SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
TUGAS RESUME
MATA KULIAH : EKONOMI INTERNASIONAL
DISUSUN OLEH
NAMA : IRAWATI SULISTIA NINGSIH
NIM : 11150847
KELAS : 6L - MKP
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA
SERANG
2018
Pasar valuta asing
Pasarvaluta asing (bahasaInggris: foreign exchangemarket, forex) atau disingkat
valas merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan
mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata
uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara
berkesinambungan.
Pergerakan pasar valuta asing berputar mulai dari pasar Selandia Baru dan Australia
yang berlangsung pukul 05.00–14.00 WIB, terus ke pasar Asia yaitu Jepang,
Singapura, dan Hongkong yang berlangsung pukul 07.00–16.00 WIB, ke pasar
Eropa yaitu Jerman dan Inggris yang berlangsung pukul 13.00–22.00 WIB, sampai
ke pasar Amerika Serikat yang berlangsung pukul 20.30–10.30 WIB. Dalam
perkembangan sejarahnya, bank sentral milik negara-negara dengan cadangan mata
uang asing yang terbesar sekalipun dapat dikalahkan oleh kekuatan pasar valuta
asing yang bebas.
Menurut survei BIS (Bank International for Settlement, bank sentral dunia), yang
dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar valuta asing mencapai lebih
dari USD$1,4 triliun per harinya.
Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut,
valuta asing juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (return on
investment atau tingkat pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat bisa
melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya. Akibat pergerakan yang cepat
tersebut, maka pasar valuta asing juga memiliki risiko yang sangat tinggi.
Kapitalisasi dan likuiditas pasar
Pasar valuta asing adalah suatu pasar yang unik karena:
 volume perdagangannya
 likuiditas pasar yang teramat besar
 banyaknya serta variasi dari pedagang di pasar valuta asing
 geografis penyebarannya
 jangka waktu perdagangannya yang 24 jam sehari (kecuali akhir pekan)
 aneka ragam faktor yang memengaruhi nilai tukar mata uang
Menurut BIS, rata-rata perputaran pasar valuta asing dunia per hari diestimasikan
bernilai $3,21 trilliun, yang terbagi atas:
 $1005 milliar di transaksi spot
 $362 milliar di pasar kontrak serah(forward contract)
 $1714 milliar di pasar swap
 $129 milliar diestimasikan sebagai selisih pelaporan
Sebagai tambahan di luar perputaran "tradisional" ini, sebesar $2,1 trilliun
diperdagangkan di pasar derivatif.
Kontrak berjangka valuta asing yang diperkenalkan pada tahun 1972 pada Chicago
Mercantile Exchange tumbuh secara cepat dalam beberapa tahun belakangan ini
tetapi volumenya masih hanya sebesar 7% dari total volume perdagangan pasar
valuta asing.[1]
Menurut data International Financial Services,London (IFSL), secara keseluruhan
perputaran harian pasar tradisional valuta asing rata-rata mencapai total nilai 2,7
billiun US dollar pada April 2006. Estimasi tersebut berdasarkan data tengah tahun
dari Komite Bursa Valuta Asing (Foreign Exchange Committee) di London, New
York, Tokyo and Singapura [2]
Pada perdagangan valuta asing secara langsung (OTC, pialang dan pedagang
melakukan negosiasi secara langsung tanpa melalui bursa atau kliring. Pusat
perdagangan terbesar secara geografis berada di London, Inggris, di mana menurut
data IFSL diperkirakan telah meningkat kontribusinya dari 31,3% pada April 2004
menjadi 32,4% pada April 2006
Karakteristik perdagangan valuta asing
Tidak ada suatu keseragaman dalam pasar valuta asing. Dengan adanya transaksi di
luar bursa perdagangan (over the counter)[3] sebagai pasar tradisional dari
perdagangan valuta asing, banyak sekali pasarvaluta asing yang saling berhubungan
satu sama lainnya dimana mata uang yang berbedadiperdagangkan, sehingga secara
tidak langsung artinya bahwa "tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan
kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang
bertransaksi". Namun dalam praktiknya perbedaan tersebut seringkali sangat tipis.
Pusat perdagangan utama adalah di London, New York, Tokyo dan Singapura
namun bank-bank diseluruh dunia menjadi pesertanya. Perdagangan valuta asing
terjadi sepanjang hari. Apabila pasar Asia berakhir maka pasar Eropa mulai dibuka
dan pada saat pasar Eropa berakhir maka pasar Amerika dimulai dan kembali lagi
ke pasar Asia, terkecuali di akhir pekan.
Sangat sedikit atau bahkan tidak ada "perdagangan orang dalam" atau informasi
"orang dalam" (Insider trading) [4] yang terjadi dalam pasar valuta asing. Fluktuasi
kurs nilai tukar mata uang biasanya disebabkan oleh gejolak aktual moneter
sebagaimana juga halnya dengan ekspektasi pasar terhadap gejolak moneter yang
disebabkan oleh perubahan dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto
(PDB/GDP), inflasi, suku bunga, rancangan anggaran dan defisit perdagangan atau
surplus perdagangan, penggabungan dan akuisisi serta kondisi makro ekonomi
lainnya. Berita utama selalu dipublikasikan untuk umum, sehingga banyak orang
dapat mengakses berita tersebut padasaat yang bersamaan. Namun bank yang besar
memiliki nilai lebih yang penting yaitu mereka dapat melihat arus pergerakan
"pesanan" mata uang dari nasabahnya.
6 PeringkatTeratas Mata Uang Yang Diperdagangkan
Peringkat Mata uang ISO 4217 KodeSimbol
1 United States dollar USD $
2 Eurozone euro EUR €
3 Japanese yen JPY ¥
4 British pound sterling GBP £
5 Swiss franc CHF -
6 Australian dollar AUD $
Mata uang diperdagangkan satu sama lainnya dan setiap pasangan mata uang
merupakan suatu produk tersendiri seperti misalnya EUR/USD, USD/JPY,
GBP/USD dan lain-lain. Faktor pada salah satu mata uang misalnya USD akan
memengaruhi nilai pasar pada USD/JPY dan GBP/USD, ini adalah merupakan
korelasi antara USD/JPY dan GBP/USD.
Pada pasar spot, menurut penelitian yang dilakukan oleh Bank for Internasional
Settlement (BIS)[5] , produk yang paling sering diperdagangkan adalah
 EUR/USD - 28 %
 USD/JPY - 18 %
 GBP/USD (also called sterling or cable) - 14 %
dan mata uang US dollar "terlibat" dalam 89% dari transaksi yang dilakukan,
kemudian diikuti oleh mata uang Euro (37%), Yen (20%) dan Pound Sterling (17%).
Walaupun perdagangan dalam mata uang Euro meningkat secara cepat sejak mata
uang tersebut diterbitkan pada January 1999 1999, US dollar masih mendominasi
pasar valuta asing. Sebagai contoh misalnya dalam perdagangan antara Euro dan
mata uang non Eropa (XXX), biasanya selalu melibatkan dua jenis perdagangan
yaitu EUR/USD dan USD/XXX, pengecualiannya hanya pada perdagangan
EUR/JPY yang merupakan pasangan mata uang yang secara tetap diperdagangkan
di pasar spot antar bank.
Proses transaksi
Di bursa valas (valuta asing) ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang
yang diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan profit atau
keuntungan dari posisi transaksi yang anda lakukan. Di Bursa valas dikenal istilah
Lot dan Pip. 1 Lot nilainya adalah $100.000 dan 1 pip nilainya adalah $10.
Sedangkan nilai dolar di bursa valas berbeda dengan nilai dolar yang kita kenal di
bank-bank. Nilai dolar di bursa valas sangat bervariasi, 6000/8000 dan 10.000
rupiah.
Transaksi dua arah
Transaksi di valuta asing dapat dilakukan dengan cara dua arah dalam mengambil
keuntungannya. Seseorang dapat membeli dahulu (open buy), lalu ditutup dengan
menjual (sell) ataupun sebaliknya, melakukan penjualan dahulu, lalu ditutup dengan
membeli.
Pemain pasar valuta asing
Sumber: Survei oleh Euromoney FX [6]
10 Pedagang Valuta Terbesar
% dari volume keseluruhan, Mei 2006
Peringkat
Nama % dari volume
1 Deutsche Bank 19.26
2 UBS AG 11.86
3 Citigroup 10.39
4 Barclays Capital 6.61
5 Royal Bank of Scotland6.43
6 Goldman Sachs 5.25
7 HSBC 5.04
8 Bank of America 3.97
9 JPMorgan Chase 3.89
10 Merrill Lynch 3.68
Tidak seperti halnya pada bursa saham tempat para anggota bursa memiliki akses
yang sama terhadap harga saham, pasar valuta asing terbagi atas beberapa tingkatan
akses.
Pada akses tingkat tertinggi adalah pasar uang antar bank (PUAB) yang terdiri dari
perusahaan-perusahaan bank investasi besar.Pada PUAB, selisih antara harga
penawaran/harga jual (ask) dan harga permintaan/harga beli (bid)adalah sangat tipis
sekali bahkan biasanya tidak ada , dan harga ini hanya berlaku untuk kalangan
mereka sendiri yang tidak diketahui oleh pemain valuta asing di luar kelompok
mereka.
Pada akses tingkat di bawahnya, rentang selisih antara harga jual dan harga beli
menjadi besar tergantung dari volume transaksi.
Apabila seorangtrader[7] dapatmenjamin terlaksananya transaksi valuta asing dalam
jumlah besar maka mereka dapat meminta agar selisih nilai jual dan beli diperkecil
yang disebut better spread ( selisih tipis antara harga jual dan beli).
Level akses terhadap pasar valuta asing adalah sangat ditentukan oleh ukuran
transaksi valuta yang dilakukan.
Bank-bank peringkat atas menguasai "pasar uang antar bank (PUAB)" hingga 53%
dari seluruh nilai transaksi. Dan setelah bank-bank peringkat atas tersebut maka
peringkat selanjutnya adalah bank-bank investasi kecil lalu perusahaan-perusahaan
multi nasional besar ( yang membutuhkan lindung nilai atas risiko transaksi serta
membayar para pegawainya di berbagai negara), hedge fund besar [8], dan juga para
pedagang eceran yang menjadi penentu pasar valuta asing.
Menurut Galati dan Melvin [9] , dana pensiun, perusahaan asuransi, reksadana dan
investor institusi adalah merupakan pemain yang memiliki peran besar dalam pasar
keuangan secara umum dan khususnya pasar valuta asing sejak dekade 2000an.
Bank
Pasaruang antar bank (PUAB) memenuhi kebutuhan mayoritas dari perputaran uang
didunia usaha serta kebutuhan dari transaksi paraspekulan setiap harinya yang dapat
mencapai nilai triliunan dollar. Beberapa transaksi dilaksanakan untuk dan atas
nama nasabahnya, tetapi sebagian besar adalah untuk kepentingan pemilik bank
ataupun untuk kepentingan bank itu sendiri.
Hingga saat ini, pialang valuta asing adalah merupakan pelaku perputaran valuta
dalam jumlah yang besar, memfasilitasi perdagangan PUAB dan mempertemukan
penjual dan pembeli untuk "upah"(fee) yang kecil. Namun saat ini banyak bisnis
valuta asing ini yang beralih kepada suatu sistem elektronis yang lebih efisien seperti
misalnya EBS (sekarang dimilikioleh ICAP), Reuters Dealing 3000Matching(D2),
the Chicago Mercantile Exchange, Bloomberg dan TradeBook(R)
Dunia usaha
Salah satu pemeran pasar valuta asing ini adalah adanya kebutuhan dari aktivitas
perusahaan dalam melakukan pembayaran harga barang ataupun jasa dalam mata
valuta asing. Kebutuhan mata valuta asing dari suatu perusahaan seringkali hanya
kecil nilainya dibandingkan dengan kebutuhan dari bank dan spekulan dan
perdagangan valuta asing yang dilakukannya seringkali hanya membawa dampak
yang kecil sekali bagi nilai pasaran kurs mata uang. Meskipun demikian arus
perdagangan valuta asing dari perusahaan-perusahaan ini dalam jangka panjangnya
merupakan faktor yang penting bagi arah nilai tukar suatu mata uang. Transaksi
beberapa perusahaan multinasional dapat membawa akibat yang tidak terduga
sewaktu mereka menutup posisi(posisi jual ataupun beli) yang amat besar sekali di
mana transaksi ini tidak diketahui secara luas oleh para pemain pasar.
Bank sentral
Bank sentral suatu negara memegang peran yang amat penting dalam pasar valuta
asing. Bank sentral ini senantiasa berupaya untuk mengendalikan suplai uang,
inflasi, dan ataupun suku bunga bahkan seringkali mereka memiliki suatu target baik
resmi maupun tidak resmi terhadap nilai tukar mata uang negaranya. Seringkali bank
sentral ini menggunakan cadangan devisanya untuk menstabilkan pasar.
Dengan ekspektasi pasar ataupun isu tentang intervensi yang dilakukan oleh bank
sentral belaka telah cukup untuk menstabilkan kurs mata uang setempat, tetapi
intervensi yang agresif dilakukan beberapa kali dalam setiap tahunnya pada suatu
negara yang kurs mata uangnya bergejolak.
Berbagai sumber dana yang ada di pasaran valuta asing apabila disatukan dapat
dengan mudah "mempermainkan" bank sentral (menarik atau menjual mata uang
dalam jumlah yang sangat besar sekali sehingga bank sentral tidak mampu lagi
melakukan intervensi) di mana skenario ini nampak pada tahun 1992-1993 di mana
mekanisme nilai tukar Eropa ( European Exchange Rate Mechanism -
ERM[10])mengalami kejatuhan serta beberapa kali jatuhnya nilai tukar mata uang di
Asia Tenggara.
Perusahaan manajemen investasi
Perusahaan manajemen investasi (yang mana biasanya adalah merupakan pengelola
banyak sekali akun atas nama nasabahnya seperti misalnya dana pensiun dan dana
sumbangan yayasan) yang bertransaksi di pasar valuta asing untuk kebutuhan mata
uang asing guna melakukan transaksi pembelian saham di luar negeri. Transaksi
valuta asing bagi mereka adalah bukan merupakan tujuan investasi utamanya
sehingga transaksi yang dilakukannya bukan dengan tujuan spekulasi ataupun
dengan tujuan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Hedge funds
Hedge funds [11][12] ( sebuah perusahaan investasi yang menjalankan kegiatan usaha
transaksi spekulatif untuk mendapatkan keuntungan ) seperti misalnya George
Soros[13] yang reputasinya naik disebabkan oleh kegiatan spekulasi mata uang yang
dilakukannya secara agresif sejak tahun 1990. Ia mengelola dana triliunan US dollar
dan masih bisa meminjam lagi triliunan US dollar dan oleh karenanya mampu
membuat intervensi yang dilakukan oleh bank sentral suatu negara untuk menjaga
nilai tukar mata uangnya menjadi tidak berdaya apabila fundamental ekonomi
tergantung pada "belas kasihan" hedge funds.
Pialang valuta asing
Pialang valuta asing adalah perusahaan yang didirikan khusus untuk melakukan
kegiatan jasa perantara bagi kepentingan nasabahnya di bidang pasar uang dengan
memperoleh imbalan atas jasanya.[14] Menurut CNN, sebuah pialang valuta asing
memiliki volume transaksi antara 25 hingga 50 triliun US dollar perharinya atau
sekitar 2% dari keseluruhan nilai transaksi pasar valuta asing dan sebagaimana
dilaporkan oleh situs Komisi Perdagangan Berjangka (Commodity Futures Trading
Commission - CFTC) [15] bahwa investor pemula dengan mudah dapat menjadi
sasaran penipuan dalam perdagangan valuta asing.
PEMBAHASAN
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
2.1 Pengertian Perusahaan Multinasional
Ekspor-impor dalam perdagangan internasional biasanya merupakan
tahap awal dari operasi internasional sebuah perusahaan. Perdagangan ini lalu di
ikuti oleh para perusahaan internasional lainnya seperti usaha patungan,penanaman
modal asing dan system lisensi.Pola bisnis demikian (usaha patumgan,penanaman
modal asing,dan sestem lisensi)merupakan bentuk kegiatan dari perusahaan
multinasional atau multi national corporation(MNC).
Perusahaan multinasional merupakan factor utama dalam panggung bisnis
internasional.jenis perusahaan ini pada saat sekarang memegang peranan yang
penting untuk sebagian besar transaksi. Kekuasaan dan pengaruh perusahaan
multinasional makin menarik perhatian pemerintah,karena makin besarnya
pengaruh mereka. Subjek dalam perdagangan internasional secara tegas sangat
memperhitungkan peran pemerintah yang besar dalam hubungan nya dengan
multinational corporation (MNC). Serta perusahaan lain yang berkecimpung dalam
bisnis internasional.
Menurut kamus ekonomi,perusahaan multinasional adalah sebuah perusahaan
yang wilayah oprasinya meliputi sejumlah negaradan memiliki fasilitas produksidan
pelayanan diluar negaranya sendiri (Rusmadi 2001). Tujuan sebuah MNC secara
umum adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Jika tujuannya adalah
untuk memaksimumkan laba di masa depan, kebijakan-kebijakan perusahaan mesti
berbeda dengan kebijakan yang mungkin dikeluarkan seandainya tujuannya adalah
untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham.
2.2 Teori Bisnis Internasional
1. Teori Keunggulan Komparatif Klasik (Theory of Comparative Advantage)
Teori yang menyatakan bahwa masing-masing negara memiliki keunggulan
untuk berspesialisasi dalam produk-produkyang bisa diproduksidengan biaya yang
relatif efisien.
2. Teori Pasar Tidak Sempurna
Teori yang menyatakan bahwa karena adanya biaya dari transfer tenaga kerja
dan sumber daya lain bagi tujuan produksi, perusahaan mungkin berupaya
menggunakan faktor-faktor produksi luar negeri jika faktor-faktor ini lebih murah
daripada faktor-faktor lokal.
3. Teori Siklus Produk (Product cycle theory)
Teori yang menyatakan bahwa sebuah perusahaan awalnya berusaha
memantapkan dirinya dalam pasar lokal dan kemudian berekspansi ke dalam pasar
luar negeri sebagai reaksi terhadap permintaan asing atas produk-produknya.
2.3 Pasar Valuta Asing & Nilai Tukar
Pasar valuta asing atau yang biasa disebut Valas, adalah pertukaran uang dari
nilai mata uang yang berbeda. Valuta asing merupakan suatu mekanisme di mana
orang dapat mentransfer daya beli antarnegara, memperoleh atau menyediakan
kredit untuk transaksi perdagangan internasioanal, dan meminimalkan
kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya fluktuasi kurs
suatu mata uang.
Fungsi PasarValuta Asing adalah :
1. Transfer Daya Beli (Transfer of Purchasing Power)
Dalam perdagangan internasional hal ini sangatlah diperlukan, karena pada
dasarnya untuk menjual atau membeli sebuah barang di luar negeri kita harus
menggunakan mata uang yang berlaku di tempat tinggal atau negara suatu pihak.
2. Penyediaan Kredit
Pengiriman barang antar negara dalam perdagangan internasional
membutuhkan waktu, oleh karena itu haru ada suatu cara untuk membiayai barang-
barang dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang sampai ke
tempat tujuan yang basanya memerlukan beberapa waktu untuk membiayai
barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang
sampai ke tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian
dijual kepada pembeli.
3. Mengurangi Resiko Valas
Importir menghindari kemungkinan resiko yang tidak diperkirakan seperti
perubahan kurs saat transaksi. Melalui sistem ini diharapkan untuk tidak
memberikan dampak buruk terhadap besarnya keuntungan yang telah diperkirakan.
Tujuan MelakukanTransaksiValuta Asing (Valas)
Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas, diantaranya adalah :
a. Untuk mempertahankan daya beli
b. Sebagai transaksi pembayaran
c. Pengiriman ke luar negeri
d. Mencari keuntungan
Para PelakuPasarValuta Asing (Valas)
1. Dealer (Market maker)
Berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar bergairah di pasa uang. Pada
umumnya dealer mengkhususkan pada mata uang tertentu dan menetapkan tingkat
persediaan tertentu pada mata uang tersebut.
2. Perusahaan atau Perorangan
Perusahaan ataupun individu juga dapat melakukan transaksi perdagangan
valuta asing (valas). Pasar valuta asing pada umumnya dimanfaatkan untuk
memperlancar transaksi bisnis. Contoh kasus dalam hal ini adalah eksportir,
importir, investor internasional, perusahaan multinasional dan lain sebagainya.
3. Spekulan dan Arbitrator
Orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran spekulan
dan arbitrator semata - mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereke
justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas.
4. Bank Sentral
Pada dasarnya Bank Sentral melakukan jual beli valuta asing untuk
menstabilkan nilai tukar mata uangnya atau juga biasa disebut dengan istilah
kegiatan intervensi.
5. Pialang
Bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan
permintaan terhadap mata uang tertentu. Secara tidak langsung Pialang memiliki
akses langsung dengan dealer dan bank di seluruh dunia.
6. Pemerintah
Adapun tujuan pemerintah melakukan transaksi valuta asing antara lain
untuk membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar neger yang
harus ditukarkan lagi kedalam mata uang lokal.
2.4 Jenis Transaksi Valuta Asing
Ada beberapa jenis Jenis-jenis transaksi valuta asing yang terjadi di pasar valas,
yaitu spot, forward, dan swap (Hanafi :2004) :
1. Transaction Spot (transaksi spot)
Transaksi spot merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan dan
pembayaran saat itu juga, meskipun dalam praktek transaksi spotakan diselesaikan
pada dua hari kerja berikutnya. Misalnya kontrak jual beli suatu mata uang spot
dilakukan atau ditutup pada tanggal 10 agustus 2007, penyerahan dan penyelesaian
kontrak tersebut dilakukan padatanggal 12 agustus 2007, apabila tanggal 12 agustus
2007 tersebut kebetulan hari libur atau hari sabtu maka penyelesaiannya adalah pada
hari kerja berikutnya dan penyelesaian transaksi seperti ini disebut value date.
2. Forward Transaction (Transaksi berjangka)
Transaksi forward merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan pada
beberapa waktu mendatang sejumlah mata uang tertentu berdasarkan sejumlah mata
uang tertentu yang lain. Kurs dalam transaksi forward ditentukan dimuka sedangkan
penyerahan dan pembayaran dilakukan beberapa waktu mendatang pada saat
kontrak jatuh tempo.
Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk tujuan hedging dan
spekulasi. Hedging atau pemagaran resiko yaitu transaksi yang dilakukan semata-
mata untuk menghindari resiko kerugian akibat terjadinya perubahan kurs.
3. Swap Transaction (Transaksi Swap)
Yaitu transaksi pembelian dan penjualan bersamaan sejumlah tertentu mata uang
dengan 2 tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda. Pembelian dan penjualan mata
uang tersebut dilakukan padabank lain yang sama. Jenis transaksi swap yang umum
adalah spot terhadap forward. Dealer membeli suatu mata uang dengan transaksi
spotdan secara simultan menjual kembali jumlah yang sama kepada bank lain yang
sama dengan kontrak forward. Karena itu dilakukan sebagai suatu transaksi tunggal
dengan bank lain yang sama, dealer tidak akan menghadapi resiko valas yang tidak
diperkirakan.
Seperti dijelaskan diatas bahwa pada prinsipnya transaksi swap merupakan
transaksi tukar pakai suatu mata uang untuk jangka waktu tertetu. Transaksi swap
berbeda dengan transaksi spot atau forward. Dalam mekanisme swap, terjadi dua
transaksi sekaligus dalam waktu yang bersamaan yaitu menjual dan membeli.
Penggunaan transaksi swap sebenarnya dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan
timbulnya kerugian yang disebabkan oleh perubahan kurs suatu mata uang. Swap
dapat dilakukan antara nasabah dengan banknya dan antara bank dengan bank
Indonesia (disebut reswap). Pemberian fasilitas reswap tersebut dilakukan atas dasar
swap point yang ditetapkan oleh bank Indonesia.
4. Option Transaction (Transaksi Opsi)
Transaksi Opsi merupakan kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka
membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit
valuta asing pada harga dan jangka waktu tertentu.
2.5 Paritas Daya Beli
Sebuah pendekatan atau model hubungan nilai tukar yang lebih sesuai atau
relevan didalam jangka panjang daripada didalam jangka pendek adalah purchasing
power parity(PPP) theory. Dimana teori absolut dari paritas daya beli tersebut
menyatakan bahwa nilai tukar diantara dua mata uang secara sederhana adalah rasio
dari tingkat harga umum pada kedua negara tersebut. Pada prinsipnya teori paritas
daya beli menganalisis begaimana hubungan antara perubahan dan perbedaan
tingkat inflasi dengan fluktuasi kurs valas.Akan tetapi teori paritas daya beli absolut
ini tidak realistis karena tidak memperhitungkan biaya tarif, transpor, dan kuota.
Oleh karena itu, muncul teori paritas daya beli relatif yang menyatakan bahwa harga
suatu produk yang sama akan tetap berbeda karena ketidaksempurnaan pasar yang
disebabkan oleh faktor biaya tarif, transpor, dan kuota.
2.6 Penganggaran Modal Internasional
1. Analisis Penganggaran Modal adalah alat analisis yang digunakan MNC untuk
mengevaluasi penanaman modal asing
2. Analisis penganggaran modal dipergunakan untuk mempertimbangkan apakah
suatu rencana penanaman modal layak atau tidak untuk dilaksanakan
Penganggaran Modal dari Sudut Pandang Perusahaan Anak dan
Peusahaan Induk :
1. Perbedaan Pajak
Apabila tingkat pajak yang dikenakan pemerintah tempat beradanya perusahaan
anak sangat rendah, sedangkan pajak yang dikenakan oleh pemerintah negara asal
sangat tinggi, maka proyek lebih layak dianalisis dari sudut pandang perusahaan
anak
2. Pembatasan Pemulangan Pendapatan
Kadangkala pmerintah host country membatasi jumlah pemulangan (repatriasi)
pendapatan proyek oleh perusahaan anak keperusahaan induk pada tingkat
presentasi tertentu. Karena perusahaan induk tidak dapat menerima keseluruhan
dana yang diperoleh dari proyek, maka proyek tersebut menjadi tidak
menguntungkan bagi perusahaan induk.
3. Biaya Administrasi yang Terlalu Mahal
Terkadang perusahaan induk menggenakan biaya administrasi yang tinggi
kepada perusahaan anak apabila menejemen yang diterapkan adalah sentralisasi.
Bagi perusahaan anak, biaya administrasi tersebut merupakan pendapatan. Dalam
kasus ini, pendapatan dari proyek akan terlihat kecil dari sudut pandang perusahaan
induk. Karena itu, dari sudut pandang perusahaan induk proyek tersebut menjadi
lebih menguntungkan
4. Perubahan Kurs Valuta Asing
Ketika pendapatan MNC dikirimkan keperusahaan induk, maka pendapatan
tersebut akan dikonversikan ke mata uang negara asal. Karena itu jumlah dana yang
akan diterima perusahaan induk akan dipengaruhi oleh perubahan kurs. Apabila
pembiayaan proyek dilakukan dari sudut pandang perusahaan anak, maka aliran kas
yang diperoleh perusahaan anak tidak akan dipengaruhi oleh kusr karena tidak perlu
dikonversikan ke mata uang negara asal.
2.7 Faktoryang MemepengaruhiPenganggaranModalMultinasional
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penganggaran modal
MNC, antara lain;
1. Fluktuasi valuta asing
Valuta asing selalu berfluktuasi sepanjang waktu, baik menguat maupun
melemah. Sulitnya peramalan kurs secara benar dan akurat menyebabkan MNC
haurus membuat beberapa skenario untuk mengantisipasi perubahan valuta asing.
Ada dua skenario yang dapat dipergunakan, yaitu skenario pesimis dan skenario
optimis.
2. Inflasi
Inflasi terjadi apabila biaya variabel per unit dan harga barang secara umum
naik terus menerus. Inflasi dalam setiap negara dapat berubah dari tahun ke tahun,
sehingga akan mempengaruhi aliran khas neto suatu proyek. Peramalan inflasi
yang tidak akurat akan menyebabkan ketidakakuratkan peramalan aliran kas neto.
Tingkat inflasi di beberapa negara berkembang dapat mencapai 200% atau lebih.
Hal ini menyebabkan perusahaan anak tidak mungkin melakukan peramalan
tingkat inflasi secara akurat.
3. Struktur penganggaran
Nilai sebuah proyek ditentukan oleh struktur penganggaran perusahaan
karena dengan sumber pembiayaan yang berbeda, biaya modal akan berbeda pula.
Dan hasil akhirnya, NPV juga berubah. Sebuah perusahaan dapat memilih bentuk
pembiayaan dengan modal sendiri atau meminjam dari bank atau lembaga
keuangan. Bentuk alternatif pembiayaan seperti ini dapat pula ditentukan dengan
analisis penganggaran modal.
4. Blocked fund
Dalam beberapa kasus, negara tuan rumah mungkin melakukan pelarangan atas
dana yang akan dikirimkan oleh perusahaan anak ke perusahaan induk. Sebagai contoh,
beberapa negara mungkin mengharuskan pendapatan yang diterima perusahaan anak
diinvestasikan kembali di negara tuan rumah delama jangka waktu kurang lebih tiga
tahun sebelum pendapatan tersebut di izinkan untuk dikirimkan ke negara asal.
5. Ketentuan pembayaraan
Perusahaan induk kadang kala memaksa perusahaan anak untuk mengirimkan
dana dalam persentase tetap ( dihitung dari pendapatannya ). Tindakan ini akan
memperumit peramalan jumlah dana yang harus dikirimkan ke perusahaan induk.
6. Nilai sisa
Besaranya nilai sisa ( salvage value ) proyek MNC memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap NPV proyek. Apabila salvage value tidak tentu, maka MNC tidak
akan mengetahui dengan pasti nilai salvage value yang akan dipakai dalam menghitung
NPV perusahaan dan harus mengestimasikan ulang NPV didasarkan pada perubahan
salvage value tersebut.
7. Insentif pemerintahan negara asal
Proyek baru MNC diluar negeri dapat memberikan dampak yang menguntungkan
bagi kondisi perekonomian negara asal. Karena itu, investasi berupa pendirian
perusahaan anak di luar negeri sangat didukung oleh pemerintah negara asal. Berbagai
insentif ditawarkan oleh pemerintah negara asal, antara lain berupa pinjaman dengan
bunga rendah dan pengurangan tingkat pajak. Hal ini mempengaruhi analisis
pengangaran modal.
8. Biaya sosial
Suatu proyek perlu memasukkan biaya sosisl dalam perhitungan pengeluaran
operasional normal. Biaya sosial ini dapat berupa penyediaan tempat tinggal, pendidikan,
dan perawatan kesehatan bagi pekerja. Biaya-biaya ini dapat diperhitungkan secara
langsung dalam estimasi aliran kas periodik. Pengabaian biaya sosial akan menghasilkan
Keputusan penganggaran modal yang keliru.
9. Pengambilan oleh pemerintahan negara tuan rumah
Salah satu bentuk risiko bentuk negara yang akan dihadapi MNC adalah
diambilalihnya perusahaan anak oleh pemerintah setempat. Risiko seperti ini akan
mempengaruhi NPV. Karena itu perusahaan perlu memperkirakan NPV proyek, sbelum
diambil alih.
2.8 Penyesuaian Resiko dalam Analisi Proyek
1. Penyesuaian Tingkat Diskonto
Dengan mengganggap hal lain tetap, maka tingkat penyesuaian resiko dapat dihitung
dari tingkat diskonto perusahaan. Tingkat diskonto cenderung mengurangi nilai proyek
secara keseluruhan. Pendekatan ini secara mudah digunakan, tetapi apabila aliran kas
proyek selama periode tidak diketahui secara pasti (tidak menentu) maka resiko yang
dimasukkan dalam perhitungan proyek juga mengalami ketidakpastian.
2. Certainty Equivalent
Metode ini menganggap bahwa aliran kas proyek dapat dikalikan dengan suatu
koevisien Certainty Equivalen, dengan nilai antara 0-1. Apabila aliran kas diketahui,
resiko dapat dimasukkan dalam perhitungan.
3. Payback Period
Payback period dapat di devinisikan sebagai peride yang diperlukan perusahaan
untuk menutup initial outlay. Apabila selama periode proyek tidak dapat menutupi initial
outlay, maka proyek tersebut harus ditolak. Begitu pula sebaliknya, proyek dapat diterima
apabila aliran kas selama periode lebih besar dari pada initial outlaynya.
4. Analisis Sensitivitas
Digunakan untuk mengrtahui beberapa sensitiv NPV apabila variabel input berubah.
Estimasi terhadap variabel input dapat menghasilkan estimasi baru terhadap NPV. Secara
lebih jelas, apabila NPV selalu positif selama masa revisi dalam estimasi, maka proyek
tersebut menjadi lebih layak bagi perusahaan. Apabila dalam berapa kasus NPV bernilai
negatif, maka keputusan untuk menolak dan menerima proyek menjadi lebih sulit.
Perusahaan Multinasional (MNC)
Perusahaan multinasional (multinational company/MNC) adalah perusahaan yang
menjalankan usahanya di berbagai negara dan kegiatan usahanya bersifat internesional.
Sifat usahanya yang mendunia, menyebabkan perusahaan ini memiliki pengaruh kuat
dalam politik global. Ciri-ciri perusahaan multinasional dapat diuraikan sebagai berikut :
 Pendirian cabang dari perusahaan multinasional dilakukan dengan invesatasi
langsung
 Kepemilikan perusahaan multinasional tidaklah sama antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain
 Adanya motif kepentingan usaha yang berbeda-beda
 Keuntungan perusahaan sangat besar
 Dalam pemasaran produk, perusahaan multinasional dapat menggunakan modal dan
kegiatan usaha yang besar
 Untuk menjalankan usahanya, perusahaan multinasional dapat merekrut karyawan di
negara setempat
Peranan Perusahaan Multinasional
 Mendorong akses masuknya negara dalam perdagangan internasional
 Mendorong peningkatan investasi
 Mengurangi monopoli usaha
 Mengefiwsienkan kegiatan ekonomi
 Memperluas kesempatan kerja
Kelebihan Dan Kelemahan Perusahaan Multinasional
Kelebihan Perusahaan Multinasional
 Meningkatkan penghasilan masyarakat
 Mendorong terciptanya iklim investasi yang sehat
 Mendorong terciptanya transfer teknologi
 Memenuhi kebutuhan masyarakat
 Meningkatkan penerimaan negara
 Mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia
Kelemahan Perusahaan Multinasional
 Munculnya konflik perusahaan multinasional dengan negara
 Keuntungan mengalir ke luar negri
 Menimbulkan kerusakan lingkungan
 Menciptakan ketidakstabilan ekonomi
 Menghambat pertumbuhan usaha kecil dan menengah
 Faktor teknologi
Karakter Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional biasanya memiliki ciri – ciri :
1. Membentuk cabang – cabang di luar negeri
2. Visi dan strategi yang digunakan untuk memproduksi suatu barang bersifat global
(mendunia), jadi perusaan tersebut membuat atau menghasilkan barang yang dapat
digunakan di semua negara.
3. Lebih cenderung memilih kegiatan bisnis tertentu, umumnya manufaktur.
4. Menempatkan cabang pada negara – negara maju.
Kehadiran anak perusahaan bagi negara cabang banyak memberikan keuntungan
untuk negara tersebut diantaranya pemberian pajak untuk perusahaan tersebut yang cukup
besar. Tidak hanya itu, dengan adanya suatu anak perusahaan dinegara lain, berarti
sedikit membantu membuka peluang kerja bagi penduduk yang belum kerja dinegara
tersebut.
 Bekerja di Perusahaan Multinasional
Terbukanya perusahaan multinasional disambut baik dengan penduduk negara tersebut,
karena perusahaan muktinasional memiliki banayak keuntungan di bandingkan dengan
perusahaan lainnya, di antaranya sebagai berikut :
1. Jaringan kerja yang luas
Perusahaan multinasional mempunyai jaringan pekerjaan yang luas, perusahaan
tersebut tidak ahanya berkembang pada satu negara saja, akan tetapi banyak. Oleh sebab
itu, peluang untuk ke luar negeri besar untuk pelatihan ataupun penambahan pekerja
dinegara lainnya
2. Pendapatan yang lebih tinggi
Hal ini yang membuat banyak orang memilih perusahaan multinasional, karena
perusahaan multinasional menawarkan gaji yang lebih tinggi di bandingkan dengan
perusahaan lainnya. Tidak hanya gaji, perusahaan ini pun memiliki fasilitas yang lebih di
bandingkan dengan perusahaan swasta ataupun nasional lainnya.
3. Deskiripsi pekerjaan lebih jelas
Dekskripsi pekerjaan yang diberikan perusahaan multinasioanal lebih jelas atau
tidak tumpang tindih sehingga kita merasa nyaman dalam pekerjaan kita
 Persyaratan Agar di Terima di Perusahaan Multinasioanal
Persyaratan umum sebenarnya sama dengan perusahaan lainnya yakni kemampuan
teknis sesuai bidangnya maupun kompetensi pendukung yang dimiliki dari seorang calon
karyawan. Bedanya, perusahaan multinasional juga akan melihat kompetensi non teknis
sebagai bagian penting dalam proses perekrutan karena akan menentukan apakah
seseorang akan sesuai di organisasi tersebut dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang
panjang. Terkait penguasaan bahasa asing, pada perusahaan multinasional akan menjadi
nilai tambah dan hampir menjadi sesuatu yang wajib meskipun nantinya keahlian
berbahasa bisa terus diasah ketika sudah bekerja.
PengertianNeraca Pembayaran Internasional
Pengertian neraca pembayaran internasional atau Balance of Payment(BOP)
menurut Balace of Payment Manual (BPM) adalah:
Pernyataan yang sistematis, untuk periode waktu tertentu, transaksi ekonomi
ekonomi dengan bagian dunia lainnya. Transaksi, untuk sebagian besar antara penduduk
dan bukan penduduk, terdiri dari barang-barang yang melibatkan, jasa dan pendapatan:
yang melibatkan klaim keuangan atas aset dan kewajiban kepada, seluruh dunia: dan
mereka (hadiah tersebut) diklasifikasikan sebagai transfer, yang melibatkan mengimbangi
entri untuk menyeimbangkan dalam satu set transaksi akal akuntansi-satu ” Secara umum
definisi diatas dapat diartikan sebagai berikut:
Neraca pembayaran internasional adalah suatu catatan yang disusun secara
sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa,
transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk
luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Dari definisi di atas dapat dikemukakan bahwa neraca pembayaran internasional
merupakan suatau catatan sistematis yang disusun berdasarkan suatu sistem akuntansi
yang dikenal sebagai “ double entry bookkeeping” sehinga setiap transaksi internasional
yang terjadi akan tercatat dua kali, yaitu sebagai transaksi kredit dan sebagai transaksi
debet.
Dengan sistem double entry bookkeeping, maka neraca pembayaran internasional
secara ove all akan selalu dalam posisi balance, tetapi dapat memiliki cadangan devisa
positif atau negatif.
1 Kegunaan Neraca Pemabayaran Internasional
Secara umum sebagai suatu neraca, Neraca pembayaran internasional berguna
sebagai berikut:
1. Untuk membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara
penduduk dalam negeri dan penduduk luar negeri.
2. Untuk mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internsional suatu negara.
3. Untuk mengetahui mitra utama suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional.
4. Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara.
Dari neraca pembayaran, bisa mengetahui bagaimanakah posisi ataupun struktur
keuangan suatu negara. Jika posisi neraca pembayaran pada suatu negara menunjukkan
angka surplus, berarti negara tersebut lebih banyak melakukan ekspor barang daripada
melakukan impor barang.
Selain itu juga bisa diketahui, bahwa surplus pada neraca pembayan suatu negara
berarti tidak terlalu banyak investor asing yang menanamkan investasinya di suatu
negara. Kondisi tersebut bisa terjadi karena dengan adanya investor, secara otomatis akan
semakin banyak barang yang diimpor guna memenuhi kebutuhan investor tersebut.
5. Mengatahui salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh IMF atau negara
donor untuk memberikan bantuan keuangan, terutama negara yang mengalami kesulitan
neraca pembayaran internasional.
Hal lain yang tidak kalah penting dari sebuah neraca pembayaran adalah sebagai
patokan jika suatu negara hendak mengajukan dana ke negara lain atau ke lembaga
pendonor seperti IMF. Dengan kondisi neraca pembayaran yang baik maka kepercayaan
negara asing terhadap suatu negara juga akan semakin baik. Sedangkan bila yang terjadi
adalah sebaliknya, kemungkinan untuk mendapatkan pinjaman semakin kecil.
Hal tersebut bisa terjadi karena jika suatu negara mempunyai neraca pembayaran
yang defisit, mengindikasikan bahwa negara tersebut memiliki cadangan devisa yang
sedikit. Sehingga besar kemungkinan negara itu akan mengalami kesulitan dalam
pengembalian dana pinjaman.
6. Sebagai salah satu indikator fondamental ekonomi suatu negara selain tingkat inflasi,
pertumbuhan GDP.
Fungsi lain dari neraca pembayaran selain untuk mengetahui kondisi
perekonomian khususnya yang berkaitan dengan dengan negara asing adalah juga
digunakan sebagai indikator fundamental dalam sebuah perekonomian. Jika saat ini yang
mungkin Anda ketahui bahwa indikator perkonomian tersebut hanya berputar pada
ekonomi makro seperti inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing serta
pertumbuhan ekonomi, sebenarnya neraca pembayaran memiliki dampak yang cukup
signifikan bagi perkembangan perekonomian. Dengan necara keuangan yang positif,
dapat diketahui bahwa suatu negara tersebut memiliki cadangan devisa yang berarti
negara memiliki sebuah kekuatan ekonomi.
2 Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran Internasional
Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
a. Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi Negara di perdagangan
internasional,
b. Memberikan bantuan dan sistem pembayarannya,
c. Memberikan bantuan kepada pemerintah dalam mentapkan kebijakan moneter dan
fiskal,
d. Memberikan keterangan kepada pemerintah di dalam menetapkan berbagai kewajiban
perekonomian nasional seperti ekspor impor, lalu lintas moneter serta produksi, dan
e. Membantu pemerintah dalam mengambil keputusan dalam bidang politik perdagangan
dan urusan pembayarannya.
3 Konsep Neraca Pembayaran Intenasional
A. Konsep Penyajian Neraca Pembayaran
Ada 2 (dua) bentuk penyajian neraca pembayaran yaitu penyajian standar
(standard presentation) dan penyajian analitis (analytical presentation).
1. Penyajian Standar
Komponen-komponen neraca pembayaran dalam penyajian standar disusun menurut
panduan bagaimana dimuat dalam BOP manual. Penentuan komponen standar neraca
pembayaran didasarkan atas beberapa pertimbangan dan tujuan tertentu.
2. Penyajian Analitis
disusun menurut keperluan analisis bagi perumus kebijakan di masing-masing negara.
Namun, komponen utama yang disajikan tetap mengacu pada komponen standar dengan
menonjolkan rincian komponen yang dirasakan sangat diperlukan.
B. Konsep Keseimbangan Neraca Pembayaran
Secara umum dikenal empat konsep keseimbangan neraca pembayaran, yaitu:
a. Konsep Keseimbangan Perdagangan (Trade Balance)
Dalam konsep ini, transaksi yang termasuk dalam autonomous transaction
(transaksi yang mengakibatkan surplus atau defisit)hanya transaksi ekspor dan impor
barang sehingga keseimbangan neraca pembayaran diukur dari berapa besarnya surplus
atau defisit kedua transaksi tersebut.
b. Konsep Keseimbangan Transaksi Berjalan (Current Account Balance)
Untuk menentukan surplus atau defisit pada autonomous transaction selain
diperhitungkan ekspor dan impor, juga diperhitungkan jasa-jasa, termasuk penghasilan
(income) dan transfer.
c. Konsep Basic Balance
Dalam konsep ini, yang termasuk dalam autonomous transactionselain pos-pos
dalam transaksi berjalan, juga komponen-komponen dalam transaksi modal dan keuangan
jangka panjang.
d. Konsep Overall Balance
Yang termasuk autonomous transaction dalam konsep ini adalah komponen-
komponen transaksi modal dan keuangan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
2.2 Mekanisme Neraca Pembayaran Internasional
Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca
pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut :
a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects).
b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan
(income effects).
c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance
effects).
2.2.1 Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran
Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian
dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca pembayaran. Neraca
pembayaran yang defisit akan merisaukan keadaan perekonomian suatu negara, namun
bukan berarti surplus neraca pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah.
Keadaan neraca pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu negara
adalah keadaan neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang.
Untuk menyeimbangkan neraca pembayaran internasional terdapat beberapa
mekanisme adjustment atau penyesuain secara teoritisyang digunakan oleh masing –
masing negara.
Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran
internasional antara lain sebagai berikut :
a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri.
b. Struktur produksi suatu negara.
c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri.
d. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri.
e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan
ekspor dan meningkatnya impor.
f. Bencana alam.
Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca
pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses
penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut
bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini :
a. Pendapatan Nasional
Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan
pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
b. Tingkat Harga
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala
tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan
cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
c. Kurs Valuta Asing
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu
kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing
dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu
negara.
d. Tingkat Bunga
Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat
bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal. Oleh
karena itu, proses ini dapat dilakukan melalui perubahan jumlah uang yang beredar
dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku bunga
naik, maka nilai investasi akan menurun. Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai
investasi akan meningkat.
e. Sektor Moneter
Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan pemerintah yang
dinamakan Exchange Control (EC), artinya suatu bentuk campur tangan pemerintah
dalam lapangan ekonomi internasional. Dalam sistem ini, semua valuta asing dimonopoli
oleh pemerintah, artinya semua alat-alat pembayaran luar negeri yang dimiliki atau yang
diperoleh seluruh penduduk suatu negara harus diserahkan kepada pemerintah, untuk
selanjutnya pemerintah mengatur dan menentukan penggunaan valuta asing.
2.2.2 Tata Cara Pembayaran Internasional
Perdagangan internasional selalu menimbulkan impor dan ekspor. Suatu negara
yang mengadakan transaksi dengan luar negeri atau ekspor impor menimbulkan suatu
pertanyaan: bagaimana cara melakukan pembayaran akibat perdagangan tersebut? Dari
perdagangan antarnegara akan menuntut suatu negara untuk melakukan pinjaman dari
luar negeri, sehingga diperlukan beberapa cara dalam penyelesaian akhir dari utang
piutang tersebut atau sering disebut dengan pembayaran internasional.
Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat
perdagangan dan peminjaman internasional antara lain sebagai berikut.
a. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of Exchange atau
Commercial draft atau Trade Bill)
Surat wesel dagang adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara eksportir
menarik surat wesel atas importer sejumlah harga barang-barang beserta biaya-biaya
pengirimannya.
Dalam surat wesel tersebut harus dilampiri dokumen – dokumen berupa:
- faktur (invoice),
- konosemen atau surat muatan (bill of lading),
- daftar isi barang (packing list),
- surat keterangan asal barang (certificate of origin),
- surat keterangan pabean,
- surat asuransi (insurence).
Wesel adalah surat perintah pembayaran dari seseorang (penarik wesel) yang
ditujukan kepada orang lain (yang kena tarik) untuk membayar sejumlah uang tertentu
(nilai nominal wesel) kepada seseorang yang ditunjuk dalam surat wesel (pemegang
wesel) pada tanggal yang sudah ditentukan (hari jatuh tempo).
Cara pembayaran semacam ini sekarang masih banyak digunakan dalam lalu lintas
pembayaran internasional. Dengan surat wesel, apabila eksportir membutuhkan uang
sebelum jatuh tempo, maka ia dapat menjualnya kepada pihak lain, yang kelak akan
menukarkannya kepada importir setelah wesel itu jatuh tempo.
b. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)
Kompensasi pribadi adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian
utang piutang pada seorang penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut
tinggal.
Cara pembayaran ini digunakan di Indonesia sekitar tahun 1960-an, namun
sekarang sudah tidak banyak lagi digunakan dalam perdagangan internasional.
c. Pembayaran Tunai (Cash Payment) atau Pembayaran di Muka
Pembayaran tunai atau pembayaran di muka adalah pembayaran yang dilakukan
dengan menggunakan uang tunai atau cek, yang dilakukan bersama-sama dengan surat
pesanan atau menunggu diterimanya kabar bahwa barang yang telah dipesan dikapalkan
oleh eksportir.
Cara pembayaran ini mempunyai risiko yang besar. Kelemahan cara pembayaran
secara tunai di antaranya sebagai berikut.
- Dalam pembelian barang, importir harus menyediakan dana, walaupun barang yang
dibeli belum diterimanya. Importir dalam hal ini harus menanggung biaya untuk barang
yang dipesan
- Terdapat kemungkinan barang yang dipesan tidak sesuai dengan barang yang diterima.
- Ada kemungkinan terjadi keterlambatan datangnya barang maupun ketidakjujuran pihak
eksportir.
- Karena pengekspor berada di tempat yang jauh, maka keadaan pengekspor
(bonafiditasnya) tidak sepenuhnya diketahui pengimpor.
d. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)
Letter of credit atau commercial letter of credit adalah surat yang dikeluarkan oleh
bank atas permintaan pembelian sejumlah barang di mana bank sendiri yang
mengakseptir (menyetujui) dan membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir.
Pada dasarnya terdapat tiga pihak yang ada dalam transaksi letter of credit, yaitu:
- opener (importir), adalah pihak yang mengajukan permintaan pembukaan L/C kepada
bank
- issuer (issuing bank), adalah bank di negara importir yang mengeluarkan L/C atas
permintaan importir.
- Beneficiary (eksportir), adalah pihak yang menerima pembukaan L/C oleh importir.
Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri atas:
- L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa la-ngsung membayar sesuai dengan
harga barang melalui bank yang ditunjuk
- Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat memasukkan barang terlebih
dahulu dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar kemudian.
- Indutrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau barang modal secara cepat dan
tidak dipakai untuk barang konsumsi.
- Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi kepada Advising Bank
(bank yang ditunjuk) untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada
eksportin sebelum mengapalkan barang-barang ekspor.
- Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu
tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan
dokumen.
e. Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka (Open Account)
Pembayaran kemudian atau rekening terbuka adalah cara membiayai transaksi
perdagangan internasional di mana eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa
adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Pembayaran dilakukan setelah
barang laku dijual atau satu sampai dengan tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai
dengan penjanjian yang disepakati bersama. Sistem ini sangat membantu pengimpor
melakukan transaksi perdagangan, akan tetapi berisiko besar bagi pengekspor.
Kelemahan cara pembayaran ini adalah sebagai berikut.
- Tidak digunakannya dokumen yang menjamin pembayaran.
- Eksportir harus membiayai seluruh transaksi dagang.
f. Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)
Pembayararan secara konsinyasi dilakukan setelah barang yang dikirim sudah
terjual seluruhnya atau sebagian. Metode ini biasanya dilakukan kepada orang yang telah
dikenal dengan baik. Jadi, barang yang akan dijual merupakan barang titipan untuk
jangka waktu tertentu dan pembayaran dengan termin waktu. Untuk memperkecil risiko
penjual, sebaiknya menggunakan jasa bank dalam pengiriman dokumen penagihan dan
bonded warehouse untuk penitipan barangnya. Apabila barang sudah terjual, pembeli
membayar kepada bank sejumlah uang atas nilai barang dan sebagai gantinya bank akan
menyerahkan delivery instruction kepada bonded warehouse untuk mengeluarkan
barangnya.
2.2.3 Alat Pembayaran Internasional
Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri karena adanya transaksi
internasional diperlukan suatu alat pembayaran internasional atau alat pembayaran luar
negeri, yang disebut dengan devisa. Sistem devisa yang digunakan antara Negara satu
dengan negara lain berbeda-beda, karena setiap Negara mempunyai mata uang sendiri-
sendiri yang diperlukan dalam perdagangan. Sistem devisa yang pada umumnya dipakai
oleh sebagian besar negara di dunia dalam lalu lintas keuangan intarnasional membentuk
suatu sistem yang disebut system moneter internasional.
Pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara ke negara lain dalam bentuk mata
uang, digunakan dengan membandingkan kurs valuta asing (exchange rate). Berdasarkan
sumber perolehannya, valuta asing atau devisa dapat debedakan menjadi dua, yaitu
devisa umum dan devisa khusus.
a. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang atau dari
penjualan jasa dan transfer. Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh penawaran dan
permintaan valuta asing di pasar valuta asing.
b. Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri. Tingkat
kurs devisa kredit ditentukan oleh pemerintah, yang bertindak sebagai debitur, bukan
oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasar valuta asing.
Permintaan akan valuta asing berasal dari:
a. importir, karena seorang importir dalam melakukan pembayaran atas suatu
transaksinya dengan menggunakan mata uang asing,
b. pemerintah yang akan melakukan pembayaran ke luar negeri untuk barang-barang
yang diimpor,
c. para investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk menyelesaikan
kewajiban-kewajiban luar negeri yang timbul dari transaksi pembelian surat berharga
penduduk negara lain atau transaksi pemberian pinjaman kepada penduduk negara lain,
d. wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar negeri,
e. perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar dividen yang dibagikan kepada
para pemegang saham di luar negeri.
Penawaran atas valuta asing berasal dari:
a. eksportir, karena eksportir selalu menerima pembayaran atas transaksi perdagangan,
b. valuta asing dari kredit luar negeri yang disalurkan ke pasar valuta,
c. wisatawan-wisatawan mancanegara,
d. pemerintah yang menerima pinjaman dari luar negeri,
e. investor asing yang menanamkan modalnya di dalam negeri
2.3 Komponen Neraca Pembayaran Internasional
Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke
dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi
internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai
berikut :
a. Transaksi Dagang (Trade Account)
Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang
(merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang
(visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan
transaksi jasa (invisible trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk
transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.
b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan
yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal
asing di negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan
lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran
bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit.
c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya
transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau
bantuan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah
hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah
atau bantuan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika
suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi
kredit.
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan
dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan
dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi
penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah
kekuasaannya, maka pos ini dikredit.
e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka
panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan
obligasi kepada penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-
pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau
mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah
kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan
utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah debit.
f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang
jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi
penarikan dan pembayaran surat-surat wesel.
g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada
current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan
investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek,
dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account dan
investment account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut
merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating.
h. Services Account ( Neraca Jasa)
Transaksi yang dimasukkan ke servise account adalah seluruh transaksi ekspor dan
impor jassa atau invisible atau intangible goods yang meliputi hal – hal berikut:
1. Pembayaran Bunga
2. Biaya transportasi
3. Biaya asuransi
4. Remittance ( jassa TKI/TKW/TKA, fee/ royalty teknologi dan konsultasi, dll.)
5. Tourism
i. Reserve Cadangan Devisa ( perubahan cadangan devisa)
Reserve account adalah neraca yang menunjukkan perubahan cadangan atau saldo
devisa yang diperoleh dari tahun yang bersangkutan dari hasil penjumlahan saldo current
account dan saldo capital account.
Perubahan cadangan devisa atau saldo devisa dari tahun yang bersangkutan ini
pada dasarnya sudah menunjukkan posisi keuangan internasional suatu negara
berdasarkan transaksi yang tercatat pada currant account dan capital account.
Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan
menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Transaksi Berjalan (Current Account)
Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan
jasa-jasa. Secara umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan
transaksi unilateral.
b. Neraca Modal (Capital Account)
Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan
(asset) suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan
pemerintah. Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi
utang piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek.
c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)
Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai
transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya
rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu
Neraca Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya.
2.3.1 Pos-Pos Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran
Dalam transaksi internasional terdapat suatu transaksi yang harus dicatat pada sisi
debit dan sisi kredit. Pos-pos yang di debit dan pos-pos yang di kredit dalam neraca
pembayaran di antaranya sebagai berikut :
Transaksi Debit
1. Neraca Barang
· Impor barang dari negara lain
2. Neraca Jasa
· Pembayaran jasa ke penduduk LN
· Pembayaran biaya pariwisata ke LN
3. Neraca Hasil Modal
· Pembayaran bunga dan deviden
4. Neraca Modal
· Kredit yang diberikan ke LN dan Pembayaran cicilan utang
5. Neraca Utang Piutang jangka panjang
· Pembelian obligasi dari LN
Transaksi Kredit
1. Neraca barang
§ Ekspor barang ke negara lain
2. Neraca Jasa
§ Penerimaan jasa dari penduduk LN
§ Penerimaan pariwisata dari LN
3. Neraca Hasil Modal
§ Penerimaan bunga dan deviden
4. Neraca Modal
§ Kredit yang dipeoleh dari LN dan penerimaan cicilan utang
5. Neraca Utang Piutang jangka panjang
§ Penjualan obligasi ke LN
2.3.2 Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran
Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit.
Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan
apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran
menunjukkan surplus. Neraca pembayaran suatu negara juga dapat dikatakan seimbang
apabila stok nasional (cadangan devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran
modal/pinjaman akomodatif.
Pada umumnya neraca pembayaran akan dikatakan sehat jika mengalami surplus,
dan neraca penawaran akan dikarenakan kurang sehat jika mengalami defisit. Akan
tetapi, tidak selamanya bahwa defisit neraca pembayaran berarti kurang sehat atau
membahayakan. Hal ini harus dilihat pada komponen mana yang mengalami defisit.
Jika defisit terdapat pada transaksi berjalan, maka untuk menutup defisit tersebut
harus ditimbangkan penerimaan pada transaksi modal, misalnya dengan cara mencari
pinjaman luar negeri atau menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di dalam
negeri. Demikian pula jika penyebab devisit tersebut pada komponen transaksi berjalan,
maka untuk menyehatkan atau menutup defisit tersebut harus diusahakan meningkatkan
pada komponen transaksi berjalan, misalnya dengan meningkatkan ekspor barang dan
jasa dan sebagainya.
Perlu disadari pula surplus neraca pembayaran yang berkepanjangan akan kurang
berarti jika tidak digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Cadangan
devisa yang tertumpuk terus menerus karena surplus neraca pembayaran tidak akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika tidak digunakan untuk kesejahteraan
masyarakat.
Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara
dikarenakan oleh komponen berikut :
a. Stok Nasional
Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok nasional
berarti surplus.
b. Pinjaman Akomodatif
Pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti
merupakan bagian dan defisit, sedangkan pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri
(pinjaman otonom) tidak memengaruhi defisit.
c. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
d. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
2.4 Dampak Neraca Pembayaran Internasional
2.4.1 Dampak Neraca Pembayaran Internsional terhadap Perekonomian Negara
Sebagaimana kita ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat
semua transaksi negara tersebut dengan luar negeri. Adapun dampak neraca pembayaran
terhadap perekonomian adalah sebagai berikut :
a. Perubahan Kurs Devisa
Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan dan kurs
rupiah mengalami penurunan. Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing mengalami
penurunan dan kurs rupiah mengalami kenaikan.
b. Perubahan Harga
Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat
laku terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat.
c. Perubahan Tingkat Pendapatan
Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai ekspor
akan mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional.
d. Perubahan Tingkat Bunga
Jika investasi dari luar negeri banyak mengalir ke dalam negeri, maka tingkat bunga yang
berlaku rendah karena hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi adalah
berbanding terbalik. Sebaliknya, jika investasi yang terjadi menurun, maka tingkat bunga
yang berlaku tinggi.
1. Dampak Neraca Pembayaran Surplus
Secara ekonomi neraca pembayaran yang surplus akan berpengaruh terhadap
tingkat harga dalam negeri, yaitu mempunyai pengaruh inflatoir mendorong/ menjurus
kearah kenaikan harga (inflasi). Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan permintaan
efektif.
Perlu disadari pula surplus neraca pembayaran yang berkepanjangan akan kurang
berarti jika tidak digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Cadangan
devisa yang tertumpuk terus menerus karena surplus neraca pembayaran tidak akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika tidak digunakan untuk kesejahteraan
masyarakat
2. Dampak Neraca Pembayaran Defisit
Apabila neraca pembayaran suatu Negara mengalami defisit, maka dampak yang akan
terjadi sebagai berikut:
1. Produsen dalam negeri tidak adapat bersaing dengan barang-barang impor
2. Pendapatan Negara sedikit, sehingga utang Negara bertambah besar
3. Perusahaan banyak yang gulung tikar, sehingga pengangguran meningkat akibat dari
PHK
Ketiga dampak di atas disebut pengaruh deflatoir yang mendorong/ menjurus ke arah
penurunan harga (deflasi).
3. Dampak Neraca Pembayaran Seimbang
Neraca pembayaran yang seimbang tidak terlalu berpengaruh terhadap kegiatan
ekonomi suatu Negara. Sehingga apabila suatu Negara tidak dapat mencapai surplus
dalam neraca pembayaran, maka minimal harus dalam kondisi seimbang. Dengan
demikian akan dapat menghindari neraca pembayaran yang defisit.
2.4.2 Dampak Neraca Pembayaran Internasional terhadap Kurs Valuta Asing
Pengaruh neraca pembayaran terhadap kurs valuta asing dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Kasus I.
Neraca transaksi berjalan yang merupakan selisih antara ekspor dan impor barang
dan jasa nilainya tidak sama dengan nol. Misal nilai ekspor lebih kecil daripada impor,
atau sebaliknya nilai ekspor lebih besar daripada impor. Sedangkan nilai capital inflow
sama dengan capital outflow, dan nilainya selalu dalam satuan Dollar Amerika.
Misal untuk neraca pembayaran Indonesia, total nilai ekspor dalam Dollar
Amerika dinyatakan dengan $x dan total nilai impor dalam Dollar Amerika dinyatakan
dengan $m. Sedangkan total nilai capital inflow dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan
$ci dan total nilai capital outflow dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $co.
Nilai tukar Rupiah Indonesia terhadap Dollar Amerika dinyatakan dengan kurs
USD/IDR, satuan unit Rupiah per satu Dollar Amerika. Kurs USD/IDR pada kondisi
awal adalah USD/IDR(1) dan kurs setelah mengalami perubahan untuk kesetimbangan
BOP adalah USD/IDR(2). Untuk mempersingkat penulisan, maka pembuktian
matematisnya tidak diturunkan pada bahasan ini.
Pengaruh neraca pembayaran terhadap kurs dapat dijelaskan dengan
persamaan berikut:
Kurs kesetimbangan USD/IDR(2) ditentukan oleh rasio antara nilai impor dan
ekspor Indonesia. Jika rasio $m/$x lebih besar daripada satu, maka rasio kurs
USD/IDR(2)/USD/IDR(1) lebih besar daripada satu. Artinya kurs USD/IDR menguat.
Jika kurs USD/IDR mengalami penguatan, maka Dollar Amerika mengalami apresiasi
sedangkan Rupiah Indonesia mengalami depresiasi.
Kasus II.
Ketika nilai ekspor tidak sama dengan impor dan nilai capital inflow tidak sama
dengan capital outflow, maka neraca pembayaran dalam kondisi ketidaksetimbangan.
Neraca pembayaran dapat mengalami surplus atau BOP lebih besar daripada nol. Atau
sebaliknya, neraca pembayaran dapat mengalami defisit atau BOP lebih kecil daripada
nol.
Pengaruh neraca pembayaran terhadap kurs dapat dijelaskan dengan
persamaan berikut:
Kondisi BOP akan surplus, jika rasio ($m + $co)/($x + $ci) kurang daripada satu.
Dengan demikian rasio USD/IDR(2)/USD/IDR(1) memiliki nilai kurang daripada satu.
Artinya kurs USD/IDR melemah. Jika kurs USD/IDR melemah artinya Dollar Amerika
mengalami depresiasi dan Rupiah Indonesia mengalami apresiasi.
Cara Pembayaran Internasional meliputi pada kegiatan ekspor impor proses
pembayaran antara negara dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain Secara Tunai
(Cash Payment), Pembayaran Kemudian (Open Account), Wesel Inkaso (Collection
Draft), Konsinyasi (Consignment), Letter Of Credit (L/C)
1. A. SECARA TUNAI (CASH PAYMENT) ATAU PEMBAYARAN
DIMUKA (ADVANCE PAYMENT)
Dalam sistem pembayaran ini pembeli (Importir) membayar dimuka (pay in advance)
kepada penjual (Eksportir) sebelum barang-barang dikirim oleh penjual tersebut. Ini
berarti importer memberikan kredit kepada eksportir untuk mempersiapkan barang-
barangnya.
Faktor pertimbangan dilakukannyan sistem ini antara lain :
1. Kepercayaan Importir terhadap ekspor
2. Keyakinan importir bahwa negara eksportir tidak akan melarang ekspor
3. Keyakinan importir bahwa pemerintah importir mengijinkan pembayaran
4. dimuka
5. Importir mempunyai likuiditas yang cukup
Pelaksanaan sistem ini lazim digunakan dalam kondisi pasar yang baik bagi penjual.
Besarnya pembayaran biasanya 100 % dari besarnya barang yang diekspor.
Dalam sistem pembayaran ini importir menanggung segala resiko, baik pembayaran yang
dilakukan atau kemungkinan tidak dikirimnya barang-barang yang dipesan.
1. B. PEMBAYARAN KEMUDIAN (OPEN ACCOUNT)
Sistem pembayaran dimana belum dilakukan pembayaran apa-apa oleh importir kepada
eksportir sebelum barang dikapalkan atau tiba dan diterima importir atau sebelum waktu
tertentu yang telah disepakati. Eksportir setelah melakukan pengapalan barang akan
mengirimkan invoice kepada importir.Dalam invoice tersebut eksportir akan
mencantumkan tanggal dan waktu tertentu kapan importir harus melakukan pembayaran.
Sistem pembayaran ini dapat terjadi apabila :
1. Ada kepercayaan penuh antara eksportir dan importir
2. Barang-barang dan dokumen akan langsung dkorim kepada pembeli
3. Eksportir kelebihan dana
4. Eksportir yakin tidak ada peraturan di negara importir yang melarang transfer
pembayaran.
Resiko-resiko yang dapat terjadi dalam sistem pembayaran ibi antara lain :
1. Eksportir tidak mendapat perlindungan apakah importir akan membayar.
2. Dalam hal importir tidak membayar, eksportir akan kesulitan dalam
membuktikannya di pengadilan karena tidak ada bukti-bukti
3. Penyelesaian perselisihan akan menimbulkan biaya bagi eksportir.
1. C. WESEL INKASO (COLLECTION DRAFT)
Dalam sistem ini eksportir memiliki hak pengawasan barang-barang sampai weselnya
(draft) dibayar importir. Eksportir atau penarik wesel (drawer) mengapalkan barang
sementara dokumen pemilikan atas pengiriman barang secara langsung atau melalui bank
importir dikirim ke importir
Penyerahan dokumen kepada importir didasarkan pada :
1. D/P (Document against Payment) : penyerahan dokumen kepada importir
dilakukan apabila importir telah membayar
2. D/A (Document against Acceptance) : penyerahan dokumen kepada
importir dilakukan apabila importir telah mengaksep weselnya
1. D. KONSINYASI (CONSIGNMENT)
Sistem pengiriman barang-barang ekspor pada importer di luar negri di mana barang-
barang tersebut dikirim oleh ekspotir sebagai titipan untuk dijualkan oleh importir dengan
harha yang telah ditetapkan oleh eksportir, arang-barang yang tidak terjual akan
dikembalikan kepada eksportir.
Dalam system ini eksportir memegang hak milik atas barang, sedangkan importir hanya
merupakan pihak yang dititipi barang untuk dijual. Resiko yang dapat timbul dalam
system ini antara lain :
1. Modal terlalu lama tertimbun pada barang yang diperdagangkan.
2. Tidak ada kepastian eksportir akan menerima pembayaran.
3. Eksportir dapat menjadi korban kenakalan importir yang melaporkan barang yang
terjual tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
4. Bila impotir tidak membayar, tidak ada bukti untuk menuntutnya di pengadilan.
1. E. LETTER OF CREDIT (L/C)
Suatu surat yang dikeluarkan oleh suatu bang atas permintaan importir yang ditujukan
kepada eksportir di luar negri yang menjadi relasi importir tersebut, yang memberikan
hak kepada eksportir itu untuk menarik wesel-wesel atas importir bersangkutan.
Sistem pembayaran dengan L/C merupakan cara yang paling aman bagi eksportir untuk
memperoleh hasil dari penjualan barangnya dari importir, sepanjang eksportir dapat
menyerahkan dokumen-dokumen sesuai dengan yang disyaratkan dalam L/C.
Kepastian akan amannya kepentingan kedua belah pihak (eksportir dan importir) dengan
menggunaan L/C antara lain:
1. Kepada penjual dipastikan akan adanya pembayaran bilamana dokumen-dokumen
pengapalan lengkap sesuai dengan syarat L/C
2. Kepada importir dipastikan bahwa pembayaran hanya dapat dilakukan oleh bank
bila sesuai dengan persyaratan L/C.
Pembayaran yang dipastikan itu pun tergantung dari jenis L/C yang dibuka yaitu apakah
L/C tersebut irrevocable atau irrevocable comfirmed. Demikian juga dari segi tenor
(jangka waktu) pembayaran wesel dapat diatur apakah wesel segera dibayar yakni dengan
sight L/C yang weselnya ditarik at sight, atau usance term L/C, dimana eksportir akan
menarik wesel berjangka yang disebut time draft yang harus di aksep oleh bank dan
dibayarkan setelah jatuh tempo.
Dalam transaksi L/C ini bank hanya melihat dan berkepentingan dalam dokumen-
dokumen saja dan tidak terlibat dalam barang-barang. Karena itu L/C tidak menjamin
importir bahwa isi pengapalan adalah sesuai dengan yang disebut dalam “sales contract”
antar kedua pihak eksportir dan importir.
Terdapat tiga kontrak terpisah yang dikaitkan dengan L/C yaitu :
1. Kontrak jual beli (sales contract) antara penjual (eksportir dan pembeli (importir).
2. Instrumen L/C yang merupakan kontrak antara eksportir (beneficiary) dan bank
pembuka L/C (issuing bank).
3. L/C atau “perjanjian jaminan” yang merupakan kontrak antara importir (applicant)
dan bank pembuka L/C (issuing bank)
Tata cara pembayaran dengan menggunakan L/C dapat dilihat pada gambar serta
penjelasan berikut :
1. Importir meminta kepada banknya (bank devisa) untuk membuka suatu L/C untuk
dan atas nama eksportir. Dalam hal ini, importir bertindak sebagai opener. Bila
importir sudah memenuhi ketentuan yang berlaku untuk impor seperti keharusan
adanya surat izin impor, maka bank melakukan kontrak valuta (KV) dengan
importir dan melaksanakan pembukaan L/C atas nama importir. Bank dalam hal
ini bertindak sebagai opening/issuing bank. Pembukaan L/C ini dilakukan melalui
salah satu koresponden bank di luar negri. Koresponden bank yang bertindak
sebagai perantara kedua ini disebut sebagai advising bank atau notifiying bank.
Advising bank memberitahukan kepada eksportir mengenai pembukaan L/C
tersebut. Eksportir yang menerima L/C disebut beneficiary.
2. Eksportir menyerahkan barang ke Carrier, sebagai gantinya Eksportir akan
mendapatkan bill of lading.
3. Eksportir menyerahkan bill of lading kepada bank untuk mendapatkan
pembayaran. Paying bank kemudian menyerahkan sejumlah uang setelah mereka
mendapatkan bill of lading tersebut dari eksportir. Bill of lading tersebut kemudian
diberikan kepada Importir.
4. Importir menyerahkan bill of lading kepada Carrier untuk ditukarkan dengan
barang yang dikirimkan oleh eksportir.

More Related Content

What's hot

Sistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasionalSistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasionalEryPrasetyo5
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5Yoyo Sudaryo
 
Sistem Keuangan Internasional
Sistem Keuangan InternasionalSistem Keuangan Internasional
Sistem Keuangan InternasionalRikza Adhia
 
Bisnis Internasional, 7, Anissa NS, Hapzi Ali, Sistem Moneter Internasional d...
Bisnis Internasional, 7, Anissa NS, Hapzi Ali, Sistem Moneter Internasional d...Bisnis Internasional, 7, Anissa NS, Hapzi Ali, Sistem Moneter Internasional d...
Bisnis Internasional, 7, Anissa NS, Hapzi Ali, Sistem Moneter Internasional d...AnissaNurSafitri
 
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...shindydiana1
 
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisAplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisWahono Diphayana
 
Ppt ekonomi moneter
Ppt ekonomi moneterPpt ekonomi moneter
Ppt ekonomi moneterrifkyfirman
 
Ekonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasiEkonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasifahmi_7
 
Moneter Internasional
Moneter InternasionalMoneter Internasional
Moneter Internasionalnelifaizah
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingIqmal Muttaqin
 
Gambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasionalGambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasionalAldy Rostyawan
 
Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2DamayYanti
 
Sistem moneter dan npi
Sistem moneter dan npiSistem moneter dan npi
Sistem moneter dan npistiemberau2
 
Materi ekonomi internasional
Materi ekonomi internasionalMateri ekonomi internasional
Materi ekonomi internasionalSita Nurhalimah
 

What's hot (20)

Sistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasionalSistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasional
 
Standar moneter internasional
Standar moneter internasionalStandar moneter internasional
Standar moneter internasional
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
 
Sistem Keuangan Internasional
Sistem Keuangan InternasionalSistem Keuangan Internasional
Sistem Keuangan Internasional
 
Bisnis Internasional, 7, Anissa NS, Hapzi Ali, Sistem Moneter Internasional d...
Bisnis Internasional, 7, Anissa NS, Hapzi Ali, Sistem Moneter Internasional d...Bisnis Internasional, 7, Anissa NS, Hapzi Ali, Sistem Moneter Internasional d...
Bisnis Internasional, 7, Anissa NS, Hapzi Ali, Sistem Moneter Internasional d...
 
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
Bisnis internasional,8,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, si...
 
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisAplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
 
Ppt ekonomi moneter
Ppt ekonomi moneterPpt ekonomi moneter
Ppt ekonomi moneter
 
Ekonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasiEkonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasi
 
Moneter Internasional
Moneter InternasionalMoneter Internasional
Moneter Internasional
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asing
 
MKI modul linked
MKI modul linkedMKI modul linked
MKI modul linked
 
Pertemuan 12 peran sektor moneter dalam perekonomian islam
Pertemuan 12 peran sektor moneter dalam perekonomian islamPertemuan 12 peran sektor moneter dalam perekonomian islam
Pertemuan 12 peran sektor moneter dalam perekonomian islam
 
Gambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasionalGambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasional
 
Pasar valuta asing
Pasar valuta asingPasar valuta asing
Pasar valuta asing
 
Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
Resume 2
Resume 2Resume 2
Resume 2
 
Sistem moneter dan npi
Sistem moneter dan npiSistem moneter dan npi
Sistem moneter dan npi
 
Materi ekonomi internasional
Materi ekonomi internasionalMateri ekonomi internasional
Materi ekonomi internasional
 

Similar to Resume ke 2

KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptxKELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptxandromedawibowo
 
Pasar Valuta Asing
Pasar Valuta AsingPasar Valuta Asing
Pasar Valuta AsingWarda wt
 
Manajemen Investasi "FOREX"
Manajemen Investasi "FOREX"Manajemen Investasi "FOREX"
Manajemen Investasi "FOREX"icoonng
 
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptxPERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Materi kelas 1 pengantar forex
Materi kelas 1 pengantar forexMateri kelas 1 pengantar forex
Materi kelas 1 pengantar forexdonny wijaya
 
Kf forexebook
Kf forexebookKf forexebook
Kf forexebookgezada
 
forex e-book
forex e-bookforex e-book
forex e-bookgezada
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranYuca Siahaan
 
Fx trading-e-book-part-1
Fx trading-e-book-part-1Fx trading-e-book-part-1
Fx trading-e-book-part-1Star Team
 
Perekonomian Indonesia "FOREX"
Perekonomian Indonesia "FOREX"Perekonomian Indonesia "FOREX"
Perekonomian Indonesia "FOREX"icoonng
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalMontisa Rizki
 
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...Iin Agustina
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalNiaKusnia
 
Proposal Index TOPGROWTH
Proposal Index TOPGROWTHProposal Index TOPGROWTH
Proposal Index TOPGROWTHAnnisa Rachman
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)meri yulina
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)meri yulina
 
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...jevrihardian
 

Similar to Resume ke 2 (20)

KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptxKELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
 
Pasar Valuta Asing
Pasar Valuta AsingPasar Valuta Asing
Pasar Valuta Asing
 
valuta asing.docx
valuta asing.docxvaluta asing.docx
valuta asing.docx
 
Manajemen Investasi "FOREX"
Manajemen Investasi "FOREX"Manajemen Investasi "FOREX"
Manajemen Investasi "FOREX"
 
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptxPERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptx
 
Materi kelas 1 pengantar forex
Materi kelas 1 pengantar forexMateri kelas 1 pengantar forex
Materi kelas 1 pengantar forex
 
Kf forexebook
Kf forexebookKf forexebook
Kf forexebook
 
forex e-book
forex e-bookforex e-book
forex e-book
 
Pengenalan forex chapter 1
Pengenalan forex chapter 1Pengenalan forex chapter 1
Pengenalan forex chapter 1
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaran
 
Fx trading-e-book-part-1
Fx trading-e-book-part-1Fx trading-e-book-part-1
Fx trading-e-book-part-1
 
Perekonomian Indonesia "FOREX"
Perekonomian Indonesia "FOREX"Perekonomian Indonesia "FOREX"
Perekonomian Indonesia "FOREX"
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Proposal Index TOPGROWTH
Proposal Index TOPGROWTHProposal Index TOPGROWTH
Proposal Index TOPGROWTH
 
Kurs dan Valuta Asing
Kurs dan Valuta Asing Kurs dan Valuta Asing
Kurs dan Valuta Asing
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
 
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 2 . jevri hardian (11160901) 6k mk...
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Resume ke 2

  • 1. TUGAS RESUME MATA KULIAH : EKONOMI INTERNASIONAL DISUSUN OLEH NAMA : IRAWATI SULISTIA NINGSIH NIM : 11150847 KELAS : 6L - MKP FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BINA BANGSA SERANG 2018
  • 2. Pasar valuta asing Pasarvaluta asing (bahasaInggris: foreign exchangemarket, forex) atau disingkat valas merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Pergerakan pasar valuta asing berputar mulai dari pasar Selandia Baru dan Australia yang berlangsung pukul 05.00–14.00 WIB, terus ke pasar Asia yaitu Jepang, Singapura, dan Hongkong yang berlangsung pukul 07.00–16.00 WIB, ke pasar Eropa yaitu Jerman dan Inggris yang berlangsung pukul 13.00–22.00 WIB, sampai ke pasar Amerika Serikat yang berlangsung pukul 20.30–10.30 WIB. Dalam perkembangan sejarahnya, bank sentral milik negara-negara dengan cadangan mata uang asing yang terbesar sekalipun dapat dikalahkan oleh kekuatan pasar valuta asing yang bebas. Menurut survei BIS (Bank International for Settlement, bank sentral dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar valuta asing mencapai lebih dari USD$1,4 triliun per harinya. Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut, valuta asing juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (return on investment atau tingkat pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat bisa melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya. Akibat pergerakan yang cepat tersebut, maka pasar valuta asing juga memiliki risiko yang sangat tinggi.
  • 3. Kapitalisasi dan likuiditas pasar Pasar valuta asing adalah suatu pasar yang unik karena:  volume perdagangannya  likuiditas pasar yang teramat besar  banyaknya serta variasi dari pedagang di pasar valuta asing  geografis penyebarannya  jangka waktu perdagangannya yang 24 jam sehari (kecuali akhir pekan)  aneka ragam faktor yang memengaruhi nilai tukar mata uang Menurut BIS, rata-rata perputaran pasar valuta asing dunia per hari diestimasikan bernilai $3,21 trilliun, yang terbagi atas:  $1005 milliar di transaksi spot  $362 milliar di pasar kontrak serah(forward contract)  $1714 milliar di pasar swap  $129 milliar diestimasikan sebagai selisih pelaporan Sebagai tambahan di luar perputaran "tradisional" ini, sebesar $2,1 trilliun diperdagangkan di pasar derivatif.
  • 4. Kontrak berjangka valuta asing yang diperkenalkan pada tahun 1972 pada Chicago Mercantile Exchange tumbuh secara cepat dalam beberapa tahun belakangan ini tetapi volumenya masih hanya sebesar 7% dari total volume perdagangan pasar valuta asing.[1] Menurut data International Financial Services,London (IFSL), secara keseluruhan perputaran harian pasar tradisional valuta asing rata-rata mencapai total nilai 2,7 billiun US dollar pada April 2006. Estimasi tersebut berdasarkan data tengah tahun dari Komite Bursa Valuta Asing (Foreign Exchange Committee) di London, New York, Tokyo and Singapura [2] Pada perdagangan valuta asing secara langsung (OTC, pialang dan pedagang melakukan negosiasi secara langsung tanpa melalui bursa atau kliring. Pusat perdagangan terbesar secara geografis berada di London, Inggris, di mana menurut data IFSL diperkirakan telah meningkat kontribusinya dari 31,3% pada April 2004 menjadi 32,4% pada April 2006 Karakteristik perdagangan valuta asing Tidak ada suatu keseragaman dalam pasar valuta asing. Dengan adanya transaksi di luar bursa perdagangan (over the counter)[3] sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta asing, banyak sekali pasarvaluta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata uang yang berbedadiperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa "tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang bertransaksi". Namun dalam praktiknya perbedaan tersebut seringkali sangat tipis.
  • 5. Pusat perdagangan utama adalah di London, New York, Tokyo dan Singapura namun bank-bank diseluruh dunia menjadi pesertanya. Perdagangan valuta asing terjadi sepanjang hari. Apabila pasar Asia berakhir maka pasar Eropa mulai dibuka dan pada saat pasar Eropa berakhir maka pasar Amerika dimulai dan kembali lagi ke pasar Asia, terkecuali di akhir pekan. Sangat sedikit atau bahkan tidak ada "perdagangan orang dalam" atau informasi "orang dalam" (Insider trading) [4] yang terjadi dalam pasar valuta asing. Fluktuasi kurs nilai tukar mata uang biasanya disebabkan oleh gejolak aktual moneter sebagaimana juga halnya dengan ekspektasi pasar terhadap gejolak moneter yang disebabkan oleh perubahan dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB/GDP), inflasi, suku bunga, rancangan anggaran dan defisit perdagangan atau surplus perdagangan, penggabungan dan akuisisi serta kondisi makro ekonomi lainnya. Berita utama selalu dipublikasikan untuk umum, sehingga banyak orang dapat mengakses berita tersebut padasaat yang bersamaan. Namun bank yang besar memiliki nilai lebih yang penting yaitu mereka dapat melihat arus pergerakan "pesanan" mata uang dari nasabahnya. 6 PeringkatTeratas Mata Uang Yang Diperdagangkan Peringkat Mata uang ISO 4217 KodeSimbol 1 United States dollar USD $ 2 Eurozone euro EUR € 3 Japanese yen JPY ¥ 4 British pound sterling GBP £ 5 Swiss franc CHF - 6 Australian dollar AUD $
  • 6. Mata uang diperdagangkan satu sama lainnya dan setiap pasangan mata uang merupakan suatu produk tersendiri seperti misalnya EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD dan lain-lain. Faktor pada salah satu mata uang misalnya USD akan memengaruhi nilai pasar pada USD/JPY dan GBP/USD, ini adalah merupakan korelasi antara USD/JPY dan GBP/USD. Pada pasar spot, menurut penelitian yang dilakukan oleh Bank for Internasional Settlement (BIS)[5] , produk yang paling sering diperdagangkan adalah  EUR/USD - 28 %  USD/JPY - 18 %  GBP/USD (also called sterling or cable) - 14 % dan mata uang US dollar "terlibat" dalam 89% dari transaksi yang dilakukan, kemudian diikuti oleh mata uang Euro (37%), Yen (20%) dan Pound Sterling (17%). Walaupun perdagangan dalam mata uang Euro meningkat secara cepat sejak mata uang tersebut diterbitkan pada January 1999 1999, US dollar masih mendominasi pasar valuta asing. Sebagai contoh misalnya dalam perdagangan antara Euro dan mata uang non Eropa (XXX), biasanya selalu melibatkan dua jenis perdagangan yaitu EUR/USD dan USD/XXX, pengecualiannya hanya pada perdagangan EUR/JPY yang merupakan pasangan mata uang yang secara tetap diperdagangkan di pasar spot antar bank.
  • 7. Proses transaksi Di bursa valas (valuta asing) ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang yang diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan profit atau keuntungan dari posisi transaksi yang anda lakukan. Di Bursa valas dikenal istilah Lot dan Pip. 1 Lot nilainya adalah $100.000 dan 1 pip nilainya adalah $10. Sedangkan nilai dolar di bursa valas berbeda dengan nilai dolar yang kita kenal di bank-bank. Nilai dolar di bursa valas sangat bervariasi, 6000/8000 dan 10.000 rupiah. Transaksi dua arah Transaksi di valuta asing dapat dilakukan dengan cara dua arah dalam mengambil keuntungannya. Seseorang dapat membeli dahulu (open buy), lalu ditutup dengan menjual (sell) ataupun sebaliknya, melakukan penjualan dahulu, lalu ditutup dengan membeli.
  • 8. Pemain pasar valuta asing Sumber: Survei oleh Euromoney FX [6] 10 Pedagang Valuta Terbesar % dari volume keseluruhan, Mei 2006 Peringkat Nama % dari volume 1 Deutsche Bank 19.26 2 UBS AG 11.86 3 Citigroup 10.39 4 Barclays Capital 6.61 5 Royal Bank of Scotland6.43 6 Goldman Sachs 5.25 7 HSBC 5.04 8 Bank of America 3.97 9 JPMorgan Chase 3.89 10 Merrill Lynch 3.68
  • 9. Tidak seperti halnya pada bursa saham tempat para anggota bursa memiliki akses yang sama terhadap harga saham, pasar valuta asing terbagi atas beberapa tingkatan akses. Pada akses tingkat tertinggi adalah pasar uang antar bank (PUAB) yang terdiri dari perusahaan-perusahaan bank investasi besar.Pada PUAB, selisih antara harga penawaran/harga jual (ask) dan harga permintaan/harga beli (bid)adalah sangat tipis sekali bahkan biasanya tidak ada , dan harga ini hanya berlaku untuk kalangan mereka sendiri yang tidak diketahui oleh pemain valuta asing di luar kelompok mereka. Pada akses tingkat di bawahnya, rentang selisih antara harga jual dan harga beli menjadi besar tergantung dari volume transaksi. Apabila seorangtrader[7] dapatmenjamin terlaksananya transaksi valuta asing dalam jumlah besar maka mereka dapat meminta agar selisih nilai jual dan beli diperkecil yang disebut better spread ( selisih tipis antara harga jual dan beli). Level akses terhadap pasar valuta asing adalah sangat ditentukan oleh ukuran transaksi valuta yang dilakukan. Bank-bank peringkat atas menguasai "pasar uang antar bank (PUAB)" hingga 53% dari seluruh nilai transaksi. Dan setelah bank-bank peringkat atas tersebut maka peringkat selanjutnya adalah bank-bank investasi kecil lalu perusahaan-perusahaan multi nasional besar ( yang membutuhkan lindung nilai atas risiko transaksi serta membayar para pegawainya di berbagai negara), hedge fund besar [8], dan juga para pedagang eceran yang menjadi penentu pasar valuta asing.
  • 10. Menurut Galati dan Melvin [9] , dana pensiun, perusahaan asuransi, reksadana dan investor institusi adalah merupakan pemain yang memiliki peran besar dalam pasar keuangan secara umum dan khususnya pasar valuta asing sejak dekade 2000an. Bank Pasaruang antar bank (PUAB) memenuhi kebutuhan mayoritas dari perputaran uang didunia usaha serta kebutuhan dari transaksi paraspekulan setiap harinya yang dapat mencapai nilai triliunan dollar. Beberapa transaksi dilaksanakan untuk dan atas nama nasabahnya, tetapi sebagian besar adalah untuk kepentingan pemilik bank ataupun untuk kepentingan bank itu sendiri. Hingga saat ini, pialang valuta asing adalah merupakan pelaku perputaran valuta dalam jumlah yang besar, memfasilitasi perdagangan PUAB dan mempertemukan penjual dan pembeli untuk "upah"(fee) yang kecil. Namun saat ini banyak bisnis valuta asing ini yang beralih kepada suatu sistem elektronis yang lebih efisien seperti misalnya EBS (sekarang dimilikioleh ICAP), Reuters Dealing 3000Matching(D2), the Chicago Mercantile Exchange, Bloomberg dan TradeBook(R) Dunia usaha Salah satu pemeran pasar valuta asing ini adalah adanya kebutuhan dari aktivitas perusahaan dalam melakukan pembayaran harga barang ataupun jasa dalam mata valuta asing. Kebutuhan mata valuta asing dari suatu perusahaan seringkali hanya kecil nilainya dibandingkan dengan kebutuhan dari bank dan spekulan dan perdagangan valuta asing yang dilakukannya seringkali hanya membawa dampak yang kecil sekali bagi nilai pasaran kurs mata uang. Meskipun demikian arus perdagangan valuta asing dari perusahaan-perusahaan ini dalam jangka panjangnya merupakan faktor yang penting bagi arah nilai tukar suatu mata uang. Transaksi
  • 11. beberapa perusahaan multinasional dapat membawa akibat yang tidak terduga sewaktu mereka menutup posisi(posisi jual ataupun beli) yang amat besar sekali di mana transaksi ini tidak diketahui secara luas oleh para pemain pasar. Bank sentral Bank sentral suatu negara memegang peran yang amat penting dalam pasar valuta asing. Bank sentral ini senantiasa berupaya untuk mengendalikan suplai uang, inflasi, dan ataupun suku bunga bahkan seringkali mereka memiliki suatu target baik resmi maupun tidak resmi terhadap nilai tukar mata uang negaranya. Seringkali bank sentral ini menggunakan cadangan devisanya untuk menstabilkan pasar. Dengan ekspektasi pasar ataupun isu tentang intervensi yang dilakukan oleh bank sentral belaka telah cukup untuk menstabilkan kurs mata uang setempat, tetapi intervensi yang agresif dilakukan beberapa kali dalam setiap tahunnya pada suatu negara yang kurs mata uangnya bergejolak. Berbagai sumber dana yang ada di pasaran valuta asing apabila disatukan dapat dengan mudah "mempermainkan" bank sentral (menarik atau menjual mata uang dalam jumlah yang sangat besar sekali sehingga bank sentral tidak mampu lagi melakukan intervensi) di mana skenario ini nampak pada tahun 1992-1993 di mana mekanisme nilai tukar Eropa ( European Exchange Rate Mechanism - ERM[10])mengalami kejatuhan serta beberapa kali jatuhnya nilai tukar mata uang di Asia Tenggara.
  • 12. Perusahaan manajemen investasi Perusahaan manajemen investasi (yang mana biasanya adalah merupakan pengelola banyak sekali akun atas nama nasabahnya seperti misalnya dana pensiun dan dana sumbangan yayasan) yang bertransaksi di pasar valuta asing untuk kebutuhan mata uang asing guna melakukan transaksi pembelian saham di luar negeri. Transaksi valuta asing bagi mereka adalah bukan merupakan tujuan investasi utamanya sehingga transaksi yang dilakukannya bukan dengan tujuan spekulasi ataupun dengan tujuan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Hedge funds Hedge funds [11][12] ( sebuah perusahaan investasi yang menjalankan kegiatan usaha transaksi spekulatif untuk mendapatkan keuntungan ) seperti misalnya George Soros[13] yang reputasinya naik disebabkan oleh kegiatan spekulasi mata uang yang dilakukannya secara agresif sejak tahun 1990. Ia mengelola dana triliunan US dollar dan masih bisa meminjam lagi triliunan US dollar dan oleh karenanya mampu membuat intervensi yang dilakukan oleh bank sentral suatu negara untuk menjaga nilai tukar mata uangnya menjadi tidak berdaya apabila fundamental ekonomi tergantung pada "belas kasihan" hedge funds.
  • 13. Pialang valuta asing Pialang valuta asing adalah perusahaan yang didirikan khusus untuk melakukan kegiatan jasa perantara bagi kepentingan nasabahnya di bidang pasar uang dengan memperoleh imbalan atas jasanya.[14] Menurut CNN, sebuah pialang valuta asing memiliki volume transaksi antara 25 hingga 50 triliun US dollar perharinya atau sekitar 2% dari keseluruhan nilai transaksi pasar valuta asing dan sebagaimana dilaporkan oleh situs Komisi Perdagangan Berjangka (Commodity Futures Trading Commission - CFTC) [15] bahwa investor pemula dengan mudah dapat menjadi sasaran penipuan dalam perdagangan valuta asing.
  • 14. PEMBAHASAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL 2.1 Pengertian Perusahaan Multinasional Ekspor-impor dalam perdagangan internasional biasanya merupakan tahap awal dari operasi internasional sebuah perusahaan. Perdagangan ini lalu di ikuti oleh para perusahaan internasional lainnya seperti usaha patungan,penanaman modal asing dan system lisensi.Pola bisnis demikian (usaha patumgan,penanaman modal asing,dan sestem lisensi)merupakan bentuk kegiatan dari perusahaan multinasional atau multi national corporation(MNC). Perusahaan multinasional merupakan factor utama dalam panggung bisnis internasional.jenis perusahaan ini pada saat sekarang memegang peranan yang penting untuk sebagian besar transaksi. Kekuasaan dan pengaruh perusahaan multinasional makin menarik perhatian pemerintah,karena makin besarnya pengaruh mereka. Subjek dalam perdagangan internasional secara tegas sangat memperhitungkan peran pemerintah yang besar dalam hubungan nya dengan multinational corporation (MNC). Serta perusahaan lain yang berkecimpung dalam bisnis internasional. Menurut kamus ekonomi,perusahaan multinasional adalah sebuah perusahaan yang wilayah oprasinya meliputi sejumlah negaradan memiliki fasilitas produksidan pelayanan diluar negaranya sendiri (Rusmadi 2001). Tujuan sebuah MNC secara umum adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Jika tujuannya adalah untuk memaksimumkan laba di masa depan, kebijakan-kebijakan perusahaan mesti berbeda dengan kebijakan yang mungkin dikeluarkan seandainya tujuannya adalah untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham.
  • 15. 2.2 Teori Bisnis Internasional 1. Teori Keunggulan Komparatif Klasik (Theory of Comparative Advantage) Teori yang menyatakan bahwa masing-masing negara memiliki keunggulan untuk berspesialisasi dalam produk-produkyang bisa diproduksidengan biaya yang relatif efisien. 2. Teori Pasar Tidak Sempurna Teori yang menyatakan bahwa karena adanya biaya dari transfer tenaga kerja dan sumber daya lain bagi tujuan produksi, perusahaan mungkin berupaya menggunakan faktor-faktor produksi luar negeri jika faktor-faktor ini lebih murah daripada faktor-faktor lokal. 3. Teori Siklus Produk (Product cycle theory) Teori yang menyatakan bahwa sebuah perusahaan awalnya berusaha memantapkan dirinya dalam pasar lokal dan kemudian berekspansi ke dalam pasar luar negeri sebagai reaksi terhadap permintaan asing atas produk-produknya. 2.3 Pasar Valuta Asing & Nilai Tukar Pasar valuta asing atau yang biasa disebut Valas, adalah pertukaran uang dari nilai mata uang yang berbeda. Valuta asing merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli antarnegara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasioanal, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang.
  • 16. Fungsi PasarValuta Asing adalah : 1. Transfer Daya Beli (Transfer of Purchasing Power) Dalam perdagangan internasional hal ini sangatlah diperlukan, karena pada dasarnya untuk menjual atau membeli sebuah barang di luar negeri kita harus menggunakan mata uang yang berlaku di tempat tinggal atau negara suatu pihak. 2. Penyediaan Kredit Pengiriman barang antar negara dalam perdagangan internasional membutuhkan waktu, oleh karena itu haru ada suatu cara untuk membiayai barang- barang dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang basanya memerlukan beberapa waktu untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang sampai ke tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian dijual kepada pembeli. 3. Mengurangi Resiko Valas Importir menghindari kemungkinan resiko yang tidak diperkirakan seperti perubahan kurs saat transaksi. Melalui sistem ini diharapkan untuk tidak memberikan dampak buruk terhadap besarnya keuntungan yang telah diperkirakan. Tujuan MelakukanTransaksiValuta Asing (Valas) Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas, diantaranya adalah : a. Untuk mempertahankan daya beli b. Sebagai transaksi pembayaran
  • 17. c. Pengiriman ke luar negeri d. Mencari keuntungan Para PelakuPasarValuta Asing (Valas) 1. Dealer (Market maker) Berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar bergairah di pasa uang. Pada umumnya dealer mengkhususkan pada mata uang tertentu dan menetapkan tingkat persediaan tertentu pada mata uang tersebut. 2. Perusahaan atau Perorangan Perusahaan ataupun individu juga dapat melakukan transaksi perdagangan valuta asing (valas). Pasar valuta asing pada umumnya dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis. Contoh kasus dalam hal ini adalah eksportir, importir, investor internasional, perusahaan multinasional dan lain sebagainya. 3. Spekulan dan Arbitrator Orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran spekulan dan arbitrator semata - mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereke justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas. 4. Bank Sentral Pada dasarnya Bank Sentral melakukan jual beli valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar mata uangnya atau juga biasa disebut dengan istilah kegiatan intervensi.
  • 18. 5. Pialang Bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan permintaan terhadap mata uang tertentu. Secara tidak langsung Pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank di seluruh dunia. 6. Pemerintah Adapun tujuan pemerintah melakukan transaksi valuta asing antara lain untuk membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar neger yang harus ditukarkan lagi kedalam mata uang lokal. 2.4 Jenis Transaksi Valuta Asing Ada beberapa jenis Jenis-jenis transaksi valuta asing yang terjadi di pasar valas, yaitu spot, forward, dan swap (Hanafi :2004) : 1. Transaction Spot (transaksi spot) Transaksi spot merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan dan pembayaran saat itu juga, meskipun dalam praktek transaksi spotakan diselesaikan pada dua hari kerja berikutnya. Misalnya kontrak jual beli suatu mata uang spot dilakukan atau ditutup pada tanggal 10 agustus 2007, penyerahan dan penyelesaian kontrak tersebut dilakukan padatanggal 12 agustus 2007, apabila tanggal 12 agustus 2007 tersebut kebetulan hari libur atau hari sabtu maka penyelesaiannya adalah pada hari kerja berikutnya dan penyelesaian transaksi seperti ini disebut value date. 2. Forward Transaction (Transaksi berjangka) Transaksi forward merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan pada beberapa waktu mendatang sejumlah mata uang tertentu berdasarkan sejumlah mata uang tertentu yang lain. Kurs dalam transaksi forward ditentukan dimuka sedangkan penyerahan dan pembayaran dilakukan beberapa waktu mendatang pada saat kontrak jatuh tempo.
  • 19. Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk tujuan hedging dan spekulasi. Hedging atau pemagaran resiko yaitu transaksi yang dilakukan semata- mata untuk menghindari resiko kerugian akibat terjadinya perubahan kurs. 3. Swap Transaction (Transaksi Swap) Yaitu transaksi pembelian dan penjualan bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan 2 tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda. Pembelian dan penjualan mata uang tersebut dilakukan padabank lain yang sama. Jenis transaksi swap yang umum adalah spot terhadap forward. Dealer membeli suatu mata uang dengan transaksi spotdan secara simultan menjual kembali jumlah yang sama kepada bank lain yang sama dengan kontrak forward. Karena itu dilakukan sebagai suatu transaksi tunggal dengan bank lain yang sama, dealer tidak akan menghadapi resiko valas yang tidak diperkirakan. Seperti dijelaskan diatas bahwa pada prinsipnya transaksi swap merupakan transaksi tukar pakai suatu mata uang untuk jangka waktu tertetu. Transaksi swap berbeda dengan transaksi spot atau forward. Dalam mekanisme swap, terjadi dua transaksi sekaligus dalam waktu yang bersamaan yaitu menjual dan membeli. Penggunaan transaksi swap sebenarnya dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan timbulnya kerugian yang disebabkan oleh perubahan kurs suatu mata uang. Swap dapat dilakukan antara nasabah dengan banknya dan antara bank dengan bank Indonesia (disebut reswap). Pemberian fasilitas reswap tersebut dilakukan atas dasar swap point yang ditetapkan oleh bank Indonesia. 4. Option Transaction (Transaksi Opsi) Transaksi Opsi merupakan kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu tertentu.
  • 20. 2.5 Paritas Daya Beli Sebuah pendekatan atau model hubungan nilai tukar yang lebih sesuai atau relevan didalam jangka panjang daripada didalam jangka pendek adalah purchasing power parity(PPP) theory. Dimana teori absolut dari paritas daya beli tersebut menyatakan bahwa nilai tukar diantara dua mata uang secara sederhana adalah rasio dari tingkat harga umum pada kedua negara tersebut. Pada prinsipnya teori paritas daya beli menganalisis begaimana hubungan antara perubahan dan perbedaan tingkat inflasi dengan fluktuasi kurs valas.Akan tetapi teori paritas daya beli absolut ini tidak realistis karena tidak memperhitungkan biaya tarif, transpor, dan kuota. Oleh karena itu, muncul teori paritas daya beli relatif yang menyatakan bahwa harga suatu produk yang sama akan tetap berbeda karena ketidaksempurnaan pasar yang disebabkan oleh faktor biaya tarif, transpor, dan kuota. 2.6 Penganggaran Modal Internasional 1. Analisis Penganggaran Modal adalah alat analisis yang digunakan MNC untuk mengevaluasi penanaman modal asing 2. Analisis penganggaran modal dipergunakan untuk mempertimbangkan apakah suatu rencana penanaman modal layak atau tidak untuk dilaksanakan Penganggaran Modal dari Sudut Pandang Perusahaan Anak dan Peusahaan Induk : 1. Perbedaan Pajak Apabila tingkat pajak yang dikenakan pemerintah tempat beradanya perusahaan anak sangat rendah, sedangkan pajak yang dikenakan oleh pemerintah negara asal sangat tinggi, maka proyek lebih layak dianalisis dari sudut pandang perusahaan anak
  • 21. 2. Pembatasan Pemulangan Pendapatan Kadangkala pmerintah host country membatasi jumlah pemulangan (repatriasi) pendapatan proyek oleh perusahaan anak keperusahaan induk pada tingkat presentasi tertentu. Karena perusahaan induk tidak dapat menerima keseluruhan dana yang diperoleh dari proyek, maka proyek tersebut menjadi tidak menguntungkan bagi perusahaan induk. 3. Biaya Administrasi yang Terlalu Mahal Terkadang perusahaan induk menggenakan biaya administrasi yang tinggi kepada perusahaan anak apabila menejemen yang diterapkan adalah sentralisasi. Bagi perusahaan anak, biaya administrasi tersebut merupakan pendapatan. Dalam kasus ini, pendapatan dari proyek akan terlihat kecil dari sudut pandang perusahaan induk. Karena itu, dari sudut pandang perusahaan induk proyek tersebut menjadi lebih menguntungkan 4. Perubahan Kurs Valuta Asing Ketika pendapatan MNC dikirimkan keperusahaan induk, maka pendapatan tersebut akan dikonversikan ke mata uang negara asal. Karena itu jumlah dana yang akan diterima perusahaan induk akan dipengaruhi oleh perubahan kurs. Apabila pembiayaan proyek dilakukan dari sudut pandang perusahaan anak, maka aliran kas yang diperoleh perusahaan anak tidak akan dipengaruhi oleh kusr karena tidak perlu dikonversikan ke mata uang negara asal.
  • 22. 2.7 Faktoryang MemepengaruhiPenganggaranModalMultinasional Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penganggaran modal MNC, antara lain; 1. Fluktuasi valuta asing Valuta asing selalu berfluktuasi sepanjang waktu, baik menguat maupun melemah. Sulitnya peramalan kurs secara benar dan akurat menyebabkan MNC haurus membuat beberapa skenario untuk mengantisipasi perubahan valuta asing. Ada dua skenario yang dapat dipergunakan, yaitu skenario pesimis dan skenario optimis. 2. Inflasi Inflasi terjadi apabila biaya variabel per unit dan harga barang secara umum naik terus menerus. Inflasi dalam setiap negara dapat berubah dari tahun ke tahun, sehingga akan mempengaruhi aliran khas neto suatu proyek. Peramalan inflasi yang tidak akurat akan menyebabkan ketidakakuratkan peramalan aliran kas neto. Tingkat inflasi di beberapa negara berkembang dapat mencapai 200% atau lebih. Hal ini menyebabkan perusahaan anak tidak mungkin melakukan peramalan tingkat inflasi secara akurat. 3. Struktur penganggaran Nilai sebuah proyek ditentukan oleh struktur penganggaran perusahaan karena dengan sumber pembiayaan yang berbeda, biaya modal akan berbeda pula. Dan hasil akhirnya, NPV juga berubah. Sebuah perusahaan dapat memilih bentuk pembiayaan dengan modal sendiri atau meminjam dari bank atau lembaga keuangan. Bentuk alternatif pembiayaan seperti ini dapat pula ditentukan dengan analisis penganggaran modal.
  • 23. 4. Blocked fund Dalam beberapa kasus, negara tuan rumah mungkin melakukan pelarangan atas dana yang akan dikirimkan oleh perusahaan anak ke perusahaan induk. Sebagai contoh, beberapa negara mungkin mengharuskan pendapatan yang diterima perusahaan anak diinvestasikan kembali di negara tuan rumah delama jangka waktu kurang lebih tiga tahun sebelum pendapatan tersebut di izinkan untuk dikirimkan ke negara asal. 5. Ketentuan pembayaraan Perusahaan induk kadang kala memaksa perusahaan anak untuk mengirimkan dana dalam persentase tetap ( dihitung dari pendapatannya ). Tindakan ini akan memperumit peramalan jumlah dana yang harus dikirimkan ke perusahaan induk. 6. Nilai sisa Besaranya nilai sisa ( salvage value ) proyek MNC memberikan pengaruh yang signifikan terhadap NPV proyek. Apabila salvage value tidak tentu, maka MNC tidak akan mengetahui dengan pasti nilai salvage value yang akan dipakai dalam menghitung NPV perusahaan dan harus mengestimasikan ulang NPV didasarkan pada perubahan salvage value tersebut. 7. Insentif pemerintahan negara asal Proyek baru MNC diluar negeri dapat memberikan dampak yang menguntungkan bagi kondisi perekonomian negara asal. Karena itu, investasi berupa pendirian perusahaan anak di luar negeri sangat didukung oleh pemerintah negara asal. Berbagai insentif ditawarkan oleh pemerintah negara asal, antara lain berupa pinjaman dengan bunga rendah dan pengurangan tingkat pajak. Hal ini mempengaruhi analisis pengangaran modal. 8. Biaya sosial Suatu proyek perlu memasukkan biaya sosisl dalam perhitungan pengeluaran operasional normal. Biaya sosial ini dapat berupa penyediaan tempat tinggal, pendidikan, dan perawatan kesehatan bagi pekerja. Biaya-biaya ini dapat diperhitungkan secara
  • 24. langsung dalam estimasi aliran kas periodik. Pengabaian biaya sosial akan menghasilkan Keputusan penganggaran modal yang keliru. 9. Pengambilan oleh pemerintahan negara tuan rumah Salah satu bentuk risiko bentuk negara yang akan dihadapi MNC adalah diambilalihnya perusahaan anak oleh pemerintah setempat. Risiko seperti ini akan mempengaruhi NPV. Karena itu perusahaan perlu memperkirakan NPV proyek, sbelum diambil alih. 2.8 Penyesuaian Resiko dalam Analisi Proyek 1. Penyesuaian Tingkat Diskonto Dengan mengganggap hal lain tetap, maka tingkat penyesuaian resiko dapat dihitung dari tingkat diskonto perusahaan. Tingkat diskonto cenderung mengurangi nilai proyek secara keseluruhan. Pendekatan ini secara mudah digunakan, tetapi apabila aliran kas proyek selama periode tidak diketahui secara pasti (tidak menentu) maka resiko yang dimasukkan dalam perhitungan proyek juga mengalami ketidakpastian. 2. Certainty Equivalent Metode ini menganggap bahwa aliran kas proyek dapat dikalikan dengan suatu koevisien Certainty Equivalen, dengan nilai antara 0-1. Apabila aliran kas diketahui, resiko dapat dimasukkan dalam perhitungan. 3. Payback Period Payback period dapat di devinisikan sebagai peride yang diperlukan perusahaan untuk menutup initial outlay. Apabila selama periode proyek tidak dapat menutupi initial outlay, maka proyek tersebut harus ditolak. Begitu pula sebaliknya, proyek dapat diterima apabila aliran kas selama periode lebih besar dari pada initial outlaynya. 4. Analisis Sensitivitas Digunakan untuk mengrtahui beberapa sensitiv NPV apabila variabel input berubah. Estimasi terhadap variabel input dapat menghasilkan estimasi baru terhadap NPV. Secara lebih jelas, apabila NPV selalu positif selama masa revisi dalam estimasi, maka proyek
  • 25. tersebut menjadi lebih layak bagi perusahaan. Apabila dalam berapa kasus NPV bernilai negatif, maka keputusan untuk menolak dan menerima proyek menjadi lebih sulit.
  • 26. Perusahaan Multinasional (MNC) Perusahaan multinasional (multinational company/MNC) adalah perusahaan yang menjalankan usahanya di berbagai negara dan kegiatan usahanya bersifat internesional. Sifat usahanya yang mendunia, menyebabkan perusahaan ini memiliki pengaruh kuat dalam politik global. Ciri-ciri perusahaan multinasional dapat diuraikan sebagai berikut :  Pendirian cabang dari perusahaan multinasional dilakukan dengan invesatasi langsung  Kepemilikan perusahaan multinasional tidaklah sama antara satu perusahaan dengan perusahaan lain  Adanya motif kepentingan usaha yang berbeda-beda  Keuntungan perusahaan sangat besar  Dalam pemasaran produk, perusahaan multinasional dapat menggunakan modal dan kegiatan usaha yang besar  Untuk menjalankan usahanya, perusahaan multinasional dapat merekrut karyawan di negara setempat Peranan Perusahaan Multinasional  Mendorong akses masuknya negara dalam perdagangan internasional  Mendorong peningkatan investasi  Mengurangi monopoli usaha  Mengefiwsienkan kegiatan ekonomi  Memperluas kesempatan kerja Kelebihan Dan Kelemahan Perusahaan Multinasional Kelebihan Perusahaan Multinasional
  • 27.  Meningkatkan penghasilan masyarakat  Mendorong terciptanya iklim investasi yang sehat  Mendorong terciptanya transfer teknologi  Memenuhi kebutuhan masyarakat  Meningkatkan penerimaan negara  Mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia Kelemahan Perusahaan Multinasional  Munculnya konflik perusahaan multinasional dengan negara  Keuntungan mengalir ke luar negri  Menimbulkan kerusakan lingkungan  Menciptakan ketidakstabilan ekonomi  Menghambat pertumbuhan usaha kecil dan menengah  Faktor teknologi Karakter Perusahaan Multinasional Perusahaan multinasional biasanya memiliki ciri – ciri : 1. Membentuk cabang – cabang di luar negeri 2. Visi dan strategi yang digunakan untuk memproduksi suatu barang bersifat global (mendunia), jadi perusaan tersebut membuat atau menghasilkan barang yang dapat digunakan di semua negara. 3. Lebih cenderung memilih kegiatan bisnis tertentu, umumnya manufaktur. 4. Menempatkan cabang pada negara – negara maju.
  • 28. Kehadiran anak perusahaan bagi negara cabang banyak memberikan keuntungan untuk negara tersebut diantaranya pemberian pajak untuk perusahaan tersebut yang cukup besar. Tidak hanya itu, dengan adanya suatu anak perusahaan dinegara lain, berarti sedikit membantu membuka peluang kerja bagi penduduk yang belum kerja dinegara tersebut.  Bekerja di Perusahaan Multinasional Terbukanya perusahaan multinasional disambut baik dengan penduduk negara tersebut, karena perusahaan muktinasional memiliki banayak keuntungan di bandingkan dengan perusahaan lainnya, di antaranya sebagai berikut : 1. Jaringan kerja yang luas Perusahaan multinasional mempunyai jaringan pekerjaan yang luas, perusahaan tersebut tidak ahanya berkembang pada satu negara saja, akan tetapi banyak. Oleh sebab itu, peluang untuk ke luar negeri besar untuk pelatihan ataupun penambahan pekerja dinegara lainnya 2. Pendapatan yang lebih tinggi Hal ini yang membuat banyak orang memilih perusahaan multinasional, karena perusahaan multinasional menawarkan gaji yang lebih tinggi di bandingkan dengan perusahaan lainnya. Tidak hanya gaji, perusahaan ini pun memiliki fasilitas yang lebih di bandingkan dengan perusahaan swasta ataupun nasional lainnya. 3. Deskiripsi pekerjaan lebih jelas Dekskripsi pekerjaan yang diberikan perusahaan multinasioanal lebih jelas atau tidak tumpang tindih sehingga kita merasa nyaman dalam pekerjaan kita
  • 29.  Persyaratan Agar di Terima di Perusahaan Multinasioanal Persyaratan umum sebenarnya sama dengan perusahaan lainnya yakni kemampuan teknis sesuai bidangnya maupun kompetensi pendukung yang dimiliki dari seorang calon karyawan. Bedanya, perusahaan multinasional juga akan melihat kompetensi non teknis sebagai bagian penting dalam proses perekrutan karena akan menentukan apakah seseorang akan sesuai di organisasi tersebut dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Terkait penguasaan bahasa asing, pada perusahaan multinasional akan menjadi nilai tambah dan hampir menjadi sesuatu yang wajib meskipun nantinya keahlian berbahasa bisa terus diasah ketika sudah bekerja.
  • 30. PengertianNeraca Pembayaran Internasional Pengertian neraca pembayaran internasional atau Balance of Payment(BOP) menurut Balace of Payment Manual (BPM) adalah: Pernyataan yang sistematis, untuk periode waktu tertentu, transaksi ekonomi ekonomi dengan bagian dunia lainnya. Transaksi, untuk sebagian besar antara penduduk dan bukan penduduk, terdiri dari barang-barang yang melibatkan, jasa dan pendapatan: yang melibatkan klaim keuangan atas aset dan kewajiban kepada, seluruh dunia: dan mereka (hadiah tersebut) diklasifikasikan sebagai transfer, yang melibatkan mengimbangi entri untuk menyeimbangkan dalam satu set transaksi akal akuntansi-satu ” Secara umum definisi diatas dapat diartikan sebagai berikut: Neraca pembayaran internasional adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Dari definisi di atas dapat dikemukakan bahwa neraca pembayaran internasional merupakan suatau catatan sistematis yang disusun berdasarkan suatu sistem akuntansi yang dikenal sebagai “ double entry bookkeeping” sehinga setiap transaksi internasional yang terjadi akan tercatat dua kali, yaitu sebagai transaksi kredit dan sebagai transaksi debet. Dengan sistem double entry bookkeeping, maka neraca pembayaran internasional secara ove all akan selalu dalam posisi balance, tetapi dapat memiliki cadangan devisa positif atau negatif.
  • 31. 1 Kegunaan Neraca Pemabayaran Internasional Secara umum sebagai suatu neraca, Neraca pembayaran internasional berguna sebagai berikut: 1. Untuk membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk dalam negeri dan penduduk luar negeri. 2. Untuk mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internsional suatu negara. 3. Untuk mengetahui mitra utama suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional. 4. Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara. Dari neraca pembayaran, bisa mengetahui bagaimanakah posisi ataupun struktur keuangan suatu negara. Jika posisi neraca pembayaran pada suatu negara menunjukkan angka surplus, berarti negara tersebut lebih banyak melakukan ekspor barang daripada melakukan impor barang. Selain itu juga bisa diketahui, bahwa surplus pada neraca pembayan suatu negara berarti tidak terlalu banyak investor asing yang menanamkan investasinya di suatu negara. Kondisi tersebut bisa terjadi karena dengan adanya investor, secara otomatis akan semakin banyak barang yang diimpor guna memenuhi kebutuhan investor tersebut. 5. Mengatahui salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh IMF atau negara donor untuk memberikan bantuan keuangan, terutama negara yang mengalami kesulitan neraca pembayaran internasional. Hal lain yang tidak kalah penting dari sebuah neraca pembayaran adalah sebagai patokan jika suatu negara hendak mengajukan dana ke negara lain atau ke lembaga pendonor seperti IMF. Dengan kondisi neraca pembayaran yang baik maka kepercayaan negara asing terhadap suatu negara juga akan semakin baik. Sedangkan bila yang terjadi adalah sebaliknya, kemungkinan untuk mendapatkan pinjaman semakin kecil. Hal tersebut bisa terjadi karena jika suatu negara mempunyai neraca pembayaran yang defisit, mengindikasikan bahwa negara tersebut memiliki cadangan devisa yang
  • 32. sedikit. Sehingga besar kemungkinan negara itu akan mengalami kesulitan dalam pengembalian dana pinjaman. 6. Sebagai salah satu indikator fondamental ekonomi suatu negara selain tingkat inflasi, pertumbuhan GDP. Fungsi lain dari neraca pembayaran selain untuk mengetahui kondisi perekonomian khususnya yang berkaitan dengan dengan negara asing adalah juga digunakan sebagai indikator fundamental dalam sebuah perekonomian. Jika saat ini yang mungkin Anda ketahui bahwa indikator perkonomian tersebut hanya berputar pada ekonomi makro seperti inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing serta pertumbuhan ekonomi, sebenarnya neraca pembayaran memiliki dampak yang cukup signifikan bagi perkembangan perekonomian. Dengan necara keuangan yang positif, dapat diketahui bahwa suatu negara tersebut memiliki cadangan devisa yang berarti negara memiliki sebuah kekuatan ekonomi. 2 Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran Internasional Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu: a. Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi Negara di perdagangan internasional, b. Memberikan bantuan dan sistem pembayarannya, c. Memberikan bantuan kepada pemerintah dalam mentapkan kebijakan moneter dan fiskal, d. Memberikan keterangan kepada pemerintah di dalam menetapkan berbagai kewajiban perekonomian nasional seperti ekspor impor, lalu lintas moneter serta produksi, dan e. Membantu pemerintah dalam mengambil keputusan dalam bidang politik perdagangan dan urusan pembayarannya.
  • 33. 3 Konsep Neraca Pembayaran Intenasional A. Konsep Penyajian Neraca Pembayaran Ada 2 (dua) bentuk penyajian neraca pembayaran yaitu penyajian standar (standard presentation) dan penyajian analitis (analytical presentation). 1. Penyajian Standar Komponen-komponen neraca pembayaran dalam penyajian standar disusun menurut panduan bagaimana dimuat dalam BOP manual. Penentuan komponen standar neraca pembayaran didasarkan atas beberapa pertimbangan dan tujuan tertentu. 2. Penyajian Analitis disusun menurut keperluan analisis bagi perumus kebijakan di masing-masing negara. Namun, komponen utama yang disajikan tetap mengacu pada komponen standar dengan menonjolkan rincian komponen yang dirasakan sangat diperlukan. B. Konsep Keseimbangan Neraca Pembayaran Secara umum dikenal empat konsep keseimbangan neraca pembayaran, yaitu: a. Konsep Keseimbangan Perdagangan (Trade Balance) Dalam konsep ini, transaksi yang termasuk dalam autonomous transaction (transaksi yang mengakibatkan surplus atau defisit)hanya transaksi ekspor dan impor barang sehingga keseimbangan neraca pembayaran diukur dari berapa besarnya surplus atau defisit kedua transaksi tersebut. b. Konsep Keseimbangan Transaksi Berjalan (Current Account Balance) Untuk menentukan surplus atau defisit pada autonomous transaction selain diperhitungkan ekspor dan impor, juga diperhitungkan jasa-jasa, termasuk penghasilan (income) dan transfer. c. Konsep Basic Balance Dalam konsep ini, yang termasuk dalam autonomous transactionselain pos-pos dalam transaksi berjalan, juga komponen-komponen dalam transaksi modal dan keuangan jangka panjang.
  • 34. d. Konsep Overall Balance Yang termasuk autonomous transaction dalam konsep ini adalah komponen- komponen transaksi modal dan keuangan baik jangka panjang maupun jangka pendek. 2.2 Mekanisme Neraca Pembayaran Internasional Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut : a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects). b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income effects). c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects). 2.2.1 Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang defisit akan merisaukan keadaan perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus neraca pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah. Keadaan neraca pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu negara adalah keadaan neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang. Untuk menyeimbangkan neraca pembayaran internasional terdapat beberapa mekanisme adjustment atau penyesuain secara teoritisyang digunakan oleh masing – masing negara. Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut : a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri. b. Struktur produksi suatu negara.
  • 35. c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri. d. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri. e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan ekspor dan meningkatnya impor. f. Bencana alam. Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini : a. Pendapatan Nasional Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. b. Tingkat Harga Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. c. Kurs Valuta Asing Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara. d. Tingkat Bunga Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal. Oleh karena itu, proses ini dapat dilakukan melalui perubahan jumlah uang yang beredar
  • 36. dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku bunga naik, maka nilai investasi akan menurun. Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai investasi akan meningkat. e. Sektor Moneter Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan pemerintah yang dinamakan Exchange Control (EC), artinya suatu bentuk campur tangan pemerintah dalam lapangan ekonomi internasional. Dalam sistem ini, semua valuta asing dimonopoli oleh pemerintah, artinya semua alat-alat pembayaran luar negeri yang dimiliki atau yang diperoleh seluruh penduduk suatu negara harus diserahkan kepada pemerintah, untuk selanjutnya pemerintah mengatur dan menentukan penggunaan valuta asing. 2.2.2 Tata Cara Pembayaran Internasional Perdagangan internasional selalu menimbulkan impor dan ekspor. Suatu negara yang mengadakan transaksi dengan luar negeri atau ekspor impor menimbulkan suatu pertanyaan: bagaimana cara melakukan pembayaran akibat perdagangan tersebut? Dari perdagangan antarnegara akan menuntut suatu negara untuk melakukan pinjaman dari luar negeri, sehingga diperlukan beberapa cara dalam penyelesaian akhir dari utang piutang tersebut atau sering disebut dengan pembayaran internasional. Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat perdagangan dan peminjaman internasional antara lain sebagai berikut. a. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of Exchange atau Commercial draft atau Trade Bill) Surat wesel dagang adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara eksportir menarik surat wesel atas importer sejumlah harga barang-barang beserta biaya-biaya pengirimannya.
  • 37. Dalam surat wesel tersebut harus dilampiri dokumen – dokumen berupa: - faktur (invoice), - konosemen atau surat muatan (bill of lading), - daftar isi barang (packing list), - surat keterangan asal barang (certificate of origin), - surat keterangan pabean, - surat asuransi (insurence). Wesel adalah surat perintah pembayaran dari seseorang (penarik wesel) yang ditujukan kepada orang lain (yang kena tarik) untuk membayar sejumlah uang tertentu (nilai nominal wesel) kepada seseorang yang ditunjuk dalam surat wesel (pemegang wesel) pada tanggal yang sudah ditentukan (hari jatuh tempo). Cara pembayaran semacam ini sekarang masih banyak digunakan dalam lalu lintas pembayaran internasional. Dengan surat wesel, apabila eksportir membutuhkan uang sebelum jatuh tempo, maka ia dapat menjualnya kepada pihak lain, yang kelak akan menukarkannya kepada importir setelah wesel itu jatuh tempo. b. Kompensasi Pribadi (Private Compensation) Kompensasi pribadi adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian utang piutang pada seorang penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut tinggal. Cara pembayaran ini digunakan di Indonesia sekitar tahun 1960-an, namun sekarang sudah tidak banyak lagi digunakan dalam perdagangan internasional. c. Pembayaran Tunai (Cash Payment) atau Pembayaran di Muka Pembayaran tunai atau pembayaran di muka adalah pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai atau cek, yang dilakukan bersama-sama dengan surat
  • 38. pesanan atau menunggu diterimanya kabar bahwa barang yang telah dipesan dikapalkan oleh eksportir. Cara pembayaran ini mempunyai risiko yang besar. Kelemahan cara pembayaran secara tunai di antaranya sebagai berikut. - Dalam pembelian barang, importir harus menyediakan dana, walaupun barang yang dibeli belum diterimanya. Importir dalam hal ini harus menanggung biaya untuk barang yang dipesan - Terdapat kemungkinan barang yang dipesan tidak sesuai dengan barang yang diterima. - Ada kemungkinan terjadi keterlambatan datangnya barang maupun ketidakjujuran pihak eksportir. - Karena pengekspor berada di tempat yang jauh, maka keadaan pengekspor (bonafiditasnya) tidak sepenuhnya diketahui pengimpor. d. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C) Letter of credit atau commercial letter of credit adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembelian sejumlah barang di mana bank sendiri yang mengakseptir (menyetujui) dan membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir. Pada dasarnya terdapat tiga pihak yang ada dalam transaksi letter of credit, yaitu: - opener (importir), adalah pihak yang mengajukan permintaan pembukaan L/C kepada bank - issuer (issuing bank), adalah bank di negara importir yang mengeluarkan L/C atas permintaan importir. - Beneficiary (eksportir), adalah pihak yang menerima pembukaan L/C oleh importir.
  • 39. Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri atas: - L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa la-ngsung membayar sesuai dengan harga barang melalui bank yang ditunjuk - Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat memasukkan barang terlebih dahulu dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar kemudian. - Indutrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau barang modal secara cepat dan tidak dipakai untuk barang konsumsi. - Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi kepada Advising Bank (bank yang ditunjuk) untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportin sebelum mengapalkan barang-barang ekspor. - Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan dokumen. e. Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka (Open Account) Pembayaran kemudian atau rekening terbuka adalah cara membiayai transaksi perdagangan internasional di mana eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Pembayaran dilakukan setelah barang laku dijual atau satu sampai dengan tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai dengan penjanjian yang disepakati bersama. Sistem ini sangat membantu pengimpor melakukan transaksi perdagangan, akan tetapi berisiko besar bagi pengekspor. Kelemahan cara pembayaran ini adalah sebagai berikut. - Tidak digunakannya dokumen yang menjamin pembayaran. - Eksportir harus membiayai seluruh transaksi dagang.
  • 40. f. Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment) Pembayararan secara konsinyasi dilakukan setelah barang yang dikirim sudah terjual seluruhnya atau sebagian. Metode ini biasanya dilakukan kepada orang yang telah dikenal dengan baik. Jadi, barang yang akan dijual merupakan barang titipan untuk jangka waktu tertentu dan pembayaran dengan termin waktu. Untuk memperkecil risiko penjual, sebaiknya menggunakan jasa bank dalam pengiriman dokumen penagihan dan bonded warehouse untuk penitipan barangnya. Apabila barang sudah terjual, pembeli membayar kepada bank sejumlah uang atas nilai barang dan sebagai gantinya bank akan menyerahkan delivery instruction kepada bonded warehouse untuk mengeluarkan barangnya. 2.2.3 Alat Pembayaran Internasional Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri karena adanya transaksi internasional diperlukan suatu alat pembayaran internasional atau alat pembayaran luar negeri, yang disebut dengan devisa. Sistem devisa yang digunakan antara Negara satu dengan negara lain berbeda-beda, karena setiap Negara mempunyai mata uang sendiri- sendiri yang diperlukan dalam perdagangan. Sistem devisa yang pada umumnya dipakai oleh sebagian besar negara di dunia dalam lalu lintas keuangan intarnasional membentuk suatu sistem yang disebut system moneter internasional. Pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara ke negara lain dalam bentuk mata uang, digunakan dengan membandingkan kurs valuta asing (exchange rate). Berdasarkan sumber perolehannya, valuta asing atau devisa dapat debedakan menjadi dua, yaitu devisa umum dan devisa khusus. a. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang atau dari penjualan jasa dan transfer. Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh penawaran dan permintaan valuta asing di pasar valuta asing. b. Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri. Tingkat kurs devisa kredit ditentukan oleh pemerintah, yang bertindak sebagai debitur, bukan
  • 41. oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasar valuta asing. Permintaan akan valuta asing berasal dari: a. importir, karena seorang importir dalam melakukan pembayaran atas suatu transaksinya dengan menggunakan mata uang asing, b. pemerintah yang akan melakukan pembayaran ke luar negeri untuk barang-barang yang diimpor, c. para investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban luar negeri yang timbul dari transaksi pembelian surat berharga penduduk negara lain atau transaksi pemberian pinjaman kepada penduduk negara lain, d. wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar negeri, e. perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham di luar negeri. Penawaran atas valuta asing berasal dari: a. eksportir, karena eksportir selalu menerima pembayaran atas transaksi perdagangan, b. valuta asing dari kredit luar negeri yang disalurkan ke pasar valuta, c. wisatawan-wisatawan mancanegara, d. pemerintah yang menerima pinjaman dari luar negeri, e. investor asing yang menanamkan modalnya di dalam negeri
  • 42. 2.3 Komponen Neraca Pembayaran Internasional Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut : a. Transaksi Dagang (Trade Account) Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit. b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment) Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit. c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction) Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit.
  • 43. d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment) Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit. e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan) Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman- pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah debit. f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1) Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating) Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account dan investment account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating.
  • 44. h. Services Account ( Neraca Jasa) Transaksi yang dimasukkan ke servise account adalah seluruh transaksi ekspor dan impor jassa atau invisible atau intangible goods yang meliputi hal – hal berikut: 1. Pembayaran Bunga 2. Biaya transportasi 3. Biaya asuransi 4. Remittance ( jassa TKI/TKW/TKA, fee/ royalty teknologi dan konsultasi, dll.) 5. Tourism i. Reserve Cadangan Devisa ( perubahan cadangan devisa) Reserve account adalah neraca yang menunjukkan perubahan cadangan atau saldo devisa yang diperoleh dari tahun yang bersangkutan dari hasil penjumlahan saldo current account dan saldo capital account. Perubahan cadangan devisa atau saldo devisa dari tahun yang bersangkutan ini pada dasarnya sudah menunjukkan posisi keuangan internasional suatu negara berdasarkan transaksi yang tercatat pada currant account dan capital account. Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: a. Transaksi Berjalan (Current Account) Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-jasa. Secara umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi unilateral. b. Neraca Modal (Capital Account) Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan (asset) suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek.
  • 45. c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions) Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya. 2.3.1 Pos-Pos Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran Dalam transaksi internasional terdapat suatu transaksi yang harus dicatat pada sisi debit dan sisi kredit. Pos-pos yang di debit dan pos-pos yang di kredit dalam neraca pembayaran di antaranya sebagai berikut : Transaksi Debit 1. Neraca Barang · Impor barang dari negara lain 2. Neraca Jasa · Pembayaran jasa ke penduduk LN · Pembayaran biaya pariwisata ke LN 3. Neraca Hasil Modal · Pembayaran bunga dan deviden 4. Neraca Modal · Kredit yang diberikan ke LN dan Pembayaran cicilan utang 5. Neraca Utang Piutang jangka panjang · Pembelian obligasi dari LN Transaksi Kredit 1. Neraca barang § Ekspor barang ke negara lain 2. Neraca Jasa § Penerimaan jasa dari penduduk LN
  • 46. § Penerimaan pariwisata dari LN 3. Neraca Hasil Modal § Penerimaan bunga dan deviden 4. Neraca Modal § Kredit yang dipeoleh dari LN dan penerimaan cicilan utang 5. Neraca Utang Piutang jangka panjang § Penjualan obligasi ke LN 2.3.2 Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit. Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran menunjukkan surplus. Neraca pembayaran suatu negara juga dapat dikatakan seimbang apabila stok nasional (cadangan devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif. Pada umumnya neraca pembayaran akan dikatakan sehat jika mengalami surplus, dan neraca penawaran akan dikarenakan kurang sehat jika mengalami defisit. Akan tetapi, tidak selamanya bahwa defisit neraca pembayaran berarti kurang sehat atau membahayakan. Hal ini harus dilihat pada komponen mana yang mengalami defisit. Jika defisit terdapat pada transaksi berjalan, maka untuk menutup defisit tersebut harus ditimbangkan penerimaan pada transaksi modal, misalnya dengan cara mencari pinjaman luar negeri atau menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di dalam negeri. Demikian pula jika penyebab devisit tersebut pada komponen transaksi berjalan, maka untuk menyehatkan atau menutup defisit tersebut harus diusahakan meningkatkan pada komponen transaksi berjalan, misalnya dengan meningkatkan ekspor barang dan jasa dan sebagainya.
  • 47. Perlu disadari pula surplus neraca pembayaran yang berkepanjangan akan kurang berarti jika tidak digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Cadangan devisa yang tertumpuk terus menerus karena surplus neraca pembayaran tidak akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika tidak digunakan untuk kesejahteraan masyarakat. Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan oleh komponen berikut : a. Stok Nasional Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok nasional berarti surplus. b. Pinjaman Akomodatif Pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan bagian dan defisit, sedangkan pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman otonom) tidak memengaruhi defisit. c. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif. d. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
  • 48. 2.4 Dampak Neraca Pembayaran Internasional 2.4.1 Dampak Neraca Pembayaran Internsional terhadap Perekonomian Negara Sebagaimana kita ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat semua transaksi negara tersebut dengan luar negeri. Adapun dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian adalah sebagai berikut : a. Perubahan Kurs Devisa Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan dan kurs rupiah mengalami penurunan. Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing mengalami penurunan dan kurs rupiah mengalami kenaikan. b. Perubahan Harga Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat laku terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat. c. Perubahan Tingkat Pendapatan Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai ekspor akan mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional. d. Perubahan Tingkat Bunga Jika investasi dari luar negeri banyak mengalir ke dalam negeri, maka tingkat bunga yang berlaku rendah karena hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi adalah berbanding terbalik. Sebaliknya, jika investasi yang terjadi menurun, maka tingkat bunga yang berlaku tinggi. 1. Dampak Neraca Pembayaran Surplus Secara ekonomi neraca pembayaran yang surplus akan berpengaruh terhadap tingkat harga dalam negeri, yaitu mempunyai pengaruh inflatoir mendorong/ menjurus kearah kenaikan harga (inflasi). Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan permintaan efektif. Perlu disadari pula surplus neraca pembayaran yang berkepanjangan akan kurang berarti jika tidak digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Cadangan
  • 49. devisa yang tertumpuk terus menerus karena surplus neraca pembayaran tidak akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika tidak digunakan untuk kesejahteraan masyarakat 2. Dampak Neraca Pembayaran Defisit Apabila neraca pembayaran suatu Negara mengalami defisit, maka dampak yang akan terjadi sebagai berikut: 1. Produsen dalam negeri tidak adapat bersaing dengan barang-barang impor 2. Pendapatan Negara sedikit, sehingga utang Negara bertambah besar 3. Perusahaan banyak yang gulung tikar, sehingga pengangguran meningkat akibat dari PHK Ketiga dampak di atas disebut pengaruh deflatoir yang mendorong/ menjurus ke arah penurunan harga (deflasi). 3. Dampak Neraca Pembayaran Seimbang Neraca pembayaran yang seimbang tidak terlalu berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi suatu Negara. Sehingga apabila suatu Negara tidak dapat mencapai surplus dalam neraca pembayaran, maka minimal harus dalam kondisi seimbang. Dengan demikian akan dapat menghindari neraca pembayaran yang defisit. 2.4.2 Dampak Neraca Pembayaran Internasional terhadap Kurs Valuta Asing Pengaruh neraca pembayaran terhadap kurs valuta asing dapat dijelaskan sebagai berikut: Kasus I. Neraca transaksi berjalan yang merupakan selisih antara ekspor dan impor barang dan jasa nilainya tidak sama dengan nol. Misal nilai ekspor lebih kecil daripada impor, atau sebaliknya nilai ekspor lebih besar daripada impor. Sedangkan nilai capital inflow sama dengan capital outflow, dan nilainya selalu dalam satuan Dollar Amerika.
  • 50. Misal untuk neraca pembayaran Indonesia, total nilai ekspor dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $x dan total nilai impor dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $m. Sedangkan total nilai capital inflow dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $ci dan total nilai capital outflow dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $co. Nilai tukar Rupiah Indonesia terhadap Dollar Amerika dinyatakan dengan kurs USD/IDR, satuan unit Rupiah per satu Dollar Amerika. Kurs USD/IDR pada kondisi awal adalah USD/IDR(1) dan kurs setelah mengalami perubahan untuk kesetimbangan BOP adalah USD/IDR(2). Untuk mempersingkat penulisan, maka pembuktian matematisnya tidak diturunkan pada bahasan ini. Pengaruh neraca pembayaran terhadap kurs dapat dijelaskan dengan persamaan berikut: Kurs kesetimbangan USD/IDR(2) ditentukan oleh rasio antara nilai impor dan ekspor Indonesia. Jika rasio $m/$x lebih besar daripada satu, maka rasio kurs USD/IDR(2)/USD/IDR(1) lebih besar daripada satu. Artinya kurs USD/IDR menguat. Jika kurs USD/IDR mengalami penguatan, maka Dollar Amerika mengalami apresiasi sedangkan Rupiah Indonesia mengalami depresiasi. Kasus II. Ketika nilai ekspor tidak sama dengan impor dan nilai capital inflow tidak sama dengan capital outflow, maka neraca pembayaran dalam kondisi ketidaksetimbangan. Neraca pembayaran dapat mengalami surplus atau BOP lebih besar daripada nol. Atau sebaliknya, neraca pembayaran dapat mengalami defisit atau BOP lebih kecil daripada nol.
  • 51. Pengaruh neraca pembayaran terhadap kurs dapat dijelaskan dengan persamaan berikut: Kondisi BOP akan surplus, jika rasio ($m + $co)/($x + $ci) kurang daripada satu. Dengan demikian rasio USD/IDR(2)/USD/IDR(1) memiliki nilai kurang daripada satu. Artinya kurs USD/IDR melemah. Jika kurs USD/IDR melemah artinya Dollar Amerika mengalami depresiasi dan Rupiah Indonesia mengalami apresiasi.
  • 52. Cara Pembayaran Internasional meliputi pada kegiatan ekspor impor proses pembayaran antara negara dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain Secara Tunai (Cash Payment), Pembayaran Kemudian (Open Account), Wesel Inkaso (Collection Draft), Konsinyasi (Consignment), Letter Of Credit (L/C) 1. A. SECARA TUNAI (CASH PAYMENT) ATAU PEMBAYARAN DIMUKA (ADVANCE PAYMENT) Dalam sistem pembayaran ini pembeli (Importir) membayar dimuka (pay in advance) kepada penjual (Eksportir) sebelum barang-barang dikirim oleh penjual tersebut. Ini berarti importer memberikan kredit kepada eksportir untuk mempersiapkan barang- barangnya. Faktor pertimbangan dilakukannyan sistem ini antara lain : 1. Kepercayaan Importir terhadap ekspor 2. Keyakinan importir bahwa negara eksportir tidak akan melarang ekspor 3. Keyakinan importir bahwa pemerintah importir mengijinkan pembayaran 4. dimuka 5. Importir mempunyai likuiditas yang cukup Pelaksanaan sistem ini lazim digunakan dalam kondisi pasar yang baik bagi penjual. Besarnya pembayaran biasanya 100 % dari besarnya barang yang diekspor. Dalam sistem pembayaran ini importir menanggung segala resiko, baik pembayaran yang dilakukan atau kemungkinan tidak dikirimnya barang-barang yang dipesan.
  • 53. 1. B. PEMBAYARAN KEMUDIAN (OPEN ACCOUNT) Sistem pembayaran dimana belum dilakukan pembayaran apa-apa oleh importir kepada eksportir sebelum barang dikapalkan atau tiba dan diterima importir atau sebelum waktu tertentu yang telah disepakati. Eksportir setelah melakukan pengapalan barang akan mengirimkan invoice kepada importir.Dalam invoice tersebut eksportir akan mencantumkan tanggal dan waktu tertentu kapan importir harus melakukan pembayaran. Sistem pembayaran ini dapat terjadi apabila : 1. Ada kepercayaan penuh antara eksportir dan importir 2. Barang-barang dan dokumen akan langsung dkorim kepada pembeli 3. Eksportir kelebihan dana 4. Eksportir yakin tidak ada peraturan di negara importir yang melarang transfer pembayaran. Resiko-resiko yang dapat terjadi dalam sistem pembayaran ibi antara lain : 1. Eksportir tidak mendapat perlindungan apakah importir akan membayar. 2. Dalam hal importir tidak membayar, eksportir akan kesulitan dalam membuktikannya di pengadilan karena tidak ada bukti-bukti 3. Penyelesaian perselisihan akan menimbulkan biaya bagi eksportir.
  • 54. 1. C. WESEL INKASO (COLLECTION DRAFT) Dalam sistem ini eksportir memiliki hak pengawasan barang-barang sampai weselnya (draft) dibayar importir. Eksportir atau penarik wesel (drawer) mengapalkan barang sementara dokumen pemilikan atas pengiriman barang secara langsung atau melalui bank importir dikirim ke importir Penyerahan dokumen kepada importir didasarkan pada : 1. D/P (Document against Payment) : penyerahan dokumen kepada importir dilakukan apabila importir telah membayar 2. D/A (Document against Acceptance) : penyerahan dokumen kepada importir dilakukan apabila importir telah mengaksep weselnya 1. D. KONSINYASI (CONSIGNMENT) Sistem pengiriman barang-barang ekspor pada importer di luar negri di mana barang- barang tersebut dikirim oleh ekspotir sebagai titipan untuk dijualkan oleh importir dengan harha yang telah ditetapkan oleh eksportir, arang-barang yang tidak terjual akan dikembalikan kepada eksportir. Dalam system ini eksportir memegang hak milik atas barang, sedangkan importir hanya merupakan pihak yang dititipi barang untuk dijual. Resiko yang dapat timbul dalam system ini antara lain :
  • 55. 1. Modal terlalu lama tertimbun pada barang yang diperdagangkan. 2. Tidak ada kepastian eksportir akan menerima pembayaran. 3. Eksportir dapat menjadi korban kenakalan importir yang melaporkan barang yang terjual tidak sesuai dengan yang sebenarnya. 4. Bila impotir tidak membayar, tidak ada bukti untuk menuntutnya di pengadilan. 1. E. LETTER OF CREDIT (L/C) Suatu surat yang dikeluarkan oleh suatu bang atas permintaan importir yang ditujukan kepada eksportir di luar negri yang menjadi relasi importir tersebut, yang memberikan hak kepada eksportir itu untuk menarik wesel-wesel atas importir bersangkutan. Sistem pembayaran dengan L/C merupakan cara yang paling aman bagi eksportir untuk memperoleh hasil dari penjualan barangnya dari importir, sepanjang eksportir dapat menyerahkan dokumen-dokumen sesuai dengan yang disyaratkan dalam L/C. Kepastian akan amannya kepentingan kedua belah pihak (eksportir dan importir) dengan menggunaan L/C antara lain: 1. Kepada penjual dipastikan akan adanya pembayaran bilamana dokumen-dokumen pengapalan lengkap sesuai dengan syarat L/C 2. Kepada importir dipastikan bahwa pembayaran hanya dapat dilakukan oleh bank bila sesuai dengan persyaratan L/C. Pembayaran yang dipastikan itu pun tergantung dari jenis L/C yang dibuka yaitu apakah L/C tersebut irrevocable atau irrevocable comfirmed. Demikian juga dari segi tenor (jangka waktu) pembayaran wesel dapat diatur apakah wesel segera dibayar yakni dengan sight L/C yang weselnya ditarik at sight, atau usance term L/C, dimana eksportir akan
  • 56. menarik wesel berjangka yang disebut time draft yang harus di aksep oleh bank dan dibayarkan setelah jatuh tempo. Dalam transaksi L/C ini bank hanya melihat dan berkepentingan dalam dokumen- dokumen saja dan tidak terlibat dalam barang-barang. Karena itu L/C tidak menjamin importir bahwa isi pengapalan adalah sesuai dengan yang disebut dalam “sales contract” antar kedua pihak eksportir dan importir. Terdapat tiga kontrak terpisah yang dikaitkan dengan L/C yaitu : 1. Kontrak jual beli (sales contract) antara penjual (eksportir dan pembeli (importir). 2. Instrumen L/C yang merupakan kontrak antara eksportir (beneficiary) dan bank pembuka L/C (issuing bank). 3. L/C atau “perjanjian jaminan” yang merupakan kontrak antara importir (applicant) dan bank pembuka L/C (issuing bank) Tata cara pembayaran dengan menggunakan L/C dapat dilihat pada gambar serta penjelasan berikut : 1. Importir meminta kepada banknya (bank devisa) untuk membuka suatu L/C untuk dan atas nama eksportir. Dalam hal ini, importir bertindak sebagai opener. Bila importir sudah memenuhi ketentuan yang berlaku untuk impor seperti keharusan adanya surat izin impor, maka bank melakukan kontrak valuta (KV) dengan importir dan melaksanakan pembukaan L/C atas nama importir. Bank dalam hal ini bertindak sebagai opening/issuing bank. Pembukaan L/C ini dilakukan melalui salah satu koresponden bank di luar negri. Koresponden bank yang bertindak sebagai perantara kedua ini disebut sebagai advising bank atau notifiying bank. Advising bank memberitahukan kepada eksportir mengenai pembukaan L/C tersebut. Eksportir yang menerima L/C disebut beneficiary. 2. Eksportir menyerahkan barang ke Carrier, sebagai gantinya Eksportir akan mendapatkan bill of lading.
  • 57. 3. Eksportir menyerahkan bill of lading kepada bank untuk mendapatkan pembayaran. Paying bank kemudian menyerahkan sejumlah uang setelah mereka mendapatkan bill of lading tersebut dari eksportir. Bill of lading tersebut kemudian diberikan kepada Importir. 4. Importir menyerahkan bill of lading kepada Carrier untuk ditukarkan dengan barang yang dikirimkan oleh eksportir.