Penelitian ini membahas tentang proses penilaian kinerja pada PT PLN. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain: penerapan penilaian kinerja di PLN, metode yang digunakan, pihak yang terlibat, kendala yang dihadapi, serta hubungannya dengan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Tujuannya adalah memahami lebih dalam tentang praktik penilaian kinerja di perusahaan tersebut.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sektor Publikvirmannsyah
Serangkaian keputusan untuk mengelola hubungan ketenagakerjaan (calon pegawai, pegawai & pensiunan) secara optimal mulai dari rekruitmen, seleksi, penempatan, pemeliharaan (kompensasi &kesejahteraan) dan pengembangan, (karir, pendidikan & pelatihan ) serta terminasi, untuk mencapai tujuan organisasi (memelihara dan meningkatkan performansi).
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sektor Publikvirmannsyah
Serangkaian keputusan untuk mengelola hubungan ketenagakerjaan (calon pegawai, pegawai & pensiunan) secara optimal mulai dari rekruitmen, seleksi, penempatan, pemeliharaan (kompensasi &kesejahteraan) dan pengembangan, (karir, pendidikan & pelatihan ) serta terminasi, untuk mencapai tujuan organisasi (memelihara dan meningkatkan performansi).
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Togar Simatupang
Governansi perusahaan adalah seperangkat prinsip yang mencakup tujuan ekonomi dan sosial serta antara tujuan individu dan kolektif sehingga dapat menyelaraskan kepentingan berbagai pemegang kepentingan untuk pencapaian keunggulan bersaing.
Apakah perkembangan governansi perusahaan terkini membantu perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing?
Paparan ini melengkapi upaya untuk mengemukakan argumen bahwa keunggulan bersaing perusahaan muncul dari sistem governansi perusahaan yang baik.
Makalah:
http://management-administer.blogspot.co.id/2016/10/kekuasaan-politik-dan-kepemimpinan.html
Kekuasaan (power) banyak digunakan dalam literatur manajemen. Kekuasaan sering kali diberikan sebuah gambaran positif atau negatif tergantung cara memandang seseorang dengan kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau kejadian. Ahli yang mempergunakan istilah kekuasaan pertama kali adalah Max Weber.
Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu : Politikos, yang berkaitan dengan warga negara. Dalam bahasa Inggris disebut politic yang berarti bijaksana, beradab, atau beraka. Perilaku politik atau (Inggris: Politic Behaviour) adalah perilaku yang dilakukan oleh insan/individu atau kelompok guna memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan politik.Seorang individu/kelompok diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak dan kewajibannya guna melakukan perilaku politik
Budaya organisiasi adalah seperangkat asumsi, nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi dan telah menjadi perilaku para anggota organisasi didalam mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di dalam maupun di luar organisasi.
Setiap manusia pada hakikatnya adalah pemimpin dan setiap manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya kelak. Manusia sebagai pemimpin minimal mampu memimpin dirinya sendiri.
Jika daya kepemimpinan kuat, pintu kesuksesan akan terbuka lebar. Namun jika tidak, maka keberhasilan organisasi akan terbatas, itulah sebabnya mengapa di masa krisis, dengan sendirinya organisasi-organisasi mencari pemimpin baru.
Leader adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat sifat pemimpin atau personality atau authority (berwibawa). Sedangkan Manajer adalah seorang pemimpin yang dalam praktek kepemimpinannya hanya berdasarkan “kekuasaan atau authority formalnya”.
Rumusan Masalah:
1. Apakah pengertian dari Kepemimpinan Pendidikan Transformasional?
2. Bagaimanakah Konsep Kepemimpinan Pendidikan Transformasional?
3. Bagaimanakah Perilaku Kepemimpnan Pendidikan Transformasional?
4. Bagaimanakah perilaku kepemimpinan transformasional dalam pandangan Islam?
5. Bagaimanakah Kepribadian Kepemimpinan Pendidikan Transformasional?
6. Bagaimanakah media perilaku kepemimpinan pendidikan Transformasional?
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
agar pada setiap jabatan dalam sebuah organisasi dapat berjalan dengan lancar, maka perlu melakukan analisis jabatan dalam manajemen sumber daya manusia
Manpower planning menggambarkan pendekatan rasional dalam upaya forecasting apakah ada ketidak sesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, serta merencanakan penyesuaian kebijakan yang paling tepat.
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Togar Simatupang
Governansi perusahaan adalah seperangkat prinsip yang mencakup tujuan ekonomi dan sosial serta antara tujuan individu dan kolektif sehingga dapat menyelaraskan kepentingan berbagai pemegang kepentingan untuk pencapaian keunggulan bersaing.
Apakah perkembangan governansi perusahaan terkini membantu perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing?
Paparan ini melengkapi upaya untuk mengemukakan argumen bahwa keunggulan bersaing perusahaan muncul dari sistem governansi perusahaan yang baik.
Makalah:
http://management-administer.blogspot.co.id/2016/10/kekuasaan-politik-dan-kepemimpinan.html
Kekuasaan (power) banyak digunakan dalam literatur manajemen. Kekuasaan sering kali diberikan sebuah gambaran positif atau negatif tergantung cara memandang seseorang dengan kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau kejadian. Ahli yang mempergunakan istilah kekuasaan pertama kali adalah Max Weber.
Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu : Politikos, yang berkaitan dengan warga negara. Dalam bahasa Inggris disebut politic yang berarti bijaksana, beradab, atau beraka. Perilaku politik atau (Inggris: Politic Behaviour) adalah perilaku yang dilakukan oleh insan/individu atau kelompok guna memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan politik.Seorang individu/kelompok diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak dan kewajibannya guna melakukan perilaku politik
Budaya organisiasi adalah seperangkat asumsi, nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi dan telah menjadi perilaku para anggota organisasi didalam mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di dalam maupun di luar organisasi.
Setiap manusia pada hakikatnya adalah pemimpin dan setiap manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya kelak. Manusia sebagai pemimpin minimal mampu memimpin dirinya sendiri.
Jika daya kepemimpinan kuat, pintu kesuksesan akan terbuka lebar. Namun jika tidak, maka keberhasilan organisasi akan terbatas, itulah sebabnya mengapa di masa krisis, dengan sendirinya organisasi-organisasi mencari pemimpin baru.
Leader adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat sifat pemimpin atau personality atau authority (berwibawa). Sedangkan Manajer adalah seorang pemimpin yang dalam praktek kepemimpinannya hanya berdasarkan “kekuasaan atau authority formalnya”.
Rumusan Masalah:
1. Apakah pengertian dari Kepemimpinan Pendidikan Transformasional?
2. Bagaimanakah Konsep Kepemimpinan Pendidikan Transformasional?
3. Bagaimanakah Perilaku Kepemimpnan Pendidikan Transformasional?
4. Bagaimanakah perilaku kepemimpinan transformasional dalam pandangan Islam?
5. Bagaimanakah Kepribadian Kepemimpinan Pendidikan Transformasional?
6. Bagaimanakah media perilaku kepemimpinan pendidikan Transformasional?
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
agar pada setiap jabatan dalam sebuah organisasi dapat berjalan dengan lancar, maka perlu melakukan analisis jabatan dalam manajemen sumber daya manusia
Manpower planning menggambarkan pendekatan rasional dalam upaya forecasting apakah ada ketidak sesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, serta merencanakan penyesuaian kebijakan yang paling tepat.
Konsep Balanced Score Card. Penilaian kinerja dilihat dari 4 perspektif yaitu perspektif keuangan, konsumen, learn and growth dan proses bisnis internal.
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia . membahas analisis strategik dalam perusahaan kereta api, dimana dampak peraturan harga pesawat tidak ada penetapan batas bawah maka kereta api berdampak.
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia . membahas analisis strategik dalam perusahaan kereta api, dimana dampak peraturan harga pesawat tidak ada penetapan batas bawah maka kereta api berdampak.
Dmfi booklet indonesian. isi petisi nya yah jangan lupa klik www.dogmeatfreeindonesia.org
tidak sampai 1 menit isi petisi ini agar indonesia bebas dari daging anjing, anjing layak diperlakukan layak dan lebih baik.
tolong ya teman - teman
Dmfi booklet indonesian. isi petisi nya yah jangan lupa klik www.dogmeatfreeindonesia.org
tidak sampai 1 menit isi petisi ini agar indonesia bebas dari daging anjing, anjing layak diperlakukan layak dan lebih baik.
tolong ya teman - teman
1. PROSES PENILAIAN KINERJA PADA PT PLN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA LANJUTAN
KELOMPOK 8
1. Devita Permatasari 12010111130084
2. Fatihah Nida 12010111130101
3. Yesica Yulian Adicondro 12010111130160
4. Bonaventura Stella 12010111140215
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangannya, organisasi akan menghadapi permasalahan tenaga
kerja yang semakin kompleks. Oleh karena itu peranan manajemen Sumber Daya
Manusia dalam organisasi sangatlah besar. Salah satu tugas manajemen Sumber Daya
Manusia adalah penilaian kinerja . Penilaian kinerja pegawai suatu perusahaan
merupakan kebutuhan organisasi.Perusahaan yang ingin memenangkan
persaingan dan memiliki citra positif di mata masyarakat tidak akan mengabaikan
aspek peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
Dalam era globalisasi ini perkembangan industri dan perekonomian dunia
harus diimbangi oleh kinerja karyawan yang baik sehingga terciptanya dan
tercapainya target target yang hendak dicapai. Salah satu persoalan penting dalam
pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi adalah menilai kinerja pegawai.
Penilaian kinerja dikatakan penting mengingat melalui penilaian kinerja dapat
diketahui seberapa tepat pegawai telah menjalankan fungsinya. Ketepatan pegawai
dalam menjalankan fungsinya akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja
organisasi secara keseluruhan. Selain itu, hasil penilaian kinerja pegawai akan
memberikan informasi penting dalam proses pengembangan pegawai.
Namun demikian, sering terjadi, penilaian dilakukan tidak tepat. Penilaian
yang tidak tepat ini disebabkan oleh beberapa hambatan, diantaranya digunakan untuk
segala macam tujuan, satu macam form untuk semua jenis pekerjaan, ditujukan
kepada ciri-ciri pribadi yang sulit diukur, perbedaan standart penilaian atasan dan
bawahan atau antara masing-masing atasan, dan atasan enggan memberikan penilaian
sebenarnya.
Hambatan- hambatan dalam penilaian kinerja tersebut, sebaiknya tidak
dijadikan beban oleh karyawan namun dijadikan evaluasi bagi karyawan dan
perusahaan tersebut untuk meningkatkan kinerja karyawan.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan pengertiannya bahwa penilaian kinerja merupakan tugas
administratif yang dilakukan oleh manajer dan terutama merupakan tanggung jawab
3. departemen SDM, maka menurut Setyawan, Iganatius Rony (2002:217). Selanjutnya
dari cakupan bahasan tersebut timbul beberapa pertanyaan penting sebagai berikut :
Penerapan penilaian kinerja di perusahaan PLN.
Metode yang digunakan manajemen dalam membuat penilaian kinerja.
Siapa saja yang terlibat dan bertanggung jawab dalam pembuatan penilaian
kinerja.
Kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan penilaian kinerja.
Prosedur penyusunan penilaian kinerja.
Contoh penilaian kinerja dalam sebuah jabatan.
Pengaruh penilaian kinerja terhadap performa perusahaan
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui penerapan penilaian kinerja di perusahaan PLN .
Mengetahui metode yang digunakan manajemen dalam membuat penilaian
kinerja.
Mengetahui siapa yang terlibat dan bertanggung jawab dalam pembuatan
penilaian kinerja.
Mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam penerapan penilaian
kinerja.
Mengetahui cara menyusun penilaian kinerja.
Mengetahui sebuah contoh penilaian kinerja dalam sebuah jabatan.
Mengetahui hubungan antara penerapan penilaian kinerja yang kurang baik
dengan peforma perusahaan secara menyeluruh.
1.4 Manfaat / Kegunaan Penelitian
Mahasiswa dapat memperoleh wawasan yang lebih luas tentang penilaian kinerja
dan penerapannya di sebuah perusahaan.
Mahasiswa dapat mempelajari secara langsung tentang penilaian kinerja yang
sudah diterapkan dalam sebuah perusahaan.
Membuka wawasan mahasiswa tentang penilaian kinerja di sebuah perusahaan.
Melakukan pembelajaran langsung terhadap penilaian kinerja yang dilakukan
oleh sebuah perusahaan.
4. 1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Jenis Data
1. Interview yang digunakan untuk mengumpulkan data primer.
2. Mengkaji data yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan sumber daya
sekunder.
1.5.2 Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk
mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-
pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
2. Kuesioner
5. BAB II
LANDASAN TEORI
Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah sistem formal untuk menilai dan
mengevaluasi kinerja tugas individu tugas individu atau tim. Penilaian kinerja
merupakan faktor penting untuk suksesnya manajemen kinerja. Meskipun penilaian
kinerja hanyalah salah satu unsur manajemen kinerja, sistem tersebut penting karena
mencerminkan secara langsung rencana stratejik organisasi. Ada beberapa manfaat
dari penilain kinerja menurut Astuti, Dyah Ayu Lestari Windi (2006:24) yaitu :
1. Perbaikan kinerja perusahaan
2. Penyesuaiaan kompensasi
3. Keputusan penempatan
4. Kebutuhan pelatihan, perencanaan dan pengembangan karir
5. Tantangan – tantangan eksternal
6. Umpan balik pada sumber daya manusia
Beberapa manfaat diatas dapat dilakukan penilaian kinerja dengan menggunakan
metode. Metode-metode yang digunakan dalam penilaian kinerja, antara lain :
1. Pembandingan
Merupakan metode penilaian dimana karyawan yang satu dibandingkan dengan
karyawan yang lain.
2. Performance Checklist
Merupakan metode penilaian dimana departemen SDM membuat form dimana di
form tersebut sudah diberi bobot-bobot untuk setiap aspek yang akan dinilai. Lalu
tim penilai hanya tinggal mencentang-centang mana yang menjadi aspek yang
dimiliki oleh karyawan tersebut.
3. Critical Incident
Metode dimana penilai melihat langsung kinerja karyawan dan membuat catatan
terhadap perilaku positif dan negatif mereka.
4. Grading/ Force Distribution
Metode dimana karyawan dipisahkan ke dalam klasifikasi-klasifikasi yang
berbeda.
5. Point Allocation/ Angka
6. Metode penilaian dengan angka, dimana karyawan dengan angka tertinggi adalah
karyawan terbaik.
6. Metode Skala Peringakat Grafis
Skala yang menuliskan sejumlah ciri dan jangkauan nilai kinerja untuk setiap ciri.
Karyawan kemudian dinilai dengan mengidentifiksi nilai yang paling sesuai
dengan tingkatan kinerjanya untuk setiap ciri.
7. Metode Peringkat Alternasi
Memberikan peringkat kepada karyawan dari yang terbaik sampai yang terburuk
berdasarkan ciri tertentu dengan memilih yang terbaik lalu yang terburuk sampai
semua telah diberi peringkat.
8. Metode Perbandingan Berpasangan
Melakukan pemeringkatan karyawan dengan membuat diagram dari semua
pasangan karyawan yang mungkin untuk setiap ciri dan menentukan karyawan
mana yang lebih baik pada setiap pasangan.
9. Metode distribusi Kekuatan
Sama dengan menilai pada sebuah kurva, persentase dugaan dari yang dinilai
ditempatkan dalam berbagai kategori kinerja.
Dari metode yang digunakan dalam penilaian kinerja tidak semua berjalan dengan
lurus melainkan ada hambatan. Hambatan dalam penerapan penilaian :
1. Biasanya penilaian digunakan untuk segala macam tujuan
2. Biasanya satu macam form digunakan untuk semua jenis pekerjaan
3. Ditujukan pada ciri-ciri pribadi yang sulit diukur
4. Perbedaan penilaian atasan dan bawahan/ anatara masing-masing atasan
5. Atasan enggan memberikan penilaian sebenarnya (subjektif)
Faktor-faktor penyebab penilaian subjektif :
1. Halo Effect
Penilai hanya menilai satu faktor namun sudah mengambil kesimpulan untuk
seluruh faktor.
2. Kesalahan Central Tedency
Penilai hanya menilai dari nilai tengah saja.
3. Sikap Keras dan Lunak (Bias)
Menilai baik semua/ jelek semua.
7. 4. Prasangka Bias
Memberikan penilaian terhadap kepribadian seseorang bukan dari kinerjanya.
5. Kejadian Mutakhir/ Terakhir
Menilai hanya kejadian terakhir. Seharusnya penilaian itu dilakukan sepanjang
hari.
8. BAB III
PEMBAHASAN
Daftar pertanyaan
1. Nama perusahaan
2. Jenis badan usaha atau bentuk badan usaha
3. Nama pemilik usaha
4. Pendiri badan usaha
5. Dasar pendirian : dengan akta
6. Sejarah pendirian usaha
7. Jumlah karyawan
Jenis kelamin :
Umur :
Status karyawan :
8. Siapakah yang melakukan penilaian kinerja di perusahaan anda ?
9. Dalam kurun waktu berapa lama penilaian kinerja tersebut dilakukan ?
10. Bagaimanakah metode penilaiannya ?
11. Bagaimana bentuk form penilaiannya ?
12. Apakah penilaian kinerja dalam perusahaan anda mempengaruhi seorang
karyawan untuk mendapatkan promosi ? jika mempengaruhi berpakah standart
penilain yang diperlukan ?
13. Apakah ada peraturan yang mengatur tentang penilaian kinerja diperusahaan anda
? Bagaimana peraturannya?