2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Reaksi Redoks.pdf
1.
2. Identitas Modul
Profil Pelajar Pancasila
O Mata Pelajaran : Kimia
O Topik : Reaksi Redoks
O Nama Penyusun : Tresnoningtias Mutiara Anisa
O Instansi : SMA PGRI 1 Taman
O Tahun : 2023/2024
O Jenjang : SMA
O Fase : E
O Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Pengembangan profil pelajar pancasila dalam kurikulum merdeka
ini sangat baik untuk membentuk karakter peserta didik, nilai-nilai
tersebut diantaranya :
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
2.Berkebhinekaan global
3.Bergotong royong
4.Kreatif
5.Bernalar kritis
6.Mandiri
3. Petunjuk Penggunaan Modul
Penggunaan modul berikut secara sinkronus dengan kegiatan
pembelajaran di kelas. Materi prasyarat yang harus dipenuhi atau
dipelajari peserta didik sebelum mempelajari topik reaksi reoks
yaitu unsur dan molekul, serta ikatan kimia.
Peserta didik mengerjakan kegiatan Explore! Secara mandiri di
dalam kelas dengan panduan dan pnatauan dari guru, untuk
kemudian didiskusikan bersama secara terbuka di dalam kelas.
4. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran :
Peserta didik memiliki kemampuan untuk merespon isu-isu global dan
berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan
tersebut antara lain mengidentifikasi, mengajukan gagasan, merancang
solusi, mengambil keputusan, dan mengkomunikasikan dalam bentuk
projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi teknologi
yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global,
pencemaran lingkungan, nanoteknologi, bioteknologi, kimia dalam
kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi
akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian
tujuan pembangunan yang berkelanjutan/ Sustainable Development
Goals (SDGs). Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut
dibangun pula berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, objektif,
bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong royong, dan
berkebhinekaan global.
5. Rancangan Kegiatan Pembelajaran
Topik : Reaksi Redoks
Nama Penyusun : Tresnoningtias Mutiara Anisa
Instansi : SMA PGRI 1 Taman
Tahun : 2023/2024
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Model Pembelajaran : PBL – IDEAL Problems Solving
(Bransford and Stein)
Tahap/
Sintaks
Langkah Pembelajaran Waktu
1 Identify
Problems and
Opportunities
Pembukaan/Pendahuluan :
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam dan berdoa bersama peserta didik.
Peserta didik memperhatikan apersepsi dan narasi
pendahuluan oleh guru untuk mengawali kegiatan
pembelajaran dan bersama-sama merumuskan
masalah yang relevan terkait topik pembelajaran,
Narasi pembukaan oleh guru yaitu:
15
menit
Mandiri,
Bernalar kritis
‘Memasuki musim penghujan, udara menjadi
lembab dan dingin, beberapa rumah mungkin juga
mengalami kebocoran sehingga harus diperbaiki.
Saat akan berbenah, seringkali kita menemukan
paku dan palu yang berkarat di tempat
penyimpanan bukan?, akan tetapi tentu tetap kita
gunakan meski paku yang berkarat akan menjadi
mudah bengkok dan agak rapuh karena karat”.
Pertanyaan pemantik:
Mengapa besi atau paku di tempat penyimpanan
yang lembeb tersebut dapat berkaat? Adakah cara
yang tepat untuk dapat mengurangi atau
menghambat rusaknya besi atau paku karena
karat? Diharapkan peserta didik akan menjawab :
“Karena lembab Bu, ada airnya jadi berkarat”.
2. Define
Goals
Bergotong
royong,
kreatif
Kegiatan Inti:
Peserta didik memperhatikan pengarahan guru
terkait petunjuk penggunaan modul dan bersama-
sama menentukan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
5 menit
6. Tahap/ Sintaks Langkah Pembelajaran Waktu
3. Explore
Mandiri,Kreatif,
Bernalar kritis,
Berkebhinekaan
global
Peserta didik menggali semua informasi dan
kemungkinan untuk dapat menjawab
permasalahan :
Guru memberikan kesempatan bagi peseta didik
mencari informasi yang berkaitan dengan topik
reaksi kimia dan reaksi redoks untuk dapat
menjawab permasalahan yang ditemukan di awal
kegiatan pembelajaran secara tepat.
20
menit
Peserta didik menggali informasi sesuai dengan
petunjuk LKPD yang ada di dalam modul dan
memanfaatkan berbagai media dengan semangat.
4. Anticipate
Outcome and act
Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan YME dan
berakhlak mulia,
Mandiri, Kreatif,
Bernalar kritis,
Berkebhinekaan
global
Peserta didik mempresentasikan atau
membacakan hasil temuan mereka terkait topik
reaksi kimia dan reaksi redoks untuk berdiskusi
secara terbuka di dalam kelas dipandu oleh guru
dengan peraya diri.
Peserta didik bersama-sama mengevaluasi
permasalahan yang muncul dan mencoba
memberikan solusi yang mungkin dapat
diterapkan untuk menjawab permasalahan dengan
cermat. Dalam hal ini, diharapkan peserta didik
dapat memberikan alasan yang tepat mengapa
perkaratan dapat terjadi dan memberikan solusi
untuk menghambat terjadinya perkaratan pada
paku atau besi di tempat penyimpanan.
5 menit
5. Look and
Learn
Pembahasan/Penguatan :
Peserta didik bersama dengan guru mengamati
video percobaan yang telah disediakan dan
mengonfirmasi solusi yang tepat dalam
pemecahan masalah terkit perkararatan.
10
menit
Guru memberikan penguatan dan pembahasan
mengenai reaksi kimia dan reaksi redoks serta
memberikan apresiasi atas kerja keras dan kerja
sama peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
dan diskusi terbuka di kelas.
30
menit
Penutup :
Peserta didik bersama dengan guru melakukan
refleksi kegiatan pembelajaran dan menutup
kegiatan pembelajaran
5 menit
8. Identify Problems and Opportunities
Memasuki musim penghujan, udara menjadi
lembab dan dingin, beberapa rumah mungkin
juga mengalami kebocoran sehingga harus
diperbaiki. Saat akan berbenah, seringkali kita
menemukan paku dan palu yang berkarat di
tempat penyimpanan bukan?, akan tetapi tentu
tetap kita gunakan meski paku yang berkarat
akan menjadi mudah bengkok dan agak rapuh
karena karat.
Apersepsi
Dari narasi tersebut, dapatkah kamu memikikan penyebab mengapa
besi atau paku dapat berkarat? Tuliskan pendapatmu !
Jenis perubahan apakah yang terjadi pada besi atau paku tersebut
sehungga menimbulkan perkaratan? (Perubahan fisika atau kimia?)
Apakah perubahan ini menghasilkan zat baru yang tidak ada
sebelumnya?
Apakah perubahan ini mengubah sifat yang dimiliki oleh besi atau
paku tersebut?
Adakah cara yang tepat untuk dapat mengurangi atau menghambat
rusaknya besi atau paku karena perkaratan?
Utarakan Pendapatmu !
Gambar 1. Paku berkarat
9. Define Goals
1. Pesetta didik dapat menuliskan persamaaan reaksi yang setara
dengan tepat,
2. Peserta didik dapat mendeskripsikan konsep reaksi redoks secara
sederhana.
3. Peserta didik dapat menganalisis beberapa reaksi berdasarkan
perubahan bilangan oksidasi pada zat-zat yang terlibat dalam
reaksi.
Tujuan Pembelajaran
Pemahaman Bermakna
Explore !
Dengan mempelajari reaksi kimia dan memahami konsep reaksi
redoks, diharapkan peserta didik dapat memiliki pengetahuan nyata
dan turut serta berkontribusi dalam pengmbangan ilmu pengetahuan
terutama dalam pengembangan bidang kimia dan material, teknik,
farmasi dan bidang kesehatan. Dengam mempelajari reaksi redoks
juga menambah pengalaman belajar peserta didik, dapat berpikir
lebih bijak dapat melihat detail suatu permasalahan sehingga dapat
memutuskan solusi terbaik dalam menjawab permasalahan yang
dihadapi.
Definisi Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah sebuah proses perubahan zat–zat yang saling
berinteraksi dan menghasilkan suatu zat baru yang memiliki sifat
yang berbeda dari zat mula-mula.
Terjadinya reaksi kimia ditandai dengan adanya
Reaksi Kimia
10. Explore !
Atom-atom dalam suatu senyawa memiliki muatan tertentu. Berbeda
dengan senyawa ionik, pada senyawa kovalen terdapat muatan yang
disebut muatan parsial atom. Hal ini terjadi karena adanya polarisasi
ikatan. Bilangan oksidasi merupakan
.
Konsep Bilangan Oksidasi
Muatan parsial atom H pada H2 adalah
(nol), karena elektron dapat
terditribusi sempurna, hal tersebut juga
berlaku bagi gas O2, dan unsur-unsur
bebas lain yang terdapat di alam.
Muatan ini kemudian dapat kita sebut
dengan bilangan oksidasi/biloks.
Bilangan oksidasi awal pada gas H2 di ruas kiri (reaktan) adalah nol,
sedangkan bilangan oksidasi pada H2O sebagai hasil reaksinya adalah
+1.
Peningkatan bilangan oksidasi ini menunjukkan bahwa zat H2
tersebut mengalami Oksidasi. Zat yang mengalami oksidasi disebut
dengan .
Selain terjadinya peningkatan biloks, pada spesi yang mengalami
peristiwa reaksi oksidasi, dapat juga ditandai dengan
Berdasarkan reaksi di atas, ringkasan peristiwa oksidasi pada atom H
dapat ditulikan sebagai berikut:
Biloks H sebelum reaksi :
Biloks H setelah reaksi :
Atom H mengalami ________________(bertindak sebagai reduktor).
Reaksi Oksidasi
11. Explore !
Pada sebuah reaksi kimia, reaktan atau spesi yang mengalami reaksi
reduksi menunjukkan bilangan oksidasi.
Selain itu, dapat juga ditandai dengan
dan/atau
Reaksi Reduksi
Pada persamaan reaksi di samping,
besi mengalami reduksi (penurunan
bilangan oksidasi) yaitu ditunjukkan
dengan muatan ___ pada Fe2O3
sebesar ____ di ruas kiri menjadi
____ di ruas kanan atau setelah
reaksi. Dengan demikian Fe2O3 pada
reaksi ini disebut sebagai Oksidator,
Sebuah reaksi kimia yang melibatkan oksigen dalam reaktannya
(reaksi mengikat oksigen) umumnya disebut reaksi oksidasi,
sedangkan reaksi untuk melepaskan oksigen disebut dengan reaksi
reduksi. Sebenarnya, reaksi reduksi dan oksidasi berlangsung secara
simultan (bersamaan) sehingga lebih tepat bila sebuah reaksi disebut
dengan reaksi reduksi okidasi atau reaksi redoks.
Reaksi Redoks
Menentukan Pasangan Reduktor dan Oksidator
Tentukanlah peran atom-atom yang terlibat dalam reaksi berikut
(sebagai reduktor atau oksidator) !.
Reduktor
Oksidator
12. Explore !
Tentukanlan bilangan oksidasi unsur yang dicetak tebal pada zat
berikut :
a) H3PO4
b) H2C2O4
c) Fe2O3
Menentukan Bilangan Oksidasi
Dengan informasi yang dapat kalian peroleh dari persamaan
reaksi berikut, coba jelaskanlah secara singkat apa yang
terjadi pada proses perkaratan besi, berkaitan dengan topik
pembahasan reaksi reduksi-oksidasi?
Biloks Fe pada reaktan = __________
Biloks Fe pada produk = ___________
Biloks O pada reaktan = ___________
Biloks O pada produk = ___________
Pada reaksi terseebut, Fe mengalami
__________________ sedangkan O2
mengalami ____________________ .
Antisipasi
Setelah mengetahui penyebab terjadinya perkaratan pada besi,
usulkanlah saran yang lebih baik yang mungkin dapat dilakukan
untuk mencegah terjadinya perkaratan.
Anticipate Outcome and Act
13. Look and Learn
Setelah kegiatan literasi dan melengkapi LKPD ini, guru akan
menayangkan video mengenai percobaan perkaratan besi dan
memberikan penguatan materi tentangnya. Tuliskanlah informasi
penting yang kalan dapatkan dari video yang disajikan!.
Informasi yang didapatkan dari video
Sebelum mempelajari reaksi redoks, apakah yang kalian ketahui
mengenai fenomena di sekitar, seperti perkaratan besi dan proses
pembakaran?
Setelah kalian memahami bahwa perkaratan dan pembakaran
merupakan contoh dari reaksi redoks, dapatkah kalian menjelaskan
perubahan bilangan oksidasi pada kedua reaksi tersebut?
Evaluasi dan Refleksi
15. A. Reaksi Kimia
1. Definisi Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah suatu proses di mana satu atau lebih zat,
diubah menjadi satu atau zat yang berbeda dan menghasilkan produk
yang baru. Produk hasil reaksi kimia juga biasanya memiliki sifat yang
berbeda dari unsur penyusunnya. Reaksi Kimia bisa terjadi di mana
saja dan kapan saja di sekeliling kita.
Contoh reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari adalah reaksi
pembakaran, terjadinya fotosintesis, pencernaan makanan, bahkan
ternyata memasak makananpu juga merupakan salah satu contoh dari
reaksi kimia. Suatu reaksi kimia dituliskan dalam persamaan khusus
yang disebut persamaan reaksi kimia.
𝐴 + 𝐵 → 𝐴𝐵
Tanda panah pada persamaan kimia berfungsi sebagai pemisah
antara zat sebelum bereaksi (reaktan) pada ruas kiri dan zat hasil
reaksi (produk) pada ruas kanan.
2. Ciri-ciri Terjadinya Reaksi Kimia
Seringkali, terjadinya reaksi kimia disertai dengan adanya :
a. Perubahan warna
b. Perubahan suhu
c. Terbentuknya endapan (presipitasi)
d. Menghasilkan gas
e. Emisi cahaya
3. Jenis-jenis Reaksi Kimia
reaktan produk
Reaksi Pembakaran
Reaksi Pembentukan A + B AB
Reaksi Dekomposisi / Penguraian 2 H2O 2 H2 + O2
Reaksi Substitusi A + BC AC + B
Reaksi Penetralan / Penggaraman NaOH + HCl NaCl +H2O
16. 4. Penyetaraan Reaksi Kimia
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menuliskan
persamaan reaksi kimia. Dalam persamaan reaksi, dikenal koefisien
reaksi, yaitu bilangan yang berada di sisi kiri (sebelum) rumus kimia.
Koefisien reaksi berfungsi untuk mengalikan jumlah semua atom
dalam rumus kimia tersebut. Contoh:
2SO3 menunjukkan terdapat 2 molekul SO3.
Perbandingan koefisien-koefisien reaksi menunjukkan
perbandingan mol zat-zat yang bereaksi dalam reaksi kimia tersebut.
Pada setiap reaktan dan produk perlu dituliskan wujud zatnya, seperti
(s) yaitu padat (solid), (l) yaitu cair (liquid), (g) yaitu gas,
atau (aq) yaitu larutan dengan pelarut air (aqueous) di dalam tanda
kurung di sisi kanan rumus molekul masing-masing.
Reaksi kalsium karbonat dengan larutan asam klorida
menghasilkan larutan kalsium klorida, karbon dioksida, dan air.
CaCO3(s) + HCl(aq) CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)
a. Pemberian koefisien reaksi pada setiap zat dalam variabel
aCaCO3(s) + bHCl(aq) --> cCaCl2(aq) + dCO2(g) + eH2O(l)
b. Persamaan matematis berdasarkan kesamaan jumlah atom unsur
yang sama
atom Ca : a = c atom H : b = 2e
atom C : a = d atom Cl : b = 2c
atom O : 3a = 2d + e
c. Penyelesaian persamaan dengan menetapkan salah satu koefisien
sama dengan 1
Misalnya a, sehingga: a = 1; c = 1; d = 1; e = 1; dan b = 2.
Jadi, persamaan reaksi setaranya adalah
CaCO3(s) + 2HCl(aq) --> CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)
17. B. Reaksi Redoks
1. Konsep Bilangan Oksidasi
Atom-atom dalam suatu senyawa memiliki muatan tertentu.
Berbeda dengan senyawa ionik, pada senyawa kovalen terdapat muatan
yang disebut muatan parsial atom. Hal ini terjadi karena adanya
polarisasi ikatan. Misalnya dalam HCL, atom Hidrogen mengemban
muatan positif sedangkan atom Cl mengemban muatan negatif.
Besarnya muatan yang diemban oleh suatu atom dalam senyawa jika
semua elekron ikatan didistribusikan kepada unsur yang lebih negatf
disebut bilangan oksidasi.
Pada suatu persamaan reaksi, suatu atom dapat mengalami
penurunan (reduksi) bilangan oksidasi maupun penaikan bilangan
oksidasi (mengalami oksidasi). Zat yang mengalami penaikan biloks
(oksidasi) disebut sebagai reduktor, dan sebaliknya, zat yang mengalami
penurunan biloks (reduksi) disebut oksidator.
2. Reaksi Reduksi Oksidasi
Sebuah reaksi kimia yang melibatkan oksigen dalam reaktannya
(reaksi mengikat oksigen) umumnya disebut reaksi oksidasi,
sedangkan reaksi untuk melepaskan oksigen disebut dengan reaksi
reduksi. Sebenarnya, reaksi reduksi dan oksidasi berlangsung secara
simultan (bersamaan) sehingga lebih tepat bila sebuah reaksi disebut
dengan reaksi reduksi okidasi atau reaksi redoks.
a. Oksidasi – Reduksi sebagai pengikatan dan pelepasan oksigen
Reduksi adalah pelepasan oksigen sedangkan oksidasi adalah
pengikatan oksigen. Zat yang menarik oksigen disebut reduktor,
sedangkan sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator.
b. Oksidasi – Reduksi sebagai pelepasan dan penerimaan elektron
Oksidasi adalah pelepasan elektron, sedangkan reduksi adalah
penyerapan elektron.
Muatan parsial atom H pada H2 adalah 0
(nol), karena elektron dapat terditribusi
sempurna, hal tersebut juga berlaku bagi
gas O2, dan unsur-unsur bebas lain yang
terdapat di alam. Muatan ini kemudian
dapat kita sebut dengan bilangan
oksidasi/biloks.
18. Bertindak sebagai oksidator adalah spesi yang menyerap elektron,
sedangkan reduktor adalah spesi yang melepas elektron.
a. Oksidasi – Reduksi sebagai pertambahan dan penurunan bilangan
oksidasi
1. Reaksi Disproporsionasi
2. Reaksi Konproporsionasi
21. Refleksi
Refleksi Peserta Didik :
1. Sebelum mempelajari reaksi redoks, apakah yang kalian ketahui
mengenai fenomena di sekitar, seperti perkaratan besi dan
proses pembakaran?
2. Setelah kalian memahami bahwa perkatan dan pembakaran
merupakan contoh dari reaksi redoks, dapatkah kalian
menjelaskan perubahan bilangan osidasi pada kedua reaksi
tersebut?
Refleksi Guru:
1. Apakah kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru sudah
sesuai dengan tujuan pembelajaran?
2. Apakah peserta didik dapat merespon dengan baik dan
bersemangat dalam kegiatan pembelajaran?
3. Adakah kelemahan atau kekurangan yang guru tunjukkan atau
lakukan selama kegiatan pembelajaran?
4. Jika ada, bagaimana saya (guru) harus mengatasi kelemahan
terebut?
5. Apakah instrumen pengkuran pemahaman siswa sudah sesuai
dengan indikator tujuan pembelajaran dan dapat megukur
pemahaman siswa dengan baik dan adil?
22. Daftar Referensi
Reaksi Kimia dan Penyetaraan, Muhammad Fahmi Ridlo, https://akupintar.id/info-
pintar/-/blogs/reaksi-kimia-dan-penyetaraan
Michael Purba, Eti Sarwiyati, Kimia Kurikulum 2013 kelas X SMA/MA. Penerbit
Erlangga. 2016
23. ProfilPenulis
Tresnoningtias Mutiara Anisa, S.Pd, M.Si. terlahir di
Pemalang, 8 Januari 1992 dan telah menyelesaikan
pendidikan S1 di Universitas Negeri Semarang prodi
pendidikan kimia. Mengikuti program “I’m here” pada
masanya yang kemudian berganti nama menjadi
rombel “PGSBI”.
Pengalaman pendidikan penulis dilanjutkan di Universitas Diponegoro
yang dilakukannya bersamaan dengan pengabdian mengajar sebagai
guru di sebuah Bimbel ternama di Bekasi dan Semarang. Mengikuti
program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemdikbud) Indonesia yang dilaksanakan selama
dua semester pada tahun akademik 2022/2023 menambah pengalaman
akademik dan mengajar penulis. Penulis ingin memberikan
pengalaman belajar yang baik dan juga perhatian penuh kepada
peserta didik melalui penyusunan modul mengajar dan segenap
perangkat pembelajarannya yang dapat diakses oleh masyarakat umum
secara digital.
Dengan penyusunan modul dan perangkat pengajaran yang berpusat
pada peserta didik ini penulis menuangkan harapan akan keberhasilan
pendidikan di Indonesia dan kebermanfaatan ilmu yang dapat berguna
tidak hanya secara akademik namun juga bermakna dan tepat dalam
penerapannya di kehidupan bermasyarakat.
Kontak Penulis : tiasveeart@gmail.com