Relasi antara agama, negara, dan budaya sangat erat. Agama mendorong terbentuknya negara yang sah untuk menegakkan hukum dan melindungi umatnya, sementara negara mengakui keberadaan berbagai agama dan mendukung penganutnya. Budaya berperan memperkuat identitas bangsa di dalam negara serta menyebarkan ajaran agama. Ketiganya saling mempengaruhi dan bergantung untuk terciptanya ketertiban dan kesejahteraan m
2. Al-dinu bil-mulki yaqwa
(Agama dengan dukungan negara akan kuat)
Al-mulku bid-dini yabqa
(Negara dengan dukungan agama akan lestari)
3. Buah cempedak nyaman kulitnya
Buah kundur hambar rasanya
Kalau kita melestarikan budaya
Agama dan Negara saling bekerjasama
4. A. Agama
Fergilius Ferm: a religion is a set of meanings and behaviours having reference to the individuals who are or
were or could be religious. (Agama adalah seperangkat makna dan kelakuan yang berasal dari individu-individu
yang religius).
Agama Islam:
Fazlur Rahman: Islam adalah panduan moral yang benar bagi tindakan manusia.
Nazih Ayubi: Islam adalah sebuah totalitas yang padu yang menawarkan pemecahan terhadap semua masalah
kehidupan, yang harus diterima dalam keseluruhannya dan harus diterapkan dalam keluarga, ekonomi dan
politik.
* Sekumpulan peraturan yang mengatur hidup dan kehidupan manusia sebagai ‘Abdullah dan Khalifatullah fil
ardh, yang bersumber dari kitab suci (Alquran), Sunnah Rasul dan pendapat para ulama (Ijma’, qiyas, dll), agar
bahagia lahir dan batin, selamat dalam kehidupan dunia dan akhirat.
5. * Tujuan agama (Islam), maqashid al-syari’ah, yaitu hifzh al-din (memelihara agama), hifzh al-nafs (menjaga
jiwa), hifzh al-aql (memelihara akal), hifzh al-nasal (memelihara keturunan), hifzh al-maal (memelihara harta),
juga hifzh al-‘alam (memelihara lingkungan alam), memelihara keamanan dll.
* Islam is indeed much more than a system of theology, it is a complete civilization. (HAR Gibb(. Islam lebih
dari sekadar system teologi, ia adalah peradaban yang lengkap).
* Islam mengatur hablun minallah, hablun minannas, hablun minal ‘alam
* Di dalam Islam, ada ajaran akidah, syariah (ibadah, muamalah), akhlak dan siyasah (politik/kepemimpinan),
informasi sejarah masa lalu dan gambaran masa depan.
* Di dalam agama Islam ada hal-hal baik (al-ma’ruf) dan nilai-nilai buruk (al-munkar)
Alquran: perbuatan ma’ruf mendekatkan diri kepada Allah, perbuatan munkar menjauhkan diri dari Allah.
* Ma’ruf: everything that are compatible with Quran, hadith and reason. Munkar everything that are
incombatible with them. (Abd Qadir al-Jaelani).
6. B. Negara
* Prof RM Mac Iver: State is a product of social evolution (Negara adalah produk dari evolusi sosial)
* Prof Dr PJ Bouman: Steeds is een product van historische groei (Negara adalah suatu produk dari pertumbuhan sejarah)
* Prof Mr Mohammad Nasroen: Negara adalah satu kesatuan yang terdiri dari 3 syarat mutlak, yaitu mempunyai rakyat
yang tertentu, wilayah yang tertentu dan pemerintahan tertentu.
7. Negara: kesatuan beberapa unsur penopang, yaitu:
1.Pemerintahan yang sah dan merdeka,
2.Wilayah yang jelas teritorialnya,
3.Rakyat
4.Filsafat Negara dan Peraturan perundang-
undangan yang mengikat
8. Pemerintah yang sah dibentuk:
1. Theokratis, contoh Negara Madinah pimpinan Nabi Muhammad saw;
2. Teokratis-demokratis: contoh kekhalifahan Khulafaur Rasyidin era Khalifah Abu Bakar, Umar
bin Khattab, tsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib)
3. Otokratis (monarki/kerajaan, kesultanan: Contoh Saudi Arabia, Kuwait, Brunei Darussalam, dll).
4. Demokratis (Republik, Negara Kesatuan contoh Indonesia, Negara Federal seperti Amerika
Serikat)
5. Campuran seperti Malaysia (Negara Federal/ada Negara-negara Bagian, masih ada raja (Yang
Dipertuan Agong) dan ada Pemilu untuk memilih Perdana Menteri
9. Wilayah teritorial yang jelas, misalnya Indonesia dari Sabang sampai Merauke, tidak tumpang
tindih dan saling klaim dengan Negara lain.
Rakyat, memiliki kesadaran dan keinginan untuk hidup dalam satu Negara. Terdiri dari
penduduk warganegara dan pendatang (asing) yang bertempat tinggal sementara untuk
bertugas dinas dan bekerja. Rakyat di banyak Negara pasti plural dari segi suku bangsa, agama
dan budaya. Tidak ada yang singular. Sebab Allah jadikan manusia bersuku-suku dan
berbangsa-bangsa untuk saling kenal-mengenal (QS al-Hujurat: 113).
10. Berdasarkan data kependudukan di Kementerian Dalam Negeri, penduduk Indonesia per Desember 2021 tercatat
sebanyak 273,87 juta jiwa. Dari jumlah ini sebanyak 238,09 juta jiwa (86,93%) beragama Islam, 20,45 juta jiwa
(7,47%) beragama Kristen, 8,43 juta jiwa (3,08%) beragama Katolik, 4,67 juta jiwa (1,71%) beragama Hindu, 2,03 juta
jiwa (0,74%) beragama Budha, 126,51 ribu (0,05%) menganut Aliran Kepercayaan, dan 73.63 ribu jiwa(0,03%)
beragama Konghucu. Selain peluralitas agama, juga suku dan budayanya termasuk bahasa (daerahnya) beragam sekali.
Pluralitas juga terjadi di daerah-daerah. Di Provinsi Kalimantan Selatan, berdasarkan data kependudukan pada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil bulan Juni 2021, jumlah penduduk Kalsel sebanyak 4,1 juta jiwa. Dari jumlah ini
penganut agama Islam sebanyak 3,98 juta jiwa (97,02%), Kristen 54.58 ribu (1,33%), Katolik 22,26 ribu (0,54%),
Hindu 23,82 ribu (0,58%), Budha 12,29 ribu (0,3%), Konghucu 206 jiwa (0,01%) dan Aliran Kepercayaan 9,08 ribu
(0,22%). Di Kalsel terdapat suku Banjar, Jawa, Sunda, Dayak, Bugis, Madura, Minang, Arab, Batak, dll.
Filsafat Negara dan Peraturan perundang-undangan yang mengikat. Bagi Indonesia ada Pancasila, UUD 1945 dan
berbagai produk perundang-undangan hingga turunannya, baik yang berlaku secara nasional (UU) maupun daerah
(Perda) terbatas, dll.
11. Relasi Agama dengan Negara
* Agama mendorong kemerdekaan supaya suatu bangsa bisa berdaulat dan terhindar dari penindasan, eksploitation de
l’nation par nation
* Agama mendorong berdirinya Negara, supaya hukum-hukum dapat ditegakkan dan ada lembaga hukum yang
legitimated, supaya tidak terjadi main hakim sendiri (eigen richting).
* Agama mendorong rakyat untuk taat kepada Allah dan Rasul dan Ulil Amri (pemerintah dan ulama), (QS An-Nisa: 59).
Ketaatan kepada Allah dan Rasul bersifat mutlak, ketaatan kepada Ulil Amri menyesuaikan, sepanjang peraturan-
perundangan sesuai akidah dan syariat. La tha’ata li makhluqin fi ma’shiyatil khaliq (HR Bukhari). Kalau Pemerintah
menyimpang, sarana memperbaikinya bukan memberontak (bughah), bukan membentuk gerombolan bersenjata (hirabah),
tetapi amar ma’ruf nahi munkar (dakwah), baik perorangan maupun organisasi keagamaan (ormas) dan partai oposisi.
* Agama mendorong pemerintah dan rakyat untuk berperan menegakkan dan memelihara negara serta mengisinya dengan
pembangunan, untuk kesejahteraan dan keadilan.
*Negara mengakui dan memperkuat eksistensi agama supaya legitimated. Bagi Negara Repubik Indonesia, agama-agama
yang sudah diakui secara resmi oleh pemerintah ada enam agama, yaitu Islam, Kristen (Protestan), Katolik, Hindu, Budha
dan Konghucu. Pengakuan disertai payung hukum, penyediaan prasarana kelembagaan, sarana perkantoran,
tenaga/pegawai dan pendanaan yang dialokasikan secara proporsional.
* Negara mendukung dan memfasilitasi umat beragama dalam menjalankan kepercayaan dan ibadahnya (mendukung
pendirian tempat ibadah, memfasilitas pernikahan dna perceraian secara agama, mengatur dan memfasilitasi
penyelenggaraan ibadah haji, umrah, zakat, wakaf dan sebagainya).
* Negara mengatur dan membina trilogi kerukunan umat beragama dan menyelesaikan sekiranya terjadi masalah internal,
antara umat beragama dengan pemerintah dan eksternal dengan umat beragama lain.
12. D. Budaya
* Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa
dan cipta masyarakat.
* Unsur-unsur kebudayaan mencakup unsur yang cukup luas, yang menurut Kluckhorn, dan dikutip
oleh Soerjono Soekanto (1990) terdiri:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia, seperti pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga,
senjata, alat-alat produksi, transportasi dan sebagainya;
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi, seperti pertanian, peternakan, produksi,
distribusi dan sebagainya;
3. Sistem kemasyarakatan, seperti sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem
perkawinan;
4. Bahasa (lisan dan tertulis);
5. Kesenian, seperti seni rupa, seni suara, seni musik, seni gerak dan sebagainya;
6. Sistem pengetahuan;
7. Sistem religi (kepercayaan).
13. * Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayan Pasal 5,
ada 10 objek pemajuan kebudayaan dan cagar budaya, yaitu tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat,
ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat jenis, olahraga
tradisional, cagar budaya.
* Ciri budaya menurut Endang Saefuddin Anshari):
(1) kebudayaan adalah man-made, hasil karya manusia;
(2) bahan kebudayaan adalah alam;
(3) alat penciptaan kebudayaan adalah cipta (pikiran), rasa (perasaan, karsa (kemauan), intuisi dan
imajinasi;
(4) ruang lingkup meliputi aspek rohaniah dan jasmaniah manusia;
(5) dapat dibedakan dalam budaya benda (materi) dan bukan benda (immateri);
(6) tujuan kebudayaan kesempurnaan, kesejahteraan, keindahan dalam kehidupan individu dan
masyarakat;
(7) jawaban atas tantangan dan dorongan dari dalam diri manusia dan dari luar;
(8) dapat diwarisi dan diwariskan melalui proses pendidikan dalaam keluarga, sekolah dan
masyarakat.
14. * Di dalam Negara ada budaya, misalnya budaya pra Islam yang masih hidup, seperti wayang dan berbagai upacara ritual. Di Kalsel masih ada budaya
pra Islam seperti manyanggar banua, mambuang pasilih, mandi-mandi hamil (tian mandaring), piduduk dll.
* Di dalam agama ada budaya, misalnya budaya Islam yang muncul dan berintegrasi dengan ajaran Islam, seperti syair, madihin, rebana, hadrah,
musik berirama timur tengah atau bernuansa Islam, dan sejenisnya. Juga ada akulturasi budaya pra Islam dengan Islam, seperti Baayun Maulid di
Masjid al-Mukarramah Banua Tapin Halat dll.
* Budaya dapat memperkuat semangat bernegara, persatuan dan kesatuan, seperti adanya cerita-cerita dan film-film dokumenter, perjuangan,
kepahlawanan dan sejenisnya. Budaya juga menopang program-program pembangunan Negara, misalnya film tentang Pertanian, Keluarga Berencana,
Lingkungan Hidup, Transmigrasi, Pencegahan Penyakit Menular dan sebagainya.
Di dalam ungkapan tradisional bahasa Banjar misalnya ada ungkapan:
“Haram manyarah, waja sampai ka puting, jangan bacakut papadaan”
* Budaya dapat menopang pesan-pesan agama (dakwah), misalnya melalui ungkapan, syair, madihin, bakisah, bermusik yang islami dan sebagainya.
Dalam ungkapan bahasa Banjar misalnya:
Allahu Wahdah, Inya mambari kada bawadah, Inya maambil kada bapadah”
Banganga dahulu hanyar baucap
Kada tunggal baras, pander gin batakar
Asal mambawa bujur wan banar hidup salamat
Di mana bumi dijajak di situ langit dijunjung, rumput kada maalahan banua
* Budaya dikembangkan secara perorangan oleh budayawan, secara kelompok oleh paguyuban atau sanggar, dan oleh pemerintah melalui
departemen/kementerian, dinas atau seksi yang mengurus bidang kebudayaan,
Saat ini pengembangan dan pelestarian budaya belum optimal, bahkan agak terpinggirkan, serbuan budaya luar sangat kuat. Dukungan dana dari
APBN, APBD rendah, partisipasi swasta kurang, para seniman-budayawan senior banyak meninggal dunia, yang yunior kurang muncul, kaderisasi
agak mandeg. Kalau tidak ada langkah antisipasi, dikhawatirkan ke depan budaya Nusantara dan budaya daerah akan tergeser.
15. TERIMA KASIH
DCH. Ahmad Barjie B.
Telp. Rumah: (0511) 3251177
HP/WA: 0896 36264226
Email: barjiekalua@gmail.com.
Google dan youtube: Ahmad Barjie B.
Jl. Jenderal Ahmad Yani km 4,5 Fly Over Kuliner Baiman
Gg Amanah RT 35 (Ketua RT) No. 37
Kelurahan Pekapura Raya Banjarmasin Timur 70234