Dokumen ini membahas hubungan antara maloklusi gigi anterior dengan status psikososial pada remaja. Maloklusi dapat berdampak pada penampilan wajah dan memengaruhi konsep diri serta kepercayaan diri remaja. Berbagai penatalaksanaan seperti alat ortodontik dapat digunakan untuk mengatasi masalah maloklusi dan bermanfaat bagi psikososial remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang indeks kebersihan rongga mulut yang digunakan untuk menilai kondisi higiene mulut seseorang. Indeks tersebut meliputi penilaian terhadap debris dan kalkulus yang menempel pada gigi. Ada dua jenis indeks yaitu Oral Hygiene Index (OHI) dan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) yang keduanya menggunakan skala nilai 0-3 untuk menentukan skor kebersihan mulut seseor
Restorasi gigi sulung dapat dilakukan dengan berbagai bahan seperti amalgam, silikat, resin komposit, GIC, dan stainless steel crown. Preparasi kavitas harus minimal dan sesuai dengan kelas kariesnya serta mempertimbangkan usia dan tingkat kekooperatifan anak."
Dokumen tersebut membahas beberapa kondisi anatomi jaringan lunak dan keras yang mempengaruhi estetika gigi, seperti frenulum, inklinasi, dan impaksi gigi. Kelainan frenulum dapat menyebabkan diastema dan gangguan fungsi, sedangkan inklinasi dan impaksi gigi dapat mengganggu penampilan. Berbagai teknik seperti frenectomi, frenotomi, dan bedah diperlukan untuk mengatasi kelainan tersebut.
Dokumen tersebut membahas periode perkembangan oklusal yang terbagi menjadi empat periode: periode pre-dental, periode gigi susu, periode gigi campuran, dan periode gigi tetap. Juga dijelaskan proses pertumbuhan gigi susu dan tetap serta tahapan odontogenesis.
Dokumen tersebut membahas tentang indeks kebersihan rongga mulut yang digunakan untuk menilai kondisi higiene mulut seseorang. Indeks tersebut meliputi penilaian terhadap debris dan kalkulus yang menempel pada gigi. Ada dua jenis indeks yaitu Oral Hygiene Index (OHI) dan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) yang keduanya menggunakan skala nilai 0-3 untuk menentukan skor kebersihan mulut seseor
Restorasi gigi sulung dapat dilakukan dengan berbagai bahan seperti amalgam, silikat, resin komposit, GIC, dan stainless steel crown. Preparasi kavitas harus minimal dan sesuai dengan kelas kariesnya serta mempertimbangkan usia dan tingkat kekooperatifan anak."
Dokumen tersebut membahas beberapa kondisi anatomi jaringan lunak dan keras yang mempengaruhi estetika gigi, seperti frenulum, inklinasi, dan impaksi gigi. Kelainan frenulum dapat menyebabkan diastema dan gangguan fungsi, sedangkan inklinasi dan impaksi gigi dapat mengganggu penampilan. Berbagai teknik seperti frenectomi, frenotomi, dan bedah diperlukan untuk mengatasi kelainan tersebut.
Dokumen tersebut membahas periode perkembangan oklusal yang terbagi menjadi empat periode: periode pre-dental, periode gigi susu, periode gigi campuran, dan periode gigi tetap. Juga dijelaskan proses pertumbuhan gigi susu dan tetap serta tahapan odontogenesis.
Gigi geraham ketiga rahang bawah memiliki banyak variasi dalam bentuk dan posisinya. Gigi ini lebih kecil dan pertumbuhannya kurang baik dibanding gigi geraham lainnya. Bentuk dan jumlah cuspnya juga bervariasi.
Dokumen tersebut membahas tentang peran dental asisten dalam tindakan pencabutan gigi, meliputi persiapan alat dan bahan yang diperlukan, prosedur ekstraksi gigi, serta posisi operator saat melakukan pencabutan gigi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang beberapa konsep penting dalam manajemen perilaku anak selama perawatan gigi, termasuk definisi behaviour management, klasifikasi perilaku anak, faktor yang mempengaruhi perilaku, teknik pengelolaan tingkah laku dasar dan lanjut, serta klasifikasi tingkat kecemasan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai pendekatan dan strategi yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi untuk mendapatkan ker
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan konstruksi gigi tiruan lengkap, termasuk anatomi dan fisiologi yang relevan, prinsip pembuatan cetakan, dan relasi rahang serta penetapan relasi vertikal.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs) untuk mengevaluasi penyakit periodontal di populasi. CPITN digunakan untuk menilai prevalensi penyakit periodontal, kategori kebutuhan perawatan, dan skor kondisi periodontal berdasarkan kedalaman pocket dan gejala lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan tahapan persiapan, posisi pasien dan operator, teknik probing menggunakan probe
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar dalam melakukan preparasi gigi untuk mahkota dan gigi penyangga, meliputi pemeliharaan struktur gigi, bentuk retensi dan resistensi, daya tahan restorasi, integritas tepi restorasi, serta pemeliharaan jaringan periodonsium. Dibahas pula alat dan urutan yang digunakan dalam preparasi gigi.
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaanAlex Susanto
Dokumen tersebut merangkum prosedur pemeriksaan klinis untuk pasien dengan gangguan maloklusi. Pemeriksaan umum meliputi tinggi badan, berat badan, dan status gizi. Pemeriksaan khusus meliputi pemeriksaan ekstra oral seperti bentuk wajah dan tipe wajah, serta pemeriksaan intra oral seperti kondisi gigi dan mulut. Dokter gigi akan memeriksa tonus otot, posisi gigi, dan hubungan oklusi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi periodontitis pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang tahun 2011.
2. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil mengalami periodontitis dan lebih dari separuh memiliki periodontitis derajat dua dan apikal.
3. Disarankan untuk meningkatkan promosi kesehatan gigi dan mulut bag
Gigi geraham ketiga rahang bawah memiliki banyak variasi dalam bentuk dan posisinya. Gigi ini lebih kecil dan pertumbuhannya kurang baik dibanding gigi geraham lainnya. Bentuk dan jumlah cuspnya juga bervariasi.
Dokumen tersebut membahas tentang peran dental asisten dalam tindakan pencabutan gigi, meliputi persiapan alat dan bahan yang diperlukan, prosedur ekstraksi gigi, serta posisi operator saat melakukan pencabutan gigi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang beberapa konsep penting dalam manajemen perilaku anak selama perawatan gigi, termasuk definisi behaviour management, klasifikasi perilaku anak, faktor yang mempengaruhi perilaku, teknik pengelolaan tingkah laku dasar dan lanjut, serta klasifikasi tingkat kecemasan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai pendekatan dan strategi yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi untuk mendapatkan ker
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan konstruksi gigi tiruan lengkap, termasuk anatomi dan fisiologi yang relevan, prinsip pembuatan cetakan, dan relasi rahang serta penetapan relasi vertikal.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs) untuk mengevaluasi penyakit periodontal di populasi. CPITN digunakan untuk menilai prevalensi penyakit periodontal, kategori kebutuhan perawatan, dan skor kondisi periodontal berdasarkan kedalaman pocket dan gejala lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan tahapan persiapan, posisi pasien dan operator, teknik probing menggunakan probe
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar dalam melakukan preparasi gigi untuk mahkota dan gigi penyangga, meliputi pemeliharaan struktur gigi, bentuk retensi dan resistensi, daya tahan restorasi, integritas tepi restorasi, serta pemeliharaan jaringan periodonsium. Dibahas pula alat dan urutan yang digunakan dalam preparasi gigi.
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaanAlex Susanto
Dokumen tersebut merangkum prosedur pemeriksaan klinis untuk pasien dengan gangguan maloklusi. Pemeriksaan umum meliputi tinggi badan, berat badan, dan status gizi. Pemeriksaan khusus meliputi pemeriksaan ekstra oral seperti bentuk wajah dan tipe wajah, serta pemeriksaan intra oral seperti kondisi gigi dan mulut. Dokter gigi akan memeriksa tonus otot, posisi gigi, dan hubungan oklusi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi periodontitis pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang tahun 2011.
2. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil mengalami periodontitis dan lebih dari separuh memiliki periodontitis derajat dua dan apikal.
3. Disarankan untuk meningkatkan promosi kesehatan gigi dan mulut bag
The use of oral device to reduce sleep apnea on malocclusion caseUniv.Moestopo
Indonesian version, this paper work is made specially for young dentist to finish their co-assistant program to become a dentist. in this case, patient explain by genetic malocclusion that increase the risk of having sleep apnea. in the last chapter we conclude best oral device theraphy according to dentist capability
Gigi molar atas dan bawah memiliki bentuk yang berbeda. Gigi molar atas memiliki empat cusp, tiga akar yang terpisah, dan bagian oklusal berbentuk jajaran genjang. Gigi molar bawah memiliki lima cusp, dua akar, dan bagian oklusal berbentuk segi empat. Keduanya memiliki variasi ukuran dan arah inklinasi pada berbagai aspek dan cusp.
Dokumen tersebut merupakan daftar judul-judul program kreativitas mahasiswa (PKM) di bidang kedokteran gigi yang didanai pada tahun 2012-2014. Program-program PKM tersebut meliputi penelitian, pengabdian masyarakat, penerapan teknologi, dan kewirausahaan yang berhubungan dengan upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut.
Dokumen tersebut membahas kasus gingivitis pada seorang pasien perempuan berusia 28 tahun. Pasien mengeluhkan banyak karang gigi di gigi-giginya terutama di rahang bawah. Berdasarkan pemeriksaan klinis, radiografis, dan etiologi, didiagnosis gingivitis yang disebabkan oleh plak dental. Penatalaksanaannya meliputi kontrol plak, skeling dan root planing, serta kontrol berkala untuk memastikan keberhasilan perawatan
Laporan kasus ini membahas tentang kasus gingivitis marginalis generalisata pada seorang wanita dewasa yang juga menderita diabetes mellitus. Pasien mengeluhkan ingin membersihkan karang giginya. Diagnosis yang ditegakkan adalah gingivitis marginalis generalisata. Penatalaksanaan yang diberikan berupa scalling gigi dan konseling untuk meningkatkan kebersihan mulut. Prognosis pasien dinilai baik untuk kehidupan dan fungsi, namun buruk untuk penyembuhan
Dokumen ini membahas tentang perawatan gigi dan mulut, termasuk bagian-bagian gigi, penyakit gigi yang sering terjadi seperti karies, penyebab karies, dan cara pencegahan penyakit gigi. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan karies dan perawatan yang dibutuhkan pada masing-masing tahap serta cara menggosok gigi yang benar.
morphology and differences of human permanent teeth.
seeing from incisal, mesial, distal, labial, lingual, palatal,and occusal aspect. Including tooth growth and its erruption.
Ringkasan:
Presentasi kasus membahas delapan topik utama ilmu penyakit gigi dan mulut, yaitu anodontia, impacted teeth, maloklusi, debris, kalkulus, plaque, dental decay, dan pulpitis. Topik-topik tersebut dijelaskan definisi, etiologi, patogenesis, klasifikasi, manifestasi klinis, penegakan diagnosis, dan terapinya. Presentasi ini disampaikan oleh Tenri Ashari Wanahari untuk memenuhi kompetensi di Klinik Ilmu Penyak
Morphology of Human Deciduous Mandibular Molar teethRooban Thavarajah
This document describes the features of the mandibular first and second molars. It notes that the mandibular first molar has no resemblance to any other teeth and is primitive in appearance. It has a rhomboidal occlusal shape with prominent cusps and grooves. The roots are two broad, flat roots that bifurcate. The mandibular second molar is similar to the first permanent molar but smaller, with five cusps and separating grooves between the buccal and lingual cusps. Both teeth have roots that are twice as long as the crowns and flared endings.
Dokumen ini membahas pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan menjelaskan penyakit yang dapat timbul akibat kelalaian, serta tindakan-tindakan sederhana yang dapat dilakukan seperti menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, minum air putih, dan menghindari makanan manis serta merokok. Dokumen ini menekankan bahwa kesehatan gigi dan mulut bergantung pada k
Dokumen tersebut membahas mengenai:
1. Pentingnya riwayat kesehatan pasien dalam merencanakan perawatan gigi
2. Teknik pemeriksaan TMJ dan tes vitalitas, perkusi, tekanan
3. Jenis hubungan antara gigi sulung dan permanen
Pasien laki-laki berusia 9 tahun dengan maloklusi kelas I Angle dan gigitan terbalik gigi 11 dirawat dengan peranti ortodontik lepasan rahang atas dan bawah yang dirancang untuk memberikan dorongan pada gigi 11 agar bergerak ke arah labial. Perawatan berjalan dengan baik dan gigi 11 berhasil dikoreksi ke posisi edge-to-edge setelah 10 minggu. Peranti retensi kemudian digunakan untuk mencegah relaps.
Senam wajah berguna untuk mencegah penuaan dini pada remaja. Pemateri mendemonstrasikan teknik senam wajah dan memberikan penjelasan manfaatnya kepada kelompok remaja di sebuah pesantren. Remaja mampu mempraktikkan sendiri teknik senam wajah setelah mendapat pengarahan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencernaan manusia, mulai dari mulut hingga usus besar. Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk diserap tubuh melalui berbagai organ seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus halus dan besar. Selama proses pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana oleh enzim yang dikeluarkan kelenjar pencernaan.
Teks ini membahas latar belakang dan tujuan penulisan skripsi mengenai perawatan maloklusi Klas III dengan pesawat Twin Block. Prevalensi maloklusi Klas III bervariasi antar etnis dan lebih tinggi di Asia. Perawatan dilakukan pada masa gigi bercampur untuk memanfaatkan pertumbuhan. Twin Block dapat memperbaiki maloklusi dengan cepat dengan mengubah posisi occlusal inclined plane. Tujuan skripsi ini adalah mengetahui me
Teks ini membahas latar belakang dan tujuan penulisan skripsi mengenai perawatan maloklusi Klas III dengan pesawat Twin Block. Prevalensi maloklusi Klas III bervariasi antar etnis dan lebih tinggi di Asia. Perawatan dilakukan pada masa gigi campuran agar dapat memanfaatkan pertumbuhan wajah. Pesawat fungsional efektif mengoreksi posisi rahang. Twin Block didesain sebagai bite block sederhana untuk memperbaiki maloklusi
Labioskisis adalah deformitas bibir yang terjadi karena kegagalan penyatuan jaringan selama masa embrional. Terdapat beberapa jenis labioskisis berdasarkan organ yang terlibat dan kelengkapan celah. Diagnosis dapat dilakukan melalui USG atau pemeriksaan fisik. Penatalaksanaannya meliputi terapi non-bedah dan bedah seperti labioplasty. Terapi bedah dilakukan berdasarkan aturan umur, berat badan, dan hemoglobin pas
1. Pasien laki-laki berusia 10 tahun 6 bulan datang dengan keluhan tidak estetis gigi depan bawah. Diagnosis menunjukkan maloklusi Kelas III dengan prognatisme mandibula dan rahang atas lebih kecil.
2. Perawatan tahap pertama menggunakan Reverse Twin Block untuk memperbaiki hubungan kerangka, mendapatkan overjet normal, dan mencegah wajah cekung.
3. Hasilnya adalah koreksi hubungan tulang
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. REFERAT
HUBUNGAN KASUS MALOKLUSI GIGI ANTERIOR TERHADAP STATUS
PSIKOSOSIAL PADA REMAJA
Pembimbing:
drg. Anselma Anggraeni, Sp.Ort
Oleh:
Miranti Sastraningrum
21504101027
KEPANITERAAN KLINIK MADYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
LABORATORIUM ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT
RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR
3. Maloklusi
• Menurut Angle molar pertama merupakan key
of occlusion
• 6 kunci oklusi normal :
1. Relasi molar
2. Angulasi mahkota yang benar
3. Inklinasi mahkota
4. Tidak ada rotasi gigi
5. Tidak ada celah diantara gigi geligi
6. Adanya curve of spee yang datar terhadap
dataran oklusal
4. Klasifikasi Maloklusi
• Maloklusi Klas I : relasi
normal anteroposterior
dari mandibula dan
maksila. Tonjol
mesiobukal cusp molar
pertama permanen
berada pada bukal
groove molar pertama
permanen mandibula.
Maloklusi klas I Angle
5. Karakteristik Maloklusi
• Maloklusi Klas II : relasi
posterior dari mandibula
terhadap maksila. Tonjol
mesiobukal cusp molar
pertama permanen atas
berada lebih mesial dari
bukal groove gigi molar
pertama permanen
mandibula.
Maloklusi klas II Angle
6. Karakteristik Maloklusi
• Maloklusi klas III : relasi
anterior dari mandibula
terhadap maksila. Tonjol
mesiobukal cusp molar
pertama permanen atas
berada lebih distal dari
bukal groove gigi molar
pertama permanen
mandibula dan terdapat
anterior crossbite (gigitan
silang anterior).
Maloklusi klas III Angle
7. Etiologi Maloklusi
Faktor Skeletal
• Pertumbuhan
abormal (ukuran,
bentuk atau
prognasi)
Faktor Dental
• insisivus maksila
miring (tipping) ke
lingual dan insisivus
mandibula miring
ke labial.
• Overbite / cross
bite
Faktor Muskular
• Bentuk dan fungsi
bibir
• Letak lidah
• Lengkung maksila
lebih kecil dari
lengkung
mandibula
8. Karakteristik Maloklusi Anterior
• Dewey membuat modifikasi dari klasifikasi
Angle,
1. Modifikasi kelas I, yaitu:
• Tipe 1 yaitu maloklusi kelas I dengan gigi berjejal di
anterior
• Tipe 2 yaitu maloklusi kelas I dengan insisif atas protrusif
• Tipe 3 dengan gigitan silang di anterior
• Tipe 4 dengan gigitan silang di posterior
• Tipe 5 yaitu bergesernya gigi molar permanen ke mesial
karena ekstraksi gigi premolar 2 atau gigi molar 2 sulung.
9. Modifikasi kelas III
• Tipe 1 yaitu hubungan gigi insisif anterior edge
to edge
• Tipe 2 yaitu gigi insisif bawah berjejal dan
berada di lingual dari gigi insisif atas
• Tipe 3 yaitu gigi-geligi insisif atas berjejal dan
berada di belakang gigigeligi insisif bawah.
10.
11. Psikososial
• Psikologi sosial adalah bidang studi tentang pengalaman
dan tingkah laku individu dalam hubungannya dengan
individu lain, kelompok, dan kebudayaan (Mc. David dan
Herani)
• Psikologi sosial adalah pengetahuan tentang tingkah laku
individu dalam hubungannya dengan situasi
sosial(Oldentorff).
• Psikologi sosial adalah sesuatu bagian cabang psikologi yang
secara khusus memuat laporan studi tentang tingkah laku
individu sebagai sesuatu fungsi dari rangsangan sosial
(Jones dan Gerard).
• Psikologi sosial adalah bidang studi tentang pengalaman
dan tingkah laku individu dalam hubungannya dengan
rangsangan situasional(Muzafer Sherif dan C.W. Sherif).
12. Remaja
• Menurut UNICEF, remaja adalah masa dimana
individu berkembang dari saat pertama kali
menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya
sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
• Individu mengalami perkembangan biologik,
psikologik, dan sosiologik
• batasan usia remaja menurut UNICEF, yaitu masa
awal remaja 10-14 tahun dan masa akhir remaja 15-
19 tahun.
13. HUBUNGAN KASUS MALOKLUSI GIGI ANTERIOR
TERHADAP STATUS PSIKOSOSIAL PADA REMAJA
Perumbuhan
Anak Remaja
Faktor Umum
- Penyakit
- Ras
- Jenis Kelamin
- Ekonomi
Faktor Lokal
- Habbit
- Missing
tooth
- Trauma
- Karies Gigi
Perkembangan
Gigi Geligi
Maloklusi
Penampilan
Dentofasial
Karakteristik
Maloklusi Anterior
Konsep Diri,
Kepercayaan Diri, Self
Esteem, Kesenangn,
Kepuasaan
- Protusi
- Crowded
- Diastema
- Edge to edge
Psikososial
Perawatan Ortodenti
14. Penatalaksanaan Maloklusi
1. Tanpa Alat Ortodonti
• Stimulasi otot-otot sekitar ruang mulut
• Memperbaiki kebiasaan yang salah
2. Dengan Alat Ortodonti
• Intra Oral Appliance
• Extra Oral Appliance
15. Intra Oral Appliance
• Class III Elastic with
Skeletal Anchorage
4 mini plate dimasukkan
di kiri dan kanan dari
infrazygomatic crest
maksila dan diantara
insisivus dan kaninus kiri
dan kanan bawah
lateral. Class III Elastic with Skeletal Anchorage
16. Frankel III Functional Appliance
Alat ini digunakan ketika
posisi mandibula terlalu
posterior. Pada alat ini
terdapat bantalan untuk
menarik bibir atas dan
perisoteum ke depan
sehingga menstimulasi
pertumbuhan maksila. Frankel III
17. Eschler Appliance
Terdapat 3 bagian pada
alat ini. Bagian 1 yaitu
adam clasps untuk molar
dan intermolar auxilary
clasps untuk gigi desidui
dan premolar. Bagian
kedua yaitu eschler labial
bow dan bagian ketiga
yaitu untuk pemeliharaan
gigitan oklusal
schler Appliance
18. Double-plate Appliance
• Alat ini digunakan untuk
mencegah retraksi dari
insisivus bawah dan
biasa digunakan dengan
face mask.
Double-plate Appliance
19. Chin cap
• prognathism mandibula
dan tinggi wajah yang
lebih rendah.
• mengalihkan
pertumbuhan mandibula
• merotasi mandibula ke
belakang
• keterlambatan
pertumbuhan mandibula
dan merubah bentuk
mandibula
Chin Cap
20. Headgear untuk arkus mandibula
Alat ini digunakan pada
pasien pertumbuhan
maloklusi klas III yang
menunjukkan adanya
prognatism mandibula.
Hasil yang diperoleh yaitu
distalisasi dari molar
mandibula dan
mengarahkan
pertumbuhan mandibula.
21. Face mask
• retrusi maksilar
• Masalah yang imbul :
kepatuhan pasien,
protraksi maxilla yang
terbatas sekitar 2-3 mm
dalam 9-12 bulan
• kemungkinan
kekambuhan sebagai
hasil dari pertumbuhan
mandibula. Penggunaan Face Mask
22. Protraction maxilla with expansion or
without expansion
• Alat ini digunakan untuk
protraksi maksila dan
digunakan 1-2 kali
sehari untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
pemakaian RME dilihat dari intraoral
23. Protraction face mask dan reverse twin
block
• Terapi kombinasi ini
efektif untuk
mendapatkan hasil
jangka panjang yang
stabil.
Twin Blok Appliance
24. Kesimpulan
• Maloklusi adalah penyimpangan letak gigi atau
malserasi lengkung gigi (rahang) di luar rentang
kewajaran yang dapat diterima.
• Maloklusi memiliki dampak terhadap fisik,
psikologi, dan sosial. Dampak psikologis dari
maloklusi cukup besar dan berhubungan dengan
ketidakpuasan penampilan di kalangan remaja.
• Perawatan Ortodontik sangat diperlukan untuk
mengatasi maloklusi yang dapat berdampak baik
pada psikososial kalangan remaja.