SlideShare a Scribd company logo
DIAGRAM FASA
YAYAN RIANTO
RISKI
DWI
PRASETIO
MUHAMAD
IQBAL
KELOMPOK 7
METALURGI FISIK DOSEN: PUTRI NAWANGSARI
Kemurnian Sifat
Paduan Struktur
LOGAM
Latar Belakang
Umumnyalogam tidak
berdiri sendiri (tidak
dalam keadaan
murni)
Pemaduan logam
membuat struktur
dalam keadaan
setimbang pada
temperatur dan tekanan
tertentu
Logam lebih banyak
dalam keadaan
dipadu (logam
paduan)
Pemaduan logam akan
memperbaiki sifat
logam, al: kekuakatan,
keuletan, kekerasan,
ketahanan korosi,
ketahanan lelah, dll.
DIAGRAM FASA
Aluminum-
Copper
Alloy
DIAGRAM FASA DALAM SISTEM LOGAM
DIAGRAM
FASA (Phase
Diagram)
FASA
(Phase)
Diagram fasa adalah suatu grafik
yang merupakan representasi tentang
fasa-fasa yang ada dalam suatu
material pada variasi temperatur,
tekanan dan komposisi. Pada
umumnya diagram fasa dibangun
pada keadaan kesetimbangan
(kondisinya adalah pendinginan
yang sangat lambat). Diagram ini
dipakai untuk mengetahui dan
memprediksi banyak aspek terhadap
sifatmaterial.
Dalam istilah
mikrostrukturnya adalah
suatu daerah (region) yang
berbeda struktur atau
komposisinya dari daerah
lain atau bagian homogen
dari suatu sistem yang
memiliki sifat fisik dan
kimia yangseragam.
Pembentukan Diagram Fasa
Memvariasikankomposisi kedua
unsur (0 − 100%)
Dipanaskan hingga mencair
Didinginkan denganlambat
Kurva Pendinginan
Perubahan komposisi akan merubah pola dari
kurva pendinginan.
•Titik A, L1, L2, L3 dan C ⤳ awal terjadinya
pembekuan, dan
•Titik B, S1, S2, S3 dan D ⤳ akhir pembekuan.
1) Menunjukkan fasa yang ada pada
komposisi dan temperature yang
berbeda dalam kondisi pendinginan
lambat.
2) Menunjukkan kesetimbangan
pemadatan dari suatu elemen (atau
campuran/compound) dalam unsur lain.
3) Menunjukkan temperatur dari suatu
paduan yang didinginkan dalam kondisi
kesetimbangan mulai membeku dan
menginformasikan interval suhu saat
pembekuan terjadi.
4) Menunjukkan suhu dari suatu fasa yang
berbeda mulai mencair.
Informasi Yang Diperoleh Dari
Diagram Fasa
DIAGRAM
FASA
Garis Pada Diagram Fasa
Garis Liquidus
Menunjukkan temperatur
terendah dimana logam
dalam keadaan cair atau
temperatur dimana awal
terjadinya pembekuan dari
kondisi cair akibat proses
pendinginan.
Garis Solidus
Menunjukkan temperatur
tertinggi suatu logam
dalam
keadaan padat atau
temperatur terendah
dimana masih terdapat
fasa cair.
Solubility Limit
Solubility Limit
Menunjukkan konsentrasi
maksimum pada sebuah fasa
larutan, yang menyatakanbatas
kelarutan maksimum unsur terlarut
didalam pelarutnya atau dapat juga
disebut maximum solubilitylimit.
1.Larut sempurna dalam keadaan cair dan
padat.
2.Larut sempurna dalam keadaan cair, tidak
larut dalam keadaan padat (reaksi eutektik).
3.Larut sempurna dalam keadaan cair,
larut sebagian dalam
keadaan padat (reaksi eutektik).
4.Larut sempurna dalam keadaan cair, larut
sebagian dalam keadaan padat (reaksi
peritektik).
5.Larut sempurna dalam keadaan cair, tidak
larut dalam keadaan padat dan membentuk
senyawa.
6.Larut sebagian dalam keadaan cair (reaksi
monotektik).
7.Tidak larut dalam keadaan cair maupun
padat.
DIAGRAM
FASA
Klasifikasi Diagram Fasa
SISTEM DIAGRAM FASA
DIAGRAM
FASA
Diagram
Fasa Unary
Diagram
Fasa Binary
Adalah diagram fasa
yang terdiri dari satu
komponen, contoh
pada air dan logam
murni.
Adalah diagram fasa
yang terdiri atas 3
unsur logam murni A,
B, C.
Contoh pada logam
paduan (baja stainless
steel Fe-Cr-Ni)
Adalah diagram fasa yang
terdiri atas 2 unsur logam
murni yang mana
membentuk dua komponen
sistem. Contoh:
Tembaga murni =>
sistem satu komponen
Tembaga dan nikel =>
sistem dua komponen
Diagram
Fasa
Ternary
DIAGRAM FASA DARI UNSUR MURNI
• adalah permukaan air.
Air bila didinginkan dalam
suatu kesetimbangan, fasa
padat (ice) dan cair dan
berada bersama-sama
dengan batas fasanya
adalah permukaan dari es.
Saat dipanaskan, cairan
menguap, saat mendidih
uap air dan cairan bersama
dalam kondisi
kesetimbangan dengan
batas fasanya adalah
permukaan air.
Hukum Fasa Gibbs (Gibbs Phase Rule)
J.W. Gibbs (1839-1903) menurunkan suatu persamaan yang mampu
menghitung jumlah fasa yang ada dalam kesetimbangan pada suatu
sistem yang ditentukan/dipilih.
P + F = C + 2
Dengan :
P : Jumlah fasa yang ada pada sistem
terpilih
F: Derajat kebebasan, jumlah variable
(tekanan,suhu,komposisi) yang dapat diubah
bebas tanpa mengubah jumlah fasa dalam
kesetimbangan.
C: Jumlah komponen dalam sistem (suatu
elemen, campuran atau larutan/cairan)
Invariant Point
Untuk air pada gambar disamping,pada titik
triple jumlah fasa (P) = 3. Jumlah komponen
(C ) = 1
P + F = C + 2
3 + F = 1 +
F = 0 (derajat kebebasan nol)
Karena tidak ada variable (suhu maupun tekanan)
yang dapat diubah dan 3 fasa tetap ada di titik itu,
maka titik triple ini disebut invariant point (titik
tetap/tak berubah=invariant)
Univariant Point
Pada garis batas cair dan padat P=2, C=1 maka
P + F = C+2
2 + F = 1 + 2
F = 1 (derajat kebebasan satu)
Artinya satu variabel (suhu atau tekanan) yang
dapat diubah tetapi jumlah phasenya tetap dua.
Bivariant Point
Bila ada titik dimana saja yang ada dalam satu fasa,
maka: P = 1, C = 1
P + F = C + 2
1 + F = 1 + 2
F = 2 (dua derajat kebebasan)
Artinya dua variable suhu dan tekanan dapat
bervariasi/diubah-ubah secara bebas dan sistem tetap
berada dalam satu fasa.
Pengaruh Temperatur (T) &
Komposisi (Co)
Temperatur (T) Perubahan T dapat merubah jumlah fasa : komponen A ke B
Perubahan Co dapat merubah jumlah fasa : komponen B ke DKomposisi (Co)
Sistem
Cu-Ni
Aturan Penentuan Jumlah & Tipe Fasa (The Lever Arm Rules/Aturan
Kaidah Lengan)
1) Aturan 1 : Jika diketahui T
& C maka akan diketahui
jumlah dan jenis fasa
Contoh : Diagram Fasa Cu-Ni
T (℃)
Cu %wt Ni
A
(1100, 60):
B
(1250, 35):
1 Fasa:
α
2 Fasa:
L + α
2) Aturan 2 : Jika diketahui T
& C maka akan diketahui
komposisi dari fasa
Contoh : Diagram Fasa Cu-Ni
Pada C0 = 35 %wt Ni
Pada TA:
1320 ℃
Pada TB:
1250 ℃
• Hanya padat/ solid ( )
• C = C0 = 35 %wt Ni
Pada TD:
1190 ℃
• Hanya cair/ liquid (L)
• CL = C0 = 35 %wt Ni
•Keduanya dan L
•CL = CLiquidus = 32 wt%Ni
•C = CSolidus = 43 wt%Ni
3) Aturan 3 : Jika diketahui T
& C maka akan diketahui
jum lah setiap fasa
(=%wt)
Contoh : Diagram Fasa Cu-Ni
Pada C0 = 35 %wt Ni
Pada TA:
Pada TB:
Pada TD:
• Hanya cair/ liquid (L)
• WL = 100 %wt ; W = 0
• Hanya padat/ solid ()
• WL = 0 ; W = 100 %wt
• Keduanya  dan L
The Lever Arm Rules/Aturan Kaidah Lengan
• Untuk menghitung persentase fasa-fasa
yang ada pada komposisi tertentu,
digunakan metoda kaidah lengan.
• x adalah komposisi paduan yang akan
dihitung persentase fasa- fasanya pada
temperatur T, maka tarik garis yang
memotong batas kelarutannya (garis L-
S).
• Jika x = wo ; L = wl dan S = ws
maka % fasa cair dan padat :
Diagram fasa

More Related Content

What's hot

Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramikAgam Real
 
XRD
XRDXRD
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
Mhd Jabbar
 
Susunan paduan
Susunan paduanSusunan paduan
Susunan paduan
Mn Hidayat
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Husain Anker
 
Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
Ahmad Dzikrullah
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Ali Hasimi Pane
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
Mahammad Khadafi
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaFeren Jr
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
Stereokimia tep thp
Stereokimia tep thpStereokimia tep thp
Stereokimia tep thp
Muhammad Luthfan
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
syamsul huda
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropiTermodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
jayamartha
 
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Bonita Susimah
 
Laju korosi
Laju korosiLaju korosi
Laju korosi
Dwi Andriyanto
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Widya arsy
 
Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Golongan VIA Kimia (Sulfur)Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Vina Widya Putri
 
It ctt diagram
It ctt diagramIt ctt diagram
It ctt diagram
Mn Hidayat
 

What's hot (20)

Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramik
 
XRD
XRDXRD
XRD
 
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Susunan paduan
Susunan paduanSusunan paduan
Susunan paduan
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
 
Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
Stereokimia tep thp
Stereokimia tep thpStereokimia tep thp
Stereokimia tep thp
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropiTermodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
 
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
 
Laju korosi
Laju korosiLaju korosi
Laju korosi
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 
Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Golongan VIA Kimia (Sulfur)Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Golongan VIA Kimia (Sulfur)
 
It ctt diagram
It ctt diagramIt ctt diagram
It ctt diagram
 

Viewers also liked

Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
PTIK BB
 
Diagram fase-cair
Diagram fase-cairDiagram fase-cair
Diagram fase-cair
bollengk
 
Material Teknik
Material TeknikMaterial Teknik
Material Teknik
Arismon Saputra
 
brosur istana kana cikampek
brosur istana kana cikampekbrosur istana kana cikampek
brosur istana kana cikampek
Willy Daniel Hutabarat
 
Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02
Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02
Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02
Salman Ramzy
 
Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)
Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)
Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)
indra mawan
 
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
Trisna Firmansyah
 
Uji tarik
Uji tarikUji tarik
Uji tarik
alainbagus
 
Struktur atom dan ikatan antar atom
Struktur atom dan ikatan antar atomStruktur atom dan ikatan antar atom
Struktur atom dan ikatan antar atom
Anam Taktujjuh
 
Ppt presipitation hardening
Ppt presipitation hardeningPpt presipitation hardening
Ppt presipitation hardening
Vendi Supendi
 
187.construcción del ecoes y remodelación del área
187.construcción del ecoes y remodelación del área187.construcción del ecoes y remodelación del área
187.construcción del ecoes y remodelación del área
dec-admin
 
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp028sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
Agus Salim
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
fardhasyavril
 
Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)
Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)
Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)
Marlinda
 
perpindahan panas
perpindahan panasperpindahan panas
perpindahan panas
RSA1C314014
 
Laporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan Udara
Laporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan UdaraLaporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan Udara
Laporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan Udara
Anida Nurafifah
 
sifat-sifat-zat-murni
sifat-sifat-zat-murnisifat-sifat-zat-murni
sifat-sifat-zat-murni
iduykuy
 
Bangun ruang kubus
Bangun ruang kubusBangun ruang kubus
Bangun ruang kubus
Moch Hasanudin
 
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatifKelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
LisnaWati8
 
Pullet Ayam
Pullet AyamPullet Ayam
Pullet Ayam
Rizza Muh
 

Viewers also liked (20)

Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
 
Diagram fase-cair
Diagram fase-cairDiagram fase-cair
Diagram fase-cair
 
Material Teknik
Material TeknikMaterial Teknik
Material Teknik
 
brosur istana kana cikampek
brosur istana kana cikampekbrosur istana kana cikampek
brosur istana kana cikampek
 
Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02
Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02
Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02
 
Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)
Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)
Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)
 
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
 
Uji tarik
Uji tarikUji tarik
Uji tarik
 
Struktur atom dan ikatan antar atom
Struktur atom dan ikatan antar atomStruktur atom dan ikatan antar atom
Struktur atom dan ikatan antar atom
 
Ppt presipitation hardening
Ppt presipitation hardeningPpt presipitation hardening
Ppt presipitation hardening
 
187.construcción del ecoes y remodelación del área
187.construcción del ecoes y remodelación del área187.construcción del ecoes y remodelación del área
187.construcción del ecoes y remodelación del área
 
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp028sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)
Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)
Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)
 
perpindahan panas
perpindahan panasperpindahan panas
perpindahan panas
 
Laporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan Udara
Laporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan UdaraLaporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan Udara
Laporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan Udara
 
sifat-sifat-zat-murni
sifat-sifat-zat-murnisifat-sifat-zat-murni
sifat-sifat-zat-murni
 
Bangun ruang kubus
Bangun ruang kubusBangun ruang kubus
Bangun ruang kubus
 
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatifKelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
 
Pullet Ayam
Pullet AyamPullet Ayam
Pullet Ayam
 

Similar to Diagram fasa

FASE EQUILIBRIA, LOGAM DAN PADUAN yudi.pptx
FASE EQUILIBRIA, LOGAM DAN PADUAN yudi.pptxFASE EQUILIBRIA, LOGAM DAN PADUAN yudi.pptx
FASE EQUILIBRIA, LOGAM DAN PADUAN yudi.pptx
Antoniusyudikurniawa
 
Diagram tiga komponen
Diagram tiga komponen Diagram tiga komponen
Diagram tiga komponen
Dede Suhendra
 
termodinamika dasar: penentuan tingkat keadaan dan gas ideal
termodinamika dasar: penentuan tingkat keadaan dan gas idealtermodinamika dasar: penentuan tingkat keadaan dan gas ideal
termodinamika dasar: penentuan tingkat keadaan dan gas ideal
TriViccaWibisono
 
PERTEMUAN10 - PRINSIP_PENERAPAN_DIAGRAM_FASA.pptx
PERTEMUAN10 - PRINSIP_PENERAPAN_DIAGRAM_FASA.pptxPERTEMUAN10 - PRINSIP_PENERAPAN_DIAGRAM_FASA.pptx
PERTEMUAN10 - PRINSIP_PENERAPAN_DIAGRAM_FASA.pptx
DestianaPutri17
 
Kesetimbangan fase
Kesetimbangan faseKesetimbangan fase
Kesetimbangan fase
husnul khotimah
 
Termo1bab2
Termo1bab2Termo1bab2
Termo1bab2
ardhabariqf
 
MATERI DIAGRAM FASA (material teknik).ppt
MATERI DIAGRAM FASA (material teknik).pptMATERI DIAGRAM FASA (material teknik).ppt
MATERI DIAGRAM FASA (material teknik).ppt
ParyantoDwiSetyawan
 
Presentasi Aturan Fasa - kesetimbangan dan aturan fasa
Presentasi Aturan Fasa - kesetimbangan dan aturan fasaPresentasi Aturan Fasa - kesetimbangan dan aturan fasa
Presentasi Aturan Fasa - kesetimbangan dan aturan fasa
ekalasboi3
 
Bab ii disd
Bab ii disdBab ii disd
Bab ii disd
Anis Riswati
 
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensialBab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Pujiati Puu
 
Destilasi batch
Destilasi batchDestilasi batch
Destilasi batch
Iffa M.Nisa
 
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdfadoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
RiyanUge
 
Persamaan reaksi
Persamaan reaksiPersamaan reaksi
Persamaan reaksiedelchems
 
Sifat fluida
Sifat fluidaSifat fluida
Sifat fluida
Bambang Bakri
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaTillapia
 
EKSTRAKSI_CAIR_CAIR kompetensi keahlian operasi teknik kimia smk .ppt
EKSTRAKSI_CAIR_CAIR kompetensi keahlian operasi teknik kimia smk .pptEKSTRAKSI_CAIR_CAIR kompetensi keahlian operasi teknik kimia smk .ppt
EKSTRAKSI_CAIR_CAIR kompetensi keahlian operasi teknik kimia smk .ppt
ifana71
 
Kesetimbangan Fasa.pptx
Kesetimbangan Fasa.pptxKesetimbangan Fasa.pptx
Kesetimbangan Fasa.pptx
JANUARDWIYUWANA
 
Final project of process control
Final project of process controlFinal project of process control
Final project of process control
Fitra Dani
 

Similar to Diagram fasa (20)

FASE EQUILIBRIA, LOGAM DAN PADUAN yudi.pptx
FASE EQUILIBRIA, LOGAM DAN PADUAN yudi.pptxFASE EQUILIBRIA, LOGAM DAN PADUAN yudi.pptx
FASE EQUILIBRIA, LOGAM DAN PADUAN yudi.pptx
 
Diagram tiga komponen
Diagram tiga komponen Diagram tiga komponen
Diagram tiga komponen
 
termodinamika dasar: penentuan tingkat keadaan dan gas ideal
termodinamika dasar: penentuan tingkat keadaan dan gas idealtermodinamika dasar: penentuan tingkat keadaan dan gas ideal
termodinamika dasar: penentuan tingkat keadaan dan gas ideal
 
PERTEMUAN10 - PRINSIP_PENERAPAN_DIAGRAM_FASA.pptx
PERTEMUAN10 - PRINSIP_PENERAPAN_DIAGRAM_FASA.pptxPERTEMUAN10 - PRINSIP_PENERAPAN_DIAGRAM_FASA.pptx
PERTEMUAN10 - PRINSIP_PENERAPAN_DIAGRAM_FASA.pptx
 
Kesetimbangan fase
Kesetimbangan faseKesetimbangan fase
Kesetimbangan fase
 
Termo1bab2
Termo1bab2Termo1bab2
Termo1bab2
 
MATERI DIAGRAM FASA (material teknik).ppt
MATERI DIAGRAM FASA (material teknik).pptMATERI DIAGRAM FASA (material teknik).ppt
MATERI DIAGRAM FASA (material teknik).ppt
 
Presentasi Aturan Fasa - kesetimbangan dan aturan fasa
Presentasi Aturan Fasa - kesetimbangan dan aturan fasaPresentasi Aturan Fasa - kesetimbangan dan aturan fasa
Presentasi Aturan Fasa - kesetimbangan dan aturan fasa
 
Bab ii disd
Bab ii disdBab ii disd
Bab ii disd
 
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensialBab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
 
Destilasi batch
Destilasi batchDestilasi batch
Destilasi batch
 
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdfadoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
 
Kinetika kimia1
Kinetika kimia1Kinetika kimia1
Kinetika kimia1
 
Persamaan reaksi
Persamaan reaksiPersamaan reaksi
Persamaan reaksi
 
Sifat fluida
Sifat fluidaSifat fluida
Sifat fluida
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Farfis i
Farfis iFarfis i
Farfis i
 
EKSTRAKSI_CAIR_CAIR kompetensi keahlian operasi teknik kimia smk .ppt
EKSTRAKSI_CAIR_CAIR kompetensi keahlian operasi teknik kimia smk .pptEKSTRAKSI_CAIR_CAIR kompetensi keahlian operasi teknik kimia smk .ppt
EKSTRAKSI_CAIR_CAIR kompetensi keahlian operasi teknik kimia smk .ppt
 
Kesetimbangan Fasa.pptx
Kesetimbangan Fasa.pptxKesetimbangan Fasa.pptx
Kesetimbangan Fasa.pptx
 
Final project of process control
Final project of process controlFinal project of process control
Final project of process control
 

Recently uploaded

STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasarSTRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
rioeradeka
 
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptxIlmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
RamonaChasdiana
 
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.pptPertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
MardhatilaFitriSopal
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
YoseSuprapman3
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
jhanchoek885
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
classroomastitiani
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
IsmiAis2
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdfPREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
FORTRESS
 
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
unikbetslotbankmaybank
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
Redis Manik
 

Recently uploaded (10)

STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasarSTRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
 
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptxIlmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
 
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.pptPertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdfPREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
 
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
 

Diagram fasa

  • 2. Kemurnian Sifat Paduan Struktur LOGAM Latar Belakang Umumnyalogam tidak berdiri sendiri (tidak dalam keadaan murni) Pemaduan logam membuat struktur dalam keadaan setimbang pada temperatur dan tekanan tertentu Logam lebih banyak dalam keadaan dipadu (logam paduan) Pemaduan logam akan memperbaiki sifat logam, al: kekuakatan, keuletan, kekerasan, ketahanan korosi, ketahanan lelah, dll. DIAGRAM FASA
  • 3. Aluminum- Copper Alloy DIAGRAM FASA DALAM SISTEM LOGAM DIAGRAM FASA (Phase Diagram) FASA (Phase) Diagram fasa adalah suatu grafik yang merupakan representasi tentang fasa-fasa yang ada dalam suatu material pada variasi temperatur, tekanan dan komposisi. Pada umumnya diagram fasa dibangun pada keadaan kesetimbangan (kondisinya adalah pendinginan yang sangat lambat). Diagram ini dipakai untuk mengetahui dan memprediksi banyak aspek terhadap sifatmaterial. Dalam istilah mikrostrukturnya adalah suatu daerah (region) yang berbeda struktur atau komposisinya dari daerah lain atau bagian homogen dari suatu sistem yang memiliki sifat fisik dan kimia yangseragam.
  • 4. Pembentukan Diagram Fasa Memvariasikankomposisi kedua unsur (0 − 100%) Dipanaskan hingga mencair Didinginkan denganlambat Kurva Pendinginan Perubahan komposisi akan merubah pola dari kurva pendinginan. •Titik A, L1, L2, L3 dan C ⤳ awal terjadinya pembekuan, dan •Titik B, S1, S2, S3 dan D ⤳ akhir pembekuan.
  • 5. 1) Menunjukkan fasa yang ada pada komposisi dan temperature yang berbeda dalam kondisi pendinginan lambat. 2) Menunjukkan kesetimbangan pemadatan dari suatu elemen (atau campuran/compound) dalam unsur lain. 3) Menunjukkan temperatur dari suatu paduan yang didinginkan dalam kondisi kesetimbangan mulai membeku dan menginformasikan interval suhu saat pembekuan terjadi. 4) Menunjukkan suhu dari suatu fasa yang berbeda mulai mencair. Informasi Yang Diperoleh Dari Diagram Fasa DIAGRAM FASA
  • 6. Garis Pada Diagram Fasa Garis Liquidus Menunjukkan temperatur terendah dimana logam dalam keadaan cair atau temperatur dimana awal terjadinya pembekuan dari kondisi cair akibat proses pendinginan. Garis Solidus Menunjukkan temperatur tertinggi suatu logam dalam keadaan padat atau temperatur terendah dimana masih terdapat fasa cair. Solubility Limit Solubility Limit Menunjukkan konsentrasi maksimum pada sebuah fasa larutan, yang menyatakanbatas kelarutan maksimum unsur terlarut didalam pelarutnya atau dapat juga disebut maximum solubilitylimit.
  • 7. 1.Larut sempurna dalam keadaan cair dan padat. 2.Larut sempurna dalam keadaan cair, tidak larut dalam keadaan padat (reaksi eutektik). 3.Larut sempurna dalam keadaan cair, larut sebagian dalam keadaan padat (reaksi eutektik). 4.Larut sempurna dalam keadaan cair, larut sebagian dalam keadaan padat (reaksi peritektik). 5.Larut sempurna dalam keadaan cair, tidak larut dalam keadaan padat dan membentuk senyawa. 6.Larut sebagian dalam keadaan cair (reaksi monotektik). 7.Tidak larut dalam keadaan cair maupun padat. DIAGRAM FASA Klasifikasi Diagram Fasa
  • 8. SISTEM DIAGRAM FASA DIAGRAM FASA Diagram Fasa Unary Diagram Fasa Binary Adalah diagram fasa yang terdiri dari satu komponen, contoh pada air dan logam murni. Adalah diagram fasa yang terdiri atas 3 unsur logam murni A, B, C. Contoh pada logam paduan (baja stainless steel Fe-Cr-Ni) Adalah diagram fasa yang terdiri atas 2 unsur logam murni yang mana membentuk dua komponen sistem. Contoh: Tembaga murni => sistem satu komponen Tembaga dan nikel => sistem dua komponen Diagram Fasa Ternary
  • 9. DIAGRAM FASA DARI UNSUR MURNI • adalah permukaan air. Air bila didinginkan dalam suatu kesetimbangan, fasa padat (ice) dan cair dan berada bersama-sama dengan batas fasanya adalah permukaan dari es. Saat dipanaskan, cairan menguap, saat mendidih uap air dan cairan bersama dalam kondisi kesetimbangan dengan batas fasanya adalah permukaan air.
  • 10. Hukum Fasa Gibbs (Gibbs Phase Rule) J.W. Gibbs (1839-1903) menurunkan suatu persamaan yang mampu menghitung jumlah fasa yang ada dalam kesetimbangan pada suatu sistem yang ditentukan/dipilih. P + F = C + 2 Dengan : P : Jumlah fasa yang ada pada sistem terpilih F: Derajat kebebasan, jumlah variable (tekanan,suhu,komposisi) yang dapat diubah bebas tanpa mengubah jumlah fasa dalam kesetimbangan. C: Jumlah komponen dalam sistem (suatu elemen, campuran atau larutan/cairan)
  • 11. Invariant Point Untuk air pada gambar disamping,pada titik triple jumlah fasa (P) = 3. Jumlah komponen (C ) = 1 P + F = C + 2 3 + F = 1 + F = 0 (derajat kebebasan nol) Karena tidak ada variable (suhu maupun tekanan) yang dapat diubah dan 3 fasa tetap ada di titik itu, maka titik triple ini disebut invariant point (titik tetap/tak berubah=invariant) Univariant Point Pada garis batas cair dan padat P=2, C=1 maka P + F = C+2 2 + F = 1 + 2 F = 1 (derajat kebebasan satu) Artinya satu variabel (suhu atau tekanan) yang dapat diubah tetapi jumlah phasenya tetap dua. Bivariant Point Bila ada titik dimana saja yang ada dalam satu fasa, maka: P = 1, C = 1 P + F = C + 2 1 + F = 1 + 2 F = 2 (dua derajat kebebasan) Artinya dua variable suhu dan tekanan dapat bervariasi/diubah-ubah secara bebas dan sistem tetap berada dalam satu fasa.
  • 12. Pengaruh Temperatur (T) & Komposisi (Co) Temperatur (T) Perubahan T dapat merubah jumlah fasa : komponen A ke B Perubahan Co dapat merubah jumlah fasa : komponen B ke DKomposisi (Co) Sistem Cu-Ni
  • 13. Aturan Penentuan Jumlah & Tipe Fasa (The Lever Arm Rules/Aturan Kaidah Lengan) 1) Aturan 1 : Jika diketahui T & C maka akan diketahui jumlah dan jenis fasa Contoh : Diagram Fasa Cu-Ni T (℃) Cu %wt Ni A (1100, 60): B (1250, 35): 1 Fasa: α 2 Fasa: L + α
  • 14. 2) Aturan 2 : Jika diketahui T & C maka akan diketahui komposisi dari fasa Contoh : Diagram Fasa Cu-Ni Pada C0 = 35 %wt Ni Pada TA: 1320 ℃ Pada TB: 1250 ℃ • Hanya padat/ solid ( ) • C = C0 = 35 %wt Ni Pada TD: 1190 ℃ • Hanya cair/ liquid (L) • CL = C0 = 35 %wt Ni •Keduanya dan L •CL = CLiquidus = 32 wt%Ni •C = CSolidus = 43 wt%Ni
  • 15. 3) Aturan 3 : Jika diketahui T & C maka akan diketahui jum lah setiap fasa (=%wt) Contoh : Diagram Fasa Cu-Ni Pada C0 = 35 %wt Ni Pada TA: Pada TB: Pada TD: • Hanya cair/ liquid (L) • WL = 100 %wt ; W = 0 • Hanya padat/ solid () • WL = 0 ; W = 100 %wt • Keduanya  dan L
  • 16. The Lever Arm Rules/Aturan Kaidah Lengan • Untuk menghitung persentase fasa-fasa yang ada pada komposisi tertentu, digunakan metoda kaidah lengan. • x adalah komposisi paduan yang akan dihitung persentase fasa- fasanya pada temperatur T, maka tarik garis yang memotong batas kelarutannya (garis L- S). • Jika x = wo ; L = wl dan S = ws maka % fasa cair dan padat :