Penelitian ini meneliti pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap minat baca di perpustakaan. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif korelasional yang menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data tentang penggunaan internet sebagai sumber belajar dan minat baca buku. Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Similar to Ringkasan penelitian Pengaruh Penggunaan Internet oleh Mahasiswa Terhadap Tingkat Minat Baca Mahasiswa di Perpustakaan (Studi Kasus MIPA UNLAM)
Ringkasan Penelitian Kesadaran Masyarakat dalam berkendaraimadotcom
Similar to Ringkasan penelitian Pengaruh Penggunaan Internet oleh Mahasiswa Terhadap Tingkat Minat Baca Mahasiswa di Perpustakaan (Studi Kasus MIPA UNLAM) (20)
Ringkasan penelitian Pengaruh Penggunaan Internet oleh Mahasiswa Terhadap Tingkat Minat Baca Mahasiswa di Perpustakaan (Studi Kasus MIPA UNLAM)
1. Pengaruh Penggunaan Internet oleh Mahasiswa
Terhadap Tingkat Minat Baca Mahasiswa di
Perpustakaan (Studi Kasus MIPA UNLAM)
Abdurrahman J1F111041
Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A. Yani, Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
rahman.bee02@gmail.com
Abstrak— Internet pada era global mampu dimanfaatkan dalam
berbagai hal, mulai dari bisnis hingga pendidikan. Pada hakikatnya
Internet muncul adalah dengan adanya kebutuhan teknologi yang
mengharuskan dalam peolehan informasi yang aktual dan mampu
dipertanggungjawabkan. Belakangan ini, fungsi internet merambah
ke dunia pendidikan yang lebih khususnya adalah pendidikan
perguruan tinggi, seiring dengan itu pemenfaatan internet
diperguruan tinggi, pada akhir ini bukan hanya memiliki dampak
positif saja, tapi juga memiliki dampak negatif yang berjangka
panjang. Selain dampak ketergantungan pada pemakainya, internet
juga memiliki efek yang awalnya hanya sebagai media Informasi tapi
sekarang sudah menjadi media Alternatif belajar yang dianggap
efektif dan efesien. Sehingga menimbulkan kecenderungan seseorang
untuk melakukan hal instan seperti halnya pemanfaatan fasilitas copy
paste data perkuliahan yang talah tersedia di internet tanpa harus
susah-susah menyusunnya. Dari hal inilah yang nantinya
menghubungkan antar pemanfaatan internet dengan tingkat minat
baca mahasiswa di perpustakaan di dalam penelitian ini.
Menyikapi permasalahan di atas, perlu adanya sebuah pembahasan
yang jelas agar fenomena semacam ini tidak lebih berkembang salah
satunya adalah dengan dikembangkannya program-program seminar
tentang eksistensi baca buku dan sejenisnya. Selain itu perlu adanya
kajian penting untuk memberikan solusi efektif sebagai pemecah
permasalahan ini. Berangkat dari permasalahan di atas, maka fokus
dalam pembahasan penelitian ini memusatkan pada pertanyaan
Bagaimana Pengaruh Penggunaan Internet oleh Mahasiswa Terhadap
Tingkat Minat Baca Mahasiswa di Perpustakaan (Studi Kasus MIPA
UNLAM)?
Penelitian ini menggunakan penelitian kualititatif karena merupakan
penelitian yang bersifat deskriptif korelasional dan hasil penelitian
tidak dituangkan dalam bentuk angka-angka yang merupakan hasil
perhitungan. Dikatakan bersifat deskriptif korelasional karena
peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang
dilakukan pada objek tertentu serta mencari pengaruh antara
penggunaan internet oleh mahasiswa terhadapat minat baca
mahasiswa di perpustakaan.
Kata Kunci— Internet, Perpustakaan, Mahasiswa, Minat Baca
I. PENDAHULUAN
Dewasa ini, perkembangan illmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) sangat bisa dirasakan perkembangannya
yang begitu pesat. Hal yang menjadi inti dari perkembangan
IPTEK ini adalah kebutuhan akan sebuah informasi. Dengan
adanya informasi, orang-orang akan bisa tahu keadaan serta
kejadian yang sedang terjadi disekitarnya. Bahkan saking
diperlukannya, informasi bisa bernilai sangat mahal. Di era
globalisasi dan era informasi saat ini, siapapun bebas mencari
informasi dari mana saja, kapan saja, dan dimana saja. Hanya
saja saking banyaknya informasi yang diperoleh, terkadang
orang itu menjadi bingung. Hal ini karena banyaknya
informasi yang diperoleh, dan masing-masing informasi
tersebut memiliki pembenar yang berbeda-beda. Sehingga
dalam hal ini benar-benar dibutuhkan kejelian dalam
menyimak informasi yang diperoleh. Selain itu, hendaknya
informasi yang diperoleh dicerna baik-baik terlebih dahulu,
sebelum mengambil keputusan. Oleh karena itu informasi
yang diperoleh benar-benar bisa bermanfaat tanpa ada pihak
yang harus dirugikan atau merasa dirugikan. Hal ini karena
nyatanya banyak terjadi kasus-kasus hanya karena kesalahan
mencerna sebuah informasi yang diterima. Lebih-lebih bagi
mahasiswa yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab
untuk memenuhi tugas-tugas dalam menempuh suatu program
pendidikan. Mahasiswa harus benar-benar memiliki
kemampuan untuk memilah dan memilih informasi yang
dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan program pendidikan
yang ditempuh, dan salah satu pusat sumber informasi bagi
mahasiswa adalah perpustakaan.
Seperti diketahui, perpustakaan bukan merupakan hal yang
baru lagi dikalangan masyarakat. Dimana-mana telah
diselenggarakan perpustakaan, seperti di sekolah-sekolah,
baik mulai dari jenjang yang paling dasar hingga jenjang yang
paling tinggi, yakni perguruan tinggi. Selain itu, banyak juga
terdapat perpustakaan umum yang memberikan pelayanan
terhadap masyarakat umum. Meskipun demikian, masih
banyak orang yang memberikan definisi yang keliru terhadap
perpustakaan. Banyak orang yang menginterpretasikan
perpustakaan sebagai kumpulan dari berbagai buku-buku.
Sehingga setiap tumpukan buku pada suatu tempat tertentu
disebut perpustakaan. Perpustakaan sebenarnya adalah suatu
unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang
mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku
maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur
secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat
digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.
Namun kenyataan saat ini di lapangan, ternyata sudah ada
media lain yang mampu menyediakan berbagai macam
informasi yang diperlukan oleh mahasiswa selain
perpustakaan, yaitu internet. Interconnection network (internet)
2. adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang
saling terhubung. Internet berasal dari bahasa latin "inter"
yang berarti "antara". Internet merupakan jaringan yang terdiri
dari milyaran komputer yang ada di seluruh dunia. Dengan
adanya internet maka informasi di belahan dunia manapun
bisa didapatkan dengan mudah. Akibat kemudahan
mendapatkan informasi dari internet itu maka banyak
mahasiswa yang lebih memilih untuk mencari informasi
secara instan melalui internet dibandingkan melalui bukubuku yang ada di perpustakaan sehingga budaya "baca buku"
semakin ditinggalkan.
suatu alat test, maka alat test tersebut semakin mengenai pada
sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya
diukur. Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi
apabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau
memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan
diadakannya tet tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesioner
di dalam pengumpulan data penelitian, maka item-item yang
disusun pada kuesioner tersebut merupakan alat test yang
harus mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian. Suatu
skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Misalnya skala nominal yang bersifat nonparametrik
II. RINGKASAN
digunakan untuk mengukur variabel nominal bukan untuk
Penelitian kuantitatif pada dasarnya merupakan suatu mengukur variabel interval yang bersifat parametrik.
Dalam suatu penelitian juga diperlukan data. Data
pengamatan yang melibatkan suatu ciri tertentu, baik berupa
perhitungan, angka atau kuantitas. Penelitian kuantitatif ini merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang mencerminkan
didasarkan pada perhitungan persentase, rata-rata, chi kuadrat, karakteristik dari individu-individu dari suatu populasi. Data
dan juga perhitungan statistik lainnya. Metode penelitian bisa berupa angka, huruf, suara maupun gambar. Dari data ini
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang diharapkan akan diperoleh informasi sebesar-besarnya tentang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk populasi. Dengan demikian, diperlukan pengetahuan dan
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik penguasaan metode analisis sebagai upaya untuk
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, mengeluarkan informasi yang terkandung dalam data yang
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dimiliki. Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk rancangan atau desain penelitian yang telah ditentukan. Data
tersebut diperoleh melalui pengamatan, percobaan maupun
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Dalam penelitian kuantitatif diperlukan perumusan masalah. pengukuran gejala yang diteliti.
Salah satu metode pengumpulan data adalah metode
Perumusan masalah biasanya menyertakan ruang lingkup
untuk membatasi masalah yang akan dicari pemecahannya. observasi. Metode observasi merupakan salah satu cara yang
Masalah yang akan dicari pemecahannya dirumuskan dalam bisa digunakan untuk mengumpulkan data. Metode observasi
bentuk kalimat tanya (research question) yang tegas dan jelas. ini biasanya digunakan untuk mengetahui perilaku masyarakat
Perumusan masalah ini berguna untuk memberikan petunjuk secara detail.
Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan
agar dapat mencari jawaban permasalahan tersebut secara
diorganisasikan secarasistematis serta diolah secara logis
empiris.
Pada penelitian kuantitatif dikenal suatu istilah yaitu menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan.
variabel. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek Pengolahan data diarahkan untuk memberi argumentasi atau
atau sering juga sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa penjelasan mengenai tesis yang diajukan dalam penelitian,
atau gejala yang akan diteliti. Identifikasi variabel merupakan berdasarkan data atau fakta yang diperoleh. Apabila ada
salah satu tahapan yang penting karena dengan mengenal hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan
variabel yang sedang diteliti seorang peneliti akan dapat atau menolak hipotesis.
Ada dua cara yang biasa digunakan oleh seseorang untuk
memahami hubungan dan makna variable-variabel yang
sedang ditelitinya. Memanipulasi variabel juga perlu menyajikan hasil dari sebuah studi kuantitatif. Cara yang
dilakukan untuk memberikan suatu perlakuan pada variabel pertama adalah membeberkan angka-angka dalam sebuah
bebas dengan tujuan peneliti dapat melihat efeknya bagi tabel atau daftar, dan cara yang kedua adalah menyajikan
variabel terikat atau variable yang dipengaruhinya. Melakukan grafik. Sebagian besar orang lebih menyukai tampilan grafik
kontrol terhadap variabel tertentu dalam penelitian juga perlu dengan alasan bermacam-macam. Di samping lebih menarik
diperhatikan agar variabel tersebut tidak mengganggu dari segi warna dan bentuknya, dalam banyak hal penggunaan
grafik juga lebih informatif.
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Penyajian data selain dapat disajikan dalam bentuk tabel,
Untuk mengukur variabel kita memerlukan instrumen,
dimana instrumen yang digunakan harus memenuhi juga dapat disajikan dalam bentuk gambar atau grafik.
persyaratan tertentu diantaranya dari segi validitas atau Penyajian data dalam bentuk tabel bisa disajikan dalam
kesahihan yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu beberapa arah antara lain, tabel satu arah (one way table) yaitu
mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Reliabilitas tabel yang hanya memuat satu keterangan saja, tabel dua arah
suatu alat pengukur menunjukkan hasil pengukuran yang (two way table) ialah tabel yang menunjukkan hubungan
diantara dua hal yang berbeda dan ada juga tabel tiga arah
berupa kepekaan (akurasi).
Selain variabel, dikenal juga istilah validitas. Validitas (three way) ialah tabel yang yang menunjukkan pada tiga hal
menunjukkan ukuran yang benar benar mengukur apa yang yang berbeda.
akan diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas
3. III. PENELITIAN
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh penggunaan
internet oleh mahasiswa terhadap tingkat minat baca
mahasiswa di perpustakaan.
Meskipun penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif
korelasional karena peneliti berusaha menggambarkan dan
mencari pengaruh antara penggunaan internet oleh mahasiswa
terhadap minat baca mahasiswa di perpustakaan. Namun
dalam penelitian kualitatif ini juga memiliki unsur-unsur yang
diperlukan dalam penelitian kuantitatif. Misalnya adalah
adanya variabel atau objek yang diteliti. Kemudian
diperlukannya instrumen dan metode pengumpulan data
dalam penelitian. Dalam hal pengumpulan data, pada
penelitian ini digunakan metode angket/kuesioner. Metode ini
digunakan untuk menjaring data tentang penggunaan internet
sebagai alternatif sumber belajar/informasi dan eksistensi
minat baca buku di perpustakaan untuk kalangan Mahasiswa.
Dalam hal penyajian data, penelitian ini nantinya juga akan
menyajikan data dalam bentuk table dan grafik seperti
penelitian kuantitatif pada umumnya.
IV. KESIMPULAN
Penelitian kualitatif dan kuantitatif memang berbeda,
namun keduanya memiliki beberapa kesamaan dalam hal
unsur-unsur yang digunakan dalam penelitiannya, baik dari
segi hal metode pengumpulan data ataupun penyajian data.
Dalam penelitian tentang pengaruh penggunaan internet oleh
mahasiswa terhadap tingkat minat baca mahasiswa di
perpustakaan ini adalah merupakan penelitian kualitatif yang
menggunakan
metode
pengumpulan
data
berupa
angket/kuesioner. Untuk penyajian datanya akan digunakan
tabel serta grafik nantinya.
REFERENSI
[1]
[2]
Z. A. Hasibuan. Metodologi Penelitian di Bidang Ilmu Komputer dan
Teknologi Informasi, Konsep, Metode Teknik dan Aplikasi. Universitas
Indonesia : Depok, 2007.
Badrud Tamam. Hubungan Pemanfaatan Internet Sebagai Alternatif
Sumber Belajar Dengan Minat Baca Buku Mahasiswa. Universitas
Islam Negeri Malang : Depok, 2010.