2. Pertemuan ilmiah mengenai intervensi
minimal di bidang kedokteran gigi di
Bangkok pada 14-15 Desember 2009
3. Pertemuan yang merupakan 2nd Minimal Intervention
Dentistry International Network Meeting diselenggarakan
oleh FKG Universitas Chulalongkorn.
Dari PDGI, kegiatan tersebut diikuti oleh Ketua Umum PB
PDGI.
Pada sesi seminar dibahas mengenai perspektif sejarah dan
masa depan intervensi minimal, perangkat penanganan
karies kini dan masa mendatangserta pelayanan kesehatan
gigi masyarakat dan praktik kedokteran gigi.
5. Konsep Intervensi Minimal di bidang
Kedokteran Gigi.
DAHULU :
Sejak era tahun 1890 an, konsep preparasi kavitas
(pengambilan bagian gigi yang berlubang dengan bur )
yang dikembangkan oleh GV.Black mulai digunakan luas di
dunia kedokteran gigi, konsepnya yang terkenal dengan
“extention for
prevention” alias dengan membuat kavitas
prinsip
yang besar untuk bahan tumpat amalgam sangat sesuai
dengan pemahaman untuk mencegah terjadinya karies
sekunder
6. FAKTA
Bahwa struktur dan jaringan gigi yang sehat yang tersisa
akibat pengambilan yang banyak tersebut dapat membuat
jaringan gigi yang tersisa tersebut menjadi rapuh dan tidak
kuat menahan beban akibat proses pengunyahan dan ikatan
bahan tumpatan gigi dengan struktur gigi, akibatnya resiko
fraktur gigi menjadi lebih besar.
9. Filosofi dari perawatan profesional
pada konsep Minimal Intervention in
Dentistry (MID)
Memberikan perhatian utama pada gejala awal, deteksi dini
dan perawatan segera pada tingkat mikro (tahap yang
paling kecil), diikuti dengan invasi yang paling minimal dan
“patient friendly” sebagai pilihan untuk
memperbaiki kerusakan ireversibel yang disebabkan oleh
penyakit
10. Jika ada penyakit gigi seperti karies harus segera dilakukan
perawatan.
Tidakan ekstraksi adalah tahap akhir jika gigi tsb sudah
tidak dapat dipertahankan lagi.
Pembuangan jaringan gigi pada saat perparasi dilakukan
seminimal mungkin.
Restorasi atau bahan tumpatan yang diberikan setelah gigi
selesai dipreparasi harus menjamin pencegahan atau
eliminasi penyakit.
11. The World Dental Federation (FDI) membuat
lima prinsip Minimal Intervention dalam
penanganan karies, yaitu
Mengurangi bakteri kariogenik, Dental caries adalah
penyakit infeksi, maka fokus utama adalah mengontrol
infeksi, kontrol plak, dan mengurangi makanan karbohidrat
Pendidikan kepada pasien, memberitahukan penyebab
karies. Sehingga ada tindakan pencegahan yang lebih dini
dari pasien
12. Remineralisasi dari lesi non-cavitated pada enamel dan
dentin
Minimum surgical intervention dan tindakan bedah
dilakukan bila perlu, misalnya lesi cavitas tidak dapat
dipertahankan dan keperluan untuk fungsi dan estetik
Memperbaiki restorasi yang rusak berfungsi untuk
mencegah perluasan karies, memperbaiki fungsi dan estetik.
13. Prinsip restorasi pada minimal
intervention (MID) :
Dengan mengambil jaringan gigi yang
terdemineralisasi saja dan mengarah kepada
pemeliharaan struktur gigi yang sehat sebanyak
mungkin.
Bentuk kavitas dibuat sesuai dengan bentuk
karies
Dasar enamel didukung oleh bahan adhesif
restoratif
14. Minimal intervention pada
akhirnya mempunyai
keuntungan biaya lebih
murah, trauma yang kecil
pada pasien dan konsep ini
merupakan pendekatan
biologik, bukan mekanis.