Dokumen tersebut membahas tentang 10 nama individu, gejala demam dan cara pengukurannya, jenis infeksi telinga dan mata, serta cara merawat gigi dan mulut bayi pada berbagai tahapan usia.
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis vaksinasi untuk mencegah penyakit menular seperti campak, cacar air, tetanus, difteri, pertusis, polio, hepatitis B, dan tuberkulosis. Jenis vaksin yang digunakan meliputi vaksin hidup yang dilemahkan, vaksin mati, subunit, serta imunoglobulin. Vaksin-vaksin tersebut memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi untuk mencegah berbagai penyakit seperti difteri, pertusis, tetanus, TBC, campak, polio dan hepatitis B. Imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin seperti BCG, TT, DT, polio, campak dan hepatitis B secara berkala sesuai jadwal yang ditetapkan. Tujuan imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan pada tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, pencegahan penyakit, dan jaminan halal dalam perspektif fikih. Prinsip dasarnya adalah mencegah terjadinya kemudaratan dan merealisasikan kemaslahatan dengan menjaga kesehatan secara preventif melalui imunisasi dan langkah-langkah lainnya, asalkan menggunakan sarana yang halal. Fatwa MUI juga membahas tentang penggunaan vaksin polio dan meningitis
Oral thrush adalah infeksi jamur Candida albicans di mulut yang menyebabkan lesi putih pada lidah atau pipi dalam. Infeksi ini didukung oleh faktor seperti antibiotik, malnutrisi, atau gangguan kekebalan tubuh. Gejalanya meliputi lesi putih yang menyakitkan di mulut dan menolak makan. Komplikasinya dapat berupa kesulitan minum yang menyebabkan kekurangan gizi. Pengobatannya meliputi obat antij
Program Imunisasi Nasional bertujuan menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi dengan memberikan vaksin berkualitas sesuai standar WHO secara merata. Fatwa MUI mendukung pelaksanaan imunisasi secara menyeluruh di Indonesia."
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis vaksinasi untuk mencegah penyakit menular seperti campak, cacar air, tetanus, difteri, pertusis, polio, hepatitis B, dan tuberkulosis. Jenis vaksin yang digunakan meliputi vaksin hidup yang dilemahkan, vaksin mati, subunit, serta imunoglobulin. Vaksin-vaksin tersebut memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi untuk mencegah berbagai penyakit seperti difteri, pertusis, tetanus, TBC, campak, polio dan hepatitis B. Imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin seperti BCG, TT, DT, polio, campak dan hepatitis B secara berkala sesuai jadwal yang ditetapkan. Tujuan imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan pada tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, pencegahan penyakit, dan jaminan halal dalam perspektif fikih. Prinsip dasarnya adalah mencegah terjadinya kemudaratan dan merealisasikan kemaslahatan dengan menjaga kesehatan secara preventif melalui imunisasi dan langkah-langkah lainnya, asalkan menggunakan sarana yang halal. Fatwa MUI juga membahas tentang penggunaan vaksin polio dan meningitis
Oral thrush adalah infeksi jamur Candida albicans di mulut yang menyebabkan lesi putih pada lidah atau pipi dalam. Infeksi ini didukung oleh faktor seperti antibiotik, malnutrisi, atau gangguan kekebalan tubuh. Gejalanya meliputi lesi putih yang menyakitkan di mulut dan menolak makan. Komplikasinya dapat berupa kesulitan minum yang menyebabkan kekurangan gizi. Pengobatannya meliputi obat antij
Program Imunisasi Nasional bertujuan menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi dengan memberikan vaksin berkualitas sesuai standar WHO secara merata. Fatwa MUI mendukung pelaksanaan imunisasi secara menyeluruh di Indonesia."
Dokumen tersebut membahas tentang vaksinasi polio, termasuk jenis vaksin polio, cara kerja, dosis pemberian, efek samping, dan kontraindikasinya. Vaksin polio terdiri dari vaksin polio inaktif (IPV) yang diberikan secara suntik dan vaksin virus polio oral (OPV) yang diberikan secara oral. Kedua jenis vaksin bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap virus polio dengan memicu produksi antibodi di tub
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yaitu upaya untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit menular melalui pemberian vaksin pada bayi, anak, dan orang dewasa. Imunisasi dapat dilakukan secara aktif maupun pasif, dengan tujuan mencegah penyakit tertentu. Faktor-faktor seperti status kekebalan tubuh, genetik, dan kualitas vaksin dapat mempengaruhi keberhasilan pemberian
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
Dokumen tersebut membahas konsep dan proses imunisasi pada anak, termasuk pengertian, jenis, dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomielitis, campak, hepatitis B, dan typhus abdominalis. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemberian imunisasi serta hal-hal yang perlu diperhatikan.
Dokumen ini membahas tentang asuhan kepada neonatus dan bayi dengan masalah oral thrush. Oral thrush adalah radang mulut yang disebabkan jamur Candida albicans dan menyebabkan gejala seperti lidah merah dan bercak putih di mulut. Diagnosa ditegakkan dengan gejala demam dan lesi di mulut, sedangkan penatalaksanaannya meliputi membersihkan mulut, menjaga kebersihan, dan pemberian obat antijamur seperti nystatin.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi yang merupakan metode pencegahan utama penyakit infeksi. Terdapat berbagai jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit seperti campak, polio, HIB, pneumokokus, hepatitis, dan lainnya. Imunisasi sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada anak.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui pemberian vaksin secara aktif atau pasif. Imunisasi memberikan manfaat seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan angka kematian dan kesakitan, serta mencegah penyakit seperti TBC, difteri, tetanus, polio, campak, dan hepatitis B.
Dokumen tersebut merangkum jadwal dan jenis imunisasi dasar yang diberikan kepada bayi dan anak, termasuk hepatitis B, polio, BCG, DPT, campak, dan Hib. Imunisasi ini bertujuan untuk mencapai tingkat kekebalan yang memadai untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti hepatitis, polio, tuberkulosis, tetanus, pertusis, campak, dan infeksi Hib.
Dokumen tersebut membahas kebijakan pelaksanaan program imunisasi nasional di Desa Tempos, Dusun Karang Barat untuk meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap penyakit menular melalui vaksinasi rutin pada bayi, anak, dan wanita usia subur sesuai jadwal yang ditetapkan serta menjelaskan manfaat dan tujuan dari program imunisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang jadwal imunisasi untuk dua bayi yang lahir dari ibu dengan kondisi berbeda, yaitu ibu dengan hepatitis B dan ibu dengan TB paru. Dokumen juga menjelaskan definisi, tujuan, manfaat, syarat, dan jenis-jenis imunisasi dasar.
Dokumen tersebut membahas tentang vaksinasi polio, termasuk jenis vaksin polio, cara kerja, dosis pemberian, efek samping, dan kontraindikasinya. Vaksin polio terdiri dari vaksin polio inaktif (IPV) yang diberikan secara suntik dan vaksin virus polio oral (OPV) yang diberikan secara oral. Kedua jenis vaksin bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap virus polio dengan memicu produksi antibodi di tub
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yaitu upaya untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit menular melalui pemberian vaksin pada bayi, anak, dan orang dewasa. Imunisasi dapat dilakukan secara aktif maupun pasif, dengan tujuan mencegah penyakit tertentu. Faktor-faktor seperti status kekebalan tubuh, genetik, dan kualitas vaksin dapat mempengaruhi keberhasilan pemberian
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
Dokumen tersebut membahas konsep dan proses imunisasi pada anak, termasuk pengertian, jenis, dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomielitis, campak, hepatitis B, dan typhus abdominalis. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemberian imunisasi serta hal-hal yang perlu diperhatikan.
Dokumen ini membahas tentang asuhan kepada neonatus dan bayi dengan masalah oral thrush. Oral thrush adalah radang mulut yang disebabkan jamur Candida albicans dan menyebabkan gejala seperti lidah merah dan bercak putih di mulut. Diagnosa ditegakkan dengan gejala demam dan lesi di mulut, sedangkan penatalaksanaannya meliputi membersihkan mulut, menjaga kebersihan, dan pemberian obat antijamur seperti nystatin.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi yang merupakan metode pencegahan utama penyakit infeksi. Terdapat berbagai jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit seperti campak, polio, HIB, pneumokokus, hepatitis, dan lainnya. Imunisasi sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada anak.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui pemberian vaksin secara aktif atau pasif. Imunisasi memberikan manfaat seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan angka kematian dan kesakitan, serta mencegah penyakit seperti TBC, difteri, tetanus, polio, campak, dan hepatitis B.
Dokumen tersebut merangkum jadwal dan jenis imunisasi dasar yang diberikan kepada bayi dan anak, termasuk hepatitis B, polio, BCG, DPT, campak, dan Hib. Imunisasi ini bertujuan untuk mencapai tingkat kekebalan yang memadai untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti hepatitis, polio, tuberkulosis, tetanus, pertusis, campak, dan infeksi Hib.
Dokumen tersebut membahas kebijakan pelaksanaan program imunisasi nasional di Desa Tempos, Dusun Karang Barat untuk meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap penyakit menular melalui vaksinasi rutin pada bayi, anak, dan wanita usia subur sesuai jadwal yang ditetapkan serta menjelaskan manfaat dan tujuan dari program imunisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang jadwal imunisasi untuk dua bayi yang lahir dari ibu dengan kondisi berbeda, yaitu ibu dengan hepatitis B dan ibu dengan TB paru. Dokumen juga menjelaskan definisi, tujuan, manfaat, syarat, dan jenis-jenis imunisasi dasar.
Merawat gigi susu pada balita sangat penting walaupun bersifat sementara. Kebersihan dan kesehatan gigi susu perlu diperhatikan agar tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan wajah serta rahang anak.
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis imunisasi yang diberikan kepada anak, termasuk imunisasi dasar seperti BCG, DPT, polio, campak, dan hepatitis B. Imunisasi ini bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit serius pada anak. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat imunisasi bagi kesehatan anak, keluarga, dan negara serta tindakan yang harus dilakukan bila anak mengalami efek samp
Makalah ini membahas tentang oral thrush pada bayi, termasuk definisi, penyebab, gejala, komplikasi, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Oral thrush adalah infeksi jamur Candida yang menyebabkan munculnya bercak putih pada mulut bayi. Penyebabnya antara lain kontak dengan jamur saat melahirkan, antibiotik, dan kekebalan tubuh yang lemah. Gejalanya adalah demam, menolak makan, dan bercak putih p
Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)Nurul Nuha MS
Gigi susu sama pentingnya dengan gigi kekal. Pemberian botol susu pada tidur malam dapat meningkatkan risiko gigi berlubang. Anak perlu dibawa ke doktor gigi sejak gigi susu pertama tumbuh untuk mencegah masalah gigi. Ibu yang memiliki gigi berlubang juga boleh menularkan bakteria penyebabnya kepada anak.
Gangguan gigi dan mulut pada ibu hamil umumnya disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan yang menyebabkan pembengkakan gusi dan risiko infeksi lebih besar. Infeksi pada gigi ibu hamil dapat menular ke janin melalui darah plasenta dan menyebabkan komplikasi kehamilan. Ibu hamil perlu merawat gigi dengan baik dengan menyikat, berkumur, dan mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga kesehat
Dokumen tersebut membahas tentang cirit-birit pada bayi dan anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit yang masuk melalui makanan atau air yang terkontaminasi, dan gejala utamanya adalah diare berulang dalam waktu 24 jam. Rawatannya meliputi cairan rehidrasi oral dan antibiotik dalam kondisi tertentu. Pencegahan melalui kebersihan makanan dan tangan sangat penting untuk menceg
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara ruam popok dan alergi makanan pada bayi. Terdapat beberapa penyebab ruam popok seperti kelembaban, jamur, sensitivitas kulit, makanan baru, infeksi, dan antibiotik. Ruam popok dapat disebabkan oleh reaksi terhadap protein susu, telur, kedelai, dan makanan asam seperti tomat, jeruk, dan nanas. Penanganannya meliputi mengganti popok sering, membersihkan daerah pop
Dokumen tersebut memberikan informasi penting tentang kesehatan ibu dan balita, termasuk tanda-tanda penyakit umum seperti demam berdarah dengue, malaria, hepatitis B, tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, campak, dan haemophilus influenzae tipe B serta cara mencegahnya melalui imunisasi dan kebersihan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan tata cara perawatan kanguru untuk bayi.
Slide on Hand, foot and mouth disease (HFMD) in Malaysia. Slide in Malay and was presented to day care center and preschool teachers and operators in Maran district, Pahang.
Program imunisasi bertujuan mencegah penyakit menular melalui vaksinasi. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi rutin untuk bayi dan anak, serta strategi untuk mencapai target vaksinasi universal dan eliminasi penyakit tertentu seperti tetanus dan polio.
Dokumen tersebut membahas tentang pulp capping yang merupakan perawatan gigi untuk melindungi pulpa gigi yang terbuka agar dapat mempertahankan vitalitasnya. Ada dua jenis pulp capping yaitu secara langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), yang melibatkan aplikasi bahan pelindung seperti kalsium hidroksida langsung atau tidak langsung pada pulpa. Tujuannya adalah melindungi pulpa dari iritasi dan memungk
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan kedudukan warga negara Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan seperti hak asasi, kebebasan beragama, berpendapat, berserikat, dan memperoleh pendidikan yang dijamin oleh konstitusi. Dokumen ini juga menjelaskan tugas negara untuk melindungi hak-hak warga negara tersebut.
1. Bela negara merupakan tekad, sikap, dan tindakan warga negara untuk membela kemerdekaan dan kedaulatan negara serta kesatuan dan persatuan bangsa.
2. Bela negara melibatkan kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara dengan memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara yang hidup dalam kebhinekaan.
3. Bela negara perlu dikaji secara sistematis dan obyektif agar masyarakat dap
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik07051994
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri molar decidui pertama dan kedua bawah melalui gambar dan deskripsi rinci mengenai pandangan bukal, lingual, mesial, distal, dan oklusal untuk setiap gigi. Molar decidui pertama bawah memiliki 4 cusp dan 2 akar, sedangkan molar decidui kedua bawah memiliki 5 cusp dan 2 akar yang lebih ramping. Kedua gigi memiliki perbedaan ukuran dan bentuk tertentu.
Sariawan adalah luka-luka kecil yang nyeri pada lidah, mulut, dan pipi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau faktor stres. Gejala umumnya kesulitan makan dan berbicara. Penderita dapat mengoleskan obat antiradang untuk meringankan nyeri sambil menunggu penyembuhan secara alami selama 10-14 hari. Pencegahan infeksi sekunder dapat dilakukan dengan obat kumur atau hisap.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi kehamilan, tanda-tanda kehamilan seperti payudara terasa sakit, lelah berlebih, mual, ngidam, sembelit, dan lainnya. Juga dibahas tips menjaga kesehatan ibu hamil seperti periksa kandungan teratur, makan seimbang, hindari merokok, minum vitamin, serta perubahan psikologis ibu hamil di setiap trimester.
Beberapa poin kunci tentang antiseptik adalah:
1. Antiseptik digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan hidup.
2. Cara kerjanya meliputi merusak dinding sel, mengubah permeabilitas, menghambat enzim, dan menghambat sintesis protein.
3. Contoh antiseptik umum adalah alkohol, yodium, fenol, klorheksidin, dan hidrogen peroksida.
Dokumen tersebut memberikan daftar dan penjelasan singkat mengenai berbagai jenis sediaan farmasi, mulai dari aerosol, kapsul, tablet, krim, emulsi, ekstrak, gel, imunoserum, implan, infusa, inhalasi, injeksi, irigasi, lozenges, sediaan obat mata, pasta, plester, serbuk, larutan, suppositoria, pil, suspensi, galenik, unguenta, hingga guttae.
2. Ardiah Wulandari
Ega Savitri
Endaah Istiana
Evi Sulistiana Dewi
Ika Listiyowati
Lusi Khasanah
Isnaini Tutik Amroini
Riska Ayu Mahardika
Risti Wahyudewanti
Prananto Bimo
3. Demam
Demam adalah peningkatan suhu tubuh melebihi normal.
Temperatur normal tubuh berkisar antara 36-38 derajat celcius.
Anak Anda mengalami demam apabila dengan pengukuran
suhu temperatur :
• Termometer pada rektum atau anus melebihi 38 derajat
celcius
• Termometer pada mulut melebihi 37,5 derajat celcius
• Termometer pada ketiak melebihi 37 derajat celcius
4. Infeksi-Infeksi Telinga
Infeksi-infeksi telinga adalah kondisi-kondisi yang
melibatkan dan seringkali peradangan dari area-
area berbeda dari telinga. Mereka paling sering
berasal dari infeksi virus, jamur dan bakteri. Pada
kebanyakan kasus-kasus, infeksi-infeksi telinga
adalah tidak serius dan hilang dengan sendirinya.
Bagaimanapun, infeksi-infeksi bakteri dapat
memerlukan perawatan dengan antibiotik-
antibiotik. Dibiarkan tidak terawat, infeksi-infeksi
ini dapat menjurus ke komplikasi-komplikasi
serius, terutama untuk anak-anak kecil.
KONJUNGTIVITIS
Konjungtivitis adalah suatu peradangan pada
konjungtiva (selaput lendir yang melapisi
permukaan dalam kelopak mata (bagian putih
mata).
5. Infeksi Saluran Pernapasan
Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat
terutama adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
Akut) yaitu meliputi infeksi akut saluran pernapasan
bagian atas dan infeksi akut saluran pernapasan bagian
bawah. ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak
diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang
maupun dinegara maju dan sudah mampu. dan banyak
dari mereka perlu masuk rumah sakit karena
penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran
pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula
memberi kecacatan sampai pada,masa dewasa.
6. Diare
Diare adalah suatu keadaan meningkatnya berat dari fases (>200
mg/hari) yang dapat dihubungkan dengan meningkatnya cairan,
frekuensi BAB, tidak enak pada perinal, dan rasa terdesak untuk
BAB dengan atau tanpa inkontinensia fekal. Diare terbagi
menjadi diare Akut dan Kronik.Diare akut berdurasi 2 minggu
atau kurang, sedangkan diare kronis lamanya lebih dari 2
minggu.
7. a.Imunisasi BCG
Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif
terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). BCG
diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2
bulan.
b. Imunisasi DPT
Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang
melindungi terhadap difteri, pertusis dan
tetanus.
c. Imunisasi DT
Imunisasi DT memberikan kekebalan aktif
terhadap toksin yang dihasilkan oleh kuman
penyebab difteri dan tetanus.
8. d. Imunisasi TT
Imunisasi tetanus (TT, tetanus toksoid)
memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit tetanus.
e. Imunisasi Campak
Imunisasi campak memberikan kekebalan
aktif terhadap penyakit campak (tampek).
Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis
pada saat anak berumur 9 bulan atau lebih
9. f. Imunisasi MMR
Imunisasi MMR memberi perlindungan terhadap
campak, gondongan dan campak Jerman dan
disuntikkan sebanyak 2 kali.
g. Imunisasi Hib
Imunisasi Hib membantu mencegah infeksi oleh
Haemophilus influenza tipe b. Organisme ini
bisa menyebabkan meningitis, pneumonia dan
infeksi tenggorokan berat yang bisa
menyebabkan anak tersedak.
h. Imunisasi Varisella
Imunisasi varisella memberikan perlindungan
terhadap cacar air.
i. Imunisasi HBV
Imunisasi HBV memberikan kekebalan terhadap
hepatitis B.
10. j. Imunisasi Pneumokokus Konjugata
Imunisasi pneumokokus konjugata melindungi
anak terhadap sejenis bakteri yang sering
menyebabkan infeksi telinga.
k. Tipa
Imunisasi tipa diberikan untuk mendapatkan
kekebalan terhadap demam tifoid (tifus atau
paratifus)
l. Imunisasi Hepatitis A
Penyakit ini sebenarnya tidak berbahaya dan dapat
sembuh dengan sendirinya. Tetapi bila terkena
penyakit ini penyembuhannya memerlukan waktu
yang lama, yaitu sekitar 1 sampai 2 bulan.
11. m. Imunisasi Polio, Imunisasi polio akan
memberikan kekebalan terhadap serangan
virus polio. Penyakit akibat virus ini dapat
menyebabkan kelumpuhan.
n. Imunisasi Hepatitis B, Imunisasi ini
merupakan langkah efektif untuk mencegah
masuknya VHB, yaitu virus penyebab
penyakit hepatitis B. Hepatitis B dapat
menyebabkan sirosis atau pengerutan hati,
bahkan lebih buruk lagi mengakibatkan
kanker hati.
12. Tahapan Pertumbuhan Gigi
Gigi seri bagian tengah bawah (pada usia enam bulan)
Gigi seri bagian tengah atas (pada usia enam setengah
bulan)
Gigi seri bagian samping bawah (pada usia tujuh
bulan)
Gigi seri bagian samping atas (pada usia delapan
bulan)
Gigi geraham pertama bawah (pada usia sepuluh
bulan)
Gigi geraham pertama atas (pada usia empatbelas
bulan)
Gigi taring bawah (pada usia enam bulan)
Gigi taring atas (pada usia delapanbelas bulan)
Geraham kedua bawah (pada usia dua tahun)
Geraham kedua atas (pada usia dua tahun)
13. Gejala-gejala gigi tumbuh pada anak:
* Gatal pada gusi
* Rewel
* Gusi tampak kemerahan
* Tidak nafsu makan
* Demam
14. Cara merawat mulut bayi pada saat usia 0 – 6
bulan:
1. Bersihkan gusi bayi anda dengan kain
lembab, setidaknya dua kali sehari
2. Jangan biarkan bayi anda tidur sambil minum
susu dengan menggunakan botol susunya.
3. Selesai menyusui, ingatlah untuk
membersihkan mulut bayi dengan kain lembab
4. Jangan menambah rasa manis pada botol susu
dengan madu atau sesuatu yang manis.
15. Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 7-12 bulan:
1. Tanyakan dokter anak atau dokter gigi anda apakah bayi
anda mendapat cukup fluor
2. Ingatlah untuk membersihkan mulut bayi anda dengan
kain lembab ( tidak basah sekali), sehabis menyusui.
3. Jangan biarkan bayi tidur dengan botol susunya (sambil
minum susu dari botol) kecuali air putih.
4. Berikan air putih bila bayi anda ingin minum diluar jadwal
minum susu
5. Saat gigi mulai tumbuh, mulailah membersihkannya
dengan menggunakan kain lembab. Bersihkan setiap
permukaan gigi dan batas antara gigi dengan gusi secara
seksama, karena makanan seringkali tertinggal di
permukaan itu.
6. Saat gigi geraham bayi mulai tumbuh, mulai gunakan sikat
gigi yang kecil dengan permukaan lembut dan dari bahan
nilon.
7. Jangan gunakan pasta gigi dan ingat untuk selalu
membasahi sikat gigi dengan air.
8. Periksakan gigi anak anda ke dokter gigi, setelah 6 bulan
sejak gigi pertama tumbuh, atau saat usia anak setahun.
16. Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 13-24 bulan:
1. Mulailah perkenalkan pasta gigi berfluoride
2. Jangan biarkan anak tidur dengan botol susu (sambil
minum susu dari botol), kecuali air putih.
3. Pergunakan pasta gigi seukuran sebutir kacang hijau.
4. Sikat gigi anak setidaknya dua kali sehari (sehabis
sarapan dan sebelum tidur di malam hari)
5. Gunakan sikat gigi yang lembut dari bahan nilon.
6. Ganti sikat gigi tiap tiga bulan atau bila bulu-bulu sikat
sudah rusak.
7. Jadilah teladan dengan mempraktekkan kebiasaan
menjaga kesehatan mulut dan lakukan pemeriksaan rutin
ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
8. Biasakan anak untuk memakan makanan ringan yang
sehat, seperti buah segar dan sayuran segar.
9. Hindari makanan ringan yang mengandung gula
17. Cara Menyikat Gigi Anak
Setiap hari plak terkumpul pada permukanan dalam dan luar
gigi serta permukaan kunyah.
Menyikat gigi merupakan cara yang efektif untuk melepaskan
plak ini.
Pilih sikat gigi yang halus dan berukuran kecil
Koordinasi tangan anak biasanya belum sempurna, butuh
pertolongan anda, bantulah.
Jika bulu sikat gigi sudah mengembang, gantilah dengan
yang baru
Mulai perkenalkan dengan benang gigi, saat gigi sudah
bersentuhan dengan gigi sebelahnya
18. Cara melatih anak menyikat gigi sendiri Kunci utama adalah,
buatlah suasana menyenangkan tanpa paksaan dan tekanan.
Biarkanlah mereka menyikat gigi anda.
Berilah dia boneka yang ada giginya dan biarkan dia menyikat
gigi boneka tersebut.
Pakai pasta gigi sedikit saja, karena kalau kebanyakan, akan
menimbulkan buih yang banyak, yang akan menyulitkan
menyikat gigi.
Ajarkan cara meludahkan buih pasta gigi. Kunjungan Pertama
ke Dokter Gigi Dianjurkan untuk membawa anak diperiksakan
giginya ke dokter gigi pada saat ulang tahun pertamanya, tapi
kadang diperlukan lebih awal, kalo dirasa ada masalah. Bayi
bisa mengalami caries segera setelah gigi tumbuh, yang akan
mengganggu makan, tidur dan kadang sangat menyakitkan.
Seorang doker gigi akan lebih senang memeriksa gigi anak di
usia dini sebelum timbul masalah yang lebih parah lagi.
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum berkunjung ke dokter
gigi Cari informasi tentang dokter gigi yang sabar, pengertian
dan senang ngajak ngobrol anak. Atau anda bisa ke dokter
spesialis dokter gigi anak/ Pedodontist.
menyenangkan dan jadwakan untuk berkunjung tiap 6 bulan
sekali.
19. Bawa anak anda saat anda atau temen anda berobat gigi.
Perkenalkan dia ke staf di tempat praktek gigi.
Jangan biarkan anak anda mengetahui kecemasan atau rasa takut
yang anda alami saat berkunjung ke dokter gigi,terutama jika
anda membicarakannya dengan teman anda tentang sakit, nyeri,
jarum suntik, bor dan lain-lain. * Anak andapun akan meniru apa
yang anda rasakan.Saat anda akan mengajaknya ke dokter gigi,
jelaskan apa yang akan terjadi, dengan kata-kata seperti, “nanti
dokter giginya akan melihat gigimu atau dokter gigi nanti akan
menghitung gigimu.”
Jangan sekali-sekali bilang, “ga sakit , kok” atau “ jangan
takut!”Jadikan kunjungan ke dokter gigi ini suatu hal yang