SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Pembangunan yaitu proses terjadinya perubahan yang sedang berlangsung secara terencana dan
berkelanjutan dengan sasarannya untuk meningkatakan kehidupan kesejahteraan maanusia atau
masyarakat suatu negara. Oleh sebab itu pembangunan mempunyai peranan yang cukup besar
dalam kehidupan masyarakat untuk menuju ke arah yang lebih baik dalam rangka untuk mencapai
tujuan besar keadaan suatu negara. Menurut Todaro (2006:22) Pembangunan nasional tidak akan
pernah lepas dari pertumbuhan ekonomi begitu pula pada sebaliknya. Pandangan baru mengenai
pembangunan nasional diartikan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai
perubahan yang mendasar atas terjadinya struktur sosial, sikap – sikap masyarakat dan institusi –
institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan
ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan untuk bergerak maju menuju suatu kondisi
kehidupan mayarakat yang lebih baik secara material (kegiatan ekonomi) maupun secara spiritual
(kegiatan sosial).
Tujuan dari adanya berbagai kebijakan pembangunan yang ada dan dilaksanakan oleh seluruh
negara – negara, khususnya negara yang sedang berkembang yaitu untuk peningkatan taraf dan
mutu kualitas hidup masyarakatnya. Pembangunan ekonomi merupakan bagian dari keseluruhan
usaha pembangunan yang dilaksanakan tersebut.
Pembangunan perekonomian merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan nasional.
Menurut Tri Widodo (2006), pembangunan di laksanakan tidak hanya di tingkat nasional tetapi
pembangunan dapat dilakukan dalam lingkup lebih sempit yaitu daerah, provinsi, kabupaten
kecamatan, desa – desa dan lain – lain. Oleh sebab itu maka pembangunan ekonomi ini dapat
dilaksanakan secara bersama – sama, seimbang dan berkelanjutan agar dapat terlaksana dengan
baik, sehinga dapat merealisasikan pembangunan ekonomi antar daerah dan dapat
menyejahterakan masyarakat secara adil dan merata.
Meninjau keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat melalui pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan adanya peningkatan produksi barang dan jasa, yang diukur
antara lain melalui Produk Domestik Bruto ( PDB ) pada tingkat nasional dan Produk Domestik
Regional Bruto ( PDRB ) pada tingkat daerah Propinsi, Kabupaten maupun Kota. Oleh karena itu
dengan tinjauan tersebut maka pertumbuhan ekonomi meruoakan bagian yang tidak terlepaskan
dari proses pelaksanaan pembangunan di Indonesia.
Pembangunan yang ada di suatu daerah dikatakan berhasil apabila mampu mengelola keadaan
sumber daya yang dimilikinya yaitu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Keunggulan
sumber daya yang dimiliki akan berdampak pada wilayah / daerah tersebut dapat lebih berkembang
dan menyejahterakan masyarakatnya.
Salah satu indikator terpenting untuk mengetahui keunggulan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
/ daerah dalam waktu berjalan (tahunan) dapat dilihat dengan data PDRB. PDRB ialah jumlah nilai
output bersih ekonomi yang timbul akibat dari kegiatan – kegiatan ekonomi yang dilakukan disuatu
wilayah / daerah dalam waktu berjalan (tahunan). Menurut Ervin (2009) dalam perhitungannya,
untuk menghindari hitungan ganda, nilai output bersih diberinama spesifik yaitu nilai tambah (value
added). Di dalam PDRB terdapat sektor – sektor ekonomi yang di klasifikasikan diantaranya yaitu :
1. Sektor Pertanian
2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
3. Sektor Industri Pengolahan
4. Sektor listrik, gas, dan air bersih
5. Sektor bangunan
6. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9. Sektor Jasa – jasa
Bedasarkan UU No. 22 tahun 1999 mengenai mekanismes hubungan antara pemerintah daerah
dengan pemerintah pusat lalu disempurnakan sistem penyelenggaraanya dengan UU No. 32
mengenai pemerintahan daereah, dimana pemerintahan daerah mempunyai power untuk mengatur
dan mengurus sendiri jalannya pemerintahannya menurut dasar otonomi dan membantu tugas
percepatan untuk mewujudkan kesejahteraan masayarkat di suatu daerah dalam koridor Negara
Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI). Untuk penyelarasan dalam Otonomi Daerah
membutuhkan peraturan dalam bidang pengaturan perimbangan keuangan antara pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah maka dikeluarkan UU No. 33 tahun 2004 sehingga dapat
memberikan kejelasan tugas, kewenangan dan tanggung jawab yang jelas.
Tercantumkan dengan jelas isi dari UU No. 32 mengenai Otonomi daerah yaitu membuat setiap
Daerah baik provinsi maupun kabupaten / kota dapat memaksikan dan mengembangkan potensi-
potensi daerahnya yang dimiliki serta harus memperhatikan kaedah keanekaragaman kekayaan
daerahnya, karena setiap daerah memiliki karakter yang berbeda baik itu sosial, budaya dan keadaan
geografis sehingga perlu adanya kebijakan yang berpihak baik dalam penyelesaiannya.
Pada saat sekarang ini Otonomi daerah, keberhasialannya dapat dilihat dari pembangunan nasional
yang sangat bergantung terhadap perkembangan keberhasilan pembangunan daerah. Oleh sebab itu
setiap daerah dituntut untuk terus dapat meningkatkan pengelolaan potensi daerahnya.
Pengelolaan potensi daerah dapat dilakukan dengan salah satu upayanya menggunakan kawasan
andalan. Menurut Royat (1996) (dalam Mudrajad Kuncoro, 2002:28) kawasan andalan merupakan
kawasan yang ditetapkan sebagai penggerak perekonomian wilayah, yang memiliki kriteria sebagai
kawasan yang cepat tumbuh dibandingakn lokasi lainnya dalam suatu provinsi maupun
kabupaten/kota, memilki sektor basis dan keterikatan ekonomi dengan daerah sekitar.
Selain itu, menurut Ardila (2012) kawasan andalan dapat pula disebut sebagai pusat pertumbuhan
(growth center) untuk peningkatan pengembangan wilayah. Pusta pertumbuhan ekonomi
merupakan salah satu cara untuk menggerakkan dan memacu pembangunan guna meningkatkan
pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi ketika diarakan pada daerah – daerah yang
memiliki potensi dan fasilitas wilayah, akan mempercepat terjadinya kemajuan ekonomi, karena
secara tidak langsung kemajuan daerah akan membuat masyarakat untuk mencari kehidupan yang
lebih layak di daerahnya.
Dengan adanya pertumbuhan kawasan andalan dibentuk oleh daerah tersebut diharapkan dapat
memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi sekitar atau darah di
belakangnya (hinterland), melalui pengembangan sektor atau subsektor basis sebagai penggerak
perekonomian daerah dan keterkaitan ekonomi antar daerah. Jadi tujuan dengan adanya kawasan
andalan ini yaitu salah satu mempercepat pembangunan.
Kabupaten Semarang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki posisi
sangat strategis. Hal tersebsut karena Kabupaten Semarang dilalui kawasan JOGLOSEMAR
(Jogjakarta, Solo dan kota Semarang) yang terletak di jalur perdagangan dan transportasi. Kawasan
JOGLOSEMAR dilalui jalan arteri primer yaitu jalur pantura dan jalur lintas selatan Pulau Jawa
sehingga membuka peluang besar untuk berkembangnya perekonomian dengan adanya mobilitas
dan pergerakan. Selain itu kabupaten Semarang juga dilalui kawasan KEDUNGSEPUR merupakan
salah satu kawasan strategis nasional di jawa tengah yang terdiri dari berberapa wilayah yaitu
Demak, Unggaran, Semarang dan Purwodadi. Dengan adanya kawasan-kawasan tersebut
menguntungkan Kabupaten semarang yang memiliki 19 kecamatan dalam meningkatkan
perekonomian daerah.
Kabupaten Semarang merupakan salah satu kabupaten dari 29 kabupaten dan 6 kota yang berada di
Provinsi Jawa Tengah. Terletak pada posisi memiliki luas wilayah keseluruhan yaitu 95.020,674 Ha
atau sekitar 2,92 % dari luas Provinsi Jawa Tengah. Dapat dilihat bedasarkan data Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Semarang pada tahun 2008-2013 (data Lampiran I).
Bedasarkan data PDRB Kabupaten Semarang pada tahun 2008-2013, dapat diketahui bahwa

More Related Content

Similar to PEMBANGUNAN EKONOMI DI KABUPATEN SEMARANG

Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerahTugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerahMuhamadFajar IndraJaya
 
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaOperator Warnet Vast Raha
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahepi rizkiyah
 
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH Dini Sri Rahayu
 
Pedum agro 2011 jatim
Pedum agro 2011 jatimPedum agro 2011 jatim
Pedum agro 2011 jatimzenoz
 
7.pembangunan ekonomi daerah
7.pembangunan ekonomi daerah7.pembangunan ekonomi daerah
7.pembangunan ekonomi daerahsitiaisah12140250
 
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaSeptian Muna Barakati
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahifa_talita
 
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanJurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanImam Moklisin
 
Visi Misi TB Hasanuddin - Anton Amanah
Visi Misi TB Hasanuddin - Anton AmanahVisi Misi TB Hasanuddin - Anton Amanah
Visi Misi TB Hasanuddin - Anton AmanahAndamAnnisa
 
Revisi pdi kelompok 5
Revisi pdi kelompok 5Revisi pdi kelompok 5
Revisi pdi kelompok 5Tata Laili
 
Pembangunan ekonoi daerah
Pembangunan ekonoi daerahPembangunan ekonoi daerah
Pembangunan ekonoi daerahsuhemah emah
 

Similar to PEMBANGUNAN EKONOMI DI KABUPATEN SEMARANG (20)

Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerahTugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
Tugas perekonomian indonesia pembangunan ekonomi daerah
 
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
 
Makalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desaMakalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desa
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
 
Pedum agro 2011 jatim
Pedum agro 2011 jatimPedum agro 2011 jatim
Pedum agro 2011 jatim
 
7.pembangunan ekonomi daerah
7.pembangunan ekonomi daerah7.pembangunan ekonomi daerah
7.pembangunan ekonomi daerah
 
Makalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desaMakalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desa
 
Makalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desaMakalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desa
 
Putri lumongga e
Putri lumongga e Putri lumongga e
Putri lumongga e
 
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
 
Kelompok 16
Kelompok 16Kelompok 16
Kelompok 16
 
Makro1
Makro1Makro1
Makro1
 
Makalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desaMakalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desa
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Ipi10757
Ipi10757Ipi10757
Ipi10757
 
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasanJurnal pengembangan wilayah perbatasan
Jurnal pengembangan wilayah perbatasan
 
Visi Misi TB Hasanuddin - Anton Amanah
Visi Misi TB Hasanuddin - Anton AmanahVisi Misi TB Hasanuddin - Anton Amanah
Visi Misi TB Hasanuddin - Anton Amanah
 
Revisi pdi kelompok 5
Revisi pdi kelompok 5Revisi pdi kelompok 5
Revisi pdi kelompok 5
 
Pembangunan ekonoi daerah
Pembangunan ekonoi daerahPembangunan ekonoi daerah
Pembangunan ekonoi daerah
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

PEMBANGUNAN EKONOMI DI KABUPATEN SEMARANG

  • 1. Pembangunan yaitu proses terjadinya perubahan yang sedang berlangsung secara terencana dan berkelanjutan dengan sasarannya untuk meningkatakan kehidupan kesejahteraan maanusia atau masyarakat suatu negara. Oleh sebab itu pembangunan mempunyai peranan yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat untuk menuju ke arah yang lebih baik dalam rangka untuk mencapai tujuan besar keadaan suatu negara. Menurut Todaro (2006:22) Pembangunan nasional tidak akan pernah lepas dari pertumbuhan ekonomi begitu pula pada sebaliknya. Pandangan baru mengenai pembangunan nasional diartikan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan yang mendasar atas terjadinya struktur sosial, sikap – sikap masyarakat dan institusi – institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan mayarakat yang lebih baik secara material (kegiatan ekonomi) maupun secara spiritual (kegiatan sosial). Tujuan dari adanya berbagai kebijakan pembangunan yang ada dan dilaksanakan oleh seluruh negara – negara, khususnya negara yang sedang berkembang yaitu untuk peningkatan taraf dan mutu kualitas hidup masyarakatnya. Pembangunan ekonomi merupakan bagian dari keseluruhan usaha pembangunan yang dilaksanakan tersebut. Pembangunan perekonomian merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan nasional. Menurut Tri Widodo (2006), pembangunan di laksanakan tidak hanya di tingkat nasional tetapi pembangunan dapat dilakukan dalam lingkup lebih sempit yaitu daerah, provinsi, kabupaten kecamatan, desa – desa dan lain – lain. Oleh sebab itu maka pembangunan ekonomi ini dapat dilaksanakan secara bersama – sama, seimbang dan berkelanjutan agar dapat terlaksana dengan baik, sehinga dapat merealisasikan pembangunan ekonomi antar daerah dan dapat menyejahterakan masyarakat secara adil dan merata. Meninjau keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat melalui pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan adanya peningkatan produksi barang dan jasa, yang diukur antara lain melalui Produk Domestik Bruto ( PDB ) pada tingkat nasional dan Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) pada tingkat daerah Propinsi, Kabupaten maupun Kota. Oleh karena itu dengan tinjauan tersebut maka pertumbuhan ekonomi meruoakan bagian yang tidak terlepaskan dari proses pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Pembangunan yang ada di suatu daerah dikatakan berhasil apabila mampu mengelola keadaan sumber daya yang dimilikinya yaitu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Keunggulan sumber daya yang dimiliki akan berdampak pada wilayah / daerah tersebut dapat lebih berkembang dan menyejahterakan masyarakatnya. Salah satu indikator terpenting untuk mengetahui keunggulan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah / daerah dalam waktu berjalan (tahunan) dapat dilihat dengan data PDRB. PDRB ialah jumlah nilai output bersih ekonomi yang timbul akibat dari kegiatan – kegiatan ekonomi yang dilakukan disuatu wilayah / daerah dalam waktu berjalan (tahunan). Menurut Ervin (2009) dalam perhitungannya, untuk menghindari hitungan ganda, nilai output bersih diberinama spesifik yaitu nilai tambah (value added). Di dalam PDRB terdapat sektor – sektor ekonomi yang di klasifikasikan diantaranya yaitu : 1. Sektor Pertanian
  • 2. 2. Sektor Pertambangan dan Penggalian 3. Sektor Industri Pengolahan 4. Sektor listrik, gas, dan air bersih 5. Sektor bangunan 6. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Sektor Jasa – jasa Bedasarkan UU No. 22 tahun 1999 mengenai mekanismes hubungan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat lalu disempurnakan sistem penyelenggaraanya dengan UU No. 32 mengenai pemerintahan daereah, dimana pemerintahan daerah mempunyai power untuk mengatur dan mengurus sendiri jalannya pemerintahannya menurut dasar otonomi dan membantu tugas percepatan untuk mewujudkan kesejahteraan masayarkat di suatu daerah dalam koridor Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI). Untuk penyelarasan dalam Otonomi Daerah membutuhkan peraturan dalam bidang pengaturan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah maka dikeluarkan UU No. 33 tahun 2004 sehingga dapat memberikan kejelasan tugas, kewenangan dan tanggung jawab yang jelas. Tercantumkan dengan jelas isi dari UU No. 32 mengenai Otonomi daerah yaitu membuat setiap Daerah baik provinsi maupun kabupaten / kota dapat memaksikan dan mengembangkan potensi- potensi daerahnya yang dimiliki serta harus memperhatikan kaedah keanekaragaman kekayaan daerahnya, karena setiap daerah memiliki karakter yang berbeda baik itu sosial, budaya dan keadaan geografis sehingga perlu adanya kebijakan yang berpihak baik dalam penyelesaiannya. Pada saat sekarang ini Otonomi daerah, keberhasialannya dapat dilihat dari pembangunan nasional yang sangat bergantung terhadap perkembangan keberhasilan pembangunan daerah. Oleh sebab itu setiap daerah dituntut untuk terus dapat meningkatkan pengelolaan potensi daerahnya. Pengelolaan potensi daerah dapat dilakukan dengan salah satu upayanya menggunakan kawasan andalan. Menurut Royat (1996) (dalam Mudrajad Kuncoro, 2002:28) kawasan andalan merupakan kawasan yang ditetapkan sebagai penggerak perekonomian wilayah, yang memiliki kriteria sebagai kawasan yang cepat tumbuh dibandingakn lokasi lainnya dalam suatu provinsi maupun kabupaten/kota, memilki sektor basis dan keterikatan ekonomi dengan daerah sekitar. Selain itu, menurut Ardila (2012) kawasan andalan dapat pula disebut sebagai pusat pertumbuhan (growth center) untuk peningkatan pengembangan wilayah. Pusta pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu cara untuk menggerakkan dan memacu pembangunan guna meningkatkan pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi ketika diarakan pada daerah – daerah yang memiliki potensi dan fasilitas wilayah, akan mempercepat terjadinya kemajuan ekonomi, karena secara tidak langsung kemajuan daerah akan membuat masyarakat untuk mencari kehidupan yang lebih layak di daerahnya.
  • 3. Dengan adanya pertumbuhan kawasan andalan dibentuk oleh daerah tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi sekitar atau darah di belakangnya (hinterland), melalui pengembangan sektor atau subsektor basis sebagai penggerak perekonomian daerah dan keterkaitan ekonomi antar daerah. Jadi tujuan dengan adanya kawasan andalan ini yaitu salah satu mempercepat pembangunan. Kabupaten Semarang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki posisi sangat strategis. Hal tersebsut karena Kabupaten Semarang dilalui kawasan JOGLOSEMAR (Jogjakarta, Solo dan kota Semarang) yang terletak di jalur perdagangan dan transportasi. Kawasan JOGLOSEMAR dilalui jalan arteri primer yaitu jalur pantura dan jalur lintas selatan Pulau Jawa sehingga membuka peluang besar untuk berkembangnya perekonomian dengan adanya mobilitas dan pergerakan. Selain itu kabupaten Semarang juga dilalui kawasan KEDUNGSEPUR merupakan salah satu kawasan strategis nasional di jawa tengah yang terdiri dari berberapa wilayah yaitu Demak, Unggaran, Semarang dan Purwodadi. Dengan adanya kawasan-kawasan tersebut menguntungkan Kabupaten semarang yang memiliki 19 kecamatan dalam meningkatkan perekonomian daerah. Kabupaten Semarang merupakan salah satu kabupaten dari 29 kabupaten dan 6 kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Terletak pada posisi memiliki luas wilayah keseluruhan yaitu 95.020,674 Ha atau sekitar 2,92 % dari luas Provinsi Jawa Tengah. Dapat dilihat bedasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Semarang pada tahun 2008-2013 (data Lampiran I). Bedasarkan data PDRB Kabupaten Semarang pada tahun 2008-2013, dapat diketahui bahwa