SlideShare a Scribd company logo
RECTAL
TOUCHER
RECTAL TOUCHER
1. MURAD FAJRI
2. HERIZAL S.
3. HELMI
4. ENDANG NURJANAH
5. PANGESTU CHAESAR S.
6. RICHI PRATAMA
7. SUNARTI
8. ASTRI FITRIANI
9. NURAZIZAH
10. YESI MELINDA WATI

                 KDM 1
DEFINISI …

• Rectal Toucher (colok dubur) 
  pemeriksaan rektum bagian bawah
  / pemeriksaan internal dubur.
• Dokter menggunakan jari dalam
  sarung tangan yang dilumasi untuk
  memeriksa adanya kelainan.
• Dokter pertama-tama akan mengamati bagian luar
  anus untuk memeriksa bila ada wasir atau luka.
  Kemudian dokter akan mengenakan sarung tangan
  lateks yang dilumasi dan memasukkan ke dalam
  rektum.

• Pemeriksaan ini dilakukan untuk berbagai tujuan.
  Pada pria, tes ini umumnya digunakan untuk
  memeriksa prostat, mencari pembesaran
  abnormal atau tanda-tanda lain dari kanker
  prostat
1. Pakai handscoon



2. Siap – siap menggunakan
      jari telunjuk + Gel




                              3. Rectal toucher
Beberapa posisi untuk colok
          dubur

1.Left lateral (Sims ) position.
2. Knee-elbow position.
3. Dorsal position
4. Lithotomy position.
1. Left lateral (Sims ) position.

• Rutin digunakan untuk wanita atau
  prosedue standar laki-laki. Pasien miring
  kekiri,
• dengan tungkai atas kanan
  fleksi, sedangkan tungkai bawah kiri semi
  ekstensi.
• Panggul harus menungging dan sejajar
  dengan pinggir tempat tidur.
2. Knee-elbow position.

• Pemeriksaan rectal toucher Baik untuk
  perabaan prostat dan vesikula seminalis.
3. Dorsal position. Pasien tidur
•   dengan posisi setengah duduk
•   posisi lutut ditekukkan(fleksi).
•   Telunjuk tangan kanan pasien
•   masuk kedubur dengan
•   melintasi dibawah paha kanan
•   pasien. Untuk bimanual
•   palpasi tangan kiri diatas supra
•   pubis.
4. Lithotomy position.

•   Dilakukan pada meja operasi.
•   Bimanual dengan telunjuk
•   kanan pada rektum sedang
•   tangan kiri pada supra pubis
PROSEDUR KERJA MELAKUKAN
 RECTAL TOUCHER / COLOK DUBUR
• Waktu melakukan colok dubur ini kurang
  menyenangkan bagi pasien, tidak jarang terasa
  nyeri. Gunakan sarung tangan yang telah diberi
  pelicin. Untuk itu sebelum melakukan pemeriksaan
  harus diberikan pesan bahwa :
• “Saya akan melakukan pemeriksaan dalam melalui
  dubur anda bila terasa tidak nyaman tolong buka
  mulut nafas dalam dan perlahan keluarkan melalui
  mulut anda”.
• Baru telunjuk masuk melalui anus, setelah
  melewati spinkter telunjuk dirotasikan kesekeliling
  mukosa anus.
a. Pemeriksaan Anus
Keadaan yang akan ditemukan:
• - Bila ada feses yang keras akan menyusahkan
  kita untuk merotasikan telunjuk kita.
• - Bila teraba massa tumor ,apakah lesi tersebut
  lunak atau keras, dimana posisi tumor tersebut
  dan apakah telah memenuhi seluruh permukaan
  mukosa usus. Coba terus telusuri apakah
  telunjuk masih bisa melalui celah tumor dan
  masih dapat meraba pool atas tumor. Ukur jarak
  pool bawah tumor dari anus. Coba gerakan ke
  sekitarnya
• apakah tumornya telah terfiksir pada tulang
  sakrum atau masih mobil (bisa digerakkan).
Lanjutan…
• - Kemudian bila kita keluarkan sarung tangan
  tersebut lihat apakah ada darahnya atau lendir
• Untuk kasus haemorhoid interna kita tidak
  bisa nilai dengan colok dubur karena lunak
  sekali.
• Pada protusio rekti biasanya teraba ujung dari
  protusio tersebut.
• Dalam keadaan obstruksi teraba kita
  merasakan ampula rekti menyempit
  sedangkan dalam keadaan paralisis dilatasi
  (balooning).
b. Palpasi Prostat
1. Waktu melakukan palpasi prostat, buli-buli
    (kandung kemih ) harus kosong.
2. Dilakukan pada posisi knee-elbow posisi atau
    left lateral posisi.
3. Gunakan telunjuk yang telah diberi pelicin
    dan masukan perlahan ke anus.
4. Perabaan prostat normalnya kenyal dan
    elastis
Keadaan yang akan ditemukan:

• - Dalam keadaaan normal vesikula seminalis ini
  tidak teraba.
• - Dalam keadaan prostatitis kronis, prostat
  teraba membesar, agak panas dan nyeri tekan.
• - Pada keganasan prostat yang asimptomatik
  yang lokasinya pada lobus lateral yang dalam
  dan lobus medius tidak dapat diraba melalui
  rectal. Bila terletak pada permukaan kapsul
  teraba nodul, konsistensi keras,
BAHAN DAN ALAT
•   Sabun cair
•   -Air mengalir
•   -larutaaan antiseptik
•   -Lap atau tissue
•   -Jelly
•   -Sarung tangan steril
•   Kain kasa steril
•   -Ember berisi air
•   -Handuk kecil atau tissue
•   -Baskom berisi klorin 0,5%
•   -Tempat sampah non-medis
•   -Tempat sampah medis
RECTAL TOUCHER pada PROSTAT

• Ada banyak pasien dengan usia
  di atas 50 tahun kelenjar
  prostatnya mengalami
  pembesaran , memanjang keatas
  kedalam kandung kemih dan
  menyumbat aliran urine dengan
  menutupi orifisium uretra
• Kondisi ini di kenal sebgai hiperplasia prostate
  jinak (BPH)  Benigna Prostate Hiperpalasia

• Kelenjar prostat adalah salah satu organ genetalia
  pria yang terletak di sebelah inferior buli-buli dan
  membungkus uretra posterior.

• Bila mengalami pembesaran, organ ini membuntu
  uretra pars prostatika dan menyebebkan
  terhambatnya aliran urine keluar dari buli-buli.
  Bentuknya sebesar buah kenari dengan berat
  normal pada orang dewasa ± 20 gram
Pemeriksaan RT (Rectal
           Toucher)
• Sebelum dilakukan RT, penderita harus
  diminta miksi lebih dulu
• bila penderita dalam keadaan retentio urin
  (sulit berkemih), RT dikerjakan setelah buli-
  buli (vesika urinaria) dikosongkan dengan
  kateter
Tujuan dari RT

1. Menentukan konsistensi dari prostat

2. Menentukan besarnya prostat

3. Menentukan sistem persyarafan unit
vesiko urtetra.
1. Menentukan konsistensi dari
            prostat
Konsistensi prostat seperti kalau kita menekan
ujung hidung kita dan permukaan seluruh
kelenjar biasanya rata (halus).

Bila konsistensi prostat berdungkul atau
terdapat bagian yang lebih keras, seperti kalau
menekan daerah tulang hidung atau sendi jari
maka harus dipikirkan adanya karsinoma,
prostatitis kalkulosa, tbc prostat atau prostatitis
granulomatosa.
• NB  karsinoma  setiap kanker ganas yang
  muncul dari sel-sel epitel
• prostatitis kalkulosa  peradangan pada
  prostat akibat infeksi
• prostatitis granulomatosa.  peradangan
  prostat akibat adanya mikroorganisme
  (Mycobacterium tuberculosis)
2. Menentukan besarnya prostat
• Secara RT besarnya prostat normal tersebut
  ditandai dengan batas batas yang jelas, yaitu sulcus
  lateralis mudah diraba, batas atas juga mudah
  diraba

• Secara RT besarnya prostat dibedakan :
  - grade (derajat ) I : perkiraan beratnya sampai
     dengan 20 gram.
  - grade (derajat) II : perkiraan beratnya antara 20-
     40 gram.
  - grade (derajat) III : perkiraan beratnya lebih dari
     40 gram
3. Menentukan sistem persyarafan
         unit vesiko urtetra.


• Bila dengan mendadak glans penis ditekan
  dengan tangan kiri dan pada jari telunjuk
  yang di rektum terasa kontarksi dari sphinter
  ani maka dikatakan bahwa BCR positif.
Rabu, 20 Maret 2013   Daan K, Blok 2.1 Skrining & Deteksi Dini   31

More Related Content

What's hot

transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darahDina Awwe
 
Batu saluran kemih
Batu saluran kemih Batu saluran kemih
Batu saluran kemih
Eko indra
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
fikri asyura
 
Tanatologi
TanatologiTanatologi
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
fikri asyura
 
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
Farhan Hady Danuatmaja
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Ade Wijaya
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
Wahyu Purnama
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
fikri asyura
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
dr. Bobby Ahmad
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Seascape Surveys
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
Puteri Mentira
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
Phil Adit R
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
Phil Adit R
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
Fais PPT
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
Aris Rahmanda
 
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadarEkstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
Nur Hajriya
 

What's hot (20)

transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
 
Batu saluran kemih
Batu saluran kemih Batu saluran kemih
Batu saluran kemih
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
Tanatologi
TanatologiTanatologi
Tanatologi
 
Invaginasi
InvaginasiInvaginasi
Invaginasi
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadarEkstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
 

Similar to Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar

Essensial Koas Obgyn 3_edit dr.Christina.pdf
Essensial Koas Obgyn 3_edit dr.Christina.pdfEssensial Koas Obgyn 3_edit dr.Christina.pdf
Essensial Koas Obgyn 3_edit dr.Christina.pdf
IntanAuliannisa
 
Pemeriksaan fisik pencernaan
Pemeriksaan fisik pencernaanPemeriksaan fisik pencernaan
Pemeriksaan fisik pencernaan
Muhammad Munandar
 
Kerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirKerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirNova Ci Necis
 
52827738 refrat-retensi-urine
52827738 refrat-retensi-urine52827738 refrat-retensi-urine
52827738 refrat-retensi-urine
susanrusli
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
Isma Nur'aini
 
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostikKetrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Sisko Sipir
 
Sediaan rektal.pptx
Sediaan rektal.pptxSediaan rektal.pptx
Sediaan rektal.pptx
daengshau
 
SISTEM ALIMENTARI - Penjagaan Kolostomi dan Irigasi Stoma
SISTEM ALIMENTARI - Penjagaan Kolostomi dan Irigasi StomaSISTEM ALIMENTARI - Penjagaan Kolostomi dan Irigasi Stoma
SISTEM ALIMENTARI - Penjagaan Kolostomi dan Irigasi Stoma
Muhammad Nasrullah
 
KATETERISASI_URINE.pptx
KATETERISASI_URINE.pptxKATETERISASI_URINE.pptx
KATETERISASI_URINE.pptx
biorizkimaulana1
 
Asuhan pada kala III.ppt
Asuhan pada kala III.pptAsuhan pada kala III.ppt
Asuhan pada kala III.ppt
wksatustikesbhc
 
Anatomi fisiologi fertilisasi baru
Anatomi  fisiologi fertilisasi baruAnatomi  fisiologi fertilisasi baru
Anatomi fisiologi fertilisasi baru
UFDK
 
skrining USG Obstetri.pptx
skrining USG Obstetri.pptxskrining USG Obstetri.pptx
skrining USG Obstetri.pptx
HanifReza7
 
Hirschprung-Disease-ppt.pdf
Hirschprung-Disease-ppt.pdfHirschprung-Disease-ppt.pdf
Hirschprung-Disease-ppt.pdf
royalbalidigitalprin
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urine
Santos Tos
 
Pemeliharaan Genitalia.pptx
Pemeliharaan Genitalia.pptxPemeliharaan Genitalia.pptx
Pemeliharaan Genitalia.pptx
bintangrzki
 
Pemfispencernaan
PemfispencernaanPemfispencernaan
Pemfispencernaan
Muhammad Munandar
 
Pemfispencernaan
PemfispencernaanPemfispencernaan
Pemfispencernaan
Muhammad Munandar
 
ANAL FISSURE - ABSES ANOREKTUM
ANAL FISSURE - ABSES ANOREKTUMANAL FISSURE - ABSES ANOREKTUM
ANAL FISSURE - ABSES ANOREKTUM
Muhammad Nasrullah
 

Similar to Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar (20)

Essensial Koas Obgyn 3_edit dr.Christina.pdf
Essensial Koas Obgyn 3_edit dr.Christina.pdfEssensial Koas Obgyn 3_edit dr.Christina.pdf
Essensial Koas Obgyn 3_edit dr.Christina.pdf
 
Laparotomy
LaparotomyLaparotomy
Laparotomy
 
Pemeriksaan fisik pencernaan
Pemeriksaan fisik pencernaanPemeriksaan fisik pencernaan
Pemeriksaan fisik pencernaan
 
Kerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirKerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahir
 
52827738 refrat-retensi-urine
52827738 refrat-retensi-urine52827738 refrat-retensi-urine
52827738 refrat-retensi-urine
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostikKetrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
 
Sediaan rektal.pptx
Sediaan rektal.pptxSediaan rektal.pptx
Sediaan rektal.pptx
 
SISTEM ALIMENTARI - Penjagaan Kolostomi dan Irigasi Stoma
SISTEM ALIMENTARI - Penjagaan Kolostomi dan Irigasi StomaSISTEM ALIMENTARI - Penjagaan Kolostomi dan Irigasi Stoma
SISTEM ALIMENTARI - Penjagaan Kolostomi dan Irigasi Stoma
 
KATETERISASI_URINE.pptx
KATETERISASI_URINE.pptxKATETERISASI_URINE.pptx
KATETERISASI_URINE.pptx
 
Asuhan pada kala III.ppt
Asuhan pada kala III.pptAsuhan pada kala III.ppt
Asuhan pada kala III.ppt
 
Anatomi fisiologi fertilisasi baru
Anatomi  fisiologi fertilisasi baruAnatomi  fisiologi fertilisasi baru
Anatomi fisiologi fertilisasi baru
 
Askep bph
Askep bphAskep bph
Askep bph
 
skrining USG Obstetri.pptx
skrining USG Obstetri.pptxskrining USG Obstetri.pptx
skrining USG Obstetri.pptx
 
Hirschprung-Disease-ppt.pdf
Hirschprung-Disease-ppt.pdfHirschprung-Disease-ppt.pdf
Hirschprung-Disease-ppt.pdf
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urine
 
Pemeliharaan Genitalia.pptx
Pemeliharaan Genitalia.pptxPemeliharaan Genitalia.pptx
Pemeliharaan Genitalia.pptx
 
Pemfispencernaan
PemfispencernaanPemfispencernaan
Pemfispencernaan
 
Pemfispencernaan
PemfispencernaanPemfispencernaan
Pemfispencernaan
 
ANAL FISSURE - ABSES ANOREKTUM
ANAL FISSURE - ABSES ANOREKTUMANAL FISSURE - ABSES ANOREKTUM
ANAL FISSURE - ABSES ANOREKTUM
 

More from Pangestu S

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Pangestu S
 
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)Pangestu S
 
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)Pangestu S
 
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Pangestu S
 
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Pangestu S
 
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. DkkPengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. DkkPangestu S
 
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...Pangestu S
 
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. DkkGlobalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. DkkPangestu S
 
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Pangestu S
 
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...Pangestu S
 
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPangestu S
 
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S Pangestu S
 
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S. Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S. Pangestu S
 
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S Pangestu S
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SPangestu S
 
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Pangestu S
 
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Pangestu S
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Pangestu S
 
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar Pangestu S
 
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu ChaesarMakalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu ChaesarPangestu S
 

More from Pangestu S (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
 
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
 
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
 
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
 
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. DkkPengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
 
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
 
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. DkkGlobalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
 
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
 
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
 
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
 
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S
 
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S. Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
 
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
 
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
 
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
 
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
 
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu ChaesarMakalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
 

Recently uploaded

audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
ProgramPTM1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 

Recently uploaded (20)

audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 

Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar

  • 2. RECTAL TOUCHER 1. MURAD FAJRI 2. HERIZAL S. 3. HELMI 4. ENDANG NURJANAH 5. PANGESTU CHAESAR S. 6. RICHI PRATAMA 7. SUNARTI 8. ASTRI FITRIANI 9. NURAZIZAH 10. YESI MELINDA WATI KDM 1
  • 3. DEFINISI … • Rectal Toucher (colok dubur)  pemeriksaan rektum bagian bawah / pemeriksaan internal dubur. • Dokter menggunakan jari dalam sarung tangan yang dilumasi untuk memeriksa adanya kelainan.
  • 4. • Dokter pertama-tama akan mengamati bagian luar anus untuk memeriksa bila ada wasir atau luka. Kemudian dokter akan mengenakan sarung tangan lateks yang dilumasi dan memasukkan ke dalam rektum. • Pemeriksaan ini dilakukan untuk berbagai tujuan. Pada pria, tes ini umumnya digunakan untuk memeriksa prostat, mencari pembesaran abnormal atau tanda-tanda lain dari kanker prostat
  • 5. 1. Pakai handscoon 2. Siap – siap menggunakan jari telunjuk + Gel 3. Rectal toucher
  • 6. Beberapa posisi untuk colok dubur 1.Left lateral (Sims ) position. 2. Knee-elbow position. 3. Dorsal position 4. Lithotomy position.
  • 7. 1. Left lateral (Sims ) position. • Rutin digunakan untuk wanita atau prosedue standar laki-laki. Pasien miring kekiri, • dengan tungkai atas kanan fleksi, sedangkan tungkai bawah kiri semi ekstensi. • Panggul harus menungging dan sejajar dengan pinggir tempat tidur.
  • 8.
  • 9. 2. Knee-elbow position. • Pemeriksaan rectal toucher Baik untuk perabaan prostat dan vesikula seminalis.
  • 10.
  • 11. 3. Dorsal position. Pasien tidur • dengan posisi setengah duduk • posisi lutut ditekukkan(fleksi). • Telunjuk tangan kanan pasien • masuk kedubur dengan • melintasi dibawah paha kanan • pasien. Untuk bimanual • palpasi tangan kiri diatas supra • pubis.
  • 12.
  • 13. 4. Lithotomy position. • Dilakukan pada meja operasi. • Bimanual dengan telunjuk • kanan pada rektum sedang • tangan kiri pada supra pubis
  • 14.
  • 15.
  • 16. PROSEDUR KERJA MELAKUKAN RECTAL TOUCHER / COLOK DUBUR • Waktu melakukan colok dubur ini kurang menyenangkan bagi pasien, tidak jarang terasa nyeri. Gunakan sarung tangan yang telah diberi pelicin. Untuk itu sebelum melakukan pemeriksaan harus diberikan pesan bahwa : • “Saya akan melakukan pemeriksaan dalam melalui dubur anda bila terasa tidak nyaman tolong buka mulut nafas dalam dan perlahan keluarkan melalui mulut anda”. • Baru telunjuk masuk melalui anus, setelah melewati spinkter telunjuk dirotasikan kesekeliling mukosa anus.
  • 17. a. Pemeriksaan Anus Keadaan yang akan ditemukan: • - Bila ada feses yang keras akan menyusahkan kita untuk merotasikan telunjuk kita. • - Bila teraba massa tumor ,apakah lesi tersebut lunak atau keras, dimana posisi tumor tersebut dan apakah telah memenuhi seluruh permukaan mukosa usus. Coba terus telusuri apakah telunjuk masih bisa melalui celah tumor dan masih dapat meraba pool atas tumor. Ukur jarak pool bawah tumor dari anus. Coba gerakan ke sekitarnya • apakah tumornya telah terfiksir pada tulang sakrum atau masih mobil (bisa digerakkan).
  • 18. Lanjutan… • - Kemudian bila kita keluarkan sarung tangan tersebut lihat apakah ada darahnya atau lendir • Untuk kasus haemorhoid interna kita tidak bisa nilai dengan colok dubur karena lunak sekali. • Pada protusio rekti biasanya teraba ujung dari protusio tersebut. • Dalam keadaan obstruksi teraba kita merasakan ampula rekti menyempit sedangkan dalam keadaan paralisis dilatasi (balooning).
  • 19. b. Palpasi Prostat 1. Waktu melakukan palpasi prostat, buli-buli (kandung kemih ) harus kosong. 2. Dilakukan pada posisi knee-elbow posisi atau left lateral posisi. 3. Gunakan telunjuk yang telah diberi pelicin dan masukan perlahan ke anus. 4. Perabaan prostat normalnya kenyal dan elastis
  • 20. Keadaan yang akan ditemukan: • - Dalam keadaaan normal vesikula seminalis ini tidak teraba. • - Dalam keadaan prostatitis kronis, prostat teraba membesar, agak panas dan nyeri tekan. • - Pada keganasan prostat yang asimptomatik yang lokasinya pada lobus lateral yang dalam dan lobus medius tidak dapat diraba melalui rectal. Bila terletak pada permukaan kapsul teraba nodul, konsistensi keras,
  • 21. BAHAN DAN ALAT • Sabun cair • -Air mengalir • -larutaaan antiseptik • -Lap atau tissue • -Jelly • -Sarung tangan steril • Kain kasa steril • -Ember berisi air • -Handuk kecil atau tissue • -Baskom berisi klorin 0,5% • -Tempat sampah non-medis • -Tempat sampah medis
  • 22. RECTAL TOUCHER pada PROSTAT • Ada banyak pasien dengan usia di atas 50 tahun kelenjar prostatnya mengalami pembesaran , memanjang keatas kedalam kandung kemih dan menyumbat aliran urine dengan menutupi orifisium uretra
  • 23. • Kondisi ini di kenal sebgai hiperplasia prostate jinak (BPH)  Benigna Prostate Hiperpalasia • Kelenjar prostat adalah salah satu organ genetalia pria yang terletak di sebelah inferior buli-buli dan membungkus uretra posterior. • Bila mengalami pembesaran, organ ini membuntu uretra pars prostatika dan menyebebkan terhambatnya aliran urine keluar dari buli-buli. Bentuknya sebesar buah kenari dengan berat normal pada orang dewasa ± 20 gram
  • 24.
  • 25. Pemeriksaan RT (Rectal Toucher) • Sebelum dilakukan RT, penderita harus diminta miksi lebih dulu • bila penderita dalam keadaan retentio urin (sulit berkemih), RT dikerjakan setelah buli- buli (vesika urinaria) dikosongkan dengan kateter
  • 26. Tujuan dari RT 1. Menentukan konsistensi dari prostat 2. Menentukan besarnya prostat 3. Menentukan sistem persyarafan unit vesiko urtetra.
  • 27. 1. Menentukan konsistensi dari prostat Konsistensi prostat seperti kalau kita menekan ujung hidung kita dan permukaan seluruh kelenjar biasanya rata (halus). Bila konsistensi prostat berdungkul atau terdapat bagian yang lebih keras, seperti kalau menekan daerah tulang hidung atau sendi jari maka harus dipikirkan adanya karsinoma, prostatitis kalkulosa, tbc prostat atau prostatitis granulomatosa.
  • 28. • NB  karsinoma  setiap kanker ganas yang muncul dari sel-sel epitel • prostatitis kalkulosa  peradangan pada prostat akibat infeksi • prostatitis granulomatosa.  peradangan prostat akibat adanya mikroorganisme (Mycobacterium tuberculosis)
  • 29. 2. Menentukan besarnya prostat • Secara RT besarnya prostat normal tersebut ditandai dengan batas batas yang jelas, yaitu sulcus lateralis mudah diraba, batas atas juga mudah diraba • Secara RT besarnya prostat dibedakan : - grade (derajat ) I : perkiraan beratnya sampai dengan 20 gram. - grade (derajat) II : perkiraan beratnya antara 20- 40 gram. - grade (derajat) III : perkiraan beratnya lebih dari 40 gram
  • 30. 3. Menentukan sistem persyarafan unit vesiko urtetra. • Bila dengan mendadak glans penis ditekan dengan tangan kiri dan pada jari telunjuk yang di rektum terasa kontarksi dari sphinter ani maka dikatakan bahwa BCR positif.
  • 31. Rabu, 20 Maret 2013 Daan K, Blok 2.1 Skrining & Deteksi Dini 31