SlideShare a Scribd company logo
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Belerang
A. Sulfur
Proses pengambilan belerang yang tercampur dengan batuan-batuan dapat dilakukan dengan cara pemanasan,
kemudidan didestileer. Proses ini dapat diikuti sebagai berikut:
Batu-batu yang mengandung belerang disusun, kemudian dipanaskan, maka belerangnya akan meleleh ke bawah
disamping timbulnya gas-gas SO2. Alat diatas disebut Calcarone dan mempunyai kapasitas 200-700 meter kubik, dan
dari proses ini randemen belerang hanya 15% dari jumlah isi seluruhnya. Kemudian belerang ini dimurnikan dengan
jalan mendestilasi belerang. Belerang dilebur kemudian diuapkan. Uap belerang masuk ke dalam ruangan. Mula-mula
mengembun sebagai serbuk belerang dan kemudian setelah panas,mencair dan ditampung.
B. Sulfida-2 Belerang
Banyak senyawa dari sulfida-2 belerang, antara lain adalah Na2S dan Natrium Thiosilfat (Na2S2O3).
a. Pembuatan Na2S :
1. Pembakaran Na2SO4 dan C dalam dapur pada suhu 8500
C.
Na2 𝑆𝑂4 + 4 𝐢 8500
𝐢 Na2S + 4CO
Na2S yang terjadi dilarutkan, disaring, dikristalkan berulang hingga menjadi Na2S. 9H2O. Jika zat ini
dipanaskan dalam suhu tetap 1600
𝐢 selama 4-6 jam dalam bejana dari baja, maka akan mencair dan airnya
menguap hingga dapat diperoleh Na2S. H2O pekat.
2. BaSO4 + 4 C 8500
C BaS + 4 CO
BaS + Na2CO3 BaCO3 + Na2S
Na2S dilarutkan lalu dikristalkan bertingkat hingga bersih menjadi Na2S. 9H2O
b. Pembuatan Natrium Tiosulfat : Na2 S2 O3
1. NaOH + SO2 Na2 SO3
Na2 𝑆O3 + S Na2 S2 O3
2. 2Na2S + Na2CO3 + 4 SO2 3 Na2 S2 O3 + CO2
Na2 S2 O3 dapat diperoleh secara kristalisasi bertingkat pada temperatur 1400
𝐢.
C. Oksida-2 Belerang
Belerang dioksida 𝑆O2, manfaatnya antara lain:
1. Bahan mentah untuk pembuatan asam sulfat
2. Bahan desinfektan untuk makanan dan buah-buahan dalam kaleng.
3. Bahan mentah untuk pembuatan sulfit-2 dan thiosulfat.
4. Bahan pengkilang petroleum.
5. Bahan pendingin (refrigant) dll.
Untuk memperoleh gas 𝑆O2 biasanya didapat dari reaksi oksidasi belerang dan belerang yang dipakai adalah belerang
murni atau dari pyrit, menurut reaksi oksidasi sebagai berikut:
a. Bahan dasar belerang :
II. S + 1,5 O2 𝑆O3 H = -23.000 Cal
b. Bahan dasar pyrit:
I. 4 FeS2 + 11 O2 2 Fe2O2 + 8 SO2
II. . 4 FeS2 + 15 O2 2 Fe2O2 + 8 SO2
Flowsheet pembuatan gas SO2 dari belerang dapat diikuti sebagai berikut :
Gas SO2 dari hasil pembakaran belerang didinginkan lalu diserap dengan air dalam menara penyerap.
Larutan SO2 dalam air kemudian dipanaskan hingga uap SO2 keluar, lalu didinginkan. Setelah dikeringkan
dengan H2SO4 pekat dalam menara penyerap, lalu dikempat dan didinginkan hingga menjadi SO2 cair dan
disimpan dalam botol baja.
II.2. Asam Sulfat
Asam sulfat sangat penting untuk kehidupan industri-industrikimia lainnya, antara lain bermanfaat untuk membuat:
- H3PO4 dari Calcium Phospat
- (NH4 )2SO4 dengan amoniak (SO3)
- 1,5 (SO4)3 dengan kaoline
- dll
Secara skematis manfaat dari asam sulfat dapat digambarkan
II.3. Alat-Alat
A. Glover Tower
Didalam menara ini berisi potongan-potongan batu tahan asam dengan suhu didalamnya berkisar antara 4250
-
6000
C. Fungsi dari menara glover antara lain adalah sebagai berikut :
- melepaskan gas-gas oksida nitrogen dari asam nitosil sulfat. Untuk melepaskan ini kadar asam harus diturunkan
dengan menambah asam yang datang dari bilik timbal.
- Memekatkan asam kamar yang dimasukkan ke dalamnya.
- Mendinginkan gas-gas yang diperoleh dari pembakaran belerang.
- Untuk membentuk asam sulfat dari reaksi ini bisa terjadi dipuncak menara, karena disitu terdapat NO, SO2, H2O .
Disini biasanya berlangsung reaksi.
- Membersihkan kotoran-kotoran dari gas, karena gas-gas yang bertemu dengan uap terus-menerus, racunnya dapat
diserap.
- Menguraikan HNO3 yang mungkin ada (tak selalu ada).
B. Kamar Timbal ( Lead Chamber)
Dibagian dalam kamar ini dilapisi dengan timbal (Pb), sebab Pb dengan asam sulfat membentuk PbSO4 yang tetap
menempel didinding dan bersifat sebagai pelindung terhadap Pb yang ada dibawahnya. Biasanya berbentuk cylindris dan
biasanya semakin banyak jumlah kamar timbal ini reaksinya semakin baik. Pada dinding bagian luarnyadibuat berstrip agar
proses pendingan berlangsung sempurna. Fungsi dari kamar timbal antara lain :
- Sebagai tempat dalam waktu yang cukup untuk terjadinya reaksi.
- Meradiasikan panas keluar.
- Menjadikan permukaan unuk terjadinya kondensasi uap yang terjadi. Gas-gas yang masuk kamar timbal
kecepatannyaberkurang, dan justru padasaat sepertiini terjadilah reaksi secara sempurna.
Adapun cara melakukan pengamatan :
- Pengawasan terhadap suhu, sebab reaksinya terjadi secara eksoterm.
- Warna gas dapat menunjukan apakah campuran itu cukup atau tidak. Jika gas berwarna violet maka No2 harus
ditambah, sedangkan jika terjadi kristal ,aka harus ditambahkan air.
- Gas dianalisa, baik untuk gas yang masuk maupun gas yang keluar.
- Dilakukan juga analisa terhadap asam yang terjadi.
C. Menara Gay-Lusaac
Susunan menara Gay-Lusaac hampir sama dengan menara glover, fungsi dari menara ini antara lain :
- Untuk menangkap oksida-oksida nitrogen, dengan menggunakan asam yang agak pekat. Karena proses
penyerapan, maka suhu harus rendah.
- Gas-gas yang keluar dari kamar timbal harus dijaga terhadap adanya gas SO2 agar NO / NO2 tidak bersifat korosif.
- Proses terjadinya reaksi
H2SO4 + NO + NO2 2 HOSO2ONO +H2O
Pendingin yang dipakai harus tahan asam, serta pompauntuk memompa gas-gas dan asam juga tahan asam
dan tahan terhadap suhu tinggi.
BAB III
PROSES PEMBUATAN
III.1. Proses Bilik Timbal
Proses pembuatan asam sulfat dengan cara bilik timbal dapat diikuti menurut flowsheet berikut ini :
Langkah –langkah yang dilakukan untuk membuat asam sulfat dengan proses bilik timbal adalah sebagai berikut :
- Gas SO2 bersama-sama gas-gas NO + NO2 (sebagai katalisator) dimasukkan kedalam menara glover dan
bersamaan dengan itu dimasukkan pulagas-gas yang datang dari menara Gay-Lusaac.
- Gas-gas dari menara glover dimasukkan ke dalam bilik timbal kemudian disemprot dengan air menghasilkan asam
Glover yaitu H2SO4 60 π‘œ
Be.
- Dalam menara Gay-Lusaac diusahakan agar gas-gas NO dan NO2 tidak hilang dan dikembalikan ke menara
glover.
Cara-cara memperoleh gas-gas NO/NO2:
Cara-cara yang digunakan untuk memperoleh gas ini adalah dengan cara mengoksidasi amoniak. Amoniak
dididihkan kemudian dihembuskan angin dari bawah, terjadi reaksi oksidasi melaluik katalisator Platine (Pt) yang berbentuk
kasa. Hasil reaksi didinginkan dan menghasilkan gas NO.
Reaksi yang terjadi di dalam reaktor adalah sebagai berikut :
4 NH3 + 5 O2 4 NO + 6 H2O
2 NO + O2 2 NO2
Proses pembentukan gas-gas NO/NO2 ini dapat dilakukan menurut flow sheet di bawah ini :
- NH3 cair dipanaskan hingga mendidih, dan gas NH3 dimasukkan dari atas ke strippingcolumn dimana terdapat
kasa platina sebagai katalisator dan dari bawah dihembuskan udara.
- Campuran gas-gas yang terbentuk didinginkan, airnya dikeluarkan dan gas-gas NO/NO2 ditampung yang
selanjutnya dipakai dalam proses pembuatan asam sulfat.
Reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses pembuatan asam sulfat dengan proses bilik timbal adalah
I. Phase homogen dalam phasegas :
2 NO + O2 2 NO2
2 NO2 N2O4
II. Reaksi heterogen, phasegas dan cair
SO2 + H2O H2SO3
H2SO3 + NO2 H2SO4.NO
Asam violet
H2SO4.NO + NO2 atau O2 2 HOSO2ONO + H2O atau (+NO)
Asam nitrosil sulfat
2 HOSO2ONO + SO2 2 H2O 2 H2SO4.NO + H2SO4
III. Reaksi homogen phase cair
H2SO4.NO H2SO4 + NO
H2SO4NO + H2O H2SO4 + NO + NO2
H2SO4.NO + HNO3 H2SO4 + 2 NO2
III.2. Proses Kontak
Awal mulanya adanya proses penemuan antara SO2 dan O2 membentuk gas SO3 yang dialirkan didalam serbuk
platina. Terlebih saat munculnya industri-industri yang memang membutuhkan asam sulfat pekat. Sedangkan asam sulfat
yang diperolehnya dari proses kamar timbal saja tidak bisa dibuat menjadi asam sulfat pekat.
SO2 + 1,5 O2 SO3 H = -23.000 eal
Reaksi ini berdasar pada prinsip LE CHATELIER maka pada suhu yang tinggi konversinya akan berkurang.
Karena reaksinya setimbang maka akan mempunyai harga ketetapan seimbang. Pada umumnya ketetapan reaksi akan naik,
pada kenaikan suhu, tetapi kenaikan suhu akan menaikkan konversi.
Kecepatan Reaksi
Proses oksidasi SO2 menjadi SO3 adalah proses katalisa, yang mekanismenya dapat digambarkan sebagai berikut :
Jika gas A dan B bereaksi, maka tingkat I : A dan B berdefusi ke
katalisator. Tingkat II : katalisator tersebut mengabsorbsi gas A dan
B. Dengan demikian pertumbuhan jauh menjadi lebih besar.
Setelah itu terjadilah reaksi pada permukaan katalisator. Zat-zat
yang telah bereaksi kemudian keluar (dosorpsi). Jadi proses
katalisator menjadi 3 tingkatan kejadian, yaitu absorbsi – reaksi –
desorpsi, sehingga kecepatan reaksi tergantung padakecepatan
absorbsi dan kecepatan desorpsi. Kecepatan reaksi juga tergantung
pada gaya pendorong :
𝑑 𝑆𝑂3
𝑑𝑖
=
π‘˜ ( π‘†βˆ’ 𝑆𝑒 )
√ ( π‘†π‘œ βˆ’ 𝑆 )
Dimana : S = kadar SO2 pada waktu t
Se = kadar SO2 pada keadaan setimbang
So = kadar SO2 pada waktu semula
K = konstantakecepatan reaksi
Katalisator
Fungsi katalisator adalah untuk mempercepat jalannya reaksi, tetapitidak mempengaruhi letak kesetimbangan.
I. Katalisator yang pertama digunakan adalah Platina (Pt).
Untuk katalisator Pt ini ada tiga jenis yaitu :
- Pt yang diletakkan di asbes
Asbes dicuci dengan asam, kemudian dicuci dengan air, lalu dicelupkan padaPtC𝑙4
- MgSO4 (zat padat) ini ditumbuk sampai halus, lalu disemprot dengan Pt kemudian di calsinasi.
- Batu apung ditumbuk sampai halus, lalu disemprot dengan PtC𝑙4 kemudian di calsinasi.
II. Katalisator lain yang dapat dipakai adalah 𝐹𝑒2 𝑂3
III. Katalisator yang sekarang banyak dipakai adalah (vanadium pentaoksida ) 𝑉2 𝑂5 . Keuntungan dari katalisator ini adalah,
harganya murah dan tidak mudah diracun.
Racun Katalisator
Katalisator disebut keracunan apabila ia banyak menyerap zat-zat lain, sehingga permukaannyamenjadi berkurang,
yang berarti mengurangi kecepatan reaksi yang diharapkan. Penyerapan yang kuat terhadap zat-zat tadidiserap secara
fisika, kecuali hal tertentu yang diserap secara kimia. Cara meregenerasi katalisator dapat dilakukan dengan car a
oksidasi, kemudian direduksi kembali.
Proses pembuatan Asam Sulfat dengan cara proses kontak dapat diikuti menurut flow sheet di bawah ini :
Udara yang dipakai untuk pembakaran belerang, dan waste heat boiler dibersihkan dengan 𝐻2 𝑆𝑂4. Hasil pembakaran
belerang dibersihkan dalam waste heat boiler, kemudian dimasukkan ke dalam converter bersama-sama 𝑂2 setelah
dilakukan pada penukar kalor I dan II.
Hasil reaksi dari 𝑆𝑂2 + 1,5 𝑂2 𝑆𝑂3
Dilakukan kembali pada heat exchanger II kemudian dimasukkan lagi ke converter II dan kembalidimasukkan ke
dalam heat exchanger I, kemudian dialirkan lagi.
Hasil penyerapan ini, sebagian dikeluarkan sebagai oleum 60% dan sebagian yang masih berbentuk gas dilakukan
penyerapan lagi dengan asam sulfat, dan akan menghasilkan asam sulfat 98%.
Pengubahan SO2 menjadi SO3 menurut reaksi :
SO2 + 1,5 O2 SO3
Berlangsung dalam konverter dengan katalisator Vanadium Pentaoksida.
Gas SO2 dari waste heat boiler masuk ke konverter pada suhu 260
π‘œ
C dan
pada lapisan katalisator I pada suhu 570
π‘œ
C dan 80% dari SO2 dapat
diubah menjadi SO3. Dari katalisator pertama dengan suhu 260
π‘œ
π‘œ masuk
ruang katalisator kedua sehingga 97% SO2 berubah menjadi SO3.
Penyerapan gas SO3.
Untuk memperoleh oleum 60%-70% penyerapan SO3 dilakukan dengan
menggunakan oleum 20%. Untuk memperoleh oleum 20% SO3 larut
dalam H2SO4 100% dipakai asam sulfat 99% sebegai penyerap. Dan untuk
memperoleh asam sulfat 99% dipakai asam sulfat 98% sebagai bahan
penyerap. Zat-zat dalam absorber I yang masih berbentuk gas dialirkan ke
absorber II dan diserap dengan asam sulfat, maka akan menghasilkan
asam sulfat 98%.
III.3. Pemekatan Asam Sulfat
Terdapat beberapa cara untuk memekatkan asam sulfat, antara lain :
A. Cara Cascade
Asam sulfat encer dimasukkan dari atas dan akan menyiram piringan-piringan yang tahan asam. Piringan dibuat bertingkat
dan semakin kebawah semakin meluas. Kemudian air ba dihembuskan bahan b bahan bakar. Terjadi penguapan dari bagian-
bagian yang tipis yang tumpah di antara piringan-piringan itu. Hasilnya asam sulfat akan lebih pekat.
B. Cara Menara(Retificatie)
Dengan cara menyelubungi gas panas, maka akan menambah tekanan uap pada asam sulfat. Gas-gas yang bersentuhan
dengan asam sulfat encer, maka sebagian asam sulfat anaik ke atas. Tapikemudian uap ini bersentuhan lagi dengan asam
yang baru masuk dan turun lagi, menghasilkan asam sulfat yang jauh lebih pekat.
C. Pemekat Drum
Alat-alat yang dipakai bentuknya seperti drum. Asm encer dipertemukan dengan bahan bakar dan udara, sehingga sebagian
besar air akan terbawa oleh udara tersebut kemudian dilakukan ke pengendap Cottrel, agar jika ada asam sulfat, didinginkan
dan akan kelur sebagai asam sulfat yang lebih pekat.
D. Pemekat Vakum
Prinsip susunan alat-alatnya sepertipadapemekat drum, hanya tekanannya dijadikan vakum sehingga air lebih mudah
menguap.

More Related Content

What's hot

Laju korosi
Laju korosiLaju korosi
Laju korosi
Dwi Andriyanto
Β 
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasPenerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
iwandra doank
Β 
Alat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimiaAlat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimia
Rada Kusnadi
Β 
macam-macam korosi
macam-macam korosimacam-macam korosi
macam-macam korosi
adimasmc
Β 
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
dimar aji
Β 
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Utami Irawati
Β 
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimiaKristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
nurul isnaini
Β 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
Fajar Istu
Β 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
Β 
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Nurfaizatul Jannah
Β 
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetriZamZam Pbj
Β 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
SMK IT TEBUIRENG III
Β 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
Linda Rosita
Β 
9 larutan ideal
9 larutan ideal9 larutan ideal
9 larutan ideal
Mahammad Khadafi
Β 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
Kustian Permana
Β 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
NovaPriyanaLestari
Β 
3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massaEggy Brilyan
Β 
Pik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasiPik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasiwahyuddin S.T
Β 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption Spectrophotometer
Yusrizal Azmi
Β 
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Winda Sari
Β 

What's hot (20)

Laju korosi
Laju korosiLaju korosi
Laju korosi
Β 
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasPenerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Β 
Alat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimiaAlat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimia
Β 
macam-macam korosi
macam-macam korosimacam-macam korosi
macam-macam korosi
Β 
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Β 
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Β 
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimiaKristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Β 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
Β 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Β 
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Β 
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetri
Β 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
Β 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
Β 
9 larutan ideal
9 larutan ideal9 larutan ideal
9 larutan ideal
Β 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
Β 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
Β 
3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa
Β 
Pik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasiPik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasi
Β 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption Spectrophotometer
Β 
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Β 

Similar to Proses industri kimia i

Proses pembuatan asam sulfat
Proses pembuatan asam sulfatProses pembuatan asam sulfat
Proses pembuatan asam sulfat
nurul isnaini
Β 
53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalat53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalatAsep Nazmi
Β 
Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1
dwi_92
Β 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
putrisagut
Β 
Industri Sulfur.pptx
Industri Sulfur.pptxIndustri Sulfur.pptx
Industri Sulfur.pptx
radite_yogaswara
Β 
Bahan Buatan Dalam Industri (Asid Sulfurik) (Kimia)
Bahan Buatan Dalam Industri (Asid Sulfurik) (Kimia)Bahan Buatan Dalam Industri (Asid Sulfurik) (Kimia)
Bahan Buatan Dalam Industri (Asid Sulfurik) (Kimia)
Nabilah Zulfah
Β 
TUGAS KIMIA WAJIB.pptx
TUGAS KIMIA WAJIB.pptxTUGAS KIMIA WAJIB.pptx
TUGAS KIMIA WAJIB.pptx
Walyan16ren
Β 
Pembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, Sulfur
Pembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, SulfurPembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, Sulfur
Pembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, Sulfur
Ismi Roichatul Jannah
Β 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
Yasherly Amrina
Β 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Firda Shabrina
Β 
Unsur periode 3
Unsur periode 3Unsur periode 3
Unsur periode 3
KeyzaYudianto
Β 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
Rihlatul adni
Β 
Tugas 6 pik1_proses solvay_hartika rafih wondah
Tugas 6 pik1_proses solvay_hartika rafih wondahTugas 6 pik1_proses solvay_hartika rafih wondah
Tugas 6 pik1_proses solvay_hartika rafih wondahHartika Rafih Wondah
Β 
kimiaterbaru-unsur-unsurgolonganutama2-121004071356-phpapp01 (8).pdf
kimiaterbaru-unsur-unsurgolonganutama2-121004071356-phpapp01 (8).pdfkimiaterbaru-unsur-unsurgolonganutama2-121004071356-phpapp01 (8).pdf
kimiaterbaru-unsur-unsurgolonganutama2-121004071356-phpapp01 (8).pdf
Jeffry70
Β 
Tugas 2 pik1_(nh4)2_so4 petrokimia gresik
Tugas 2 pik1_(nh4)2_so4 petrokimia gresikTugas 2 pik1_(nh4)2_so4 petrokimia gresik
Tugas 2 pik1_(nh4)2_so4 petrokimia gresikHartika Rafih Wondah
Β 
Tugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresik
Tugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresikTugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresik
Tugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresikHartika Rafih Wondah
Β 

Similar to Proses industri kimia i (20)

Proses pembuatan asam sulfat
Proses pembuatan asam sulfatProses pembuatan asam sulfat
Proses pembuatan asam sulfat
Β 
53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalat53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalat
Β 
Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1
Β 
Pengolahan batu-cu1
Pengolahan batu-cu1Pengolahan batu-cu1
Pengolahan batu-cu1
Β 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Β 
Pembuatan Unsur Kimia di Alam
Pembuatan Unsur Kimia di AlamPembuatan Unsur Kimia di Alam
Pembuatan Unsur Kimia di Alam
Β 
Industri Sulfur.pptx
Industri Sulfur.pptxIndustri Sulfur.pptx
Industri Sulfur.pptx
Β 
Bahan Buatan Dalam Industri (Asid Sulfurik) (Kimia)
Bahan Buatan Dalam Industri (Asid Sulfurik) (Kimia)Bahan Buatan Dalam Industri (Asid Sulfurik) (Kimia)
Bahan Buatan Dalam Industri (Asid Sulfurik) (Kimia)
Β 
TUGAS KIMIA WAJIB.pptx
TUGAS KIMIA WAJIB.pptxTUGAS KIMIA WAJIB.pptx
TUGAS KIMIA WAJIB.pptx
Β 
Pembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, Sulfur
Pembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, SulfurPembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, Sulfur
Pembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, Sulfur
Β 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
Β 
karbon dioksida
 karbon dioksida karbon dioksida
karbon dioksida
Β 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Β 
Unsur periode 3
Unsur periode 3Unsur periode 3
Unsur periode 3
Β 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
Β 
Tugas 6 pik1_proses solvay_hartika rafih wondah
Tugas 6 pik1_proses solvay_hartika rafih wondahTugas 6 pik1_proses solvay_hartika rafih wondah
Tugas 6 pik1_proses solvay_hartika rafih wondah
Β 
kimiaterbaru-unsur-unsurgolonganutama2-121004071356-phpapp01 (8).pdf
kimiaterbaru-unsur-unsurgolonganutama2-121004071356-phpapp01 (8).pdfkimiaterbaru-unsur-unsurgolonganutama2-121004071356-phpapp01 (8).pdf
kimiaterbaru-unsur-unsurgolonganutama2-121004071356-phpapp01 (8).pdf
Β 
Tugas 2 pik1_(nh4)2_so4 petrokimia gresik
Tugas 2 pik1_(nh4)2_so4 petrokimia gresikTugas 2 pik1_(nh4)2_so4 petrokimia gresik
Tugas 2 pik1_(nh4)2_so4 petrokimia gresik
Β 
Halogen dan gas mulia
Halogen dan gas muliaHalogen dan gas mulia
Halogen dan gas mulia
Β 
Tugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresik
Tugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresikTugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresik
Tugas 1 pik1_h2_so4 petrokimia gresik
Β 

Recently uploaded

SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
Β 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
Β 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
Β 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
Β 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
Β 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
Β 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
Β 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
Β 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
Β 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
Β 

Recently uploaded (10)

SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
Β 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Β 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
Β 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Β 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
Β 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
Β 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
Β 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Β 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Β 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
Β 

Proses industri kimia i

  • 1. BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Belerang A. Sulfur Proses pengambilan belerang yang tercampur dengan batuan-batuan dapat dilakukan dengan cara pemanasan, kemudidan didestileer. Proses ini dapat diikuti sebagai berikut: Batu-batu yang mengandung belerang disusun, kemudian dipanaskan, maka belerangnya akan meleleh ke bawah disamping timbulnya gas-gas SO2. Alat diatas disebut Calcarone dan mempunyai kapasitas 200-700 meter kubik, dan dari proses ini randemen belerang hanya 15% dari jumlah isi seluruhnya. Kemudian belerang ini dimurnikan dengan jalan mendestilasi belerang. Belerang dilebur kemudian diuapkan. Uap belerang masuk ke dalam ruangan. Mula-mula mengembun sebagai serbuk belerang dan kemudian setelah panas,mencair dan ditampung. B. Sulfida-2 Belerang Banyak senyawa dari sulfida-2 belerang, antara lain adalah Na2S dan Natrium Thiosilfat (Na2S2O3). a. Pembuatan Na2S : 1. Pembakaran Na2SO4 dan C dalam dapur pada suhu 8500 C. Na2 𝑆𝑂4 + 4 𝐢 8500 𝐢 Na2S + 4CO Na2S yang terjadi dilarutkan, disaring, dikristalkan berulang hingga menjadi Na2S. 9H2O. Jika zat ini dipanaskan dalam suhu tetap 1600 𝐢 selama 4-6 jam dalam bejana dari baja, maka akan mencair dan airnya menguap hingga dapat diperoleh Na2S. H2O pekat. 2. BaSO4 + 4 C 8500 C BaS + 4 CO BaS + Na2CO3 BaCO3 + Na2S Na2S dilarutkan lalu dikristalkan bertingkat hingga bersih menjadi Na2S. 9H2O b. Pembuatan Natrium Tiosulfat : Na2 S2 O3 1. NaOH + SO2 Na2 SO3
  • 2. Na2 𝑆O3 + S Na2 S2 O3 2. 2Na2S + Na2CO3 + 4 SO2 3 Na2 S2 O3 + CO2 Na2 S2 O3 dapat diperoleh secara kristalisasi bertingkat pada temperatur 1400 𝐢. C. Oksida-2 Belerang Belerang dioksida 𝑆O2, manfaatnya antara lain: 1. Bahan mentah untuk pembuatan asam sulfat 2. Bahan desinfektan untuk makanan dan buah-buahan dalam kaleng. 3. Bahan mentah untuk pembuatan sulfit-2 dan thiosulfat. 4. Bahan pengkilang petroleum. 5. Bahan pendingin (refrigant) dll. Untuk memperoleh gas 𝑆O2 biasanya didapat dari reaksi oksidasi belerang dan belerang yang dipakai adalah belerang murni atau dari pyrit, menurut reaksi oksidasi sebagai berikut: a. Bahan dasar belerang : II. S + 1,5 O2 𝑆O3 H = -23.000 Cal b. Bahan dasar pyrit: I. 4 FeS2 + 11 O2 2 Fe2O2 + 8 SO2 II. . 4 FeS2 + 15 O2 2 Fe2O2 + 8 SO2 Flowsheet pembuatan gas SO2 dari belerang dapat diikuti sebagai berikut :
  • 3. Gas SO2 dari hasil pembakaran belerang didinginkan lalu diserap dengan air dalam menara penyerap. Larutan SO2 dalam air kemudian dipanaskan hingga uap SO2 keluar, lalu didinginkan. Setelah dikeringkan dengan H2SO4 pekat dalam menara penyerap, lalu dikempat dan didinginkan hingga menjadi SO2 cair dan disimpan dalam botol baja. II.2. Asam Sulfat Asam sulfat sangat penting untuk kehidupan industri-industrikimia lainnya, antara lain bermanfaat untuk membuat: - H3PO4 dari Calcium Phospat - (NH4 )2SO4 dengan amoniak (SO3) - 1,5 (SO4)3 dengan kaoline - dll Secara skematis manfaat dari asam sulfat dapat digambarkan
  • 4. II.3. Alat-Alat A. Glover Tower Didalam menara ini berisi potongan-potongan batu tahan asam dengan suhu didalamnya berkisar antara 4250 - 6000 C. Fungsi dari menara glover antara lain adalah sebagai berikut : - melepaskan gas-gas oksida nitrogen dari asam nitosil sulfat. Untuk melepaskan ini kadar asam harus diturunkan dengan menambah asam yang datang dari bilik timbal. - Memekatkan asam kamar yang dimasukkan ke dalamnya. - Mendinginkan gas-gas yang diperoleh dari pembakaran belerang. - Untuk membentuk asam sulfat dari reaksi ini bisa terjadi dipuncak menara, karena disitu terdapat NO, SO2, H2O . Disini biasanya berlangsung reaksi. - Membersihkan kotoran-kotoran dari gas, karena gas-gas yang bertemu dengan uap terus-menerus, racunnya dapat diserap. - Menguraikan HNO3 yang mungkin ada (tak selalu ada).
  • 5. B. Kamar Timbal ( Lead Chamber) Dibagian dalam kamar ini dilapisi dengan timbal (Pb), sebab Pb dengan asam sulfat membentuk PbSO4 yang tetap menempel didinding dan bersifat sebagai pelindung terhadap Pb yang ada dibawahnya. Biasanya berbentuk cylindris dan biasanya semakin banyak jumlah kamar timbal ini reaksinya semakin baik. Pada dinding bagian luarnyadibuat berstrip agar proses pendingan berlangsung sempurna. Fungsi dari kamar timbal antara lain : - Sebagai tempat dalam waktu yang cukup untuk terjadinya reaksi. - Meradiasikan panas keluar. - Menjadikan permukaan unuk terjadinya kondensasi uap yang terjadi. Gas-gas yang masuk kamar timbal kecepatannyaberkurang, dan justru padasaat sepertiini terjadilah reaksi secara sempurna. Adapun cara melakukan pengamatan : - Pengawasan terhadap suhu, sebab reaksinya terjadi secara eksoterm. - Warna gas dapat menunjukan apakah campuran itu cukup atau tidak. Jika gas berwarna violet maka No2 harus ditambah, sedangkan jika terjadi kristal ,aka harus ditambahkan air. - Gas dianalisa, baik untuk gas yang masuk maupun gas yang keluar. - Dilakukan juga analisa terhadap asam yang terjadi. C. Menara Gay-Lusaac Susunan menara Gay-Lusaac hampir sama dengan menara glover, fungsi dari menara ini antara lain : - Untuk menangkap oksida-oksida nitrogen, dengan menggunakan asam yang agak pekat. Karena proses penyerapan, maka suhu harus rendah. - Gas-gas yang keluar dari kamar timbal harus dijaga terhadap adanya gas SO2 agar NO / NO2 tidak bersifat korosif. - Proses terjadinya reaksi H2SO4 + NO + NO2 2 HOSO2ONO +H2O Pendingin yang dipakai harus tahan asam, serta pompauntuk memompa gas-gas dan asam juga tahan asam dan tahan terhadap suhu tinggi.
  • 6. BAB III PROSES PEMBUATAN III.1. Proses Bilik Timbal Proses pembuatan asam sulfat dengan cara bilik timbal dapat diikuti menurut flowsheet berikut ini : Langkah –langkah yang dilakukan untuk membuat asam sulfat dengan proses bilik timbal adalah sebagai berikut : - Gas SO2 bersama-sama gas-gas NO + NO2 (sebagai katalisator) dimasukkan kedalam menara glover dan bersamaan dengan itu dimasukkan pulagas-gas yang datang dari menara Gay-Lusaac. - Gas-gas dari menara glover dimasukkan ke dalam bilik timbal kemudian disemprot dengan air menghasilkan asam Glover yaitu H2SO4 60 π‘œ Be. - Dalam menara Gay-Lusaac diusahakan agar gas-gas NO dan NO2 tidak hilang dan dikembalikan ke menara glover. Cara-cara memperoleh gas-gas NO/NO2:
  • 7. Cara-cara yang digunakan untuk memperoleh gas ini adalah dengan cara mengoksidasi amoniak. Amoniak dididihkan kemudian dihembuskan angin dari bawah, terjadi reaksi oksidasi melaluik katalisator Platine (Pt) yang berbentuk kasa. Hasil reaksi didinginkan dan menghasilkan gas NO. Reaksi yang terjadi di dalam reaktor adalah sebagai berikut : 4 NH3 + 5 O2 4 NO + 6 H2O 2 NO + O2 2 NO2 Proses pembentukan gas-gas NO/NO2 ini dapat dilakukan menurut flow sheet di bawah ini : - NH3 cair dipanaskan hingga mendidih, dan gas NH3 dimasukkan dari atas ke strippingcolumn dimana terdapat kasa platina sebagai katalisator dan dari bawah dihembuskan udara. - Campuran gas-gas yang terbentuk didinginkan, airnya dikeluarkan dan gas-gas NO/NO2 ditampung yang selanjutnya dipakai dalam proses pembuatan asam sulfat. Reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses pembuatan asam sulfat dengan proses bilik timbal adalah I. Phase homogen dalam phasegas : 2 NO + O2 2 NO2 2 NO2 N2O4 II. Reaksi heterogen, phasegas dan cair SO2 + H2O H2SO3 H2SO3 + NO2 H2SO4.NO Asam violet
  • 8. H2SO4.NO + NO2 atau O2 2 HOSO2ONO + H2O atau (+NO) Asam nitrosil sulfat 2 HOSO2ONO + SO2 2 H2O 2 H2SO4.NO + H2SO4 III. Reaksi homogen phase cair H2SO4.NO H2SO4 + NO H2SO4NO + H2O H2SO4 + NO + NO2 H2SO4.NO + HNO3 H2SO4 + 2 NO2 III.2. Proses Kontak Awal mulanya adanya proses penemuan antara SO2 dan O2 membentuk gas SO3 yang dialirkan didalam serbuk platina. Terlebih saat munculnya industri-industri yang memang membutuhkan asam sulfat pekat. Sedangkan asam sulfat yang diperolehnya dari proses kamar timbal saja tidak bisa dibuat menjadi asam sulfat pekat. SO2 + 1,5 O2 SO3 H = -23.000 eal Reaksi ini berdasar pada prinsip LE CHATELIER maka pada suhu yang tinggi konversinya akan berkurang. Karena reaksinya setimbang maka akan mempunyai harga ketetapan seimbang. Pada umumnya ketetapan reaksi akan naik, pada kenaikan suhu, tetapi kenaikan suhu akan menaikkan konversi. Kecepatan Reaksi Proses oksidasi SO2 menjadi SO3 adalah proses katalisa, yang mekanismenya dapat digambarkan sebagai berikut :
  • 9. Jika gas A dan B bereaksi, maka tingkat I : A dan B berdefusi ke katalisator. Tingkat II : katalisator tersebut mengabsorbsi gas A dan B. Dengan demikian pertumbuhan jauh menjadi lebih besar. Setelah itu terjadilah reaksi pada permukaan katalisator. Zat-zat yang telah bereaksi kemudian keluar (dosorpsi). Jadi proses katalisator menjadi 3 tingkatan kejadian, yaitu absorbsi – reaksi – desorpsi, sehingga kecepatan reaksi tergantung padakecepatan absorbsi dan kecepatan desorpsi. Kecepatan reaksi juga tergantung pada gaya pendorong : 𝑑 𝑆𝑂3 𝑑𝑖 = π‘˜ ( π‘†βˆ’ 𝑆𝑒 ) √ ( π‘†π‘œ βˆ’ 𝑆 ) Dimana : S = kadar SO2 pada waktu t Se = kadar SO2 pada keadaan setimbang So = kadar SO2 pada waktu semula K = konstantakecepatan reaksi Katalisator Fungsi katalisator adalah untuk mempercepat jalannya reaksi, tetapitidak mempengaruhi letak kesetimbangan. I. Katalisator yang pertama digunakan adalah Platina (Pt). Untuk katalisator Pt ini ada tiga jenis yaitu : - Pt yang diletakkan di asbes Asbes dicuci dengan asam, kemudian dicuci dengan air, lalu dicelupkan padaPtC𝑙4 - MgSO4 (zat padat) ini ditumbuk sampai halus, lalu disemprot dengan Pt kemudian di calsinasi. - Batu apung ditumbuk sampai halus, lalu disemprot dengan PtC𝑙4 kemudian di calsinasi. II. Katalisator lain yang dapat dipakai adalah 𝐹𝑒2 𝑂3 III. Katalisator yang sekarang banyak dipakai adalah (vanadium pentaoksida ) 𝑉2 𝑂5 . Keuntungan dari katalisator ini adalah, harganya murah dan tidak mudah diracun. Racun Katalisator Katalisator disebut keracunan apabila ia banyak menyerap zat-zat lain, sehingga permukaannyamenjadi berkurang, yang berarti mengurangi kecepatan reaksi yang diharapkan. Penyerapan yang kuat terhadap zat-zat tadidiserap secara fisika, kecuali hal tertentu yang diserap secara kimia. Cara meregenerasi katalisator dapat dilakukan dengan car a oksidasi, kemudian direduksi kembali. Proses pembuatan Asam Sulfat dengan cara proses kontak dapat diikuti menurut flow sheet di bawah ini : Udara yang dipakai untuk pembakaran belerang, dan waste heat boiler dibersihkan dengan 𝐻2 𝑆𝑂4. Hasil pembakaran belerang dibersihkan dalam waste heat boiler, kemudian dimasukkan ke dalam converter bersama-sama 𝑂2 setelah dilakukan pada penukar kalor I dan II. Hasil reaksi dari 𝑆𝑂2 + 1,5 𝑂2 𝑆𝑂3
  • 10. Dilakukan kembali pada heat exchanger II kemudian dimasukkan lagi ke converter II dan kembalidimasukkan ke dalam heat exchanger I, kemudian dialirkan lagi. Hasil penyerapan ini, sebagian dikeluarkan sebagai oleum 60% dan sebagian yang masih berbentuk gas dilakukan penyerapan lagi dengan asam sulfat, dan akan menghasilkan asam sulfat 98%. Pengubahan SO2 menjadi SO3 menurut reaksi : SO2 + 1,5 O2 SO3 Berlangsung dalam konverter dengan katalisator Vanadium Pentaoksida. Gas SO2 dari waste heat boiler masuk ke konverter pada suhu 260 π‘œ C dan pada lapisan katalisator I pada suhu 570 π‘œ C dan 80% dari SO2 dapat diubah menjadi SO3. Dari katalisator pertama dengan suhu 260 π‘œ π‘œ masuk ruang katalisator kedua sehingga 97% SO2 berubah menjadi SO3. Penyerapan gas SO3. Untuk memperoleh oleum 60%-70% penyerapan SO3 dilakukan dengan menggunakan oleum 20%. Untuk memperoleh oleum 20% SO3 larut dalam H2SO4 100% dipakai asam sulfat 99% sebegai penyerap. Dan untuk memperoleh asam sulfat 99% dipakai asam sulfat 98% sebagai bahan penyerap. Zat-zat dalam absorber I yang masih berbentuk gas dialirkan ke absorber II dan diserap dengan asam sulfat, maka akan menghasilkan asam sulfat 98%. III.3. Pemekatan Asam Sulfat Terdapat beberapa cara untuk memekatkan asam sulfat, antara lain : A. Cara Cascade
  • 11. Asam sulfat encer dimasukkan dari atas dan akan menyiram piringan-piringan yang tahan asam. Piringan dibuat bertingkat dan semakin kebawah semakin meluas. Kemudian air ba dihembuskan bahan b bahan bakar. Terjadi penguapan dari bagian- bagian yang tipis yang tumpah di antara piringan-piringan itu. Hasilnya asam sulfat akan lebih pekat. B. Cara Menara(Retificatie) Dengan cara menyelubungi gas panas, maka akan menambah tekanan uap pada asam sulfat. Gas-gas yang bersentuhan dengan asam sulfat encer, maka sebagian asam sulfat anaik ke atas. Tapikemudian uap ini bersentuhan lagi dengan asam yang baru masuk dan turun lagi, menghasilkan asam sulfat yang jauh lebih pekat. C. Pemekat Drum Alat-alat yang dipakai bentuknya seperti drum. Asm encer dipertemukan dengan bahan bakar dan udara, sehingga sebagian besar air akan terbawa oleh udara tersebut kemudian dilakukan ke pengendap Cottrel, agar jika ada asam sulfat, didinginkan dan akan kelur sebagai asam sulfat yang lebih pekat. D. Pemekat Vakum
  • 12. Prinsip susunan alat-alatnya sepertipadapemekat drum, hanya tekanannya dijadikan vakum sehingga air lebih mudah menguap.