Dokumen tersebut menjelaskan struktur dan mekanisme organ reproduksi pria, meliputi penis, glans, uretra, vas deferens, epididymis, testis, skrotum, kelenjar prostat, vesikula seminalis, dan kandung kencing. Juga disebutkan beberapa kelainan yang dapat terjadi pada organ reproduksi pria seperti cryptorchidism, hypospadia, pseudohermaphrodite, dan micro penis.
4. STRUKTUR
1. PENIS berfungsi sebagai alat kopulasi dan sebagai saluran untuk
pembuangan sperma dan air seni. Pada keadaan biasa, penis tergantung
di muka scrotum, sedangkan pada waktu terangsang seksual banyak
darah yang dipompakan ke dalam jaringan erektil tersebut sedangkan
pengeluaran darahnya tertahan. Dengan demikian penis terpompa penuh
dengan darah dan berubah menjadi tegang keras dan besar. Keadaan
seperti ini disebut ereksi. Ereksi dapat terjadi karena rangsangan seksual
dan pada dini hari karena meningkatnya hormon testosteron dan
penuhnya kandung kencing.
2. GLANS adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak
mengandung pembuluh darah dan syaraf. Kulit yang menutupi bagian
glans disebut Foreskin (Preputium). Di beberapa negara memiliki
kebiasaan membersihkan daerah sekitar preputium ini atau yang dikenal
dengan sunat. Sunat dianjurkan karena memudahkan pembersihan penis
sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi, radang dan
beberapa macam kanker.
3. URETRA ( saluran kencing ) yaitu saluran untuk mengeluarkan air
seni juga sebagai tempat lewatnya cairan mani yang mengandung
sperma Mulut uretra adalah awal dari saluran kencing /
uretra.
4. VAS DEFERENS (saluran sperma) yaitu saluran yang menyalurkan
sperma dari testis menuju ke prostat. Vas deferens panjangnya ± 4,5 cm
dengan diameter ± 2,5 mm.
5. 5. EPIDYDIMIS yaitu saluran-saluran yang lebih besar dan
berkelokkelok yang membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang
dihasilkan oleh testis kecil akan berkumpul di Epididymis.
6. TESTIS (pelir) berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma
setiap hari dengan bantuan testosteron. Testis berada di dalam
scrotum, di luar rongga panggul karena pertumbuhan sperma
membutuhkan suhu yang lebih rendah dari pada suhu tubuh.
Sperma yaitu sel yang berbentuk seperti berudu berekor hasil dari
testis yang dikeluarkan saat ejakulasi bersama cairan mani dan bila
bertemu dengan sel telur yang matang akan terjadi pembuahan.
7. SCROTUM adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna
gelap dan berlipat-lipat. Scrotum adalah tempat bergantungnya
testis. Scrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak jauh
testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar
relatif tetap.
8. KELENJAR PROSTAT yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan mani
yang ikut mempengaruhi kesuburan sperma.
9. VESIKULA SEMINALIS, fungsinya hampir sama dengan kelenjar
prostat. Kelenjar prostat dan kelenjar seminalis ini termasuk alat
reproduksi laki-laki bagian dalam.
10. KANDUNG KENCING adalah tempat penampungan sementara air
yang berasal dari ginjal ( air seni )
6. Organ organ lain
Organ-organ yang tidak terkait langsung dengan sistem
reproduksi tetapi letaknya berdekatan dengan organ-organ reproduksi,
antara lain:
Tulang kemaluan terletak di depan kandung kencing.
Rambut kemaluan berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak
langsung menempel pada kulit kemaluan.
Rectum adalah bagian akhir dari usus besar terletak di atas anus.
Rectum adalah tempat yang dilalui oleh kotoran.
Anus adalah tempat mengeluarkan kotoran / faeses.
7. MEKANISME
Testis merupakan tempat pembentukan sel kelamin jantan
(spermatozoa) dan hormon kelamin (testosteron). Pada testis terdapat
pembuluh-pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferus. Pada dinding
tubulus seminiferus terdapat calon-calon sperma (spermagonium). Yang
diploid. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel intersisial yang
menghasilkan hormon testosteron. Selain itu terdapat juga sel yang berfungsi
sebagai penyedia makanan untuk sperma yang disebut sel sertoli.
Saluran reproduksi terdiri dari duktus epididimus, sebagai tempat
pematangan sperma. Selanjutnya terdapat vas diveren sebagai saluran
pengangkut sperma ke vesikula seminalis (kantung sperma). Arah vas
deferen ke atas, kemudian melingkar dan salahsatu ujungnya berakhir pada
kelenjar pospat. Dibelakang kantung kemih saluran ini bersatu membentuk
duktus ejakulatorius pendek yang berakhir di uretra. Uretra dan duktus
ejakulatorius sama-sama berakhir di ujung penis.
8. KELAINAN / GANGGUAN
Ada, organ reproduksi ini juga adakalanya mengalami
gangguan biologi-anatomis. Kelainan ini harusnya diketahui sedini
mungkin agar memungkinkan tindakan operasi atau korektif untuk
minimalisasi efek negatifnya. Adapun jenis gangguan biologis -
anatomis yang sering dijumpai
• Cryptorchidism : buah pelirnya hanya satu atau tidak ada di
dalam kantung pelirnya.
• Hypospadia : lubang keluar sperma/kencing pada laki-laki di
sebelah bawah, biasanya ketika buang air kecil alirannya "tidak
deras."
• Pseudohermaphrodite : bentuk alat kelamin ganda laki-laki dan
perempuan, tetapi tidak sempurna. Vagina tidak sempurna (tidak
memiliki lubang vagina misalnya) atau tidak memiliki vagina.
• Micro penis: penis kecil / tidak berkembang.