SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
METODE PROFILE MATCHING (PENCOCOKAN PROFIL) UNTUK
MENGHITUNG GAP PENILAIAN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
PROFILE
MATCHING
#shary armonitha L
Metode Profile Matching (Pencocokan Profil)
Proses perhitungan pada metode Profile Matching, diawali
dengan pendefinisian nilai minimum untuk setiap variabel-
variabel penilaian. Selisih setiap nilai data testing terhadap nilai
minimum masing-masing variabel, merupakan gap yang
kemudian diberi bobot.
Bobot setiap variabel akan dihitung rata-rata berdasarkan
kelompok variabel Core Factor (CF) dan Secondary Factor (SF).
Komposisi CF ditambah SF adalah 100%, tergantung dari
kepentingan pengguna metode ini. Tahap terakhir dari metode ini,
adalah proses akumulasi nilai CF dan SF berdasarkan nilai-nilai
variabel data testing.
#shary armonitha L
Pembobotan pada metode Profile Matching, merupakan nilai pasti
yang tegas pada nilai tertentu karena nilai-nilai yang ada
merupakan anggota himpunan tegas (crisp set). Di dalam himpunan
tegas, keanggotaan suatu unsur di dalam himpunan dinyatakan
secara tegas, apakah objek tersebut anggota himpunan atau bukan
dengan menggunakan fungsi karakteristik.
#shary armonitha L
Langkah-langkah metode profile matching adalah:
1. Menentukan variabel data-data yang
dibutuhkan.
2. Menentukan aspek-aspek yang digunakan
untuk penilaian.
3. Pemetaan Gap profil.
4. Setelah diperoleh nilai Gap selanjutnya
diberikan bobot untuk masing-masing nilai
Gap.
Gap = Profil Minimal – Profil data tes.
#shary armonitha L
5. Perhitungan dan pengelompokan Core Factor dan Secondary
Factor. Setelah menentukan bobot nilai GAP, kemudian
dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu:
#shary armonitha L
1. Core Factor (Faktor Utama), yaitu merupakan kriteria
(kompetensi) yang paling penting atau menonjol atau paling
dibutuhkan oleh suatu penilaian yang diharapkan dapat
memperoleh hasil yang optimal.
Keterangan:
NFC : Nilai rata-rata core factor
NC : Jumlah total nilai core factor
IC : Jumlah item core factor
NFC = ENC / EIC
#shary armonitha L
2. Secondary Factor (faktor pendukung),
yaitu merupakan item-item selain yang ada pada core factor.
Atau dengan kata lain merupakan faktor pendukung yang
kurang dibutuhkan oleh suatu penilaian.
Keterangan:
NFS : Nilai rata-rata secondary factor
NS : Jumlah total nilai secondary factor
IS : Jumlah item secondary factor
NFS = ENS / EIS
#shary armonitha L
6. Perhitungan Nilai Total. Nilai Total diperoleh dari
prosentase core factor dan secondary factor yang diperkirakan
berpengaruh terhadap hasil tiap-tiap profil.
Keterangan:
N : Nilai Total dari kriteria
NFS : Nilai rata-rata secondary factor
NFC : Nilai rata-rata core factor
(x) % : Nilai persen yang diinputkan
N = (x) % NCF + (x) % SF
#shary armonitha L
7. Perhitungan penentuan ranking. Hasil Akhir dari
proses profile matching adalah ranking. Penentuan ranking
mengacu pada hasil perhitungan tertentu.
Keterangan :
NMA : Nilai total kriteria Aspek Utama
NSA : Nilai total kriteria Aspek Pendukung
(x) % : Nilai persen yang diinputkan
Ranking = (x) % NMA + (x) % NSA
#shary armonitha L
#shary armonitha L
Contoh Kasus II :
“Evaluasi kinerja karyawan untuk promosi jabatan misal terdapat
5 karyawan yang akan dipromosikan “
KONSEP:
Mencari orang yang memiliki profil sedekat mungkin dengan
jabatan yang sedang kosong
Aspek-aspek Penilaian
1. Aspek Kecerdasan, yang memiliki 10 faktor
2. Aspek Sikap Kerja, yang memiliki 6 faktor penilaian
3. Aspek Perilaku, yang memiliki 4 faktor penilaian
#shary armonitha L
1. Aspek Kecerdasan, yang memiliki 10 faktor:
- Common Sense
- Verbalisasi Ide
- Sistematika berpikir
- Penalaran dan Solusi Real
- Konsentrasi
- Logika Praktis
- Fleksibilitas Berpikir
- Imajinasi Kreatif
- Antisipasi
- Potensi Kecerdasan
#shary armonitha L
2. Aspek Sikap Kerja, yang memiliki 6 faktor penilaian:
– Energi Psikis
– Ketelitian dan Tanggung jawab
– Kehati-hatian
– Pengendalian Perasaan
– Dorongan berprestasi
– Vitalitas Perencanaan
3. Aspek Perilaku, yang memiliki 4 faktor penilaian:
– Kekuasaan (Dominance)
– Pengaruh (Influence)
– Keteguhan Hati (Steadiness)
– Pemenuhan (Compliance)
#shary armonitha L
1. Tabel Perhitungan Gap untuk Aspek Kecerdasan
No Id_Kary 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 K1001 2 4 3 3 2 2 4 3 2 3
2 K1002 3 4 3 3 2 3 4 2 4 4
3 K1003 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2
4 K1004 3 5 4 3 4 4 3 5 4 3
5 K1005 3 3 3 1 2 5 3 2 5 4
Profil Jabatan 3 3 4 4 3 4 4 5 3 4
1 K1001 -1 1 -1 -1 -1 -2 0 -2 -1 -1
Hasil Normalisasi
Gap
2 K1002 0 1 -1 -1 -1 -1 0 -3 1 0
3 K1003 1 1 -1 -1 1 -1 -2 -2 0 -2
4 K1004 0 2 0 -1 1 0 -1 0 1 -1
5 K1005 0 0 -1 -3 -1 1 -1 -3 2 0
Nilai Profil
jabatan di
tentukan oleh
pengambil
keputusan
#shary armonitha L
Keterangan:
1 : Common Sense
2 : Verbalisasi Ide
3 : Sistematika Berpikir
4 : Penalaran dan Solusi Real
5 : Konsentrasi
6 : Logika Praktis
7 : Fleksibilitas Berpikir
8 : Imajinasi Kreatif
9 : Antisipasi
10 : Potensi Kecerdasan
#shary armonitha L
2. Tabel Perhitungan Gap untuk Aspek Sikap Kerja
No Id_Kary 1 2 3 4 5 6
1 K1001 3 4 3 1 3 1
2 K1002 4 5 5 1 4 1
3 K1003 4 2 2 4 5 2
4 K1004 1 5 5 5 5 2
5 K1005 4 5 4 3 5 3
Profil Jabatan 3 4 2 3 3 5
1 K1001 0 0 1 -2 0 -4
Gap
2 K1002 1 1 3 -2 1 -4
3 K1003 1 -2 0 1 2 -3
4 K1004 -2 1 3 2 2 -3
5 K1005 1 1 2 0 2 -2
#shary armonitha L
Keterangan:
1 : Energi Psikis
2 : Ketelitian dan Tanggung Jawab
3 : Kehati-hatian
4 : Pengendalian Perasaan
5 : Dorongan Berprestasi
6 : Vitalitas dan Perencanaan
#shary armonitha L
3. Tabel Perhitungan Gap untuk Aspek Perilaku
No Id_Kary 1 2 3 4
1 K1001 4 4 4 4
2 K1002 4 3 4 4
3 K1003 4 5 5 2
4 K1004 3 3 4 5
5 K1005 4 3 3 5
Profil Jabatan 3 3 4 5
1 K1001 1 1 0 -1
Gap
2 K1002 1 0 0 -1
3 K1003 1 2 1 -3
4 K1004 0 0 0 0
5 K1005 1 0 -1 0
#shary armonitha L
Keterangan:
1 : Dominance (Kekuasaan)
2 : Influences (Pengaruh)
3 : Steadiness (Keteguhan Hati)
4 : Compliance (Pemenuhan)
#shary armonitha L
Pembobotan
Setelah diperoleh Gap pada masing-masing karyawan, setiap
profil karyawan diberi bobot nilai sesuai ketentuan pada Tabel
Bobot Nilai Gap
Tabel Bobot Nilai Gap
Selisih Bobot Nilai Keterangan
0 5 Tidak ada selisih (kompetensi sesuai dg yg dibutuhkan)
1 4,5 Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat
-1 4 Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat
2 3,5 Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat
-2 3 Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat
3 2,5 Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat
-3 2 Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat
4 1,5 Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat
-4 1 Kompetensi individu kekurangan 4 tingkat
Nilai tertinggi dari
keseluruhan GAP
Nilai terendah dari keseluruhan
GAP
#shary armonitha L
Setiap karyawan akan memiliki tabel bobot seperti contoh-
contoh tabel yang berada di bawah ini (contoh : untuk K1001)
Tabel 1. Kecerdasan hasil pemetaan gap kompetensi dan hasil bobot nilai gap
Tabel 2. Sikap kerja hasil pemetaan gap dan hasil bobot nilai gap
Tabel 3. Perilaku hasil pemetaan gap dan hasil bobot nilai gap
No Sub Aspek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keterangan
1 K1001 -1 1 -1 -1 -1 -2 0 -2 -1 -1 Nilai Gap
K1001 4 4,5 4 4 4 3 5 3 4 4 Hasil Bobot Nilai
No Sub Aspek 1 2 3 4 5 6 Keterangan
1 K1001 0 0 1 -2 0 -4 Nilai Gap
K1001 5 5 4,5 3 5 1 Hasil Bobot Nilai
No Sub Aspek 1 2 3 4 Keterangan
1 K1001 1 1 0 -1 Nilai Gap
K1001 4,5 4,5 5 4 Hasil Bobot Nilai
#shary armonitha L
Perhitungan SECONDARY FACTOR :
NSF =
Keterangan :
NSF : Nilai rata-rata secondary factor
NS (i,s,p) : Jumlah nilai total secondary factor (kecerdasan, sikap
kerja, perilaku)
IS : Jumlah item secondary factor
#shary armonitha L
1. Aspek Kecerdasan (Contoh: untuk K1001)
Perhitungan core factor dan secondary factor untuk aspek kecerdasan
dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan sub aspek mana yang
menjadi core factor dari aspek kecerdasan misalnya sub aspek 1, 2, 5, 8
dan 9, dan sub aspek sisanya akan menjadi secondary factor. Kemudian
nilai core factor dan secondary factor tersebut dijumlahkan dan hasilnya bisa
dilihat pada tabel berikut. Berikut cara pengerjaannya:
NCF = NCF = = 3,9
NSF = NSF = = 4
#shary armonitha L
No Sub
Aspek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Core
Factor
Secondary
Factor
1 K1001 4 4,5 4 4 4 3 5 3 4 4 3,9 4
Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Gap Aspek Kecerdasan
#shary armonitha L
2. Aspek Sikap Kerja (Contoh: untuk K1001)
Cara perhitungannya sama dengan yang diatas, dan sub aspek yang dipilih
untuk jadi core factor bagi aspek sikap kerja misalnya 1, 2 dan 5, sedangkan
sub aspek sisanya akan menjadi secondary factor. Perhitungannya adalah
sbb:
NCF = NCF = = 5
NSF = NSF = = 2,8
Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Gap Aspek Sikap Kerja
No Sub Aspek 1 2 3 4 5 6 Core factor Secondary Factor
1 K1001 5 5 4,5 3 5 1 5 2,8
#shary armonitha L
3. Aspek Perilaku (Contoh: untuk K1001)
Core factor untuk aspek perilaku dimisalkan sub aspek yang dipilihnya
adalah 1 dan 2, sedangkan sisanya akan menjadi secondary factor. Berikut
cara pengerjaannya:
NCF = NCF = = 4,5
NSF = NSF = = 4,5
Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Gap Aspek Perilaku
No Sub Aspek 1 2 3 4 Core factor Secondary Factor
1 K1001 4,5 4,5 5 4 4,5 4,5
#shary armonitha L
PERHITUNGAN NILAI TOTAL
Dari perhitungan setiap aspek yang diatas, berikutnya dihitung nilai
total berdasarkan presentase dari core factor dan secondary factor yang
diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap karyawan.
(x)%.NCF(i,s,p) + (x)%.NSF(i,s,p) = N(i,s,p)
Keterangan:
NCF(i,s,p) : Nilai rata-rata core factor (kecerdasan, sikap, perilaku)
NSF(i,s,p) : Nilai rata-rata secondary factor (kecerdasan, sikap,
perilaku)
N(i,s,p) : Nilai total dari aspek (kecerdasan, sikap, perilaku)
(x)% : Nilai persen yang diinputkan
#shary armonitha L
Perhitungan aspek kecerdasan, aspek sikap kerja dan aspek perilaku dengan
nilai 60% dan 40% seperti berikut ini:
1. Aspek Kecerdasan (Contoh: untuk K1001)
Ni = (60% x 3,9) + (40% x 4) = 3,94
Tabel Nilai Total Aspek Kecerdasan
2. Aspek Sikap Kerja (Contoh: untuk K1001)
Ns = (60% x 5) + (40% x 2,8) = 4,12
Tabel Nilai Total Aspek Sikap Kerja
No Sub Aspek Core Factor Secondary Factor Ni
1 K1001 3,9 4 3,94
No Sub Aspek Core Factor Secondary factor Ns
1 K1001 5 2,8 4,12
#shary armonitha L
3. Aspek Perilaku (Contoh : untuk K1001)
Np = (60% x 4,5) + (40% x 4,5) = 4,5
Tabel Nilai Total Aspek Perilaku
No Sub Aspek Core Factor Secondary Factor Np
1 K1001 4,5 4,5 4,5
#shary armonitha L
PERHITUNGAN PENENTUAN RANKING
Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking dari kandidat
yang diajukan untuk mengisi suatu jabatan tertentu.
Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan tertentu.
Ranking = (x)%.Ni + (x)%.Ns + (x)%.Np
Keterangan:
Ni : Nilai kecerdasan
Ns : Nilai Sikap Kerja
Np : Nilai Perilaku
(x)% : Nilai Persen yang diinputkan
#shary armonitha L
Sebagai contoh dari rumus untuk perhitungan ranking di atas, perhatikan hasil
akhir dari karyawan dengan Id_kary K1001 dengan nilai persen = 20%, 30%
dan 50% sebagai berikut:
Ranking = (20% x 3,94) + (30% x 4,12) + (50% x 4,5)
= 0,78 + 1,24 + 2,25
= 4,274
Tabel Hasil akhir proses Profile Matching (Contoh: untuk K1001)
Setelah setiap kandidat mendapatkan hasil akhir seperti contoh pada tabel
diatas, maka bisa ditentukan peringkat atau ranking dari kandidat
berdasarkan pada semakin besarnya nilai hasil akhir sehingga semakin
besar pula kesempatan untuk menduduki jabatan yang ada, begitu pula
sebaliknya.
No Id_Kary Ni Ns Np Hasil AKhir
1 K1001 3,94 4,12 4,50 4,274
TUGAS STUDI KASUS
Selesaikanlah kasus contoh diatas sampai K1005, dan rangkinglah
bersadarkan nilai terbesar, dan tentukan Alternatif pilihannya
#shary armonitha L

More Related Content

Similar to Profile Matching New.pptx

Juknis penilaian prestasi kerja pns pp 46 sma n 1 simo
Juknis penilaian prestasi kerja pns pp 46 sma n 1 simoJuknis penilaian prestasi kerja pns pp 46 sma n 1 simo
Juknis penilaian prestasi kerja pns pp 46 sma n 1 simoshodiqin jaelani
 
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Deddy Agus Arifianto
 
PPT Analisis Jabatan_Kelompok 1_4PA11.pdf
PPT Analisis Jabatan_Kelompok 1_4PA11.pdfPPT Analisis Jabatan_Kelompok 1_4PA11.pdf
PPT Analisis Jabatan_Kelompok 1_4PA11.pdf3PA11BagasPradityapu
 
Pendampingan Penyusunan SKP SETDA Bontang 2014 (Performance Appraisal for App...
Pendampingan Penyusunan SKP SETDA Bontang 2014 (Performance Appraisal for App...Pendampingan Penyusunan SKP SETDA Bontang 2014 (Performance Appraisal for App...
Pendampingan Penyusunan SKP SETDA Bontang 2014 (Performance Appraisal for App...Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan  kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja dan  kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1AlfinAfan
 
Perka no 1 th 2013 ttg ppk
Perka no 1 th 2013 ttg ppkPerka no 1 th 2013 ttg ppk
Perka no 1 th 2013 ttg ppkRanjo Marthin's
 
Sasaran Kinerja Pegawai - Juknis PP 46 2011 Penilaian PNS
Sasaran Kinerja Pegawai - Juknis PP 46 2011 Penilaian PNSSasaran Kinerja Pegawai - Juknis PP 46 2011 Penilaian PNS
Sasaran Kinerja Pegawai - Juknis PP 46 2011 Penilaian PNSHadi Wuryanto
 
Perka bkn nomor_1_th2013
Perka bkn nomor_1_th2013Perka bkn nomor_1_th2013
Perka bkn nomor_1_th2013Jimmy Gaeck
 
Perka bkn nomor_1_th2013
Perka bkn nomor_1_th2013Perka bkn nomor_1_th2013
Perka bkn nomor_1_th2013Jimmy Gaeck
 
Makalah 1 aldi rahman septian (11150101)
Makalah 1 aldi rahman septian (11150101)Makalah 1 aldi rahman septian (11150101)
Makalah 1 aldi rahman septian (11150101)AldiRahmanSeptianAld
 
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014Raden Mas Mahardipa
 
Struktur dan skala upah 2016
Struktur dan skala upah 2016Struktur dan skala upah 2016
Struktur dan skala upah 2016Putu Sugiarta
 

Similar to Profile Matching New.pptx (20)

bab4.pdf
bab4.pdfbab4.pdf
bab4.pdf
 
6018 p1-p psp-akuntansi
6018 p1-p psp-akuntansi6018 p1-p psp-akuntansi
6018 p1-p psp-akuntansi
 
Juknis penilaian prestasi kerja pns pp 46 sma n 1 simo
Juknis penilaian prestasi kerja pns pp 46 sma n 1 simoJuknis penilaian prestasi kerja pns pp 46 sma n 1 simo
Juknis penilaian prestasi kerja pns pp 46 sma n 1 simo
 
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
 
PPT Analisis Jabatan_Kelompok 1_4PA11.pdf
PPT Analisis Jabatan_Kelompok 1_4PA11.pdfPPT Analisis Jabatan_Kelompok 1_4PA11.pdf
PPT Analisis Jabatan_Kelompok 1_4PA11.pdf
 
Pendampingan Penyusunan SKP SETDA Bontang 2014 (Performance Appraisal for App...
Pendampingan Penyusunan SKP SETDA Bontang 2014 (Performance Appraisal for App...Pendampingan Penyusunan SKP SETDA Bontang 2014 (Performance Appraisal for App...
Pendampingan Penyusunan SKP SETDA Bontang 2014 (Performance Appraisal for App...
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan  kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja dan  kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Logam mesin core 8
Logam mesin core 8Logam mesin core 8
Logam mesin core 8
 
Perka no 1 th 2013 ttg ppk
Perka no 1 th 2013 ttg ppkPerka no 1 th 2013 ttg ppk
Perka no 1 th 2013 ttg ppk
 
Sasaran Kinerja Pegawai - Juknis PP 46 2011 Penilaian PNS
Sasaran Kinerja Pegawai - Juknis PP 46 2011 Penilaian PNSSasaran Kinerja Pegawai - Juknis PP 46 2011 Penilaian PNS
Sasaran Kinerja Pegawai - Juknis PP 46 2011 Penilaian PNS
 
Perka bkn nomor_1_th2013
Perka bkn nomor_1_th2013Perka bkn nomor_1_th2013
Perka bkn nomor_1_th2013
 
Perka bkn nomor_1_th2013
Perka bkn nomor_1_th2013Perka bkn nomor_1_th2013
Perka bkn nomor_1_th2013
 
Juknis Penilaian Prestasi Kerja PNS
Juknis Penilaian Prestasi Kerja PNSJuknis Penilaian Prestasi Kerja PNS
Juknis Penilaian Prestasi Kerja PNS
 
Makalah 1 aldi rahman septian (11150101)
Makalah 1 aldi rahman septian (11150101)Makalah 1 aldi rahman septian (11150101)
Makalah 1 aldi rahman septian (11150101)
 
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
 
Logam mesin core 13
Logam mesin core 13Logam mesin core 13
Logam mesin core 13
 
Analisis Jabatan
Analisis JabatanAnalisis Jabatan
Analisis Jabatan
 
sikap-jujur.ppt
sikap-jujur.pptsikap-jujur.ppt
sikap-jujur.ppt
 
Struktur dan skala upah 2016
Struktur dan skala upah 2016Struktur dan skala upah 2016
Struktur dan skala upah 2016
 

More from Shary Armonitha

More from Shary Armonitha (20)

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Pertemuan_1.pptx
Pertemuan_1.pptxPertemuan_1.pptx
Pertemuan_1.pptx
 
Decision Analysis Model
Decision Analysis ModelDecision Analysis Model
Decision Analysis Model
 
Data Warehousing and OLAP II
Data Warehousing and OLAP IIData Warehousing and OLAP II
Data Warehousing and OLAP II
 
Decision Analysis
Decision AnalysisDecision Analysis
Decision Analysis
 
Data Warehousing and OLAP I
Data Warehousing and OLAP IData Warehousing and OLAP I
Data Warehousing and OLAP I
 
DSS Introduction (II)
DSS Introduction (II)DSS Introduction (II)
DSS Introduction (II)
 
DSS Introduction (I)
DSS Introduction (I)DSS Introduction (I)
DSS Introduction (I)
 
Sistem bus komputer
Sistem bus komputerSistem bus komputer
Sistem bus komputer
 
Sistem memori
Sistem memoriSistem memori
Sistem memori
 
Tipe manajemen memori pada sistem operasi
Tipe manajemen memori pada sistem operasi Tipe manajemen memori pada sistem operasi
Tipe manajemen memori pada sistem operasi
 
Bab 1 pengantar
Bab 1 pengantarBab 1 pengantar
Bab 1 pengantar
 
Prinsip usability
Prinsip usabilityPrinsip usability
Prinsip usability
 
Paradigma,proses desain dan rekayasa daya guna
Paradigma,proses desain dan rekayasa daya gunaParadigma,proses desain dan rekayasa daya guna
Paradigma,proses desain dan rekayasa daya guna
 
Interaksi
InteraksiInteraksi
Interaksi
 
Manusia
ManusiaManusia
Manusia
 
Multifactor evaluation process (mfep)
Multifactor evaluation process (mfep)Multifactor evaluation process (mfep)
Multifactor evaluation process (mfep)
 
Komputer
KomputerKomputer
Komputer
 
Website company profile
Website company profileWebsite company profile
Website company profile
 
ODSS
ODSSODSS
ODSS
 

Recently uploaded

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 

Recently uploaded (9)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 

Profile Matching New.pptx

  • 1. METODE PROFILE MATCHING (PENCOCOKAN PROFIL) UNTUK MENGHITUNG GAP PENILAIAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PROFILE MATCHING #shary armonitha L
  • 2. Metode Profile Matching (Pencocokan Profil) Proses perhitungan pada metode Profile Matching, diawali dengan pendefinisian nilai minimum untuk setiap variabel- variabel penilaian. Selisih setiap nilai data testing terhadap nilai minimum masing-masing variabel, merupakan gap yang kemudian diberi bobot. Bobot setiap variabel akan dihitung rata-rata berdasarkan kelompok variabel Core Factor (CF) dan Secondary Factor (SF). Komposisi CF ditambah SF adalah 100%, tergantung dari kepentingan pengguna metode ini. Tahap terakhir dari metode ini, adalah proses akumulasi nilai CF dan SF berdasarkan nilai-nilai variabel data testing. #shary armonitha L
  • 3. Pembobotan pada metode Profile Matching, merupakan nilai pasti yang tegas pada nilai tertentu karena nilai-nilai yang ada merupakan anggota himpunan tegas (crisp set). Di dalam himpunan tegas, keanggotaan suatu unsur di dalam himpunan dinyatakan secara tegas, apakah objek tersebut anggota himpunan atau bukan dengan menggunakan fungsi karakteristik. #shary armonitha L
  • 4. Langkah-langkah metode profile matching adalah: 1. Menentukan variabel data-data yang dibutuhkan. 2. Menentukan aspek-aspek yang digunakan untuk penilaian. 3. Pemetaan Gap profil. 4. Setelah diperoleh nilai Gap selanjutnya diberikan bobot untuk masing-masing nilai Gap. Gap = Profil Minimal – Profil data tes. #shary armonitha L
  • 5. 5. Perhitungan dan pengelompokan Core Factor dan Secondary Factor. Setelah menentukan bobot nilai GAP, kemudian dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu: #shary armonitha L
  • 6. 1. Core Factor (Faktor Utama), yaitu merupakan kriteria (kompetensi) yang paling penting atau menonjol atau paling dibutuhkan oleh suatu penilaian yang diharapkan dapat memperoleh hasil yang optimal. Keterangan: NFC : Nilai rata-rata core factor NC : Jumlah total nilai core factor IC : Jumlah item core factor NFC = ENC / EIC #shary armonitha L
  • 7. 2. Secondary Factor (faktor pendukung), yaitu merupakan item-item selain yang ada pada core factor. Atau dengan kata lain merupakan faktor pendukung yang kurang dibutuhkan oleh suatu penilaian. Keterangan: NFS : Nilai rata-rata secondary factor NS : Jumlah total nilai secondary factor IS : Jumlah item secondary factor NFS = ENS / EIS #shary armonitha L
  • 8. 6. Perhitungan Nilai Total. Nilai Total diperoleh dari prosentase core factor dan secondary factor yang diperkirakan berpengaruh terhadap hasil tiap-tiap profil. Keterangan: N : Nilai Total dari kriteria NFS : Nilai rata-rata secondary factor NFC : Nilai rata-rata core factor (x) % : Nilai persen yang diinputkan N = (x) % NCF + (x) % SF #shary armonitha L
  • 9. 7. Perhitungan penentuan ranking. Hasil Akhir dari proses profile matching adalah ranking. Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan tertentu. Keterangan : NMA : Nilai total kriteria Aspek Utama NSA : Nilai total kriteria Aspek Pendukung (x) % : Nilai persen yang diinputkan Ranking = (x) % NMA + (x) % NSA #shary armonitha L
  • 10. #shary armonitha L Contoh Kasus II : “Evaluasi kinerja karyawan untuk promosi jabatan misal terdapat 5 karyawan yang akan dipromosikan “ KONSEP: Mencari orang yang memiliki profil sedekat mungkin dengan jabatan yang sedang kosong Aspek-aspek Penilaian 1. Aspek Kecerdasan, yang memiliki 10 faktor 2. Aspek Sikap Kerja, yang memiliki 6 faktor penilaian 3. Aspek Perilaku, yang memiliki 4 faktor penilaian
  • 11. #shary armonitha L 1. Aspek Kecerdasan, yang memiliki 10 faktor: - Common Sense - Verbalisasi Ide - Sistematika berpikir - Penalaran dan Solusi Real - Konsentrasi - Logika Praktis - Fleksibilitas Berpikir - Imajinasi Kreatif - Antisipasi - Potensi Kecerdasan
  • 12. #shary armonitha L 2. Aspek Sikap Kerja, yang memiliki 6 faktor penilaian: – Energi Psikis – Ketelitian dan Tanggung jawab – Kehati-hatian – Pengendalian Perasaan – Dorongan berprestasi – Vitalitas Perencanaan 3. Aspek Perilaku, yang memiliki 4 faktor penilaian: – Kekuasaan (Dominance) – Pengaruh (Influence) – Keteguhan Hati (Steadiness) – Pemenuhan (Compliance)
  • 13. #shary armonitha L 1. Tabel Perhitungan Gap untuk Aspek Kecerdasan No Id_Kary 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 K1001 2 4 3 3 2 2 4 3 2 3 2 K1002 3 4 3 3 2 3 4 2 4 4 3 K1003 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2 4 K1004 3 5 4 3 4 4 3 5 4 3 5 K1005 3 3 3 1 2 5 3 2 5 4 Profil Jabatan 3 3 4 4 3 4 4 5 3 4 1 K1001 -1 1 -1 -1 -1 -2 0 -2 -1 -1 Hasil Normalisasi Gap 2 K1002 0 1 -1 -1 -1 -1 0 -3 1 0 3 K1003 1 1 -1 -1 1 -1 -2 -2 0 -2 4 K1004 0 2 0 -1 1 0 -1 0 1 -1 5 K1005 0 0 -1 -3 -1 1 -1 -3 2 0 Nilai Profil jabatan di tentukan oleh pengambil keputusan
  • 14. #shary armonitha L Keterangan: 1 : Common Sense 2 : Verbalisasi Ide 3 : Sistematika Berpikir 4 : Penalaran dan Solusi Real 5 : Konsentrasi 6 : Logika Praktis 7 : Fleksibilitas Berpikir 8 : Imajinasi Kreatif 9 : Antisipasi 10 : Potensi Kecerdasan
  • 15. #shary armonitha L 2. Tabel Perhitungan Gap untuk Aspek Sikap Kerja No Id_Kary 1 2 3 4 5 6 1 K1001 3 4 3 1 3 1 2 K1002 4 5 5 1 4 1 3 K1003 4 2 2 4 5 2 4 K1004 1 5 5 5 5 2 5 K1005 4 5 4 3 5 3 Profil Jabatan 3 4 2 3 3 5 1 K1001 0 0 1 -2 0 -4 Gap 2 K1002 1 1 3 -2 1 -4 3 K1003 1 -2 0 1 2 -3 4 K1004 -2 1 3 2 2 -3 5 K1005 1 1 2 0 2 -2
  • 16. #shary armonitha L Keterangan: 1 : Energi Psikis 2 : Ketelitian dan Tanggung Jawab 3 : Kehati-hatian 4 : Pengendalian Perasaan 5 : Dorongan Berprestasi 6 : Vitalitas dan Perencanaan
  • 17. #shary armonitha L 3. Tabel Perhitungan Gap untuk Aspek Perilaku No Id_Kary 1 2 3 4 1 K1001 4 4 4 4 2 K1002 4 3 4 4 3 K1003 4 5 5 2 4 K1004 3 3 4 5 5 K1005 4 3 3 5 Profil Jabatan 3 3 4 5 1 K1001 1 1 0 -1 Gap 2 K1002 1 0 0 -1 3 K1003 1 2 1 -3 4 K1004 0 0 0 0 5 K1005 1 0 -1 0
  • 18. #shary armonitha L Keterangan: 1 : Dominance (Kekuasaan) 2 : Influences (Pengaruh) 3 : Steadiness (Keteguhan Hati) 4 : Compliance (Pemenuhan)
  • 19. #shary armonitha L Pembobotan Setelah diperoleh Gap pada masing-masing karyawan, setiap profil karyawan diberi bobot nilai sesuai ketentuan pada Tabel Bobot Nilai Gap Tabel Bobot Nilai Gap Selisih Bobot Nilai Keterangan 0 5 Tidak ada selisih (kompetensi sesuai dg yg dibutuhkan) 1 4,5 Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat -1 4 Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat 2 3,5 Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat -2 3 Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat 3 2,5 Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat -3 2 Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat 4 1,5 Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat -4 1 Kompetensi individu kekurangan 4 tingkat Nilai tertinggi dari keseluruhan GAP Nilai terendah dari keseluruhan GAP
  • 20. #shary armonitha L Setiap karyawan akan memiliki tabel bobot seperti contoh- contoh tabel yang berada di bawah ini (contoh : untuk K1001) Tabel 1. Kecerdasan hasil pemetaan gap kompetensi dan hasil bobot nilai gap Tabel 2. Sikap kerja hasil pemetaan gap dan hasil bobot nilai gap Tabel 3. Perilaku hasil pemetaan gap dan hasil bobot nilai gap No Sub Aspek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keterangan 1 K1001 -1 1 -1 -1 -1 -2 0 -2 -1 -1 Nilai Gap K1001 4 4,5 4 4 4 3 5 3 4 4 Hasil Bobot Nilai No Sub Aspek 1 2 3 4 5 6 Keterangan 1 K1001 0 0 1 -2 0 -4 Nilai Gap K1001 5 5 4,5 3 5 1 Hasil Bobot Nilai No Sub Aspek 1 2 3 4 Keterangan 1 K1001 1 1 0 -1 Nilai Gap K1001 4,5 4,5 5 4 Hasil Bobot Nilai
  • 21. #shary armonitha L Perhitungan SECONDARY FACTOR : NSF = Keterangan : NSF : Nilai rata-rata secondary factor NS (i,s,p) : Jumlah nilai total secondary factor (kecerdasan, sikap kerja, perilaku) IS : Jumlah item secondary factor
  • 22. #shary armonitha L 1. Aspek Kecerdasan (Contoh: untuk K1001) Perhitungan core factor dan secondary factor untuk aspek kecerdasan dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan sub aspek mana yang menjadi core factor dari aspek kecerdasan misalnya sub aspek 1, 2, 5, 8 dan 9, dan sub aspek sisanya akan menjadi secondary factor. Kemudian nilai core factor dan secondary factor tersebut dijumlahkan dan hasilnya bisa dilihat pada tabel berikut. Berikut cara pengerjaannya: NCF = NCF = = 3,9 NSF = NSF = = 4
  • 23. #shary armonitha L No Sub Aspek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Core Factor Secondary Factor 1 K1001 4 4,5 4 4 4 3 5 3 4 4 3,9 4 Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Gap Aspek Kecerdasan
  • 24. #shary armonitha L 2. Aspek Sikap Kerja (Contoh: untuk K1001) Cara perhitungannya sama dengan yang diatas, dan sub aspek yang dipilih untuk jadi core factor bagi aspek sikap kerja misalnya 1, 2 dan 5, sedangkan sub aspek sisanya akan menjadi secondary factor. Perhitungannya adalah sbb: NCF = NCF = = 5 NSF = NSF = = 2,8 Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Gap Aspek Sikap Kerja No Sub Aspek 1 2 3 4 5 6 Core factor Secondary Factor 1 K1001 5 5 4,5 3 5 1 5 2,8
  • 25. #shary armonitha L 3. Aspek Perilaku (Contoh: untuk K1001) Core factor untuk aspek perilaku dimisalkan sub aspek yang dipilihnya adalah 1 dan 2, sedangkan sisanya akan menjadi secondary factor. Berikut cara pengerjaannya: NCF = NCF = = 4,5 NSF = NSF = = 4,5 Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Gap Aspek Perilaku No Sub Aspek 1 2 3 4 Core factor Secondary Factor 1 K1001 4,5 4,5 5 4 4,5 4,5
  • 26. #shary armonitha L PERHITUNGAN NILAI TOTAL Dari perhitungan setiap aspek yang diatas, berikutnya dihitung nilai total berdasarkan presentase dari core factor dan secondary factor yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap karyawan. (x)%.NCF(i,s,p) + (x)%.NSF(i,s,p) = N(i,s,p) Keterangan: NCF(i,s,p) : Nilai rata-rata core factor (kecerdasan, sikap, perilaku) NSF(i,s,p) : Nilai rata-rata secondary factor (kecerdasan, sikap, perilaku) N(i,s,p) : Nilai total dari aspek (kecerdasan, sikap, perilaku) (x)% : Nilai persen yang diinputkan
  • 27. #shary armonitha L Perhitungan aspek kecerdasan, aspek sikap kerja dan aspek perilaku dengan nilai 60% dan 40% seperti berikut ini: 1. Aspek Kecerdasan (Contoh: untuk K1001) Ni = (60% x 3,9) + (40% x 4) = 3,94 Tabel Nilai Total Aspek Kecerdasan 2. Aspek Sikap Kerja (Contoh: untuk K1001) Ns = (60% x 5) + (40% x 2,8) = 4,12 Tabel Nilai Total Aspek Sikap Kerja No Sub Aspek Core Factor Secondary Factor Ni 1 K1001 3,9 4 3,94 No Sub Aspek Core Factor Secondary factor Ns 1 K1001 5 2,8 4,12
  • 28. #shary armonitha L 3. Aspek Perilaku (Contoh : untuk K1001) Np = (60% x 4,5) + (40% x 4,5) = 4,5 Tabel Nilai Total Aspek Perilaku No Sub Aspek Core Factor Secondary Factor Np 1 K1001 4,5 4,5 4,5
  • 29. #shary armonitha L PERHITUNGAN PENENTUAN RANKING Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking dari kandidat yang diajukan untuk mengisi suatu jabatan tertentu. Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan tertentu. Ranking = (x)%.Ni + (x)%.Ns + (x)%.Np Keterangan: Ni : Nilai kecerdasan Ns : Nilai Sikap Kerja Np : Nilai Perilaku (x)% : Nilai Persen yang diinputkan
  • 30. #shary armonitha L Sebagai contoh dari rumus untuk perhitungan ranking di atas, perhatikan hasil akhir dari karyawan dengan Id_kary K1001 dengan nilai persen = 20%, 30% dan 50% sebagai berikut: Ranking = (20% x 3,94) + (30% x 4,12) + (50% x 4,5) = 0,78 + 1,24 + 2,25 = 4,274 Tabel Hasil akhir proses Profile Matching (Contoh: untuk K1001) Setelah setiap kandidat mendapatkan hasil akhir seperti contoh pada tabel diatas, maka bisa ditentukan peringkat atau ranking dari kandidat berdasarkan pada semakin besarnya nilai hasil akhir sehingga semakin besar pula kesempatan untuk menduduki jabatan yang ada, begitu pula sebaliknya. No Id_Kary Ni Ns Np Hasil AKhir 1 K1001 3,94 4,12 4,50 4,274
  • 31. TUGAS STUDI KASUS Selesaikanlah kasus contoh diatas sampai K1005, dan rangkinglah bersadarkan nilai terbesar, dan tentukan Alternatif pilihannya