2. Definisi
Inflamasi
: respon biologik kompleks pada jaringan vaskular
terhadap stimulus yang berbahahaya, seperti patogen,
sel yang rusak, atau iritan
• Merupakan bentuk protektif organisme untuk
menghilangkan stimulus yang berbahaya.
Inflamasi ≠ infeksi
•
•
Infeksi disebabkan oleh patogen eksogen
Inflamasi merupakan respon organisme terhadap
patogen
3. Abses pada kulit, kemerahan dan bengkak yang merupakan
karakteristik inflamasi. Lingkaran hitam merupakan jaringan nekrotik
yang mengelilingi pus.
4. • Jika tidak terjadi reaksi inflamasi, luka dan
infeksi tidak akan sembuh dan akan terjaadi
kerusakan jaringan.
• Inflamasi yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan penyakit pada host, seperti hay
fever, atherosklerosos, artritiss reumatoid.
• Inflamasi merupakan rekasi normal yang distur
oleh tubuh.
5. Klasifikasi
1. Inflamasi akut
Merupakan respon awal tubuh terhadap stimulus yang
berbahaya
Ditandai dengan adanya peningkatan pergerakan
plasma dan leukosit dari darah ke jaringan yang
rusak
2. Inflamasi kronis
Merupakan Inflamasi yang terus berlanjut
Terjadi perubahan tipe sel yang ditemukan pada
inflamasi
Ditandai dengan kerusakan yang terus terjadi dan
pemulihan jaringan dari proses inflamasi.
6. Penyebab
• Burns
• Chemical irritants
• Frostbite
• Toxins
• Infection by pathogens
• Physical injury, blunt or penetrating
• Immune reactions due to hypersensitivity
• Ionizing radiation
• Foreign bodies, including splinters and dirt
7. Tipe Inflamasi
Akut Kronik
Penyebab Patogen, jaringan rusak Inflamasi akut persisten,
benda asing, reaksi
autoimun
Sel yang terlibat Neutrofil, sel
mononuklear (monosit,
makrofag)
Sel mononuklear
(monosit, makrofag, sel
plasma, limfosit) fibroblas
Onset Segera Lambat
Durasi Beberapa hari Beberapa bulan - tahun
Outcome Resolusi, abses,
inflamasi kronik
Kerusakan jaringan,
fibrosis
9. • Kemerahan dan panas disebabkan karena
peningkatan aliran darah pada lokasi inflamasi.
• Bengkak disebabkan karena akumulasi cairan
• Nyeri disebabkan olah pelepasan bahan kimia
yang dapat menstimulus ujung syaraf
• Kehilangan fungsi disebabkan oleh multifaktor.
• Kelima tanda tersebut tampak ketika reaksi
inflamasi akut berlangsung pada permukaan
tubuh.
10. Perubahan Morfologik
Gejala spesifik inflamasi akut dan kronik terlihat ketika terdapat
stimulus pada tubuh, seperti ketika inflamasi terjadi pada
permukaan epitel atau terdapat bakteri pyogenik.
•
•
Granulomatosa, contoh : tuberculosis, leprosy, and syphilis.
Fibrinosa
– Terjadi peningkatan permeabilitas vaskuler fibrin menembus
pembuluh darah deposit eksudat fibrin
• Purulen
–
–
Terdapat pus yang mengandubgneutrofil, sel mati, cairan.
Contoh : infeksi bakteri pyogenik.
•
•
Serosa
Ulcerative
12. Komponen Seluler
• Leukosit
– Pada kondisi normal berada di pembuluh
darah pindah ke jaringan inflamasi
– Berfungsi sebagai fagosit, menghasilkan
granula enzimatik, menghasilkan mediator
kimia
– Akut : leukosit granulosit
– Kronik : sel mononuklear limfosit dan monosit
16. Fase Akut
• Fever
• Increased blood pressure
• Decreased sweating
• Malaise
• Loss of appetite
• Somnolence
17.
18. • Examples
• Inflammation is usually indicated by
adding the suffix "-itis", as shown below.
However, some conditions such as
asthma and pneumonia do not follow this
convention. More examples are available
at list of types of inflammation.
19.
20. Jumlah Leukosit
• Leukocytosis 15 000 and 20 000 cells per
ml,
neutrophilia,
eosinophilia
• Leukopenia viral infection, Rickettsia
protozoa, tuberculosis, cancers