Viskositas adalah ukuran penolakan fluida terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan. Ia menggambarkan penolakan fluida terhadap aliran dan dapat dianggap sebagai cara mengukur gesekan dalam fluida. Viskositas dipengaruhi oleh suhu, di mana viskositas cairan akan menurun dengan peningkatan suhu. Rumus Arrhenius menjelaskan hubungan antara viskositas dan suhu.

1. VISKOSITAS
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluida terhadap perubahan
bentuk dibewah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai “ kekentalan” atau penolakan
terhadap penuangan.
Viskositas kinematik adalah viskositas absolut dibagi kerapatan
cairan(bobotenis).satuannya adalah stokes, s atau centistokes.
Gaya gesek fluida (disebut juga gaya gesek Newton) yang dialami oleh benda
berbanding lurus dengan kecepatan. Cairan dalam hal ini disebut cairan Newton.
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluida terhadap perubahan
bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai "kekentalan", atau penolakan
terhadap penuangan. Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluid kepada aliran
dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluid. Air memiliki
viskositas rendah, sedangkan minyak sayur memiliki viskositas tinggi.
Indeks kekentalan atau indeks viskositas adalah perubahan nilai viskositas akibat
adanya perubahan temperatur. Perubahan ini timbul akibat adanya perubahan ikatan
molekul yang menyusun fluida tersebut. Akibatnya, apabila sebuah fluida, misalnya
minyak pelumas, dikenakan sebuah temperatur yang berbeda, maka kekentalannya akan
berubah.
Perubahan tersebut tergantung dari sifat fisika maupun kimia fluida tersebut. Ada
fluida yang jika terkena temperatur tinggi akan semakin mengental dan ada pula yang
semakin encer. Dari hal itulah maka untuk memilih sebuah pelumas untuk sebuah mesin
tidak bisa sembarangan tetapi harus disesuaikan dengan mesin tersebut.
Apabila benda dijatuhkan kedalam zat cair, selain gaya keatas yang dialami benda
juga ada gaya lain yang bekerja pada benda, yang disebabkan oleh kekentalan zat cair
tesebut. Gaya yang disebabkan oleh kekentalan zat cair inidapat dipandang sebagai
gesekandari zat cair itu sendiri.
Sacara eksperiment yang ditemukan oleh stookes gaya gesekan fluida terhadap
benda adalah sebesar:
F= 6 IIη r v
Dimana: F = Gaya tahan gesekan fluida terhadap benda
η = koefisien kekentalan (viskositas)
R = jari-jari benda yang berbentuk bola
V = kecepatan relatif bola terhadap benda

2. Jika suatu benda bergerak melalui suatu fluida seperti gas atau zat cair dengan
kecepatan relatif rendah maka gaya geseknya berbanding lurus dengan kecepatan dan
berlawanan arah, jadi:
F= - K ηV
Koefisien K tergantung dari bentuk benda, contoh apabila benda berbentuk bola
dengan jari-jari R maka HUKUM STOKES mengatakan:
K= 6 η R
Sedangkan koefisien η tergantung pada gesekan internal fluidanya yaitu gaya
gesek diantara lapisan fluida yang berbeda dan bergerak dengan kecepatan yang berbeda.
Gesekan Internal disebut viskositas dan η disebut koefisien viskositas (koefisien
kekentalan).
Apabila benda bergerak melalui fluida kental dengan gaya F, resultan gayanya
adalah F – K η v, persamaan geraknya adalah:
M a = F – K η v
Apabila a = 0, maka menjadi:
VL = F/Kη
VL adalah kecepetan terbatas atau kecepatan terminal, tergantung pada K dan η,,
dengan kata lain tergantung pada kekentalan fluida dan bentuk benda. Koefisien
Viskositas dalam Poise (cm-1
g s-1
)
SATUAN VISKOSITAS
Dalam MKSC sistim, koefisien fiskositas dinyatakan dengan N s m-2
. Dari hukum
stokes, satuan k adalah meter, maka satuan n adalah n/{m(m s-1
)}. Sedangkan N = m kg
s-2
, maka satuan viskositas adalah m-1
kg s-1
, satuan viskositas dapat dinyatakan dalam
sistim CGS yaitu cm-1
g s-1
yang disebut poise, disingkat P.
Jadi Poise = 1/10 satuan MKSC untuk viskositas,
m-1
kg s-1
= ( 102
cm )-1
( 103
g ) s-1
= 10 cm-1
g s-1
= 10 P

3. PENGARUH SUHU TERHADAP VISKOSITAS
RUMUS ARHENIUS :
η = A.eEv/RT
A = konstanta tergantung pada berat molekul dan molar volume cairan
Ev = energi aktivasi yang diperlukan untuk menginisiasi aliran antar molekul
Dibutuhkan lebih banyak energi untuk memecah ikatan dan membuat cairan
tersebut mengalir, karena cairan tersebut tersusun dari molekul-molekul yang
dihubungkan dengan ikatan hidrogen. Tetapi ikatan ini akan dipecahkan pada
temperatur yang tinggi oleh perpindahan panas dan Ev akan menurun dengan nyata.
Viskositas cairan akan menurun jika suhu diturunkan, sedangkan viskositas gas
meningkat jika suhu dinaikkan.