Berikut ini adalah LK best practice yang saya susun sebagai salah satu bentuk kegiatan dalam PPG Dalam Jabatan Kategori II Tahun 2022 di Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Adapun best practice ini disusun berdasarkan praktik pengalaman lapangan (PPL) dari aksi 1 hingga 4 yang telah saya laksanakan sebelumnya. Semoga dapat menjadi referensi bagi rekan-rekan semuanya. Mohon dimaafkan jika masih terdapat kekurangan. Terimakasih
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdf
1. PPG DALAM JABATAN KATEGORI II TAHUN 2022
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
Nama : Bagas Eko Wibowo
No. UKG : 201900529486
Unit Kerja : SD Negeri 1 Kepanjen, Kecamatan Delanggu
Kelas : PGSD4
Kelompok : 1 (Satu)
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran
Lokasi SD Negeri 1 Kepanjen, Kecamatan Delanggu
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik.
Penulis Bagas Eko Wibowo, S.Pd.
Tanggal 07 Desember 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab
anda dalam praktik ini.
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini
antara lain:
1. Peserta didik cenderung terlihat bosan dan
kurang aktif dalam pembelajaran karena
pembelajaran masih menggunakan model
konvensional dengan metode ceramah
2. Peserta didik kesulitan memahami materi
pembelajaran karena masih disajikan dalam
bentuk teks.
3. Peserta didik kesulitan dalam mengerjakan soal-
soal yang berkaitan dengan materi makna dan
amanat pantun serta gangguan pada organ
peredaran darah manusia
Berdasarkan ketiga poin permasalahan diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa rendahnya minat dan hasil
belajar peserta didik disebabkan oleh pembelajaran
dikelas yang masih konvensional serta belum
optimalnya pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran sehingga dampaknya peserta didik
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal
yang diberikan oleh guru.
Beberapa alasan yang menjadikan saya berasumsi
bahwa praktik ini layak dibagikan karena
permasalahan ini bersifat umum dan memungkinkan
banyak guru lain yang mengalami permasalahan
serupa, sehingga saya berharap praktik ini dapat
menjadi referensi dan inspirasi bagi guru lain dalam
upaya penyelesaian permasalahan yang dihadapi.
2. Sebagai seorang guru masa kini, saya berperan untuk
dapat menciptakan pembelajaran yang inovatif, efektif
dan efisien serta menyenangkan bagi peserta didik
agar mendapatkan manfaat dari proses pembelajaran
yang dilaksanakan.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja
yang terlibat,
Berdasarkan hasil kajian literatur serta wawancara
yang dilakukan dengan rekan sejawat dan pengawas,
beberapa faktor yang dapat menjadi tantangan untuk
mencapai tujuan tersebut antara lain:
1. Peserta didik dan guru belum terbiasa mengikuti
pembelajaran dengan model dan metode
pembelajaran yang inovatif.
2. Keterbatasan kemampuan guru dalam
mengembangkan media pembelajaran berbasis
ICT.
3. Keterbatasan sarana dan prasarana untuk
melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi.
4. Koneksi internet yang kurang stabil
menyebabkan komunikasi dua arah menjadi
kurang lancar.
5. Orang tua masih belum memberikan motivasi
yang optimal bagi peserta didik.
Penggunaan model dan metode pembelajaran inovatif
serta pemilihan media pembelajaran berbasis ICT
yang sesuai dengan materi ajar diharapkan mampu
mengatasi tantangan tersebut sehingga minat dan
hasil belajar peserta didik dapat meningkat.
Demi tercapainya tujuan tersebut, diperlukan sinergi
antara kepala sekolah, guru, rekan sejawat dan orang
tua peserta didik. Pihak-pihak tersebut harus mampu
menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk
menghadapi tantangan
tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang
diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah dan strategi yang harus dilakukan
oleh guru untuk menghadapi tantangan diatas
anatara lain:
1. Menyusun perangkat pembelajaran dengan
model dan metode yang inovatif serta memilih
pendekatan yang tepat disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan materi
pembelajaran. Adapun dalam praktik ini akan
diterapkan model pembelajaran berbasis masalah
(PBM) menggunakan metode ceramah, diskusi,
bernyanyi dan tanya jawab dengan
memanfaatkan pendekatan saintifik – TPACK.
2. Membuat media pembelajaran berbasis ICT yang
sesuai dengan materi pembelajaran. Adapun
dalam praktik ini, media pembelajaran yang
digunakan adalah video.
3. 3. Menyusun bahan ajar dan LKPD berbasis ICT.
Adapun dalam praktik ini, bahan ajar dan LKPD
yang disiapkan telah dikemas secara digital
memanfaatkan aplikasi canva untuk mendesain.
Selain itu, penggunaan LKPD dilakukan secara
online melalui liveworksheet.
4. Membuat dan mengenalkan QR code kepada
peserta didik.
5. Menyiapkan evaluasi pembelajaran dalam bentuk
online menggunakan google form. Penggunaan
google form bertujuan agar peserta didik lebih
termotivasi dalam mengerjakan soal-soal yang
disajikan.
6. Menyiapkan dan mencari jaringan internet yang
stabil agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan
lancar.
7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
perangkat yang telah disiapkan.
8. Melaksanakan refleksi dan evaluasi yang akan
digunakan untuk perbaikan kegiatan
selanjutnya.
Adapun langkah-langkah dan strategi yang dilakukan
telah disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
dan materi pembelajaran sehingga telah ditentukan
yang dirasa paling efektif dan efisien. Proses ini
melibatkan kepala sekolah, guru, rekan sejawat dan
orang tua yang bersinergi dan saling berkoordinasi.
Peserta didik sebagai objek juga harus terlibat dan
disiapkan dengan baik.
Selain itu, sumber daya atau materi yang diperlukan
untuk melaksanakan langkah-langkah dan strategi
diatas antara lain:
1. Pengetahuan dan kemampuan guru dalam
menyusun perangkat pembelajaran inovatif.
2. Kemampuan guru dalam membuat media dan
evaluasi pembelajaran berbasis ICT.
3. Kemampuan guru mengembangkan bahan ajar
digital dan LKPD online.
4. Kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi.
5. Kemampuan dan pemahaman guru terhadap
karakteristik peserta didik dan materi
pembelajaran.
6. Kemampuan guru dalam berkoordinasi dengan
kepala sekolah, rekan sejawat dan orang tua
peserta didik.
7. Potensi peserta didik yang harus selalu didukung
dan dikembangkan.
8. Gaget atau gawai yang digunakan sebagai sarana
pembelajaran serta jaringan internet yang stabil.
4. Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor
keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
Dampak dari langkah-langkah dan strategi yang telah
dilakukan antara lain:
1. Pembelajaran telah terkonsep dengan baik
sehingga alurnya sudah sesuai dengan rencana.
2. Penggunaan model pembelajaran berbasis
masalah (PBM) dapat menstimulus kemampuan
berpikir kritis dari peserta didik dan
meningkatkan minat, keaktifan dan keterampilan
berdiskusi.
3. Penggunaan video sebagai media pembelajaran
mampu meningkatkan fokus dan minat belajar
peserta didik, terlihat dari antusias menyimak
video pembelajaran yang disajikan guru.
4. Bahan ajar digital juga mempermudah peserta
didik untuk mengakses materi pembelajaran.
5. Penggunaan LKPD online mampu meningkatkan
daya tarik serta keaktifan peserta didik dalam
kegiatan diskusi.
6. Soal evaluasi yang dikemas dalam bentuk google
form mampu menambah motivasi peserta didik
dalam mengerjakan soal.
7. Berdasarkan pengamatan proses pembelajaran
dan hasil evaluasi, secara keseluruhan terjadi
peningkatan minat belajar dan hasil belajar
peserta didik.
Berdasarkan dampak tersebut langkah-langkah dan
strategi yang dilakukan dapat dikatakan efektif untuk
menjadi solusi dari permasalahan rendahnya minat
dan hasil belajar peserta didik. Terbukti dari respon
positif yang diberikan oleh peserta didik setelah
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Peserta didik
merasa senang dan lebih termotivasi untuk belajar
karena pembelajaran dikemas lebih menarik
menyesuaikan dengan dunia peserta didik. Respon
positif juga diberikan oleh kepala sekolah karena guru
telah mau berusaha menciptakan perubahan yaitu
menerapkan pembelajaran yang inovatif. Selain itu,
orang tua peserta didik juga merasa puas karena guru
mampu mengarahkan peserta didik untuk
menggunakan gawai/gadget untuk kegiatan yang
positif.
Adapun faktor yang menjadi kunci keberhasilan dari
langkah-langkah dan strategi yang telah dilakukan
adalah koordinasi yang baik antara pihak yang
terlibat serta kemampuan guru dalam membuat dan
menggunakan media pembelajaran.
Setelah mendapatkan hasil yang diharapkan, maka
pembelajaran menggunakan model berbasis masalah
(PBM) serta media pembelajaran berbasis ICT berupa
video perlu untuk diteruskan secara berkelanjutan
5. agar minat dan hasil belajar peserta didik dapat
dicapai secara maksimal.
Berdasarkan hasil dari proses tersebut, dapat
diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran yang
berkualitas tercipta dari adanya koordinasi yang baik
antara pihak sekolah, guru dan orang tua. Selain itu,
guru harus selalu belajar dan mengembangkan diri
agar dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif,
inovatif dan efektif.