Artikel: Analisis Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Web Pada Layanan Teknologi Informasi Perpustakaan di Perpustakaan SDN Watukosek Kabupaten Pasuruan
Sistem informasi perpustakaan berbasis web di Perpustakaan SDN Watukosek memungkinkan siswa, guru, dan pustakawan untuk saling terhubung dalam kegiatan pembelajaran melalui materi pelajaran digital, modul, dan sumber belajar lainnya dari perpustakaan. Sistem ini memfasilitasi pengunggahan materi pelajaran oleh guru, pengolahan materi oleh pustakawan, dan pencarian oleh siswa.
Similar to Artikel: Analisis Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Web Pada Layanan Teknologi Informasi Perpustakaan di Perpustakaan SDN Watukosek Kabupaten Pasuruan
Similar to Artikel: Analisis Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Web Pada Layanan Teknologi Informasi Perpustakaan di Perpustakaan SDN Watukosek Kabupaten Pasuruan (20)
Artikel: Analisis Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Web Pada Layanan Teknologi Informasi Perpustakaan di Perpustakaan SDN Watukosek Kabupaten Pasuruan
1. Analisis Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Web Pada
Layanan Teknologi Informasi Perpustakaan di Perpustakaan SDN
Watukosek Kabupaten Pasuruan
Oleh
Bachrul ilmi/ 150214602989
Mahasiswa S1 Ilmu Perpustakaan
Universitas Negeri Malang
Abstrak
Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting di lingkungan
sekolah untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
Berdasarkan UU 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, idealnya
perpustakaan sekolah dapat mengembangkan layanan berbasis
teknologi pada layanannya. Perpustakaan SDN Watukosek merupakan
salah satu perpustakaan sekolah yang telah menerapkan dan
mengembangkan teknologi web dan dapat memfasilitasi siswa untuk
menerima pelajaran. Penerapan web tersebut memerlukan 3 komponen
utama yaitu siswa, guru, dan pustakawan. Web tersebut juga dapat
menampilkan video, file dokumen yang dapat diunduh dan data dari
katalog SLiMS yang dapat memberikan alternatif pilihan pada siswa
dalam mencari materi untuk belajar.
Kata kunci: perpustakaan sekolah, web perpustakaan, teknologi
informasi perpustakaan
Pendahuluan
Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang berada di dalam
lingkungan dan merupakan integral pendukung tercapainya tujuan pendidikan.
Kriteria tenaga perpustakaan sekolah menurut PERMENDIKNAS No 25 tahun
2008 tentang standar tenaga perpustakaan sekolah (2008:3), perpustakaan sekolah
idealnya dipimpin oleh kepala perpustakaan yang memiliki kualifikasi lulusan
2. minimal D2 Ilmu perpustakaan atau lulusan minimal D2 non-ilmu perpustakaan
dan memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah
dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah. Kualifikasi tersebut dapat dijadikan
dasar pihak instansi sekolah untuk melakukan seleksi pustakawan, sehingga
diharapkan pustakawan pengelola dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam
kegiatan pembelajaran dan dapat memaksimalkan kerja sesuai dengan pedoman
perpustakaan, serta sejalan dengan landasan dasar hukum penyelenggaraan
perpustakaan sekolah.
Idealnya, dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah sekurang-
kurangnya memiliki beberapa jenis layanan pokok. Adapun layanan yang terdapat
pada perpustakaan sekolah menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP) (2011:4)
meliputi: (a) layanan baca di tempat; (b) layanan sirkulasi; (c) layanan referensi;
dan (d) layanan teknologi informasi dan komunikasi. Layanan-layanan tersebut
harus ada untuk membentuk suatu perpustakaan yang ideal.
Di Indonesia, segala ketentuan penyelenggataan perpustakaan sekolah telah
diatur dan dinaungi secara yuridis oleh undang-undang No.43 tahun 2007 pada
bagian ketiga pasal 23. Mengacu pada pasal ayat 5 pada Undang-undang No.43
tentang perpustakaan (2007:15) yang menyatakan “Perpustakaan sekolah/madrasah
mengembangkan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi”, maka dapat diartikan bahwa perpustakaan sekolah yang ideal adalah
perpustakaan sekolah yang dapat mampu untuk mengembangkan layanan
perpustakaan dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Pengembangan tersebut dapat
berupa produk layanan perpustakaan yang menyajikan koleksi perpustakaan bentuk
lain dan sesuai dengan kurikulum pada sekolah yang bersangkutan. Misalnya
penyampaian materi pelajaran yang terkomputerisasi. Hal tersebut juga tertuang
dengan jelas pada pasal 23 ayat 3 Undang-undang No.43 tentang perpustakaan
(2007:15), pernyataan tersebut berbunyi “Perpustakaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mengembangkan koleksi lain yang mendukung pelaksanaan
kurikulum pendidikan”. Pernyataan undang-undang tersebut memberikan
kesempatan untuk pustakawan perpustakaan sekolah dalam mengembangkan
layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi yang sedang berkembang dan
3. sesuai kreativitasnya masing-masing dengan tetap mengacu pada kurikulum
sekolah yang berlaku pada sekolah bersangkutan.
Salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang sedang berkembang
saat ini di bidang perpustakaan adalah teknologi web. Teknologi web yang
berkembang saat ini memungkinkan sistem dalam web untuk menerjemahkan
maksud dari user dan memberikan alternatif pilihan pencarian yang berhubungan
dengan kata kunci ataupun berdasarkan kategori tertentu, sehingga dengan
demikian maka pemustaka akan merasa terbantu dan puas karena kebutuhan
informasi dapat terpenuhi melalui teknologi web yang diterapkan pada
perpustakaan.
Pada pelaksanaan pengembangan teknologi informasi web pada
perpustakaan, pustakawan harus menyiapkan konsep sistem yang diinginkan,
sedangkan untuk masalah teknis dan pembuatan sistem, pustakawan dapat menjalin
kerjasama dengan mitra dari pihak luar.
Salah satu institusi sekolah yang telah mengembangkan sistem informasi
perpustakaan berbasis web adalah SDN Watukosek Kecamatan Gempol Kabupaten
Pasuruan. Melalui bantuan dari mitra kerja pihak luar, perpustakaan SDN
Watukosek dapat mengembangkan sistem yang mengintegrasikan antara
kepentingan pembelajaran dan perpustakaan. Sistem web tersebut dapat
menghubungkan materi pelajaran, modul, dan berbagai media digital yang
mendukung pembelajaran bersumber dari guru dengan katalog perpustakaan yang
telah menggunakan sistem otomasi (SLiMS)
Konsep sistem web yang ideal pada perpustakaan sekolah adalah adanya
keterkaitan antara pustakawan dan guru, sehingga dapat terjalin kerjasama yang
sinergi. Kerjasama antara guru dan pustakawan sangat diperlukan, hal ini bertujuan
untuk memudahkan siswa dalam memperoleh informasi/ materi pelajaran yang
sesuai dengan materi dari guru.
Pembahasan
Perpustakaan sekolah merupakan bagian intergral sekolah yang berperan
penting dalam menyediakan informasi. Menurut Sinaga (dalam Prastowo, 2012:44)
perpustakaan sekolah adalah sarana pendidikan yang turut menentukan pencapaian
tujuan lembaga yang menaunginya. Didukung pendapat Sulistyo-Basuki (dalam
4. Prastowo, 2012:73) yang mengungkapkan bahwa perpustakaan taman kanak-
kanak, perpustakaan sekolah dasar, perpustakaan sekolah menengah tingkat
pertama, perpustakaan sekolah tingkat atas adalah termasuk bagian dari
perpustakaan sekolah.
Perpustakaan sekolah dalam penyelenggaraannya memiliki fungsi dan tujuan,
fungsi keberadaan perpustakaan sekolah menurut Lasa (2007:15) adalah (1) sebagai
media pendidikan, bahan informasi yang dikelola perpustaakaan dapat berupa buku
teks, majalah, buku ajar, buku rujukan, kumpulan soal, CD, film, globe, dan
lainnya. Selain fungsi, penyelenggaraan perpustakaan sekolah memiliki tujuan
yang juga penting, sebagaimana yang dikutip dari Standar Nasional Perpustakaan
(SNP) (2009:7) perpustakaan sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah bertujuan
mengembangkan dan meningkatkan minat baca, literasi informasi, bakat dan
kecerdasan (intelektual, emosional, dan spiritual) peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan dalam rangka mendukung tujuan pendidikan nasional melalui
penyediaan sumber belajar. Untuk itu dalam upaya penyelenggaraan sekolah yang
sesuai perlu adanya tujuan jangka panjang, adapun tujuan jangka panjang menurut
Yusuf (2005:4) yang hendak dicapai dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah,
yakni menambah dasar-dasar pengetahuan sebagai modal bagi perkembangan ilmu
pengetahuan pada pihak terkait, sehingga diharapkan dengan penyelenggaraan
perpustakaan sekolah dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.
Dalam memaksimalkan fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah, perlu adanya
dukungan seperti halnya layanan. Layanan yang ada harus disesuaikan dengan
perkembangan teknologi informasi sehingga perpustakaan up to date, hal ini juga
berlaku bagi perpustakaan sekolah. Bekembangnya teknologi informasi,
mengharuskan beralihnya metode konvensional ke otomasi perpustakaan, salah
satunya yaitu dengan menciptakan layanan informasi perpustakaan. Layanan
teknologi informasi yaitu metode pengelolaan sistem teknologi informasi yang
terpusat pada perspektif konsumen layanan teknologi informasi terhadap
perpustakaan. Menurut Saleh (2005:2) Terdapat beberapa alasan mengapa
teknologi informasi digunakan di perpustakaan sekolah, yaitu. Pertama, tuntutan
terhadap penggunaan koleksi secara bersama (resource sharing). Hal ini sangat
membatu dalam memberikan pelayanan, terutama bagi perpustakaan-perpustakaan
5. kecil yang koleksinya sangat lemah penggunaan koleksi secara bersama dapat
berjalan dengan baik apabila setiap perpustakaan dapat memberikan informasi apa
yang dimiliki oleh perpustakaannya masing-masing.
Kedua, kebutuhan untuk mengefektifkan sumberdaya manusia. Adanya
teknologi informasi, memudahkan setiap pekerjaan sehingga lebih efisien. Meski
dengan berkurangnya tenaga kerja di perpustakaan, tetapi perpustakaan dapat
memepertahankan mutu pelayanan perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi
informasi. Ketiga, kebutuhan akan ketepatan layanan informasi. Selain kecepatan
dalam memperoleh informasi, pemakai juga membutuhkan ketepatan informasi
yang didapatkan-nya dari perpustakaan. Pertanyaan-pertanyaan tentang informasi
secara spesifik harus bisa dijawab secara spesifik pula. Dengan bantuan teknologi
komputer pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa dijawab dengan cepat dan tepat
Keempat, keragaman informasi yang dikelola. Informasi yang ada di
perpustakaan saat ini tidak hanya terbatas kepada buku dan jurnal ilmiah saja.
Informasi-informasi lain seperti audio visual, multimedia, bahan mikro, media
optik dan sebagainya saat ini juga dikoleksi oleh perpustakaan. Banyak koleksi
perpustakaan yang harus di baca dengan menggunakan teknologi komputer. Selain
itu untuk mengelola informasi yang sangat beragam tersebut diperlukan bantuan
alat terutama teknologi komputer.
Beberapa perpustakaan sekolah sudah menerapkan layanan teknologi
informasi perpustakaan, salah satunya perpustakaan SDN Watukosek Pasuruan.
Layanan teknologi informasi ini berdampak langsung pada siswa, guru, dan
pustakawan di perpustakaan SDN Watukosek pasuruan. Tujuan layanan teknologi
informasi yaitu. (1) Bagi siswa. Penggunaan layanan teknologi informasi
perpustakaan dimanfaatkan oleh siswa untuk membantu siswa memahami materi
yang disampaikan oleh guru dengan memanfaatkan teknologi informasi yakni
dengan mengunduh materi pelajaran; (2) bagi guru. Selain siswa, penggunaan
layanan teknologi informasi perpustakaan juga dimanfaatkan oleh guru untuk
memudahkan penyampaian materi karena didukung dengan file materi yang berupa
video; (3) pustakawan. Pustakawan mempunyai peran penting dalam memfasilitasi
layanan teknologi informasi untuk memberikan hak akses bagi siswa sebagai
perantara antara guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
6. Proses Kegiatan yang dilakukan menggunakan sistem Informasi
Perpustakaan Berbasis Web di Perpustakaan SDN Watukosek
No Aktivitas Pelaksana Keterangan
1 Melakukan entri
materi baru
guru Kegiatan dilakukan pada laman entri materi
guru dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Login sebagai guru ke aplikasi web
2. Guru menuju ke entri materi
3. Guru mengisi form entri materi
4. Guru memilih file materi yang sesuai
untuk diunggah
5. Guru melakukan submit untuk
menyimpan data materi
2 Melakukan review
kepada materi yang
diunggah guru
Pustakawan Kegiatan ini dilakukan pada menu aktivitas
guru di laman admin dengan lagkah-langkah
sebagai berikut:
1. Pustakawan login sebagai admin
2. Pustakawan memilih menu aktivitas guru,
dan memilih icon review untuk
melakukan riview terhadap materi dan
menyutujui materi.
3. Pustakawan melakukan edit materi
dengan memilih icon edit dan
menyesuaikan data materi dan
memastikan data telah sesuai, serta
menambahkan keterangan lanjutan
berupa kata kunci dan notasi DDC.
4. Jika dirasa file materi yang diunggah
guru kurang sesuai materi, pustakawan
dapat melakukan unggah file dengan
memilih icon unggah.
Menghubuungkan
data materi dengan
data katalog pada
slims
Pustakawan Kegiatan ini dilakukan pada menu katalog di
halaman admin, adapun langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Pastikan pustakawan telah login dan
masuk pada lamn admin
2. Pustakawan memilih menu katalog.
7. 3. Pustakawan memilih materi yang ingin
dihubungkan dengan data katalog
slimsdengan memilih icon isi katalog.
4. Pustakawan memasukan kata kunci dan
memilih judul buku pada katalog slims
yang sesuai dengan materi.
5. Pustakawan melakukan submit untuk
menyimpan data.
3 Melakukan
pencarian materi
berdasarkan kelas
siswa Kegiatan ini dilakukanpada laman beranda
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Siswa membuka halaman beranda dan
memilih pencarian berdasarkan kelas.
2. Siswa memilih kelas yang diinginkan,
maka akan tampil menu mata pelajaran
apa saja yang tersedia pada kelas yang
dipilih.
3. Siswa memilih mata pelajaran dan materi
maka akan muncul tampilan detail materi
yang berisi informasi keterangan detail
materi, file materi yang diunggah guru
dan data katalog slims yang berkaitan
dengan materi
4. Siswa dapat melihat cantuman file materi
dan mengunduh file tersebut.
Sebagai upaya mengimbangi keberadaan teknologi informasi dalam
penyelenggaraan perpustakaan sekolah, dan tuntutan undang-undang perpustakaan,
perlu adanya inovasi yang disajikan. Salah satunya adalah dengan menyediakan
sarana/ fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran, misalnya web. Web digunakan
sebagai sarana penunjang dalam memperoleh informasi dengan cepat dan efisian.
Menurut Arif (2013), Web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman
yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak,
animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis
maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait
dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman
(hyperlink).
8. Web yang terdapat di perpustakaan SDN Watukosek adalah web yang
diperuntukan untuk guru, siswa sebagai penunjang pembelajaran, sedangkan bagi
pustakawan sebagai sarana warga sekolah sebagai upaya menarik minat
pengunjung perpuustakaan. Lingkup area jangkauan web yang berlaku tersebut saat
ini masih dalam lingkup lokal saja. Adapun alur kerja sistem pada web, sebagai
berikut. pertama, alur kerja untuk guru sebagai pengisi materi.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan guru untuk melakukan
pengentrian materi, diantaranya:
(1) Guru melakukan login pada sistem, dengan memasukan username dan
password; (2) sistem melakukan pengecekan login, jika data bernialai benar/ sesuai
dengan data user name dan password maka guru masuk pada halaman dashboard
guru. Namun jika data login bernialai salah/ tidak sesuai, sistem akan mengarahkan
kembali ke halaman login; (3) jika guru telah berhasil login, guru memilih menu
tambah materi untuk melakukan entri materi baru; (4)pada menu tambah akan
tampil form isian materi baru yang harus diisi guru (guru diberikan pilihan, apakah
langsung melakukan submit dan menyimpan data materi ataukah mengisi form
unggah file materi; (5) jika guru langsung melakuakn submit, maka sistem akan
melakukan pengecekan data, jika data bernialai benar maka data akan tersimpan
9. pada database dengan status pendingdan muncul notifikasi berhasil disimpan. Tpi
jika data bernialai salah maka akan muncul notifikasi gagal dan halaman akan
dialihkan pada halaman isi data materi; (6) apabila guru memilih form upload file
materi, maka guru dipersilahkan untuk memilih file materi yang sesuai dengan
materi dan melakukan submit. setelah melakukan submit maka sistem akan
melakukan pengecekan data. jika data bernialai benar maka data akan tersimpan
pada database dengan status pending dan muncul notifikasi berhasil disimpan. Tapi
jika data bernialai salah maka akan muncul notifikasi gagal dan halaman akan
dialihkan pada halaman isi data materi; (7) Jika kegiatan pengentrian materi selesai,
maka guru dapat melakukan logout untuk mengakhiri kegiatan entri materi
Kedua,alur kerja pustakawan sebagai administrator
Adapun langkah-langkah yang harus untuk melakukan kegiatan perijinan oleh
pustakawan dilakukan sebagai berikut:
(1) pustakawan melakukan login pada sistem dengan memasukan username
dan password; (2) sistem melakukan pengecekan login, jika data bernialai benar/
sesuai dengan data user name dan password maka guru masuk pada halaman
dashboard guru. Namun jika data login bernialai salah/ tidak sesuai, sistem akan
10. mengarahkan kembali ke halaman login; (3) jika pustakawan berhasil login maka
pustakawan memilih menu aktifitas guru untuk melihat materi yang telah diunggah
guru; (4) pustakawan memilih materii yang diunggah guru dan berstatus pending,
maka akan tampil notifikasi mengijinkan materi untuk ditampilkan; (5) pustakawan
melakukan perijinan materi, dengan demikian status materi akan berubah menjadi
ok; (6) materi dengan status ok secara otomatis akan menampilkan tombol review
dan file materi lampiran yang diunggah guru; (7) jika pustakawan ingin melakukan
edit materi, pustakawan diberikan beberapa edit materi, yaitu edit keterangan
materi, edit keterangan tambahan, dan menghubungkan dengan SliMS; (8) pada
edit keterangan materi dan keterangan lanjutan, pustakawan dipersilahkan mengisi
form katakunci, dan notasi DDC sesuai dengan materi. Jika selesai dan
mengeksekusi dengan submit, maka dilakukan pengecekan. Jika bernilai benar,
maka data tersimpan dan akan tampil notifikasi berhasil, jika bernilai salah maka
akan tampil notifikasi gagal disimpan; (9) jika pustakawan akan menghubungkan
data materi, pustakawan memilih menu isi katalog dan mengetikkan judul buku
yang sesuai dengan materi, jika berhasil data akan tersimpan dan jika data salah
maka akan tampil notifikasi gagal; (10) jika pustakawan ingin melakukan perijinan
file materi, maka pustakawan harus memilih notifikasi setuju untuk ditampilkan.
Dengan demikian maka status file akan berubah menjadi ok. (11) pustakawan dapat
melakukan edit keterangan pada masing-masing file materi dan melakukan submit
untuk menyimpan data file materi; (12) jika pustakawan ingin menambahkan file
materi, maka pustakawan dipersilahkan untuk memilih file yang sesuai dengan
materi. Jika telah selesai, maka dilakukan submit. Kalai data bernilai benar, maka
data akan tersimpan, dan kalau bernilai salah halaman akan dialihkan pada halaman
upload file materi; (13) untuk mengakhiri kegiatan perijinan oleh pustakawan, maka
pustakawan dipersilahkan untuk logout.
11. Ketiga, alur kerja siswa sebagai pengguna.
Adapun langkah-langkah untuk melakukan pencarian materi oleh siswa, maka
siswa harus melakukan tahapan berikut.
(1) Siswa membuka home page; (2) siswa memilih menu cari materi
berdasarkan kelas, maka akan tampil matapelajaran pada kelas yang dipilih; (3)
siswa memilih matapelajaran, dan memilih materi sesuai yang diinginkan; (4) jika
ada data detail file materi maka akan tampil deskripsi detail materi beserta
keterangannya; (5) adapun keterangan materi tersebut diantaranya meliputi:
deskripsi materi, file materi yang diupload guru dan berstatus ok, serta data SliMS
yang berkaitan dengan materi terkait; (6) jika tidak ada data detail materi, maka
akan tampil notifikasi data kosong.
Penutup
Perpustakaan sekolah yang merupakan komponen penting pada
penyelenggaraan pendidikan di satuan sekolah memiliki peran yang strategis dalam
menunjang dan menyediakan informasi yang sesuai dengan kurikulum yang
12. berlaku pada sekolah yang bersangkutan. UU No. 43 Tahun 2007 meyebutkan
bahwa perpustakaan sekolah idealnya dapat mengembangkan teknologi informasi
untuk mendukung layanan didalamnya. Salah satu bentuk pengembangan TI dalam
layanan perpustakaan adalah mengembangkan sistem informasi berbasis web yang
dapat menunjang pembelajaran.
Salah satu perpustaakaan sekolah yang telah melakukan pengembangan dan
berhasil diterapkan adalah perpustakaan SDN Watukosek. Pengembangan sistem
informasi berbasi web yang diterapkan di perpustakaan SDN Watukosek
merupakan salah satu inovasi baru di dunia perpustakaan, karena sistem pada web
ini mampu mengintegrasikan kegiatan pembelajaran dengan perpustakaan yang
berfungsi sebagai sumber belajar melalui salah satu fiturnya yang menyajikan
bibliografi pada slims. Sistem informasi ini juga melibatkan 3 komponen utama
yaitu guru, siswa, dan pustakawan sebagai pemakai sistem, yang mempunyai peran
berbeda-beda.
13. DAFTAR RUJUKAN
Arif, S. N.. 2013. Aplikasi Administrasi Perpustakaan Berbasis Web Smk Swasta
Brigjend Katamso Medan. (Online),
(http://lppm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurnal/hpNJJurnal%2012-1-
2013_4%20Ayu%20%20Yes.pdf), diakses 29 Maret 2016.
Badan Standardisasi Nasional. 2009. Standar SNI Perpustakaan Sekolah. (Online),
(http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment%5CPedoman%5
Cstandar%20nasional%20perpustakaan-sekolah.pdf), diakses 29 Maret 2016.
Lasa Hs. 2009. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher.
Menteri Pendidikan Nasional Republik indonesia. 2008. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 Tentang
Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.(Online), (http://bsnp-
indonesia.org/id/wp-content/uploads/tenaga/Permen_25_Th-2008.pdf)
diakses 26 Maret 2016
Prastowo. 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Yogyakarta: Diva
Press.
Saleh, A.R. 2005. Pendayagunaan Layanan Perpustakaan Berbasis Teknologi
Informasi. (Online),
(http://jesl.journal.ipb.ac.id/index.php/jpi/article/download/2249/1270),
diakses 29 Maret 2016
Undang-Undang RI No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. 2007. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Yusuf, P. & Yaya, S. 2005. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.