Dokumen ini membahas tentang penyusutan arsip, yaitu proses memindahkan dan memusnahkan arsip sesuai ketentuan. Tujuannya adalah mengendalikan arus arsip secara teratur serta menyelamatkan arsip berharga secara proporsional. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan penyusutan arsip mulai dari pemindahan, penyimpanan sementara hingga pemusnahan secara fisik.
3.10. mengevaluasi arsip dalam rangka menentukan retensi arsipWawanGusniawan1
Dokumen tersebut membahas tentang dasar hukum kearsipan di Indonesia serta konsep, siklus hidup, penyusutan, dan pemusnahan arsip. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur penyusutan arsip melalui tahapan pendataan, pengelompokkan, penilaian, dan penyerahan arsip ke lembaga kearsipan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusutan arsip, termasuk teknik-tekniknya seperti pemindahan, pemusnahan, dan penyerahan arsip. Teknik-teknik tersebut dilakukan berdasarkan Jadwal Retensi Arsip untuk menjamin tersedianya informasi bernilai dan efisiensi pengelolaan arsip. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan dan metode pelaksanaan pembenahan arsip.
Dokumen ini membahas tentang penyusutan arsip, yaitu proses memindahkan dan memusnahkan arsip sesuai ketentuan. Tujuannya adalah mengendalikan arus arsip secara teratur serta menyelamatkan arsip berharga secara proporsional. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan penyusutan arsip mulai dari pemindahan, penyimpanan sementara hingga pemusnahan secara fisik.
3.10. mengevaluasi arsip dalam rangka menentukan retensi arsipWawanGusniawan1
Dokumen tersebut membahas tentang dasar hukum kearsipan di Indonesia serta konsep, siklus hidup, penyusutan, dan pemusnahan arsip. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur penyusutan arsip melalui tahapan pendataan, pengelompokkan, penilaian, dan penyerahan arsip ke lembaga kearsipan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusutan arsip, termasuk teknik-tekniknya seperti pemindahan, pemusnahan, dan penyerahan arsip. Teknik-teknik tersebut dilakukan berdasarkan Jadwal Retensi Arsip untuk menjamin tersedianya informasi bernilai dan efisiensi pengelolaan arsip. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan dan metode pelaksanaan pembenahan arsip.
Berikut sistem informasi kearsipan Kementerian Perindustrian dan kegunaannya:
1. Sistem Informasi Manajemen Arsip (SIMA): untuk mencatat dan mengelola data arsip secara elektronik mulai dari penciptaan, pengelolaan, hingga penyusutan arsip.
2. Sistem Informasi Layanan Kearsipan (SILK): untuk memberikan layanan kearsipan secara online kepada masyarakat seperti konsultasi, pencarian informasi, dan lainnya.
Sistem tanggal merupakan sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang disusun berdasarkan tahun, bulan, dan tanggal arsip dibuat. Sistem ini tidak memerlukan daftar klasifikasi karena hanya terdiri dari 3 bagian yaitu tahun, bulan, dan tanggal. Langkah-langkah penyimpanan arsip meliputi memeriksa, mengindeks, mengkode, menyortir, dan menempatkan dokumen.
Biodata berisi informasi pribadi seseorang bernama Febi Amanda yang lahir tahun 1985 di Solok. Ia bekerja di Badan Standardisasi Nasional 2009-2020 dan saat ini di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok dengan jabatan Arsiparis Ahli Pertama. Dokumen ini memberikan panduan mengenai audit kearsipan internal yang dilakukan untuk menilai penyelenggaraan kearsipan di pemerintahan daerah.
Registrasi dan inventarisasi koleksi (3)Yosep Yosep
Dokumen tersebut membahas tentang registrasi dan inventarisasi koleksi museum berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Ia menjelaskan proses pencatatan, dokumentasi, klasifikasi, dan pengelolaan koleksi museum secara terperinci untuk memastikan pelestarian benda-benda bersejarah.
Dokumen tersebut membahas penyelenggaraan kearsipan di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Terdapat penjelasan mengenai organisasi kearsipan, pengelolaan arsip, sumber daya kearsipan, dan tantangan penyelenggaraan kearsipan di masa depan seperti pengelolaan arsip digital dan pemanfaatan teknologi baru seperti blockchain.
Dokumen tersebut membahas tentang materi kuliah pembukuan bendahara, yang mencakup: (1) pendahuluan tentang dasar hukum, definisi, tugas dan manfaat pembukuan bendahara, (2) pokok pengaturan seperti hubungan bendahara dengan pengguna anggaran dan bendahara umum negara, penatausahaan kas, dan pembukuan, (3) pembukuan bendahara penerimaan dan pengeluaran.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kualitas hasil kerja kegiatan tugas jabatan Direktorat Pengembangan Profesi dan Kelembagaan LKPP tahun 2022. Dokumen ini menjelaskan tugas-tugas pengelola pengadaan barang dan jasa pemerintah berdasarkan jenjang jabatannya serta pedoman penilaian kinerja.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pengertian arsip dan kearsipan serta jenis-jenis arsip berdasarkan berbagai kriteria seperti fungsi, pemilik, bentuk fisik, dan masalah."
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang transaksi yang terjadi pada perusahaan selama bulan Mei 2003 berdasarkan data awal pada tanggal 1 Mei 2003. Transaksi-transaksi tersebut meliputi penjualan barang, penerimaan piutang, pembayaran utang dan beban, pembelian barang, penarikan uang oleh pemilik, dan penggunaan perlengkapan toko.
Berikut sistem informasi kearsipan Kementerian Perindustrian dan kegunaannya:
1. Sistem Informasi Manajemen Arsip (SIMA): untuk mencatat dan mengelola data arsip secara elektronik mulai dari penciptaan, pengelolaan, hingga penyusutan arsip.
2. Sistem Informasi Layanan Kearsipan (SILK): untuk memberikan layanan kearsipan secara online kepada masyarakat seperti konsultasi, pencarian informasi, dan lainnya.
Sistem tanggal merupakan sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang disusun berdasarkan tahun, bulan, dan tanggal arsip dibuat. Sistem ini tidak memerlukan daftar klasifikasi karena hanya terdiri dari 3 bagian yaitu tahun, bulan, dan tanggal. Langkah-langkah penyimpanan arsip meliputi memeriksa, mengindeks, mengkode, menyortir, dan menempatkan dokumen.
Biodata berisi informasi pribadi seseorang bernama Febi Amanda yang lahir tahun 1985 di Solok. Ia bekerja di Badan Standardisasi Nasional 2009-2020 dan saat ini di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok dengan jabatan Arsiparis Ahli Pertama. Dokumen ini memberikan panduan mengenai audit kearsipan internal yang dilakukan untuk menilai penyelenggaraan kearsipan di pemerintahan daerah.
Registrasi dan inventarisasi koleksi (3)Yosep Yosep
Dokumen tersebut membahas tentang registrasi dan inventarisasi koleksi museum berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Ia menjelaskan proses pencatatan, dokumentasi, klasifikasi, dan pengelolaan koleksi museum secara terperinci untuk memastikan pelestarian benda-benda bersejarah.
Dokumen tersebut membahas penyelenggaraan kearsipan di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Terdapat penjelasan mengenai organisasi kearsipan, pengelolaan arsip, sumber daya kearsipan, dan tantangan penyelenggaraan kearsipan di masa depan seperti pengelolaan arsip digital dan pemanfaatan teknologi baru seperti blockchain.
Dokumen tersebut membahas tentang materi kuliah pembukuan bendahara, yang mencakup: (1) pendahuluan tentang dasar hukum, definisi, tugas dan manfaat pembukuan bendahara, (2) pokok pengaturan seperti hubungan bendahara dengan pengguna anggaran dan bendahara umum negara, penatausahaan kas, dan pembukuan, (3) pembukuan bendahara penerimaan dan pengeluaran.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kualitas hasil kerja kegiatan tugas jabatan Direktorat Pengembangan Profesi dan Kelembagaan LKPP tahun 2022. Dokumen ini menjelaskan tugas-tugas pengelola pengadaan barang dan jasa pemerintah berdasarkan jenjang jabatannya serta pedoman penilaian kinerja.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pengertian arsip dan kearsipan serta jenis-jenis arsip berdasarkan berbagai kriteria seperti fungsi, pemilik, bentuk fisik, dan masalah."
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang transaksi yang terjadi pada perusahaan selama bulan Mei 2003 berdasarkan data awal pada tanggal 1 Mei 2003. Transaksi-transaksi tersebut meliputi penjualan barang, penerimaan piutang, pembayaran utang dan beban, pembelian barang, penarikan uang oleh pemilik, dan penggunaan perlengkapan toko.
Dokumen tersebut merangkum tentang penyelamatan arsip Kabinet Periode 2014-2019 di Kementerian Kesehatan. Mencakup pengertian arsip, daur hidup arsip, manfaat arsip yang tertib, serta tahapan-tahapan penyelamatan arsip COVID-19 seperti persiapan, pendataan, penataan, verifikasi, dan penyerahan arsip.
M2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsipPPGhybrid3
Modul ini membahas tentang pengelolaan arsip, termasuk pemeliharaan dan perawatan arsip untuk menjaga kelestarian informasi. Pengelolaan arsip mencakup penciptaan, penyortiran, pemeliharaan, dan penyusutan arsip. Pemeliharaan arsip bertujuan melindungi arsip dari kerusakan dengan memperhatikan faktor-faktor perusak seperti cahaya, suhu, kelembapan, debu, dan zat kimia."
1) Dokumen ini membahas tentang pembangunan Sistem Informasi Kearsipan Nasional oleh Arsip Nasional Republik Indonesia untuk menjamin ketersediaan arsip yang autentik, utuh, dan terpercaya dalam rangka pelayanan informasi publik.
2) Sistem Informasi Kearsipan Nasional akan membentuk Jaringan Informasi Kearsipan Nasional yang terdiri atas pusat jaringan dan simpul-simpul jaringan untuk meningkatkan akses informasi kearsipan bagi masyarakat.
Modul ini membahas tentang konsep arsip dan kearsipan, termasuk definisi arsip menurut para ahli, karakteristik arsip, dan definisi kearsipan sebagai proses pengaturan arsip mulai dari penerimaan, pencatatan, penyimpanan, hingga penemuan kembali arsip.
Dokumen tersebut membahas tentang terminologi kearsipan. Beberapa istilah penting yang dijelaskan antara lain jenis-jenis arsip seperti arsip dinamis, aktif, inaktif, statis, serta tahapan siklus hidup arsip mulai dari penciptaan, penggunaan, pemeliharaan hingga penyusutan. Dijelaskan pula tentang organisasi kearsipan dan peran seorang arsiparis dalam mengelola arsip.
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pengelolaan arsip statis yang meliputi akuisisi, pengolahan, preservasi, dan akses arsip statis. Pengolahan arsip statis dilakukan untuk membuat sarana bantu penemuan kembali arsip melalui deskripsi dan penataan fisik arsip sesuai prinsip asal usul dan aturan asli.
Similar to Program Arsip Vital Balai Besar KEBTKE.pdf (20)
2. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009, Pasal 56
1) Lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, serta BUMN
dan/atau BUMD wajib membuat program arsip vital.
2) Program arsip vital sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui
kegiatan:
a. identifikasi;
b. pelindungan dan pengamanan; dan
c. penyelamatan dan pemulihan.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012, Pasal 50
1) Pemeliharaan arsip vital dilaksanakan berdasarkan program arsip vital
2) Program arsip vital sebagaimana dimaksud pada ayat meliputi:
a. identifikasi;
b. pelindungan dan pengamanan; dan
c. penyelamatan dan pemulihan.
3) Pemeliharaan arsip vital sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2) menjadi
tanggung jawab pimpinan unit pengolah.
3. DASAR HUKUM
3. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Nomor 06 Tahun
2005 tentang Pedoman Perlindungan, Pengamanan dan Penyelamatan
Dokumen/Arsip Vital Negara
4. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Nomor 9 Tahun
2012 tentang Pedoman Pengelolaan Aset Negara/Daerah
5. Peraturan Menteri ESDM Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan
Kearsipan di Lingkungan Kementerian ESDM
4. 25%
30%
10%
35%
Arsip Aktif Arsip Inaktif Arsip Simpan Permanen Arsip Tidak Bernilaiguna/Dimusnahkan
Arsip Statis
Arsip Vital/Penting
2-3%
7-8 %
PROSENTASE ARSIP MENURUT BETTY R. RICKS
5. URGENSI PROGRAM ARSIP VITAL
NO
JENIS
BENCANA
URAIAN DAMPAK BIDANG KEARSIPAN
1. Gempa Bumi Alor NTT (2004) Arsip rusak
2. Banjir DKI Jakarta (2001) Arsip rusak atau musnah tergenang air
3. Tsunami Aceh (2005) Arsip musnah termasuk sertifikat tanah
4. Bendungan
Jebol
Situ Gintung (2009) Arsip salah satu lembaga pendidikan tinggi rusak
5. Kebakaran Kantor Gurbenur
Papua (2000)
Ratusan komputer dan dokumen keuangan
terbakar
6. Kebakaran Gedung BPKP (2000) Menghanguskan sebagian dokumen yang
tersimpan pada ruang penyimpanan arsip di lantai
IV yang merupakan ruang arsip Deputi VII bidang
khusus termasuk arsip tentang BLBI
7. Kebakaran Gedung BAKUN Dokumen pengelolaan asset terbakar
6. URGENSI PROGRAM ARSIP VITAL
NO
JENIS
BENCANA
URAIAN DAMPAK BIDANG KEARSIPAN
8. Kebakaran Komisi Perlindungan
Anak (2008)
Memusnahkan 3.260 data dan dokumen antara
lain kasus pembunuhan dan kekerasan terhadap
anak, penyimpangan seks, perdagangan anak,
penjualan bayi, gizi buruk dan kasus susu formula
yang terkontaminasi
9. Kebakaran BPN Kabupaten
Cianjur (2009)
Memusnahkan dokumen pertahanan berupa
158.000 buku tanah, dokumen pengajuan
sertifikat, dan balik nama sertifikat
10. Sabotase Kejaksaan Agung
(2000)
Penemuan bom pada ruangan Jaksa Agung Muda
Bidang Tindak Pidana Khusus yang menyimpan
arsip tentang KKN
11. Kerusuhan LP Cipinang (2007) Memusnahkan arsip-arsip tentang narapidana yang
menyangkut masa hukuman, rivisi dan masa
pembebasan
12. Penghilangan
Dokumen
Kejaksaan Agung
(2008)
Dokumen kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia
kasus Semanggi I dan II
13. Penghilangan
Dokumen
Kantor Walikota
Medan (2008)
Dibakarnya dokumen dugaan korupsi Walikota
Medan tentang pembelian mobil pemadam
kebakaran
7. SANKSI ADMINISTRASI
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Pasal 79
Kewajiban
Program
Arsip
Vital
• Teguran Tertulis
• 6 bulan tidak tindak lanjut, penurunan
pangkat setingkat lebih rendah paling lama
1 tahun
• 6 bulan selanjutnya tidak tindak lanjut,
pembebasan jabatan
8. ARSIP VITAL
Arsip Vital adalah informasi terekam yang sangat penting dan melekat pada keberadaan dan
kegiatan organisasi yang mengandung informasi mengenai status hukum, hak dan kewajiban
serta asset instansi.
Prasyarat bagi
keberadaan
KESDM, tidak
dapat digantikan
(aspek
administrasi
maupun legalitas)
Dibutuhkan untuk
menjamin
kelangsungan
operasional
kegiatan KESDM
Bukti kepemilikan
kekayaan (asset)
KESDM
Berkaitan dengan
kebijakan strategis
KESDM
9. PROGRAM ARSIP VITAL
Pimpinan Unit Pengolah
Pencipta Arsip Vital wajib
menyediakan sarana
penyimpanan arsip vital yang
memadai sesuai standar
Penanggung jawab
program arsip vital adalah
Pimpinan Unit Pengolah
yang memiliki arsip vital
Pemeliharaan arsip vital
menjadi satu kesatuan
dengan pengelolaan arsip
aktif
Dalam hal perlindungan dan
pengamanan, pemulihan arsip
vital dilaksanakan oleh Unit
Pengolah yang memiliki arsip
vital berkerjasama dengan
Unit Kearsipan
Program arsip vital
dilaksanakan dalam satu
kesatuan pencegahan dan
penanggulangan bencana
Pimpinan Unit Pengolah
pencipta arsip vital wajib
membuat Daftar Arsip Vital
untuk diserahkan kepada Unit
Kearsipan
10. PENGELOLAAN ARSIP VITAL
IDENTIFIKASI ARSIP VITAL
Analisis
Organisasi
Pengolahan Hasil
Pendataan
Analisis
Hukum
Analisis
Resiko
Penentuan
Arsip Vital
Penyusunan
Identifikasi
Arsip Vital
PENATAAN ARSIP VITAL
Pemeriksaan
Penentuan
Indeks
Berkas
Pelabelan
Penempatan
Arsip
Penyusunan
Daftar Arsip
Vital
11. IDENTIFIKASI ARSIP VITAL
1 Memahami struktur, tugas pokok dan fungsi organisasi
2 Mengidentifikasi fungsi substansi dan fungsi fasilitatif
3 Mengidentifikasi unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi yang
menciptakan arsip sesuai dengan kreiteria arsip vital
4 Mengidentifikasi substansi informasi arsip yang tercipta pada unit-unit kerja
potensial sebagai Pencipta Arsip Vital
Analisis Organisasi, melalui pendekatan analisis fungsi dan analisis substansi
informasi :
12. IDENTIFIKASI ARSIP VITAL
Pendataan, teknik pengumpulan data tentang arsip vital :
Pendataan dilakukan
setelah analisis organisasi
Dilakukan untuk mengetahui
secara pasti jenis arsip vital
pada unit kerja yang potensial
Pendataan menggunakan
formulir pendataan arsip
vital
14. IDENTIFIKASI ARSIP VITAL
PENGOLAHAN
HASIL
PENDATAAN
ANALISIS
HUKUM
Arsip yang secara legal mengandung hak dan
kewajiban atas kepemilikan asset fisik
Arsip yang apabila hilang dapat menimbulkan
tuntutan hukum terhadap individu atau KESDM
Arsip yang mengandung hak-hak hukum individu atau
organisasi seandainya hilang duplikatnya harus dikeluarkan
dengan pernyataan dibawah sumpah
ANALISIS
RESIKO
Jika arsip hilang/musnah berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk merekonstruksi informasi dan berapa
biaya yang dibutuhkan oleh KESDM
Berapa lama waktu tidak produktif dengan tidak adanya
arsip yang bersangkutan dan berapa biaya yang harus
dikeluarkan oleh KESDM
Berapa banyak kesempatan untuk memperoleh keuntungan
yang hilang dengan tidak ditemukannya arsip vital
Berapa besar kerugian yang dialami oleh KESDM
dengan tidak adanya arsip yang dibutuhkan
16. PERLINDUNGAN DAN PENGAMANAN ARSIP VITAL
PERLINDUNGAN
Duplikasi
Pemencaran
Peralatan Khusus
PENGAMANAN
Fisik Arsip
Informasi Arsip
Lokasi Penyimpanan dan
Penempatan
17. PENYELAMATAN DAN PEMULIHAN ARSIP VITAL
PENYELAMATAN
Evakuasi
Identifikasi Jenis, Jumlah
dan Tingkat Kerusakan
Rehabilitasi Fisik Arsip atau
Rekonstruksi Bangunan
PEMULIHAN
Stabilitasi dan Pelindungan Arsip
yang di Evakuasi
Penilaian dan Pemeriksaan Tingkat
Kerusakan
Pelaksanaan Penyelamatan
Prosedur Penyimpanan Kembali
Evaluasi
18. KETENTUAN AKSES ARSIP VITAL
INTERNAL PENENTU KEBIJAKAN
Menteri : seluruh arsip vital
Pejabat Tinggi Madya : arsip
dibawah kewenangannya*
Pejabat Tinggi Pratama : arsip
dibawah kewenangannya*
Pejabat Administrator pada
UPT : arsip dibawah
kewenangannya*
PELAKSANA KEBIJAKAN
Pejabat Administrator,
Pejabat Pengawas, Arsiparis,
dan ASN : arsip klasifikasi
biasa/terbuka*
PENGAWAS INTERNAL :
seluruh arsip vital
* kecuali telah mendapatkan izin atau perintah
19. KETENTUAN AKSES ARSIP VITAL
EKSTERNAL
PUBLIK Tidak dapat mengakses*
PENGAWAS
EKSTERNAL
Dapat mengakses seluruh arsip
vital
PENEGAK HUKUM
Dapat mengakses seluruh arsip
vital
* kecuali telah mendapatkan izin
Prosedur peminjaman dan pengembalian arsip vital tidak
berbeda dengan prosedur peminjaman dan pengembalian arsip
vital pada arsip aktif