SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
RESPON INTERNASIONAL
TERHADAP KEMERDEKAAN RI
Pengakuan Mesir terhadap Kemerdekaan RI
•Sebab-Sebab Mesir Memberi Pengakuan
Kemerdekaan RI
1. Persamaan Agama
2. Banyaknya masyarakat Indonesia yang menuntut
ilmu di Mesir
3. Banyaknya masyarakat Indonesia yang bekerja di
Mesir
4. Banyaknya masyarakat Indonesia yang
melakukan haji di Arab
Proses Indonesia Mendapatkan Kedaulatan dari Mesir
• Peranan Mahasiswa-Mahasiswa Indonesia yang belajar di
Mesir (Univ. Al-Ahar, Kairo dan Zain Hassan), Irak (Univ.
Imron Rosyidi), dan di negara Arab lainnya
• Peranan Mahasiswa ditunjukkan dengan menanamkan bibit
kemerdekaan melalui media massa yang ada di Arab
• Delegasi Indonesia pertama RI di Mesir (7 April 1946)
• Utusan pertama Indnesia yang mengunjungi Mesir adalah
Suwandi. Suwandi datang ke Mesir untuk menyampaikan
rasa terimakasih Indonesia karena Liga Arab memberi
dukungan pada kemerdekaan RI dan akan tetap memberi
dukungan sampai RI benar-benar diakui kemerdekaannya
• Pembentukan Panitia Pusat sebagai wakil Indonesia di
Luar Negeri
• Panitia Pusat yang diketuai H. Agus Salim punya peranan
penting dalam upaya diplomasi agar kemerdekaan RI bisa
diakui. H. Agus Salim gencar mengenalkan Indonesia ke
luar negeri, dari Kairo H. Agus Salim meneruskan misinya
ke Suriah, Transyordania, Irak, dan Lebanon. Untuk
mengenalkan Indonesia ke negara Arab dan Yaman
dilanjutkan oleh H. Rasyidi
• Kunjungan yang dilakukan Sutan Syahrir dan Soekarno ke
Mesir
• Kunjungan ini merupakan penghargaan dan ucapan
terimakasih Indonesia kepada Mesir yang sudah
mendorong negara-negara di Arab untuk membantu
perjuangan Indonesia dalam mendapatkan kemerdekaan
Peran Mesir dalam Mendukung Kemerdekaan RI
• Peran dari organisasi Al-Ikhwan Al-Muslimun yang dipimpin Syaikh
Hasan Al-Banna
• Aksi pemuda Mesir yang berdemo di Kedubes Belanda di Kairo
• Mengirim delegasi Mesir (Abdul Mun’im) ke Yogyakarta
• Mesir mendorong agar Liga Arab mengakui kemerdekaan RI (18 Nov
1946)
• Ditandatanganinya perjanjian persahabatan antara RI (H. Agus
Salim) dan Mesir (Fahmi Nokrasyi Pasha) (10 Juni 1947)
• Menteri LN Mesir dibawah kabinet Ahmad Kasyabah Pasha
mengirim nota resmi ke Belanda yang berisi permintaan dari Mesir
agar Belanda bersedia menghentikan aksinya di Indonesia
• Aksi pemboikotan oleh para buruh di pelabuhan
Port Said dan Terusan Suez terhadap kapal-kapal
Belanda
• Rapat Umum oleh organisasi dan parpol di Mesir.
Pada rapat umum tersebut juga dihadiri Presiden
Habib Burguiba dari Tunisia, dan pemipin Maroko
Allal Al-Fassi. Resolusi yang dihasilkan dalam
rapat tersebut adalah:
– Pemboikotan barang-barang buatan Belanda,
diseluruh Negara Negara Arab
– Pemutusan hubungan diplomatik antara negara-
negara Arab dan Belanda
– Penutupan pelabuhan dan lapangan terbang di
wilayah Arab terhadap kapal dan pesawat Belanda
– Pembentukan perangkatan kesehatan untuk
menolong korban Agresi Belanda
Pengakuan India terhadap
Kemerdekaan RI
– Sebab-Sebab India Memberi Pengakuan
Kemerdekaan RI
• Persamaan Kebudyaaan (Hindu-Budha)
• Persamaan nasib (sama-sama dijajah atau
sama-sama ingin merdeka)
• Hubungan dekat antara pemimpin negara
(Nehru dan Moh. Hatta) (Feb 1927)
Proses Indonesia Mendapatkan Kedaulatan dari India
• Semangat dari Para Pelajar Indonesia yang ada di India
• Dibentuknya PPII (Persatuan Putera Indonesia di India). Tujuan
dibentuknya PPII adalah membela proklamasi negara dengan
mendesak para pemimpin India untuk mengakui Indonesia
sebagai negara yang berdiri dan berdaulat. Tugas dari PPII
adalah :
– Meyakinkan pemimpin India
– Membentuk Balai Penerangan (Indonesia Information Service) 9 Juni
1946
– Tugasnya : Menyiarkan, membuat buletin, serta brosur-brosur
dalam bahasa Inggris, Urdu, dan Indonesia tentang segala sesuatu
yang terjadi di Indonesia yang kemudian dilanjutkan ke media massa
dan pers di India dan nantinya dapat diteruska ke perwakilan India
yang ada di London
– Bekerjasama dengan Persatuan Pemuda Indonesia (PPI) yang
anggota 700 pelaut Indonesia yang bekerja di kapal-kapal Belanda
untuk melakukan aksi mogok
• Diplomasi Sutan Sjahrir
– Sutan Sjahrir mengadakan perjanjian bantuan
Indonesia kepada India (18 Mei 1946). Indonesia
diwakili Sutan Sjahrir dan India oleh K.L Punjabi.
Pengiriman padi ini terjadi pada 20 Agustus 1946
di pelabuhan (Cirebon, Probolinggo, dan
Banyuwangi). Dari tindakana ini P.M Nehru
mengundang Sjahrir dan Moh. Hatta ke New Delhi
untuk menghadiri Konferensi Inter Asian
– Dalam Konferensi “Inter Asian Relation” (23
Maret-2 April 1947). Sjahrir berpidato yang isinya :
(1) Politik Luar Negeri Indonesia (Bebas-Aktif); (2)
Bangsa-bangsa Asia harus bersatu demi
kepentingan bersama; (3) Menjalin persahabatan
dengan bangsa lain
• Diplomasi Moh. Hatta
– Moh. Hatta bertemu dengan P.M Nehru untuk
meminta bantuan senjata. Akan tetapi keinginan
ini tidak bisa dikabulkan oleh Nehru karena
persenjataan India di pegang oleh Inggris.
– Peran India dalam Mendukung Kemerdekaan RI
• Mengirim obat-obatan ke Indonesia (tindakan
balasan atas bantuan Indonesia yang telah
mengirim 500.000 ton padi ke India)
• 31 Juli 1947 India dan Australia mengajukan
masalah Indonesia-Belanda ke DK PBB. Akibat
dari tindakan India dan Australia, PBB
mengeluarkan resolusi (1 Agustus 1947) untuk
menghentikan pertikaian antara Indonesia
dan Belanda melalui arbitrase
• Diadakannya Konferensi Asia di New Delhi (20-25 Januari
1949). Konferensi ini dihadiri oleh negara-negara asia,
seperti: Pakistan, Afganistan, Libanon, Suriah,Saudi
Arabia, Philipina, India, Myanmar,Yaman dan Irak.
• Delegasi Afrika berasal dari Mesir dan Ethiopia.
Konferensi ini juga dihadiri utusan dari Australia, sedang
Indonesia dalam ini diwakili oleh Dr. Sudarsono. Negara
peninjau dari Cina, Nepal, Selandia Baru dan Thailand.
Resolusi yang dihasilkan mengenai masalah Indonesia
adalah sebagai berikut:
– Pengembalian pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta
– Pembentukan Pemerintah ad interim yang mempunyai
kemerdekaan dalam politik luar negeri, sebelum tanggal 15
Maret 1949
– Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia
– Penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia Serikat
paling lambat 1 Januari 1950.
Pengakuan Australia terhadap
Kemerdekaan RI
• 3.1 Sebab-sebab Australia mengakui kemerdekaan RI
• a. Hubungan baik antara Australia dan Indonesia yang dimulai
semenjak penjajahan Jepang di Indonesia
Hubungan ini dimulai ketika dulu banyak para buruh kapal dan perwira
kapal dari Indonesia yang dibawa Belanda ke Australia, para pekerja
dari Indonesia ini kemudian berhubungan kontak dengan Seamen’s
Union In Sydney (Asosiasi Pekerja), asosiasi tersebut terkejut melihat
diskriminasi yang terjadi antara buruh kapal dan perwira kapal,
asosiasi tersebut memberi tahu pekerja Indonesia bahwa mereka
bekerja di Australia yang dihormati hak-haknya sebagai pekerja serta
memiliki hak untuk protes. Diskriminasi yang tejadi :
– Buruh kapal bekerja di lingkungan yang jelek dan gaji sangat minim
– Perwira kapal gaji layak seperti orang eropa, kerja di lingkungan yang
bagus
• b. Persamaan tujuan yakni sama-sama ingin menyingkirkan atau
mengusir Jepang
Proses Indonesia mendapatkan kedaulatan dari Austaralia
• Peran tawanan Belanda (Indonesia) yang dibawa
ke Australia
Para tawanan tersebut memberitahu maksud dan
tujuan Belanda datang ke Australia (kapal
Belanda yang datang ke Australia disiapkan untuk
membawa senjata dan amunisi untuk
menggempur Indonesia) kepada salah satu buruh
yang bekerja di pelabuhan. Laporan dari salah
satu buruh tersebut nantinya akan diteruskan
kepada Queensland Trades and Labor Council dan
Waterside Workers Federation (WWF).
• Peristiwa Black Armada
– Peristiwa Black Armada dimulai ketika buruh
pelabuhan asal Indonesia dipemukiman
Woolloomooloo mendengar kabar tentang
proklamasi Indonesia.
– Salah seorang buruh dikapal Belanda bernama
Tukliwon (20 tahun) menyampaikan kemerdekaan
Indonesia pada rekan-rekannya sesama buruh dan
berjanji memberi dukungan.
• Kunjungan Sutan Syahrir ke Australia (1945)
– Kunjungan ini dilakukan karena Australia mendukung RI
dengan aksi pemboikotan yang dilakukan buruh di
Australia. Sutan Syahrir berpidato kepada masyarakat
Australia yang mengatakan Australia adalah teman. Sutan
Syahrir juga mengatakan kesuksesan Australia memukul
mundur Jepang di sejumlah wilayah dikawasan Pasifik
dalam Perang Dunia II.
• Aksi pemboikotan terhadap 6 kapal Belanda
dipelabuhan Brisbane (24 setember 1945)
• Peran organisasi Indonesia Political Exile Association
yang menghimbau serikat buruh untuk melancarkan
pemboikotan terhadap semua kapal Belanda.
• Peran CENKIM (Central Komite Indonesia Merdeka)
– CENKIM adalah organisasi yang didirikan di Australia oleh
para tokoh politik yang pernah diasingkan Belanda ke Digul
:
• Aksi sebelum 1945: turun ke jalan besar di Melbourne dengan
berteriak “Long Live the Republic of Indonesia “ aksi ini diikuti juga
oleh tentara Australia.
• Aksi setelah 1945: anggota dari CENKIM (M.Bondan) mendengar
berita tentang Belanda yang melanggar perjanjian Linggarjati dan
melakukan Ag
• resi Militer I. Istri dari M. Bondan (Molly yang merupakan
seseorang wanita Australia) menulis ulang berita tersebut dalam
bahasa Inggris dan memberikannya pada pers Australia. Berita
tersebut akhirnya tersebar di Australia dan akhirnya Australia
membawa kasus Indonesia dan Belanda ke PBB.
Peranan Australia dalam mendukung kemerdekaan RI
• Inisiatif partai komunis Australia (ACP) dan pimpinan komunis dari serikat buruh
perairan Australia pada 20 September 1945 diseluruh pelabuhan Australia
melarang pemuatan atas semua kapal belanda yang mau ke Indonesia.
• Tanggal 26 September 1945 Dewan Federasi memutuskan pemogokan menyeluruh
terhadap semua kapal Belanda di Australia.
• Tanggal 28 September 1945 pekerja pelabuhan di Sydney menggelar aksi unjuk
rasa di depan kantor kapal Belanda dan kantor diplomatik Belanda dan memasang
sepanduk berisi desakan agar Belanda meninggalkan Indonesia (Hands off
Indonesia)
• Oktober 1945 Australia memfasilitasi kembalinya lebih dari 1400 para tawanan
perang Belanda asal Indonesia yang ada di Australia ke tanah air menggunakan
kapal kargo dari pelabuhan Sydney
• 31 Juli 1997 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia dan Belanda ke
PBB
• 12 Agustus 1947 Australia behasil meyakinkan PBB bahwa Indonesia punya
kedudukan sederajat dalam persangketaan Indonesia dan Belanda
• 25 Agustus 1947 Australia menjadi wakil Indonesia dalam KTN
Pengakuan PBB terhadap
Kemerdekaan RI
• 4.1 Kontak Indonesia dengan PBB
• Kontak Indonesia dengan PBB dimulai setelah India dan Australia
mengajukan masalah Indonesia dan Belanda untuk dimasukkan dalam
agenda Dewan Keamanan PBB pada tanggal 31 Juli 1947. Usulan ini
ternyata diterima dan pada tanggal 1 Agustus 1947 DK PBB mengeluarkan
resolusi yang mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan tembak
menembak, menyelesaikan pertikaian melalui arbitrase atau dengan cara
damai yang lain. Menindaklanjuti ajakan PBB maka Indonesia mengutus
Sutan Syahrir untuk menhadiri sidang DK PBB. Tanggal 14 Agustus 1947
Sutan Syahrir menyampaikan beberapa hal :
• Pengajuan usul agar Belanda menarik pasukannya dari Indonesia.
Menurutnya perundingan akan sulit dilakukan jika salah satu pihak masih
menghadapkan pistolnya kepada pihak kedua
• Untuk mengakhiri berbagai pelanggaran dan menghentikan pertempuran
perlu dibentuk komisi pengawas
Peran PBB dalam mendukung kemerdekaan RI
• Peran PBB ditunjukkan dengan beberapa hal,
diantaranya:
– Pada tanggal 1 Agustus 1947 DK PBB mengeluarkan
resolusi yang mengajak kedua belah pihak untuk
menghentikan tembak menembak, menyelesaikan
pertikaian melalui arbitrase atau dengan cara damai yang
lain
– Pada tanggal 4 Agustus 1947 DK PBB mengeluarkan
perintah kepada Belanda dan Indonesia untuk
menghentikan permusuhan diantara mereka dan aksi
tembak menembak
– Pada tanggal 7 Agustus 1947 DK PBB mulai membahas
masalah Indonesia dan Belanda dalam agendanya
– Pada tanggal 25 Agustus 1947 DK PBB menerima usul
AS tentang pembentukan pembentukan Komisi Jasa-
Jasa Baik (Committee of Good Offices) untuk
membantu menyelesaikan pertikaian Indonesia-
Belanda. Komisi inilah yang kemudian dikenal dengan
Komisi Tiga Negara (KTN), yang terdiri atas:
– Australia (diwakili oleh Richard C. Kirby), atas pilihan
Indonesia
– Belgia (diwakili oleh Paul Van Zeeland), atas pilihan
Belanda
– Amerika Serikat (diwakili oleh Dr. Frank Porter
Graham), atas pilihan Australia dan Belgia.
Pada tanggal 28 Januari 1949 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang
disampaikan kepada Indonesia dan Belanda sebagai berikut.
a. Mendesak Belanda untuk segera dan sungguh-sungguh menghentikan seluruh
operasi militernya dan mendesak pemerintah RI untuk memerintahkan kesatuan-
kesatuan gerilya supaya segera menghentikan aksi gerilya mereka.
b. Mendesak Belanda untuk membebaskan dengan segera tanpa syarat Presiden dan
Wakil Presiden beserta tawanan politik yang ditahan sejak 17 Desember 1948 di
wilayah RI; pengembalian pemerintahan RI ke Yogyakarta dan membantu
pengembalian pegawai-pegawai RI ke Yogyakarta agar mereka dapat menjalankan
tugasnya dalam suasana yang benar-benar bebas.
c. Menganjurkan agar RI dan Belanda membuka kembali perundingan atas dasar
persetujuan Linggarjati dan Renville, dan terutama berdasarkan pembentukan suatu
pemerintah ad interim federal paling lambat tanggal 15 Maret 1949, Pemilihan untuk
Dewan Pembuatan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Serikat selambat-
Iambatnya pada tanggal l Juli 1949.
d. Sebagai tambahan dari putusan Dewan Keamanan, Komisi Tiga Negara diubah
menjadi UNCI (United Nations Commission for Indonesia = Komisi PBB untuk Indonesia
dengan kekuasaan yang lebih besar dari KTN. UNCI berhak mengambil keputusan yang
mengikat berdasarkan suara Mayoritas. Anggota UNCI terdiri dari: Merle Cochran (AS),
Critchley (Australia), dan Harremans (Belgia). Tugas UNCI adalah membantu
melancarkan perundingan-perundingan untuk mengurus pengembalian kekuasaan
pemerintah Republik; untuk mengamati pemilihan dan berhak memajukan usul-usul
mengenai berbagai hal yang dapat membantu tercapainya penyelesaian.
• Indonesia menjadi anggota PBB pada tanggal
28 September 1950
KMB dan Pengakuan Belanda
terhadap Kemerdekaan RI
• 5.1 Pengertian
• Konferensi Meja Bundar adalah konferensi yang
dilakukan oleh Belanda dan Indonesia di Den
Haag Belanda pada tanggal 23 Agustus 1949 – 2
November 1949 yang terjadi di gedung perlemen
Belanda.
• 5.2 Latar Belakang KMB
• Kegagalan dari usaha Belanda untuk meredam
kemerdekaan Indonesia dengan kekerasan
• Tindak lanjut dari semua perundingan yang
pernah dilakukan Indonesia dengan Belanda
• 5.3 Tujuan
• Untuk memperoleh pengakuan kedaulatan
dari Belanda
• Untuk menyelesaikan sengketa antara
Indonesia-Belanda
• Untuk menjadikan negara Indonesia yang
benar-benar merdeka dan bebas dari penjajah
• 5.4 Pembentukan Perwakilan Indonesia dan Peserta yang Hadir
pada KMB
• a. Pembentukan Perwakilan Indonesia pada KMB
• Pada tanggal 4 agustus 1949 pemerintahan RI menyusun delegasi
untuk menghadiri KMB yang terdiri dari :
• Ketua : Moh. Hatta
• Anggota: - Mr. Moh Roem
• - Prof. Dr. Soepomo
• - dr. J. Leimina
• - Mr. Ali. S
• - Mr. Suyono Hadinoto
• - Dr. Sumitro Djojohadikusumo
• - Mr. Abdul Karim
• - Kolonel T.B. Simatupang
• - Dr. Muwardi
b. Peserta yang hadir dalam KMB
- Indonesia (Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof. Dr. Soepomo)
- BFO (Sultan Hamid II)
- Belanda (Mr. Van Marseveen)
- UNCI (Chritcley)
5.5 Hasil KMB
• Belanda mengakui RIS sebagai negara merdeka dan
berdaulat
• Pengakuan kedaulatan selambat – lambatnya tanggal 30
Desember 1949
• Masalah Irian Barat diadakan pada perundingan lagi dalam
waktu 1 tahun
• Antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan
Uni Indonesia Belanda yang di kepalai Raja Belanda
• Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dan beberapa
korvet akan di serahkan ke RIS
• Tentara Belanda ditarik mundur dan tentara KNIL
dibubarkan dengan catatan para anggota yang diperlukan
dimasukkan dalam kesatuan TNI
• 5.6 Dampak KMB
• Positif:
– Belanda mengakui Indonesia (Penyerahan Kedaulatan)
– Konflik Belanda dan Indonesia dapat segera diakhiri
dan pembangunan dapat segera dimulai
• Negatif:
– Irian Barat belum menjadi bagian dari Indonesia
(menjadi bagian Indonesia kembali pada tahun 1969)
– Alasan Belanda menunda penyerahan Irian Barat:
– Irian Barat kaya akan bahan tambang
– Irian Barat akan dijadikan sebagai basis penyebaran
agama Kristen di wilayah Asia Pasifik
– Menjaga kehormatan Belanda di mata dunia
– Irian Barat ingin dijadikan negara boneka Belanda
• 5.7 Penyerahan Kedaulatan RI
• Setelah KMB dilaksanakan dilakukan
penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada
Indonesia di 2 tempat pada tanggal 27 Desember
1949. Pada tanggal 23 Desember 1949 wakil dari
Indonesia berangkat ke Belanda
• Belanda
– Penyerahan kedaulatan di Belanda terjadi di ruang takhta
Amsterdam
– Wakil dari Indonesia: Moh. Hatta
– Wakil dari Belanda: Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr.
Willem Dress, dan Menteri Seberang Lautan Mr. A.M.J. A.
Sassen
• Indonesia
– Wakil dari Indonesia: Sultan Hamengkubuwono IX
– Wakil dari Belanda: A.H.J Lovink

More Related Content

What's hot

Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia
Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian DuniaPeran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia
Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian DuniaQorry Annisya
 
Pertempuran Ambarawa
Pertempuran AmbarawaPertempuran Ambarawa
Pertempuran AmbarawaLusiana Diyan
 
Jepang Kalah Dengan Sekutu
Jepang Kalah Dengan SekutuJepang Kalah Dengan Sekutu
Jepang Kalah Dengan SekutuMika29893
 
3. PERAN AKTIF BANGSA INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx
3. PERAN AKTIF BANGSA  INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx3. PERAN AKTIF BANGSA  INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx
3. PERAN AKTIF BANGSA INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptxRafaGibraltar1
 
Ppt sejarah minat persenjataan
Ppt sejarah minat persenjataan Ppt sejarah minat persenjataan
Ppt sejarah minat persenjataan MelizaCahya
 
Sejarah kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia
Sejarah kedatangan Bangsa Portugis ke IndonesiaSejarah kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia
Sejarah kedatangan Bangsa Portugis ke IndonesiaNicholas Farrell Wijaya
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5Stefanus Raditya
 
Politik Etis
Politik EtisPolitik Etis
Politik EtisNaufal AR
 
Pengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptx
Pengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptxPengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptx
Pengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptxIlhamBayuUmboh
 
Sejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalSejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalAdien Amelia
 
Partai nasional indonesia
Partai nasional indonesiaPartai nasional indonesia
Partai nasional indonesiaNisa Ghaisani
 
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanPPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanRayse Aulia
 
nato, seato, anzus, cento, pakta warsawa
nato, seato, anzus, cento, pakta warsawanato, seato, anzus, cento, pakta warsawa
nato, seato, anzus, cento, pakta warsawaadhy_sama
 
Tirani Matahari Terbit
Tirani Matahari TerbitTirani Matahari Terbit
Tirani Matahari Terbitmunawwabinta
 
Proklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesiaProklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesiaSindhu Rizky
 

What's hot (20)

Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia
Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian DuniaPeran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia
Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia
 
Pertempuran Ambarawa
Pertempuran AmbarawaPertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa
 
Jepang Kalah Dengan Sekutu
Jepang Kalah Dengan SekutuJepang Kalah Dengan Sekutu
Jepang Kalah Dengan Sekutu
 
3. PERAN AKTIF BANGSA INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx
3. PERAN AKTIF BANGSA  INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx3. PERAN AKTIF BANGSA  INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx
3. PERAN AKTIF BANGSA INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx
 
Ppt sejarah minat persenjataan
Ppt sejarah minat persenjataan Ppt sejarah minat persenjataan
Ppt sejarah minat persenjataan
 
Sejarah kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia
Sejarah kedatangan Bangsa Portugis ke IndonesiaSejarah kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia
Sejarah kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 
Revolusi Nasional Indonesia
Revolusi Nasional IndonesiaRevolusi Nasional Indonesia
Revolusi Nasional Indonesia
 
Politik Etis
Politik EtisPolitik Etis
Politik Etis
 
Perjanjian Linggarjati
Perjanjian LinggarjatiPerjanjian Linggarjati
Perjanjian Linggarjati
 
Pengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptx
Pengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptxPengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptx
Pengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI.pptx
 
Ppki
PpkiPpki
Ppki
 
Pertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawaPertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawa
 
Sejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalSejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi Regional
 
Partai nasional indonesia
Partai nasional indonesiaPartai nasional indonesia
Partai nasional indonesia
 
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanPPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
 
nato, seato, anzus, cento, pakta warsawa
nato, seato, anzus, cento, pakta warsawanato, seato, anzus, cento, pakta warsawa
nato, seato, anzus, cento, pakta warsawa
 
Rama PPT
Rama PPTRama PPT
Rama PPT
 
Tirani Matahari Terbit
Tirani Matahari TerbitTirani Matahari Terbit
Tirani Matahari Terbit
 
Proklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesiaProklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesia
 

Similar to RI Merdeka

RESPON INDIA DAN AUSTRALIA TERHADAP KEMERDEKAAN INDONESIA.pptx
RESPON INDIA DAN AUSTRALIA TERHADAP KEMERDEKAAN INDONESIA.pptxRESPON INDIA DAN AUSTRALIA TERHADAP KEMERDEKAAN INDONESIA.pptx
RESPON INDIA DAN AUSTRALIA TERHADAP KEMERDEKAAN INDONESIA.pptxGalihSumekar1
 
Sejarah kemerdekaan indonesia
Sejarah kemerdekaan indonesia Sejarah kemerdekaan indonesia
Sejarah kemerdekaan indonesia kilangkilung
 
respon-internasional-terhadap-proklamasi-2.pptx
respon-internasional-terhadap-proklamasi-2.pptxrespon-internasional-terhadap-proklamasi-2.pptx
respon-internasional-terhadap-proklamasi-2.pptxTututHardianti
 
Sejarah pengakuan kedaulatan indonesia dari negaraResponMesir.pptx
Sejarah pengakuan kedaulatan indonesia dari negaraResponMesir.pptxSejarah pengakuan kedaulatan indonesia dari negaraResponMesir.pptx
Sejarah pengakuan kedaulatan indonesia dari negaraResponMesir.pptxisembelsianipar83
 
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptxBAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptxbandalam2
 
4. PPT IPS kls 9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptx
4. PPT IPS kls  9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptx4. PPT IPS kls  9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptx
4. PPT IPS kls 9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptxranranagustian48
 
Pertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ips
Pertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ipsPertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ips
Pertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ipsHerisambas
 
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptxIPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptxhildakurniasari
 
Usaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan Indonesia
Usaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan IndonesiaUsaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan Indonesia
Usaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan IndonesiaNiken Halimy
 
Usaha usaha mempertahankan negara kesatuan
Usaha usaha mempertahankan negara kesatuanUsaha usaha mempertahankan negara kesatuan
Usaha usaha mempertahankan negara kesatuanFransiskus Kevin
 
Pengakuan Kemerdekaan Indonesia.pptx
Pengakuan Kemerdekaan Indonesia.pptxPengakuan Kemerdekaan Indonesia.pptx
Pengakuan Kemerdekaan Indonesia.pptxFitriSafriaton2
 
PW_Kemerdekaan.ppt
PW_Kemerdekaan.pptPW_Kemerdekaan.ppt
PW_Kemerdekaan.ppthamamunbi
 
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesiaIPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesiaWukirAsh
 
BAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIA
BAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIABAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIA
BAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIAPurwoAdiWicaksono
 
Tugas kelompok sejarah kel vi - demokrasi terpimpin dan papua barat
Tugas kelompok sejarah   kel vi - demokrasi terpimpin dan papua baratTugas kelompok sejarah   kel vi - demokrasi terpimpin dan papua barat
Tugas kelompok sejarah kel vi - demokrasi terpimpin dan papua baratIsna Nina Bobo
 
Ips bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaan
Ips bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaanIps bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaan
Ips bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaanayuni saviranti
 
Bab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan PancasilaBab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan Pancasilayudikrismen1
 

Similar to RI Merdeka (20)

Respon internasional
Respon internasionalRespon internasional
Respon internasional
 
RESPON INDIA DAN AUSTRALIA TERHADAP KEMERDEKAAN INDONESIA.pptx
RESPON INDIA DAN AUSTRALIA TERHADAP KEMERDEKAAN INDONESIA.pptxRESPON INDIA DAN AUSTRALIA TERHADAP KEMERDEKAAN INDONESIA.pptx
RESPON INDIA DAN AUSTRALIA TERHADAP KEMERDEKAAN INDONESIA.pptx
 
Sejarah kemerdekaan indonesia
Sejarah kemerdekaan indonesia Sejarah kemerdekaan indonesia
Sejarah kemerdekaan indonesia
 
respon-internasional-terhadap-proklamasi-2.pptx
respon-internasional-terhadap-proklamasi-2.pptxrespon-internasional-terhadap-proklamasi-2.pptx
respon-internasional-terhadap-proklamasi-2.pptx
 
Sejarah pengakuan kedaulatan indonesia dari negaraResponMesir.pptx
Sejarah pengakuan kedaulatan indonesia dari negaraResponMesir.pptxSejarah pengakuan kedaulatan indonesia dari negaraResponMesir.pptx
Sejarah pengakuan kedaulatan indonesia dari negaraResponMesir.pptx
 
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptxBAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
 
4. PPT IPS kls 9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptx
4. PPT IPS kls  9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptx4. PPT IPS kls  9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptx
4. PPT IPS kls 9 K13 BAB 4 Kemerdekaan sd Reformasi.pptx
 
Pertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ips
Pertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ipsPertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ips
Pertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ips
 
03 Pepera
03 Pepera03 Pepera
03 Pepera
 
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptxIPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
IPS_Kelas_9 kemerdekaan dan reformasi.pptx
 
Usaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan Indonesia
Usaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan IndonesiaUsaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan Indonesia
Usaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan Indonesia
 
Perang kemerdekaan
Perang kemerdekaanPerang kemerdekaan
Perang kemerdekaan
 
Usaha usaha mempertahankan negara kesatuan
Usaha usaha mempertahankan negara kesatuanUsaha usaha mempertahankan negara kesatuan
Usaha usaha mempertahankan negara kesatuan
 
Pengakuan Kemerdekaan Indonesia.pptx
Pengakuan Kemerdekaan Indonesia.pptxPengakuan Kemerdekaan Indonesia.pptx
Pengakuan Kemerdekaan Indonesia.pptx
 
PW_Kemerdekaan.ppt
PW_Kemerdekaan.pptPW_Kemerdekaan.ppt
PW_Kemerdekaan.ppt
 
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesiaIPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
 
BAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIA
BAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIABAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIA
BAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIA
 
Tugas kelompok sejarah kel vi - demokrasi terpimpin dan papua barat
Tugas kelompok sejarah   kel vi - demokrasi terpimpin dan papua baratTugas kelompok sejarah   kel vi - demokrasi terpimpin dan papua barat
Tugas kelompok sejarah kel vi - demokrasi terpimpin dan papua barat
 
Ips bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaan
Ips bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaanIps bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaan
Ips bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaan
 
Bab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan PancasilaBab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan Pancasila
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 

RI Merdeka

  • 1. RESPON INTERNASIONAL TERHADAP KEMERDEKAAN RI Pengakuan Mesir terhadap Kemerdekaan RI •Sebab-Sebab Mesir Memberi Pengakuan Kemerdekaan RI 1. Persamaan Agama 2. Banyaknya masyarakat Indonesia yang menuntut ilmu di Mesir 3. Banyaknya masyarakat Indonesia yang bekerja di Mesir 4. Banyaknya masyarakat Indonesia yang melakukan haji di Arab
  • 2. Proses Indonesia Mendapatkan Kedaulatan dari Mesir • Peranan Mahasiswa-Mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir (Univ. Al-Ahar, Kairo dan Zain Hassan), Irak (Univ. Imron Rosyidi), dan di negara Arab lainnya • Peranan Mahasiswa ditunjukkan dengan menanamkan bibit kemerdekaan melalui media massa yang ada di Arab • Delegasi Indonesia pertama RI di Mesir (7 April 1946) • Utusan pertama Indnesia yang mengunjungi Mesir adalah Suwandi. Suwandi datang ke Mesir untuk menyampaikan rasa terimakasih Indonesia karena Liga Arab memberi dukungan pada kemerdekaan RI dan akan tetap memberi dukungan sampai RI benar-benar diakui kemerdekaannya
  • 3. • Pembentukan Panitia Pusat sebagai wakil Indonesia di Luar Negeri • Panitia Pusat yang diketuai H. Agus Salim punya peranan penting dalam upaya diplomasi agar kemerdekaan RI bisa diakui. H. Agus Salim gencar mengenalkan Indonesia ke luar negeri, dari Kairo H. Agus Salim meneruskan misinya ke Suriah, Transyordania, Irak, dan Lebanon. Untuk mengenalkan Indonesia ke negara Arab dan Yaman dilanjutkan oleh H. Rasyidi • Kunjungan yang dilakukan Sutan Syahrir dan Soekarno ke Mesir • Kunjungan ini merupakan penghargaan dan ucapan terimakasih Indonesia kepada Mesir yang sudah mendorong negara-negara di Arab untuk membantu perjuangan Indonesia dalam mendapatkan kemerdekaan
  • 4. Peran Mesir dalam Mendukung Kemerdekaan RI • Peran dari organisasi Al-Ikhwan Al-Muslimun yang dipimpin Syaikh Hasan Al-Banna • Aksi pemuda Mesir yang berdemo di Kedubes Belanda di Kairo • Mengirim delegasi Mesir (Abdul Mun’im) ke Yogyakarta • Mesir mendorong agar Liga Arab mengakui kemerdekaan RI (18 Nov 1946) • Ditandatanganinya perjanjian persahabatan antara RI (H. Agus Salim) dan Mesir (Fahmi Nokrasyi Pasha) (10 Juni 1947) • Menteri LN Mesir dibawah kabinet Ahmad Kasyabah Pasha mengirim nota resmi ke Belanda yang berisi permintaan dari Mesir agar Belanda bersedia menghentikan aksinya di Indonesia
  • 5. • Aksi pemboikotan oleh para buruh di pelabuhan Port Said dan Terusan Suez terhadap kapal-kapal Belanda • Rapat Umum oleh organisasi dan parpol di Mesir. Pada rapat umum tersebut juga dihadiri Presiden Habib Burguiba dari Tunisia, dan pemipin Maroko Allal Al-Fassi. Resolusi yang dihasilkan dalam rapat tersebut adalah: – Pemboikotan barang-barang buatan Belanda, diseluruh Negara Negara Arab – Pemutusan hubungan diplomatik antara negara- negara Arab dan Belanda – Penutupan pelabuhan dan lapangan terbang di wilayah Arab terhadap kapal dan pesawat Belanda – Pembentukan perangkatan kesehatan untuk menolong korban Agresi Belanda
  • 6.
  • 7. Pengakuan India terhadap Kemerdekaan RI – Sebab-Sebab India Memberi Pengakuan Kemerdekaan RI • Persamaan Kebudyaaan (Hindu-Budha) • Persamaan nasib (sama-sama dijajah atau sama-sama ingin merdeka) • Hubungan dekat antara pemimpin negara (Nehru dan Moh. Hatta) (Feb 1927)
  • 8. Proses Indonesia Mendapatkan Kedaulatan dari India • Semangat dari Para Pelajar Indonesia yang ada di India • Dibentuknya PPII (Persatuan Putera Indonesia di India). Tujuan dibentuknya PPII adalah membela proklamasi negara dengan mendesak para pemimpin India untuk mengakui Indonesia sebagai negara yang berdiri dan berdaulat. Tugas dari PPII adalah : – Meyakinkan pemimpin India – Membentuk Balai Penerangan (Indonesia Information Service) 9 Juni 1946 – Tugasnya : Menyiarkan, membuat buletin, serta brosur-brosur dalam bahasa Inggris, Urdu, dan Indonesia tentang segala sesuatu yang terjadi di Indonesia yang kemudian dilanjutkan ke media massa dan pers di India dan nantinya dapat diteruska ke perwakilan India yang ada di London – Bekerjasama dengan Persatuan Pemuda Indonesia (PPI) yang anggota 700 pelaut Indonesia yang bekerja di kapal-kapal Belanda untuk melakukan aksi mogok
  • 9. • Diplomasi Sutan Sjahrir – Sutan Sjahrir mengadakan perjanjian bantuan Indonesia kepada India (18 Mei 1946). Indonesia diwakili Sutan Sjahrir dan India oleh K.L Punjabi. Pengiriman padi ini terjadi pada 20 Agustus 1946 di pelabuhan (Cirebon, Probolinggo, dan Banyuwangi). Dari tindakana ini P.M Nehru mengundang Sjahrir dan Moh. Hatta ke New Delhi untuk menghadiri Konferensi Inter Asian – Dalam Konferensi “Inter Asian Relation” (23 Maret-2 April 1947). Sjahrir berpidato yang isinya : (1) Politik Luar Negeri Indonesia (Bebas-Aktif); (2) Bangsa-bangsa Asia harus bersatu demi kepentingan bersama; (3) Menjalin persahabatan dengan bangsa lain
  • 10. • Diplomasi Moh. Hatta – Moh. Hatta bertemu dengan P.M Nehru untuk meminta bantuan senjata. Akan tetapi keinginan ini tidak bisa dikabulkan oleh Nehru karena persenjataan India di pegang oleh Inggris.
  • 11. – Peran India dalam Mendukung Kemerdekaan RI • Mengirim obat-obatan ke Indonesia (tindakan balasan atas bantuan Indonesia yang telah mengirim 500.000 ton padi ke India) • 31 Juli 1947 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia-Belanda ke DK PBB. Akibat dari tindakan India dan Australia, PBB mengeluarkan resolusi (1 Agustus 1947) untuk menghentikan pertikaian antara Indonesia dan Belanda melalui arbitrase
  • 12. • Diadakannya Konferensi Asia di New Delhi (20-25 Januari 1949). Konferensi ini dihadiri oleh negara-negara asia, seperti: Pakistan, Afganistan, Libanon, Suriah,Saudi Arabia, Philipina, India, Myanmar,Yaman dan Irak. • Delegasi Afrika berasal dari Mesir dan Ethiopia. Konferensi ini juga dihadiri utusan dari Australia, sedang Indonesia dalam ini diwakili oleh Dr. Sudarsono. Negara peninjau dari Cina, Nepal, Selandia Baru dan Thailand. Resolusi yang dihasilkan mengenai masalah Indonesia adalah sebagai berikut: – Pengembalian pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta – Pembentukan Pemerintah ad interim yang mempunyai kemerdekaan dalam politik luar negeri, sebelum tanggal 15 Maret 1949 – Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia – Penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia Serikat paling lambat 1 Januari 1950.
  • 13.
  • 14. Pengakuan Australia terhadap Kemerdekaan RI • 3.1 Sebab-sebab Australia mengakui kemerdekaan RI • a. Hubungan baik antara Australia dan Indonesia yang dimulai semenjak penjajahan Jepang di Indonesia Hubungan ini dimulai ketika dulu banyak para buruh kapal dan perwira kapal dari Indonesia yang dibawa Belanda ke Australia, para pekerja dari Indonesia ini kemudian berhubungan kontak dengan Seamen’s Union In Sydney (Asosiasi Pekerja), asosiasi tersebut terkejut melihat diskriminasi yang terjadi antara buruh kapal dan perwira kapal, asosiasi tersebut memberi tahu pekerja Indonesia bahwa mereka bekerja di Australia yang dihormati hak-haknya sebagai pekerja serta memiliki hak untuk protes. Diskriminasi yang tejadi : – Buruh kapal bekerja di lingkungan yang jelek dan gaji sangat minim – Perwira kapal gaji layak seperti orang eropa, kerja di lingkungan yang bagus • b. Persamaan tujuan yakni sama-sama ingin menyingkirkan atau mengusir Jepang
  • 15. Proses Indonesia mendapatkan kedaulatan dari Austaralia • Peran tawanan Belanda (Indonesia) yang dibawa ke Australia Para tawanan tersebut memberitahu maksud dan tujuan Belanda datang ke Australia (kapal Belanda yang datang ke Australia disiapkan untuk membawa senjata dan amunisi untuk menggempur Indonesia) kepada salah satu buruh yang bekerja di pelabuhan. Laporan dari salah satu buruh tersebut nantinya akan diteruskan kepada Queensland Trades and Labor Council dan Waterside Workers Federation (WWF).
  • 16. • Peristiwa Black Armada – Peristiwa Black Armada dimulai ketika buruh pelabuhan asal Indonesia dipemukiman Woolloomooloo mendengar kabar tentang proklamasi Indonesia. – Salah seorang buruh dikapal Belanda bernama Tukliwon (20 tahun) menyampaikan kemerdekaan Indonesia pada rekan-rekannya sesama buruh dan berjanji memberi dukungan.
  • 17. • Kunjungan Sutan Syahrir ke Australia (1945) – Kunjungan ini dilakukan karena Australia mendukung RI dengan aksi pemboikotan yang dilakukan buruh di Australia. Sutan Syahrir berpidato kepada masyarakat Australia yang mengatakan Australia adalah teman. Sutan Syahrir juga mengatakan kesuksesan Australia memukul mundur Jepang di sejumlah wilayah dikawasan Pasifik dalam Perang Dunia II. • Aksi pemboikotan terhadap 6 kapal Belanda dipelabuhan Brisbane (24 setember 1945) • Peran organisasi Indonesia Political Exile Association yang menghimbau serikat buruh untuk melancarkan pemboikotan terhadap semua kapal Belanda.
  • 18. • Peran CENKIM (Central Komite Indonesia Merdeka) – CENKIM adalah organisasi yang didirikan di Australia oleh para tokoh politik yang pernah diasingkan Belanda ke Digul : • Aksi sebelum 1945: turun ke jalan besar di Melbourne dengan berteriak “Long Live the Republic of Indonesia “ aksi ini diikuti juga oleh tentara Australia. • Aksi setelah 1945: anggota dari CENKIM (M.Bondan) mendengar berita tentang Belanda yang melanggar perjanjian Linggarjati dan melakukan Ag • resi Militer I. Istri dari M. Bondan (Molly yang merupakan seseorang wanita Australia) menulis ulang berita tersebut dalam bahasa Inggris dan memberikannya pada pers Australia. Berita tersebut akhirnya tersebar di Australia dan akhirnya Australia membawa kasus Indonesia dan Belanda ke PBB.
  • 19. Peranan Australia dalam mendukung kemerdekaan RI • Inisiatif partai komunis Australia (ACP) dan pimpinan komunis dari serikat buruh perairan Australia pada 20 September 1945 diseluruh pelabuhan Australia melarang pemuatan atas semua kapal belanda yang mau ke Indonesia. • Tanggal 26 September 1945 Dewan Federasi memutuskan pemogokan menyeluruh terhadap semua kapal Belanda di Australia. • Tanggal 28 September 1945 pekerja pelabuhan di Sydney menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor kapal Belanda dan kantor diplomatik Belanda dan memasang sepanduk berisi desakan agar Belanda meninggalkan Indonesia (Hands off Indonesia) • Oktober 1945 Australia memfasilitasi kembalinya lebih dari 1400 para tawanan perang Belanda asal Indonesia yang ada di Australia ke tanah air menggunakan kapal kargo dari pelabuhan Sydney • 31 Juli 1997 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia dan Belanda ke PBB • 12 Agustus 1947 Australia behasil meyakinkan PBB bahwa Indonesia punya kedudukan sederajat dalam persangketaan Indonesia dan Belanda • 25 Agustus 1947 Australia menjadi wakil Indonesia dalam KTN
  • 20. Pengakuan PBB terhadap Kemerdekaan RI • 4.1 Kontak Indonesia dengan PBB • Kontak Indonesia dengan PBB dimulai setelah India dan Australia mengajukan masalah Indonesia dan Belanda untuk dimasukkan dalam agenda Dewan Keamanan PBB pada tanggal 31 Juli 1947. Usulan ini ternyata diterima dan pada tanggal 1 Agustus 1947 DK PBB mengeluarkan resolusi yang mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan tembak menembak, menyelesaikan pertikaian melalui arbitrase atau dengan cara damai yang lain. Menindaklanjuti ajakan PBB maka Indonesia mengutus Sutan Syahrir untuk menhadiri sidang DK PBB. Tanggal 14 Agustus 1947 Sutan Syahrir menyampaikan beberapa hal : • Pengajuan usul agar Belanda menarik pasukannya dari Indonesia. Menurutnya perundingan akan sulit dilakukan jika salah satu pihak masih menghadapkan pistolnya kepada pihak kedua • Untuk mengakhiri berbagai pelanggaran dan menghentikan pertempuran perlu dibentuk komisi pengawas
  • 21. Peran PBB dalam mendukung kemerdekaan RI • Peran PBB ditunjukkan dengan beberapa hal, diantaranya: – Pada tanggal 1 Agustus 1947 DK PBB mengeluarkan resolusi yang mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan tembak menembak, menyelesaikan pertikaian melalui arbitrase atau dengan cara damai yang lain – Pada tanggal 4 Agustus 1947 DK PBB mengeluarkan perintah kepada Belanda dan Indonesia untuk menghentikan permusuhan diantara mereka dan aksi tembak menembak – Pada tanggal 7 Agustus 1947 DK PBB mulai membahas masalah Indonesia dan Belanda dalam agendanya
  • 22. – Pada tanggal 25 Agustus 1947 DK PBB menerima usul AS tentang pembentukan pembentukan Komisi Jasa- Jasa Baik (Committee of Good Offices) untuk membantu menyelesaikan pertikaian Indonesia- Belanda. Komisi inilah yang kemudian dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN), yang terdiri atas: – Australia (diwakili oleh Richard C. Kirby), atas pilihan Indonesia – Belgia (diwakili oleh Paul Van Zeeland), atas pilihan Belanda – Amerika Serikat (diwakili oleh Dr. Frank Porter Graham), atas pilihan Australia dan Belgia.
  • 23. Pada tanggal 28 Januari 1949 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang disampaikan kepada Indonesia dan Belanda sebagai berikut. a. Mendesak Belanda untuk segera dan sungguh-sungguh menghentikan seluruh operasi militernya dan mendesak pemerintah RI untuk memerintahkan kesatuan- kesatuan gerilya supaya segera menghentikan aksi gerilya mereka. b. Mendesak Belanda untuk membebaskan dengan segera tanpa syarat Presiden dan Wakil Presiden beserta tawanan politik yang ditahan sejak 17 Desember 1948 di wilayah RI; pengembalian pemerintahan RI ke Yogyakarta dan membantu pengembalian pegawai-pegawai RI ke Yogyakarta agar mereka dapat menjalankan tugasnya dalam suasana yang benar-benar bebas. c. Menganjurkan agar RI dan Belanda membuka kembali perundingan atas dasar persetujuan Linggarjati dan Renville, dan terutama berdasarkan pembentukan suatu pemerintah ad interim federal paling lambat tanggal 15 Maret 1949, Pemilihan untuk Dewan Pembuatan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Serikat selambat- Iambatnya pada tanggal l Juli 1949. d. Sebagai tambahan dari putusan Dewan Keamanan, Komisi Tiga Negara diubah menjadi UNCI (United Nations Commission for Indonesia = Komisi PBB untuk Indonesia dengan kekuasaan yang lebih besar dari KTN. UNCI berhak mengambil keputusan yang mengikat berdasarkan suara Mayoritas. Anggota UNCI terdiri dari: Merle Cochran (AS), Critchley (Australia), dan Harremans (Belgia). Tugas UNCI adalah membantu melancarkan perundingan-perundingan untuk mengurus pengembalian kekuasaan pemerintah Republik; untuk mengamati pemilihan dan berhak memajukan usul-usul mengenai berbagai hal yang dapat membantu tercapainya penyelesaian.
  • 24. • Indonesia menjadi anggota PBB pada tanggal 28 September 1950
  • 25. KMB dan Pengakuan Belanda terhadap Kemerdekaan RI • 5.1 Pengertian • Konferensi Meja Bundar adalah konferensi yang dilakukan oleh Belanda dan Indonesia di Den Haag Belanda pada tanggal 23 Agustus 1949 – 2 November 1949 yang terjadi di gedung perlemen Belanda. • 5.2 Latar Belakang KMB • Kegagalan dari usaha Belanda untuk meredam kemerdekaan Indonesia dengan kekerasan • Tindak lanjut dari semua perundingan yang pernah dilakukan Indonesia dengan Belanda
  • 26. • 5.3 Tujuan • Untuk memperoleh pengakuan kedaulatan dari Belanda • Untuk menyelesaikan sengketa antara Indonesia-Belanda • Untuk menjadikan negara Indonesia yang benar-benar merdeka dan bebas dari penjajah
  • 27. • 5.4 Pembentukan Perwakilan Indonesia dan Peserta yang Hadir pada KMB • a. Pembentukan Perwakilan Indonesia pada KMB • Pada tanggal 4 agustus 1949 pemerintahan RI menyusun delegasi untuk menghadiri KMB yang terdiri dari : • Ketua : Moh. Hatta • Anggota: - Mr. Moh Roem • - Prof. Dr. Soepomo • - dr. J. Leimina • - Mr. Ali. S • - Mr. Suyono Hadinoto • - Dr. Sumitro Djojohadikusumo • - Mr. Abdul Karim • - Kolonel T.B. Simatupang • - Dr. Muwardi b. Peserta yang hadir dalam KMB - Indonesia (Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof. Dr. Soepomo) - BFO (Sultan Hamid II) - Belanda (Mr. Van Marseveen) - UNCI (Chritcley)
  • 28. 5.5 Hasil KMB • Belanda mengakui RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat • Pengakuan kedaulatan selambat – lambatnya tanggal 30 Desember 1949 • Masalah Irian Barat diadakan pada perundingan lagi dalam waktu 1 tahun • Antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia Belanda yang di kepalai Raja Belanda • Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dan beberapa korvet akan di serahkan ke RIS • Tentara Belanda ditarik mundur dan tentara KNIL dibubarkan dengan catatan para anggota yang diperlukan dimasukkan dalam kesatuan TNI
  • 29. • 5.6 Dampak KMB • Positif: – Belanda mengakui Indonesia (Penyerahan Kedaulatan) – Konflik Belanda dan Indonesia dapat segera diakhiri dan pembangunan dapat segera dimulai • Negatif: – Irian Barat belum menjadi bagian dari Indonesia (menjadi bagian Indonesia kembali pada tahun 1969) – Alasan Belanda menunda penyerahan Irian Barat: – Irian Barat kaya akan bahan tambang – Irian Barat akan dijadikan sebagai basis penyebaran agama Kristen di wilayah Asia Pasifik – Menjaga kehormatan Belanda di mata dunia – Irian Barat ingin dijadikan negara boneka Belanda
  • 30. • 5.7 Penyerahan Kedaulatan RI • Setelah KMB dilaksanakan dilakukan penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia di 2 tempat pada tanggal 27 Desember 1949. Pada tanggal 23 Desember 1949 wakil dari Indonesia berangkat ke Belanda • Belanda – Penyerahan kedaulatan di Belanda terjadi di ruang takhta Amsterdam – Wakil dari Indonesia: Moh. Hatta – Wakil dari Belanda: Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Dress, dan Menteri Seberang Lautan Mr. A.M.J. A. Sassen • Indonesia – Wakil dari Indonesia: Sultan Hamengkubuwono IX – Wakil dari Belanda: A.H.J Lovink