SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA
DALAM TEORI DAN PRAKTEK
Endang Fatmawati
Kepala Perpustakaan FEB
Universitas Diponegoro
endangfatmawati@undip.ac.id
Abstract
Informasi penting bagi setiap pengguna. Kebutuhan informasi pengguna sangat im-portant
dari Layanan Perpustakaan. Setiap kebutuhan informasi pengguna sangat beragam. FAC-Tors yang
mempengaruhi kebutuhan informasi sangat banyak. Salah satunya tergantung pada karakteristik dan
kondisi pengguna di lingkungannya. Kebutuhan informasi pengguna adalah situasi faktual pengguna
di mana terjadi kesenjangan antara pengetahuan yang ada dengan pengetahuan yang dibutuhkan.
Kata kunci: kebutuhan informasi, kebutuhan pengguna, sumber informasi.
Abstract
Information is vital to every user. The information needs of the user is very im-portant of
library service. Each user’s information needs are very diverse. Fac-tors affecting information needs
is very much. One of them depending on user characteristics and conditions in his environment. User
information need is a factual situation of user in which occurs of gaps between the existing knowledge
with the knowledge needed.
Keywords: information needs, user needs, sources of information.
1. PENDAHULUAN
Setiap membahas perpustakaan pasti dekat dengan kata informasi. Begitu juga saat menyebut
pemustaka, maka salah satu yang terkait dan me-narik untuk dibahas adalah kebutuhan informasinya.
Bahkan secara umum informasi menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kebutuhan hidup
manusia.
Setiap orang dalam menjalani ke-hidupan mempunyai kesamaan dalam hal selalu membutuhkan
informasi, namun yang membedakan adalah tingkat dan jenis informasi yang dibu-tuhkan. Dalam hal
apapun manakala ada kesenjangan antara pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dengan
pengetahuan yang diinginkan, maka akan memunculkan kebutuhan un-tuk mencarinya. Keadaan saat
otak membutuhkan pengetahuan untuk memenuhi pengetahuan yang kurang inilah yang
menyebabkan munculnya teori kebutuhan informasi.
Untuk memahami lebih jauh ten-tang kebutuhan informasi pemustaka dalam teori dan
prakteknya, maka be-berapa hal yang akan dibahas dalam artikel ini adalah mengenai: pengertian
kebutuhan informasi, jenis kebutuhan informasi, faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi, dan
karakteris-tik dari kebutuhan informasi.
2. METODE PENELITIAN
Metode kuantitatif adalah bentuk penelitian yang dilakukan secara sistematis, terstruktur,
serta terperinci. Pada pelaksanaaannya, metode riset ini fokus pada penggunaan angka, tabel, grafik,
dan diagram untuk menampilkan hasil data/ informasi yang diperoleh.
Metode survei adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan hasil riset dalam
bentuk opini atau pendapat dari orang lain yang berinteraksi langsung dengan objek yang diamati.
Tujuan utama dari metode ini adalah untuk mendapatkan gambaran umum melalui sampel beberapa
orang.
Metode Ekspos Facto adalah metode riset untuk meneliti hubungan sebab-akibat dari suatu
peristiwa. Dari keterkaitan sebab-akibat tersebut akan ditemukan kemungkinan baru yang bisa
dijadikan indikator dalam proses riset. Metode deskriptif adalah metode riset yang bertujuan untuk
menjelaskan suatu peristiwa yang sedang berlangsung pada masa sekarang dan juga pada masa
lampau.
Metode riset ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu Longitudinal (sepanjang waktu) dan Cross
Sectional (waktu tertentu).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengertian Kebutuhan Informasi Dalam konteks perpustakaan, kata “informasi” terkait dengan
kata “kebutuhan” dari pemustakanya, en-tah itu fisiologis, afektif, maupun kog-nitif. Kebutuhan
fisiologis berarti keSetiap pemustaka pasti mem-punyai kebutuhan informasi yang berbeda-beda.
Kebutuhan informasi pemustaka yang beraneka ragam perlu diimbangi oleh kesiapan perpustakaan
untuk menyediakan sumber informasi yang memadai dan mampu mengako-modir keberagaman
kebutuhan me-reka.
Kebutuhan informasi berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi pemustaka. Manakala
seorang pemus-taka merasa ada yang kurang akan informasi yang dimilikinya, maka sebenarnya ada
semacam kekosong-an ilmu pengetahuan yang dimiliki. Dengan demikian, pemustaka terse-but akan
memenuhi kekosongan ilmu pengetahuan tersebut dengan mencari informasi dari pengetahuan yang
be-lum dipunyainya. Alasan kebutuhan akan informasi inilah yang akhirnya menyebabkan pemustaka
melakukan tindakan untuk mencari informasi.
Kondisi yang menyebabkan mun-culnya kebutuhan informasi menurut Wilson (1997) yaitu pada
saat pemus-taka menemui suatu masalah yang belum dapat dicari solusinya secara pribadi, sehingga
pemustaka tersebut memerlukan informasi dari sumber-sumber informasi di luar dirinya.
Kalau Belkin dan Vickery dalam Case (2002) menyatakan “point out that observing an
information need is problematic,....”. Maksudnya bahwa jika mengamati tentang kebutuhan in-
formasi itu sebenarnya adalah sebuah permasalahan. Mengapa demikian? Hemat penulis hal ini
disebabkan karena kebutuhan informasi tersebut masih menjadi “tacit knowledge”, artinya masih
dalam pikiran setiap pe-mustaka sehingga sulit diamati oleh pustakawan. Jika apa yang dipikirkan
pemustaka tentang keinginannya un-tuk mencari informasi telah disam-paikan kepada pemustaka,
maka ber-arti telah terjadi percakapan sehingga pustakawan bisa mengetahui keingin-an pemustaka.
Selanjutnya definisi kebutuhan informasi menurut Derr (1983), yaitu hubungan antara informasi
dan tujuan informasi seseorang, artinya ada suatu tujuan yang memerlukan informasi tertentu untuk
mencapainya. Bagaimanapun kebutuhan infor-masi pemustaka menjadi bagian yang penting dalam
layanan perpustakaan. Hanya saja setiap orang memiliki kebutuhan informasi yang berbeda antara
profesi yang satu dengan pro-fesi lainnya. Suatu contoh kebutuhan informasi bagi Dosen yang
mengajar ilmu humaniora tentu berbeda dengan Dosen yang mengajar Ilmu Sains. Be-gitu juga terkait
dengan setiap mata kuliah yang diajarkan, maka kebutuh-an informasinya akan berbeda antara Dosen
satu dengan Dosen lainnya. Chowdhury (2004) menyebutkan sifat kebutuhan informasi, yaitu:
a. Mempunyai konsep yang relatif;
b. Berubah pada periode tertentu;
c. berbeda antara satu orang dengan
Contoh informasi terekam yang dimaksud, misalnya: buku, jurnal, majalah, surat kabar, CD ROM,
media audio, microfilm. Dengan demikian, peran per-pustakaan sangat penting dalam me-nyediakan
sumber informasi yang dibutuhkan pemustaka. Untuk menge-tahui kebutuhan informasi pemustaka,
maka perlu adanya “analisis kebutuh-an pemustaka” dengan parameter yang lengkap, detail, dan
benar. Tidak ada alasan bagi pustakawan untuk ti-dak melakukan kajian tentang kebu-tuhan
pemustakanya. Cakupan kajian bisa berupa: sumber informasi yang dibutuhkan, media informasi yang
sering digunakan, jenis informasi yang diinginkan, sampai pada fasilitas penelusuran informasi yang
membuat pemustaka puas maupun sangat puas.
Setiap jenis perpustakaan mem-punyai kekhasan dalam hal penyedia-an sumber informasi
yang berupa koleksi sesuai dengan identitas lem-baganya. Begitu juga dengan siapa pemustaka yang
akses, juga sangat tergantung pada kesesuaian antara sumber informasi yang disediakan dengan
kebutuhan informasi yang di-inginkan pemustaka.
Kebutuhan informasi pemusta-ka bisa dikelompokkan berdasarkan karakteristik
pemustakanya, sehingga informasi apa saja yang dibutuhkan akan sangat tergantung dengan pro-
fesinya. Dalam bukunya Laloo (2002: 31-91) dijelaskan mengenai kebutuh-an informasi dan perilaku
penemuan informasi dari berbagai profesi, yaitu: para ilmuwan, ilmuwan bidang sosial, pelaku bisnis,
para pimpinan (biasan-ya untuk perencanaan dan pengam-bilan keputusan), dokter, dosen, dan setiap
warga negara.
Hasil penemuan informasi sa-ngat tergantung pada siapa orang yang mencari dan ketersediaan
sumber in-formasi yang ada. Sumber informasi merupakan media yang digunakan oleh pemustaka
untuk mendapatkan informasi. Sumber informasi di per-pustakaan terdiri dari: pustakawan, sesama
pemustaka, dokumen buku maupun nonbuku, dan semua koleksi yang ada di perpustakaan baik ter-
cetak maupun elektronis.
Menurut Tague sebagaimana di-kutip oleh Laloo (2002) membagi je nis kebutuhan informasi
menjadi: so-sial atau pragmatis, rekreasi, profe-sional, dan pendidikan. Lain halnya Guha (1988) yang
berpendapat bahwa jenis kebutuhan terhadap informasi sebagai berikut:
a. Pendekatan kebutuhan mutakhir (Current need approach) Pendekatan kepada kebutuhan pe-
mustaka yang sifatnya mutakhir, sehingga memerlukan interaksi yang sifatnya konstan antara pe-
mustaka dan sistem informasi. Pe-mustaka berinteraksi dengan sistem informasi dengan melalui
hal yang sangat umum untuk meningkatkan
b. pengetahuannya. Jadi informasi yang dibutuhkan tidak dimaksud-kan untuk menjawab sebuah per-
tanyaan secara spesifik tetapi in-formasi yang diperoleh nantinya hanya untuk mendapatkan
gambar-an secara umum saja. Akses informasi Hal ini meliputi berbagai aspek yang terkait saat
pemustaka me-nelusur informasi di perpustakaan, seperti: kecepatan akses, kemam-puan akses,
kemudahan akses, ke-trampilan mengakses.
Sumber daya teknologi yang digunakan untuk informasi Ketersediaan fasilitas penelusuran
informasi sangat mempengaruhi motivasi pemustakanya untuk mengakses informasi. Suatu con-
toh kondisi komputer penelusuran yang bagus serta dukungan ak-ses internet di perpustakaan akan
mempengaruhi hasil penelusuran informasi. Jika menurut Sulistyo-Basuki (2004), kebutuhan
informasi itu diten-tukan oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Kisaran informasi yang tersedia;
b. Penggunaan informasi yang akan digunakan;
c. Latar belakang, motivasi, orientasi profesional, dan karakteristik ma-sing-masing pemustaka;
d. Sistem sosial, ekonomi, dan politik tempat pemustaka berada;
e. Konsekuensi penggunaan informasi.
Lebih lanjut jika menurut Wilson (1981a) bahwa factor yang secara ber-tingkat
mempengaruhi kebutuhan in- formasi pemustaka, yaitu:
a. Kebutuhan karakteristik pemustaka (personal characteristics) Kebutuhan individu dari pemus-taka
yang mencakup kebutuhan psikologis, afektif, dan kognitif akan mempengaruhi secara lang-sung
mengenai informasi apa yang dibutuhkan.
b. Peran sosial yang disandang (social roles)
c. Peran kerja maupun tingkat kinerja akan mempengaruhi faktor kebu-tuhan informasi yang ada
dalam diri individu pemustaka.
d. Lingkungan pemustaka (person’s environment)
Keadaan lingkungan akan mem-pengaruhi peran sosial dan kebu-tuhan individu pemustaka sehing-
ga akan terjadi pengaruh bertingkat yang akan membentuk kebutuhan informasi. Misalnya:
lingkungan fisik, lingkungan kerja, lingkungan keluarga, lingkungan sosial buda-ya, sampai pada
lingkungan politik ekonomi.
zFungsi Perpustakaan berdasarkan Undang-Undang No.43 tahun 2007 tentang Perpustakaan :
Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi
untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Pada umumnya perpustakaan memiliki
fungsi yaitu :
1. Fungsi penyimpanan, bertugas menyimpan koleksi (informasi).
2. Fungsi informasi, perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan
oleh masyarakat.
3. Fungsi pendidikan, perpustakaan menjadi tempat dan sarana untuk belajar baik di lingkungan
formal maupun non formal.
4. Fungsi rekreasi, masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses
berbagai sumber informasi hiburan, antara lain : novel, ensiklopedi, cerita dongeng, dan lain
sebagainya.
5. Fungsi kultural,
Perpustakaan berfungsi untuk menyimpan dan melestarikan hasil kebudayaan masyarakat, seperti:
benda-benda kuno, hasil kesenian, dan lain sebagainya.
Kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan wawancara
terhadap objek wawancara (Moleong, 2011:330). Proses triangulasi data dilakukan dengan cara
membandingkan data atau informasi yang dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data
lainnya. Dalam penelitian ini, triangulasi data dilakukan dengan membandingkan data observasi
dengan hasil wawancara. Observasi partisipasi pasif dilaksanakan dalam bentuk pengamatan atas
beberapa kelakuan dan kejadian di lokasi penelitian, kemudian hasil observasi tersebut
dihubungkan dengan hasil wawancara yang diperoleh dengan informan sehingga kredibilitas data
terjamin.
Karakteristik Kebutuhan Informasi
Karakteristik kebutuhan informasi mencakup hal-hal yang berkaitan proses saat pemustaka
mencari infor-masi. Nicholas (2000) menjelaskan karakteristik tersebut dapat menun-jukkan wujud
kebutuhan informasi. Karakteristiknya seperti terlihat dalam Tabel 2 berikut:
No Karakteristik Keterangan
1. Pokok masalah
Apa yang menjadi pokok masalah dalam suatu
informasi.
(subject) Aspek yang harus diperhatikan yaitu:
- banyaknya pokok masalah yang terkandung dalam
suatu
Informasi
- kedalaman pokok masalah
- ada tidaknya masalah dalam menentukan subjek
yang
lebih rinci
2.
Fungsi
(function) Apa fungsi informasi bagi pemustaka, sehingga akan
berbeda-beda dan tergantung pada kebutuhan dari
Pemustakanya
3. Sifat (nature)
Merujuk pada ciri esensial yang terkandung pada
suatu
informasi, yaitu apakah informasi berubah pada
waktu/
periode tertentu atau perbedaan dari kebutuhan
informasi.
4. Tingkat Informasi mengandung ilmu pengetahuan yang dapat
intelektual menambah kecerdasan pemustakanya. Jadi informasi
(intellectual
dapat dipahami secara efektif apabila pemustaka
memiliki
level)
keluasaan pengetahuan minimum (tingkat
intelektual)
atau tingkat kecerdasan tertentu.
5. Titik pandang Informasi sering dituangkan dengan titik pandang
(viewpoint) atau pendekatan tertentu, sehingga setiap pemustaka
mempunyai pandangan yang tidak sama mengenai
suatu
informasi.
6. Kuantitas Pemustaka membutuhkan jumlah informasi yang
(quantity)
berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan
informasinya,
seperti keperluan akan tugas pekerjaan dan untuk
memecahkan suatu permasalahan.
7.
Kualitas
(quality)
Menggambarkan kualitas isi informasi dan
relevansinya
dengan kebutuhan pemustaka. hal ini sangat
tergantung
pada sifat individu pemustaka sehingga sepertinya
diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap
pemustaka.
Menurut Leckie, et. al. (1996), kebutuhan informasi itu tidaklah kon-stan dan dapat dipengaruhi
oleh se-jumlah variabel. Contoh: usia, peng-alaman, pendidikan, lokasi geografis, konteks dimana
kebutuhan informasi muncul, frekuensi, kepentingan, serta kompleksitas tugas.
Dalam aplikasinya karakteris-tik kebutuhan informasi yang dapat menunjukkan wujud dari
kebutuhan informasi pemustaka, yaitu:
1. Demografis pemustaka (user de-mographics), maksudnya hal-hal yang terkait dengan karakteristik
dari pemustaka yang mencari in-formasi. Contohnya: tingkat pendi-dikan, usia, pekerjaan,
spesialisasi, profesi, jenis kelamin, jenjang karir, lokasi geografi yang ber-hubungan dengan asal
daerah, dan lain sebagainya.
2. Konteks (namely context), maksud-nya sesuai dengan kebutuhan in-
formasi pada diri pemustakanya seperti: kebutuhan khusus, ke-butuhan internal, dan kebutuhan
eksternal. Misalnya kebutuhan informasi yang dibutuhkan maha-siswa tentu berbeda dengan
kebu-tuhan informasi bagi pelajar.
3. Frekuensi (frequency), maksudnya apakah kebutuhan informasinya berulang atau baru. Idealnya
pe-mustaka akan cenderung mencari informasi yang terbaru (current) daripada yang sudah usang.
4. Kemungkinan (predictability), maksudnya kebutuhan informasi tidak bisa diramalkan dan tidak
ter-duga. Suatu contoh saat pemustaka (mahasiswa) mencari informasi untuk membuat tugas
membuat makalah pada mata kuliah “Kajian Pemustaka”. Nah pada saat proses mencari informasi
tiba-tiba mun-cul dalam benaknya untuk mencari informasi lain yang berhubungan
dengan mata kuliah tersebut, se-hingga mahasiswa tersebut juga akhirnya terdorong untuk mencari
informasi lain yang berhubungan dengan mata kuliah Kajian Pemus-taka tersebut.
5. Kepentingan (importance), mak-sudnya tergantung pada seberapa penting informasi yang
dibutuhkan tersebut bagi pemustaka. Semakin informasi yang dibutuhkan pemus-taka itu penting
maka semakin be-sar pula pengorbanan pemustaka untuk berusaha mendapatkan in-formasi yang
dibutuhkan.
6. Kerumitan (complexity), maksud-nya apakah kebutuhan informasi itu sifatnya mudah atau sulit
dipe-cahkan. Manakala mudah berarti informasi cepat dapat ditemukan, tetapi jika ternyata sulit
dicari, maka tergolong rumit sehingga masih membutuhkan waktu untuk mencarinya lagi.
4. KESIMPULAN
Kebutuhan informasi setiap pe-mustaka berbeda-beda. Keanekara-gaman profesi pemustaka dan
karak-teristiknya akan mempengaruhi informasi yang dibutuhkan. Kebutuh-an informasi pemustaka
terjadi jika pada diri pemustaka ada kesenjangan antara pengetahuan yang dimiliki de-ngan
pengetahuan yang diinginkan. Keadaan lingkungan pemustaka juga akan mempengaruhi peran sosial
dan
kebutuhan individu pemustakanya. Dalam prakteknya faktor yang mem-pengaruhi kebutuhan
informasi pe-mustaka juga akan menentukan me-ngenai cakupan informasi apa saja yang dibutuhkan
dan hasil informasi yang diperoleh.
5. SARAN
Dengan Keadaan lingkungan pemustaka juga akan mempengaruhi peran sosial dan kebutuhan
individu pemustakanya. Dalam prakteknya faktor yang mem-pengaruhi kebutuhan informasi pe-
mustaka juga akan menentukan me-ngenai cakupan informasi apa saja yang dibutuhkan dan hasil
informasi yang diperoleh. Maka dari itu peneliti harus lebih mendalami apa yang di teliti nya.
DAFTAR PUSTAKA
Case, Donald O. (2002). Looking for Information: a Survey of Research in Information Seeking,
Needs, and Behaviour. Elsevier: Academic Press.
Chowdhury, G. G. (2004). Introduc-
tion to Modern Information Re-
trieval. 2nd ed. London: Facet
Publishing.
Derr, Richard L. (1983). “A Conceptu-al Analysis of Information Need.” Information Processing and
Man-agement, 19 (5), p. 273-278.
Grover, Robert J., et.al. (2010). As-sesing Information Needs: Manag-ing Transformative Library
Servic-es. California: Libraries Unlimited.
Guha, Bimalendu. (1988). Documen-tation and Information: Services, Techniques and Systems. 2nd
ed. Calcutta: World Press.
Laloo, Bikika Tariang. (2002). Infor-mation Needs, Information Seeking Behaviour and Users. New
Delhi:
Ess Ess Publications.
Lasa Hs. (2009). Kamus Kepustaka-
wanan Indonesia. Yogyakarta:
Pustaka Book Publisher.
Leckie, G. J., et. al. (1996). “Model-ing The Information Seeking of Professionals: A General Model
Derived From Research on Engi-neers, Health Care Professionals and Lawyers.” Library
Quarterly, 66 (2), p. 161-193.
Nicholas, David. (2000). Assesing Information Needs: Tools, Tech-niques and Concepts for The Inter-
net Age. 2nd ed. London: Aslib.
Prassad. (2000). “Information Need and Users.” Dalam lemi.uc3m. es/est/forinf@/index.php/Forinfa/
article/viewFile/33/34 [diakses 14 Desember 2014].
Stevenson, Janet dan P.H. Collin. (2006). Dictionary of Information
& Library Management. 2nd ed. London: A & C Black Publisher.
Sulistyo-Basuki. (2004). Pengantar
Dokumentasi. Bandung: Rekayasa
Sains.
Wilson, T. D. (1997). “Information Behaviour: an Interdiciplinary Perspective.” Information Pro-
cessing and Management, 33 (4), p. 551-572.
___________. (1981)a. “The Cogni-
tive Approach to Information-Seek-ing Behaviour and Information Use.” Social Science and
Informa-tion Studies, 4 (2), p. 197-204.
___________. (1981)b. “On User
Studies and Information Needs.” Journal of Documentation, 37 (1), p. 3-15.

More Related Content

Similar to Mata Kuliah PG&E

Laporan tahap 1 efektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasi dala...
Laporan tahap 1 efektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasi dala...Laporan tahap 1 efektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasi dala...
Laporan tahap 1 efektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasi dala...
raudlatulm
 
Efektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasi
Efektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasiEfektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasi
Efektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasi
Raudlatul Munawarah
 
Repositori institusi perguruan tinggi
Repositori institusi perguruan tinggiRepositori institusi perguruan tinggi
Repositori institusi perguruan tinggi
wahyuprasetia
 
Repositori institusi perguruan tinggi
Repositori institusi perguruan tinggiRepositori institusi perguruan tinggi
Repositori institusi perguruan tinggi
wahyuprasetia2
 
Resume buku Knowledge Management "Literasi Informasi: 7 Langkah Knowledge Man...
Resume buku Knowledge Management "Literasi Informasi: 7 Langkah Knowledge Man...Resume buku Knowledge Management "Literasi Informasi: 7 Langkah Knowledge Man...
Resume buku Knowledge Management "Literasi Informasi: 7 Langkah Knowledge Man...
wandafebri
 

Similar to Mata Kuliah PG&E (20)

Literasi informasi
Literasi informasiLiterasi informasi
Literasi informasi
 
Uts priska pp
Uts priska ppUts priska pp
Uts priska pp
 
Uts priska pp
Uts priska ppUts priska pp
Uts priska pp
 
Laporan tahap 1 efektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasi dala...
Laporan tahap 1 efektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasi dala...Laporan tahap 1 efektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasi dala...
Laporan tahap 1 efektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasi dala...
 
TIK Per 1.pptx
TIK Per 1.pptxTIK Per 1.pptx
TIK Per 1.pptx
 
Artikel: Keterbukaan Informasi Publik dalam Prespektif Penyelenggaraan Perpus...
Artikel: Keterbukaan Informasi Publik dalam Prespektif Penyelenggaraan Perpus...Artikel: Keterbukaan Informasi Publik dalam Prespektif Penyelenggaraan Perpus...
Artikel: Keterbukaan Informasi Publik dalam Prespektif Penyelenggaraan Perpus...
 
Pengelolaan perpustakaan berbasis
Pengelolaan perpustakaan berbasisPengelolaan perpustakaan berbasis
Pengelolaan perpustakaan berbasis
 
Efektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasi
Efektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasiEfektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasi
Efektifitas penggunaan internet sebagai sumber informasi
 
Mengenal sumber belajar elektronik bagi pemustaka perguruan tinggi
Mengenal sumber belajar elektronik bagi pemustaka perguruan tinggiMengenal sumber belajar elektronik bagi pemustaka perguruan tinggi
Mengenal sumber belajar elektronik bagi pemustaka perguruan tinggi
 
Mi makalah
Mi makalahMi makalah
Mi makalah
 
Repositori institusi perguruan tinggi
Repositori institusi perguruan tinggiRepositori institusi perguruan tinggi
Repositori institusi perguruan tinggi
 
Repositori institusi perguruan tinggi
Repositori institusi perguruan tinggiRepositori institusi perguruan tinggi
Repositori institusi perguruan tinggi
 
Usaha Pustakawan Dalam Optimalisasi Pemanfaatan E-Jurnal RISTEKDIKTI
Usaha Pustakawan Dalam Optimalisasi Pemanfaatan E-Jurnal RISTEKDIKTI Usaha Pustakawan Dalam Optimalisasi Pemanfaatan E-Jurnal RISTEKDIKTI
Usaha Pustakawan Dalam Optimalisasi Pemanfaatan E-Jurnal RISTEKDIKTI
 
Resume buku Knowledge Management "Literasi Informasi: 7 Langkah Knowledge Man...
Resume buku Knowledge Management "Literasi Informasi: 7 Langkah Knowledge Man...Resume buku Knowledge Management "Literasi Informasi: 7 Langkah Knowledge Man...
Resume buku Knowledge Management "Literasi Informasi: 7 Langkah Knowledge Man...
 
Dian lia mas (f0271141007)
Dian lia mas (f0271141007)Dian lia mas (f0271141007)
Dian lia mas (f0271141007)
 
Media Convergence
Media ConvergenceMedia Convergence
Media Convergence
 
Jurnal internasional
Jurnal internasionalJurnal internasional
Jurnal internasional
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 
Model literasi informasi
Model literasi informasiModel literasi informasi
Model literasi informasi
 
Matakuliah PG & E Nurhaliza
Matakuliah PG & E NurhalizaMatakuliah PG & E Nurhaliza
Matakuliah PG & E Nurhaliza
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

Mata Kuliah PG&E

  • 1. KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DALAM TEORI DAN PRAKTEK Endang Fatmawati Kepala Perpustakaan FEB Universitas Diponegoro endangfatmawati@undip.ac.id Abstract Informasi penting bagi setiap pengguna. Kebutuhan informasi pengguna sangat im-portant dari Layanan Perpustakaan. Setiap kebutuhan informasi pengguna sangat beragam. FAC-Tors yang mempengaruhi kebutuhan informasi sangat banyak. Salah satunya tergantung pada karakteristik dan kondisi pengguna di lingkungannya. Kebutuhan informasi pengguna adalah situasi faktual pengguna di mana terjadi kesenjangan antara pengetahuan yang ada dengan pengetahuan yang dibutuhkan. Kata kunci: kebutuhan informasi, kebutuhan pengguna, sumber informasi. Abstract Information is vital to every user. The information needs of the user is very im-portant of library service. Each user’s information needs are very diverse. Fac-tors affecting information needs is very much. One of them depending on user characteristics and conditions in his environment. User information need is a factual situation of user in which occurs of gaps between the existing knowledge with the knowledge needed. Keywords: information needs, user needs, sources of information.
  • 2. 1. PENDAHULUAN Setiap membahas perpustakaan pasti dekat dengan kata informasi. Begitu juga saat menyebut pemustaka, maka salah satu yang terkait dan me-narik untuk dibahas adalah kebutuhan informasinya. Bahkan secara umum informasi menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kebutuhan hidup manusia. Setiap orang dalam menjalani ke-hidupan mempunyai kesamaan dalam hal selalu membutuhkan informasi, namun yang membedakan adalah tingkat dan jenis informasi yang dibu-tuhkan. Dalam hal apapun manakala ada kesenjangan antara pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dengan pengetahuan yang diinginkan, maka akan memunculkan kebutuhan un-tuk mencarinya. Keadaan saat otak membutuhkan pengetahuan untuk memenuhi pengetahuan yang kurang inilah yang menyebabkan munculnya teori kebutuhan informasi. Untuk memahami lebih jauh ten-tang kebutuhan informasi pemustaka dalam teori dan prakteknya, maka be-berapa hal yang akan dibahas dalam artikel ini adalah mengenai: pengertian kebutuhan informasi, jenis kebutuhan informasi, faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi, dan karakteris-tik dari kebutuhan informasi. 2. METODE PENELITIAN Metode kuantitatif adalah bentuk penelitian yang dilakukan secara sistematis, terstruktur, serta terperinci. Pada pelaksanaaannya, metode riset ini fokus pada penggunaan angka, tabel, grafik, dan diagram untuk menampilkan hasil data/ informasi yang diperoleh. Metode survei adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan hasil riset dalam bentuk opini atau pendapat dari orang lain yang berinteraksi langsung dengan objek yang diamati. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk mendapatkan gambaran umum melalui sampel beberapa orang. Metode Ekspos Facto adalah metode riset untuk meneliti hubungan sebab-akibat dari suatu peristiwa. Dari keterkaitan sebab-akibat tersebut akan ditemukan kemungkinan baru yang bisa dijadikan indikator dalam proses riset. Metode deskriptif adalah metode riset yang bertujuan untuk menjelaskan suatu peristiwa yang sedang berlangsung pada masa sekarang dan juga pada masa lampau. Metode riset ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu Longitudinal (sepanjang waktu) dan Cross Sectional (waktu tertentu). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengertian Kebutuhan Informasi Dalam konteks perpustakaan, kata “informasi” terkait dengan kata “kebutuhan” dari pemustakanya, en-tah itu fisiologis, afektif, maupun kog-nitif. Kebutuhan fisiologis berarti keSetiap pemustaka pasti mem-punyai kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Kebutuhan informasi pemustaka yang beraneka ragam perlu diimbangi oleh kesiapan perpustakaan untuk menyediakan sumber informasi yang memadai dan mampu mengako-modir keberagaman kebutuhan me-reka. Kebutuhan informasi berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi pemustaka. Manakala seorang pemus-taka merasa ada yang kurang akan informasi yang dimilikinya, maka sebenarnya ada semacam kekosong-an ilmu pengetahuan yang dimiliki. Dengan demikian, pemustaka terse-but akan memenuhi kekosongan ilmu pengetahuan tersebut dengan mencari informasi dari pengetahuan yang be-lum dipunyainya. Alasan kebutuhan akan informasi inilah yang akhirnya menyebabkan pemustaka melakukan tindakan untuk mencari informasi.
  • 3. Kondisi yang menyebabkan mun-culnya kebutuhan informasi menurut Wilson (1997) yaitu pada saat pemus-taka menemui suatu masalah yang belum dapat dicari solusinya secara pribadi, sehingga pemustaka tersebut memerlukan informasi dari sumber-sumber informasi di luar dirinya. Kalau Belkin dan Vickery dalam Case (2002) menyatakan “point out that observing an information need is problematic,....”. Maksudnya bahwa jika mengamati tentang kebutuhan in- formasi itu sebenarnya adalah sebuah permasalahan. Mengapa demikian? Hemat penulis hal ini disebabkan karena kebutuhan informasi tersebut masih menjadi “tacit knowledge”, artinya masih dalam pikiran setiap pe-mustaka sehingga sulit diamati oleh pustakawan. Jika apa yang dipikirkan pemustaka tentang keinginannya un-tuk mencari informasi telah disam-paikan kepada pemustaka, maka ber-arti telah terjadi percakapan sehingga pustakawan bisa mengetahui keingin-an pemustaka. Selanjutnya definisi kebutuhan informasi menurut Derr (1983), yaitu hubungan antara informasi dan tujuan informasi seseorang, artinya ada suatu tujuan yang memerlukan informasi tertentu untuk mencapainya. Bagaimanapun kebutuhan infor-masi pemustaka menjadi bagian yang penting dalam layanan perpustakaan. Hanya saja setiap orang memiliki kebutuhan informasi yang berbeda antara profesi yang satu dengan pro-fesi lainnya. Suatu contoh kebutuhan informasi bagi Dosen yang mengajar ilmu humaniora tentu berbeda dengan Dosen yang mengajar Ilmu Sains. Be-gitu juga terkait dengan setiap mata kuliah yang diajarkan, maka kebutuh-an informasinya akan berbeda antara Dosen satu dengan Dosen lainnya. Chowdhury (2004) menyebutkan sifat kebutuhan informasi, yaitu: a. Mempunyai konsep yang relatif; b. Berubah pada periode tertentu; c. berbeda antara satu orang dengan Contoh informasi terekam yang dimaksud, misalnya: buku, jurnal, majalah, surat kabar, CD ROM, media audio, microfilm. Dengan demikian, peran per-pustakaan sangat penting dalam me-nyediakan sumber informasi yang dibutuhkan pemustaka. Untuk menge-tahui kebutuhan informasi pemustaka, maka perlu adanya “analisis kebutuh-an pemustaka” dengan parameter yang lengkap, detail, dan benar. Tidak ada alasan bagi pustakawan untuk ti-dak melakukan kajian tentang kebu-tuhan pemustakanya. Cakupan kajian bisa berupa: sumber informasi yang dibutuhkan, media informasi yang sering digunakan, jenis informasi yang diinginkan, sampai pada fasilitas penelusuran informasi yang membuat pemustaka puas maupun sangat puas. Setiap jenis perpustakaan mem-punyai kekhasan dalam hal penyedia-an sumber informasi yang berupa koleksi sesuai dengan identitas lem-baganya. Begitu juga dengan siapa pemustaka yang akses, juga sangat tergantung pada kesesuaian antara sumber informasi yang disediakan dengan kebutuhan informasi yang di-inginkan pemustaka. Kebutuhan informasi pemusta-ka bisa dikelompokkan berdasarkan karakteristik pemustakanya, sehingga informasi apa saja yang dibutuhkan akan sangat tergantung dengan pro- fesinya. Dalam bukunya Laloo (2002: 31-91) dijelaskan mengenai kebutuh-an informasi dan perilaku penemuan informasi dari berbagai profesi, yaitu: para ilmuwan, ilmuwan bidang sosial, pelaku bisnis, para pimpinan (biasan-ya untuk perencanaan dan pengam-bilan keputusan), dokter, dosen, dan setiap warga negara. Hasil penemuan informasi sa-ngat tergantung pada siapa orang yang mencari dan ketersediaan sumber in-formasi yang ada. Sumber informasi merupakan media yang digunakan oleh pemustaka untuk mendapatkan informasi. Sumber informasi di per-pustakaan terdiri dari: pustakawan, sesama pemustaka, dokumen buku maupun nonbuku, dan semua koleksi yang ada di perpustakaan baik ter- cetak maupun elektronis. Menurut Tague sebagaimana di-kutip oleh Laloo (2002) membagi je nis kebutuhan informasi menjadi: so-sial atau pragmatis, rekreasi, profe-sional, dan pendidikan. Lain halnya Guha (1988) yang berpendapat bahwa jenis kebutuhan terhadap informasi sebagai berikut: a. Pendekatan kebutuhan mutakhir (Current need approach) Pendekatan kepada kebutuhan pe- mustaka yang sifatnya mutakhir, sehingga memerlukan interaksi yang sifatnya konstan antara pe- mustaka dan sistem informasi. Pe-mustaka berinteraksi dengan sistem informasi dengan melalui hal yang sangat umum untuk meningkatkan b. pengetahuannya. Jadi informasi yang dibutuhkan tidak dimaksud-kan untuk menjawab sebuah per- tanyaan secara spesifik tetapi in-formasi yang diperoleh nantinya hanya untuk mendapatkan gambar-an secara umum saja. Akses informasi Hal ini meliputi berbagai aspek yang terkait saat
  • 4. pemustaka me-nelusur informasi di perpustakaan, seperti: kecepatan akses, kemam-puan akses, kemudahan akses, ke-trampilan mengakses. Sumber daya teknologi yang digunakan untuk informasi Ketersediaan fasilitas penelusuran informasi sangat mempengaruhi motivasi pemustakanya untuk mengakses informasi. Suatu con- toh kondisi komputer penelusuran yang bagus serta dukungan ak-ses internet di perpustakaan akan mempengaruhi hasil penelusuran informasi. Jika menurut Sulistyo-Basuki (2004), kebutuhan informasi itu diten-tukan oleh beberapa faktor, yaitu: a. Kisaran informasi yang tersedia; b. Penggunaan informasi yang akan digunakan; c. Latar belakang, motivasi, orientasi profesional, dan karakteristik ma-sing-masing pemustaka; d. Sistem sosial, ekonomi, dan politik tempat pemustaka berada; e. Konsekuensi penggunaan informasi. Lebih lanjut jika menurut Wilson (1981a) bahwa factor yang secara ber-tingkat mempengaruhi kebutuhan in- formasi pemustaka, yaitu: a. Kebutuhan karakteristik pemustaka (personal characteristics) Kebutuhan individu dari pemus-taka yang mencakup kebutuhan psikologis, afektif, dan kognitif akan mempengaruhi secara lang-sung mengenai informasi apa yang dibutuhkan. b. Peran sosial yang disandang (social roles) c. Peran kerja maupun tingkat kinerja akan mempengaruhi faktor kebu-tuhan informasi yang ada dalam diri individu pemustaka. d. Lingkungan pemustaka (person’s environment) Keadaan lingkungan akan mem-pengaruhi peran sosial dan kebu-tuhan individu pemustaka sehing- ga akan terjadi pengaruh bertingkat yang akan membentuk kebutuhan informasi. Misalnya: lingkungan fisik, lingkungan kerja, lingkungan keluarga, lingkungan sosial buda-ya, sampai pada lingkungan politik ekonomi. zFungsi Perpustakaan berdasarkan Undang-Undang No.43 tahun 2007 tentang Perpustakaan : Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Pada umumnya perpustakaan memiliki fungsi yaitu : 1. Fungsi penyimpanan, bertugas menyimpan koleksi (informasi). 2. Fungsi informasi, perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. 3. Fungsi pendidikan, perpustakaan menjadi tempat dan sarana untuk belajar baik di lingkungan formal maupun non formal. 4. Fungsi rekreasi, masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan, antara lain : novel, ensiklopedi, cerita dongeng, dan lain sebagainya. 5. Fungsi kultural, Perpustakaan berfungsi untuk menyimpan dan melestarikan hasil kebudayaan masyarakat, seperti: benda-benda kuno, hasil kesenian, dan lain sebagainya. Kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan wawancara terhadap objek wawancara (Moleong, 2011:330). Proses triangulasi data dilakukan dengan cara membandingkan data atau informasi yang dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data lainnya. Dalam penelitian ini, triangulasi data dilakukan dengan membandingkan data observasi dengan hasil wawancara. Observasi partisipasi pasif dilaksanakan dalam bentuk pengamatan atas beberapa kelakuan dan kejadian di lokasi penelitian, kemudian hasil observasi tersebut dihubungkan dengan hasil wawancara yang diperoleh dengan informan sehingga kredibilitas data terjamin.
  • 5. Karakteristik Kebutuhan Informasi Karakteristik kebutuhan informasi mencakup hal-hal yang berkaitan proses saat pemustaka mencari infor-masi. Nicholas (2000) menjelaskan karakteristik tersebut dapat menun-jukkan wujud kebutuhan informasi. Karakteristiknya seperti terlihat dalam Tabel 2 berikut: No Karakteristik Keterangan 1. Pokok masalah Apa yang menjadi pokok masalah dalam suatu informasi. (subject) Aspek yang harus diperhatikan yaitu: - banyaknya pokok masalah yang terkandung dalam suatu Informasi - kedalaman pokok masalah - ada tidaknya masalah dalam menentukan subjek yang lebih rinci 2. Fungsi (function) Apa fungsi informasi bagi pemustaka, sehingga akan berbeda-beda dan tergantung pada kebutuhan dari Pemustakanya 3. Sifat (nature) Merujuk pada ciri esensial yang terkandung pada suatu informasi, yaitu apakah informasi berubah pada waktu/ periode tertentu atau perbedaan dari kebutuhan informasi. 4. Tingkat Informasi mengandung ilmu pengetahuan yang dapat intelektual menambah kecerdasan pemustakanya. Jadi informasi (intellectual dapat dipahami secara efektif apabila pemustaka memiliki level) keluasaan pengetahuan minimum (tingkat intelektual) atau tingkat kecerdasan tertentu. 5. Titik pandang Informasi sering dituangkan dengan titik pandang (viewpoint) atau pendekatan tertentu, sehingga setiap pemustaka mempunyai pandangan yang tidak sama mengenai suatu informasi. 6. Kuantitas Pemustaka membutuhkan jumlah informasi yang (quantity) berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan informasinya, seperti keperluan akan tugas pekerjaan dan untuk memecahkan suatu permasalahan.
  • 6. 7. Kualitas (quality) Menggambarkan kualitas isi informasi dan relevansinya dengan kebutuhan pemustaka. hal ini sangat tergantung pada sifat individu pemustaka sehingga sepertinya diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap pemustaka. Menurut Leckie, et. al. (1996), kebutuhan informasi itu tidaklah kon-stan dan dapat dipengaruhi oleh se-jumlah variabel. Contoh: usia, peng-alaman, pendidikan, lokasi geografis, konteks dimana kebutuhan informasi muncul, frekuensi, kepentingan, serta kompleksitas tugas. Dalam aplikasinya karakteris-tik kebutuhan informasi yang dapat menunjukkan wujud dari kebutuhan informasi pemustaka, yaitu: 1. Demografis pemustaka (user de-mographics), maksudnya hal-hal yang terkait dengan karakteristik dari pemustaka yang mencari in-formasi. Contohnya: tingkat pendi-dikan, usia, pekerjaan, spesialisasi, profesi, jenis kelamin, jenjang karir, lokasi geografi yang ber-hubungan dengan asal daerah, dan lain sebagainya. 2. Konteks (namely context), maksud-nya sesuai dengan kebutuhan in- formasi pada diri pemustakanya seperti: kebutuhan khusus, ke-butuhan internal, dan kebutuhan eksternal. Misalnya kebutuhan informasi yang dibutuhkan maha-siswa tentu berbeda dengan kebu-tuhan informasi bagi pelajar. 3. Frekuensi (frequency), maksudnya apakah kebutuhan informasinya berulang atau baru. Idealnya pe-mustaka akan cenderung mencari informasi yang terbaru (current) daripada yang sudah usang. 4. Kemungkinan (predictability), maksudnya kebutuhan informasi tidak bisa diramalkan dan tidak ter-duga. Suatu contoh saat pemustaka (mahasiswa) mencari informasi untuk membuat tugas membuat makalah pada mata kuliah “Kajian Pemustaka”. Nah pada saat proses mencari informasi tiba-tiba mun-cul dalam benaknya untuk mencari informasi lain yang berhubungan dengan mata kuliah tersebut, se-hingga mahasiswa tersebut juga akhirnya terdorong untuk mencari informasi lain yang berhubungan dengan mata kuliah Kajian Pemus-taka tersebut. 5. Kepentingan (importance), mak-sudnya tergantung pada seberapa penting informasi yang dibutuhkan tersebut bagi pemustaka. Semakin informasi yang dibutuhkan pemus-taka itu penting maka semakin be-sar pula pengorbanan pemustaka untuk berusaha mendapatkan in-formasi yang dibutuhkan. 6. Kerumitan (complexity), maksud-nya apakah kebutuhan informasi itu sifatnya mudah atau sulit dipe-cahkan. Manakala mudah berarti informasi cepat dapat ditemukan, tetapi jika ternyata sulit dicari, maka tergolong rumit sehingga masih membutuhkan waktu untuk mencarinya lagi.
  • 7. 4. KESIMPULAN Kebutuhan informasi setiap pe-mustaka berbeda-beda. Keanekara-gaman profesi pemustaka dan karak-teristiknya akan mempengaruhi informasi yang dibutuhkan. Kebutuh-an informasi pemustaka terjadi jika pada diri pemustaka ada kesenjangan antara pengetahuan yang dimiliki de-ngan pengetahuan yang diinginkan. Keadaan lingkungan pemustaka juga akan mempengaruhi peran sosial dan kebutuhan individu pemustakanya. Dalam prakteknya faktor yang mem-pengaruhi kebutuhan informasi pe-mustaka juga akan menentukan me-ngenai cakupan informasi apa saja yang dibutuhkan dan hasil informasi yang diperoleh. 5. SARAN Dengan Keadaan lingkungan pemustaka juga akan mempengaruhi peran sosial dan kebutuhan individu pemustakanya. Dalam prakteknya faktor yang mem-pengaruhi kebutuhan informasi pe- mustaka juga akan menentukan me-ngenai cakupan informasi apa saja yang dibutuhkan dan hasil informasi yang diperoleh. Maka dari itu peneliti harus lebih mendalami apa yang di teliti nya.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Case, Donald O. (2002). Looking for Information: a Survey of Research in Information Seeking, Needs, and Behaviour. Elsevier: Academic Press. Chowdhury, G. G. (2004). Introduc- tion to Modern Information Re- trieval. 2nd ed. London: Facet Publishing. Derr, Richard L. (1983). “A Conceptu-al Analysis of Information Need.” Information Processing and Man-agement, 19 (5), p. 273-278. Grover, Robert J., et.al. (2010). As-sesing Information Needs: Manag-ing Transformative Library Servic-es. California: Libraries Unlimited. Guha, Bimalendu. (1988). Documen-tation and Information: Services, Techniques and Systems. 2nd ed. Calcutta: World Press. Laloo, Bikika Tariang. (2002). Infor-mation Needs, Information Seeking Behaviour and Users. New Delhi: Ess Ess Publications. Lasa Hs. (2009). Kamus Kepustaka- wanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Leckie, G. J., et. al. (1996). “Model-ing The Information Seeking of Professionals: A General Model Derived From Research on Engi-neers, Health Care Professionals and Lawyers.” Library Quarterly, 66 (2), p. 161-193. Nicholas, David. (2000). Assesing Information Needs: Tools, Tech-niques and Concepts for The Inter- net Age. 2nd ed. London: Aslib. Prassad. (2000). “Information Need and Users.” Dalam lemi.uc3m. es/est/forinf@/index.php/Forinfa/ article/viewFile/33/34 [diakses 14 Desember 2014]. Stevenson, Janet dan P.H. Collin. (2006). Dictionary of Information & Library Management. 2nd ed. London: A & C Black Publisher. Sulistyo-Basuki. (2004). Pengantar Dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains. Wilson, T. D. (1997). “Information Behaviour: an Interdiciplinary Perspective.” Information Pro- cessing and Management, 33 (4), p. 551-572. ___________. (1981)a. “The Cogni- tive Approach to Information-Seek-ing Behaviour and Information Use.” Social Science and Informa-tion Studies, 4 (2), p. 197-204. ___________. (1981)b. “On User Studies and Information Needs.” Journal of Documentation, 37 (1), p. 3-15.