Ringkasan materi dan soal latihan disertai pembahasan tentang Kesehatan Masyarakat/kedokteran komunitas/kedokteran pencegahan/public health. Dimana pada PH I ini membahas tentang Promosi Kesehatan, preventif kesehatan, Epidemiologi, Puskesmas dan Posyandu, serta Rujukan kesehatan secara garis beras baik berupa UKM dan UKP.
Dokumen tersebut membahas konsep investigasi KLB/wabah pada manusia dan hewan, termasuk definisi, kriteria, tujuan, alasan dilakukan, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB/wabah."
Materi v pembuatan formula pada gizi burukJoni Iswanto
Dokumen tersebut membahas tentang terapi gizi pada anak gizi buruk, meliputi tujuan stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi dengan formula makanan yang sesuai, serta cara melakukan anamnesa diet dan konseling gizi. Terapi gizi bertujuan mengembalikan status gizi normal dengan memberikan makanan tinggi kalori, protein, vitamin dan mineral secara bertahap sesuai kondisi anak.
1. Dokumen membahas penggolongan dan tingkat keparahan luka bakar berdasarkan sumber panas, luas permukaan tubuh yang terkena, serta penanganan awal luka bakar termal, kimia, dan listrik.
Dokumen tersebut membahas konsep investigasi KLB/wabah pada manusia dan hewan, termasuk definisi, kriteria, tujuan, alasan dilakukan, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB/wabah."
Materi v pembuatan formula pada gizi burukJoni Iswanto
Dokumen tersebut membahas tentang terapi gizi pada anak gizi buruk, meliputi tujuan stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi dengan formula makanan yang sesuai, serta cara melakukan anamnesa diet dan konseling gizi. Terapi gizi bertujuan mengembalikan status gizi normal dengan memberikan makanan tinggi kalori, protein, vitamin dan mineral secara bertahap sesuai kondisi anak.
1. Dokumen membahas penggolongan dan tingkat keparahan luka bakar berdasarkan sumber panas, luas permukaan tubuh yang terkena, serta penanganan awal luka bakar termal, kimia, dan listrik.
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitpeternugraha
Kortikosteroid topikal memiliki mekanisme kerja yang kompleks melalui jalur genomik dan nongenomik. Pemilihan kortikosteroid dan penggunaannya harus mempertimbangkan faktor penyakit, pasien, dan obat. Kortikosteroid topikal dapat mengobati berbagai penyakit kulit dengan respons yang bervariasi, namun harus digunakan dengan tepat dosis dan lama pengobatan untuk mencapai efek maksimal dan menghind
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
Dokumen tersebut membahas tentang skrining atau penapisan dalam epidemiologi. Ia menjelaskan definisi, prinsip, dan kriteria skrining kesehatan serta cara melakukan perhitungan sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, dan nilai prediksi negatif. Dokumen ini juga memberikan contoh kasus skrining kanker serviks dan infeksi HIV.
Dokumen tersebut membahas tentang cairan tubuh, elektrolit, dan kebutuhan cairan pada berbagai kondisi seperti dehidrasi, luka bakar, dan trauma. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan komposisi dan jumlah cairan tubuh yang berbeda pada bayi, anak, dan dewasa, serta pedoman penggantian cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi, luka bakar, dan pendarahan.
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan ilmu anatomi dari zaman kuno hingga modern. Dimulai dari pengetahuan anatomi dasar pada peradaban Mesir kuno, perkembangan lebih lanjut oleh ilmuwan Yunani kuno seperti Hippokrates dan Aristoteles, hingga penggunaan mayat untuk studi anatomi pada abad ke-4 SM. Pada abad pertengahan dan awal anatomi modern, terjadi perkembangan lebih lanjut di Bologna dan
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konjungtivitis dan gejalanya.
2. Terdapat konjungtivitis bakteri, virus, jamur, dan alergi, yang dibedakan berdasarkan gejala klinis seperti sekret, pembengkakan, dan jenis sel radang.
3. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, virus, atau kekurangan vitamin A.
Dokumen tersebut membahas tentang obesitas, termasuk definisi, penyebab, dampak kesehatan, klasifikasi, dan tips mencegah obesitas. Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan lemak tubuh berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) yang lebih besar dari 30 kg/m2. Penyebab obesitas antara lain gaya hidup tidak sehat, faktor genetik, konsumsi obat tertentu, dan penuaan. Obesitas dapat memengaruhi ke
Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena angka kesakitan dan kematian yang masih tinggi. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
1. Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi diare, yang terjadi akibat infeksi bakteri, virus, atau parasit yang merusak sel-sel usus dan mengganggu absorpsi cairan dan elektrolit. Hal ini menyebabkan peningkatan cairan di usus dan diare.
2. Jika diare berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi berat, asidosis metabolik, dan gangguan sirkulasi darah sehingga menimbulkan resiko syok.
3. T
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyebaran virus dengue melalui nyamuk Aedes sebagai vektor, mulai dari infeksi virus di darah hingga menimbulkan berbagai gejala klinis seperti demam, nyeri otot/sendi, perdarahan, gangguan sistem koagulasi darah, dan edema di berbagai organ.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil patologis di Puskesmas. Terdapat identitas pasien, keluhan utama, riwayat kesehatan, obstetri, perkawinan, KB, gizi dan aktivitas sehari-hari pasien. Dilakukan pemeriksaan fisik umum dan obstetri, interpretasi data, diagnosa masalah, tindakan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitpeternugraha
Kortikosteroid topikal memiliki mekanisme kerja yang kompleks melalui jalur genomik dan nongenomik. Pemilihan kortikosteroid dan penggunaannya harus mempertimbangkan faktor penyakit, pasien, dan obat. Kortikosteroid topikal dapat mengobati berbagai penyakit kulit dengan respons yang bervariasi, namun harus digunakan dengan tepat dosis dan lama pengobatan untuk mencapai efek maksimal dan menghind
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
Dokumen tersebut membahas tentang skrining atau penapisan dalam epidemiologi. Ia menjelaskan definisi, prinsip, dan kriteria skrining kesehatan serta cara melakukan perhitungan sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, dan nilai prediksi negatif. Dokumen ini juga memberikan contoh kasus skrining kanker serviks dan infeksi HIV.
Dokumen tersebut membahas tentang cairan tubuh, elektrolit, dan kebutuhan cairan pada berbagai kondisi seperti dehidrasi, luka bakar, dan trauma. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan komposisi dan jumlah cairan tubuh yang berbeda pada bayi, anak, dan dewasa, serta pedoman penggantian cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi, luka bakar, dan pendarahan.
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan ilmu anatomi dari zaman kuno hingga modern. Dimulai dari pengetahuan anatomi dasar pada peradaban Mesir kuno, perkembangan lebih lanjut oleh ilmuwan Yunani kuno seperti Hippokrates dan Aristoteles, hingga penggunaan mayat untuk studi anatomi pada abad ke-4 SM. Pada abad pertengahan dan awal anatomi modern, terjadi perkembangan lebih lanjut di Bologna dan
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konjungtivitis dan gejalanya.
2. Terdapat konjungtivitis bakteri, virus, jamur, dan alergi, yang dibedakan berdasarkan gejala klinis seperti sekret, pembengkakan, dan jenis sel radang.
3. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, virus, atau kekurangan vitamin A.
Dokumen tersebut membahas tentang obesitas, termasuk definisi, penyebab, dampak kesehatan, klasifikasi, dan tips mencegah obesitas. Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan lemak tubuh berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) yang lebih besar dari 30 kg/m2. Penyebab obesitas antara lain gaya hidup tidak sehat, faktor genetik, konsumsi obat tertentu, dan penuaan. Obesitas dapat memengaruhi ke
Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena angka kesakitan dan kematian yang masih tinggi. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
1. Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi diare, yang terjadi akibat infeksi bakteri, virus, atau parasit yang merusak sel-sel usus dan mengganggu absorpsi cairan dan elektrolit. Hal ini menyebabkan peningkatan cairan di usus dan diare.
2. Jika diare berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi berat, asidosis metabolik, dan gangguan sirkulasi darah sehingga menimbulkan resiko syok.
3. T
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyebaran virus dengue melalui nyamuk Aedes sebagai vektor, mulai dari infeksi virus di darah hingga menimbulkan berbagai gejala klinis seperti demam, nyeri otot/sendi, perdarahan, gangguan sistem koagulasi darah, dan edema di berbagai organ.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil patologis di Puskesmas. Terdapat identitas pasien, keluhan utama, riwayat kesehatan, obstetri, perkawinan, KB, gizi dan aktivitas sehari-hari pasien. Dilakukan pemeriksaan fisik umum dan obstetri, interpretasi data, diagnosa masalah, tindakan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) difteri di Jawa Timur yang meliputi konfirmasi kasus, pengambilan spesimen, identifikasi dan tatalaksana kontak erat, pemberian profilaksis eritromisin, pengawasan efek samping, penyediaan buffer stock vaksin, survei cakupan imunisasi, dan pemberian imunisasi lanjutan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB, termasuk tujuan penyelidikan epidemiologi, pengertian penyelidikan dan penelitian epidemiologi, serta studi epidemiologi deskriptif dan analitik.
2. Studi epidemiologi deskriptif digunakan untuk menggambarkan situasi populasi dengan membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok, sedangkan studi epidemiologi anal
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang capaian pelayanan kesehatan Puskesmas Gurilla pada tahun 2021 dan 2022. Puskesmas Gurilla mencapai cakupan rata-rata 86,45% untuk upaya kesehatan pada tahun 2021, sedangkan pada 2022 hanya mencapai 37,3% untuk periode Januari-April.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut berisi jadwal penelitian dan realisasi anggaran biaya penelitian tentang gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan pada masa pandemi Covid-19.
2) Terdapat lampiran yang berisi lembar permohonan menjadi responden, lembar persetujuan, lembar penjelasan, kuesioner, dan hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner.
1. Rangkaian aktualisasi optimalisasi pelayanan rawat jalan pasien TB di Puskesmas Pangi bertujuan meningkatkan mutu pelayanan dan menargetkan eliminasi TB 2030.
Keputusan Kepala Puskesmas Suruh menetapkan kriteria outbreak infeksi dan tindakan penanggulangannya. Kriteria outbreak antara lain peningkatan kasus dua kali lipat dari sebelumnya atau munculnya penyakit baru. Tindakan penanggulangan meliputi penyelidikan, pemutusan rantai penularan, dan penanggulangan seperti pembentukan posko pengobatan.
Similar to PUBLIC HEALTH - IKM UKMPPD by dr. Rachel D. Sagrim FK Uncen (20)
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah anatomi, struktur dan fungsi sel, jaringan, dan sistem organ tubuh manusia. Secara khusus membahas 5 sistem organ tubuh manusia yaitu sistem integumenter, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, sistem pencernaan, dan sistem pernapasan.
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)dr. Rachel Sagrim
Beberapa faktor resiko yang dapat memperberat atau mempersulit kala III antara lain:
1. Faktor ibu (primipara, umur muda/tua, kurang gizi, hipertensi)
2. Faktor janin (prematur, makrosomia, kembar)
3. Faktor persalinan (persalinan dibantu, pendarahan dini, asfiksia janin)
4. Faktor plasenta (plasenta previa, plasenta akreta, vasa
Bell’s Palsy (BP) adalah suatu kelumpuhan akut nervus fasialis perifer yang tidak diketahui penyebabnya. Sir Charles Bell (1821) adalah orang pertama yang meniliti beberapa penderita dengan wajah asimetris, sejak itu semua kelumpuhan N. Fasialis perifer yang tidak diketahui penyebabnya disebut Bell’s Palsy.
Dokumen tersebut membahas tentang labioschizis dan palatoschizis, yaitu kelainan bawaan pada bibir dan langit-langit mulut. Kelainan ini disebabkan oleh faktor genetik maupun lingkungan seperti nutrisi ibu hamil. Pencegahan meliputi menghindari merokok, alkohol, dan memperbaiki nutrisi ibu hamil sementara penatalaksanaannya meliputi operasi dan terapi bicara.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
19. • Health promotionLevel 1
• Specific protectionLevel 2
• Early diagnosis & prompt treatmentLevel 3
• Disability limitationLevel 4
• RehabillitationLevel 5
5 Level Pencegahan Health Problem
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 19
20. Primer
• Health promotion
• Specific protection
Sekunder
• Early diagnosis & Prompt treatment
• Disability limitation
Tersier
• Rehabilitasi
Pencegahan Health Problem
(Leavel & Clark)
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 20
21. 16
Seorang laki-laki datang dengan keluhan demam dan bintik perdarahan
di tubuh. Didiagnosis demam berdarah grade II. Dokter dan tim
surveillans melakukan pengecekan ke penduduk di sekitar rumah
pasien, dan ditemukan banyak yang menderita gejala sama. Dokter
melakukan pengecekan Hb dan Hematokrit. Dokter tersebut melakukan
hal yang tepat. Tingkatan pencegahan yang dilakukan dokter?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 21
22. 16. C
Seorang laki-laki datang dengan keluhan demam dan bintik
perdarahan di tubuh. Didiagnosis demam berdarah grade II.
Dokter dan tim surveillans melakukan pengecekan ke
penduduk di sekitar rumah pasien, dan ditemukan banyak
yang menderita gejala sama. Dokter melakukan pengecekan
Hb dan Hematokrit. Dokter tersebut melakukan hal yang
tepat. Tingkatan pencegahan yang dilakukan dokter?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 22
23. • Health promotionLevel 1
• Specific protectionLevel 2
• Early diagnosis & prompt treatmentLevel 3
• Disability limitationLevel 4
• RehabillitationLevel 5
5 Level Pencegahan Health Problem
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 23
28. JENIS METODE PROMOSI
•FACE TO FACEMETODE
PENYULUHAN
LANGSUNG
•MEDIA CETAK, FILM,METODE
PENYULUHAN
TIDAK LANGSUNG
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 28
30. Media Promosi Kesehatan
(Penyuluhan)
• Lokasi kecepatan >60
km/jam (jalan tol):
baliho/billboard
• Lokasi kecepatan < 60
km/jam (jalan
protokol/umum) : baliho,
spanduk
• Lokasi dilalui pejalan kaki
: poster
• Buta huruf : flash card
(kartu bergambar),
praktek langsung/role
play, benda asli
• Low educated: brosur
bergambar, role play
• High educated/sibuk/tak
ada waktu: booklet,
leaflet, kuliah
• Sasaran massal murah:
ceramah
• Sasaran massal mahal: TV,
radio, koran
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 30
31. Indikator Promosi Kesehatan
Input
Sumber daya:
SDM, Dana,
fasilitas, teknologi
Ex. Jumlah SDM
1000 orang , dana
5 M, ada pesawat
Output
Bentuk nyata
kegiatan
Ex. Penyuluhan TB
di pedalaman
papua
Outcome
Dampak langsung
dari output
Ex. Meningkatnya
pengetahuan
masy. pedalaman
papua akan TB
Impact
Dampak jangka
panjang dari
outcome
Ex. Prevalensi TB di
papua menurun dr
tahun sebelumnya
PROSES
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 31
33. 40
Disuatu desa yang telah diberi penyuluhan mengenai
kegiatan 3M untuk mencegah terjadinya kejadian DBD
didapatkan angka kejadian DBD menurun sebanyak 3x
lipat setelah 6 bulan pasca penyuluhan. Evaluasi apakah
yang dinilai dari data tersebut?
A. Input
B. Output
C. Outcome
D. Impact
E. Proses
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 33
34. 40. D
Disuatu desa yang telah diberi penyuluhan mengenai
kegiatan 3M untuk mencegah terjadinya kejadian DBD
didapatkan angka kejadian DBD menurun sebanyak 3x
lipat setelah 6 bulan pasca penyuluhan. Evaluasi apakah
yang dinilai dari data tersebut?
A. Input
B. Output
C. Outcome
D. Impact
E. Proses
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 34
35. Indikator Promosi Kesehatan
Input
Sumber daya:
SDM, Dana,
fasilitas, teknologi
Ex. Jumlah SDM
1000 orang , dana
5 M, ada pesawat
Output
Bentuk nyata
kegiatan
Ex. Penyuluhan TB
di pedalaman
papua
Outcome
Dampak langsung
dari output
Ex. Meningkatnya
pengetahuan
masy. pedalaman
papua akan TB
Impact
Dampak jangka
panjang dari
outcome
Ex. Prevalensi TB di
papua menurun dr
tahun sebelumnya
PROSES
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 35
36. 41
Anda sebagai seorang dokter ingin melakukan promosi
kesehatan mengenai pentingnya vaksin difteri dan
berencana untuk melakukan promosi kesehatan di jalan
tol Surabaya-Jakarta. Maka media yang paling sesuai
untuk melakukan promosi kesehatan adalah
A. Poster
B. Booklet
C. Flash card
D. Baliho
E. Leaflet
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 36
37. 41. D
Anda sebagai seorang dokter ingin melakukan promosi
kesehatan mengenai pentingnya vaksin difteri dan
berencana untuk melakukan promosi kesehatan di jalan
tol Surabaya-Jakarta. Maka media yang paling sesuai
untuk melakukan promosi kesehatan adalah
A. Poster
B. Booklet
C. Flash card
D. Baliho
E. Leaflet
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 37
38. Media Promosi Kesehatan
(Penyuluhan)
• Lokasi kecepatan >60
km/jam (jalan tol):
baliho/billboard
• Lokasi kecepatan < 60
km/jam (jalan
protokol/umum) : baliho,
spanduk
• Lokasi dilalui pejalan kaki
: poster
• Buta huruf : flash card
(kartu bergambar),
praktek langsung/role
play, benda asli
• Low educated: brosur
bergambar, role play
• High educated/sibuk/tak
ada waktu: booklet,
leaflet, kuliah
• Sasaran massal murah:
ceramah
• Sasaran massal mahal: TV,
radio, koran
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 38
41. Epidemi/wabah
• Me ↑
jumlah
penyakit
• Tidak lazim
• Daerah,
waktu ttt
• SKALA
NASIONAL
Endemik
• Selalu
adanya
penyakit di
satu
wilayah
• Prevalensi
besar
Pandemi
• Penyebaran
penyakit
melampaui
batas
geografis
Epidemi mirip dengan KLB/outbreak. Epidemi u/khasus jarang dan berskala
nasional. Outbreak u/khasus biasa dan berskala lokal
Sporadik Frekuensi suatu penyakit pada wilayah tertentu berubah-ubah
menurut perubahan waktu.
NILAI AMBANG BATAS KLB = MEAN + 2SD
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 41
43. Bab III
Upaya Penanggulangan KLB/Wabah
Bagian Ke Satu
Penetapan Daerah KLB
Permenkes 1510, Pasal 6 Tahun 2010 :
• Timbulnya suatu penyakit menular
berpotensi KLB yang sebelumnya tidak
ada atau tidak dikenal pada suatu daerah
• Peningkatan kejadian kesakitan terus
menerus selama 3 (tiga) kurun waktu
dalam jam, hari atau minggu berturut-
turut menurut jenis penyakitnya
• Peningkatan kejadian kesakitan dua kali
atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari
atau minggu menurut jenis penyakitnya
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 43
44. Penetapan KLB (2)
• Jumlah penderita baru dalam
periode waktu 1 (satu) bulan
menunjukkan kenaikan dua kali atau
lebih dibandingkan dengan angka
rata-rata per bulan dalam tahun
sebelumnya
• Rata-rata jumlah kejadian kesakitan
per bulan selama 1 (satu) tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau
lebih dibandingkan dengan rata-rata
jumlah kejadian kesakitan per bulan
pada tahun sebelumnya
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 44
45. Penetapan KLB (3)
• Angka kematian kasus suatu penyakit
(Case Fatality Rate) dalam satu kurun
waktu tertentu menunjukkan kenaikan
50% atau lebih dibandingkan dengan
angka kematian kasus suatu penyakit
periode sebelumnya dalam kurun waktu
yang sama
• Angka proporsi penyakit (proportional
rate) penderita baru suatu penyakit pada
satu periode menunjukkan kenaikan dua
kali atau lebih dibanding satu periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 45
46. 1 konfirmasi/menentukan dx dan identifikasi
penyebab
2 Menentukan KLB/bukan
3 jika KLB (+)lapor dinkes form W1 ( dlm 24 jam)
4 Identifikasi hubungan disease dgn orang, waktu,
tempat
5 Studi epidemiolologi dan menentukan hipotesis
6 Uji hipotesis, analisa statistik dan kesimpulan
7 intervensi / menanggulangi masalah
8 menyampaikan hasil berupa laporan KLB
STEPS OF AN OUTBREAK INVESTIGATION
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 46
56. 19
Di sebuah desa angka kejadian campak dan
meninggal meningkat. Hal ini sudah termasuk dalam
kategori KLB. Yang bertanggung jawab terhadap
kejadian ini adalah
A. Kepala puskesmas
B. Kepala dinas
C. Dokter puskesmas
D. Masyarakat
E. Tim penanggung jawab penyakit lingkungan
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 56
57. 19. B
Di sebuah desa angka kejadian campak dan
meninggal meningkat. Hal ini sudah termasuk dalam
kategori KLB. Yang bertanggung jawab terhadap
kejadian ini adalah…
A. Kepala puskesmas
B. Kepala dinas
C. Dokter puskesmas
D. Masyarakat
E. Tim penanggung jawab penyakit lingkungan
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 57
58. 1 konfirmasi/menentukan dx dan identifikasi
penyebab
2 Menentukan KLB/bukan
3 jika KLB (+)lapor dinkes form W1 ( dlm 24 jam)
4 Identifikasi hubungan disease dgn orang, waktu,
tempat
5 Studi epidemiolologi dan menentukan hipotesis
6 Uji hipotesis, analisa statistik dan kesimpulan
7 intervensi / menanggulangi masalah
8 menyampaikan hasil berupa laporan KLB
STEPS OF AN OUTBREAK INVESTIGATION
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 58
59. 37
Di suatu wilayah, dalam 6 tahun terakhir terdapat
400 kasus difteri dengan kasus kematian 35. Tahun
sebelumnya 310 kasus dengan 15 kematian.
Termasuk kejadian apa?
A. Epidemi dan pandemic
B. Epidemi dan endemic
C. Pandemi
D. Endemi
E. Epidemi
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 59
60. 37. B
Di suatu wilayah, dalam 6 tahun terakhir terdapat
400 kasus difteri dengan kasus kematian 35. Tahun
sebelumnya 310 kasus dengan 15 kematian.
Termasuk kejadian apa?
A. Epidemi dan pandemic
B. Epidemi dan endemic
C. Pandemi
D. Endemi
E. Epidemi
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 60
61. Epidemi/wabah
• Me ↑
jumlah
penyakit
• Tidak lazim
• Daerah,
waktu ttt
• SKALA
NASIONAL
Endemik
• Selalu
adanya
penyakit di
satu
wilayah
• Prevalensi
besar
Pandemi
• Penyebaran
penyakit
melampaui
batas
geografis
Epidemi mirip dengan KLB/outbreak. Epidemi u/khasus jarang dan berskala
nasional. Outbreak u/khasus biasa dan berskala lokal
Sporadik Frekuensi suatu penyakit pada wilayah tertentu berubah-ubah
menurut perubahan waktu.
NILAI AMBANG BATAS KLB = MEAN + 2SD
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 61
62. 45
Pada suatu daerah terjadi peningkatan kejadian malaria
sebanyak 2x lipat dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi
karena dokter menggunakan uji baru menggunakan rapid
tes selain menggunakan pemeriksaan hapusan darah. Apa
jenis epidemik pada kasus ini?
A.Point soure epidemic
B.Mix source epidemic
C.Propagated epidemic
D.Continous source epidemic
E.Pseudoepidemic
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 62
63. 45. E
Anak Pada suatu daerah terjadi peningkatan kejadian
malaria sebanyak 2x lipat dari tahun sebelumnya. Hal ini
terjadi karena dokter menggunakan uji baru
menggunakan rapid tes selain menggunakan pemeriksaan
hapusan darah. Apa jenis epidemik pada kasus ini?
A.Point soure epidemic
B.Mix source epidemic
C.Propagated epidemic
D.Continous source epidemic
E.Pseudoepidemic
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 63
64. 46
Data kejadian kasus suatu penyakit
Cara penularan penyakit tersebut
adalah?
A.Propagated source epidemic
B.Point source epidemic
C.Intermitten source epidemic
D.Continous source epidemic
E.Mix source epidemic
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 64
65. 46. C
Data kejadian kasus suatu penyakit
Cara penularan penyakit tersebut adalah?
A.Propagated source epidemic
B.Point source epidemic
C.Intermitten source epidemic
D.Continous source epidemic
E.Mix source epidemic
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 65
66. Point Source
dr. Rachel sagrim @FKUNCEN
Continous Source
Common Source Epidemic
January 9, 2019 66
72. Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas
Promosi Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Kesehatan Keluarga (Ibu dan Anak) dan Reproduksi
Perbaikin Gizi Masyarakat
Penyembuhan Penyakit dan Pekayanan Kesehatan (Balai Pengobatan)
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 72
79. LANJUTAN SUBSISTEM
• JAMINAN KETERSEDIAAN, JEMINAN
PEMERATAAN SERTA JAMINAN MUTU
OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
OBAT DAN
PERBEKALAN
KESEHATAN
• PEMBERDAYAAN PERORANGAN,
KELOMPOK DAN MASYARAKAT UMUM
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
• ADMINISTRASI KESEHATAN,
INFORMASI KESEHATAN, HUKUM
KESEHATAN, IPTEK KESEHATAN
MANAJEMEN
KESEHATAN
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 79
81. 53
Dibawah ini yang tidak termasuk program wajib
puskesmas adalah?
A. Promosi kesehatan
B. Kesehatan lingkungan
C. Kesehatan gigi dan mulut
D. Kesehatan ibu dan anak
E. Balai pengebatan
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 81
82. 53. C
Dibawah ini yang tidak termasuk program wajib
puskesmas adalah?
A. Promosi kesehatan
B. Kesehatan lingkungan
C. Kesehatan gigi dan mulut
D. Kesehatan ibu dan anak
E. Balai pengebatan
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 82
86. 62
Setiap kegiatan puskesmas yang dilaksanakan melalui
pemberdayaan masyarakat oleh kader posyandu, memiliki
petugas imunisasi yang mencatat pelayanan kesehatan oleh
petugas imunisasi. Pencatatan ini dimanfaatkan untuk
mempermudah distribusi vaksin. Anda diminta untuk menilai
kegiatan tersebut dalam kerangka SKN (Sistem Kesehatan
Nasional). Apakah subsistem pada kasus tersebut?
A.Subsistem sumber daya manusia kesehatan
B.Subsistem upaya kesehatan
C.Subsistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan
D.Subsistem penyediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
E.Subsistem pemberdayaan masyarakat
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 86
87. 62. D
Setiap kegiatan puskesmas yang dilaksanakan melalui
pemberdayaan masyarakat oleh kader posyandu, memiliki
petugas imunisasi yang mencatat pelayanan kesehatan oleh
petugas imunisasi. Pencatatan ini dimanfaatkan untuk
mempermudah distribusi vaksin. Anda diminta untuk menilai
kegiatan tersebut dalam kerangka SKN (Sistem Kesehatan
Nasional). Apakah subsistem pada kasus tersebut?
A.Subsistem sumber daya manusia kesehatan
B.Subsistem upaya kesehatan
C.Subsistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan
D.Subsistem penyediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
E.Subsistem pemberdayaan masyarakat
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 87
89. 32
Sebuah posyandu memiliki kader 5 orang, dengan frekuensi
penimbangan 8 kali pertahun dengan cakupan KIA 60%,
cakupan KB 50%, cakupan imunisasi 70% Dan cakupan dana
sehat 40%, kepala puskemas ingin menaikan tingkat
pelayanan Posyandu menjadi purnama. Apakah yang
memenuhi kriteria nya?
A. Menambah program tambahan
B. Meningkatkan cakupan KIA
C. Meningkatkan cakupan KB
D. Meningkatkan cakupan imunisasi
E. Meningkatkan cakupan dana sehat
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 89
90. 32. A
Sebuah posyandu memiliki kader 5 orang, dengan frekuensi
penimbangan 8 kali pertahun dengan cakupan KIA 60%, cakupan KB
50%, cakupan imunisasi 70% Dan cakupan dana sehat 40%, kepala
puskemas ingin menaikan tingkat pelayanan Posyandu menjadi
purnama. Apakah yang memenuhi kriteria nya?
A. Menambah program tambahan
B. Meningkatkan cakupan KIA
C. Meningkatkan cakupan KB
D. Meningkatkan cakupan imunisasi
E. Meningkatkan cakupan dana sehat
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 90
103. SISTEM RUJUKAN
Sistem rujukan adalah pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab atas
masalah kesehatan atau penyakit yang
dilakukan secara vertikal (strata
berbeda) atau horisontal (strata sama).
Dibedakan 2 macam
• Rujukan kesehatan
• Rujukan medis
January 9, 2019 dr. Rachel sagrim @FKUNCEN 103
104. RUJUKAN KESEHATAN / UKM
Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab untuk masalah
kesehatan. Terkait dengan penyelenggaraan
pelayanan/upaya kesehatan masyarakat
Tujuan : Pemeliharaan dan pencegahan
Jalur : Dinas kesehatan secara bertingkat
• Rujuka Sarana dan Logistik : Alat
• Rujukan Operasional : Co/ Posyandu
• Rujukan Teknologi : u/ KLB
Dibedakan 3 macam
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 104
105. RUJUKAN MEDIS / UKP
Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab untuk kasus
penyakit. Terkait dengan penyelenggaraan pelayanan/upaya
kesehatan perorangan
Tujuan : Pengobatan dan pemulihan kesehatan
Jalur : Rumah sakit secara bertingkat
• Rujukan pasien/kasus u/ keperluan diagnostik atau terapi
• Rujukan bahan spesimen pengiriman bhn spesimen u/ pemeriksaan lbih
lengkap
• Rujukan ilmu pengetahuan mengndang tenaga ahli u/ bimbingan tenaga
pkm
Dibedakan 3 macam
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 105
110. 17
Seorang laki-laki 30 tahun dibawa ke puskemas karena nyeri
perut kanan bawah sejak 1 hari yang lalu. Setelah dilakukan
pemeriksaan fisik dokter menjelaskan bahwa pasien
menderita appendisitis akut dan dirujuk ke dokter spesialis
bedah di RS untuk dioperasi. Apa jenis rujukan pada kasus
diatas?
A. Rujukan kasus tanpa diagnosis
B. Rujukan tenaga ahli
C. Rujukan horizontal
D. Rujukan specimen
E. Rujukan vertikal
January 9, 2019 110dr. Rachel sagrim @FKUNCEN
111. 17
Seorang laki-laki 30 tahun dibawa ke puskemas karena nyeri
perut kanan bawah sejak 1 hari yang lalu. Setelah dilakukan
pemeriksaan fisik dokter menjelaskan bahwa pasien
menderita appendisitis akut dan dirujuk ke dokter spesialis
bedah di RS untuk dioperasi. Apa jenis rujukan pada kasus
diatas?
A. Rujukan kasus tanpa diagnosis
B. Rujukan tenaga ahli
C. Rujukan horizontal
D. Rujukan specimen
E. Rujukan vertikal
January 9, 2019 111dr. Rachel sagrim @FKUNCEN
113. 51
Suatu puskesmas ingin meningkatkan kualitas pelayanan di
wilayah kerjanya. Kepala puskesmas memutuskan untuk
mendatangkan seorang dokter penyakit dalam untuk
memberikan materi mengenai update terbaru hipertensi dan
diabetes melitus. Maka sistem rujukan yang diterapkan
puskesmas tersebut adalah?
A. Rujukan medis
B. Rujukan horizontal
C. Rujukan kesehatan
D. Rujukan vertikal
E. Rujukan colateral
January 9, 2019 113dr. Rachel sagrim @FKUNCEN
114. 51. A
Suatu puskesmas ingin meningkatkan kualitas pelayanan di
wilayah kerjanya. Kepala puskesmas memutuskan untuk
mendatangkan seorang dokter penyakit dalam untuk
memberikan materi mengenai update terbaru mengenai
hipertensi dan diabetes melitus. Maka sistem rujukan yang
diterapkan puskesmas tersebut adalah?
A. Rujukan medis
B. Rujukan horizontal
C. Rujukan kesehatan
D. Rujukan vertikal
E. Rujukan colateral
January 9, 2019 114dr. Rachel sagrim @FKUNCEN
115. RUJUKAN MEDIS / UKP
Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab untuk kasus
penyakit. Terkait dengan penyelenggaraan pelayanan/upaya
kesehatan perorangan
Tujuan : Pengobatan dan pemulihan kesehatan
Jalur : Rumah sakit secara bertingkat
• Rujukan pasien/kasus u/ keperluan diagnostik atau terapi
• Rujukan bahan spesimen pengiriman bhn spesimen u/ pemeriksaan lbih
lengkap
• Rujukan ilmu pengetahuan mengndang tenaga ahli u/ bimbingan
tenaga pkm
Dibedakan 3 macam
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 115
116. 58
Pada saat praktek dokter umum, anda menemukan pasien
wanita, 68 thn yang menderita OA, setelah melakukan
anamnesa dan pemeriksaan fisik anda menemukan bahwa
pasien tersebut juga menderita katarak, sehingga anda
memberikan rujukan ke dokter spesialis mata untuk
dilakukan operasi katarak. Berdasarkan ilustrasi di atas,
kasus ini termasuk jenis rujukan?
A.Horizontal referral
B.Collateral referral
C.Split referral
D.Interval referral
E.Cross referral
January 9, 2019 116dr. Rachel sagrim @FKUNCEN
117. 58. C
Pada saat praktek dokter umum, anda menemukan pasien
wanita, 68 thn yang menderita OA, setelah melakukan
anamnesa dan pemeriksaan fisik anda menemukan bahwa
pasien tersebut juga menderita katarak, sehingga anda
memberikan rujukan ke dokter spesialis mata untuk dilakukan
operasi katarak. Berdasarkan ilustrasi di atas, kasus ini
termasuk jenis rujukan?
A.Horizontal referral
B.Collateral referral
C.Split referral
D.Interval referral
E.Cross referral
January 9, 2019 117dr. Rachel sagrim @FKUNCEN
118. • Dr A merujuk ke Dr B untuk kurun waktu tertentu, tp nanti akan
kembali ke Dr A
Interval (titip pasien sementara)
• Dokter A merawat penyakit utama pasien, dan konsul Dr B penyakit
lain yg diakibatkan penyakit utama. Dr B bisa intervensi tx Dr A
• Ex. Pasien DM dirawat Dr A, tp dirujuk ke Sp.M karena retinopati
diabetic
Kolateral (konsul)
• Dr A merujuk ke Dr B, dan tidak lagi tanggung jawab akan pasien
• Ex. Dr UGD merawat pasien Sepsis, dilimpahakan ke IPD untuk
dirawat MRS
Cross (alih rawat)
• Dr A merawat penyakit X, dokter B merawat penyakit Y yg terjadi
bersamaan dan tidak saling intervensi terapi
• Tidak saling intervensi terapi.
Split (Rawat Bersama)
January 9, 2019 118dr. Rachel sagrim @FKUNCEN
119. 69
Pasien laki2 usia 27 th datang ke pkm dg keluhan
demam, dokter menduga dbd dan akan melakukan
pemeriksaan lab. Dikarenakan lab pkm rusak, pasien
dirujuk ke klinik terdekat untuk pemeriksaan lab. Jenis
rujukan apa?
A. Rujukan operasional
B. Rujukan sarana
C. Rujukan kasus
D. Rujukan spesimen
E. Rujukan teknologi
January 9, 2019 119dr. Rachel sagrim @FKUNCEN
120. 69. A
Pasien laki2 usia 27 th datang ke pkm dg keluhan
demam, dokter menduga dbd dan akan melakukan
pemeriksaan lab. Dikarenakan lab pkm rusak, pasien
dirujuk ke klinik terdekat untuk pemeriksaan lab. Jenis
rujukan apa?
A. Rujukan operasional
B. Rujukan sarana
C. Rujukan kasus
D. Rujukan spesimen
E. Rujukan teknologi
January 9, 2019 120dr. Rachel sagrim @FKUNCEN
121. RUJUKAN MEDIS / UKP
Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab untuk kasus
penyakit. Terkait dengan penyelenggaraan pelayanan/upaya
kesehatan perorangan
Tujuan : Pengobatan dan pemulihan kesehatan
Jalur : Rumah sakit secara bertingkat
• Rujukan pasien/kasus u/ keperluan diagnostik atau terapi
• Rujukan bahan spesimen pengiriman bhn spesimen u/ pemeriksaan lbih
lengkap
• Rujukan ilmu pengetahuan mengndang tenaga ahli u/ bimbingan
tenaga pkm
Dibedakan 3 macam
dr. Rachel sagrim @FKUNCENJanuary 9, 2019 121