SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Genital organ in males
FUNGSI ESENSIIL TERNAK JANTAN Menghasilkan sel-sel spermatozoa yang hidup, aktif dan fertil Mentransfer kepada hewan betina untuk menghasilkan kebuntingan dan keturunan Teknologi IB hanya merupakan modifiksi teknik alami
Organ reproduksi ternak jantan dapat dibagi menjadi 3 bagian: Organ kelamin primer  gonad jantan,  testis / testiculus Kelenjar pelengkap dan sistem saluran Alat kelamin luar (organ kopulatoris  penis)
BAGIAN ORGAN RPR TERNAK JANTAN: Scrotum Testis Epididimis Vas deferens Uretra Ampula Vesica seminalis Prostata Cowper’s gland Penis Preputium
PERBANDINGAN ORGAN REPRODUKSI TERNAK JANTAN Diagram of the reproductive system of the (a) bull; (b) ram; (c) boar; and (d) stallion.
ORGAN REPORD JANTAN DAN FUNGSINYA
TESTISBagian-Bagiannya: Tubuli (duktus) seminiferi Rete testes Vas efferens Kepala (caput) epididimis Badan (corpus) epididimis Ekor (cauda=tail) epididimis
TESTIS Organ rpr jantan  produksi spermatozoa dan hormon Testis berbeda dg ovari: Tinggal di luar rongga tubuh Aktif baru stlh puber Germ cells dalam tubuli seminiferi selalu aktif membelah
Turunnya Testes: Testes turun dari tempat asalnya (dekat kidney) menuju scrotum melalui saluran inguinal Turunnya testes (descend) akibat pengaruh pemendekan gubernaculum serta diatur oleh hormon gonadotropik dan androgen Terjadi pada separo kebuntingan pada ruminansia, seperempat pada babi dan menjelang lahir pada kuda Cryptorchidisme: Unilateral  fertil Bilateral  infertil
MORFOLOGI DAN FUNGSI Testis sapi: panjang 10 – 13 cm, tebal 5 – 6,5 cm, berat 300 – 400 kg. Testes dibungkus oleh tunica vaginalis (jar. Serose perluasan dari peritoneum), bagian luar testes oleh tunica albugenia testes (tdp pembl darah) Di bawah tunica albugenia adalah parenchyma, mrp lapisan fungsional (berwarna kuning dan terbagi dalam segmen-segmen) Di dalam segmen parechyma terdapat tubuli seminiferous  mengandung sel benih dan sel-sel Sertoli (mensekresi hormon androgen binding protein dan inhibin atas pengaruh FSH = follicle stimulating hormone).
Tubuli Seminiferous ,[object Object],   spermatozoa ,[object Object],   saluran (tubul) berkelok-     kelok Ø 200 um, sangat     panjang (sapi sekitar 5 km) ,[object Object]
 Bergabung  rete testes
 Bergabung lagi  12 – 15        salauran (vas eferens)     berlanjut ke epididimis
Testes dan Tubuli Seminiferous ,[object Object]
Luteinizing hormone (LH) mensimuli sel-sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron
Hormon ini berfungsi dalam spermatogenesis, transport sptz, deposisi semen
Juga untuk mengatur sifat-sifat kelamin sekunder (tanduk, bentuk tubuh, tingkah laku seksual, penyebaran pertumbuhan rambut) serta untuk fungsi kelenjar asesoris,[object Object]
Pengaturan Suhu Testes ,[object Object]
Suhu testes terlalu tinggi atau terlalu rendah menyebabkan infertilitas
Suhu testes sekitar 4-5C di bawah suhu tubuhSuhu harus konstan
Mekanisme Pengaturan Suhu Testes Pada udara dingin, tunica dartos (otot yang mengelilingi scrotum) otot cremaster (otot halus yg mengelilingi spermatic cord) menarik scrotum shg testes mendekat tubuh  tetap panas. Pada udara panas, mengendor  tjd pelepasan panas. Otot lain yaitu tunica dartos: mengkerut atau mengendorkan permukaan skrotum Kelenjar keringat membantu pelepasan atau penahanan panas
Mekanisme Pengaturan Suhu Testes 4. Melalui pertukaran panas antara darah dari arteri yang menuju testes dan darah dari vena yang meninggalkan testes. Mekanisme ini diatur oleh plexus pampiniformis.
Jaringan pada testis 1. Epitel tubulus seminiferus terdiri dari:       a. Sel sertoli       b. Sel germinatif 2. Sel interstitial (sel-sel leydig). 3. Sel stroma
1. Tubulus seminiferus a.  Sel Sertoli :  mempunyai bentuk panjang dan kadang-kadang seperti piramid.  Sel ini terletak dekat atau  diantara sel-sel germinatif.  Sel ini bersifat fagosit karena mereka memakan sel-sel mani yang telah mati atau yang telah mengalami degenerasi,  memberi makan kepada sel-sel mani yang masih muda.
b. Sel Germinatif Tingkat perkembangan adalah sebagai berikut : spermatogonia (sel paling muda) akan mengalami pembagian mitosis beberapa kali  menjadi spermatosit primer.
Spermatosit primer membagi diri menjadi spermatosit sekunder.  Tiap sel spermatosit sekunder akan membagi lagi dirinya  menjadi spermatid, pada saat ini jumlah kromosom akan menjadi setengahnya (haploid).  Tiap-tiap sel spermatid akan mendewasakan diri menjadi sel-sel spermatozoa atau sel mani.
Sel stroma Sel stroma atau tenunan pengikat di luar di luar tubulus seminiferus.  Pada jaringan ini terdapat pembuluh darah, limfe, sel saraf, dan sel makrofag.
Sel interstitial (sel-sel leydig). Sel ini terletak diantara  tubuli seminiferus LH  akan merangsang sel leydig  untuk memproduksi testosteron  dan androgen lain dalam jumlah  yang kecil.
Fungsi  reproduksi testis produksi sel spermatozo yang dihasilkan oleh bagian tubulus seminiferus dari testis.  Sel spermatozoa adalah bentuk terakhir sel jantan setelah mengalami proses perkembangan (spermatogenesis).  Proses spermatogenesis secara sempurna baru dimulai setelah hewan mencapai masa remaja (pubertas)
3.3.  Epididimis Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok yang menghubungkan testis dengan vas deferens.  Tiap testis mempunyai satu epididimis.   Seluruh epididimis terletak di atas testis  melekat pada tunika albuginea.
Epididimis terbagi menjadi tiga bagian Kepala Badan Ekor
Fungsi epididimis Konsentrasi Transportasi Maturasi Pemyimpanan
1. Mengatur konsentrasi Cairan testis dengan volume yang besar dihasilkan oleh tubuli seminiferi, diabsorbsi  di epididimis  pada saat spermatozoa  dan cairannya melewatinya.  Testis mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan cairan kira-kira 60 ml tiap harinya, sehingga didalam air mani cairan itu kira-kira hanya tinggal 1 ml. Hal ini disebabkan adanya proses penyerapan oleh  dinding epididimis.
bagian kaput epididimis mempunyai daya absorpsi cairan yang terbesar dari pada bagian-bagian lainnya.   Jadi pada saat spermatozoa  sampai di ekor epididimis sudah merupakan suspensi dengan konsentrasi yang tinggi yaitu banyak mengandung spermatozoa.
2. Transportasi Oleh karena cairan yang dibentuk dalam testis diabsorbsi  dalam epididimis, maka spermatozoa dipaksa  dipaksa bergerak non aktif  melalui salurannya.  Sistim ini merupakan mekanisme untuk pengangkutan spermatozoa yang berada di dalam seminal plasma.
Beberapa sel  di dalam duktus eferens mempunyai silia, pergerakan rambut getar ini merupakan gerakan penyapuan  dari testis ke arah epididimis.  Ditemukan kontraksi otot yang kuat  pada dinding epididimis,hal ini mungkin juga menyebabkan bergeraknya cairan dan spermatozoa.
3.  Pemasakan Spermatozoa waktu meninggalkan tubuli seminiferi mempunyai butiran sitoplasma yang membalut bagian lehernya.  tanda bahwa spermatozoa tersebut masih muda   Dalam perjalanannya melalui duktus epididimis , butiran sitoplasma itu  bermigrasi  kebagian ekor bagian bawah sampai akhirnya terlepas sama sekali dari ekornya.
Sel spermatozoa di dalam saluran epididimis mengalami proses pendewasaan, hal ini ditandai dengan menghilangnya sitoplasmic droplet.   Pendewasaan ini kemungkinan disebabkan oleh sekresi dari sel epitel  di duktus epididimis.  Proses pendewasaan ini juga diserta perubahan bentuk fisik sitokimia dari sel  spermatozoa tersebut sehingga menambah kemampuan sel spermatozoa dalam pergerakannya di dalam alat kelamin betina dan daya membuahi sel telur.
4. Penyimpanan Epididimis juga merupakan tempat penyimpanan spermatozoa yang terletak di bagian ekor epididimis.  Di bagian ini spermatozoa  tidak bergerak dan  tetap tinggal dalam suspensi sehingga membutuhkan sedikit energi dan zat makanan  untuk mempertahankan hidupnya.
3.4. Vas deferens Vas deferen terentang mulai dari ekor duktus epididimis sampai ke uretra.  Vas deferen  mempunyai dinding yang tebal, mengandung urat daging licin, memasuki ruang abdomen bersama-sama dengan pembuluh darah dan syaraf  yang ke testes dan merupakan satu kesatuan  yang disebut funiculus spermaticus.
seekor pejantan tetap dapat mempertahankan fungsi seksualnya  tetapi kemampuan fertilisasinya dihilangkan  vasektomi (pembedahan atau pemotongan vas deferens sehingga spermatozoa  tidak dapat melanjutkan perjalanannya dari epididymis menuju sistim urogenitalis)
3.5. Kelenjar asesoris Epididimis ke arah luar akan bersambung dengan vas deferens yang rongganya lebih luas.  Kedua vas deferens akan bertemu, dan titik pertemuan antara ke dua vas deferens disebut ampula  terletak tiga kelenjar asesoris, yaitu kelenjar vesicular seminalis, prostat dan bulbouretralis.
Kelenjar asesoris merupakan pelengkap dari alat kelamin jantan. Cairan yang dihasilkan merupakan bagian  terbesar dari cairan semen dan mengandung banyak karbohidrat, protein, asam-asam amino, beberapa enzim, vitamin yang larut di dalam air, beberapa mineral dan asam sitrat, dan bahan-bahan organik yang lain.
fungsi kelenjar asesoris pada hewan jantan Untuk meningkatkan volume semen Untuk melicinkan saluran uretra. Menetralkan air kencing yang mencampuri semen Mengaktifkan gerakan sel spermatozoa Memberi makan sel spermatozoa
3.6.  Penis fungsi sebagai alat kopulasi dan jalan keluar semen pada waktu ejakulasi dan mendeposisikan semen pada alat kelamin betina.
Permukaan penis terutama kepala penis (glans penis) sangat kaya dengan saraf. sangat peka terhadap segala rangsangan, seperti panas, dingin, atau sakit.

More Related Content

What's hot

12. sistem urogenital
12. sistem urogenital12. sistem urogenital
12. sistem urogenitalyunirosalina
 
Anatomi sistem reproduksi pria
Anatomi sistem reproduksi priaAnatomi sistem reproduksi pria
Anatomi sistem reproduksi priaresa_mardiana
 
Alat reproduksi pada laki laki ppt
Alat reproduksi pada laki laki pptAlat reproduksi pada laki laki ppt
Alat reproduksi pada laki laki pptPrinscha Bella
 
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi priaAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi priad_w
 
Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Muhammad Rahadi
 
Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Muhammad Rahadi
 
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)stikesby kebidanan
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiaunisparklezz
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksiDio Altha
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaann_budiarty
 
Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti biowahyudhad
 
3.1 reproductive male
3.1 reproductive male3.1 reproductive male
3.1 reproductive maleMohd Arif
 
Alat Reproduksi Pria Kelas IX PPT
Alat Reproduksi Pria Kelas IX PPTAlat Reproduksi Pria Kelas IX PPT
Alat Reproduksi Pria Kelas IX PPTMuhammad N
 
Sistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria pptSistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria pptHany Khairunnisa
 
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan WanitaFisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan WanitaSyifa Dhila
 
Sistem reproduksi-alat-reproduksi-pria
Sistem reproduksi-alat-reproduksi-priaSistem reproduksi-alat-reproduksi-pria
Sistem reproduksi-alat-reproduksi-priahendramuswara
 
Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaSistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaDokter Tekno
 

What's hot (20)

12. sistem urogenital
12. sistem urogenital12. sistem urogenital
12. sistem urogenital
 
Anatomi sistem reproduksi pria
Anatomi sistem reproduksi priaAnatomi sistem reproduksi pria
Anatomi sistem reproduksi pria
 
Anatomi fisiologi alat reproduksi pria (2)
Anatomi fisiologi alat reproduksi pria (2)Anatomi fisiologi alat reproduksi pria (2)
Anatomi fisiologi alat reproduksi pria (2)
 
Alat reproduksi pada laki laki ppt
Alat reproduksi pada laki laki pptAlat reproduksi pada laki laki ppt
Alat reproduksi pada laki laki ppt
 
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi priaAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
 
Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia
 
Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia
 
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Sistem endokrin
Sistem endokrin Sistem endokrin
Sistem endokrin
 
organ reproduksi jantan
organ reproduksi jantanorgan reproduksi jantan
organ reproduksi jantan
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bio
 
3.1 reproductive male
3.1 reproductive male3.1 reproductive male
3.1 reproductive male
 
Alat Reproduksi Pria Kelas IX PPT
Alat Reproduksi Pria Kelas IX PPTAlat Reproduksi Pria Kelas IX PPT
Alat Reproduksi Pria Kelas IX PPT
 
Sistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria pptSistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria ppt
 
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan WanitaFisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
 
Sistem reproduksi-alat-reproduksi-pria
Sistem reproduksi-alat-reproduksi-priaSistem reproduksi-alat-reproduksi-pria
Sistem reproduksi-alat-reproduksi-pria
 
Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaSistem reproduksi pria
Sistem reproduksi pria
 

Viewers also liked

Микола Віталійович Лисенко
Микола Віталійович ЛисенкоМикола Віталійович Лисенко
Микола Віталійович Лисенкоufkbyf2205
 
Programalevante09
Programalevante09Programalevante09
Programalevante09guest592fb8
 
Ginipig Marathi Bestseller Novel Londhe And Dr. Shriniwas Kashalikar
Ginipig Marathi Bestseller Novel Londhe And Dr. Shriniwas KashalikarGinipig Marathi Bestseller Novel Londhe And Dr. Shriniwas Kashalikar
Ginipig Marathi Bestseller Novel Londhe And Dr. Shriniwas Kashalikarsakurikar
 
Wk2 exploration storyboard
Wk2 exploration  storyboardWk2 exploration  storyboard
Wk2 exploration storyboardtaylorkearney
 
Как самостоятельно управлять процессом разработки сайта
Как самостоятельно управлять процессом разработки сайтаКак самостоятельно управлять процессом разработки сайта
Как самостоятельно управлять процессом разработки сайтаСобака Павлова
 
презентация1 поздравительная открытка
презентация1 поздравительная открыткапрезентация1 поздравительная открытка
презентация1 поздравительная открыткаmksher
 
презентация 1 термины и определения
презентация 1 термины и определенияпрезентация 1 термины и определения
презентация 1 термины и определенияURFU
 
слайды к вебинару
слайды к вебинаруслайды к вебинару
слайды к вебинаруlakshmilada
 
Название
НазваниеНазвание
НазваниеMemphis733
 
Sampurna Tanavmukti Aani Samasyapurti (Total Stress Management In Marathi) Dr...
Sampurna Tanavmukti Aani Samasyapurti (Total Stress Management In Marathi) Dr...Sampurna Tanavmukti Aani Samasyapurti (Total Stress Management In Marathi) Dr...
Sampurna Tanavmukti Aani Samasyapurti (Total Stress Management In Marathi) Dr...sakurikar
 
ученый совет 13 дункерс
ученый совет 13  дункерсученый совет 13  дункерс
ученый совет 13 дункерсmiirk
 
Stavropol no programming v01
Stavropol no programming v01Stavropol no programming v01
Stavropol no programming v01Peter Tatischev
 
особенности подросткового возраста
особенности  подросткового  возрастаособенности  подросткового  возраста
особенности подросткового возрастаDeeJames
 
Непосредственная образовательная деятельность с элементами экспериментировани...
Непосредственная образовательная деятельность с элементами экспериментировани...Непосредственная образовательная деятельность с элементами экспериментировани...
Непосредственная образовательная деятельность с элементами экспериментировани...Ресурсный центр ГБОУ ЦРР - детский сад 26
 
алгоритм рис.маски
алгоритм рис.маскиалгоритм рис.маски
алгоритм рис.маскиtzg-2008
 
Vruddha Trihi Samruddha Bestseller For Sexy Aging Dr. Shriniwas Kashalikar
Vruddha Trihi Samruddha Bestseller For Sexy Aging Dr. Shriniwas KashalikarVruddha Trihi Samruddha Bestseller For Sexy Aging Dr. Shriniwas Kashalikar
Vruddha Trihi Samruddha Bestseller For Sexy Aging Dr. Shriniwas Kashalikarsakurikar
 
C новым 2009 годом
C новым 2009 годомC новым 2009 годом
C новым 2009 годомDasha Ageeva
 
Sahastranetra A Bestseller On Vishnusahasranam Dr. Shriniwas Kashalikar
Sahastranetra A Bestseller On Vishnusahasranam Dr. Shriniwas KashalikarSahastranetra A Bestseller On Vishnusahasranam Dr. Shriniwas Kashalikar
Sahastranetra A Bestseller On Vishnusahasranam Dr. Shriniwas KashalikarSanjay Sane
 

Viewers also liked (20)

Микола Віталійович Лисенко
Микола Віталійович ЛисенкоМикола Віталійович Лисенко
Микола Віталійович Лисенко
 
Krit4
Krit4Krit4
Krit4
 
Programalevante09
Programalevante09Programalevante09
Programalevante09
 
Ginipig Marathi Bestseller Novel Londhe And Dr. Shriniwas Kashalikar
Ginipig Marathi Bestseller Novel Londhe And Dr. Shriniwas KashalikarGinipig Marathi Bestseller Novel Londhe And Dr. Shriniwas Kashalikar
Ginipig Marathi Bestseller Novel Londhe And Dr. Shriniwas Kashalikar
 
Wk2 exploration storyboard
Wk2 exploration  storyboardWk2 exploration  storyboard
Wk2 exploration storyboard
 
Как самостоятельно управлять процессом разработки сайта
Как самостоятельно управлять процессом разработки сайтаКак самостоятельно управлять процессом разработки сайта
Как самостоятельно управлять процессом разработки сайта
 
презентация1 поздравительная открытка
презентация1 поздравительная открыткапрезентация1 поздравительная открытка
презентация1 поздравительная открытка
 
презентация 1 термины и определения
презентация 1 термины и определенияпрезентация 1 термины и определения
презентация 1 термины и определения
 
слайды к вебинару
слайды к вебинаруслайды к вебинару
слайды к вебинару
 
Название
НазваниеНазвание
Название
 
Sampurna Tanavmukti Aani Samasyapurti (Total Stress Management In Marathi) Dr...
Sampurna Tanavmukti Aani Samasyapurti (Total Stress Management In Marathi) Dr...Sampurna Tanavmukti Aani Samasyapurti (Total Stress Management In Marathi) Dr...
Sampurna Tanavmukti Aani Samasyapurti (Total Stress Management In Marathi) Dr...
 
ученый совет 13 дункерс
ученый совет 13  дункерсученый совет 13  дункерс
ученый совет 13 дункерс
 
Stavropol no programming v01
Stavropol no programming v01Stavropol no programming v01
Stavropol no programming v01
 
особенности подросткового возраста
особенности  подросткового  возрастаособенности  подросткового  возраста
особенности подросткового возраста
 
test
testtest
test
 
Непосредственная образовательная деятельность с элементами экспериментировани...
Непосредственная образовательная деятельность с элементами экспериментировани...Непосредственная образовательная деятельность с элементами экспериментировани...
Непосредственная образовательная деятельность с элементами экспериментировани...
 
алгоритм рис.маски
алгоритм рис.маскиалгоритм рис.маски
алгоритм рис.маски
 
Vruddha Trihi Samruddha Bestseller For Sexy Aging Dr. Shriniwas Kashalikar
Vruddha Trihi Samruddha Bestseller For Sexy Aging Dr. Shriniwas KashalikarVruddha Trihi Samruddha Bestseller For Sexy Aging Dr. Shriniwas Kashalikar
Vruddha Trihi Samruddha Bestseller For Sexy Aging Dr. Shriniwas Kashalikar
 
C новым 2009 годом
C новым 2009 годомC новым 2009 годом
C новым 2009 годом
 
Sahastranetra A Bestseller On Vishnusahasranam Dr. Shriniwas Kashalikar
Sahastranetra A Bestseller On Vishnusahasranam Dr. Shriniwas KashalikarSahastranetra A Bestseller On Vishnusahasranam Dr. Shriniwas Kashalikar
Sahastranetra A Bestseller On Vishnusahasranam Dr. Shriniwas Kashalikar
 

Similar to Genital organ in male

Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksiAhmad Ali
 
Kuliah 13 sistem reproduksi jantan
Kuliah 13 sistem reproduksi jantanKuliah 13 sistem reproduksi jantan
Kuliah 13 sistem reproduksi jantanmohamad andre galang
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaAstarothArtos
 
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptxModul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptxLuhSukariasih
 
modul smk kurikulum 2013 dasar-dasar pembibitan ternak
modul smk kurikulum 2013 dasar-dasar pembibitan ternakmodul smk kurikulum 2013 dasar-dasar pembibitan ternak
modul smk kurikulum 2013 dasar-dasar pembibitan ternakDarussalam Abinya Faizah Lz
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiazaffiani
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaKrisna Mustofa
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiazia mujahidah
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiazia mujahidah
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusianissayyo
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksinuniek20
 
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.pptSistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt26NazwaSyalsaDaviraX
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfyeniap1
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusiaharlan88
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusiaHarlan Hariz
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxRestuundefined
 
AnFis Reproduksi.pdf
AnFis Reproduksi.pdfAnFis Reproduksi.pdf
AnFis Reproduksi.pdfFifi780730
 

Similar to Genital organ in male (20)

33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-133565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Kuliah 13 sistem reproduksi jantan
Kuliah 13 sistem reproduksi jantanKuliah 13 sistem reproduksi jantan
Kuliah 13 sistem reproduksi jantan
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptxModul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
 
Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaSistem reproduksi pria
Sistem reproduksi pria
 
modul smk kurikulum 2013 dasar-dasar pembibitan ternak
modul smk kurikulum 2013 dasar-dasar pembibitan ternakmodul smk kurikulum 2013 dasar-dasar pembibitan ternak
modul smk kurikulum 2013 dasar-dasar pembibitan ternak
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
 
sistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusiasistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusia
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.pptSistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusia
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusia
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
 
AnFis Reproduksi.pdf
AnFis Reproduksi.pdfAnFis Reproduksi.pdf
AnFis Reproduksi.pdf
 

More from Izmoend Dy

S1 w- pematangan oosit
S1 w- pematangan oositS1 w- pematangan oosit
S1 w- pematangan oositIzmoend Dy
 
Pewarisan sifat hk mendel
Pewarisan sifat hk mendelPewarisan sifat hk mendel
Pewarisan sifat hk mendelIzmoend Dy
 
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)Izmoend Dy
 
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)Izmoend Dy
 
Pengantar biokimia
Pengantar biokimiaPengantar biokimia
Pengantar biokimiaIzmoend Dy
 
Anatomi pendahuluan
Anatomi pendahuluanAnatomi pendahuluan
Anatomi pendahuluanIzmoend Dy
 
Pewarisan sifat hk mendel
Pewarisan sifat hk mendelPewarisan sifat hk mendel
Pewarisan sifat hk mendelIzmoend Dy
 
Dasar genetika introduction
Dasar genetika introductionDasar genetika introduction
Dasar genetika introductionIzmoend Dy
 
Intro biochemvet2
Intro biochemvet2Intro biochemvet2
Intro biochemvet2Izmoend Dy
 
Nomenklatur Istilah Medis
Nomenklatur Istilah MedisNomenklatur Istilah Medis
Nomenklatur Istilah MedisIzmoend Dy
 
Histofisiologi
HistofisiologiHistofisiologi
HistofisiologiIzmoend Dy
 
Sistem kerangka
Sistem kerangkaSistem kerangka
Sistem kerangkaIzmoend Dy
 

More from Izmoend Dy (16)

S1 w- pematangan oosit
S1 w- pematangan oositS1 w- pematangan oosit
S1 w- pematangan oosit
 
Pewarisan sifat hk mendel
Pewarisan sifat hk mendelPewarisan sifat hk mendel
Pewarisan sifat hk mendel
 
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
 
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
Osteologi axiale i (kuliah anvet i)
 
Pkh betina
Pkh betinaPkh betina
Pkh betina
 
Carbohydrate
CarbohydrateCarbohydrate
Carbohydrate
 
Pengantar biokimia
Pengantar biokimiaPengantar biokimia
Pengantar biokimia
 
Anatomi pendahuluan
Anatomi pendahuluanAnatomi pendahuluan
Anatomi pendahuluan
 
Pewarisan sifat hk mendel
Pewarisan sifat hk mendelPewarisan sifat hk mendel
Pewarisan sifat hk mendel
 
Dasar genetika introduction
Dasar genetika introductionDasar genetika introduction
Dasar genetika introduction
 
Intro biochemvet2
Intro biochemvet2Intro biochemvet2
Intro biochemvet2
 
Nomenklatur Istilah Medis
Nomenklatur Istilah MedisNomenklatur Istilah Medis
Nomenklatur Istilah Medis
 
2 budaya
2 budaya2 budaya
2 budaya
 
Histofisiologi
HistofisiologiHistofisiologi
Histofisiologi
 
Persendian
PersendianPersendian
Persendian
 
Sistem kerangka
Sistem kerangkaSistem kerangka
Sistem kerangka
 

Genital organ in male

  • 2. FUNGSI ESENSIIL TERNAK JANTAN Menghasilkan sel-sel spermatozoa yang hidup, aktif dan fertil Mentransfer kepada hewan betina untuk menghasilkan kebuntingan dan keturunan Teknologi IB hanya merupakan modifiksi teknik alami
  • 3. Organ reproduksi ternak jantan dapat dibagi menjadi 3 bagian: Organ kelamin primer  gonad jantan,  testis / testiculus Kelenjar pelengkap dan sistem saluran Alat kelamin luar (organ kopulatoris  penis)
  • 4. BAGIAN ORGAN RPR TERNAK JANTAN: Scrotum Testis Epididimis Vas deferens Uretra Ampula Vesica seminalis Prostata Cowper’s gland Penis Preputium
  • 5. PERBANDINGAN ORGAN REPRODUKSI TERNAK JANTAN Diagram of the reproductive system of the (a) bull; (b) ram; (c) boar; and (d) stallion.
  • 6. ORGAN REPORD JANTAN DAN FUNGSINYA
  • 7. TESTISBagian-Bagiannya: Tubuli (duktus) seminiferi Rete testes Vas efferens Kepala (caput) epididimis Badan (corpus) epididimis Ekor (cauda=tail) epididimis
  • 8. TESTIS Organ rpr jantan  produksi spermatozoa dan hormon Testis berbeda dg ovari: Tinggal di luar rongga tubuh Aktif baru stlh puber Germ cells dalam tubuli seminiferi selalu aktif membelah
  • 9. Turunnya Testes: Testes turun dari tempat asalnya (dekat kidney) menuju scrotum melalui saluran inguinal Turunnya testes (descend) akibat pengaruh pemendekan gubernaculum serta diatur oleh hormon gonadotropik dan androgen Terjadi pada separo kebuntingan pada ruminansia, seperempat pada babi dan menjelang lahir pada kuda Cryptorchidisme: Unilateral  fertil Bilateral  infertil
  • 10. MORFOLOGI DAN FUNGSI Testis sapi: panjang 10 – 13 cm, tebal 5 – 6,5 cm, berat 300 – 400 kg. Testes dibungkus oleh tunica vaginalis (jar. Serose perluasan dari peritoneum), bagian luar testes oleh tunica albugenia testes (tdp pembl darah) Di bawah tunica albugenia adalah parenchyma, mrp lapisan fungsional (berwarna kuning dan terbagi dalam segmen-segmen) Di dalam segmen parechyma terdapat tubuli seminiferous  mengandung sel benih dan sel-sel Sertoli (mensekresi hormon androgen binding protein dan inhibin atas pengaruh FSH = follicle stimulating hormone).
  • 11.
  • 12. Bergabung  rete testes
  • 13. Bergabung lagi  12 – 15 salauran (vas eferens)  berlanjut ke epididimis
  • 14.
  • 15. Luteinizing hormone (LH) mensimuli sel-sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron
  • 16. Hormon ini berfungsi dalam spermatogenesis, transport sptz, deposisi semen
  • 17.
  • 18.
  • 19. Suhu testes terlalu tinggi atau terlalu rendah menyebabkan infertilitas
  • 20. Suhu testes sekitar 4-5C di bawah suhu tubuhSuhu harus konstan
  • 21. Mekanisme Pengaturan Suhu Testes Pada udara dingin, tunica dartos (otot yang mengelilingi scrotum) otot cremaster (otot halus yg mengelilingi spermatic cord) menarik scrotum shg testes mendekat tubuh  tetap panas. Pada udara panas, mengendor  tjd pelepasan panas. Otot lain yaitu tunica dartos: mengkerut atau mengendorkan permukaan skrotum Kelenjar keringat membantu pelepasan atau penahanan panas
  • 22. Mekanisme Pengaturan Suhu Testes 4. Melalui pertukaran panas antara darah dari arteri yang menuju testes dan darah dari vena yang meninggalkan testes. Mekanisme ini diatur oleh plexus pampiniformis.
  • 23. Jaringan pada testis 1. Epitel tubulus seminiferus terdiri dari: a. Sel sertoli b. Sel germinatif 2. Sel interstitial (sel-sel leydig). 3. Sel stroma
  • 24. 1. Tubulus seminiferus a. Sel Sertoli : mempunyai bentuk panjang dan kadang-kadang seperti piramid. Sel ini terletak dekat atau diantara sel-sel germinatif. Sel ini bersifat fagosit karena mereka memakan sel-sel mani yang telah mati atau yang telah mengalami degenerasi, memberi makan kepada sel-sel mani yang masih muda.
  • 25. b. Sel Germinatif Tingkat perkembangan adalah sebagai berikut : spermatogonia (sel paling muda) akan mengalami pembagian mitosis beberapa kali menjadi spermatosit primer.
  • 26. Spermatosit primer membagi diri menjadi spermatosit sekunder. Tiap sel spermatosit sekunder akan membagi lagi dirinya menjadi spermatid, pada saat ini jumlah kromosom akan menjadi setengahnya (haploid). Tiap-tiap sel spermatid akan mendewasakan diri menjadi sel-sel spermatozoa atau sel mani.
  • 27. Sel stroma Sel stroma atau tenunan pengikat di luar di luar tubulus seminiferus. Pada jaringan ini terdapat pembuluh darah, limfe, sel saraf, dan sel makrofag.
  • 28. Sel interstitial (sel-sel leydig). Sel ini terletak diantara tubuli seminiferus LH akan merangsang sel leydig untuk memproduksi testosteron dan androgen lain dalam jumlah yang kecil.
  • 29.
  • 30. Fungsi reproduksi testis produksi sel spermatozo yang dihasilkan oleh bagian tubulus seminiferus dari testis. Sel spermatozoa adalah bentuk terakhir sel jantan setelah mengalami proses perkembangan (spermatogenesis). Proses spermatogenesis secara sempurna baru dimulai setelah hewan mencapai masa remaja (pubertas)
  • 31.
  • 32.
  • 33. 3.3. Epididimis Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok yang menghubungkan testis dengan vas deferens. Tiap testis mempunyai satu epididimis. Seluruh epididimis terletak di atas testis melekat pada tunika albuginea.
  • 34. Epididimis terbagi menjadi tiga bagian Kepala Badan Ekor
  • 35. Fungsi epididimis Konsentrasi Transportasi Maturasi Pemyimpanan
  • 36. 1. Mengatur konsentrasi Cairan testis dengan volume yang besar dihasilkan oleh tubuli seminiferi, diabsorbsi di epididimis pada saat spermatozoa dan cairannya melewatinya. Testis mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan cairan kira-kira 60 ml tiap harinya, sehingga didalam air mani cairan itu kira-kira hanya tinggal 1 ml. Hal ini disebabkan adanya proses penyerapan oleh dinding epididimis.
  • 37. bagian kaput epididimis mempunyai daya absorpsi cairan yang terbesar dari pada bagian-bagian lainnya. Jadi pada saat spermatozoa sampai di ekor epididimis sudah merupakan suspensi dengan konsentrasi yang tinggi yaitu banyak mengandung spermatozoa.
  • 38. 2. Transportasi Oleh karena cairan yang dibentuk dalam testis diabsorbsi dalam epididimis, maka spermatozoa dipaksa dipaksa bergerak non aktif melalui salurannya. Sistim ini merupakan mekanisme untuk pengangkutan spermatozoa yang berada di dalam seminal plasma.
  • 39. Beberapa sel di dalam duktus eferens mempunyai silia, pergerakan rambut getar ini merupakan gerakan penyapuan dari testis ke arah epididimis. Ditemukan kontraksi otot yang kuat pada dinding epididimis,hal ini mungkin juga menyebabkan bergeraknya cairan dan spermatozoa.
  • 40. 3. Pemasakan Spermatozoa waktu meninggalkan tubuli seminiferi mempunyai butiran sitoplasma yang membalut bagian lehernya. tanda bahwa spermatozoa tersebut masih muda  Dalam perjalanannya melalui duktus epididimis , butiran sitoplasma itu bermigrasi kebagian ekor bagian bawah sampai akhirnya terlepas sama sekali dari ekornya.
  • 41. Sel spermatozoa di dalam saluran epididimis mengalami proses pendewasaan, hal ini ditandai dengan menghilangnya sitoplasmic droplet. Pendewasaan ini kemungkinan disebabkan oleh sekresi dari sel epitel di duktus epididimis. Proses pendewasaan ini juga diserta perubahan bentuk fisik sitokimia dari sel spermatozoa tersebut sehingga menambah kemampuan sel spermatozoa dalam pergerakannya di dalam alat kelamin betina dan daya membuahi sel telur.
  • 42. 4. Penyimpanan Epididimis juga merupakan tempat penyimpanan spermatozoa yang terletak di bagian ekor epididimis. Di bagian ini spermatozoa tidak bergerak dan tetap tinggal dalam suspensi sehingga membutuhkan sedikit energi dan zat makanan untuk mempertahankan hidupnya.
  • 43. 3.4. Vas deferens Vas deferen terentang mulai dari ekor duktus epididimis sampai ke uretra. Vas deferen mempunyai dinding yang tebal, mengandung urat daging licin, memasuki ruang abdomen bersama-sama dengan pembuluh darah dan syaraf yang ke testes dan merupakan satu kesatuan yang disebut funiculus spermaticus.
  • 44. seekor pejantan tetap dapat mempertahankan fungsi seksualnya tetapi kemampuan fertilisasinya dihilangkan  vasektomi (pembedahan atau pemotongan vas deferens sehingga spermatozoa tidak dapat melanjutkan perjalanannya dari epididymis menuju sistim urogenitalis)
  • 45. 3.5. Kelenjar asesoris Epididimis ke arah luar akan bersambung dengan vas deferens yang rongganya lebih luas. Kedua vas deferens akan bertemu, dan titik pertemuan antara ke dua vas deferens disebut ampula terletak tiga kelenjar asesoris, yaitu kelenjar vesicular seminalis, prostat dan bulbouretralis.
  • 46. Kelenjar asesoris merupakan pelengkap dari alat kelamin jantan. Cairan yang dihasilkan merupakan bagian terbesar dari cairan semen dan mengandung banyak karbohidrat, protein, asam-asam amino, beberapa enzim, vitamin yang larut di dalam air, beberapa mineral dan asam sitrat, dan bahan-bahan organik yang lain.
  • 47. fungsi kelenjar asesoris pada hewan jantan Untuk meningkatkan volume semen Untuk melicinkan saluran uretra. Menetralkan air kencing yang mencampuri semen Mengaktifkan gerakan sel spermatozoa Memberi makan sel spermatozoa
  • 48. 3.6. Penis fungsi sebagai alat kopulasi dan jalan keluar semen pada waktu ejakulasi dan mendeposisikan semen pada alat kelamin betina.
  • 49. Permukaan penis terutama kepala penis (glans penis) sangat kaya dengan saraf. sangat peka terhadap segala rangsangan, seperti panas, dingin, atau sakit.
  • 50. tipe penis 1. Tipe muskulokavernosus yang terdapat pada golongan anjing, kuda, primata, 2. Tipe fibroelastika terdapat pada sapi, domba, kambing, babi, rusa, dan kerbau.
  • 51. Pada sapi penis berbentuk bulat panjang dan bertipe fibro elastis  selalu dalam keadaan agak kaku dan kenyal meskipun dalam keadaaan non aktif atau non-erect. Penis terbungkus oleh tunika fibrosa yang padat dan putih disebut tunika albuginea.
  • 52. Penis dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu pangkal penis yang melekat pada fascia atau ligamenta yang kuat dan disebut crus penis. Bagian badan bagian tengahnya melipat melingkar merupakan huruf S disebut sigmoid dan bagian ujung penis disebut glans penis.
  • 53.
  • 54. Agar dapat memanjang dan memendek, penis dilengkapi dengan muskulus retrakor penis yang dapat relaks dan mengkerut dan corpus cavernosum penis untuk menegangkan penis.
  • 55. Dalam keadaan non aktif kelamin, muskulus retraktor penis mengkerut, melipat penis menjadi huruf S, dengan demikian penis tersimpan dalam preputium. Apabila tidak ereksi , panjang penis itu berkurang 1/3 dari panjang ereksi  terbentuknya bentuk S oleh muskulus retractor penis dan sebagian kecil oleh berkurangnya darah dalam corpus cavernosum penis. muskulus retractor penis terletak di luar badan penis, korpus kavernosum terletak di dalam penis