menjamin pelindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya;
menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
menjamin pelindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya;
menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
Arsip Fasilitatif Fungsi Keuangan dan Fungsi Kepegawaian adalah Arsip yang berkaitan dengan Bidang Keuangan/Fiskal dan Kepegawaian yang meliputi Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Arsip PNS dan Pejabat Negara
Materi ini berisi tentang sistem kearsipan, macam-macam sistem kearsipan dengan kelebihan dan kelemahannya dampai peralatan yang diperlukan dalam melakukan pengarsipan.
UJIAN NASIONAL
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SOAL UJIAN PRAKTIK KEJURUAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran
Kode : 6045
Alokasi Waktu : 18 jam
Bentuk Soal : Penugasan Perorangan
I. PETUNJUK UMUM
1. Anda adalah Asisten Kepala Wilayah Yogyakarta sebuah perusahaan Distributor ATK, yang bernama PT WILWATIKTA BAHANA, Jl. Kaliurang Km 3 No. 127 Yogyakarta. Telp/Fax 0274 7883456 Alamat email: kabar@wtiktabahana.Co.id Website: www.wilwatiktabahana.co.id Pimpinan anda bernama Ambar Widjaya, S.Si., M.Sc. menjabat sebagai Kepala Wilayah Yogyakarta.
2. Dokumen soal ujian praktek ini terdiri 9 pekerjaan, yaitu :
a. Menggunakanperalatankantor (mengetik kecepatan)
b. Menggunakan peralatan kantor (menggunakan internet untuk mencari informasi
c. Melakukan komunikasi melalui telepon
d. Melakukan surat menyurat
e. Memproses surat/dokumen
f. Mengimplementasikan sistem kearsipan
g. Melaksanakan penanganan perjalanan bisnis
h. Membukukan mutasi dan selisih dana kas kecil
i. Mengoperasikan aplikasi presentasi
3. Sebelum mengerjakan soal praktik, bacalah setiap item soal dengan cermat dan teliti
4. Periksa seluruh kelengkapan soal pada setiap tugas, jika tidak lengkap segera melapor kepada pengawas ujian
5. Kerjakan soal yang menurut anda dianggap paling mudah
6. Cantumkan nomor ujian pada setiap hasil pekerjaan
7. Periksa kembali hasil pekerjaan sebelum menyerahkan kepada pegawas ujian
II. KESELAMATAN KERJA
1. Perhatikan unsur-unsur keselamatan kerja selama mengerjakan soal ujian praktik
2. Laporkan jika terdapat kerusakan atau hal lain yang teradi diluar semestinya kepada pengawas ujian
Asep Warlan Yusuf: Catatan hukum awy terhadap ruu cipta kerja 27 feb 2020Adi Pujakesuma
Catatan Hukum Terhadap: RUU Cipta Kerja (Omnibus Law) yang berkaitan dengan UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH.
Definisi Omnibus Law berasal dari kata omnibus dan law. Kata omnibus berasal dari bahasa Latin, omnis, yang berarti “untuk semuanya” atau “banyak”. Bila digandeng dengan kata law, yang berarti hukum, maka Omnibus Law dapat didefinisikan sebagai hukum untuk semua.
TORA DAN PERHUTANAN SOSIAL
PADA HUTAN PRODUKSI.
ARAH PEMBANGUNAN LHK TAHUN 2020
Pengentasan kemiskinan melalui
perhutanan sosial, TORA dan
pendampingan usaha pada kelompok
masyarakat dan kelompok tani hutan
mandiri
Memperkuat ekonomi nasional,
investasi, dan ekspor melalui
langkah-langkah penataan regulasi
dan dukungan iklim usaha, serta
penguatan tata kelola untuk
kepastian hukum
Meningkatkan kualitas lingkungan
hidup dan kehutanan melalui
rehabilitasi DAS, perlindungan dan
pengamanan kawasan, pengendalian
pencemaran, pengelolaan sampah,
penegakkan hukum, pencegahan dan
penanggulangan kebakaran hutan dan
lahan serta restorasi lahan gambut
Pembangunan infrastruktur lingkungan
dalam mendukung program prioritas
nasional (pengentasan kemiskinan,
pengembangan ekowisata, dll)
Perkembangan tora yang berasal dari kawasan hutanAdi Pujakesuma
“PERKEMBANGAN TORA YANG BERASAL
DARI KAWASAN HUTAN”
DISAMPAIKAN OLEH:
DIREKTUR JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN PADA RAPAT KERJA NASIONAL LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN. Yogyakarta, 27- 28 Februrai 2020.
NAWACITA RPJMN 2015-2019 dan Dilanjutkan RPJMN 2020-2024.
Tersedianya sumber Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) dan terlaksananya redistribusi tanah dan legalisasi aset
(teridentifikasi kawasan hutan yang akan dilepaskan sedikitnya sebanyak 4,1 juta ha) • Meningkatnya akses masyarakat untuk mengelola hutan melalui hutan kemasyarakatan, hutan desa, hutan tanaman
rakyat, hutan adat dan hutan rakyat serta kemitraan seluas 12,7 juta ha.
KETERANGAN
a) Kriteria 1 masih menunggu PP untuk menarik 20% (429.358 ha) di
lokasi pelepasan.
b) Kriteria 2 (938.878 ha) masih perlu ditindaklanjut dengan
permohonan daerah sesuai Permenko.
c) Kriteria 3 (39.229 ha) masih perlu ditindaklanjut dengan
permohonan daerah sesuai Permenko.
d) Kriteria 4 sudah dikeluarkan SK Pelepasan (264.578,31 ha) clear
jadi APL, tindak lanjut legalisasi dan reditribusi oleh BPN (Sudah
terbit sertifikat sebanyak 16.340 bidang untuk 6.515 KK pada 41
lokasi)
e) Kriteria 5,6, dan 7 terdiri dari :
1. Data Realisasi Tata Batas 2014 sd 2018 seluas 307.516 ha (clear jadi APL)
tindak lanjut legalisasi dan redistribusi oleh BPN.
2. Realisasi perubahan kawasan hutan dalam rangka RTRWP Kaltim (16.503
ha), Kepri (207.000 ha), Sulsel (72.558 ha), 296.061 ha. (clear jadi APL),
tindak lanjut legalisasi dan redistribusi oleh BPN
6 3. Adendum IUPHHK 34.134 ha (clear jadi APL), tindak
lanjut legalisasi dan redistribusi oleh BPN. 4. Adendum IUPHHK 16.895 ha (Kawasan Hutan), tindak lanjut
Perhutanan Sosial. 5. SK Penyelesaian Pola PPTKH 74 Kabupaten 109.960,4 ha
(perubahan batas) 6. SK Penyelesaian Pola PPTKH 74 Kabupaten 69.176,5 ha
(perhutanan sosial) 7. SK Penyelesaian Pola PPTKH 56 Kabupaten 94.702 ha
(perubahan batas) 8. SK Penyelesaian Pola PPTKH 56 Kabupaten 56.503,5 ha
(perhutanan sosial)
’Hutan harus mendatangkan
kesejahteraan bagi masyarakat di
dalam dan sekitar kawasan hutan”
Tersedianya sumber TORA seluas 4,1 juta
ha
Perhutanan Sosial memberikan ijin
akses secara legal kepada masyarakat
dalam mengelola dan memanfaatkan
sumber daya hutan seluas 12,7 juta Ha
Prospek alumni smk kehutanan dalam mendukung perhutanan sosialAdi Pujakesuma
PROSPEK ALUMNI SMK KEHUTANAN DALAM MENDUKUNG PERHUTANAN SOSIAL
ECOTOURISM, EDUTOURISM
Wisata Hutan Perhutanan Sosial (wisata Berkelanjutan )
(Solusi Penanganan Konflik Kawasan )
LOKET NURSERY
Pengunjung Cukup Membeli bibit dan menaman di spot tanam kenang
REVITALISASI SMK DAN TANTANGANNYA DALAM MENYIAPKAN TENAGA KERJA TERAMPIL DI...Adi Pujakesuma
REVITALISASI SMK DAN TANTANGANNYA
DALAM MENYIAPKAN TENAGA KERJA TERAMPIL
DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.
Siswa yang memiliki performance value yang dibutuhkan oleh dunia kerja/industri meliputi 3 aspek, yaitu: Knowledge (pengetahuan), Skill (keterampilan) dan Affective (sikap).
HASIL PENGAWASAN PENAATAN LINGKUNGAN HIDUP TERKAIT PENGADUAN MASYARAKAT PERUMAHAN VILLA MUTIARATerhadap PT. BARRY CALLEBOUT INDONESIA & PT. COMEXTRA MAJORADI MAKASSAR
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
2. Definisi Arsip
Arsip Adalah Rekaman kegiatan atau
peristiwa dalam berbagai bentuk dan media
sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang dibuat dan
diterima oleh lembaga negara, pemerintah
daerah, lembaga pendidikan, perusahaan,
organisasi politik , organisasi kemasyarakatan,
dan perseorangan dalam pelaksanaan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
(UU No. 43 Tahun 2009 ttg Kearsipan)
4. ARSIP DINAMIS
ARSIP VITAL
ARSIP AKTIF
ARSIP INAKTIF
(menurut UU No.43 Tahun 2009 ttg
Kearsipan)
5. ARSIP VITAL
ARSIP YANG KEBERADAANNYA
MERUPAKAN PERSYARATAN DASAR BAGI
KELANGSUNGAN OPERASIONAL
PENCIPTA ARSIP, TIDAK DAPAT
DIPERBAHARUI, DAN TIDAK TERGANTIKAN
6. ARSIP AKTIF
ARSIP YANG FREKUENSI
PENGGUNAANNYA TINGGI DAN/ATAU
TERUS MENERUS
10. PENGGUNAAN ARSIP :
Penggunaan Arsip dinamis diperuntukan bagi
kepentingan pemerintahan dan masyarakat
Ketersediaan dan autentisitas arsip dinamis menjadi
tanggung jawab pencipta arsip
Pimpinan Unit Pengolah bertanggung jawab terhadap
ketersediaan, pengolahan, penyajian arsip Vital dan
Arsip aktif
Pimpinan Unit Kearsipan bertanggung jawab terhadap
ketersediaan, pengolahan, dan penyajian arsip inaktif
untuk kepentingan penggunaan internal dan
kepentingan publik
Dalam rangka ketersediaan arsip untuk kepentingan
akses, arsip dinamis dapat dilakukan alih media
12. Pemberkasan Arsip
Pemberkasan arsip aktif dilakukan terhadap
yang dibuat dan diterima
Dilaksanakan berdasarkan klasifikasi arsip
Menghasilkan tertatanya fisik dan informasi
arsip serta tersusunnya daftar arsip aktif
Daftar arsip aktif terdiri atas daftar berkas dan
daftar isi berkas
14. AZAS :
Azas Desentralisasi digunakan dalam hal
penataan dan penyimpanan fisik arsip yang
berada di masing-masing satuan kerja
Azas Sentralisasi digunakan dalam hal
kebijakan penerapan sistem, kelembagaan,
SDM, Standar sarana dan prasarana
15. Definisi:
Berkas : Himpunan arsip yg disusun berdasarkan
kesamaan jenis (seri), kesamaan masalah
(rubrik), dan kesamaan urusan/kegiatan (dosir)
Penataan Berkas/Pemberkasan : Suatu teknik
atau cara pengaturan dan penyimpanan arsip
secara logis dan sistematis untuk memudahkan
penemuan kembali arsip secara mudah, cepat
dan tepat, yg dilakukan berdasarkan sistem
subyek, dimana arsip-arsip ditata berdasarkan
kelompok masalahdengan menggunakan
klasifikasi arsip Kementerian Kehutanan sebagai
panduan pengelompokan
16. Sarana Penataan Berkas :
Perangkat Keras
(Hardware)
- Folder
- Map Gantung/Lato Map
- Ordner
- Sekat/Guide
- Label Guide
- Out Indicator
- Kartu Tunjuk Silang
- Meja Pilah (Pigeon Hole)
- Filing Cabinet
- Daftar Berkas
- Daftar Isi Berkas
Perangkat Lunak
(Software)
- Pola Klasifikasi
- Kode Klasifikasi
- Indeks
- Aplikasi Sistem Informasi
Kearsipan
17. Prasarana Penataan Berkas :
Penyediaan ruangan yang memadai baik dari
sisi kebersihan maupun keamanan maupun
luas ruangan untuk penempatan sarana
penyimpanan arsip
18. Prosedur Pemberkasan Arsip
Aktif
Memeriksa dan Mengelompokan Arsip
Pengkodean
Penentuan Indeks
Pemberian Tunjuk Silang
Menempatkan Arsip Dalam Folder atau Map
Gantung/Lato Map
Penataan Sekat/Guide Primer, Sekunder, dan
Tersier
Menuliskan Kode Klasifikasi pada Label Guide
19. Penataan Folder atau Map Gantung/lato Map
pada Susunan Sekat
Penempatan pada Filing Cabinet
Membuat Daftar Berkas/Daftar Arsip Aktif
Membuat Daftar Isi Berkas Yang Disimpan
Menyerahkan Daftar Berkas/Daftar Arsip aktif
Memindahkan Arsip Inaktif disertai Berita
Acara dan Daftar Arsip Inaktif ke Unit
Kearsipan
20. Memeriksa dan Mengelompokan
Arsip
Kegiatan memeriksa terhadap kelengkapan
berkas yang hendak di-file dan memeriksa
keterangan siap “simpan”, “file”, atau
“arsipkan” yang ada pada lembar disposisi
kemudian dikelompokan sesuai dengan
kesamaan masalah
21. Pengkodean
Menulis kode klasifikasi dengan pensil di
sudut kanan atas. (kode klasifikasi terdapat di
lampiran II Peraturan Menteri LHK No.
P.44/Menlhk/Setjen/Kum.1/5/2016 ttg
Pedoman Tata Kearsipan Kementerian LHK)
22. Contoh Kode Klasifikasi
PEG KEPEGAWAIAN
PEG.0 PERENCANAAN PEGAWAI
PEG.0.0 Formasi Pegawai
Naskah dinas yang berkenaan dengan usulan kebutuhan pegawai dari Unit Kerja,
usulan
permintaan formasi kepada Menpan dan Kepala BKN, persetujuan Menpan, penetapan
formasi, sampai
dengan penetapan formasi khusus.
PEG.0.1 Pengadaan Pegawai
Naskah dinas yang berkenaan dengan proses penerimaan pegawai antara lain
pengumuman,
seleksi administrasi, pemanggilan peserta tes,
pelaksanaan ujian tertulis, wawancara, penetapan pengumuman kelulusan, berkas lamaran yang
tidak diterima, nota usul pengangkatan, Surat Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai
Negeri Sipil.
23. PEG.3 ADMINISTRASI PEGAWAI
PEG.3.0 Surat Perintah Tugas
Naskah dinas yang berkenaan dengan Surat Perintah
Tugas.
PEG.3.1 Cuti Besar
Naskah dinas yang berkenaan dengan usulan sampai dengan penetapan cuti
besar.
PEG.3.2 Cuti Sakit, Cuti Bersalin, Cuti Tahunan
Naskah dinas yang berkenaan dengan usulan sampai dengan penetapan cuti
sakit, cuti bersalin, cuti
tahunan.
24.
25. Penentuan Indeks
Kegiatan menentukan kata tangkap (caption)
terhadap isi informasi yang akan disimpan
sebagai judul berkas
Indeks dari informasi berkas sebagai subyek
pokok dicantumkan pada tab folder
Indeks dapat berupa nama orang,
lembaga/organisasi, tempat/wilayah, masalah
dan kurun waktu
26.
27. Pemberian Tunjuk Silang
Penggunaan kartu tunjuk silang untuk satu
arsip dua kode
Penggunaan kartu tunjuk silang karena
keterkaitan masalah
Penggunaan kartu tunjuk silang untuk arsip
yang berbeda media
43. Menyerahkan Daftar
Berkas/Daftar Arsip Aktif
Unit Pengolah menyerahkan daftar
berkas/daftar arsip aktif yang disimpan ke Unit
Kearsipan setiap enam bulan sekali.
Daftar berkas/daftar arsip aktif sebagai sarana
monitoring bagi Unit Kearsipan terhadap arsip
yang disimpan di Unit Pengolah
Daftar dibuat rangkap dua, satu disimpan di
Unit Pengolah, satu disimpan di Unit
Kearsipan
44. Memindahkan Arsip Inaktif disertai Berita
Acara dan Daftar Arsip Inaktif ke Unit
Kearsipan
Jika sudah habis masa retensinya di Unit
Pengolah maka arsip inaktif dipindahkan ke
Unit Kearsipan disertai berita acara dan daftar
arsip inaktif
45. Peminjaman Arsip
Peminjaman arsip dilakukan dengan mengajukan
permohonan tertulis kepada Unit Pengolah/Unit
Kearsipan/Unit Pusat Kearsipan dan mengisi
lembar peminjaman arsip
Peminjam mengisi tanda bukti peminjaman arsip
rangkap 3 (tiga) dengan peruntukan :
a. lembar ke-1 disimpan dalam file sebagai
pengganti arsip yg disimpan
b. Lembar ke-2 disertakan pada arsip yang
dipinjam
c. Lembar ke-3 disimpan sebagai sarana kontrol
46. Tanda bukti peminjaman ditandatangani oleh
peminjam, petugas yang melayani
peminjaman dan diketahui oleh Kepala Unit
Pengolah/Unit Kearsipan/Unit Pusat Kearsipan
Peminjam wajib mengembalikan arsip sesuai
batas waktu yang ditentukan dan dapat
diperpanjang lagi apabila arsip tersebut masih
diperlukan
Petugas wajib meminta kembali arsip yang
belum dikembalikan dalam batas waktu yang
ditentukan