SlideShare a Scribd company logo
RURI NURUL JANNAH
12140270
5P-AK
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat
pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber
daya yang ada dan selanjutnya membentuk suatu pola
kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta
untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
merangsang perkembangan kegiatan ekonomi
(pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. (Lincolin
Arsyad, 1999).
Masalah pokok dalam pembangunan daerah berada
pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan
pembangunan yang berdasarkan pada kekhasan
daerah yang bersangkutan (endogenous
development) dengan menggunakan potensi
sumberdaya manusia, kelembagaan, dan
sumberdaya fisik secara lokal (daerah). Sehingga kita
peru melakukan pengambilan inisiatif-inisiatif yang
berasal dari daerah tersebut dalam proses
pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja
baru dan merangsang kegiatan ekonomi.
Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu
proses, yaitu proses yang mencakup pembentukan-
pembentukan institusi baru, pembangunan industri-
industri alternatif, perbaikam kapasitas tenaga kerja
yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang
lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, dan
pengembangan perusahaan-perusahan baru.
Ada beberapa indikator untuk menganalisis derajat
kesenjangan dalam pembangunan ekonomi
antarprovinsi, yaitu produk domestik regional bruto
(PDRB) per provinsi dalam pembentukan PDB
nasional, PDRB atau pengeluaran konsumsi rumah
tangga rata-rata per kapita, indeks pembangunan
manusia (IPM), kontribusi sektoral terhadap
pembentukan PDRB, dan tingkat kemiskinan.
Distribusi PDB Nasional menurut provinsi merupakan
indikator utama di antara indikator lain yang umum untuk
mengukur derajat penyebaran dari hasil pembangunan
ekonomi di suatu negara. Jika PDRB relatif sama antar
povinsi, maka PDB nasional relatif merata ntar provinsi,
sehingga ketimpangan pembangunan antar provinsi relatif
kecil.
Salah satu fakta yang memprihatinkan adalah bahwa jika
output agregat dihitung tanpa minyak dan gas (migas),
kontribusi PDB dari wilayah-wilayah yang kaya migas,
seperti di Aceh, Riau, Kalimantan Timur menjadi lebih kecil
lagi.Aceh menyumbang 3% terhadap PDB Indonesia; tanpa
gas hanya menyumbang 50%. Hal ini berarti 50% dari
perekonomian Aceh tergantung pada perekonomian sektor
gas.
Begitu pula dengan Riau dan Kalimantan Timur yang
menyumbang 5% pada PDB Indonesia, sedangkan tanpa
minyak perannya hanya 2%. Namun, pada tahun 2000,
kontirbusi output regional yang dihasilkan oleh Aceh dan
Kaltim dengan dukungan sektor migas menurun menjadi
2,5% dan 1,6%, sedangkan Riau mengalami peningkatan
menjadi 5,4%. Hal ini memberikan kesan bahwa bukan
suatu jaminan bagi kinerja ekonomi suatu daerah yang kaya
akan migas.
Karena tujuan dari pembangunan ekonomi adalah
miningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ini umum
diukur dengan pendapatan rata-rata per kapita, maka
distribusi PDB Nasional menurut provinsi menjadi indikator
yang tidak berarti dalam mengukur ketimpangan
pembangunan ekonomi regional jika tidak dikombinasikan
dengan tingkat PDRB rata-rata per kapita.
• Jika PDRB per kapita di atas 2 juta rupiah dianggap
tinggi dan sebaliknya di bawah 2 juta dianggap
rendah, dan pertumbuhan PDB per kapita tinggi jika
di atas 3%, dan rendah jika lebih kecil dari 3%.
• Hasil perhitungan Tadjoeddin dkk. (2001)
menunjukkan bahwa PDRB dari 7 daerah pusat
migas di Indonesia, yakni Aceh Utara, kepulauan
Riau dan Bengkalis, Kutai, Bulungan dan Balikpapan,
dan Fakfak (Papua) menguasai 72% dari PDB migas
nasional. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa
semua daerah ini dengan jumlah penduduk yang
hanya 9% dari total populasi Indonesia menyumbang
33% dari PDB Nasional.
• Pengeluran Konsumsi C Rumah Tangga (RT) per kapita per
provinsi merupakan salah satu indikator alternatif yang dapat
dijadikan ukuran untuk melihat perbedaan dalam tingkat
kesejahteraan penduduk atntar provinsi. Konsepnya adalah
semakin tinggi pendapatan per kapita suatu daerah, maka akan
semakin tinggi juga pengeluaran konsumsi per kaita di daerah
tersebut. Dalam hal ini juga terdapat 2 asumsi, yaitu sifat
menabung dari masyarakat tidak berubah (S terhadap PDRB tidak
berubah) dan pangsa kredit di dalam RT juga konstan. Tinggi
rendahnya pengeluara C RT tidak dapat selalu mencerminkan
tinggi rendahnya pendapatan per kapita di suatu daerah, tanpa
kedua asumsi tersebut.
• Dengan memakai data BPS mengenai pengeluaran riil C RT
per kapita, ditemukan adanya polarisasi dalam distribusi C RT
per kapita antarprovinsi. Sebagian wilayah di Indonesia
memiliki tingkat C RT per kapita yang rendah, lewat hal ini
dapat dikatakan menjadi refleksi dari kenyataan bahwa
sebagian daerah di Indonesia masih belum menikmati
pembangunan ekonomi.
• Perbedaan dalam derajat pemerataan provinsi dapat diukur
dengan distribusi pendapatan C menurut kelompok populasi
per provinsi. Tingkat ketimpangan dikatakan tinggi jika 40%
penduduk berpendapatan rendah (berpengeluaran rendah),
hanya menikmati pendapatan kurang dari 12% dai seluruh
pendapatan. Jika 40% penduduk berpendapatan rendah dapat
menikmati kurang dari 12% sampai dengan 17% dari seluru
pendapatan, maka hal ini berarti telah terjadi ketimpangan
sedang. Dan bila 40% penduduk berpendapatan rendah
menikmati lebuh dari 17% dari seluruh pendapatan penduduk,
tingkat ketimpangan rendah.
• Ukuran pembangunan yang digunakan selama ini, yaitu PDB
(untuk konteks nasional) dan PDRB (untuk konteks regional),
ternyata hanya dapat melihat pembangunan ekonomi saja.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu indikator yang lebih
komprehensif, sehingga tidak hanya menangkap
perkembangan perekonomian tetapi juga perkembangan
aspek sosial dan kesejahteraan manusia.
• Pembangunan manusia memiliki banyak dimensi. Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) merupakan ukuran agregat dari
dimensi dasar pembangunan manusia denganmelihat
perkembangannya.
• Membangun indikator guna mengukur dimensi dasar
pembangunan manusia dan perluasan kebebasan
memilih.
• Memanfaatkan sejumlah indikator untuk menjaga
ukuran tersebut sederhana.
• Membentuk satu indeks komposit dibanding
menggunakan sejumlah indeks dasar.
• Menciptakan suatu ukuran yang mencakup aspek
sosial dan ekonomi. Indeks tersebut merupakan indeks
dasar yang tersusun dari dimensi umur panjang dan
kehidupan yang sehat, dengan indikator angka
harapan hidup, pengetahuan, yang diukur dengan
angka melek huruf dan kombinasi dari angka
partisipasi sekolah, dan standar hidup yang layak,
dengan indikator PDRB per kapita (Purchasing Power
Parity).
Pemerintah memperkirakan angka kemiskinan nasional
pada 2009 berkisar 12-13,5 % atau lebih rendah dari
2008 yang mencapai 15,4 %. Pada 2008, pada Rapat
Kerja dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, BPS
mengeluarkan laporan tingkat kemiskinan di tanah air
mancapai 15,4 %. Dengan berbagai program 2009 dan
dana pendamping diperkirakan akan berkurang menjadi
12 hingga 13,5 % angka kemiskinan.
Namun demikian Paskah, Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan, dalam
perhitungan pesimistis Bappenas memperkirakan angka
kemiskinan nasional pada tahun ini sekitar 12-14 %.
Untuk menanggulangi kemiskinan melalui Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) 2009 sejumlah upaya yang akan
dilakukan yakni bantuan dan perlindungan sosial,
pemberdayaan masyarakat dan penguatan Usaha Mikro
dan Kecil (UKM).
• Bicara tentang kontribusi sektoral PDRB, kita perlu suatu daerah
untuk dijadikan contoh. Sebut saja provinsi Bengkulu Utara. Data
PDRB yang merupakan salah satu indikator ekonomi daerah
menunjukkan ternyata selama jangka waktu analisis sejak tahun
2003 sampai dengan tahun 2007, kontribusi masing-masing sektor
ekonomi terhadap PDRB Kabupaten Bengkulu Utara tidak
mengalami banyak perubahan.
• Sesuai dengan potensi sumber daya alam yang dimilikinya, hingga
saat ini struktur ekonomi regional Kabupaten Bengkulu Utara yang
didominasi oleh sektor pertanian. Dalam kurun waktu 5 tahun
pengamatan, sektor pertanian telah menjadi sektor penyumbang
PDRB terbesar di Kabupaten Bengkulu Utara dengan kontribusi
sekitar 36%-37% dari total PDRB. Sedangkan, sektor dengan
kontribusi paling kecil Bengkulu Utara adalah sektor listrik, gas dan
air bersih, yaitu hanya sebesar 0, 24%-0, 25%.
• Dapat kita lihat dari kontribusi rata-rata per sektor, sumbangan
sektor pertanian adalah sebesar 36% dari total PDRB. Kemudian di
posisi kedua adalah sektor jasa-jasa dengan kontribusi sebesar
17%, dan pada posisi ketiga adalah sektor pertambangan dan
penggalian sebesar 14%.
• Konsentrasi Kegiatan ekonomi
• Alokasi Investasi
• Mobilitas antar Faktor Produksi yang Rendah antar Daerah
• Perbedaan SDA antar Provinsi
• Perbedaan Kondisi Demografis antar Provinsi
• Kurang Lancarnya Perdagangan antar Provinsi
• Teori Basis Ekonomi
• Teori Lokasi
• Teori Daya Tarik Industri
Ruri nurul jannah 7.7

More Related Content

What's hot

FORUM SDM BALI Memaknai inflasi dan pertumbuhan ekonomi
FORUM SDM BALI Memaknai inflasi dan pertumbuhan ekonomiFORUM SDM BALI Memaknai inflasi dan pertumbuhan ekonomi
FORUM SDM BALI Memaknai inflasi dan pertumbuhan ekonomi
Gunawan Wicaksono
 
Jurnal kemiskinan 4
Jurnal kemiskinan 4Jurnal kemiskinan 4
Jurnal kemiskinan 4
Setiyono Arpac
 
Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5
Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5
Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5
Tata Laili
 
Program Penanggulangan Kemiskinan - Andika Azzi Djannata
Program Penanggulangan Kemiskinan - Andika Azzi Djannata   Program Penanggulangan Kemiskinan - Andika Azzi Djannata
Program Penanggulangan Kemiskinan - Andika Azzi Djannata
Perpus Maya
 
Penajaman Perencanaan Pembangunan Daerah Untuk Meningkatkan Pembangunan Manusia
Penajaman Perencanaan Pembangunan Daerah Untuk Meningkatkan Pembangunan ManusiaPenajaman Perencanaan Pembangunan Daerah Untuk Meningkatkan Pembangunan Manusia
Penajaman Perencanaan Pembangunan Daerah Untuk Meningkatkan Pembangunan Manusia
Tri Widodo W. UTOMO
 
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
mohamad amsanudin
 
Determinan kebahagiaan di indonesia (sudut pandang sosial ekonomi)
Determinan kebahagiaan di indonesia (sudut pandang sosial ekonomi)Determinan kebahagiaan di indonesia (sudut pandang sosial ekonomi)
Determinan kebahagiaan di indonesia (sudut pandang sosial ekonomi)
Septarina Christin Ginting
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
Inas Intishar
 
Urbanisasi di Kal Sel
Urbanisasi di Kal SelUrbanisasi di Kal Sel
Urbanisasi di Kal Sel
sopyanbkkbn
 
Kritik darurat ketimpangan ekonomi
Kritik darurat ketimpangan ekonomiKritik darurat ketimpangan ekonomi
Kritik darurat ketimpangan ekonomi
Eka Wahyuliana
 
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerahTugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
siti aisah
 
Makalah pembangunan ekonomi daerah
Makalah pembangunan ekonomi daerahMakalah pembangunan ekonomi daerah
Makalah pembangunan ekonomi daerah
RendiTrida
 
Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerahTugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
MuhamadFajar IndraJaya
 
Revisi pdi kelompok 5
Revisi pdi kelompok 5Revisi pdi kelompok 5
Revisi pdi kelompok 5
Tata Laili
 
perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerahperekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
Suhanda Handa
 
Beda Pertumbuhan dengan Pembangunan Ekonomi
Beda Pertumbuhan dengan Pembangunan EkonomiBeda Pertumbuhan dengan Pembangunan Ekonomi
Beda Pertumbuhan dengan Pembangunan Ekonomi
Rizky Ariestiyansyah
 
Pertemuan kesepuluh
Pertemuan kesepuluhPertemuan kesepuluh
Pertemuan kesepuluh
Mukhrizal Effendi
 
Kelompok 16
Kelompok 16Kelompok 16
Kelompok 16
Azizah Syarif
 

What's hot (20)

FORUM SDM BALI Memaknai inflasi dan pertumbuhan ekonomi
FORUM SDM BALI Memaknai inflasi dan pertumbuhan ekonomiFORUM SDM BALI Memaknai inflasi dan pertumbuhan ekonomi
FORUM SDM BALI Memaknai inflasi dan pertumbuhan ekonomi
 
Jurnal kemiskinan 4
Jurnal kemiskinan 4Jurnal kemiskinan 4
Jurnal kemiskinan 4
 
Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5
Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5
Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5
 
Program Penanggulangan Kemiskinan - Andika Azzi Djannata
Program Penanggulangan Kemiskinan - Andika Azzi Djannata   Program Penanggulangan Kemiskinan - Andika Azzi Djannata
Program Penanggulangan Kemiskinan - Andika Azzi Djannata
 
Penajaman Perencanaan Pembangunan Daerah Untuk Meningkatkan Pembangunan Manusia
Penajaman Perencanaan Pembangunan Daerah Untuk Meningkatkan Pembangunan ManusiaPenajaman Perencanaan Pembangunan Daerah Untuk Meningkatkan Pembangunan Manusia
Penajaman Perencanaan Pembangunan Daerah Untuk Meningkatkan Pembangunan Manusia
 
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
 
Determinan kebahagiaan di indonesia (sudut pandang sosial ekonomi)
Determinan kebahagiaan di indonesia (sudut pandang sosial ekonomi)Determinan kebahagiaan di indonesia (sudut pandang sosial ekonomi)
Determinan kebahagiaan di indonesia (sudut pandang sosial ekonomi)
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Urbanisasi di Kal Sel
Urbanisasi di Kal SelUrbanisasi di Kal Sel
Urbanisasi di Kal Sel
 
Kritik darurat ketimpangan ekonomi
Kritik darurat ketimpangan ekonomiKritik darurat ketimpangan ekonomi
Kritik darurat ketimpangan ekonomi
 
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerahTugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
 
Makalah pembangunan ekonomi daerah
Makalah pembangunan ekonomi daerahMakalah pembangunan ekonomi daerah
Makalah pembangunan ekonomi daerah
 
Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerahTugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
 
Revisi pdi kelompok 5
Revisi pdi kelompok 5Revisi pdi kelompok 5
Revisi pdi kelompok 5
 
Materi pelajaran ekonomi
Materi pelajaran ekonomiMateri pelajaran ekonomi
Materi pelajaran ekonomi
 
perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerahperekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
 
Beda Pertumbuhan dengan Pembangunan Ekonomi
Beda Pertumbuhan dengan Pembangunan EkonomiBeda Pertumbuhan dengan Pembangunan Ekonomi
Beda Pertumbuhan dengan Pembangunan Ekonomi
 
Pertemuan kesepuluh
Pertemuan kesepuluhPertemuan kesepuluh
Pertemuan kesepuluh
 
Pasar Modal
Pasar ModalPasar Modal
Pasar Modal
 
Kelompok 16
Kelompok 16Kelompok 16
Kelompok 16
 

Viewers also liked

ISS Risk Flash Report: Multiple Terror Bombings Across Thailand – 11/12 Augus...
ISS Risk Flash Report: Multiple Terror Bombings Across Thailand – 11/12 Augus...ISS Risk Flash Report: Multiple Terror Bombings Across Thailand – 11/12 Augus...
ISS Risk Flash Report: Multiple Terror Bombings Across Thailand – 11/12 Augus...
Hrishiraj Bhattacharjee
 
Bombardier Watches
Bombardier WatchesBombardier Watches
Bombardier Watches
thugg
 
Chi Energy Pendant
Chi Energy PendantChi Energy Pendant
Chi Energy Pendant
MD MOSHARAF HOSSAIN
 
KC-33 Cargo/Tankers: Not Flimsy Airliners
KC-33 Cargo/Tankers: Not Flimsy AirlinersKC-33 Cargo/Tankers: Not Flimsy Airliners
KC-33 Cargo/Tankers: Not Flimsy Airliners
1st_TSG_Airborne
 
Vedic mathematics & sutras - walnutexcellence
Vedic mathematics & sutras - walnutexcellenceVedic mathematics & sutras - walnutexcellence
Vedic mathematics & sutras - walnutexcellence
Walnutexcelllence
 
3 Ciencia, Tecnología e Innovación Minera
3 Ciencia, Tecnología e Innovación Minera3 Ciencia, Tecnología e Innovación Minera
3 Ciencia, Tecnología e Innovación Mineratellyspaucar
 
Planeamiento Estratégico Local
Planeamiento Estratégico LocalPlaneamiento Estratégico Local
Planeamiento Estratégico Local
Tellys Paucar
 
Roulette strategie
Roulette strategieRoulette strategie
Roulette strategie
roulette strategie
 

Viewers also liked (9)

ISS Risk Flash Report: Multiple Terror Bombings Across Thailand – 11/12 Augus...
ISS Risk Flash Report: Multiple Terror Bombings Across Thailand – 11/12 Augus...ISS Risk Flash Report: Multiple Terror Bombings Across Thailand – 11/12 Augus...
ISS Risk Flash Report: Multiple Terror Bombings Across Thailand – 11/12 Augus...
 
Bombardier Watches
Bombardier WatchesBombardier Watches
Bombardier Watches
 
Chi Energy Pendant
Chi Energy PendantChi Energy Pendant
Chi Energy Pendant
 
silpa ppt
silpa pptsilpa ppt
silpa ppt
 
KC-33 Cargo/Tankers: Not Flimsy Airliners
KC-33 Cargo/Tankers: Not Flimsy AirlinersKC-33 Cargo/Tankers: Not Flimsy Airliners
KC-33 Cargo/Tankers: Not Flimsy Airliners
 
Vedic mathematics & sutras - walnutexcellence
Vedic mathematics & sutras - walnutexcellenceVedic mathematics & sutras - walnutexcellence
Vedic mathematics & sutras - walnutexcellence
 
3 Ciencia, Tecnología e Innovación Minera
3 Ciencia, Tecnología e Innovación Minera3 Ciencia, Tecnología e Innovación Minera
3 Ciencia, Tecnología e Innovación Minera
 
Planeamiento Estratégico Local
Planeamiento Estratégico LocalPlaneamiento Estratégico Local
Planeamiento Estratégico Local
 
Roulette strategie
Roulette strategieRoulette strategie
Roulette strategie
 

Similar to Ruri nurul jannah 7.7

Pembangunan ekonoi daerah
Pembangunan ekonoi daerahPembangunan ekonoi daerah
Pembangunan ekonoi daerah
suhemah emah
 
804-1273-1-PB.pdf
804-1273-1-PB.pdf804-1273-1-PB.pdf
804-1273-1-PB.pdf
Mustani98
 
Charisma 1140935 pembangunan ekonomi
Charisma 1140935 pembangunan ekonomiCharisma 1140935 pembangunan ekonomi
Charisma 1140935 pembangunan ekonomi
Charisma Al-ma'arij
 
Meretas Jalan, Mengurangi Kesenjangan
Meretas Jalan, Mengurangi KesenjanganMeretas Jalan, Mengurangi Kesenjangan
Meretas Jalan, Mengurangi Kesenjangan
Lestari Moerdijat
 
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...
julimeigea
 
9.2 pembangunan ekonomi daerah
9.2 pembangunan ekonomi daerah9.2 pembangunan ekonomi daerah
9.2 pembangunan ekonomi daerah
via ultuflia
 
Update BAB 1-6 29 Sept 2023 Kajian Pariwisata.docx
Update BAB 1-6 29 Sept 2023 Kajian Pariwisata.docxUpdate BAB 1-6 29 Sept 2023 Kajian Pariwisata.docx
Update BAB 1-6 29 Sept 2023 Kajian Pariwisata.docx
EdwinTampubolon1
 
BAB 1 (Autosaved).docx
BAB 1 (Autosaved).docxBAB 1 (Autosaved).docx
BAB 1 (Autosaved).docx
TPSHijauBringinsda
 
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013
Mellianae Merkusi
 
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Ronykur Ronykur
 
01.pertumbuhan dan ketimpangan antar daearah prov riau
01.pertumbuhan dan ketimpangan antar daearah prov riau01.pertumbuhan dan ketimpangan antar daearah prov riau
01.pertumbuhan dan ketimpangan antar daearah prov riau
Vellha Nurazizah
 
Pertemuan 9 pembangunan ekonomi daerah
Pertemuan 9  pembangunan ekonomi daerahPertemuan 9  pembangunan ekonomi daerah
Pertemuan 9 pembangunan ekonomi daerah
mariatul qibtiyah
 
Analisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka Raya
Analisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka RayaAnalisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka Raya
Analisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka Raya
Mellianae Merkusi
 
perindo kel 6-1.pptx
perindo kel 6-1.pptxperindo kel 6-1.pptx
perindo kel 6-1.pptx
MuhamadRidwan706429
 
PPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptx
PPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptxPPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptx
PPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptx
NatasyaUmmayra
 
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunanDistribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Bazari Azhar Azizi
 
PENDEKATAN GWR (GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION)
PENDEKATAN GWR (GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION)PENDEKATAN GWR (GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION)
PENDEKATAN GWR (GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION)Marnii amiru
 
Pendekatan gwr (geographically weighted regression)
Pendekatan gwr (geographically weighted regression)Pendekatan gwr (geographically weighted regression)
Pendekatan gwr (geographically weighted regression)
Marnii amiru
 
Panduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
Panduan Pendataan Kemiskinan PartisipatifPanduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
Panduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
Formasi Org
 

Similar to Ruri nurul jannah 7.7 (20)

Pembangunan ekonoi daerah
Pembangunan ekonoi daerahPembangunan ekonoi daerah
Pembangunan ekonoi daerah
 
804-1273-1-PB.pdf
804-1273-1-PB.pdf804-1273-1-PB.pdf
804-1273-1-PB.pdf
 
Charisma 1140935 pembangunan ekonomi
Charisma 1140935 pembangunan ekonomiCharisma 1140935 pembangunan ekonomi
Charisma 1140935 pembangunan ekonomi
 
Meretas Jalan, Mengurangi Kesenjangan
Meretas Jalan, Mengurangi KesenjanganMeretas Jalan, Mengurangi Kesenjangan
Meretas Jalan, Mengurangi Kesenjangan
 
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...
 
9.2 pembangunan ekonomi daerah
9.2 pembangunan ekonomi daerah9.2 pembangunan ekonomi daerah
9.2 pembangunan ekonomi daerah
 
Update BAB 1-6 29 Sept 2023 Kajian Pariwisata.docx
Update BAB 1-6 29 Sept 2023 Kajian Pariwisata.docxUpdate BAB 1-6 29 Sept 2023 Kajian Pariwisata.docx
Update BAB 1-6 29 Sept 2023 Kajian Pariwisata.docx
 
BAB 1 (Autosaved).docx
BAB 1 (Autosaved).docxBAB 1 (Autosaved).docx
BAB 1 (Autosaved).docx
 
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
 
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013
 
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
Jurnal lq ekbisAPLIKASI LOCATION QUOTIENT (LQ) SEBAGAI METODE PENENTUAN KOMOD...
 
01.pertumbuhan dan ketimpangan antar daearah prov riau
01.pertumbuhan dan ketimpangan antar daearah prov riau01.pertumbuhan dan ketimpangan antar daearah prov riau
01.pertumbuhan dan ketimpangan antar daearah prov riau
 
Pertemuan 9 pembangunan ekonomi daerah
Pertemuan 9  pembangunan ekonomi daerahPertemuan 9  pembangunan ekonomi daerah
Pertemuan 9 pembangunan ekonomi daerah
 
Analisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka Raya
Analisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka RayaAnalisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka Raya
Analisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka Raya
 
perindo kel 6-1.pptx
perindo kel 6-1.pptxperindo kel 6-1.pptx
perindo kel 6-1.pptx
 
PPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptx
PPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptxPPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptx
PPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptx
 
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunanDistribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
 
PENDEKATAN GWR (GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION)
PENDEKATAN GWR (GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION)PENDEKATAN GWR (GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION)
PENDEKATAN GWR (GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION)
 
Pendekatan gwr (geographically weighted regression)
Pendekatan gwr (geographically weighted regression)Pendekatan gwr (geographically weighted regression)
Pendekatan gwr (geographically weighted regression)
 
Panduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
Panduan Pendataan Kemiskinan PartisipatifPanduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
Panduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
 

More from Ruri1139

Ruri nurul jannah 13
Ruri nurul jannah 13Ruri nurul jannah 13
Ruri nurul jannah 13
Ruri1139
 
Ruri nurul jannah 11.11
Ruri nurul jannah 11.11Ruri nurul jannah 11.11
Ruri nurul jannah 11.11
Ruri1139
 
Ruri nurul jannah 10
Ruri nurul jannah 10Ruri nurul jannah 10
Ruri nurul jannah 10
Ruri1139
 
Ruri nurul jannah 9
Ruri nurul jannah 9Ruri nurul jannah 9
Ruri nurul jannah 9
Ruri1139
 
Ruri nurul jannah 8.8
Ruri nurul jannah 8.8Ruri nurul jannah 8.8
Ruri nurul jannah 8.8
Ruri1139
 
Ruri nurul jannah 6.6
Ruri nurul jannah 6.6Ruri nurul jannah 6.6
Ruri nurul jannah 6.6
Ruri1139
 
Ruri nurul jannah 5.5
Ruri nurul jannah 5.5Ruri nurul jannah 5.5
Ruri nurul jannah 5.5
Ruri1139
 
Ruri nurul jannah 4.4
Ruri nurul jannah 4.4Ruri nurul jannah 4.4
Ruri nurul jannah 4.4
Ruri1139
 
Ruri nurul jannah 3.3
Ruri nurul jannah 3.3Ruri nurul jannah 3.3
Ruri nurul jannah 3.3
Ruri1139
 
Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2
Ruri1139
 
Ruri nurul jannah 1.1
Ruri nurul jannah 1.1Ruri nurul jannah 1.1
Ruri nurul jannah 1.1
Ruri1139
 
Makalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesiaMakalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesia
Ruri1139
 

More from Ruri1139 (12)

Ruri nurul jannah 13
Ruri nurul jannah 13Ruri nurul jannah 13
Ruri nurul jannah 13
 
Ruri nurul jannah 11.11
Ruri nurul jannah 11.11Ruri nurul jannah 11.11
Ruri nurul jannah 11.11
 
Ruri nurul jannah 10
Ruri nurul jannah 10Ruri nurul jannah 10
Ruri nurul jannah 10
 
Ruri nurul jannah 9
Ruri nurul jannah 9Ruri nurul jannah 9
Ruri nurul jannah 9
 
Ruri nurul jannah 8.8
Ruri nurul jannah 8.8Ruri nurul jannah 8.8
Ruri nurul jannah 8.8
 
Ruri nurul jannah 6.6
Ruri nurul jannah 6.6Ruri nurul jannah 6.6
Ruri nurul jannah 6.6
 
Ruri nurul jannah 5.5
Ruri nurul jannah 5.5Ruri nurul jannah 5.5
Ruri nurul jannah 5.5
 
Ruri nurul jannah 4.4
Ruri nurul jannah 4.4Ruri nurul jannah 4.4
Ruri nurul jannah 4.4
 
Ruri nurul jannah 3.3
Ruri nurul jannah 3.3Ruri nurul jannah 3.3
Ruri nurul jannah 3.3
 
Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2
 
Ruri nurul jannah 1.1
Ruri nurul jannah 1.1Ruri nurul jannah 1.1
Ruri nurul jannah 1.1
 
Makalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesiaMakalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesia
 

Recently uploaded

Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
srihardiyanty17
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 

Recently uploaded (20)

Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 

Ruri nurul jannah 7.7

  • 2. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. (Lincolin Arsyad, 1999).
  • 3. Masalah pokok dalam pembangunan daerah berada pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang berdasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan (endogenous development) dengan menggunakan potensi sumberdaya manusia, kelembagaan, dan sumberdaya fisik secara lokal (daerah). Sehingga kita peru melakukan pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang kegiatan ekonomi. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses, yaitu proses yang mencakup pembentukan- pembentukan institusi baru, pembangunan industri- industri alternatif, perbaikam kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, dan pengembangan perusahaan-perusahan baru.
  • 4. Ada beberapa indikator untuk menganalisis derajat kesenjangan dalam pembangunan ekonomi antarprovinsi, yaitu produk domestik regional bruto (PDRB) per provinsi dalam pembentukan PDB nasional, PDRB atau pengeluaran konsumsi rumah tangga rata-rata per kapita, indeks pembangunan manusia (IPM), kontribusi sektoral terhadap pembentukan PDRB, dan tingkat kemiskinan.
  • 5. Distribusi PDB Nasional menurut provinsi merupakan indikator utama di antara indikator lain yang umum untuk mengukur derajat penyebaran dari hasil pembangunan ekonomi di suatu negara. Jika PDRB relatif sama antar povinsi, maka PDB nasional relatif merata ntar provinsi, sehingga ketimpangan pembangunan antar provinsi relatif kecil.
  • 6. Salah satu fakta yang memprihatinkan adalah bahwa jika output agregat dihitung tanpa minyak dan gas (migas), kontribusi PDB dari wilayah-wilayah yang kaya migas, seperti di Aceh, Riau, Kalimantan Timur menjadi lebih kecil lagi.Aceh menyumbang 3% terhadap PDB Indonesia; tanpa gas hanya menyumbang 50%. Hal ini berarti 50% dari perekonomian Aceh tergantung pada perekonomian sektor gas. Begitu pula dengan Riau dan Kalimantan Timur yang menyumbang 5% pada PDB Indonesia, sedangkan tanpa minyak perannya hanya 2%. Namun, pada tahun 2000, kontirbusi output regional yang dihasilkan oleh Aceh dan Kaltim dengan dukungan sektor migas menurun menjadi 2,5% dan 1,6%, sedangkan Riau mengalami peningkatan menjadi 5,4%. Hal ini memberikan kesan bahwa bukan suatu jaminan bagi kinerja ekonomi suatu daerah yang kaya akan migas.
  • 7. Karena tujuan dari pembangunan ekonomi adalah miningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ini umum diukur dengan pendapatan rata-rata per kapita, maka distribusi PDB Nasional menurut provinsi menjadi indikator yang tidak berarti dalam mengukur ketimpangan pembangunan ekonomi regional jika tidak dikombinasikan dengan tingkat PDRB rata-rata per kapita.
  • 8. • Jika PDRB per kapita di atas 2 juta rupiah dianggap tinggi dan sebaliknya di bawah 2 juta dianggap rendah, dan pertumbuhan PDB per kapita tinggi jika di atas 3%, dan rendah jika lebih kecil dari 3%. • Hasil perhitungan Tadjoeddin dkk. (2001) menunjukkan bahwa PDRB dari 7 daerah pusat migas di Indonesia, yakni Aceh Utara, kepulauan Riau dan Bengkalis, Kutai, Bulungan dan Balikpapan, dan Fakfak (Papua) menguasai 72% dari PDB migas nasional. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa semua daerah ini dengan jumlah penduduk yang hanya 9% dari total populasi Indonesia menyumbang 33% dari PDB Nasional.
  • 9. • Pengeluran Konsumsi C Rumah Tangga (RT) per kapita per provinsi merupakan salah satu indikator alternatif yang dapat dijadikan ukuran untuk melihat perbedaan dalam tingkat kesejahteraan penduduk atntar provinsi. Konsepnya adalah semakin tinggi pendapatan per kapita suatu daerah, maka akan semakin tinggi juga pengeluaran konsumsi per kaita di daerah tersebut. Dalam hal ini juga terdapat 2 asumsi, yaitu sifat menabung dari masyarakat tidak berubah (S terhadap PDRB tidak berubah) dan pangsa kredit di dalam RT juga konstan. Tinggi rendahnya pengeluara C RT tidak dapat selalu mencerminkan tinggi rendahnya pendapatan per kapita di suatu daerah, tanpa kedua asumsi tersebut.
  • 10. • Dengan memakai data BPS mengenai pengeluaran riil C RT per kapita, ditemukan adanya polarisasi dalam distribusi C RT per kapita antarprovinsi. Sebagian wilayah di Indonesia memiliki tingkat C RT per kapita yang rendah, lewat hal ini dapat dikatakan menjadi refleksi dari kenyataan bahwa sebagian daerah di Indonesia masih belum menikmati pembangunan ekonomi. • Perbedaan dalam derajat pemerataan provinsi dapat diukur dengan distribusi pendapatan C menurut kelompok populasi per provinsi. Tingkat ketimpangan dikatakan tinggi jika 40% penduduk berpendapatan rendah (berpengeluaran rendah), hanya menikmati pendapatan kurang dari 12% dai seluruh pendapatan. Jika 40% penduduk berpendapatan rendah dapat menikmati kurang dari 12% sampai dengan 17% dari seluru pendapatan, maka hal ini berarti telah terjadi ketimpangan sedang. Dan bila 40% penduduk berpendapatan rendah menikmati lebuh dari 17% dari seluruh pendapatan penduduk, tingkat ketimpangan rendah.
  • 11. • Ukuran pembangunan yang digunakan selama ini, yaitu PDB (untuk konteks nasional) dan PDRB (untuk konteks regional), ternyata hanya dapat melihat pembangunan ekonomi saja. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu indikator yang lebih komprehensif, sehingga tidak hanya menangkap perkembangan perekonomian tetapi juga perkembangan aspek sosial dan kesejahteraan manusia. • Pembangunan manusia memiliki banyak dimensi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan ukuran agregat dari dimensi dasar pembangunan manusia denganmelihat perkembangannya.
  • 12. • Membangun indikator guna mengukur dimensi dasar pembangunan manusia dan perluasan kebebasan memilih. • Memanfaatkan sejumlah indikator untuk menjaga ukuran tersebut sederhana. • Membentuk satu indeks komposit dibanding menggunakan sejumlah indeks dasar. • Menciptakan suatu ukuran yang mencakup aspek sosial dan ekonomi. Indeks tersebut merupakan indeks dasar yang tersusun dari dimensi umur panjang dan kehidupan yang sehat, dengan indikator angka harapan hidup, pengetahuan, yang diukur dengan angka melek huruf dan kombinasi dari angka partisipasi sekolah, dan standar hidup yang layak, dengan indikator PDRB per kapita (Purchasing Power Parity).
  • 13. Pemerintah memperkirakan angka kemiskinan nasional pada 2009 berkisar 12-13,5 % atau lebih rendah dari 2008 yang mencapai 15,4 %. Pada 2008, pada Rapat Kerja dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, BPS mengeluarkan laporan tingkat kemiskinan di tanah air mancapai 15,4 %. Dengan berbagai program 2009 dan dana pendamping diperkirakan akan berkurang menjadi 12 hingga 13,5 % angka kemiskinan. Namun demikian Paskah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan, dalam perhitungan pesimistis Bappenas memperkirakan angka kemiskinan nasional pada tahun ini sekitar 12-14 %. Untuk menanggulangi kemiskinan melalui Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2009 sejumlah upaya yang akan dilakukan yakni bantuan dan perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat dan penguatan Usaha Mikro dan Kecil (UKM).
  • 14. • Bicara tentang kontribusi sektoral PDRB, kita perlu suatu daerah untuk dijadikan contoh. Sebut saja provinsi Bengkulu Utara. Data PDRB yang merupakan salah satu indikator ekonomi daerah menunjukkan ternyata selama jangka waktu analisis sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2007, kontribusi masing-masing sektor ekonomi terhadap PDRB Kabupaten Bengkulu Utara tidak mengalami banyak perubahan. • Sesuai dengan potensi sumber daya alam yang dimilikinya, hingga saat ini struktur ekonomi regional Kabupaten Bengkulu Utara yang didominasi oleh sektor pertanian. Dalam kurun waktu 5 tahun pengamatan, sektor pertanian telah menjadi sektor penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Bengkulu Utara dengan kontribusi sekitar 36%-37% dari total PDRB. Sedangkan, sektor dengan kontribusi paling kecil Bengkulu Utara adalah sektor listrik, gas dan air bersih, yaitu hanya sebesar 0, 24%-0, 25%. • Dapat kita lihat dari kontribusi rata-rata per sektor, sumbangan sektor pertanian adalah sebesar 36% dari total PDRB. Kemudian di posisi kedua adalah sektor jasa-jasa dengan kontribusi sebesar 17%, dan pada posisi ketiga adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar 14%.
  • 15. • Konsentrasi Kegiatan ekonomi • Alokasi Investasi • Mobilitas antar Faktor Produksi yang Rendah antar Daerah • Perbedaan SDA antar Provinsi • Perbedaan Kondisi Demografis antar Provinsi • Kurang Lancarnya Perdagangan antar Provinsi
  • 16. • Teori Basis Ekonomi • Teori Lokasi • Teori Daya Tarik Industri