2. LATAR BELAKANG
Faktor Internal
1. Kelompok Lon Nol
2. Kelompok Khmer Merah pimpinan
Pol Pot
Faktor Eksternal
1. Pengaruh negara lain (Amerika
Serikat, Vietnam)
3. Latar belakang
Konflik kamboja berlangsung ketika Jenderal Lon Nol memimpin
daerah kamboja yang sebelumnya dipimpin oleh Norodom Sihanouk. Karena
berhasil dijatuhkan oleh Lon Nol Norodom bergabung dengan khmer merah
yang merupakan sebuah organisasi yang dipimpin oleh Pol Pot seorang
pengagum paham komunisme Maois(tiongkok)
Setelah Lon Nol memimpin kamboja, AS selaku sekutu bagi pasukan
Lon Nol merasa bebas memasuki kamboja dan memulai pengeboman kepada
tentara Viet Chong(Vietnam) namun pengeboman dengan pesawat B-52 AS
menewaskan warga kamboja yang dicurigai sebagai pasukan Vietnam utara
yang AS curigai
Disisi lain pasukan Khmer Merah berhasil membuat pasukannya
karena dukungan dari pasukan vietnam utara dan karena khmer merah
menentang pengeboman yang dilakukan AS alhasil banyak warga kamboja
bersimpati dengan Khmer Merah yang membuat pasukan Khmer berjumlah
700.000 orang.
4. Berlangsungnya Konflik
Pada tahun 1975 Vietnam utara berhasil mengalahkan Vietnam selatan dan di
sisi lain khmer merah berhasil menguasai Kamboja dan menaklukan jenderal
Lon Nol.
Setelah menguasai kamboja, khmer merah dan Pol Pot melangsungkan
program yang sangat ekstrem untuk merekonstruksi kamboja sesuai paham
komunisme ala Mao9(tiongkok). Awalnya Khmer merah mengubah nama
Khmer menjadi Kampuchea.
Pasukan Khmer mewajibkan seluruh penduduk untuk menjadi buruh dibawah
satu federasi pertanian kolektif yng besar.
Pada pimpinan Khmer Merah dikenal slogan
Karena slogan itu semua hak individu dihapuskan dan siapapun yang
menentang akan dimusnahkan. Kelompok minoritas akan menjadi target
penindasan termasuk etnis Tiongkok, Vietnam dan Thailand, kamboja
keturunan tiongkok, vietnam dan Thailand setengah populasi muslim cham
dan 8000 penganut kriten dibunuh.
“To spare you is not profit, to destroy you is no
loss”
“menyelamatkan anda tidak ada untungnya, menghancurkan anda
tidak ada ruginya
5. Akhir Konflik
Akhir konflik kamboja mulai meredah dikala vietnam kembali
menginvasi kamboja yang membuat kamboja mengalami keterpurukan .
Keterpurukan sendiri diakibatkan karena pasukan khmer itu sendiri, karena
hampir seluruh ahli dan prfesional tewas karena genosida yang dilakukannya.
6. Negara yang membantu penyelesaian
konflik Kamboja
a. ASEAN
Ketika Vietnam menginvasi Kamboja, ASEAN mengeluarkan
komunike bersama yang isinya mengutuk invasi Vietnam di Kamboja dan menuntut
penarikan tentara Vietnam dari Kamboja.
b. PBB
PBB menyelenggaran International Conference Kamboja (ICC)
tanggal 30 - 31 Juli 1988 di Paris yang diikuti 135 negara. Tujuannya membentuk
sebuah badan yang disebut ICM. Selain itu juga mengirimkan pasukan perdamaian
yang disebut UNTAC dengan tugas mengatur pemerintahan di Kamboja. UNTAC juga
berhasil menyelenggarakan pemilu tahun 1993 yang berhasil memilih Norodon
Sihanouk sebagai Kepala Negara, Norodon Renavit dan Hunsen sebagai Perdana
Menteri.
7. c. Indonesia
Peran Indonesia dilakukan melalui JIM I JIM II (Jakarta
Informal Meeting) JIM I diselenggarakan di Bogor 1 Juli 1988. Pesertanya
adalah pihak-pihak yang bertikai di Kamboja. Agenda yang dibahas antara lain
:
- Membahas keterlibatan negara-negara besar
- Mencegah kembalinya rezim Pot Pot
- Perlunya mengedepankan kepentingan bersama
dan menjauhi kepentingan kelompok
JIM II dilaksanakan 19 - 21 Februari 1989 di Jakarta.
Hasilnya antara lain menegaskan fungsi ICM (International Control Mecanism)
dan menyerukan penarikan tentara Vietnam dari Kamboja. Fungsi ICM yaitu :
- Memantau penarikan tentara Kamboja
- Mengawasi penarikan tentara Kamboja
- Memeriksa penarikan tentara Kamboja
- Mencegah munculnya permusuhan bersenjata
- Mengawasi jalannya Pemilu