SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Nama              : Ega Savitri
NIM               : P07125111055
Kelas             : Non Reguler
No.Absen          : 15




                 Desinfeksi Tingkat Tinggi ( DTT) dengan Cara Merebus

          Meskipun     sterilisasi   adalah   cara   yang   paling   efektif   untuk   membunuh
mikroorganisme tetapi proses sterilisasi tidak selalu memungkinkan dan praktis. DTT adalah
satu-satunya alternatif dalam situasi tersebut. DTT dapat dilakukan dengan cara merebus,
mengukus atau kimiawi. Untuk peralatan, perebusan seringkali merupakan metode DTT yang
paling sederhana dan efisien.

1.Pengertian DTT dengan cara Boiling (merebus)

          DTT secara boiling (perebusan) adalah menghilangkan sebagian mikroorganisme
dengan cara merebus.

2.Tujuan          : 1. Agar alat yang akan dipakai bebas dari mikroorganisme.
                   2. Untuk menghindari penularan
                   3. Supaya alat siap untuk dipakai dan tetap terpelihara sehingga tahan lama


3. PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN
DTT dilakukan dengan cara:
1) Meredam dengan larutan desinfektan dalam panci rebus
2)     Lakukan persiapan:
     - alat-alat dibersihkan
     - sediakan sabun, sikat halus, lap kering, larutan desifektan, panic dengan penutup yang
      rapat.


                                              “Ingat”:
      Agar proses DTT menjadi efektif, terlebih dulu lakukan dekontaminasi dan cuci bilas
                  peralatan secara seksama sebelum melakukan proses tersebut”
Prosedur DTT dengan cara Boiling ( merebus ) antara lain sebagai berikut :

       Rendam peralatan di dalam air sehingga semuanya terendam air.
       Alat –alat yng sudah siap dipakai direndam dengan klorin 0,5% selama 10 menit
       bersihkan alat-alat tersebut dengan sabun dan disikat sampai bersih.
       Masukkan dalam panci dan pastikan semua permukaan alat dalam panci perebus
       tetutup,terendam air dengan tinggi permukaan alat 2,5 cm diatas permukaan alat .
       Mulai panaskan air.
       Rebus selama 20 menit dalam panci tertutup.
       Mulai hitung waktu saat air mendidih.
       Jangan tambahkan benda apapun ke dalam air mendidih setelah penghitungan
       waktu dimulai.
       Catat lama waktu perebusan peralatan di dalam buku khusus.
       Angkat alat dan biarkan peralatan kering.
       Keringkan di udara terbuka atau dengan cara diangin-anginkan sebelum digunakan
       Setelah peralatan kering, gunakan segera atau simpan dalam wadah desinfeksi tingkat
       tinggi dan berpenutup. Peralatan bisa disimpan sampai satu minggu asalkan
       penutupnya     tidak dibuka.




                             Gambar panci DTT dengan cara boiling

More Related Content

What's hot

Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiJoni Iswanto
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)ADam Raeyoo
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiWarnet Raha
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Tenri Ashari Wanahari
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positiflissura chatami
 
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faalSistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faalBudionno Abdulloh
 
2. sap cuci tangan
2. sap cuci tangan2. sap cuci tangan
2. sap cuci tanganimam abidin
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxrida90
 
Prinsip pencegahan infeksi kdk
Prinsip pencegahan infeksi kdkPrinsip pencegahan infeksi kdk
Prinsip pencegahan infeksi kdkKiran Madridista
 
DIKLAT INTERNAL DEKONTAMINASI PERALATAN MEDIS.pptx
DIKLAT INTERNAL DEKONTAMINASI PERALATAN MEDIS.pptxDIKLAT INTERNAL DEKONTAMINASI PERALATAN MEDIS.pptx
DIKLAT INTERNAL DEKONTAMINASI PERALATAN MEDIS.pptxANNOPRIYONO
 
DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)
DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)
DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)devita nuryco
 
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)fitriarhmah
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiHildaHerman1
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaNs. Lutfi
 

What's hot (20)

Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksi
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
 
Pulp capping fix
Pulp capping fixPulp capping fix
Pulp capping fix
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Mencuci tangan bersih
Mencuci tangan bersihMencuci tangan bersih
Mencuci tangan bersih
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
 
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faalSistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
 
2. sap cuci tangan
2. sap cuci tangan2. sap cuci tangan
2. sap cuci tangan
 
PPT Gosok Gigi
PPT Gosok GigiPPT Gosok Gigi
PPT Gosok Gigi
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docx
 
Prinsip pencegahan infeksi kdk
Prinsip pencegahan infeksi kdkPrinsip pencegahan infeksi kdk
Prinsip pencegahan infeksi kdk
 
DIKLAT INTERNAL DEKONTAMINASI PERALATAN MEDIS.pptx
DIKLAT INTERNAL DEKONTAMINASI PERALATAN MEDIS.pptxDIKLAT INTERNAL DEKONTAMINASI PERALATAN MEDIS.pptx
DIKLAT INTERNAL DEKONTAMINASI PERALATAN MEDIS.pptx
 
DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)
DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)
DISTORSI MALAM INLAY (INLAY WAX)
 
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannya
 

Similar to Cara Merebus Alat untuk Desinfeksi Tingkat Tinggi

PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxgebinawahyu
 
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).pptFitriNurHidayah9
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)stikesby kebidanan
 
Desinfektasi peralatan kesehatan
Desinfektasi peralatan kesehatanDesinfektasi peralatan kesehatan
Desinfektasi peralatan kesehatanKhanzaAresha
 
STERILISASI 2015.pptx
STERILISASI 2015.pptxSTERILISASI 2015.pptx
STERILISASI 2015.pptxAbuHamed2
 
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptPEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptAbuHamed2
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhKenliSualang10
 
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsPrinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsMuhammad Khoirul Zed
 
Laporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik SterilisasiLaporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik SterilisasiSalsabila Azzahra
 
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxMulyantiUnisaBandung
 
MSPM - Penggunaan Detergen
MSPM - Penggunaan DetergenMSPM - Penggunaan Detergen
MSPM - Penggunaan DetergenNurul Annisa
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.pptannisamelhannah1
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanLaksamana Indra
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiyusria izza
 
Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiVhe Fransisca
 
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.pptK3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.pptMuhammadSahid13
 

Similar to Cara Merebus Alat untuk Desinfeksi Tingkat Tinggi (20)

PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
 
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
Desinfektasi peralatan kesehatan
Desinfektasi peralatan kesehatanDesinfektasi peralatan kesehatan
Desinfektasi peralatan kesehatan
 
STERILISASI 2015.pptx
STERILISASI 2015.pptxSTERILISASI 2015.pptx
STERILISASI 2015.pptx
 
Prinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksiPrinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksi
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptPEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
 
Sawaludin aseptis dan antiseptik
Sawaludin aseptis dan antiseptikSawaludin aseptis dan antiseptik
Sawaludin aseptis dan antiseptik
 
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsPrinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
 
Laporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik SterilisasiLaporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik Sterilisasi
 
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
 
MSPM - Penggunaan Detergen
MSPM - Penggunaan DetergenMSPM - Penggunaan Detergen
MSPM - Penggunaan Detergen
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
 
Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksi
 
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.pptK3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
 

More from 07051994

Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa07051994
 
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiikDeterminasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik07051994
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia07051994
 
Kwn bab iii
Kwn bab iiiKwn bab iii
Kwn bab iii07051994
 
Kwn bab ii
Kwn bab iiKwn bab ii
Kwn bab ii07051994
 
Pancasila bab ii
Pancasila bab iiPancasila bab ii
Pancasila bab ii07051994
 
Kwn uud 1945
Kwn uud 1945Kwn uud 1945
Kwn uud 194507051994
 
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiikDeterminasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik07051994
 
Prilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatanPrilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatan07051994
 
Sariawaaaaaan(stomatitis)
Sariawaaaaaan(stomatitis)Sariawaaaaaan(stomatitis)
Sariawaaaaaan(stomatitis)07051994
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation207051994
 
Ikm rumah sehat
Ikm rumah sehatIkm rumah sehat
Ikm rumah sehat07051994
 
Ikm kia anak
Ikm kia anakIkm kia anak
Ikm kia anak07051994
 
Ikm ibu hamil
Ikm ibu hamilIkm ibu hamil
Ikm ibu hamil07051994
 
Antiseptik
AntiseptikAntiseptik
Antiseptik07051994
 
Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 107051994
 
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuueeFarmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee07051994
 
Keterangan gingivitis
Keterangan gingivitisKeterangan gingivitis
Keterangan gingivitis07051994
 
Flash card gingivitis
Flash card gingivitisFlash card gingivitis
Flash card gingivitis07051994
 

More from 07051994 (20)

Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa
 
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiikDeterminasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
 
Kwn bab 4
Kwn bab 4Kwn bab 4
Kwn bab 4
 
Kwn bab iii
Kwn bab iiiKwn bab iii
Kwn bab iii
 
Kwn bab ii
Kwn bab iiKwn bab ii
Kwn bab ii
 
Pancasila bab ii
Pancasila bab iiPancasila bab ii
Pancasila bab ii
 
Kwn uud 1945
Kwn uud 1945Kwn uud 1945
Kwn uud 1945
 
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiikDeterminasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
 
Prilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatanPrilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatan
 
Sariawaaaaaan(stomatitis)
Sariawaaaaaan(stomatitis)Sariawaaaaaan(stomatitis)
Sariawaaaaaan(stomatitis)
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Ikm rumah sehat
Ikm rumah sehatIkm rumah sehat
Ikm rumah sehat
 
Ikm kia anak
Ikm kia anakIkm kia anak
Ikm kia anak
 
Ikm ibu hamil
Ikm ibu hamilIkm ibu hamil
Ikm ibu hamil
 
Antiseptik
AntiseptikAntiseptik
Antiseptik
 
Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1
 
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuueeFarmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
 
Keterangan gingivitis
Keterangan gingivitisKeterangan gingivitis
Keterangan gingivitis
 
Flash card gingivitis
Flash card gingivitisFlash card gingivitis
Flash card gingivitis
 

Cara Merebus Alat untuk Desinfeksi Tingkat Tinggi

  • 1. Nama : Ega Savitri NIM : P07125111055 Kelas : Non Reguler No.Absen : 15 Desinfeksi Tingkat Tinggi ( DTT) dengan Cara Merebus Meskipun sterilisasi adalah cara yang paling efektif untuk membunuh mikroorganisme tetapi proses sterilisasi tidak selalu memungkinkan dan praktis. DTT adalah satu-satunya alternatif dalam situasi tersebut. DTT dapat dilakukan dengan cara merebus, mengukus atau kimiawi. Untuk peralatan, perebusan seringkali merupakan metode DTT yang paling sederhana dan efisien. 1.Pengertian DTT dengan cara Boiling (merebus) DTT secara boiling (perebusan) adalah menghilangkan sebagian mikroorganisme dengan cara merebus. 2.Tujuan : 1. Agar alat yang akan dipakai bebas dari mikroorganisme. 2. Untuk menghindari penularan 3. Supaya alat siap untuk dipakai dan tetap terpelihara sehingga tahan lama 3. PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN DTT dilakukan dengan cara: 1) Meredam dengan larutan desinfektan dalam panci rebus 2) Lakukan persiapan: - alat-alat dibersihkan - sediakan sabun, sikat halus, lap kering, larutan desifektan, panic dengan penutup yang rapat. “Ingat”: Agar proses DTT menjadi efektif, terlebih dulu lakukan dekontaminasi dan cuci bilas peralatan secara seksama sebelum melakukan proses tersebut”
  • 2. Prosedur DTT dengan cara Boiling ( merebus ) antara lain sebagai berikut : Rendam peralatan di dalam air sehingga semuanya terendam air. Alat –alat yng sudah siap dipakai direndam dengan klorin 0,5% selama 10 menit bersihkan alat-alat tersebut dengan sabun dan disikat sampai bersih. Masukkan dalam panci dan pastikan semua permukaan alat dalam panci perebus tetutup,terendam air dengan tinggi permukaan alat 2,5 cm diatas permukaan alat . Mulai panaskan air. Rebus selama 20 menit dalam panci tertutup. Mulai hitung waktu saat air mendidih. Jangan tambahkan benda apapun ke dalam air mendidih setelah penghitungan waktu dimulai. Catat lama waktu perebusan peralatan di dalam buku khusus. Angkat alat dan biarkan peralatan kering. Keringkan di udara terbuka atau dengan cara diangin-anginkan sebelum digunakan Setelah peralatan kering, gunakan segera atau simpan dalam wadah desinfeksi tingkat tinggi dan berpenutup. Peralatan bisa disimpan sampai satu minggu asalkan penutupnya tidak dibuka. Gambar panci DTT dengan cara boiling