Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
1. RENCANA PERAWATAN DAN PENATALAKSANAAN
DI POLI BEDAH MULUT RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN KEDIRI
Pembimbing: drg. Joko Widyastomo, Sp.BM
Nabilah Kusuma Wardhani
2. Penyakit ini berkembang lambat, agresif secara lokal dari komponen
pembentuk gigi seperti sel yang tidak berdiferensiasi membentuk
enamel.
Ameloblastoma merupakan tumor odontogenik jinak yang berasal dari
epitel odontogenik yang tidak normal. Tumor ini merupakan tumor
tersering kedua.
3. 1. Memenuhi tugas kepaniteraan klinik KM-BM di Poli Gigi
Bedah Mulut RSUD Kabupaten Kediri.
2. Mengetahui rencana perawatan dan tatalaksana pasien
ameloblastoma di RSUD Kabupaten Kediri.
3. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dan
pembaca mengenai kasus ameloblastoma.
4. Sel rest organ
enamel
Sisa selubung
Hertwig atau epitel
Malassez
Perkembangan
organ enamel
Batas epithelial kista
odontogenik,
terutama kista
dentigerous
Sel basal oral
mukosa
Epitel heterotropik
dari bagian tubuh
lain terutama
kelenjar hipofisis
5.
6. 1
Rata-rata umur penderita: 36 tahun
Laki-laki > Perempuan
Kebanyakan lokasi: Mandibula
Pada gambaran radiologi:
1. Multilokuler
2. Biasanya disertai gigi yang tidak erupsi
3. Disertai resorbsi akar
Tumbuh invasif secara lokal
Ada keluhan subjektif ketika ukuran membesar
7. 1
Gambaran CT Scan Ameloblastoma
Multicystic
Gambaran histologis dari ameloblastoma
multikistik antara lain variasi dalam bentuk
folikular, pleksiform dan sel granular
8. 2
Rata-rata umur penderita: 26 tahun
Kebanyakan lokasi: Mandibula
posterior
Pada gambaran radiologi:
1. Unilokuler
2. Biasanya disertai gigi yang tidak
erupsi, sehingga mirip dengan
kista dentigerous
10. 2
Luminal unicystic ameloblastoma menunjukkan dinding fibrosa kistik (kepala
panah hitam) yang dilapisi oleh epitel ameloblastik (panah hitam) dan sel-sel
seperti retikula seperti stellata (*). Mural unicystic ameloblastoma
menunjukkan dinding fibrosa kistik (panah hitam), infiltrasi epitel ameloblastik
ke dinding kistik (kepala panah hitam), dan sel-sel seperti retikula seperti
stellata (*)
11. 3
Paling jarang ditemukan, di extraosseous atau
jaringan lunak.
Tidak invasif.
Rata-rata umur penderita: 52 tahun
Kebanyakan lokasi:
- Mandibula (regio premolar)
- gingiva posterior atau
- sulkus alveolar.
Ukuran rata-rata 1,3 cm
12. 3
Ameloblastoma perifer menunjukkan pulau
epitel odontogenik di dalam jaringan ikat
yang dilapisi oleh epitel skuamosa
bertingkat dari mukosa mulut (panah
hitam).
Gambaran radiologi
ameloblastoma periferal.
13. 1. Asimtomatik
2. Tidak menyebabkan perubahan fungsi nervus sensorik
3. Invasif lokal
4. Berkembang lambat, hingga dapat menampakkan
pembengkakak
5. Bisa saimpai asimetris wajah
6. Pembengkakan biasanya keras, biasanya dapat menyebabkan
penipisan korteks
7. nyeri bila ada infeksi sekunder
Efek lain meliputi pergerakan dan pergeseran gigi, resorbsi akar gigi,
paraestesia bila canalis alveolar inferior terkena, kegagalan erupsi gigi,
dan sangat jarang ameloblastoma dapat mengulserasi mukosa.
14. Rencana perawatan dan penatalaksanaan pada ameloblastoma harus
berdasarkan pertimbangan yaitu:
Sifat dan
potensi tumor
Karakteristik
pertumbuhan
Letak anatomis
Munculnya
tumor
Perluasan
klinis
Ukuran
tumor
Penilaian
histopatologis
dan lesi spesifik
15. KURETASE
Pengangkatan tumor pada kuretase
dilakukan dengan cara mengikis
tumor dari jaringan normal di
sekelilingnya.
EKSISI
Eksisi pada ameloblastoma dilakukan
dengan bedah lokal meliputi batas
jaringan yang tidak terlihat
EN BLOCK RESECTION
Pengangkatan tumor yang dilakukan
sampai batas tulang yang tidak
terlibat sekitar 1-2 cm (dilihat dari
gambaran radiografi) tapi
mempertahankan kontinuitas rahang.
Tingkat rekurensi lebih kecil
disbanding kuretase.
SEGMENTAL
RESECTION
Reseksi segmental termasuk
hemimaksilektomi dan
hemimandibulektomi merupakan
perawatan yang sering digunakan
untuk kasus ameloblastoma.
16. ELECTROCAUTERIZATION
Perawatan ini digunakan sebagai perawatan sekunder dan tidak dapat
digunakan sebagai perawatan primer karena dapat menyebabkan lesi timbul
kembali. Seluruh dasar dan batas sekeliling tumor dilakukan electrocauter
untuk menghancurkan sisa-sisa sel tumor secara lengkap.
21. Nama Pasien : Ny. SR
Tahun lahir : 1975
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Pemeriksaan : 30 – Januari- 2020
Alergi Obat : T.A.K
Kompromis Medis : Orang tua hipertensi
RSUD KABUPATEN KEDIRI
22. Pasien perempuan usia 45 tahun datang
dengan keluhan ada bengkak pada pipi
kanan. Pernah diambil cairan pada benjolan
berwarna merah gelap. Rujukan dari
Puskesmas dengan diagnosis Malignan
neoplasma
25. 2. Pro Ro Thorax
3. Pro General
Anesthesia
4. Pro Reseksi
1. Pro Ro Panoramik
26.
27.
28. Teknik enukleasi pada kasus ameloblastoma di RSUD Kabupaten Kediri yang
dilakukan di ruang O.K. yaitu:
1. Persiapan persiapan alat dan bahan
2. Persiapan operator, operator menggunakan baju O.K. , mencuci tangan,
menggunakan masker, pelindung mata, dan sarung tangan steril.
3. Melakukan general anestesi pada pasien di meja operasi dengan cara injeksi
melalui kateter intravena
29. 4. Desinfeksi intraoral dan ekstraoral dengan povidone iodine dan kassa
5. Melakukan insisi dengan menggunakan blade disertai retraksi mukosa
bukal
6. Membuang jaringan patologis
7. Menghentikan perdarahan dengan spongostan
8. Melakukan suturing