SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
RESPON
IMUN
SPESIFIK
Bekerja ketika pertahanan non spesifik gagal.
Imunitas terbentuk setelah terkena antigen.
Imunitas hasil kerja limfosit B dan limfosit T. Sel B matur di bone
marrow, sel T matur di kelenjar thymus.
Limfosit B membuat sel plasma menghasilkan antibodi, protein
yang mampu menetralkan antigen. Antibodi ini disekresikan ke
darah, limfa, dan cairan tubuh lain.
Limfosit T menyerang langsung ke sel yang terkena antigen.
Sel T yang lain mengatur respons imun.
Limfosit mengenal antigen karena memiliki molekul reseptor pada
permukaannya.
Reseptor dan antigen sering disebut lock and key
Sistim imun spesifik ditemukan dalam sistim limfoid
yang terdiri dari jaringan dan organ limfoid
Apabila jaringan penyusunnya terdiri atas sel-sel
limfosit saja maka jaringan tersebut disebut jaringan
limfoid
Organ limfoid terbentuk oleh jaringan limfoid
Jaringan dan organ limfoid adalah jaringan yang
mengandung terutama limfosit.
Organ sistem limfoid dibedakan menjadi :
Organ Limfoid Primer : Fungsi utamanya sebagai
tempat pematangan, differensiasi dan proliferasi sel T
dan B sehingga mampu mengenal antigen. Organ yang
terlibat dalam sintesis/ produksi sel imun adalah
kelenjar thymus dan sumsum tulang.
Organ limfoid sekunder : Berfungsi menangkap dan
mempresentasikan antigen dengan efektif, proliferasi
dan diferensiasi limfosit yang disensitasi oleh antigen
spesifik, dan produksi utama antibodi. Organ yang
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses-
proses reaksi imun.
TIPE IMUNITAS
SPESIFIK/ADAPTIF
Natural immunity: tanpa interfensi manusia
- Aktif : infeksi mikroba patogen
-Pasif : Antibodi ibu (IgG/IgA)  melalui placenta / ASI
Artificial immunity:bila antigen atau antibodi diberikan secara
artifisial
-Aktif : vaksinasi
-Pasif : antiserum, anti toksin, imunoglobulin/ imunisasi
pasif
IMUNITAS AKTIF
Terjadi karena kontak dengan patogen/antigen
Tidak terjadi secara cepat mekanisme respon imun adaptif
Tubuh membentuk antibodi hanya terhadap patogen/antigen
Sel memori (+)
Bertahan lama sampai seumur hidup
Efek samping hampir tidak ada
Terjadi secara alamiah atau artifisial
IMUNITAS PASIF
Transfer antibodi spesifik antara individu
Diperoleh dari serum yang mengandung antibodi dari individu
dengan respon imun spesifik terhadap antigen tertentu.
Sel memori (-)
Berlangsung singkat  beberapa minggu-bulan
Dapat terjadi reaksi efek samping
Diperoleh secara alamiah atau artifisial
Globulin serum "gamma globulin"  individu yang akan
mengunjungi negara endemis (hepatitis)
Bisa ular, rabies, tetanus, salmonela
Sistem Imun Non Spesifik Sistem Imun Spesifik
Ada (tersedia), segera timbul,
tidak perlu induksi, proteksi
jangka pendek
Terjadi( timbul) setelah diinduksi
misal dng vaksinasi, proteksi
jangka lama
Respons kuat segera terjadi Ada lag time di antara masa
pendedahan dengan terjadinya
respons yang kuat
Tidak spesifik terhadap antigen
tertentu
Spesifik terhadap Antigen
tertentu
Pendedahan tidak menghasilkan
ingatan (memori) imunologis
Menghasilkan ingatan (memori)
imunologis
ANTIGEN
IMMU N O GEN
TO L ERO G EN
ALERGEN
VAK SIN
Antigen : antibody generation
Antigen : molekul organik yang berikatan secara spesifik
pada tempat pengikatan antibodi atau pada reseptor sel T
(TCR)
Antigenisitas adalah kemampuan antigen untuk berikatan
secara spesifik dengan antibodi dan/atau reseptor
permukaan sel
Menghasilkan respons imun jika antigen yang diikat pada
TCR disajikan oleh protein membran sel yang disebut Major
Histocompatibility Complex (MHC)
LETAK ANTIGEN
Ditemukan di permukaan seluruh sel
Antigen biasanya protein atau polisakarida dan molekul
lainnya
Keunikan tubuh terhadap paparan antigen yaitu semua sel
mempunyai surface markers yang disebut antigens. Tubuh
mampu membedakan sebagai self atau non-self
BAGIAN ANTIGEN
Secara fungsional, antigen terbagi menjadi 2, yaitu :
a. Imunogen : molekul besar yg dsbt molekul
pembawa
b. Hapten : kompleks yang terdiri atas molekul kecil
ada 2 macam hapten :
- simple hapten bila mempunyai 1 determinant site
(monovalent)
- complex hapten bila mempunyai 2 atau lebih
determinan site (polivalent = multivalent)
Complete antigen, Immunogen
Immunogen: molekul organik yang berikatan secara spesifik
pada tempat pengikatan antibodi atau pada reseptor sel T dan
menghasilkan respon imun humoral atau seluler.
Seluruh imunogen pasti antigen, namun tidak semua antigen
mampu menghasilkan respon imun
Tolerogen
 Antigen yang menginduksi toleransi imunologis
 Toleransi imunologis adalah ketidakmampuan merespon
antigen
Alergen
 antigen yang menginduksi anafilaksis (reaksi hipersensitivitas
hebat akibat granulasi sel mast)
Vaksin
antigen yang menginduksi respons perlindungan imunologis
melawan mikroba dan digunakan dalam mencegah penyakit
TIPE VAKSIN
Vaksin dari mikroorganisme yang dilemahkan (Live,
attenuated) : campak, gondok, dan rubella (MMR), cacar,
Yellow fever, dan polio, kolera, Vibrio cholerae.
Vaksin dari mikroorganisme inaktif (inactivated ): Kolera,
demam tifoid, pertusis, rabies, dan influenza
Vaksin Subunit : hepatitis B, virus hepatitis C
Vaksin toksoid : difteri dan tetanus
Vaksin Konjugat : Haemophilus influenzae tipe B
Vaksin DNA
Vaksin vektor rekombinan : HIV, rabies, dan campak
KLASIFIKASI
ANTIGEN
Berdasarkan imunogenitas : complete antigen, incomplete
antigen, hapten + carrier
Berdasarkan sifat kimiawi : protein, polisakarida, asam
nukleat, lipid
Berdasarkan jumlah epitop : Unideterminan univalen,
Unideterminan multivalen, Multideterminan univalen,
Multideterminan multivalen.
Berdasarkan sumber antigen : xenoantigen, alloantigen,
autoantigen, heterophile antigen
Menurut ketergantungan terhadap sel T
jika sel B menghasilkan antibodi : TD-Ag (thymus
dependent Ag ) dan TI-Ag (thymus independent Ag)
SIFAT KHAS ANTIGEN
Keasingan : kebutuhan utama dan pertama suatu molekul
untuk memenuhi syarat sebagai imunogen adalah bahwa
zat tersebut secara genetik asing terhadap hospes
Sifat-sifat fisik : agar suatu zat dapat menjadi imunogen, ia
harus mempunyai ukuran minimum tertentu, imunogen
yang mempunyai berat molekul yang kecil, respon terhadap
hospes minimal,dan fungsi zat tersebut sbg hapten ssdh
bergabung dengan protein-protein jaringan
Kompleksitas : faktor yang mempengaruhi kompleksitas
imunogen meliputi sifat fisik dan kimia molekul
Bentuk-bentuk : polipeptida linier atau bercabang,
karbohidrat linier atau bercabang, serta protein globular,
semuanya mampu merangsang terjadinya respon imun.
Muatan : imunogenitas tidak terbatas pada molekuler
tertentu, tidak terbatas pada molekuler tertentu, zat-zat yang
bermuatan positif, negatif dan netral dapat imunogen.
Kemampuan masuk : kemampuan masuk suatu kelompok
determinan pada sistem pengenalan akan menentukan hasil
respon imun
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to RESPON_IMUN_SPESIFIK.jkblj;ogluyf,yjioiph

desa imunology dan imunitas pada trauma.pptx
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptxdesa imunology dan imunitas pada trauma.pptx
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptxArfiantoNur1
 
Sistem Imun by putri rizki ananda
Sistem Imun by putri rizki anandaSistem Imun by putri rizki ananda
Sistem Imun by putri rizki anandaPutri ananda
 
Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...
Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...
Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...Euodia Prastika
 
Kul 3. imunohematologi
Kul 3. imunohematologiKul 3. imunohematologi
Kul 3. imunohematologigusti rara
 
ppt sistem imun copy.pptx
ppt sistem imun copy.pptxppt sistem imun copy.pptx
ppt sistem imun copy.pptxniki604469
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiWarnet Raha
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiWarnet Raha
 
BAHAN AJAR MATERI IMUNOLOGI DASAR fix.pptx
BAHAN AJAR MATERI IMUNOLOGI DASAR fix.pptxBAHAN AJAR MATERI IMUNOLOGI DASAR fix.pptx
BAHAN AJAR MATERI IMUNOLOGI DASAR fix.pptxranibenawa1
 
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for AudioDiagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for AudioSalsabila Azzahra
 
Anfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitasAnfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitasMarlina Arby
 
kuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.ppt
kuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.pptkuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.ppt
kuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.pptDepartemenTHTKLFKUSU
 
Sistem Imun 2.ppt
Sistem Imun 2.pptSistem Imun 2.ppt
Sistem Imun 2.pptKlinikHanin
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifikPramitha Ayu
 
Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistikGilang Rizki
 

Similar to RESPON_IMUN_SPESIFIK.jkblj;ogluyf,yjioiph (20)

Immunology
ImmunologyImmunology
Immunology
 
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptx
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptxdesa imunology dan imunitas pada trauma.pptx
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptx
 
Marlovud
MarlovudMarlovud
Marlovud
 
Sistem Imun by putri rizki ananda
Sistem Imun by putri rizki anandaSistem Imun by putri rizki ananda
Sistem Imun by putri rizki ananda
 
Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...
Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...
Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...
 
Kul 3. imunohematologi
Kul 3. imunohematologiKul 3. imunohematologi
Kul 3. imunohematologi
 
SISTEM IMUN 1 .pptx
SISTEM IMUN 1 .pptxSISTEM IMUN 1 .pptx
SISTEM IMUN 1 .pptx
 
ppt sistem imun copy.pptx
ppt sistem imun copy.pptxppt sistem imun copy.pptx
ppt sistem imun copy.pptx
 
Imunologi das12
Imunologi das12Imunologi das12
Imunologi das12
 
Basic immunology
Basic immunology Basic immunology
Basic immunology
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadi
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologi
 
BAHAN AJAR MATERI IMUNOLOGI DASAR fix.pptx
BAHAN AJAR MATERI IMUNOLOGI DASAR fix.pptxBAHAN AJAR MATERI IMUNOLOGI DASAR fix.pptx
BAHAN AJAR MATERI IMUNOLOGI DASAR fix.pptx
 
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for AudioDiagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
 
Anfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitasAnfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitas
 
Sistem imun.ppt
Sistem imun.pptSistem imun.ppt
Sistem imun.ppt
 
kuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.ppt
kuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.pptkuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.ppt
kuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.ppt
 
Sistem Imun 2.ppt
Sistem Imun 2.pptSistem Imun 2.ppt
Sistem Imun 2.ppt
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifik
 
Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistik
 

More from rabiatulkhafifah2

dokumen.tips_varikokel-2-567bcd03e02c6.pptx
dokumen.tips_varikokel-2-567bcd03e02c6.pptxdokumen.tips_varikokel-2-567bcd03e02c6.pptx
dokumen.tips_varikokel-2-567bcd03e02c6.pptxrabiatulkhafifah2
 
mekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdf
mekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdfmekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdf
mekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdfrabiatulkhafifah2
 
inflamasi-120125211417-phpakkkkkkkkkkkkkkpp02.pptx
inflamasi-120125211417-phpakkkkkkkkkkkkkkpp02.pptxinflamasi-120125211417-phpakkkkkkkkkkkkkkpp02.pptx
inflamasi-120125211417-phpakkkkkkkkkkkkkkpp02.pptxrabiatulkhafifah2
 
1991865.pptmldewkvndJKEKKDKJFBJLWEKN;NKFWWE;ON
1991865.pptmldewkvndJKEKKDKJFBJLWEKN;NKFWWE;ON1991865.pptmldewkvndJKEKKDKJFBJLWEKN;NKFWWE;ON
1991865.pptmldewkvndJKEKKDKJFBJLWEKN;NKFWWE;ONrabiatulkhafifah2
 
PPT-UEUImunologijkxxxftatajuWFRFRNEDYRAESF
PPT-UEUImunologijkxxxftatajuWFRFRNEDYRAESFPPT-UEUImunologijkxxxftatajuWFRFRNEDYRAESF
PPT-UEUImunologijkxxxftatajuWFRFRNEDYRAESFrabiatulkhafifah2
 
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptx
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptxINFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptx
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptxrabiatulkhafifah2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.pptrabiatulkhafifah2
 
Innate-immunitRy.pdfRGQGRERgergewGOQ23UFQO
Innate-immunitRy.pdfRGQGRERgergewGOQ23UFQOInnate-immunitRy.pdfRGQGRERgergewGOQ23UFQO
Innate-immunitRy.pdfRGQGRERgergewGOQ23UFQOrabiatulkhafifah2
 

More from rabiatulkhafifah2 (8)

dokumen.tips_varikokel-2-567bcd03e02c6.pptx
dokumen.tips_varikokel-2-567bcd03e02c6.pptxdokumen.tips_varikokel-2-567bcd03e02c6.pptx
dokumen.tips_varikokel-2-567bcd03e02c6.pptx
 
mekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdf
mekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdfmekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdf
mekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdf
 
inflamasi-120125211417-phpakkkkkkkkkkkkkkpp02.pptx
inflamasi-120125211417-phpakkkkkkkkkkkkkkpp02.pptxinflamasi-120125211417-phpakkkkkkkkkkkkkkpp02.pptx
inflamasi-120125211417-phpakkkkkkkkkkkkkkpp02.pptx
 
1991865.pptmldewkvndJKEKKDKJFBJLWEKN;NKFWWE;ON
1991865.pptmldewkvndJKEKKDKJFBJLWEKN;NKFWWE;ON1991865.pptmldewkvndJKEKKDKJFBJLWEKN;NKFWWE;ON
1991865.pptmldewkvndJKEKKDKJFBJLWEKN;NKFWWE;ON
 
PPT-UEUImunologijkxxxftatajuWFRFRNEDYRAESF
PPT-UEUImunologijkxxxftatajuWFRFRNEDYRAESFPPT-UEUImunologijkxxxftatajuWFRFRNEDYRAESF
PPT-UEUImunologijkxxxftatajuWFRFRNEDYRAESF
 
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptx
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptxINFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptx
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
 
Innate-immunitRy.pdfRGQGRERgergewGOQ23UFQO
Innate-immunitRy.pdfRGQGRERgergewGOQ23UFQOInnate-immunitRy.pdfRGQGRERgergewGOQ23UFQO
Innate-immunitRy.pdfRGQGRERgergewGOQ23UFQO
 

Recently uploaded

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 

Recently uploaded (20)

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 

RESPON_IMUN_SPESIFIK.jkblj;ogluyf,yjioiph

  • 2. Bekerja ketika pertahanan non spesifik gagal. Imunitas terbentuk setelah terkena antigen. Imunitas hasil kerja limfosit B dan limfosit T. Sel B matur di bone marrow, sel T matur di kelenjar thymus. Limfosit B membuat sel plasma menghasilkan antibodi, protein yang mampu menetralkan antigen. Antibodi ini disekresikan ke darah, limfa, dan cairan tubuh lain. Limfosit T menyerang langsung ke sel yang terkena antigen. Sel T yang lain mengatur respons imun. Limfosit mengenal antigen karena memiliki molekul reseptor pada permukaannya. Reseptor dan antigen sering disebut lock and key
  • 3.
  • 4. Sistim imun spesifik ditemukan dalam sistim limfoid yang terdiri dari jaringan dan organ limfoid Apabila jaringan penyusunnya terdiri atas sel-sel limfosit saja maka jaringan tersebut disebut jaringan limfoid Organ limfoid terbentuk oleh jaringan limfoid Jaringan dan organ limfoid adalah jaringan yang mengandung terutama limfosit.
  • 5. Organ sistem limfoid dibedakan menjadi : Organ Limfoid Primer : Fungsi utamanya sebagai tempat pematangan, differensiasi dan proliferasi sel T dan B sehingga mampu mengenal antigen. Organ yang terlibat dalam sintesis/ produksi sel imun adalah kelenjar thymus dan sumsum tulang. Organ limfoid sekunder : Berfungsi menangkap dan mempresentasikan antigen dengan efektif, proliferasi dan diferensiasi limfosit yang disensitasi oleh antigen spesifik, dan produksi utama antibodi. Organ yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses- proses reaksi imun.
  • 6. TIPE IMUNITAS SPESIFIK/ADAPTIF Natural immunity: tanpa interfensi manusia - Aktif : infeksi mikroba patogen -Pasif : Antibodi ibu (IgG/IgA)  melalui placenta / ASI Artificial immunity:bila antigen atau antibodi diberikan secara artifisial -Aktif : vaksinasi -Pasif : antiserum, anti toksin, imunoglobulin/ imunisasi pasif
  • 7. IMUNITAS AKTIF Terjadi karena kontak dengan patogen/antigen Tidak terjadi secara cepat mekanisme respon imun adaptif Tubuh membentuk antibodi hanya terhadap patogen/antigen Sel memori (+) Bertahan lama sampai seumur hidup Efek samping hampir tidak ada Terjadi secara alamiah atau artifisial
  • 8. IMUNITAS PASIF Transfer antibodi spesifik antara individu Diperoleh dari serum yang mengandung antibodi dari individu dengan respon imun spesifik terhadap antigen tertentu. Sel memori (-) Berlangsung singkat  beberapa minggu-bulan Dapat terjadi reaksi efek samping Diperoleh secara alamiah atau artifisial Globulin serum "gamma globulin"  individu yang akan mengunjungi negara endemis (hepatitis) Bisa ular, rabies, tetanus, salmonela
  • 9. Sistem Imun Non Spesifik Sistem Imun Spesifik Ada (tersedia), segera timbul, tidak perlu induksi, proteksi jangka pendek Terjadi( timbul) setelah diinduksi misal dng vaksinasi, proteksi jangka lama Respons kuat segera terjadi Ada lag time di antara masa pendedahan dengan terjadinya respons yang kuat Tidak spesifik terhadap antigen tertentu Spesifik terhadap Antigen tertentu Pendedahan tidak menghasilkan ingatan (memori) imunologis Menghasilkan ingatan (memori) imunologis
  • 10. ANTIGEN IMMU N O GEN TO L ERO G EN ALERGEN VAK SIN
  • 11. Antigen : antibody generation Antigen : molekul organik yang berikatan secara spesifik pada tempat pengikatan antibodi atau pada reseptor sel T (TCR) Antigenisitas adalah kemampuan antigen untuk berikatan secara spesifik dengan antibodi dan/atau reseptor permukaan sel Menghasilkan respons imun jika antigen yang diikat pada TCR disajikan oleh protein membran sel yang disebut Major Histocompatibility Complex (MHC)
  • 12. LETAK ANTIGEN Ditemukan di permukaan seluruh sel Antigen biasanya protein atau polisakarida dan molekul lainnya Keunikan tubuh terhadap paparan antigen yaitu semua sel mempunyai surface markers yang disebut antigens. Tubuh mampu membedakan sebagai self atau non-self
  • 13. BAGIAN ANTIGEN Secara fungsional, antigen terbagi menjadi 2, yaitu : a. Imunogen : molekul besar yg dsbt molekul pembawa b. Hapten : kompleks yang terdiri atas molekul kecil ada 2 macam hapten : - simple hapten bila mempunyai 1 determinant site (monovalent) - complex hapten bila mempunyai 2 atau lebih determinan site (polivalent = multivalent)
  • 14.
  • 15. Complete antigen, Immunogen Immunogen: molekul organik yang berikatan secara spesifik pada tempat pengikatan antibodi atau pada reseptor sel T dan menghasilkan respon imun humoral atau seluler. Seluruh imunogen pasti antigen, namun tidak semua antigen mampu menghasilkan respon imun Tolerogen  Antigen yang menginduksi toleransi imunologis  Toleransi imunologis adalah ketidakmampuan merespon antigen Alergen  antigen yang menginduksi anafilaksis (reaksi hipersensitivitas hebat akibat granulasi sel mast) Vaksin antigen yang menginduksi respons perlindungan imunologis melawan mikroba dan digunakan dalam mencegah penyakit
  • 16. TIPE VAKSIN Vaksin dari mikroorganisme yang dilemahkan (Live, attenuated) : campak, gondok, dan rubella (MMR), cacar, Yellow fever, dan polio, kolera, Vibrio cholerae. Vaksin dari mikroorganisme inaktif (inactivated ): Kolera, demam tifoid, pertusis, rabies, dan influenza Vaksin Subunit : hepatitis B, virus hepatitis C Vaksin toksoid : difteri dan tetanus Vaksin Konjugat : Haemophilus influenzae tipe B Vaksin DNA Vaksin vektor rekombinan : HIV, rabies, dan campak
  • 17. KLASIFIKASI ANTIGEN Berdasarkan imunogenitas : complete antigen, incomplete antigen, hapten + carrier Berdasarkan sifat kimiawi : protein, polisakarida, asam nukleat, lipid Berdasarkan jumlah epitop : Unideterminan univalen, Unideterminan multivalen, Multideterminan univalen, Multideterminan multivalen. Berdasarkan sumber antigen : xenoantigen, alloantigen, autoantigen, heterophile antigen Menurut ketergantungan terhadap sel T jika sel B menghasilkan antibodi : TD-Ag (thymus dependent Ag ) dan TI-Ag (thymus independent Ag)
  • 18. SIFAT KHAS ANTIGEN Keasingan : kebutuhan utama dan pertama suatu molekul untuk memenuhi syarat sebagai imunogen adalah bahwa zat tersebut secara genetik asing terhadap hospes Sifat-sifat fisik : agar suatu zat dapat menjadi imunogen, ia harus mempunyai ukuran minimum tertentu, imunogen yang mempunyai berat molekul yang kecil, respon terhadap hospes minimal,dan fungsi zat tersebut sbg hapten ssdh bergabung dengan protein-protein jaringan Kompleksitas : faktor yang mempengaruhi kompleksitas imunogen meliputi sifat fisik dan kimia molekul
  • 19. Bentuk-bentuk : polipeptida linier atau bercabang, karbohidrat linier atau bercabang, serta protein globular, semuanya mampu merangsang terjadinya respon imun. Muatan : imunogenitas tidak terbatas pada molekuler tertentu, tidak terbatas pada molekuler tertentu, zat-zat yang bermuatan positif, negatif dan netral dapat imunogen. Kemampuan masuk : kemampuan masuk suatu kelompok determinan pada sistem pengenalan akan menentukan hasil respon imun