Pengertian Kesulitan Belajar Siswa
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.
Jenis-Jenis Masalah Belajar Siswa
. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.
Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.
Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama
Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran dan menentukan tindak lanjut. Jenis evaluasi mencakup formatif, sumatif, diagnostik, dan lainnya. Evaluasi memiliki manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah untuk meningkatkan pembelajaran.
1. Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik intelektual anak-anak berkebutuhan khusus seperti tunagrahita, tunarungu, berbakat, autis, dan strategi pembelajaran yang sesuai untuk masing-masing jenis kebutuhan khusus.
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarTohir Haliwaza
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar pada peserta didik. Terdapat beberapa langkah untuk mengidentifikasi kesulitan belajar, yaitu menandai peserta didik yang prestasinya di bawah standar, mengidentifikasi bidang studi dan materi pelajaran dimana terjadi kesulitan, serta menganalisis faktor penyebab kesulitan baik internal maupun eksternal peserta didik. Guru perlu memberikan lay
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran dan menentukan tindak lanjut. Jenis evaluasi mencakup formatif, sumatif, diagnostik, dan lainnya. Evaluasi memiliki manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah untuk meningkatkan pembelajaran.
1. Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik intelektual anak-anak berkebutuhan khusus seperti tunagrahita, tunarungu, berbakat, autis, dan strategi pembelajaran yang sesuai untuk masing-masing jenis kebutuhan khusus.
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarTohir Haliwaza
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar pada peserta didik. Terdapat beberapa langkah untuk mengidentifikasi kesulitan belajar, yaitu menandai peserta didik yang prestasinya di bawah standar, mengidentifikasi bidang studi dan materi pelajaran dimana terjadi kesulitan, serta menganalisis faktor penyebab kesulitan baik internal maupun eksternal peserta didik. Guru perlu memberikan lay
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Guru dapat mengidentifikasi potensi peserta didik melalui pengamatan, tes, analisis tugas, dan wawancara. Uji kreativitas seperti uji kaleng dapat digunakan. Pembelajaran perlu dirancang untuk mengembangkan potensi kreatif dengan memberi kebebasan berpikir dan mengerjakan tugas kreatif. Contoh kasus mengenai guru yang ingin mengembangkan kecerdasan majemuk peserta didik, dan solusinya adalah dengan
Perkembangan bahasa anak antara usia 5-9 tahun mengalami perkembangan pesat. Pada usia 5 tahun, anak sering menggunakan bahasa untuk meminta dan mengulang untuk perbaikan. Pada usia 6-7 tahun, anak mulai memahami istilah deiktis dan membuat plot naratif. Pada usia 8-9 tahun, anak mengenal makna nonliteral dan mempertimbangkan maksud lain serta memelihara topik melalui perubahan
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Pada AnakKefyn Bromeng
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan berpikir anak yang semakin canggih seiring bertambahnya usia, sedangkan perkembangan bahasa adalah proses memperoleh dan menyusun bahasa sebagai alat komunikasi. Dokumen ini membahas pengertian, aspek, ciri-ciri, dan masalah perkembangan kognitif dan bahasa pada anak.
Dokumen ini berisi pedoman wawancara untuk guru dan siswa kelas 5 tentang penerapan model pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran IPA. Wawancara untuk guru mencakup model pembelajaran yang digunakan, upaya meningkatkan proses dan hasil pembelajaran, kesulitan siswa, dan tanggapan serta kendala penerapan model discovery learning. Wawancara untuk siswa meliputi tanggapan terhadap model tersebut, diskusi kelompok, bantuan teman,
Lembar wawancara siswa digunakan untuk mewawancarai siswa mengenai pembelajaran kimia di kelas. Siswa mengungkapkan bahwa kimia adalah mapel yang sulit karena materinya abstrak. Mereka kesulitan memahami konsep asam-basa, penyangga, dan hidrolisis. Untuk mengatasi kesulitan, diperlukan metode pengajaran yang bervariasi dan menarik perhatian siswa. Guru diharapkan lebih sering
Kesulitan belajar adalah hambatan dalam belajar yang ditandai dengan kesenjangan antara tingkat intelegensi dan prestasi akademik. Ada beberapa jenis kesulitan belajar seperti gangguan belajar, disfungsi belajar, prestasi rendah, dan ketidakmampuan belajar. Faktor penyebabnya meliputi faktor fisiologis, sosial, psikologis, tingkat intelegensi, dan lingkungan pendidikan.
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxshananah
Berdasarkan analisis alternatif solusi yang ada, model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa adalah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan penggunaan percobaan virtual lab serta game edukatif.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis materi pembelajaran, yang meliputi pengertian materi pembelajaran, jenis-jenisnya, analisis materi pelajaran, dan prosedur analisis materi pembelajaran. Beberapa poin penting yang diangkat adalah mengenai identifikasi aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar, memilih jenis materi yang sesuai, serta berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan peserta didik. Metode ceramah, disk
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docxalfathesafiloza
Laporan ini menganalisis hasil penilaian pembelajaran tentang materi gangguan dan kelainan pada sistem gerak yang dilakukan melalui penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Penilaian menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran secara umum namun masih ditemui tantangan seperti waktu dan pemahaman siswa yang beragam. Solusi yang ditempuh adalah kerja sama dengan guru lain, pengulangan materi, dan pen
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Rencana program pembelajaran mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, alokasi waktu, metode pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Dokumen ini juga membahas prinsip-prinsip pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran dan teknik-teknik eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dalam pembelajaran.
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptxAldaHafisah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Evaluasi pembelajaran merupakan proses pengumpulan data oleh guru untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran dan memperbaiki proses pembelajaran. Evaluasi bertujuan untuk menilai penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dan kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan harapan. Alat evaluasi meliputi tes untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan sis
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanUHN
Teks tersebut membahas tentang perbandingan tes standar dan tes buatan guru. Tes standar disusun oleh tim ahli, memenuhi syarat tes yang baik, dan reliabilitasnya telah diuji. Sementara tes buatan guru disusun oleh guru sendiri tanpa bantuan ahli, cakupannya sempit, dan reliabilitasnya rendah."
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Syaidah Ahnur
Dokumen tersebut membahas perubahan kurikulum di Indonesia, mulai dari Kurikulum CBSA 1984 hingga Kurikulum 2013. Kurikulum terus berubah untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan masyarakat. Kurikulum terbaru adalah Kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada pendekatan saintifik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis kesulitan belajar. Kesulitan belajar adalah kondisi dimana siswa mengalami hambatan dalam menerima dan menyerap pelajaran yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal siswa. Ada beberapa jenis kesulitan belajar seperti yang berhubungan dengan perkembangan dan akademik serta karakteristiknya seperti prestasi rendah dan lambat mengerjakan tugas
Makalah ini membahas tentang diagnostik kesulitan belajar, termasuk pengertian diagnostik kesulitan belajar, kedudukan diagnostik dalam pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar, dan prosedur pelaksanaan diagnostik kesulitan belajar.
Guru dapat mengidentifikasi potensi peserta didik melalui pengamatan, tes, analisis tugas, dan wawancara. Uji kreativitas seperti uji kaleng dapat digunakan. Pembelajaran perlu dirancang untuk mengembangkan potensi kreatif dengan memberi kebebasan berpikir dan mengerjakan tugas kreatif. Contoh kasus mengenai guru yang ingin mengembangkan kecerdasan majemuk peserta didik, dan solusinya adalah dengan
Perkembangan bahasa anak antara usia 5-9 tahun mengalami perkembangan pesat. Pada usia 5 tahun, anak sering menggunakan bahasa untuk meminta dan mengulang untuk perbaikan. Pada usia 6-7 tahun, anak mulai memahami istilah deiktis dan membuat plot naratif. Pada usia 8-9 tahun, anak mengenal makna nonliteral dan mempertimbangkan maksud lain serta memelihara topik melalui perubahan
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Pada AnakKefyn Bromeng
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan berpikir anak yang semakin canggih seiring bertambahnya usia, sedangkan perkembangan bahasa adalah proses memperoleh dan menyusun bahasa sebagai alat komunikasi. Dokumen ini membahas pengertian, aspek, ciri-ciri, dan masalah perkembangan kognitif dan bahasa pada anak.
Dokumen ini berisi pedoman wawancara untuk guru dan siswa kelas 5 tentang penerapan model pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran IPA. Wawancara untuk guru mencakup model pembelajaran yang digunakan, upaya meningkatkan proses dan hasil pembelajaran, kesulitan siswa, dan tanggapan serta kendala penerapan model discovery learning. Wawancara untuk siswa meliputi tanggapan terhadap model tersebut, diskusi kelompok, bantuan teman,
Lembar wawancara siswa digunakan untuk mewawancarai siswa mengenai pembelajaran kimia di kelas. Siswa mengungkapkan bahwa kimia adalah mapel yang sulit karena materinya abstrak. Mereka kesulitan memahami konsep asam-basa, penyangga, dan hidrolisis. Untuk mengatasi kesulitan, diperlukan metode pengajaran yang bervariasi dan menarik perhatian siswa. Guru diharapkan lebih sering
Kesulitan belajar adalah hambatan dalam belajar yang ditandai dengan kesenjangan antara tingkat intelegensi dan prestasi akademik. Ada beberapa jenis kesulitan belajar seperti gangguan belajar, disfungsi belajar, prestasi rendah, dan ketidakmampuan belajar. Faktor penyebabnya meliputi faktor fisiologis, sosial, psikologis, tingkat intelegensi, dan lingkungan pendidikan.
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxshananah
Berdasarkan analisis alternatif solusi yang ada, model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa adalah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan penggunaan percobaan virtual lab serta game edukatif.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis materi pembelajaran, yang meliputi pengertian materi pembelajaran, jenis-jenisnya, analisis materi pelajaran, dan prosedur analisis materi pembelajaran. Beberapa poin penting yang diangkat adalah mengenai identifikasi aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar, memilih jenis materi yang sesuai, serta berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan peserta didik. Metode ceramah, disk
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docxalfathesafiloza
Laporan ini menganalisis hasil penilaian pembelajaran tentang materi gangguan dan kelainan pada sistem gerak yang dilakukan melalui penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Penilaian menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran secara umum namun masih ditemui tantangan seperti waktu dan pemahaman siswa yang beragam. Solusi yang ditempuh adalah kerja sama dengan guru lain, pengulangan materi, dan pen
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Rencana program pembelajaran mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, alokasi waktu, metode pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Dokumen ini juga membahas prinsip-prinsip pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran dan teknik-teknik eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dalam pembelajaran.
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptxAldaHafisah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Evaluasi pembelajaran merupakan proses pengumpulan data oleh guru untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran dan memperbaiki proses pembelajaran. Evaluasi bertujuan untuk menilai penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dan kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan harapan. Alat evaluasi meliputi tes untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan sis
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanUHN
Teks tersebut membahas tentang perbandingan tes standar dan tes buatan guru. Tes standar disusun oleh tim ahli, memenuhi syarat tes yang baik, dan reliabilitasnya telah diuji. Sementara tes buatan guru disusun oleh guru sendiri tanpa bantuan ahli, cakupannya sempit, dan reliabilitasnya rendah."
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Syaidah Ahnur
Dokumen tersebut membahas perubahan kurikulum di Indonesia, mulai dari Kurikulum CBSA 1984 hingga Kurikulum 2013. Kurikulum terus berubah untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan masyarakat. Kurikulum terbaru adalah Kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada pendekatan saintifik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis kesulitan belajar. Kesulitan belajar adalah kondisi dimana siswa mengalami hambatan dalam menerima dan menyerap pelajaran yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal siswa. Ada beberapa jenis kesulitan belajar seperti yang berhubungan dengan perkembangan dan akademik serta karakteristiknya seperti prestasi rendah dan lambat mengerjakan tugas
Makalah ini membahas tentang diagnostik kesulitan belajar, termasuk pengertian diagnostik kesulitan belajar, kedudukan diagnostik dalam pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar, dan prosedur pelaksanaan diagnostik kesulitan belajar.
Bab pertama membahas latar belakang masalah bimbingan belajar yaitu pentingnya bimbingan guru untuk membantu siswa dalam menghadapi kesulitan belajar. Bab kedua membahas pengertian, tujuan, prinsip dan layanan bimbingan belajar serta teknik yang digunakan. Bab ketiga akan membahas kesimpulan dari pembahasan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis kesulitan belajar, yang meliputi pengertian, gejala, ciri, latar belakang timbulnya, tujuan diagnosis, dan upaya pengatasannya. Diagnosis kesulitan belajar bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan karakteristik kesulitan siswa beserta penyebabnya, serta meramalkan dan menyarankan tindakan perbaikan. Kesulitan belajar ditandai adanya hambatan dalam proses belaj
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar pada siswa, termasuk definisi, gejala, faktor penyebab, kriteria, dan cara mengatasinya. Beberapa poin penting yang diangkat adalah kesulitan belajar didefinisikan sebagai kondisi dimana siswa mengalami hambatan dalam belajar, gejala yang mungkin timbul seperti prestasi rendah, dan penyebabnya dapat berasal dari faktor internal maupun eksternal se
Dokumen tersebut membahas tentang diagnostik kesulitan belajar, termasuk pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi, prosedur pelaksanaan, dan peran diagnostik dalam pembelajaran. Prosedur pelaksanaan diagnostik kesulitan belajar meliputi identifikasi peserta didik, lokalisasi letak kesulitan, penetapan faktor penyebab, dan tindak lanjut berupa bantuan."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian anak lambat dan cepat belajar serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Juga dibahas mengenai bimbingan yang diberikan kepada anak lambat dan cepat belajar, seperti pola pengajaran terstruktur, program pengajaran remedial, serta penyaluran minat dan kemampuan anak cepat belajar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang strategi guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran.
2. Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya masalah pembelajaran, baik faktor internal maupun eksternal.
3. Guru perlu menggunakan berbagai strategi untuk menyelesaikan masalah pembelajaran seperti mengamati siswa, menganalisis hasil belajar, dan men
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang strategi guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran.
2. Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya masalah pembelajaran, baik faktor internal maupun eksternal.
3. Guru perlu menggunakan berbagai strategi untuk menyelesaikan masalah pembelajaran seperti mengamati siswa, menganalisis hasil belajar, dan men
Makalah ini membahas tentang kesulitan belajar dan cara mengatasinya. Kesulitan belajar adalah kondisi yang menghambat proses belajar seseorang. Faktor penyebabnya bisa internal maupun eksternal. Cara mengatasinya meliputi diagnosis kesulitan belajar, menentukan penyebab dan bantuan yang dibutuhkan, serta evaluasi berkelanjutan. Tujuannya adalah meningkatkan prestasi belajar peserta didik sesuai potensiny
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docxsafiraeong
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang bentuk gangguan atau hambatan dalam pembelajaran dikarenakan faktor-faktor tertentu. Beberapa faktor yang dapat membuat anak kesulitan belajar diantaranya faktor internal yang meliputi faktor psikologis. Kemudian ada faktor eksternal yang meliputi keluarga dan ekonomi keluarga. Tahapan dalam belajar, yaitu : perolehan, kecakapan, pemeliharaan, dan generalisasi. Pembelajaran yang berbasis GSI sangat membantu dalam mengatasi kesulitan belajar.
Makalah ini membahas tentang masalah-masalah belajar siswa di sekolah, dengan fokus pada faktor internal dan eksternal penyebab masalah tersebut. Faktor internal mencakup karakteristik siswa, sikap terhadap belajar, motivasi, konsentrasi, pengolahan hasil belajar, dan lainnya. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga dan sekolah."
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang mengajarkan menyampaikan dan meminta pendapat dalam bahasa Inggris kepada siswa kelas VIII. RPP ini mencakup standar kompetensi, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, dan penilaian pembelajaran. Guru akan mengajarkan tentang menyampaikan pendapat, meminta pendapat, dan contoh dialog terkait. Siswa akan belajar secara kelompok
This document provides a lesson plan for an English class on agreement and disagreement expressions. It includes the learning objectives, which are for students to be able to use and respond to agreement and disagreement speech acts, and identify various expressions for agreement and disagreement. The lesson involves explaining the meanings and examples of agreement and disagreement, students practicing dialogs using the expressions, and an assessment with multiple choice and fill-in-the-blank questions to evaluate their understanding. The goal is for students to master expressing and comprehending agreement and disagreement in conversations.
The document outlines a lesson plan for teaching English at SMP N 2 CEPER. It includes the learning objectives, which are to understand recount texts and use simple past tense accurately. The lesson will take place over two 80-minute meetings. In the first meeting, students will learn about simple past tense through activities like matching irregular verbs to their past form. The second meeting focuses on recount texts, with students identifying their generic structure and language features by rearranging jumbled paragraphs. Formative assessments include exercises on simple past tense and answering questions about a recount text.
Degree of comparison
The Degrees of Comparison in English grammar are made with the Adjective and Adverb words to show how big or small, high or low, more or less, many or few, etc., of the qualities, numbers and positions of the nouns (persons, things and places) in comparison to the others mentioned in the other part of a sentence or expression.
Kind of comparison :
Positive degree
Comparative degree
Superlative degree
POSITIVE DEGREE
Equal/positive degree is used to compare two things or persons which have same characteristic and feature.
The primary form of an adjective or adverb; denotes a quality without qualification,comparison, or relation to increase or diminution positive
Adjective- a word that expresses an attribute of something
Adverb- a word that modifies something other then a noun.
There are two more comparisons with the ‘positive form’ of the adjective words. They are :
(i) Degree of Equality: This comparison is used to compare two persons, animals or things to tell us that they are equal – having the same quality.
Example: There are two cats with the same height and weight, and look the same except for the colour.
Therefore we say:
The brown cat is as beautiful as the grey cat. (= Both the cats are the same.)
The word “beautiful” is an adjective in the ‘positive form’, and with the conjunction as…as it expresses the ‘degree of equality’.
(ii) Degree of Inequality: This comparison is used to compare two persons, animals or things to tell us that they are not equal – not having the same quality. Example: The brown cat is not so beautiful as the black & white cat.( They are not the same).The word “beautiful” is an adjective in the ‘positive form’, and with the conjunction so…as (and the negative ‘not’) it expresses the ‘degree of inequality’
Prefixes and suffixes are sets of letters added to words to form new words. Prefixes are added to the beginning while suffixes are added to the end. Some common prefixes include pre-, inter-, mono-, un-, and re- which mean before, between, one/single, not, and back/again respectively. Suffixes can make words inflectional by changing grammar or derivational by changing meaning. Examples of suffixes include -ment, -ness, -ion, -er, -en, and -able. Rules for adding suffixes include changing y to i before certain suffixes and doubling final consonants. Prefixes and suffixes can be combined to derive new words like prearrangement, intercontinental, and unwilling
What is sentence?
Sentence is a group of words, minimal has subject and predicate, which expresses a thought in written or spoken form.
Types of Sentences
1. Types of Sentences according to their purpose.
2. Types of Sentences according to their syntax
3. Types of Sentences according to their form
4. Types of Sentences according to completeness
5. Types of Sentences according to what kind of category occurs in the predicate position of the sentence.
Types of Sentences according to their purpose
A declarative sentence makes a statement. Since we usually make statements that declare something, most of your sentences are declarative. All declarative sentences are ended with a period.
Examples:
The dodgers won the first inning.
The tallest animal in the world is a giraffe.
COLLECTING YOUR DATA
Combining classroom activities and data collection
Regular classroom activities
Teaching new grammar items
Teaching aspects of writing (e.g. Structuring the essay)
Using different materials
Teaching vocabulary
Encouraging students to take more responsibility for learning
Extending students motivation
Action research data collection
Audio-record classroom interaction or students group work responses to see how students are using them.
Collect students texts over a set period of time and monitor the improvements and gaps in their writing
Discuss with student s their reactions to new materials compared with previous materials
Give students a survey asking them for their responses to different vocabulary activities
Ask students to write a letter to a class partner to explain their most effective strategies for learning English
Get students to interview each other about what they like/dislike about various activities and ask them to record their responses.
Nama satuan pendidikan : SMA
Mata pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/semester : X/1
Materi pokok : Expressing Intention
Alokasi waktu : 1x25 menit
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteaksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam seta dalam menemptkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi:
1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar Komunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar.
1.1.1. Merasa senang dalam mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional.
1.1.2. Bersemangat dalam melaksanakan setiap kegiatan pada pembelajaran bahasa Inggris.
2.1. Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan Komunikasi interpersonal dengan guru dan teman.
2.1.1. Menyapa guru dan teman menggunakan bahasa Inggris dengan santun.
2.1.2. Menunjukkan perilaku santun dalam mendemonstrasikan ungkapan niat melakukan sesuatu.
2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan Komunikasi transaksional dengan guru dan teman.
2.2.1. Berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
2.2.2. Menyelesaikan tugas bahasa Inggris mengenai niat melakukan sesuatu tepat waktu.
2.3. Menunjukkkan perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai, dalam melaksanakan Komunikasi fungsional.
2.3.1. Menjawab sapaan guru dan teman menggunakan bahasa Inggris dengan santun dan benar.
2.3.2. Menyelesaikan tugas yang menjadi bagiannya dalam kerja kelompok.
3.1. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang niat melakukan sesuatu, sesuai dengan konteks penggunaanya.
3.1.1 Menentukan hal-hal yang berkaitan dengan teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang niat melakukan sesuatu melalui gambar atau video dengan penuh percaya diri, bertanggung jawab dan kerjasama yang baik.
3.1.2 Menyimpulkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan untuk menyata
WHAT IS INTENTION ???
Merriam-Webster.com defines intention as a determination to act in a certain way.
As shared in “When your Relationships are Good, your Life is Good”, an intention is a clear and positive statement of an outcome you want to experience.
An intention is a goal, or vision, that guides your activities, thoughts, attitudes, and choices.
Language features
To express intention , we usually use :
Simple Future Tense
Would like …
Would rather…
Examples of expressing intention
-I'm going to ...-I would like to ...- (Yes, I think) I will ...- I am planning to ...- I have decided ...- I'm thinking of ...- I intend to ....- My intention is to ...- Perhaps/ May be I will ..
A Brief History on the Approaches to
Language Testing
In the 1950s, an era of behaviorism and special
attention to constrastive analysis, testing focused on
specific language elements such as the phonological,
grammatical, and lexical contrasts between two
languages.
Between the 1970s and 1980s, communicative theories
of language brought with them a more integrative view of
testing in which specialists claimed that the whole of
communicative event was considerably greater than the
sum of its linguistic element (Clark, 1983; Brown, 2004: 8)
Definition of Language Testing
According to Oller (1979, 1-2), a language testing is a
device that tries to assess how much has been learned
in a foreign language course, or some part of a course
by learners.
According to Brown (2004: 3), a language testing is a
method of measuring a person’s ability, knowledge, or
performance in a given domain.
GOVERNOR’S RESPONSIBILITIES
Governors are responsible for ensuring that the legal requirements of curriculum delivery exist in the school. As they can’t be involved in day-to day issues a level of monitoring need establishing so that they can take a overall view and monitor and evaluate the decisions they have made which effect the curriculum
Langkah penulisan buku teks meliputi analisis kebutuhan buku teks, penyusunan peta bahan ajar, dan tahap perencanaan, pelaksanaan, serta pemantapan. Tahap perencanaan mencakup penentuan tujuan, pemilihan bahan, penyusunan kerangka, dan pengumpulan bahan. Tahap pelaksanaan meliputi sistematika penulisan, teknik perujukan, dan penampilan tabel serta gambar.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian greeting, pre-closing, dan closing dalam percakapan bahasa Inggris beserta contoh-contoh kalimat yang digunakan. Terdapat juga soal latihan berdialog dan evaluasi penguasaan materi tersebut.
What is curriculum?
Curriculum is said to be a very ill-defined term (Huang, 1991)
It may carry different meanings when used by teachers, schools and academics. What makes the matter worse is that it is used interchangeably with terms like syllabus, examination syllabus and instruction (Chang,1998).
In this session, we would try to clarify what it is.
Interpretations of Curriculum
The amorphous nature of the word curriculum has given rise over the years to many interpretations. Depending on their philosophical beliefs, persons have conveyed these interpretations among others.
Curriculum is that which is taught in school.
Curriculum is a set of subjects.
Curriculum is content.
Curriculum is a program of studies.
Curriculum is a sequence of courses.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas XII ini membahas tentang materi lagu. Terdiri dari 3 pertemuan yang bertujuan menganalisis unsur kebahasaan dan makna lagu, menangkap makna tersirat dan tersurat lagu, serta menyalin dan memahami pesan lagu.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pengajaran teks lisan dan tulis sederhana untuk memaparkan, menanyakan, dan merespon pemaparan jati diri dalam bahasa Inggris. Dokumen ini menjelaskan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan selama 3 pertemuan."
Kompetensi Inti
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Tujuan PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengidentifikasi struktur teks dan unsur kebahasaan pada teks pemaparan jati diri sesuai dengan konteks penggunaannya.
Siswa dapat menyebutkan fungsi sosial ungkapan-ungkapan untuk memaparkan jati diri orang lain.
Siswa dapat membedakan ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam pemaparan jati diri orang lain sesuai dengan konteks penggunaannya.
Siswa dapat merespon makna teks pemaparan jati diri orang lain lisan dan tulis
Kompetensi Inti
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Karya ilmiah merupakan laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian dengan memenuhi etika keilmuan. Terdiri dari bagian awal (judul, tujuan), bagian utama (kajian teori, metode, pembahasan), dan bagian akhir (simpulan, saran). Bertujuan melatih pemikiran ilmiah dan transformasi pengetahuan serta membuktikan potensi ilmiah mahasiswa.
Definition
Vocabulary is a list or collection of words arranged in alphabetical order and explained, a dictionary or lexicon, either of a whole language, a single work or author, a branch of science, or the like, a word book.
INTRODUCING VOCABULARY
Example 4 below is clearly designed to focus the students’ attention on an aspect of vocabulary.
Example 1 : Walking, running, jumping
Focus : verb of movement
Age : adult
Level : beginner
Example 2 : Inviting
Focus : Functional language
Age : adult
Level : pre-intermediate
Example 3 : Explaning what you mean
Focus : type, kind, something you use
Age : young adult plusLevel : intermediate
Example 4 : Word formation
Focus : prefixes and suffixes
Age : young adult plus
Level : upper intermediates
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
PROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYA
1. PROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYA
Disusun Oleh :
1. Dindha Sandra M (1211202761)
2. Langgeng Aprianto (1211202757)
3. Ririn Rosyanti (1211202758)
4. Widya Kurnia A. (1211202753)
5. Yuliarofi N. (1211202766)
2. A. Pengertian Kesulitan Belajar Siswa
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan
sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang
dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil
tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula
siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan.
Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-
hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat
psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya
dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di
bawah semestinya.
3. B. Jenis-Jenis Masalah Belajar Siswa
1. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan
dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya
respons yang bertentangan. Contoh : siswa yang sudah
terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan
sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar
menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.
2. Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar
yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun
sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya
subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis
lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi
atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena
tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat
menguasai permainan volley dengan baik.
4. 3. Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki
tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi
prestasi belajarnya tergolong rendah.
4. Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses
belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan
sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
5. Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar
mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau
menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi
intelektualnya.
5. Beberapa perilaku yang merupakan
manifestasi gejala kesulitan belajar, antara
lain :
1.Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai
yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yang
dimilikinya.
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah
dilakukan. Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajar,
tapi nilai yang diperolehnya selalu rendah.
3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan
selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.
6. Menurut Burton (Ali Syamsudin 2003) bahwa siswa
dikatakan gagal dalam belajar apabila :
1. Dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran
tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi (mastery level)
minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru
(criterion reference).
2. Tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya, dilihat
berdasarkan ukuran tingkat kemampuan, bakat, atau kecerdasan yang
dimilikinya. Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever.
3. Tidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang
diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran berikutnya.
Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang
(immature), sehingga harus menjadi pengulang (repeater)
7. 4. Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak
acuh, menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.
5. Menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti membolos,
datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah,
mengganggu di dalam atau pun di luar kelas, tidak mau mencatat
pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, dan sebagainya.
6. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti :
pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang
gembira dalam menghadapi situasi tertentu. Misalnya dalam
menghadapi nilai rendah, tidak menunjukkan perasaan sedih atau
menyesal, dan sebagainya.
8. 1. Tujuan pendidikan
Dalam keseluruhan sistem pendidikan, tujuan pendidikan
merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting, karena
akan memberikan arah proses kegiatan pendidikan.
Segenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan
guna mencapai tujuan pembelajaran. Siswa yang dapat mencapai
target tujuan-tujuan tersebut dapat dianggap sebagai siswa yang
berhasil. Sedangkan, apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-
tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar.
Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian
tujuan pembelajaran, maka sebelum proses belajar dimulai, tujuan
harus dirumuskan secara jelas dan operasional. Selanjutnya
hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian
tujuan tersebut.
Terdapat empat ukuran dapat
menentukan kegagalan atau
kemajuan belajar siswa, yaitu :
9. 2. Kedudukan dalam Kelompok
Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran
dalam pencapaian hasil belajarnya. Siswa dikatakan mengalami
kesulitan belajar, apabila memperoleh prestasi belajar di bawah
prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan.
3. Perbandingan antara potensi dan prestasi
Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari
tingkat potensinya, baik yang berupa kecerdasan maupun bakat.
Siswa yang berpotensi tinggi cenderung dan seyogyanya dapat
memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula. Sebaliknya, siswa yang
memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi
belajar yang rendah pula.
10. 4.Kepribadian
Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan
dalam seluruh kepribadiannya. Setiap proses belajar akan
menghasilkan perubahan-perubahan dalam aspek kepribadian.
Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola
kepribadian tertentu, sesuai dengan tujuan yang tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar, apabila
menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang
menyimpang dari seharusnya, seperti : acuh tak acuh,
melalaikan tugas, sering membolos, menentang, isolated,
motivasi lemah, emosi yang tidak seimbang dan sebagainya.
11. C. Sebab-sebab yang mungkin mengakibatkan
timbulnya kesulitan belajar, dapat digolongkan
menjadi tiga
1. Banyak sebab yang menimbulkan pola gejala yang sama.
Seringkali gejala-gejala kesulitan belajar yang nampak pada seorang
siswa disebabkan oleh faktor-faktor yang berbeda dengan yang lain
yang memperlihatkan gejala yang sama.
2. Banyak pola gejala yang ditimbulkan oleh sebab yang sama.
Sebab yang nampak sama, dapat mengakibatkan gejala yang berbeda-
beda bagi siswa yang berlainan perlu diperhatikan adanya kesesuaian
antara sebab dengan kondisi tempat tinggal siswa.
12. 3. Sebab-sebab yang saling berkaitan dengan yang lain.
Kesulitan yang menimbulkan reaksi dari orang-orang
disekelilingnya atau yang menyebabkan dia bereaksi pada dirinya
sendiri dengan cara yang selanjutnya , menyebabkan timbulnya
kesulitan yang baru.
13. Proses pemecahan kesulitan
belajar pada siswa
yaitu dimulai dengan memperkirakan kemungkinan
bantuan apakah siswa tersebut masih mungkin ditolong
untuk mengatasi kesulitannya atau tidak, berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan yang
dialami oleh siswa tertentu, dan dimana pertolongan itu
dapat diberikan.
Perlu dianalisis pula siapa yang dapat memberikan
pertolongan dan bantuan, bagaimana cara menolong
siswa yang efektif, dan siapa saja yang harus dilibatkan
dalam proses konseling.
14. Kemampuan yang harus dimiliki konselor
berkait dengan perannya sebagai seorang
konselor, tiap individu konselor harus memiliki
kemampuan yang profesional yaitu mampu
melakukan langkah-langkah :
1. Mengumpulkan data tentang siswa
2. Mengamati tingkah laku siswa
3. Mengenal siswa yang memerlukan bantuan khusus
4. Mengadakan komunukasi dengan orang tua siswa untuk
memperoleh keterangan dalam pendidikan anak.
5. Bekerjasama dengan masyarakat dan lembaga yang terkait untuk
membantu memecahkan masalah siswa
15. 6. Membuat catatan pribadi siswa
7. Menyelenggarakan bimbingan kelompok ataupun individual
8. Bekerjasama dengan konselor yang lain dalam menyusun
program bimbingan sekolah
9. Meneliti kemajuan siswa baik di sekolah maupun di luar
sekolah
16. D. Prosedur dan Langkah-Langkah Penanggulangan
Masalah Belajar
sekolah harus berperan turut membantu memecahkan masalah yang
dihadapi siswa. Seperti diketahui, sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal sekurang-kurangnya memiliki 3 fungsi utama.
1. fungsi pengajaran, yakni membantu siswa dalam memperoleh
kecakapan bidang pengetahuan dan keterampilan.
2. fungsi administrasi,
3. ketiga fungsi pelayanan siswa, yaitu memberikan bantuan khusus
kepada siswa untuk memperoleh pemahaman diri, pengarahan diri dan
integrasi sosial yang lebih baik, sehingga dapat menyesuaikan diri baik
dengan dirinya maupun dengan lingkungannya.
17. CARA UNTUK MENGATASI PROBLEMATIKA SISWA :
1. Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajarnya. Secara umum, prosedur bimbingan
belajar dapat ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a. Identifikasi kasus
Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang
diduga memerlukan layanan bimbingan belajar.
Abin Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan
yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan
layanan bimbingan belajar, yakni :
18. 1. Call them approach;
melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran
sehingga dengan cara ini akan dapat ditemukan siswa yang benar-benar
membutuhkan layanan bimbingan.
2. Maintain good relationship;
menciptakan hubungan yang baik, penuh keakraban sehingga tidak terjadi
jurang pemisah antara guru dengan siswa. Hal ini dapat dilaksanakan
melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan
belajar mengajar saja, misalnya melalui kegiatan ekstra kurikuler, rekreasi
dan situasi-situasi informal lainnya.
19. 3. Developing a desire for counseling;
menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan
masalah yang dihadapinya.
4. Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa, dengan cara ini bisa
diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan belajar yang dihadapi
siswa.
5. Melakukan analisis sosiometris, dengan cara ini dapat ditemukan siswa
yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian sosial
20. b. Identifikasi Masalah
Langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik kesulitan
atau masalah yang dihadapi siswa.
Dalam konteks Proses Belajar Mengajar, permasalahan siswa dapat berkenaan
dengan aspek :
(a) substansial – material;
(b) struktural – fungsional;
(c) behavioral;
(d) personality.
c. Remedial atau referal (Alih Tangan Kasus)
Jika jenis dan sifat serta sumber permasalahannya masih berkaitan dengan
sistem pembelajaran dan masih masih berada dalam kesanggupan dan
kemampuan guru atau guru pembimbing, pemberian bantuan bimbingan
dapat dilakukan oleh guru atau guru pembimbing itu sendiri.
21. d. Evaluasi dan Follow Up
Cara manapun yang ditempuh, evaluasi atas usaha pemecahan
masalah seyogyanya dilakukan evaluasi dan tindak lanjut, untuk
melihat seberapa pengaruh tindakan bantuan (treatment) yang
telah diberikan terhadap pemecahan masalah yang dihadapi
siswa.
22. kriteria-kriteria keberhasilan layanan bimbingan belajar menurut
Depdiknas, yaitu :
• Berkembangnya pemahaman baru yang diperoleh siswa berkaitan dengan
masalah yang dibahas;
• Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan
melalui layanan, dan
• Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah pelaksanaan
layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah
yang dialaminya.
23. Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan
beberapa kriteria dari keberhasilan dan efektivitas
layanan yang telah diberikan, yaitu :
1. Siswa telah menyadari (to be aware of) atas adanya masalah yang dihadapi.
2. Siswa telah memahami (self insight) permasalahan yang dihadapi.
3. Siswa telah mulai menunjukkan kesediaan untuk menerima kenyataan diri
dan masalahnya secara obyektif (self acceptance).
4. Siswa telah menurun ketegangan emosinya (emotion stress release).
5. Siswa telah menurun penentangan terhadap lingkungannya
6. Siswa mulai menunjukkan kemampuannya dalam mempertimbangkan,
mengadakan pilihan dan mengambil keputusan secara sehat dan rasional.
7. Siswa telah menunjukkan kemampuan melakukan usaha –usaha perbaikan
dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya, sesuai dengan dasar
pertimbangan dan keputusan yang telah diambilnya
24. ALTERNATIF LAIN PEMECAHAN PROBLEMATIKA SISWA
DALAM BELAJAR.
1. Perhatikan Mood
Untuk mengenal mood siswa, seorang guru harus mengenal karakter dan
kebiasaan belajar siswa.
2. Upayakan Ruang Belajar Yang Nyaman.
Kesulitan belajar bisa juga karena tempat yang tersedia tidak memadai. Karena
itu, coba mendekor ruang belajar tersebut menjadi lebih nyaman. Selain itu,
saat mengajar siswa tersebut anda bisa melakukannya dengan menularkan
cara belajar yang baik.
25. 3. Komunikasi dari orang tua di rumah
Masa kecil kita, pelajaran yang disukai tergantung bagaimana cara guru
itu mengajar. Tidak bisa dipungkiri perhatian terhadap mata pelajaran,
tentu ada kaitan dengan cara guru mengajar di kelas.Sempatkan juga
waktu dan dengarkan anak-anak bercerita tentang bagaimana cara guru
mereka mengajar di sekolah.
26. Langkah-langkah mendiagnosis kesulitan
belajar ada tiga tahap, yaitu :
1. Langkah-langkah diagnosis yang meliputi aktifitas, berupa
a. Identifikasi kasus
b. Lokalisasi jenis dan sifat kesulitan
c. Menemukan faktor penyebab baik secara internal maupun eksternal
2. Langkah prognosis yaitu suatu langkah untuk mengestimasi
(mengukur),
memperkirakan apakah kesulitan tersebut dapat dibantu atau tidak.
3. Langkah Terapi yaitu langkah untuk menemukan berbagai alternatif
kemungkinan cara yang dapat ditempuh dalam rangka penyembuhan
kesulitan tersebut yang kegiatannya meliputi antara lain pengajaran
remedial, transfer atau referal.
27. Langkah-langkah mengidentifikasi siswa yang
mengalami kesulitan belajar:
a.Menandai siswa dalam satu kelas atau dalam satu kelompok yang
diperkirakan mengalami kesulitan belajar baik bersifat umum maupun khusus
dalam bidang studi
b. Meneliti nilai ulangan yang tercantum dalam “record academic” kemudian
dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas atau dengan kriteria tingkat
penguasaan minimal kompetensi yang dituntut.
c. Menganalisis hasil ulangan dengan melihat sifat kesalahan yang dibuat.
Melakukan observasi pada saat siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar.
d. Mendapatkan kesan atau pendapat dari guru lain terutama wali kelas,dan
guru pembimbing.