Dokumen tersebut membahas tentang pulp capping yang merupakan perawatan gigi untuk melindungi pulpa gigi yang terbuka agar dapat mempertahankan vitalitasnya. Ada dua jenis pulp capping yaitu secara langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), yang melibatkan aplikasi bahan pelindung seperti kalsium hidroksida langsung atau tidak langsung pada pulpa. Tujuannya adalah melindungi pulpa dari iritasi dan memungk
Penyakit jaringan keras gigi adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada jaringan keras gigi (lubang pada gigi) seperti enamel, dentin, sementum dan menimbulkan rasa sakit sebagai respon dari meluasnya kerusakan tersebut. Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi menyebabkan kehilangan daya kunyah dan terganggunya pencernaan. (Widayanti, 2014)
1. PULP CAPPING
Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
konservasi gigi
Disusun Oleh :
1. Cempaka Jaga Paramudita NIM : P07125111051
2. Cetra Wahyu Herwangga NIM : P07125111052
3. Dewi Wulansari NIM : P07125111053
4. Dila Putri Andrian NIM : P07125111054
5. Ega Savitri NIM : P07125111055
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
TAHUN 2011/2012
2. PULP CAPPING
1.Pengertian Pulp Capping
Pulpa capping adalah aplikasi selapis atau lebih material pelindung atau bahan untuk perawatan
diatas pulpa yang terbuka, misalnya kalsium hidroksida yang akan merangsang pembentukan
dentin reparative (Harty dan Oston, 1993)
2.Tujuan Pulp capping
Adapun tujuan pulpa capping adalah untuk menghilangkan iritasi ke jaringan pulpa
dan melindungi pulpa sehingga jaringan pulpa dapat mempertahankan vitalitasnya. Dengan
demikian terbukanya jaringan pulpa dapat terhindarkan.
3.Macam-macam Pulp capping
a. Indirect Pulp Capping ( Pulpa capping secara tidak langsung )
Indirect Pulp Capping adalah perawatan pada pulpa yang masih tertutup lapisan
dentin tipis karena karies yang dalam. Pada teknik ini obat-obatan yang digunakan tidak
berkontak langsung dengan pulpa.Pulp capping tidak langsung memerlukan lebih dari dua
kali kunjungan. Indirect pulp capping dirasa lebih memberi hasil yang diharapkan dari pada
metode direct pulp capping. Dilakukan bila pulpa belum terbuka, tapi atap pulpa sudah sangat
tipis sekali, yaitu pada karies profunda.
Agar perawatan ini berhasil jaringan pulpa harus vital dan bebas dari inflamasi.
Biasanya atap kamar pulpa akan terbuka saat dilakukan ekskavasi. Apabila hal ini terjadi
maka tindakan selanjutnya adalah dilakukan direct pulp capping atau tindakan yang lebih
radikal lagi yaitu amputasi pulpa (Pulpotomi).
3. Tahapan perawatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Pada Kunjungan Pertama :
1. Karies dibuang dengan escavator atau bur round (bor bundar) kecepatan rendah , Lalu
lakukan ekskavasi sampai dasar pulpa, hilangkan dentin lunak sebanyak mungkin
tanpa membuka kamar pulpa. Jaringan karies yang paling dalam dibiarkan.
2. Kavitas disterilkan dengan air calxyl atau obat lain yang tidak caustik. Hindari
penggunaan alkohol, karena dapat memicu terjadinya dehidrasi cairan tubulus dentin.
3. Aplikasi preparat Kalsium hidroksida Ca(OH)2 kemudian dilapisi Zinc Okside
Eugenol (ZOE) yang diletakkan didasar kavitas kemudian dilapisi semen fosfat dan
akhirnya tambalan sementara.
4. Perawatan dilanjutkan 1-2 minggu kemudian.
Pada Kunjungan Kedua :
Apabila ada keluhan, dilakukan penambalan tetap.
Gambar Perawatan Indirect Pulp Capping
4. b. Direct Pulp Capping ( Pulpa capping secara langsung )
Direct Pulp Capping adalah perawatan sekali kunjungan. Direct Pulp Capping juga
digunakan dalam contoh di mana ada pembusukan yang mendalam mendekati pulpa tapi
tidak ada gejala infeksi. Direct Pulp Capping menunjukkan bahwa bahan diaplikasikan
langsung ke jaringan pulpa. Daerah yang terbuka tidak boleh terkontaminasi oleh saliva,
kalsium hidroksida dapat diletakkan di dekat pulpa dan selapis semen Zinc Okside Eugenol
dapat diletakkan di atas seluruh lapisan pulpa dan biarkan mengeras untuk menghindari
tekanan pada daerah perforasi bila gigi direstorasi. Pulpa diharapkan tetap bebas dari gejala
patologis dan akan lebih baik jika membentuk dentin sekunder. Agar perawatan ini berhasil
maka pulpa disekitar daerah terbuka harus vital dan dapat terjadi proses perbaikan.
Keuntungan Direct Pulp Capping antara lain :
1.Mempertahankan ketuhan dan vitalitas pulpa.
2.Memperbaiki dan penutup pulpa yang terbuka
3.Menghemat waktu perawatan.
4.Mempertahankan fungsi gigi.
Tahapan Perawatan yang Dilakukan adalah sebagai berikut :
Pada Kunjungan Pertama :
1. Dilakukan pemasangan rubber dam/cotton roll untuk mencegah kontaminasi bakteri
pada karies.
2. Karies dibuang dengan bor atau ekscavator steril.
3. Kavitas dibersihkan dengan air calxyl.
4. Bagian yang tereksponasi ditutup dengan cotton pellet yang sudah dibazahi dengan
minyak cengkeh atau eugenol. Sebaiknya hindari desinfektan yang kaustik seperti
fenol, kresol dan alkohol.
5. Kalau ada perdarahan atau rasa sakit, kontrol dengan cotton pellet dan eugenol yang
dihangatkan.
5. 6. Di atas pulpa yang masih terbuka, aplikasikan preparat Ca (OH)2 tanpa tekanan
dengan Ash 49 atau amalgam carrier. Kelebihan obat dibuang dengan ekscavator.
7. Di atasnya diaplikasikan ZOE kemudian dilapisi semen fosfat kemudian dilapisi
tambalan sementara.
Pada Kunjungan Kedua :
Setelah 8-10 hari, kalau tidak ada keluhan, dengan kata lain gigi bereaksi normal, lakukan
penambalan permanen.
4. Medikamen/ Pemberian bahan terapitik
Bahan yang biasa digunakan untuk pulp capping ini adalah kalsium hidroksida karena dapat
merangsang pembentukan dentin sekunder secara efektif dibandingkan bahan lain.
Obat Pulp Capping antara Lain :
- Ca(OH)2 bubuk kering dicampur air steril / akuades
Dengan bentuk preparat : pulpdent, calxyl, dycal, calcipulpe, hydcal
SIFAT-SIFAT OBAT PULP CAPPING
1. antiseptik
2. sedatif
3. Tidak mengiritasi
4. Bukan penerus panas
5. Tidak kontraksi / ekspansi
6. Dapat diaplikasi tanpa tekanan
7. Menetralisir asam karies
6. SIFAT CALXYL :
1. PH 11,5-12,5
2. menetralkan asam
3. sedikit antiseptic
4. tdk mengiritasi
5. menghambat infeksi
6. merangsang pbentukan dentin sekunder.
5. Prosedur Perawatan Pulpa Capping:
1. Siapkan peralatan dan bahan.
Gunakan kapas, bor, dan peralatan lain yang steril.
2. Isolasi gigi
Selain menggunakan rubber dam, isolasi gigi juga dapat menggunakan kapas dan
saliva ejector, jaga posisinya selama perawatan.
3. Preparasi kavitas
Tembus permukaan oklusal pada tempat karies sampai kedalaman 1,5 mm (yaitu kira-
kira 0,5 mm kedalam dentin). Pertahankan bor pada kedalaman kavitas dan dengan
hentikan intermitten gerakan bor melalui fisur pada permukaan oklusal.
4. Ekskavasi karies yang dalam
Dengan perlahan-lahan buang karies dengan ekskavator, mula-mula dengan
menghilangkan karies tepi kemudian berlanjut ke arah pulpa. Jika pulpa vital dan
bagian yang terbuka tidak lebih besar diameternya dari ujung jarum maka dapat
dilakukan pulp capping.
5. Berikan kalsium hidroksida
Keringkan kavitas dengan cotton pellet lalu tutup bagian kavitas yang dalam termasuk
pulpa yang terbuka dengan pasta kalsium hidroksida.
7. Sumber :
Andlaw, R. J .Perawatan Gigi Anak.1992.Jakarta : Widya Medika
Baum,Philips,Lund. Buku Ajar Ilu Konservasi Gigi. 1997. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
http://www.adifkgugm.com/2011/08/perawatan-saluran-akar.html
http://www.scribd.com/doc/72755585/En-Do