SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Mekanika fluida
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Efek Bernoulli dalam mekanika fluida
Mekanika fluida adalah subdisiplin dari mekanika kontinum yang mempelajari fluida
(yang dapat berupa cairan dan gas). Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fluida statik
dan fluida dinamik. Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan diam sementara fluida
dinamis mempelajari fluida yang bergerak.
Daftar isi
• 1 Hubungan dengan mekanika kontinum
• 2 Asumsi Dasar
• 2.1 Hipotesis kontinum
• 3 Persamaan Navier-Stokes
• 3.1 Bentuk umum persamaan
• 4 Fluida Newtonian vs. non-Newtonian
• 4.1 Persamaan pada fluida Newtonian
• 4.2 Sumber
• 5 Bacaan lebih lanjut
Hubungan dengan mekanika kontinum
Mekanika fluida biasanya dianggap subdisiplin dari mekanika kontinum, seperti yang
diilustrasikan pada tabel berikut.
Mekanika
kontinum:
studi fisika
dari material
kontinu
Mekanika solid: studi
fisika dari material
kontinu dengan bentuk
tertentu.
Elastisitas: menjelaskan
material yang kembali ke
bentuk awal setelah diberi
tegangan.
Plastisitas: menjelaskan
material yang secara
permanen terdeformasi
setelah diberi tegangan
dengan besar tertentu.
Reologi: studi
material yang
memiliki
karakteristik
solid dan fluida.
Mekanika fluida: studi
fisika dari material
kontinu yang bentuknya
mengikuti bentuk
wadahnya.
Fluida non-Newtonian
Fluida Newtonian
Dalam pandangan secara mekanis, sebuah fluida adalah suatu substansi yang tidak
mampu menahan tekanan tangensial. Hal ini menyebabkan fluida pada keadaan diamnya
berbentuk mengikuti bentuk wadahnya.
Asumsi Dasar[sunting]
Seperti halnya model matematika pada umumnya, mekanika fluida membuat beberapa
asumsi dasar berkaitan dengan studi yang dilakukan. Asumsi-asumsi ini kemudian
diterjemahkan ke dalam persamaan-persamaan matematis yang harus dipenuhi bila
asumsi-asumsi yang telah dibuat berlaku.
Mekanika fluida mengasumsikan bahwa semua fluida mengikuti:
• Hukum kekekalan massa
• Hukum kekekalan momentum
• Hipotesis kontinum, yang dijelaskan di bagian selanjutnya.
Kadang, akan lebih bermanfaat (dan realistis) bila diasumsikan suatu fluida bersifat
inkompresibel. Maksudnya adalah densitas dari fluida tidak berubah ketika diberi
tekanan. Cairan kadang-kadang dapat dimodelkan sebagai fluida inkompresibel
sementara semua gas tidak bisa.
Selain itu, kadang-kadang viskositas dari suatu fluida dapat diasumsikan bernilai nol
(fluida tidak viskos). Terkadang gas juga dapat diasumsikan bersifat tidak viskos. Jika
suatu fluida bersifat viskos dan alirannya ditampung dalam suatu cara (seperti dalam
pipa), maka aliran pada batas sistemnya mempunyai kecepatan nol. Untuk fluida yang
viskos, jika batas sistemnya tidak berpori, maka gaya geser antara fluida dengan batas
sistem akan memberikan resultan kecepatan nol pada batas fluida.
Hipotesis kontinum[sunting]
Fluida disusun oleh molekul-molekul yang bertabrakan satu sama lain. Namun demikian,
asumsi kontinum menganggap fluida bersifat kontinu. Dengan kata lain, properti seperti
densitas, tekanan, temperatur, dan kecepatan dianggap terdefinisi pada titik-titik yang
sangat kecil yang mendefinisikan REV (‘’Reference Element of Volume’’) pada orde
geometris jarak antara molekul-molekul yang berlawanan di fluida. Properti tiap titik
diasumsikan berbeda dan dirata-ratakan dalam REV. Dengan cara ini, kenyataan bahwa
fluida terdiri dari molekul diskrit diabaikan.
Hipotesis kontinum pada dasarnya hanyalah pendekatan. Sebagai akibatnya, asumsi
hipotesis kontinum dapat memberikan hasil dengan tingkat akurasi yang tidak diinginkan.
Namun demikian, bila kondisi benar, hipotesis kontinum menghasilkan hasil yang sangat
akurat.
Masalah akurasi ini biasa dipecahkan menggunakan mekanika statistik. Untuk
menentukan perlu menggunakan dinamika fluida konvensial atau mekanika statistik,
angka Knudsen permasalahan harus dievaluasi. Angka Knudsen didefinisikan sebagai
rasio dari rata-rata panjang jalur bebas molekular terhadap suatu skala panjang fisik
representatif tertentu. Skala panjang ini dapat berupa radius suatu benda dalam suatu
fluida. Secara sederhana, angka Knudsen adalah berapa kali panjang diameter suatu
partikel akan bergerak sebelum menabrak partikel lain.
Persamaan Navier-Stokes[sunting]
Persamaan Navier-Stokes (dinamakan dari Claude-Louis Navier dan George Gabriel
Stokes) adalah serangkaian persamaan yang menjelaskan pergerakan dari suatu fluida
seperti cairan dan gas. Persamaan-persamaan ini menyatakan bahwa perubahan dalam
momentum (percepatan) partikel-partikel fluida bergantung hanya kepada gaya viskos
internal (mirip dengan gaya friksi) dan gaya viskos tekanan eksternal yang bekerja pada
fluida. Oleh karena itu, persamaan Navier-Stokes menjelaskan kesetimbangan gaya-gaya
yang bekerja pada fluida.
Persamaan Navier-Stokes memiliki bentuk persamaan diferensial yang menerangkan
pergerakan dari suatu fluida. Persaman seperti ini menggambarkan hubungan laju
perubahan suatu variabel terhadap variabel lain. Sebagai contoh, persamaan Navier-
Stokes untuk suatu fluida ideal dengan viskositas bernilai nol akan menghasilkan
hubungan yang proposional antara percepatan (laju perubahan kecepatan) dan derivatif
tekanan internal.
Untuk mendapatkan hasil dari suatu permasalahan fisika menggunakan persamaan
Navier-Stokes, perlu digunakan ilmu kalkulus. Secara praktis, hanya kasus-kasus aliran
sederhana yang dapat dipecahkan dengan cara ini. Kasus-kasus ini biasanya melibatkan
aliran non-turbulen dan tunak (aliran yang tidak berubah terhadap waktu) yang memiliki
nilai bilangan Reynold kecil.
Untuk kasus-kasus yang kompleks, seperti sistem udara global seperti El Niño atau daya
angkat udara pada sayap, penyelesaian persamaan Navier-Stokes hingga saat ini hanya
mampu diperoleh dengan bantuan komputer. Kasus-kasus mekanika fluida yang
membutuhkan penyelesaian berbantuan komputer dipelajari dalam bidang ilmu tersendiri
yaitu mekanika fluida komputasional
Bentuk umum persamaan[sunting]
Bentuk umum persamaan Navier-Stokes untuk kekekalan momentum adalah :
Hidrolika
Hidrolika merupakan satu topik dalam Ilmu terapan dan keteknikan yang berurusan
dengan sifat-sifat mekanis fluida, yang mempelajari perilaku aliran air secara mikro
maupun makro. Mekanika Fluida meletakkan dasar-dasar teori hidrolika yang difokuskan
pada rekayasa sifat-sifat fluida. Dalam tenaga fluida, hidrolika digunakan untuk
pembangkit, kontrol, dan perpindahan tenaga menggunakan fluida yang dimampatkan.
Topik bahasan hidrolika membentang dalam banyak aspek sains dan disiplin keteknikan,
mencakup konsep-konsep seperti aliran tertutup (pipa), perancangan bendungan, pompa,
turbin, tenaga air, hitungan dinamika fluida, pengukuran aliran, serta perilaku aliran
saluran terbuka seperti sungai dan selokan.
Kata Hidrolika berasal dari bahasa Yunani hydraulikos, yang merupakan gabungan dari
hydro yang berarti air dan aulos yang berarti pipa.
Sejarah
Pada masa Romawi Kuno telah dikembangkan beragam penerapan hidrolika, mencakup
penyediaan air untuk umum, sejumlah Aqueduct, kincir air, pertambangan hidrolis.
Romawi Kuno termasuk golongan awal yang menggunakan prinsip siphon untuk
membawa air melintasi lembah, serta menggunakan teknik tertentu bernama hushing
dalam pertambangan. Mereka menggunakan timbal dalam sistem pemipaan untuk suplai
domestik dan umum, semisal pemandian umum pada masa itu.
Pada masa kejayaan Islam, terobosan dalam mekanika fluida oleh fisikawan muslim
semisal Abu Rayhan al-Biruni (973-1048) dan Al-Khazini (penemu keseimbangan
hidrostatis pada tahun 1121), menghantarkan berbagai inovasi di bidang hidrolika dari
insinyur-Insinyur Arab dan para penemu. Kerajaan Arab telah menemukan sistem
pengairan domestik semisal sistem pembilasan dan sistem transportasi air yang
berdampak baik pada pertanian.
Statika fluida
Statika fluida, kadang disebut juga hidrostatika, adalah cabang ilmu yang mempelajari
fluida dalam keadaan diam, dan merupakan sub-bidang kajian mekanika fluida. Istilah ini
biasanya merujuk pada penerapan matematika pada subyek tersebut. Statika fluida
mencakup kajian kondisi fluida dalam keadaan kesetimbangan yang stabil. Penggunaan
fluida untuk melakukan kerja disebut hidrolika, dan ilmu mengenai fluida dalam keadaan
bergerak disebut sebagai dinamika fluida.
• 1 Tekanan statik di dalam fluida
• 1.1 Tekanan hidrostatik
• 1.2 Apungan
• 2 Lihat pula
Tekanan statik di dalam fluida[sunting]
Karena sifatnya yang tidak dapat dengan mudah dimampatkan, fluida dapat
menghasilkan tekanan normal pada semua permukaan yang berkontak dengannya. Pada
keadaan diam (statik), tekanan tersebut bersifat isotropik, yaitu bekerja dengan besar
yang sama ke segala arah. Karakteristik ini membuat fluida dapat mentransmisikan gaya
sepanjang sebuah pipa atau tabung, yaitu, jika sebuah gaya diberlakukan pada fluida
dalam sebuah pipa, maka gaya tersebut akan ditransmisikan hingga ujung pipa. Jika
terdapat gaya lawan di ujung pipa yang besarnya tidak sama dengan gaya yang
ditransmisikan, maka fluida akan bergerak dalam arah yang sesuai dengan arah gaya
resultan.
Konsepnya pertama kali diformulasikan, dalam bentuk yang agak luas, oleh
matematikawan dan filsuf Perancis, Blaise Pascal pada 1647 yang kemudian dikenal
sebagai Hukum Pascal. Hukum ini mempunyai banyak aplikasi penting dalam hidrolika.
Galileo Galilei, juga adalah bapak besar dalam hidrostatika.
Tekanan hidrostatik[sunting]
Sevolume kecil fluida pada kedalaman tertentu dalam sebuah bejana akan memberikan
tekanan ke atas untuk mengimbangi berat fluida yang ada di atasnya. Untuk suatu volume
yang sangat kecil, tegangan adalah sama di segala arah, dan berat fluida yang ada di atas
volume sangat kecil tersebut ekuivalen dengan tekanan yang dirumuskan sebagai berikut
dengan (dalam satuan SI),
P adalah tekanan hidrostatik (dalam pascal);
ρ adalah kerapatan fluida (dalam kilogram per meter kubik);
g adalah percepatan gravitasi (dalam meter per detik kuadrat);
h adalah tinggi kolom fluida (dalam meter).
Apungan[sunting]
Sebuah benda padat yang terbenam dalam fluida akan mengalami gaya apung yang
besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Hal ini disebabkan oleh tekanan
hidrostatik fluida.
Sebagai contoh, sebuah kapal kontainer dapat mengapung sebab gaya beratnya diimbangi
oleh gaya apung dari air yang dipindahkan. Makin banyak kargo yang dimuat, posisi
kapal makin rendah di dalam air, sehingga makin banyak air yang "dipindahkan", dan
semakin besar pula gaya apung yang bekerja.
Prinsip apungan ini ditemukan oleh Archimedes.
P adalah tekanan hidrostatik (dalam pascal);
ρ adalah kerapatan fluida (dalam kilogram per meter kubik);
g adalah percepatan gravitasi (dalam meter per detik kuadrat);
h adalah tinggi kolom fluida (dalam meter).
Apungan[sunting]
Sebuah benda padat yang terbenam dalam fluida akan mengalami gaya apung yang
besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Hal ini disebabkan oleh tekanan
hidrostatik fluida.
Sebagai contoh, sebuah kapal kontainer dapat mengapung sebab gaya beratnya diimbangi
oleh gaya apung dari air yang dipindahkan. Makin banyak kargo yang dimuat, posisi
kapal makin rendah di dalam air, sehingga makin banyak air yang "dipindahkan", dan
semakin besar pula gaya apung yang bekerja.
Prinsip apungan ini ditemukan oleh Archimedes.

More Related Content

What's hot

Fluida Statis & Fluida Dinamis
Fluida Statis & Fluida DinamisFluida Statis & Fluida Dinamis
Fluida Statis & Fluida DinamisKarina Natasha
 
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamisPersaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamisradar radius
 
Siap uji teori praktek fisika
Siap uji teori praktek fisikaSiap uji teori praktek fisika
Siap uji teori praktek fisikaTino Salvatore
 
3. b. ppt hyperlink fluida statik
3. b. ppt hyperlink   fluida statik3. b. ppt hyperlink   fluida statik
3. b. ppt hyperlink fluida statikIlham Mubarak
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 05
Mekanika fluida 1 pertemuan 05Mekanika fluida 1 pertemuan 05
Mekanika fluida 1 pertemuan 05Marfizal Marfizal
 
Mekanika fluida dan sifat sifat fluida
Mekanika fluida dan sifat sifat fluidaMekanika fluida dan sifat sifat fluida
Mekanika fluida dan sifat sifat fluidaGede Arda
 
powepoint fluida statis (link)
powepoint fluida statis (link)powepoint fluida statis (link)
powepoint fluida statis (link)intanpuspita13
 
materi kuliah mekflu 2018
materi kuliah mekflu 2018materi kuliah mekflu 2018
materi kuliah mekflu 2018indrasupriatna2
 
Bab 6 fluida statis dan dinamis
Bab 6 fluida statis dan dinamisBab 6 fluida statis dan dinamis
Bab 6 fluida statis dan dinamisEko Supriyadi
 
Mela roza fluida statis
Mela roza fluida statisMela roza fluida statis
Mela roza fluida statiscuspensen
 
Bab6 mekanika fluida
Bab6 mekanika fluidaBab6 mekanika fluida
Bab6 mekanika fluidaagussarkawi
 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)NovaPriyanaLestari
 
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013Ajeng Rizki Rahmawati
 

What's hot (20)

Fluida Statis SMA
Fluida Statis SMAFluida Statis SMA
Fluida Statis SMA
 
Fluida Statis & Fluida Dinamis
Fluida Statis & Fluida DinamisFluida Statis & Fluida Dinamis
Fluida Statis & Fluida Dinamis
 
Mekanika fluida ppt
Mekanika fluida pptMekanika fluida ppt
Mekanika fluida ppt
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Mekanika fluida 1
Mekanika fluida 1Mekanika fluida 1
Mekanika fluida 1
 
Fluida statik
Fluida statikFluida statik
Fluida statik
 
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamisPersaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
 
Siap uji teori praktek fisika
Siap uji teori praktek fisikaSiap uji teori praktek fisika
Siap uji teori praktek fisika
 
3. b. ppt hyperlink fluida statik
3. b. ppt hyperlink   fluida statik3. b. ppt hyperlink   fluida statik
3. b. ppt hyperlink fluida statik
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 05
Mekanika fluida 1 pertemuan 05Mekanika fluida 1 pertemuan 05
Mekanika fluida 1 pertemuan 05
 
Mekanika fluida dan sifat sifat fluida
Mekanika fluida dan sifat sifat fluidaMekanika fluida dan sifat sifat fluida
Mekanika fluida dan sifat sifat fluida
 
powepoint fluida statis (link)
powepoint fluida statis (link)powepoint fluida statis (link)
powepoint fluida statis (link)
 
materi kuliah mekflu 2018
materi kuliah mekflu 2018materi kuliah mekflu 2018
materi kuliah mekflu 2018
 
Bab 6 fluida statis dan dinamis
Bab 6 fluida statis dan dinamisBab 6 fluida statis dan dinamis
Bab 6 fluida statis dan dinamis
 
Mela roza fluida statis
Mela roza fluida statisMela roza fluida statis
Mela roza fluida statis
 
Bab6 mekanika fluida
Bab6 mekanika fluidaBab6 mekanika fluida
Bab6 mekanika fluida
 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
 
Aliran darah
Aliran darahAliran darah
Aliran darah
 
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
 

Viewers also liked

1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...Mirmanto
 
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)Ifan Ifan
 
134856909 plate-he
134856909 plate-he134856909 plate-he
134856909 plate-heSt Satrio
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Intan Dian Heryani
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikristyaji
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipacahpati138
 
Bab 1 pengertian dasar perpindahan panas
Bab 1 pengertian dasar perpindahan panasBab 1 pengertian dasar perpindahan panas
Bab 1 pengertian dasar perpindahan panasYudi Hartono
 

Viewers also liked (15)

1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
 
Punya badrun
Punya badrunPunya badrun
Punya badrun
 
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
 
Fundamental of convection
Fundamental of convectionFundamental of convection
Fundamental of convection
 
134856909 plate-he
134856909 plate-he134856909 plate-he
134856909 plate-he
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
Sifat termal-bahan
Sifat termal-bahanSifat termal-bahan
Sifat termal-bahan
 
Modul1
Modul1Modul1
Modul1
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisik
 
Bab1 perpan
Bab1 perpanBab1 perpan
Bab1 perpan
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
 
Bab 1 pengertian dasar perpindahan panas
Bab 1 pengertian dasar perpindahan panasBab 1 pengertian dasar perpindahan panas
Bab 1 pengertian dasar perpindahan panas
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 
Viskositas 1
Viskositas 1Viskositas 1
Viskositas 1
 

Similar to MekanikaFluida

ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaFransiska Puteri
 
Bab i-mekanikafluida
Bab i-mekanikafluidaBab i-mekanikafluida
Bab i-mekanikafluidaWiwik Feri
 
PERTEMUAN 1 (26-09-2022).pptx
PERTEMUAN 1 (26-09-2022).pptxPERTEMUAN 1 (26-09-2022).pptx
PERTEMUAN 1 (26-09-2022).pptxHaerulanwar38
 
tugas fisika Teknik Sipil Dinamika Fluida
tugas fisika Teknik Sipil Dinamika Fluidatugas fisika Teknik Sipil Dinamika Fluida
tugas fisika Teknik Sipil Dinamika Fluidaputrimarsanda846
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Marfizal Marfizal
 
Pembahasan fisika dalam kep
Pembahasan fisika dalam kepPembahasan fisika dalam kep
Pembahasan fisika dalam kepZoul Kifli
 
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASLAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASWidya arsy
 
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisLaporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisWidya arsy
 
Tugas mekanika fluida
Tugas mekanika fluidaTugas mekanika fluida
Tugas mekanika fluidaIffah Diharja
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair Widya arsy
 

Similar to MekanikaFluida (20)

Modul 6-pipa-u 4
Modul 6-pipa-u 4Modul 6-pipa-u 4
Modul 6-pipa-u 4
 
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
 
Bab i-mekanikafluida
Bab i-mekanikafluidaBab i-mekanikafluida
Bab i-mekanikafluida
 
PERTEMUAN 1 (26-09-2022).pptx
PERTEMUAN 1 (26-09-2022).pptxPERTEMUAN 1 (26-09-2022).pptx
PERTEMUAN 1 (26-09-2022).pptx
 
tugas fisika Teknik Sipil Dinamika Fluida
tugas fisika Teknik Sipil Dinamika Fluidatugas fisika Teknik Sipil Dinamika Fluida
tugas fisika Teknik Sipil Dinamika Fluida
 
Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)
 
Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)Mekanika (lagrangian)
Mekanika (lagrangian)
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
 
Bab 2 hidrostatika
Bab 2 hidrostatikaBab 2 hidrostatika
Bab 2 hidrostatika
 
Dinamika fluida
Dinamika fluidaDinamika fluida
Dinamika fluida
 
Pembahasan fisika dalam kep
Pembahasan fisika dalam kepPembahasan fisika dalam kep
Pembahasan fisika dalam kep
 
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASLAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
 
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisLaporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
 
F l u i d a
F l u i d aF l u i d a
F l u i d a
 
Fluida Statis
Fluida StatisFluida Statis
Fluida Statis
 
Tugas mekanika fluida
Tugas mekanika fluidaTugas mekanika fluida
Tugas mekanika fluida
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab 4 Fluida.pptx
Bab 4 Fluida.pptxBab 4 Fluida.pptx
Bab 4 Fluida.pptx
 
Fluida statis
Fluida statisFluida statis
Fluida statis
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 

MekanikaFluida

  • 1. Mekanika fluida Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Efek Bernoulli dalam mekanika fluida Mekanika fluida adalah subdisiplin dari mekanika kontinum yang mempelajari fluida (yang dapat berupa cairan dan gas). Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fluida statik dan fluida dinamik. Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan diam sementara fluida dinamis mempelajari fluida yang bergerak. Daftar isi • 1 Hubungan dengan mekanika kontinum • 2 Asumsi Dasar • 2.1 Hipotesis kontinum • 3 Persamaan Navier-Stokes • 3.1 Bentuk umum persamaan • 4 Fluida Newtonian vs. non-Newtonian • 4.1 Persamaan pada fluida Newtonian • 4.2 Sumber • 5 Bacaan lebih lanjut Hubungan dengan mekanika kontinum Mekanika fluida biasanya dianggap subdisiplin dari mekanika kontinum, seperti yang diilustrasikan pada tabel berikut. Mekanika kontinum: studi fisika dari material kontinu Mekanika solid: studi fisika dari material kontinu dengan bentuk tertentu. Elastisitas: menjelaskan material yang kembali ke bentuk awal setelah diberi tegangan. Plastisitas: menjelaskan material yang secara permanen terdeformasi setelah diberi tegangan dengan besar tertentu. Reologi: studi material yang memiliki karakteristik solid dan fluida. Mekanika fluida: studi fisika dari material kontinu yang bentuknya mengikuti bentuk wadahnya. Fluida non-Newtonian Fluida Newtonian Dalam pandangan secara mekanis, sebuah fluida adalah suatu substansi yang tidak mampu menahan tekanan tangensial. Hal ini menyebabkan fluida pada keadaan diamnya
  • 2. berbentuk mengikuti bentuk wadahnya. Asumsi Dasar[sunting] Seperti halnya model matematika pada umumnya, mekanika fluida membuat beberapa asumsi dasar berkaitan dengan studi yang dilakukan. Asumsi-asumsi ini kemudian diterjemahkan ke dalam persamaan-persamaan matematis yang harus dipenuhi bila asumsi-asumsi yang telah dibuat berlaku. Mekanika fluida mengasumsikan bahwa semua fluida mengikuti: • Hukum kekekalan massa • Hukum kekekalan momentum • Hipotesis kontinum, yang dijelaskan di bagian selanjutnya. Kadang, akan lebih bermanfaat (dan realistis) bila diasumsikan suatu fluida bersifat inkompresibel. Maksudnya adalah densitas dari fluida tidak berubah ketika diberi tekanan. Cairan kadang-kadang dapat dimodelkan sebagai fluida inkompresibel sementara semua gas tidak bisa. Selain itu, kadang-kadang viskositas dari suatu fluida dapat diasumsikan bernilai nol (fluida tidak viskos). Terkadang gas juga dapat diasumsikan bersifat tidak viskos. Jika suatu fluida bersifat viskos dan alirannya ditampung dalam suatu cara (seperti dalam pipa), maka aliran pada batas sistemnya mempunyai kecepatan nol. Untuk fluida yang viskos, jika batas sistemnya tidak berpori, maka gaya geser antara fluida dengan batas sistem akan memberikan resultan kecepatan nol pada batas fluida. Hipotesis kontinum[sunting] Fluida disusun oleh molekul-molekul yang bertabrakan satu sama lain. Namun demikian, asumsi kontinum menganggap fluida bersifat kontinu. Dengan kata lain, properti seperti densitas, tekanan, temperatur, dan kecepatan dianggap terdefinisi pada titik-titik yang sangat kecil yang mendefinisikan REV (‘’Reference Element of Volume’’) pada orde geometris jarak antara molekul-molekul yang berlawanan di fluida. Properti tiap titik diasumsikan berbeda dan dirata-ratakan dalam REV. Dengan cara ini, kenyataan bahwa fluida terdiri dari molekul diskrit diabaikan. Hipotesis kontinum pada dasarnya hanyalah pendekatan. Sebagai akibatnya, asumsi hipotesis kontinum dapat memberikan hasil dengan tingkat akurasi yang tidak diinginkan. Namun demikian, bila kondisi benar, hipotesis kontinum menghasilkan hasil yang sangat akurat. Masalah akurasi ini biasa dipecahkan menggunakan mekanika statistik. Untuk menentukan perlu menggunakan dinamika fluida konvensial atau mekanika statistik, angka Knudsen permasalahan harus dievaluasi. Angka Knudsen didefinisikan sebagai rasio dari rata-rata panjang jalur bebas molekular terhadap suatu skala panjang fisik representatif tertentu. Skala panjang ini dapat berupa radius suatu benda dalam suatu fluida. Secara sederhana, angka Knudsen adalah berapa kali panjang diameter suatu partikel akan bergerak sebelum menabrak partikel lain.
  • 3. Persamaan Navier-Stokes[sunting] Persamaan Navier-Stokes (dinamakan dari Claude-Louis Navier dan George Gabriel Stokes) adalah serangkaian persamaan yang menjelaskan pergerakan dari suatu fluida seperti cairan dan gas. Persamaan-persamaan ini menyatakan bahwa perubahan dalam momentum (percepatan) partikel-partikel fluida bergantung hanya kepada gaya viskos internal (mirip dengan gaya friksi) dan gaya viskos tekanan eksternal yang bekerja pada fluida. Oleh karena itu, persamaan Navier-Stokes menjelaskan kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Persamaan Navier-Stokes memiliki bentuk persamaan diferensial yang menerangkan pergerakan dari suatu fluida. Persaman seperti ini menggambarkan hubungan laju perubahan suatu variabel terhadap variabel lain. Sebagai contoh, persamaan Navier- Stokes untuk suatu fluida ideal dengan viskositas bernilai nol akan menghasilkan hubungan yang proposional antara percepatan (laju perubahan kecepatan) dan derivatif tekanan internal. Untuk mendapatkan hasil dari suatu permasalahan fisika menggunakan persamaan Navier-Stokes, perlu digunakan ilmu kalkulus. Secara praktis, hanya kasus-kasus aliran sederhana yang dapat dipecahkan dengan cara ini. Kasus-kasus ini biasanya melibatkan aliran non-turbulen dan tunak (aliran yang tidak berubah terhadap waktu) yang memiliki nilai bilangan Reynold kecil. Untuk kasus-kasus yang kompleks, seperti sistem udara global seperti El Niño atau daya angkat udara pada sayap, penyelesaian persamaan Navier-Stokes hingga saat ini hanya mampu diperoleh dengan bantuan komputer. Kasus-kasus mekanika fluida yang membutuhkan penyelesaian berbantuan komputer dipelajari dalam bidang ilmu tersendiri yaitu mekanika fluida komputasional Bentuk umum persamaan[sunting] Bentuk umum persamaan Navier-Stokes untuk kekekalan momentum adalah :
  • 4. Hidrolika Hidrolika merupakan satu topik dalam Ilmu terapan dan keteknikan yang berurusan dengan sifat-sifat mekanis fluida, yang mempelajari perilaku aliran air secara mikro maupun makro. Mekanika Fluida meletakkan dasar-dasar teori hidrolika yang difokuskan pada rekayasa sifat-sifat fluida. Dalam tenaga fluida, hidrolika digunakan untuk pembangkit, kontrol, dan perpindahan tenaga menggunakan fluida yang dimampatkan. Topik bahasan hidrolika membentang dalam banyak aspek sains dan disiplin keteknikan, mencakup konsep-konsep seperti aliran tertutup (pipa), perancangan bendungan, pompa, turbin, tenaga air, hitungan dinamika fluida, pengukuran aliran, serta perilaku aliran saluran terbuka seperti sungai dan selokan. Kata Hidrolika berasal dari bahasa Yunani hydraulikos, yang merupakan gabungan dari hydro yang berarti air dan aulos yang berarti pipa. Sejarah Pada masa Romawi Kuno telah dikembangkan beragam penerapan hidrolika, mencakup penyediaan air untuk umum, sejumlah Aqueduct, kincir air, pertambangan hidrolis. Romawi Kuno termasuk golongan awal yang menggunakan prinsip siphon untuk membawa air melintasi lembah, serta menggunakan teknik tertentu bernama hushing dalam pertambangan. Mereka menggunakan timbal dalam sistem pemipaan untuk suplai domestik dan umum, semisal pemandian umum pada masa itu. Pada masa kejayaan Islam, terobosan dalam mekanika fluida oleh fisikawan muslim semisal Abu Rayhan al-Biruni (973-1048) dan Al-Khazini (penemu keseimbangan hidrostatis pada tahun 1121), menghantarkan berbagai inovasi di bidang hidrolika dari
  • 5. insinyur-Insinyur Arab dan para penemu. Kerajaan Arab telah menemukan sistem pengairan domestik semisal sistem pembilasan dan sistem transportasi air yang berdampak baik pada pertanian. Statika fluida Statika fluida, kadang disebut juga hidrostatika, adalah cabang ilmu yang mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan merupakan sub-bidang kajian mekanika fluida. Istilah ini biasanya merujuk pada penerapan matematika pada subyek tersebut. Statika fluida mencakup kajian kondisi fluida dalam keadaan kesetimbangan yang stabil. Penggunaan fluida untuk melakukan kerja disebut hidrolika, dan ilmu mengenai fluida dalam keadaan bergerak disebut sebagai dinamika fluida. • 1 Tekanan statik di dalam fluida • 1.1 Tekanan hidrostatik • 1.2 Apungan • 2 Lihat pula Tekanan statik di dalam fluida[sunting] Karena sifatnya yang tidak dapat dengan mudah dimampatkan, fluida dapat menghasilkan tekanan normal pada semua permukaan yang berkontak dengannya. Pada keadaan diam (statik), tekanan tersebut bersifat isotropik, yaitu bekerja dengan besar yang sama ke segala arah. Karakteristik ini membuat fluida dapat mentransmisikan gaya sepanjang sebuah pipa atau tabung, yaitu, jika sebuah gaya diberlakukan pada fluida dalam sebuah pipa, maka gaya tersebut akan ditransmisikan hingga ujung pipa. Jika terdapat gaya lawan di ujung pipa yang besarnya tidak sama dengan gaya yang ditransmisikan, maka fluida akan bergerak dalam arah yang sesuai dengan arah gaya resultan. Konsepnya pertama kali diformulasikan, dalam bentuk yang agak luas, oleh matematikawan dan filsuf Perancis, Blaise Pascal pada 1647 yang kemudian dikenal sebagai Hukum Pascal. Hukum ini mempunyai banyak aplikasi penting dalam hidrolika. Galileo Galilei, juga adalah bapak besar dalam hidrostatika. Tekanan hidrostatik[sunting] Sevolume kecil fluida pada kedalaman tertentu dalam sebuah bejana akan memberikan tekanan ke atas untuk mengimbangi berat fluida yang ada di atasnya. Untuk suatu volume yang sangat kecil, tegangan adalah sama di segala arah, dan berat fluida yang ada di atas volume sangat kecil tersebut ekuivalen dengan tekanan yang dirumuskan sebagai berikut dengan (dalam satuan SI),
  • 6. P adalah tekanan hidrostatik (dalam pascal); ρ adalah kerapatan fluida (dalam kilogram per meter kubik); g adalah percepatan gravitasi (dalam meter per detik kuadrat); h adalah tinggi kolom fluida (dalam meter). Apungan[sunting] Sebuah benda padat yang terbenam dalam fluida akan mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Hal ini disebabkan oleh tekanan hidrostatik fluida. Sebagai contoh, sebuah kapal kontainer dapat mengapung sebab gaya beratnya diimbangi oleh gaya apung dari air yang dipindahkan. Makin banyak kargo yang dimuat, posisi kapal makin rendah di dalam air, sehingga makin banyak air yang "dipindahkan", dan semakin besar pula gaya apung yang bekerja. Prinsip apungan ini ditemukan oleh Archimedes.
  • 7. P adalah tekanan hidrostatik (dalam pascal); ρ adalah kerapatan fluida (dalam kilogram per meter kubik); g adalah percepatan gravitasi (dalam meter per detik kuadrat); h adalah tinggi kolom fluida (dalam meter). Apungan[sunting] Sebuah benda padat yang terbenam dalam fluida akan mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Hal ini disebabkan oleh tekanan hidrostatik fluida. Sebagai contoh, sebuah kapal kontainer dapat mengapung sebab gaya beratnya diimbangi oleh gaya apung dari air yang dipindahkan. Makin banyak kargo yang dimuat, posisi kapal makin rendah di dalam air, sehingga makin banyak air yang "dipindahkan", dan semakin besar pula gaya apung yang bekerja. Prinsip apungan ini ditemukan oleh Archimedes.