SlideShare a Scribd company logo
GAYA ANGKAT PESAWAT
Untuk mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang
1. Pendahuluan
Pesawat terbang modern sudah menggunakan mesin jet, namun prinsip terbangnya masih
menggunakan ilmu gaya udara seperti oleh Orville Wright dan Wilbur Wright. Kakak beradik
tersebut berhasil melakukan penerbangan pertama menggunakan pesawat rancangan sendiri
yang diberi nama flyer, pada 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, Samuel F Cody
juga berhasil melakukan penerbangan di lapangan udara Fanborough, Inggris pada 1910.
Setelah pesawat Flyer penemuan Wright bersaudara, pesawat terbang banyak mengalami
modifikasi baik dari rancang bangun, bentuk, dan mesin untuk memenuhi kebutuhan transportasi
udara. Perkembangan teknologi pesawat terbang mencapai beberapa kemajuan selama kurang
dari satu abad, terlebih lagi setelah ditemukannya teknologi tak terdeteksi radar, yaitu stealth.
Pada umumnya, pesawat terdiri atas badan pesawat, kabin, sayap, ekor, sirip, dan roda.
Ketika pesawat terbang di angkasa, pada dasarnya memerlukan dua hal, yaitu mendorong dan
mengangkat. Mendorong adalah mendesak pesawat maju ke depan menggunakan mesin atau
baling-baling. Baling-baling pendorong pada prinsipnya sama dengan baling-baling pengangkat.
Dua kekuatan tersebut bekerja berlawanan dengan gaya tarik dan gravitasi (gaya berat). Secara
umum, prinsip terbang pesawat menggunakan hukum fisika, yakni memanfaatkan hukum
Bernoulli di udara dengan memanfaatkan arus laminair sayap yang dihasilkan akibat daya
dorong mesin pesawat.
Pada awalnya, navigasi pesawat menggunakan tanda-tanda yang mudah dikenal di darat, baik
tanda-tanda alam maupun tanda-tanda buatan manusia seperti gunung, sungai, atau rel kereta api.
Dalam perkembangannya, navigasi pesawat menjadi berbagai jenis, yaitu navigasi radio, radar,
inersial dan satelit. Pada praktiknya pesawat terbang menggunakan beberapa teknologi navigasi
sekaligus. Pesawat komersial atau pesawat penumpang biasanya lebih sering menggunakan
navigasi radio. Navigasi radar dan inersial lebih sering digunakan oleh pesawat militer mata-
mata karena sifatnya yang self contain(tidak bergantung pada stasiun di luar). Sedangan navigasi
satelit digunakan oleh semua jenis pesawat. Selain itu, pesawat-pesawat modern biasanya telah
menggunakan suatu alat yang di sebut TICAS. Alat ini untuk memantau lalu lintas udara, yaitu
memperingatkan jarak antara pesawat di udara.
2. Mengapa pesawat bisa terbang?
Pesawat terbang dapat terangkat ke atas, karena kelajuan udara yang melalui sayap pesawat
bagian sisi atas lebih besar daripada bagian sisi bawah. Karena pada penampang sayap pesawat
terbang, bagian belakang lebih datar dan sisi bagian atas lebih melengkung daripada bagian
bawahnya, maka aliran udara bagian atas akan lebih rapat jika dibanding bagian bawahnya.
Artinya, kecepatan aliran udara pada bagian sisi atas lebih besar daripada sisi bagian bawah
sayap. sehingga tekanan bagian atas lebih kecil daripada tekanan bagian bawah. Perbedaan
tekanan inilah yang yang menentukan gaya angkat pesawat.
Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat.
Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak tergantung dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan
ukuran sayapnya. Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara, sehingga gaya
angkat sayap pesawat makin besar. Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih
besar daripada berat pesawat:
(F1–F2) > m g
Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan
ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa
sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat:
(F1–F2) = m g
Contoh
Sebuah pesawat terbang bergerak dengan kecepatan tertentu sehingga udara yang melalui bagian
atas dan bagian bawah sayap pesawat yang luas permukaannya 50 m 2
bergerak dengan kelajuan masing-masing 320 m/s dan 300 m/s. Berapakah besarnya gaya angkat
pada sayap pesawat terbang tersebut? (ρ udara = 1,3 kg/m3
)
Jawab :
diketahui
A = 50 m2
V2 = 320 m/s
V1 = 300 m/s
ρ udara= 1,3 kg/m3
F1-F2 = ½ ρ A ( v2
2
-V1
2
)
= ½ ( 1,3 kg/m3
) (50 m2
) ( 320 m/s)2
– (3—m/s)2
= 403.000 N
3. Hukum Bernoulli dan gaya angkat pesawat
Menurut hukum bernoulli, fluida berkelajuan tinggi yang bebas mengalir memiliki
tekanan yang lebih rendah dibanding fluida sejenis yang berkelajuan lebih rendah. Fenomena ini
diterapkan pada pesawat melalui perancangan penampang lintang pesawat (disebut aerofoil
[British] atau airfoil [Amerika]). Struktur airfoil berbentuk aerodinamis pada bagian atas
(streamline) sehingga udara yang di atasnya bergerak lebih cepat daripada udara di bagian
bawah. Akibatnya, tekanan udara di bawah sayap lebih besar daripada tekanan udara di atas
sayap yang menyebabkan gaya dorong ke atas. Dengan persamaan Bernoulli
Karena h1 dapat dianggap sama dengan h2, didapatkan:
Skemanya kurang lebih seperti di bawah ini:
Sekarang untuk gaya gesek, gaya gesek dapat dicari dari Hukum stokes. Untuk aliran
laminar diperoleh besarnya hambatan udara:
Nilai k bergantung dari bentuk geometris tiap tiap benda. Untuk benda besar macam
pesawat, akan tercipta turbulensi di bagian belakan sehingga aliran udara tidak lagi laminar.
Berdasarkan percobaan, besarnya gaya gesekan pada alira turbulen sebanding dengan kuadrat
kecepatannya. Setelah gaya dorong mesin dikurangi dengan gaya geseknya, diperolehlah gaya
dorong netto, yang menyebabkan pesawat melaju ke depan.
Nah, sekarang kita akan sedikit membahas mengenai kontrol/kemudi pesawat. Secara
konvensional, pesawat memiliki tiga macam kemudi untuk bergerak dalam tiga sumbu
yakni rudder, elevators, dan aileron. Jalasnya dapat dilihat pada tabel.
nama gerak letak
elevator pitch (pada sumbu lateral) horizontal tail/tailplane (sepasang)
rudder yaw (pada sumbu vertikal ) vertical tail/fin
aileron roll (pada sumbu longitudinal) wing (sepasang)
Pada dasarnya, sistem gerak itu berupa pelat berengsel yang dihubungkan dengan sayap
dan sayap ekor. Misalkan rudder pada fin, jika engselnya lurus, udara akan bergerak dengan
simetris sehingga pesawat terbang lurus. Jika pelatnya digerakkan ke kanan misalnya, udara yang
bergerak di kanan akan mendapatkan drag tambahan, sehingga tekanan udara pada kanan ekor
lebih tinggi dibanding di sebelah kiri. Akibatnya ekor pesawat akan mendapatkan torka ke ke kiri
sehingga moncong pesawat akan bergerak ke kanan yang menyebabkan gerak gelengan (yaw).
Begitu juga halnya jika rudder bergerak ke kiri maka moncong akan berputar ke kiri.
Begitu pula pada elevator yang menyebabkan gerak anggukan (pitch). Jika
kedua elevator kiri dan kanan) bergerak ke atas, tekanan udara di atas ekor akan lebih besar
sehingga ekor bergerak ke bawah dan moncong pesawat naik ke atas.
Yang sedikit berbeda ialah sepasang aileron yang terletak pada sayap. Aileron dibuat
sedemikian rupa sehingga jika yang kiri naik ke atas maka yang kanan turun ke bawah dan
sebaliknya. Jika aileron kiri naik ke atas, tekanan udara di bagian atas menjadi lebih besar
sehingga sayap kiri akan mendapatkan torka ke bawah. Di sisi lain aileron kanan akan turun ke
bawah, menyebabkan sayap kanan mendapatkan torka ke atas. Torka ke atas di sayap kanan dan
torka ke bawah di sayap kiri menyebabkan pesawat berguling (roll) ke arah kiri. Demikian juga
untuk roll ke kanan, aileron kiri turun dan aileron kanan naik.
Pesawat terbang biasanya juga dilengkapi dengan sepasang flaps pada sayap di bagian
dalam. Jikaflaps diturunkan ke bawah, akan menambah sudut angle of attack dari flaps sehingga
menghasilkan gaya angkat lebih, tetapi juga hambatan lebih untuk memperlambat laju pesawat.

More Related Content

What's hot

Fisika hukum newton
Fisika hukum newtonFisika hukum newton
Fisika hukum newton
Sayur Lodeh
 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
NovaPriyanaLestari
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
Wedha Ratu Della
 
Contoh soal dan jawaban tentang gaya
Contoh soal dan jawaban tentang gayaContoh soal dan jawaban tentang gaya
Contoh soal dan jawaban tentang gaya
Kijoko Gebleg
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Abdul Ghofur
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Muhammad Ridlo
 
Gaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum NewtonGaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum Newton
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Gerak Menggelinding
Gerak MenggelindingGerak Menggelinding
Gerak MenggelindingEni Dahlia
 
Fermentasi anaerob
Fermentasi anaerobFermentasi anaerob
Fermentasi anaerob
Rinzani Cyzaria Putri
 
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hariaplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
Institute techologi bandung
 
Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1
Marfizal Marfizal
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhya
Husain Anker
 
LAPORAN PEMBUATAN ROKET SEDERHANA
LAPORAN PEMBUATAN ROKET SEDERHANALAPORAN PEMBUATAN ROKET SEDERHANA
LAPORAN PEMBUATAN ROKET SEDERHANA
Nesha Mutiara
 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
denson siburian
 
Tekanan dan altimeter
Tekanan dan altimeterTekanan dan altimeter
Tekanan dan altimeter
Yogi Andariwan
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Rezki Amaliah
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
umammuhammad27
 
Laporan fisika menentukan restitusi
Laporan fisika menentukan restitusiLaporan fisika menentukan restitusi
Laporan fisika menentukan restitusi
atikapprinda
 

What's hot (20)

Fisika hukum newton
Fisika hukum newtonFisika hukum newton
Fisika hukum newton
 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
 
Contoh soal dan jawaban tentang gaya
Contoh soal dan jawaban tentang gayaContoh soal dan jawaban tentang gaya
Contoh soal dan jawaban tentang gaya
 
Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisisMakalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
Gaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum NewtonGaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum Newton
 
Gerak Menggelinding
Gerak MenggelindingGerak Menggelinding
Gerak Menggelinding
 
Fermentasi anaerob
Fermentasi anaerobFermentasi anaerob
Fermentasi anaerob
 
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hariaplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
 
Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhya
 
LAPORAN PEMBUATAN ROKET SEDERHANA
LAPORAN PEMBUATAN ROKET SEDERHANALAPORAN PEMBUATAN ROKET SEDERHANA
LAPORAN PEMBUATAN ROKET SEDERHANA
 
Aerodinamika
AerodinamikaAerodinamika
Aerodinamika
 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
 
Tekanan dan altimeter
Tekanan dan altimeterTekanan dan altimeter
Tekanan dan altimeter
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
 
Laporan fisika menentukan restitusi
Laporan fisika menentukan restitusiLaporan fisika menentukan restitusi
Laporan fisika menentukan restitusi
 

Viewers also liked

PPT fisika pesawat
PPT fisika pesawatPPT fisika pesawat
PPT fisika pesawathaqiemisme
 
Aplikasi Hukum Bernouli
Aplikasi Hukum BernouliAplikasi Hukum Bernouli
Aplikasi Hukum Bernouli
Komarudin Muhamad Zaelani
 
Viskositas
ViskositasViskositas
ViskositasTillapia
 
Aerodinamic and flight control
Aerodinamic and flight controlAerodinamic and flight control
Aerodinamic and flight controlNur Wahid F R
 
Inovasi kereta
Inovasi keretaInovasi kereta
Inovasi keretawiesstyffa
 
Blended learning experiences – A case in Hong Kong
Blended learning experiences – A case in Hong KongBlended learning experiences – A case in Hong Kong
Blended learning experiences – A case in Hong Kongpaula hodgson
 
Viskositas (kekentalan) (presentation)
Viskositas (kekentalan) (presentation)Viskositas (kekentalan) (presentation)
Viskositas (kekentalan) (presentation)Nurul Wulandari
 
4. bagian bagian pesawat terbang
4. bagian bagian pesawat terbang4. bagian bagian pesawat terbang
4. bagian bagian pesawat terbangNur Wahid F R
 
Pembentangan inovasi kereta
Pembentangan inovasi keretaPembentangan inovasi kereta
Pembentangan inovasi keretasyiemah_01
 
Viskositas
ViskositasViskositas
ViskositasIin Suin
 
Fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Fuzzy logic (Logika Fuzzy)Fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Fuzzy logic (Logika Fuzzy)
radar radius
 
Pelayanan prima
Pelayanan primaPelayanan prima
Pelayanan prima
Arsad Rahim Ali
 
sejarah singkat perkembangan pesawat terbang
sejarah singkat perkembangan pesawat terbangsejarah singkat perkembangan pesawat terbang
sejarah singkat perkembangan pesawat terbang
basyrul arafah
 
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasarMateri kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Mario Yuven
 
Isnawati xi ipa 2 power point fisika mengenai hukum bernoulli
Isnawati xi ipa 2 power point fisika mengenai hukum bernoulliIsnawati xi ipa 2 power point fisika mengenai hukum bernoulli
Isnawati xi ipa 2 power point fisika mengenai hukum bernoulli
Isna Nina Bobo
 
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinMateri perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Charis Muhammad
 

Viewers also liked (20)

PPT fisika pesawat
PPT fisika pesawatPPT fisika pesawat
PPT fisika pesawat
 
Aplikasi Hukum Bernouli
Aplikasi Hukum BernouliAplikasi Hukum Bernouli
Aplikasi Hukum Bernouli
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Aerodinamic and flight control
Aerodinamic and flight controlAerodinamic and flight control
Aerodinamic and flight control
 
Inovasi kereta
Inovasi keretaInovasi kereta
Inovasi kereta
 
Ils
IlsIls
Ils
 
Blended learning experiences – A case in Hong Kong
Blended learning experiences – A case in Hong KongBlended learning experiences – A case in Hong Kong
Blended learning experiences – A case in Hong Kong
 
Viskositas (kekentalan) (presentation)
Viskositas (kekentalan) (presentation)Viskositas (kekentalan) (presentation)
Viskositas (kekentalan) (presentation)
 
Turbo Shaft
Turbo ShaftTurbo Shaft
Turbo Shaft
 
4. bagian bagian pesawat terbang
4. bagian bagian pesawat terbang4. bagian bagian pesawat terbang
4. bagian bagian pesawat terbang
 
Pembentangan inovasi kereta
Pembentangan inovasi keretaPembentangan inovasi kereta
Pembentangan inovasi kereta
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Fuzzy logic (Logika Fuzzy)Fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Fuzzy logic (Logika Fuzzy)
 
Pelayanan prima
Pelayanan primaPelayanan prima
Pelayanan prima
 
sejarah singkat perkembangan pesawat terbang
sejarah singkat perkembangan pesawat terbangsejarah singkat perkembangan pesawat terbang
sejarah singkat perkembangan pesawat terbang
 
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasarMateri kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
 
Isnawati xi ipa 2 power point fisika mengenai hukum bernoulli
Isnawati xi ipa 2 power point fisika mengenai hukum bernoulliIsnawati xi ipa 2 power point fisika mengenai hukum bernoulli
Isnawati xi ipa 2 power point fisika mengenai hukum bernoulli
 
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinMateri perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
 

Similar to Gaya angkat pesawat dan bernaulli

Group3 aero 100%
Group3 aero 100%Group3 aero 100%
Group3 aero 100%
ATKP Surabaya
 
Makalah mekanika fluida_animasi_streamli
Makalah mekanika fluida_animasi_streamliMakalah mekanika fluida_animasi_streamli
Makalah mekanika fluida_animasi_streamli
nikmatus yusrilia
 
Modul aerodynamics Raka
Modul aerodynamics RakaModul aerodynamics Raka
Modul aerodynamics Raka
Raka dwi Kristiawan
 
Forces in structures and machines
Forces in structures and machinesForces in structures and machines
Forces in structures and machines
Lana Ika Indriani
 
Aerodynamic
AerodynamicAerodynamic
Aerodynamic
Edwin P
 
Atmosfer (1).pdf
Atmosfer (1).pdfAtmosfer (1).pdf
Atmosfer (1).pdf
GALIHRIZKIPRATOMO
 
hubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyal
hubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyalhubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyal
hubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyalMuhammad Didik Wijaya
 
Assignment : Paper Aerodynamic Test
Assignment : Paper Aerodynamic TestAssignment : Paper Aerodynamic Test
Assignment : Paper Aerodynamic Test
AushafNurIlham
 
Mekanika fluida bernoulli
Mekanika fluida bernoulliMekanika fluida bernoulli
Mekanika fluida bernoulli
iddamo
 
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptxFISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
PusatStudi
 
Prinsip dasar penerbanagan
Prinsip dasar penerbanagan Prinsip dasar penerbanagan
Prinsip dasar penerbanagan Rezawan Pethuks
 
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Wardhani_Endah
 
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Syafutri Asbintari
 
Rangkuman Materi UTS.pdf
Rangkuman Materi UTS.pdfRangkuman Materi UTS.pdf
Rangkuman Materi UTS.pdf
DickyAndrian5
 
Fisika industri 11
Fisika industri 11Fisika industri 11
Fisika industri 11
Marfizal Marfizal
 
Islamic science
Islamic scienceIslamic science
Islamic science
miftahul Ghofur
 
Presentation Aerodynamic
Presentation AerodynamicPresentation Aerodynamic
Presentation Aerodynamicsfssolo
 
Presentation Aerodynamic
Presentation AerodynamicPresentation Aerodynamic
Presentation Aerodynamic
sfssolo
 
Structure 22-01 Physics Review.pdf
Structure 22-01 Physics Review.pdfStructure 22-01 Physics Review.pdf
Structure 22-01 Physics Review.pdf
2A015NAUFALRAHMAN
 

Similar to Gaya angkat pesawat dan bernaulli (20)

Group3 aero 100%
Group3 aero 100%Group3 aero 100%
Group3 aero 100%
 
Makalah mekanika fluida_animasi_streamli
Makalah mekanika fluida_animasi_streamliMakalah mekanika fluida_animasi_streamli
Makalah mekanika fluida_animasi_streamli
 
Ilmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasarIlmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasar
 
Modul aerodynamics Raka
Modul aerodynamics RakaModul aerodynamics Raka
Modul aerodynamics Raka
 
Forces in structures and machines
Forces in structures and machinesForces in structures and machines
Forces in structures and machines
 
Aerodynamic
AerodynamicAerodynamic
Aerodynamic
 
Atmosfer (1).pdf
Atmosfer (1).pdfAtmosfer (1).pdf
Atmosfer (1).pdf
 
hubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyal
hubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyalhubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyal
hubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyal
 
Assignment : Paper Aerodynamic Test
Assignment : Paper Aerodynamic TestAssignment : Paper Aerodynamic Test
Assignment : Paper Aerodynamic Test
 
Mekanika fluida bernoulli
Mekanika fluida bernoulliMekanika fluida bernoulli
Mekanika fluida bernoulli
 
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptxFISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
 
Prinsip dasar penerbanagan
Prinsip dasar penerbanagan Prinsip dasar penerbanagan
Prinsip dasar penerbanagan
 
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
 
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
 
Rangkuman Materi UTS.pdf
Rangkuman Materi UTS.pdfRangkuman Materi UTS.pdf
Rangkuman Materi UTS.pdf
 
Fisika industri 11
Fisika industri 11Fisika industri 11
Fisika industri 11
 
Islamic science
Islamic scienceIslamic science
Islamic science
 
Presentation Aerodynamic
Presentation AerodynamicPresentation Aerodynamic
Presentation Aerodynamic
 
Presentation Aerodynamic
Presentation AerodynamicPresentation Aerodynamic
Presentation Aerodynamic
 
Structure 22-01 Physics Review.pdf
Structure 22-01 Physics Review.pdfStructure 22-01 Physics Review.pdf
Structure 22-01 Physics Review.pdf
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
AskariB1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 

Gaya angkat pesawat dan bernaulli

  • 1. GAYA ANGKAT PESAWAT Untuk mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang 1. Pendahuluan Pesawat terbang modern sudah menggunakan mesin jet, namun prinsip terbangnya masih menggunakan ilmu gaya udara seperti oleh Orville Wright dan Wilbur Wright. Kakak beradik tersebut berhasil melakukan penerbangan pertama menggunakan pesawat rancangan sendiri yang diberi nama flyer, pada 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, Samuel F Cody juga berhasil melakukan penerbangan di lapangan udara Fanborough, Inggris pada 1910. Setelah pesawat Flyer penemuan Wright bersaudara, pesawat terbang banyak mengalami modifikasi baik dari rancang bangun, bentuk, dan mesin untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara. Perkembangan teknologi pesawat terbang mencapai beberapa kemajuan selama kurang dari satu abad, terlebih lagi setelah ditemukannya teknologi tak terdeteksi radar, yaitu stealth. Pada umumnya, pesawat terdiri atas badan pesawat, kabin, sayap, ekor, sirip, dan roda. Ketika pesawat terbang di angkasa, pada dasarnya memerlukan dua hal, yaitu mendorong dan mengangkat. Mendorong adalah mendesak pesawat maju ke depan menggunakan mesin atau baling-baling. Baling-baling pendorong pada prinsipnya sama dengan baling-baling pengangkat. Dua kekuatan tersebut bekerja berlawanan dengan gaya tarik dan gravitasi (gaya berat). Secara umum, prinsip terbang pesawat menggunakan hukum fisika, yakni memanfaatkan hukum Bernoulli di udara dengan memanfaatkan arus laminair sayap yang dihasilkan akibat daya dorong mesin pesawat. Pada awalnya, navigasi pesawat menggunakan tanda-tanda yang mudah dikenal di darat, baik tanda-tanda alam maupun tanda-tanda buatan manusia seperti gunung, sungai, atau rel kereta api. Dalam perkembangannya, navigasi pesawat menjadi berbagai jenis, yaitu navigasi radio, radar, inersial dan satelit. Pada praktiknya pesawat terbang menggunakan beberapa teknologi navigasi sekaligus. Pesawat komersial atau pesawat penumpang biasanya lebih sering menggunakan navigasi radio. Navigasi radar dan inersial lebih sering digunakan oleh pesawat militer mata- mata karena sifatnya yang self contain(tidak bergantung pada stasiun di luar). Sedangan navigasi satelit digunakan oleh semua jenis pesawat. Selain itu, pesawat-pesawat modern biasanya telah menggunakan suatu alat yang di sebut TICAS. Alat ini untuk memantau lalu lintas udara, yaitu memperingatkan jarak antara pesawat di udara.
  • 2. 2. Mengapa pesawat bisa terbang? Pesawat terbang dapat terangkat ke atas, karena kelajuan udara yang melalui sayap pesawat bagian sisi atas lebih besar daripada bagian sisi bawah. Karena pada penampang sayap pesawat terbang, bagian belakang lebih datar dan sisi bagian atas lebih melengkung daripada bagian bawahnya, maka aliran udara bagian atas akan lebih rapat jika dibanding bagian bawahnya. Artinya, kecepatan aliran udara pada bagian sisi atas lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap. sehingga tekanan bagian atas lebih kecil daripada tekanan bagian bawah. Perbedaan tekanan inilah yang yang menentukan gaya angkat pesawat. Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak tergantung dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya. Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara, sehingga gaya angkat sayap pesawat makin besar. Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih besar daripada berat pesawat: (F1–F2) > m g
  • 3. Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat: (F1–F2) = m g Contoh Sebuah pesawat terbang bergerak dengan kecepatan tertentu sehingga udara yang melalui bagian atas dan bagian bawah sayap pesawat yang luas permukaannya 50 m 2 bergerak dengan kelajuan masing-masing 320 m/s dan 300 m/s. Berapakah besarnya gaya angkat pada sayap pesawat terbang tersebut? (ρ udara = 1,3 kg/m3 ) Jawab : diketahui A = 50 m2 V2 = 320 m/s V1 = 300 m/s ρ udara= 1,3 kg/m3 F1-F2 = ½ ρ A ( v2 2 -V1 2 ) = ½ ( 1,3 kg/m3 ) (50 m2 ) ( 320 m/s)2 – (3—m/s)2 = 403.000 N 3. Hukum Bernoulli dan gaya angkat pesawat Menurut hukum bernoulli, fluida berkelajuan tinggi yang bebas mengalir memiliki tekanan yang lebih rendah dibanding fluida sejenis yang berkelajuan lebih rendah. Fenomena ini diterapkan pada pesawat melalui perancangan penampang lintang pesawat (disebut aerofoil [British] atau airfoil [Amerika]). Struktur airfoil berbentuk aerodinamis pada bagian atas
  • 4. (streamline) sehingga udara yang di atasnya bergerak lebih cepat daripada udara di bagian bawah. Akibatnya, tekanan udara di bawah sayap lebih besar daripada tekanan udara di atas sayap yang menyebabkan gaya dorong ke atas. Dengan persamaan Bernoulli Karena h1 dapat dianggap sama dengan h2, didapatkan: Skemanya kurang lebih seperti di bawah ini: Sekarang untuk gaya gesek, gaya gesek dapat dicari dari Hukum stokes. Untuk aliran laminar diperoleh besarnya hambatan udara: Nilai k bergantung dari bentuk geometris tiap tiap benda. Untuk benda besar macam pesawat, akan tercipta turbulensi di bagian belakan sehingga aliran udara tidak lagi laminar. Berdasarkan percobaan, besarnya gaya gesekan pada alira turbulen sebanding dengan kuadrat kecepatannya. Setelah gaya dorong mesin dikurangi dengan gaya geseknya, diperolehlah gaya dorong netto, yang menyebabkan pesawat melaju ke depan.
  • 5. Nah, sekarang kita akan sedikit membahas mengenai kontrol/kemudi pesawat. Secara konvensional, pesawat memiliki tiga macam kemudi untuk bergerak dalam tiga sumbu yakni rudder, elevators, dan aileron. Jalasnya dapat dilihat pada tabel. nama gerak letak elevator pitch (pada sumbu lateral) horizontal tail/tailplane (sepasang) rudder yaw (pada sumbu vertikal ) vertical tail/fin aileron roll (pada sumbu longitudinal) wing (sepasang) Pada dasarnya, sistem gerak itu berupa pelat berengsel yang dihubungkan dengan sayap dan sayap ekor. Misalkan rudder pada fin, jika engselnya lurus, udara akan bergerak dengan simetris sehingga pesawat terbang lurus. Jika pelatnya digerakkan ke kanan misalnya, udara yang bergerak di kanan akan mendapatkan drag tambahan, sehingga tekanan udara pada kanan ekor lebih tinggi dibanding di sebelah kiri. Akibatnya ekor pesawat akan mendapatkan torka ke ke kiri sehingga moncong pesawat akan bergerak ke kanan yang menyebabkan gerak gelengan (yaw). Begitu juga halnya jika rudder bergerak ke kiri maka moncong akan berputar ke kiri. Begitu pula pada elevator yang menyebabkan gerak anggukan (pitch). Jika kedua elevator kiri dan kanan) bergerak ke atas, tekanan udara di atas ekor akan lebih besar sehingga ekor bergerak ke bawah dan moncong pesawat naik ke atas.
  • 6. Yang sedikit berbeda ialah sepasang aileron yang terletak pada sayap. Aileron dibuat sedemikian rupa sehingga jika yang kiri naik ke atas maka yang kanan turun ke bawah dan sebaliknya. Jika aileron kiri naik ke atas, tekanan udara di bagian atas menjadi lebih besar sehingga sayap kiri akan mendapatkan torka ke bawah. Di sisi lain aileron kanan akan turun ke bawah, menyebabkan sayap kanan mendapatkan torka ke atas. Torka ke atas di sayap kanan dan torka ke bawah di sayap kiri menyebabkan pesawat berguling (roll) ke arah kiri. Demikian juga untuk roll ke kanan, aileron kiri turun dan aileron kanan naik. Pesawat terbang biasanya juga dilengkapi dengan sepasang flaps pada sayap di bagian dalam. Jikaflaps diturunkan ke bawah, akan menambah sudut angle of attack dari flaps sehingga menghasilkan gaya angkat lebih, tetapi juga hambatan lebih untuk memperlambat laju pesawat.