 ini tepat untuk produk botol susu, gallon air minum, botol obat. LDPE (kode 4) Plastik LDPE berkoda 4 di dalamnya adalah sebuah plastik fleksibel yang bisa digunakan untuk keperluan makanan ringan. Botol-botol plastik yang dapat dihancurkan merupakan plastik yang menggunakan jenis LDPE ini. Walaupun cukup sulit terurai, namun kandungan zat yang ada tidak bisa mengontaminasi produk makanan yang dikemas dengan kode ini. Sangat disarankan untuk kantong belanja, pembungkus makanan segar, camilan.
  • 78. PP (kode 5) Di antara jenis yang lainnya, jenis PP yang memiliki kode angka 5 dalam segitiga panah merupakan hal yang sangat dianjurkan untuk digunakan dalam pengemasan makanan. Banyak juga produk yang bisa digunakan berulang-ulang jika kode yang ada adalah angka 5. Produk seperti botol minum, tempat makan, kemasan makanan ringan (biskuit, sereal, keripik), sedotan, merupakan contoh dari plastik PP.
  • 79. Di luar dari 4 jenis plastik yang ada, sebenarnya ada pula kode dengan angka 3 dan 6. Namun, ada baiknya sebuah kemasan makanan tidak menggunakan plastik dengan kode tersebut. Kode dengan angka 3 berarti PVC, yang biasa ada di sebuah produk kimia non makanan. Jenis PVC juga diketahui jadi yang paling sulit terurai di antara jenis lainnya karena punya ketahanan dan kekuatan yang sangat tinggi. Lalu ada pula kode 6 yaitu PS. Biasanya jenis ini akan dibuat menjadi styrofoam. Pemakaian styrofoam memang sudah diklaim tidak masalah dan tidak berdampak jika digunakan jarang namun citra styrofoam sebagai jenis plastik berbahaya masih sangat kental di masyarakat.