India dan Australia memberikan dukungan diplomatik dan bantuan kemanusiaan untuk mendukung kemerdekaan Indonesia, termasuk mengirimkan bahan bantuan, melarang kapal Belanda, dan memfasilitasi konferensi PBB. Kedua negara juga turut meminta pengakuan kemerdekaan Indonesia di PBB pada 1947.
3. Diplomasi Beras Sutan Sjahrir
• Pada April 1946, Perdana Menteri
Indonesia Sutan Sjahrir membuat
keputusan untuk mengirim bantuan
beras ke India. Hal ini dilakukan
dalam upaya menanggulangi
bencana kelaparan yang terjadi di
India.
• Misi Sutan Sjahrir mengirim beras
ke India, dikenal dengan Diplomasi
Beras.
• Diplomasi beras ini berawal dari
kedatangan wakil Pemerintah India K.L
Punjabi pada 18 Mei 1946, untuk
meminta bantuan beras dari Indonesia.
• Kendala pengiriman Blokade
ekonomi Belanda, tapi beras berhasil
dikirimkan pada tanggal 20 Mei
1946.
4. Peran India terhadap Kemerdekaan
Indonesia
• Mengirimkan bahan-bahan pakaian, obat-
obatan dan alat-alat pertanian yang saat itu
sulit diperoleh.
• Melakukan pelarangan kepada sejumlah
pesawat dan Kapal Belanda yang hendak
singgah di India.
• Memberikan bantuan senjata tapi terkendala
larangan dari Inggris.
5. Perdana Menteri Indonesia Sutan Sjahrir sedang berpidato
dihadapan peserta Inter-Asian Relation Conference
6. Peran India terhadap Kemerdekaan
Indonesia
• Melaksanakan konferensi
di New Delhi (Inter-Asian
Relation Conference) yang
membahas masalah konflik
Indonesia-Belanda.
• Pada 31 Juli 1947, India
dan Australia mengajukan
masalah Indonesia ke PBB. Perdana Menteri Indonesia
Sutan Sjahrir, bersama Perdana
Menteri India Jawaharlal
Nehru
7.
8. Alasan Australia mendukung
kemerdekaan Indonesia
• Sudah tidak percaya lagi
terhadap Belanda ketika
Perang Dunia II.
• Dukungan Australia juga
dilatarbelakangi kondisi
Perang Dingin.
Diplomat Australia sekaligus anggota
UNCI Tom Critchley, bertemu dengan
Presiden Soekarno
9. Bentuk dukunganAustralia terhadap
Kemerdekaan Indonesia
• Peristiwa Black Armada
pemboikotan terhadap
enam kapal Belanda di
Pelabuhan Brisbane 24
September 1945.
• Aksi solidaritas Waterside
Workers Federation
(WWF).
• Turut memfasilitasi
kepulangan 1.400 tawanan
perang asal Indonesia.
Diplomat Australia sekaligus anggota
KTN Richard Kirby, bertemu dengan
Perdana Menteri Indonesia Sutan
Sjahrir
10. Pengakuan Australia Terhadap
Kemerdekaan Indonesia
• Dukungan dari pihak pemerintah Australia yang
saat itu dipimpin Partai Buruh yang mempunyai
visi anti kolonialisme, ditunjukkan pada tahun 1947
PM Australia Joseph Benedict Chifley.
• Dukungan dari PM. Australia yaitu setiap negara bebas
untuk memilih dan membentuk pemerintahan sendiri.
Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Australia
menolak segala bentuk kekerasan yang dilakukan
terhadap negara yang sudah merdeka.
• Bersama India mendesak agar PBB ikut terlibat dalam
menengahi konflik Indonesia dengan Belanda.
11. Respon Australia Terhadap
Kemerdekaan Indonesia
• Delegasi Indonesia mendapat kesempatan
untuk melakukan pembelaan pada sidang PBB
tanggal 14 Agustus 1947. Sutan Sjahrir, H.
Agus Salim, Soemitro Djojohadikusumo, serta
beberapa tokoh lainnya yang menjadi wakil
Indonesia pada sidang tersebut.
• Selanjutnya, dibentuklah Komisi Tiga Negara
(KTN). Sikap Aktif Australia yang
memperjuangkan masalah Indonesia, kemudian
oleh pemerintah Indonesia mempercayakan
Australia menjadi anggota KTN.
12. Delegasi Indonesia diterima untuk pertama kalinya dalam
Forum PBB 14 Agustus 1947, nampak Sutan Sjarir dan H. Agus
Salim sedang berdiskusi