SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
PRIMARY HEALTH CARE
Created By @my
Latar Belakang
Tahun : 1977
Sidang Kesehatan Dunia (World Health
Assembly)
Kesepakatan Global  Mencapai Kesehatan
Bagi Semua (KBS) di Tahun 2000
Tercapainya suatu derajat kesehatan yang
optimal yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif baik secara sosial maupun ekonomi
Lanjutan Latar Belakang
Tahun 1978
Dalam Konferensi Alma Ata,
Indonesia ikut serta menandatangi dan
menetapkan :
“ Prinsip-Prinsip Primary Health Care
(PHC)” , yaitu :
Untuk Mencapai Health For All pada
tahun 2000
kuncinya adalah PHC.
Sedangkan bentuk dari PHC adalah
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).
Bentuk operasional PHC dan PKMD
berlandaskan GBHN dalam Tap.MPR dilaksanakan
dengan melibatkan berbagai lintas sektor.
PERKEMBANGN KONSEP PHC
Berawal tahun 1950
Pada kampanye masal pemberantasan
penyakit menular (TBC, Campak, Diare, dll)
Tahun 1960
Teknologi Kuratif dan Preventif dalam
infrastruktur pelayanan kesehatan mengalami
kemajuan
“Upaya Dasar Kesehatan”
Lanjutan Perkembangan Konsep PHC
Tahun1972/1973
WHO mengadakan studi dan mengungkap
bahwa banyak negara tidak puas dengan Sistem
Kesehatan yang dijalankan  Issue : Kurangnya
pemerataan pelayanan kesehatan di daerah
pedesaan.
Tahun 1977
Sidang Kesehatan Dunia :
“Health For All by The Year 2000”
Sasaran Utama Health For All by The Year 2000
adalah :
“ Tercapainya suatu derajat kesehatan yang
optimal yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif baik secara sosial maupun ekonomi “
sehingga orientasi pembangunan kesehatan
berubah yaitu :
* Pelayanan Kuratif  Kuratif dan Preventif
* Daerah Perkotaan  Pedesaan
* Golongan Mampu  Gol. Masyarakat
berpenghasilan rendah
* Kampanye Masal  Upaya Kesehatan
Terpadu
Tahun 1978
Konferensi Alma Ata  PHC sebagai
pendekatan atau strategi global mencapai kesehatan
bagi semua pada tahun 2000.
DEFINISI

Primary Health Care adalah :
“ Pelayanan Kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada metoda dan teknologi
praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima
secara umum baik oleh individu maupun
keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi
mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang
dapat dijangkau oleh masyarakat dan negara
untuk memelihara setiap tingkat perkembangan
mereka dalam semangat untuk mandiri (Self
Relience) dari menentukan nasib sendiri (Self
Determination)
TUJUAN DAN FUNGSI PHC
TUJUAN UMUM
“ Mencoba menemukan kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan yang
diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat
kepuasan pada masyarakat yang menerima
pelayanan.
TUJUAN KHUSUS
1. Harus Mencapai keseluruhan penduduk
yang dilayani
2. Harus dapat diterima oleh penduduk yang
dilayani
3. Harus berdasarkan kebutuhan medis dari
populasi yang dilayani
4 Harus secara maksimum menggunakan
tenaga dan sumber daya
lain dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat
FUNGSI PHC
PHC hendaknya memenuhi fungsi-fungsi sebagai
berikut :
Pemelihara Kesehatan
Pencegahan Penyakit
Diagnosis dan Pengobatan
Pelayanan tidak lanjut
Pemberian Sertifikat
3 UNSUR PHC
Mencakup Upaya-Upaya dasar kesehatan
Melibatkan Peran serta masyarakat
Melibatkan kerjasama lintas sektoral
5 PRINSIP DASAR PHC
Pemerataan Upaya Kesehatan
Penekanan pada Upaya Preventif
Menggunakan Teknologi tepat guna
Melibatkan peran serta masyarakat
Melibatkan kerjasama lintas sektor
ELEMEN PHC
Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara
pencegahan penyakit serta pengendaliannya
Peningkatan Penyediaan Makanan dan perbaikan
gizi
Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
Kesehatan ibu dan anak termasuk KB
Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik
setempat
Pengobatan penyakit umum dan Ruda Paksa
Penyediaan obat-obat esensial
CIRI-CIRI PHC
Pelayanan yang utama dan intim dengan
masyarakat
Pelayanan yang menyeluruh
Pelayanan yang terorganisasi
Pelayanan yang memelihara kesehatan individu
maupun masyarakat
Pelayanan yang berkesinambungan
Pelayanan yang Progresif
Pelayanan yang berorientasi pada keluarga
Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah
satu aspek saja.
TANGGUNG JAWAB PERAWAT DAN BIDAN
DALAM PHC
Mendorong partisipasi aktif masyarakat  dalam
pengembangan & Implementasi Yankes dan Prog.
Pendkes.
Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan
individu
Mengajarkan konsep kesh dasar dan teknik asuhan
diri sendiri pada masyarakat
Memberikan bimbingan dan dukungan kepada
petugas yankes dan kpd masyarakat
Koordinasi kegiatan dan pengembangan Kesmas.
PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT
DESA (PKMD)
Kebijakan Pembangunan Kesehatan dalam Konteks
PHC/ PKMD
Pasca Perang Kemerdekaan
a. Pelayanan preventif melengkapi pelayanan
kuratif
b. Konsep Bandung Plan yang merupakan
embrio
konsep puskesmas
Tahun 1960
Lahirnya UU pokok No. 9 Tahun 1960
tentang pokok-pokok kesehatan :
“ Tiap-tiap warga negara berhak mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan wajib
diikut sertakan dalam kegiatan yang
diselenggarakan oleh pemerintah.”
3. Pelita I
a. Perbaikan kesehatan rakyat dipandang
sbg upaya
yang meningkatkan produktivitas
penduduk
b. Pembangunan kesh merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional
c. Pelayanan kesehatan melalui puksesmas
4. Pelita II
a. Trilogi Pembangunan  Meningkatkan
kesadaran
untuk meningkatkan jangkauan
kesehatan
b. Kesadaran akan keterlibatan partisipasi
masy dalam bidang kesehatan
c. Pengembangan PKMD tahun 1975 
wujud operasional dari Primary Health Care mell.
Pendekatan educatif.
5. Pelita III
Tahun 1982  Lahir SKN yang menitik
beratkan pada :
a. Pendekatan kearah pendekatan
masyarakat
b. Kerjasama lintas program dan lintas sektor
c. Melibatkan peran serta masyarakat
d. Menekankan pada pendekatan Promotif
dan
Preventif.
6. Pelita IV
a. Prioritas  menurunkan angka kemayian
bayi, anak dan
ibu dan menurunnya angka
kelahiran

b. Menyelenggarakan pro. Posyandu di
setiap desa
7. Pelita V
a. Meningkatkan mutu posyandu
b. Melaksanakan 5 kegiatan posyandu
(Panca Krida)
* Kesehatan Ibu dan Anak
* KB
* Imunisasi
* Perbaikan Gizi dan penanggulangan
diare
c. Sapta Krida Posyandu
* Sanitasi Dasar
* Penyediaan obat esensial
DEFINISI PKMD
PKMD adalah :
“ Rangkaian keg. Masyarakat yang
dilaksanakan atas dasar gotong royong dan
swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam
memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhan
di bidang kesehatan dan bidang lain yang berkaitan
agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera “
TUJUAN PKMD
Tujuan Umum :
Meningkatkan kemampuan masyarakat
menolong diri sendiri di bidang kesh 
meningkatkan mutu hidup
Tujuan Khusus :
a. Menumbuhkan kesadran masy akan
potensi yang dimilikinya  menolong diri sendiri
b. Mengembangkan kemampuan dan
prakarsa masy
 berperan sec. aktif dan
berswadaya dlm
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
Lanjutan Tujuan Khusus :
c. Menghasilkan > banyak tenaga
masyarakat setempat yang mampu, terampil
dalam pembangunan desa
d. Meningkatkan Kesehatan masyarakat
 Memenuhi beberapa indikator :
* Angka Kesakitan Menurun
* Angka Kelahiran Menurun
* Angka Kematatian menurun
* Angka Kekurangan Gizi Pada Balita
Menurun.
CIRI-CIRI PKMD
Dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan
dan prakarsa masy sendiri
Perenc. Kegiatan  Musyawarah
Pelaksanaan  Peran serta aktif dan swadaya masy
Masukan dari luar  mamacu, melengkapi
danmenunjang, tdk mengakibatkan ketergantungan
Kegiatan dilakukan oleh tenaga masy setempat
Memanfaatkan teknologi tepat guna
Kegiatan dilakukan sekurang-kurangnya mencakup
salah satu dari 8 unsur PHC.
PRINSIP-PRINSIP PKMD
Kegiatan masyarakat  dimulai dari keg yang
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat
Perlu kerjasama antar dinas dengan masyarakat 
membina kegiatan masyarakat.
Dalam hal masyarakat  tdk dapat memecahkan
masalah atau kebutuhannya sendiri.
WADAH KEGIATAN PKMD
PKMD merup bag.integral dari pembangunan desa
dan wadah partisipasi masyarakat dalam
pembangunan desa adalah LKMD (Lembaga
Ketahanan Masyarakat Desa)
maka
Wadahnya adalah
PKMD dan LKMD
STRATEGI PEMBINAAN
Tim Pembina PKMD dimasing-masing tingkat

Forum Koordinasi di masing-masing tingkat
Setiap kegiatan Partisipasi masyarakat yang akan
dipromosikan salah satu sektor  dibahas dlm
forum dulu
Jenis bantuan apapun  berdasarkan proporsi
kebutuhan masy setempat
Seluruh tahap kegiatan (Persiapan, Perencanaan,
Pelaksanaan, Penilaian, Pembinaan sampai pada
perluasan)  dilakukan oleh masyarakat sendiri 
jika perlu maka akan dibantu oleh pemerintah. (lintas
prog dan sektor)
Lanjutan Strategi Pembinaan
5. Wadah Kegiatan  LKMD sesuai dengan surat
keputusan Presiden Nomor 28, yaitu :
“ Penyempurnaan dan penempatan fungsi
Lembaga swasembada Desa menjadi LKMD”
6. PKMD adalah kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat.
PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAAN
Berpedoman pada GBHN
Dilaksanakan dengan kerjasama Lintas program dan
sektor  melalui pendekatan edukatif
Koordinasi pembinaan  jalur fungsional pada
tingkatan, propinsi oleh gubernur kabupaten, bupati
kecamatan oleh camat
PKMD merupakan bagian integral dari
pembangunan desa secara keseluruhan
Keg. Dilaksanakan dengan membentuk mekanisme
kerja yang efektif
Puskesmas  Pusat pengembangan dan
pembangunan kesehatan  sbg dinamisator.

LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS MASALAH
KESEHATAN
Tahapan dalam diagnosis masalah kesehatan
• IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT
• PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT
• KERANGKA AKAR FAKTOR RESIKO
MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT
• IDENTIFIKASI FAKTOR RESIKO
• ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
KESEHATAN MASYARAKAT

1. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT
Dalam mengidentifikasi permasalahan Kesehatan
yang ada di masyarakat harus didasarkan pada :
Data, fakta, informasi, baik secara langsung (dengan
data primer) maupun tidak langsung (menggunakan
data sekunder).
Hal pertama kali yang dilakukan dalam
mengidentifikasi masalah kesehatan adalah :
a. Mencari data sekunder ke Puskesmas, bisa
berupa : buku Register, buku Laporan
Bulanan Penyakit, dan catatan Rekapitulasi
Penyakit Spesifik dan Buku Register Bidan.
b. Setelah data sekunder didapatkan, kemudian
dicocokkan dengan data primer yang
didapatkan dari wawancara terhadap Key
Person (Ketua RT, Ketua RW, kader desa,
bidan desa dan petugas Puskesmas) guna
meyakinkan bahwa masalah tersebut sampai
sekarang masih menjadi permasalahan di
masyarakat
Tujuan wawancara dengan key person adalah
 untuk melakukan konfirmasi mengenai banyaknya,
kegawatannya, distribusinya (orang, tempat, dan
waktu) dari penyakit yang telah terdaftar pada data
sekunder
2. Prioritas Masalah Kesehatan Masyarakat
Data sekunder yang telah dicocokkan dengan
wawancara Key Person (data primer)  Dianalisis
kembali agar mendapatkan masalah yang benar –
benar dirasakan masyarakat  sehingga nantinya
dapat diambil suatu tindakan tepat.
1. Dari Data yang ada dipilih 3 besar masalah
kesehatan yang banyak dirasakan
masyarakat.
2. Selanjutnya dari 3 penyakit tersebut
diprioritaskan lagi menjadi 1 masalah dengan
mempertimbangkan aspek – aspek :
a. Kegawatan masalah,
b. Besarnya masalah,
c. Luasnya distribusi penyakit,
d. Kecepatan penyebaran, dan lain sebagainya
dengan menggunakan table MCUA
Dalam menganalisis prioritas masalah kesehatan
tersebut digunakanlah metode Multiple Criteria Utility
Assessment (MCUA).
Tata cara penggunaan Matriks MCUA dalam
penentuan prioritas masalah, dilakukan dengan
langkah – langkah sebagai berikut :
Tata cara penggunaan Matriks MCUA dalam
penentuan prioritas masalah
• a. Menetapkan Kriteria Masalah Kesehatan
Masyarakat
• Kriteria yang digunakan : Kegawatan
masalah, Besarnya masalah, Trend
(kecenderungan)
• b. Melakukan Pembobotan Kriteria Masalah
Kesehatan
• Pemberian kisaran bobot (nilai)
terhadap masing – masing yang ada.
Kriteria ditentukan berdasarkan
kesepakatan kelompok
Pembobotan kriteria
• Masalah dinilai Sangat Gawat
•
•
•

Masalah dinilai Gawat
Masalah dinilai Cukup Gawat
Masalah dinilai Kurang/ Tidak Gawat

Tata cara penggunaan Matriks MCUA dalam
penentuan prioritas masalah
• c. Memberikan skor masing–masing
kriteria terhadap masing– masing masalah
• estimasi berapa besarnya
pengaruh masalah terhadap
masing – masing kriteria.
• Dalam pemberian skor setiap
anggota kelompok memberikan
skor secara subjektif dan
selanjutnya jumlah semua skor
dibagi banyaknya jumlah anggota
dalam kelompok.
• Jika pengaruh kriteria besar maka
skornya juga diberikan besar, dan
jika kriteria kecil maka diberi skor
kecil. Hasil skor yang telah dibagi
dengan jumlah anggota tiap bagian
• d Mengalikan nilai skor
• Mengalikan nilai skor dengan
bobot Masing–masing masalah
yang dikalikan dengan bobot untuk
tiap–tiap kriteria kemudian
dijumlahkan dengan hasil perkalian
tersebut
3. Kerangka Akar Faktor Risiko Masalah
Kesehatan
1. Faktor–faktor resiko dapat berdiri sendiri
dalam mempengaruhi kejadian suatu
masalah Kesehatan
2. penelusuran akar faktor resiko masalah
dengan cara sistematis dan berdasar pada
teori, data atau fakta atau pikiran yang logis
berdasarkan konsep H.L. Blum.
3. Metode pendekatan yang dimanfaatkan
untuk membuat kerangka dalam
mengidentifikasi faktor–faktor resiko yang
mempengaruhi terjadinya suatu masalah
4. Identifikasi Faktor Resiko Masalah Kesehatan
Untuk memenuhi ketepatan data serta kelengkapan
data terkait faktor resiko Kesehatan, perlu dilakukan
adanya survey (wawancara) mencari data primer
dari masyarakat untuk mengidentifikasi faktor resiko
Kesehatan
identifikasi faktor resiko masalah kesehatan
dilakukan dengan pendekatan kuantitatif
menggunakan instrumen survey yang valid dan
reliabel berdasarkan kerangka akar faktor resiko
masalah Kesehatan
Pendekatan kuantitatif hanya untuk penegasan.
Langkah yang dilakukan terkait kegiatan survey
(wawancara) adalah pembuatan instrumen yang
dibuat denagn pendekatan teori H.L Blum
selanjutnya instrumen berupa kuesioner digunakan
sebagai acuan dalam survey (wawancara).
5. Alternatif Penyelesaian Masalah
• Guna penanggulangan dan pencegahan
masalah Kesehatan maka perlu adanya
alternatif penyelesaian masalah Kesehatan

•

•

•

dengan mempertimbangkan kondisi yang ada
di masyarakat atau di lapangan.
Di samping itu, dalam memberikan alternatif
penyelesaian masalah perlu melibatkan pihak
lain yang terkait seperti puskesmas,
pemerintah daerah maupun desa sesuai
kebijakan, relevansi program, ketersediaan
sumber daya, yang kemudian untuk
diterapkan sehingga diharapkan
penyelesaian masalah yang diberikan telah
memenuhi kebutuhan dari berbagai pihak.
Metoda yang digunakan untuk
mengidentifikasi alternatif penyelesaian
masalah adalah dengan cara brainstorming
dan penggunaan how-how diagram
Selanjutnya dianalisis menggunakan
Multiple Criteria Utility Assessment (MCUA)

More Related Content

What's hot

Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesiaIsu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesiaYabniel Lit Jingga
 
Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan Selvia Agueda
 
Primary health care
Primary health carePrimary health care
Primary health careUFDK
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Yabniel Lit Jingga
 
Kesehatan Masyarakat
Kesehatan MasyarakatKesehatan Masyarakat
Kesehatan MasyarakatMega Tambunan
 
Makalah ilmu kesehatan masyarakat
Makalah ilmu kesehatan masyarakatMakalah ilmu kesehatan masyarakat
Makalah ilmu kesehatan masyarakatZelitania
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1desyanggraini10
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasNs.Heri Saputro
 
Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatanFionna Pohan
 
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATEDIS BLOG
 
Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatanWarnet Raha
 
Sistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatanSistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatanOcta Pranata
 
Proposal kegiatan promosi_dan_penyuluhan
Proposal kegiatan promosi_dan_penyuluhanProposal kegiatan promosi_dan_penyuluhan
Proposal kegiatan promosi_dan_penyuluhanazkanmuttaqin
 
Hakekat pekerjaan-sosial-medis
Hakekat pekerjaan-sosial-medisHakekat pekerjaan-sosial-medis
Hakekat pekerjaan-sosial-medisOcta Pranata
 

What's hot (20)

Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesiaIsu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
 
Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan
 
Primary health care
Primary health carePrimary health care
Primary health care
 
Kebijakan kesehatan 2013(1)
Kebijakan kesehatan 2013(1)Kebijakan kesehatan 2013(1)
Kebijakan kesehatan 2013(1)
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
 
Kesehatan Masyarakat
Kesehatan MasyarakatKesehatan Masyarakat
Kesehatan Masyarakat
 
Makalah ilmu kesehatan masyarakat
Makalah ilmu kesehatan masyarakatMakalah ilmu kesehatan masyarakat
Makalah ilmu kesehatan masyarakat
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
 
Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Kb 2 phc
Kb 2 phcKb 2 phc
Kb 2 phc
 
Askep komunitas
Askep komunitasAskep komunitas
Askep komunitas
 
Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan
 
Sistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatanSistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatan
 
Proposal kegiatan promosi_dan_penyuluhan
Proposal kegiatan promosi_dan_penyuluhanProposal kegiatan promosi_dan_penyuluhan
Proposal kegiatan promosi_dan_penyuluhan
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Hakekat pekerjaan-sosial-medis
Hakekat pekerjaan-sosial-medisHakekat pekerjaan-sosial-medis
Hakekat pekerjaan-sosial-medis
 

Similar to PHC-PRIMER

Tugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata Kulia
Tugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata KuliaTugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata Kulia
Tugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata KuliaEka S P
 
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdfBahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdfayusthea1
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fixYulli Utami
 
Contoh askep komunitas
Contoh askep komunitasContoh askep komunitas
Contoh askep komunitasDwi Yulien
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxAndrianSenoputra
 
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docxemyubkn033
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxRafliAidillah1
 
RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdf
RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdfRENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdf
RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdfmutiadewikurniati
 
Dasar promosi kesehatan
Dasar promosi kesehatanDasar promosi kesehatan
Dasar promosi kesehatanUFDK
 
Laporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemasLaporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemascinta_enak
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangantitisdwina
 
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17BidangTFBBPKCiloto
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatTini Wartini
 

Similar to PHC-PRIMER (20)

Tugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata Kulia
Tugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata KuliaTugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata Kulia
Tugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata Kulia
 
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdfBahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
Contoh askep komunitas
Contoh askep komunitasContoh askep komunitas
Contoh askep komunitas
 
files12414Panduan Dandes-2.pdf
files12414Panduan Dandes-2.pdffiles12414Panduan Dandes-2.pdf
files12414Panduan Dandes-2.pdf
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
 
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
 
POSYANDU
 POSYANDU POSYANDU
POSYANDU
 
RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdf
RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdfRENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdf
RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdf
 
pedoman-pelayanan-ukp.docx
pedoman-pelayanan-ukp.docxpedoman-pelayanan-ukp.docx
pedoman-pelayanan-ukp.docx
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
KAK
KAKKAK
KAK
 
Type pkmd, phc, & tugas puskesmas
Type pkmd, phc, & tugas puskesmasType pkmd, phc, & tugas puskesmas
Type pkmd, phc, & tugas puskesmas
 
Dasar promosi kesehatan
Dasar promosi kesehatanDasar promosi kesehatan
Dasar promosi kesehatan
 
Laporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemasLaporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemas
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
 
Strategi Promkes batch 15
Strategi Promkes batch 15Strategi Promkes batch 15
Strategi Promkes batch 15
 
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 

More from Ainur

Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2Ainur
 
Jenis evaluasi dan ruang lingkup
Jenis evaluasi dan ruang lingkupJenis evaluasi dan ruang lingkup
Jenis evaluasi dan ruang lingkupAinur
 
Penyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat KerjaPenyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat KerjaAinur
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatAinur
 
chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample Ainur
 
Leptospirosis
LeptospirosisLeptospirosis
LeptospirosisAinur
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatAinur
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalAinur
 
Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin Ainur
 
Karbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur PujiantiKarbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur PujiantiAinur
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananAinur
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3Ainur
 
Ainur antibiotik dalam kehamilan
Ainur   antibiotik dalam kehamilanAinur   antibiotik dalam kehamilan
Ainur antibiotik dalam kehamilanAinur
 
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk Ainur
 
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur
 
Hiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptxHiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptxAinur
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Ainur
 
Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Ainur
 

More from Ainur (20)

Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
 
Jenis evaluasi dan ruang lingkup
Jenis evaluasi dan ruang lingkupJenis evaluasi dan ruang lingkup
Jenis evaluasi dan ruang lingkup
 
Penyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat KerjaPenyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat Kerja
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
 
chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample chi square 2 sample & k sample
chi square 2 sample & k sample
 
Leptospirosis
LeptospirosisLeptospirosis
Leptospirosis
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimental
 
Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin
 
Karbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur PujiantiKarbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur Pujianti
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3
 
Ainur antibiotik dalam kehamilan
Ainur   antibiotik dalam kehamilanAinur   antibiotik dalam kehamilan
Ainur antibiotik dalam kehamilan
 
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
 
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
 
Hiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptxHiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptx
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
 
Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)Tanah longsor (BLT)
Tanah longsor (BLT)
 

PHC-PRIMER

  • 1. PRIMARY HEALTH CARE Created By @my Latar Belakang Tahun : 1977 Sidang Kesehatan Dunia (World Health Assembly) Kesepakatan Global  Mencapai Kesehatan Bagi Semua (KBS) di Tahun 2000 Tercapainya suatu derajat kesehatan yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomi Lanjutan Latar Belakang Tahun 1978 Dalam Konferensi Alma Ata, Indonesia ikut serta menandatangi dan menetapkan : “ Prinsip-Prinsip Primary Health Care (PHC)” , yaitu : Untuk Mencapai Health For All pada tahun 2000 kuncinya adalah PHC. Sedangkan bentuk dari PHC adalah Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Bentuk operasional PHC dan PKMD berlandaskan GBHN dalam Tap.MPR dilaksanakan dengan melibatkan berbagai lintas sektor. PERKEMBANGN KONSEP PHC Berawal tahun 1950 Pada kampanye masal pemberantasan penyakit menular (TBC, Campak, Diare, dll) Tahun 1960 Teknologi Kuratif dan Preventif dalam infrastruktur pelayanan kesehatan mengalami kemajuan “Upaya Dasar Kesehatan” Lanjutan Perkembangan Konsep PHC Tahun1972/1973 WHO mengadakan studi dan mengungkap bahwa banyak negara tidak puas dengan Sistem Kesehatan yang dijalankan  Issue : Kurangnya pemerataan pelayanan kesehatan di daerah pedesaan. Tahun 1977 Sidang Kesehatan Dunia : “Health For All by The Year 2000” Sasaran Utama Health For All by The Year 2000 adalah : “ Tercapainya suatu derajat kesehatan yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomi “ sehingga orientasi pembangunan kesehatan berubah yaitu : * Pelayanan Kuratif  Kuratif dan Preventif * Daerah Perkotaan  Pedesaan * Golongan Mampu  Gol. Masyarakat berpenghasilan rendah * Kampanye Masal  Upaya Kesehatan Terpadu Tahun 1978 Konferensi Alma Ata  PHC sebagai pendekatan atau strategi global mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2000. DEFINISI Primary Health Care adalah : “ Pelayanan Kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metoda dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat dijangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk mandiri (Self Relience) dari menentukan nasib sendiri (Self Determination) TUJUAN DAN FUNGSI PHC TUJUAN UMUM “ Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima pelayanan. TUJUAN KHUSUS 1. Harus Mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani 2. Harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani 3. Harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani 4 Harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat FUNGSI PHC PHC hendaknya memenuhi fungsi-fungsi sebagai berikut : Pemelihara Kesehatan Pencegahan Penyakit Diagnosis dan Pengobatan Pelayanan tidak lanjut Pemberian Sertifikat 3 UNSUR PHC Mencakup Upaya-Upaya dasar kesehatan Melibatkan Peran serta masyarakat Melibatkan kerjasama lintas sektoral 5 PRINSIP DASAR PHC Pemerataan Upaya Kesehatan Penekanan pada Upaya Preventif Menggunakan Teknologi tepat guna Melibatkan peran serta masyarakat Melibatkan kerjasama lintas sektor ELEMEN PHC Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta pengendaliannya Peningkatan Penyediaan Makanan dan perbaikan gizi Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar Kesehatan ibu dan anak termasuk KB Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat Pengobatan penyakit umum dan Ruda Paksa Penyediaan obat-obat esensial CIRI-CIRI PHC Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat Pelayanan yang menyeluruh Pelayanan yang terorganisasi
  • 2. Pelayanan yang memelihara kesehatan individu maupun masyarakat Pelayanan yang berkesinambungan Pelayanan yang Progresif Pelayanan yang berorientasi pada keluarga Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja. TANGGUNG JAWAB PERAWAT DAN BIDAN DALAM PHC Mendorong partisipasi aktif masyarakat  dalam pengembangan & Implementasi Yankes dan Prog. Pendkes. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu Mengajarkan konsep kesh dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada masyarakat Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas yankes dan kpd masyarakat Koordinasi kegiatan dan pengembangan Kesmas. PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA (PKMD) Kebijakan Pembangunan Kesehatan dalam Konteks PHC/ PKMD Pasca Perang Kemerdekaan a. Pelayanan preventif melengkapi pelayanan kuratif b. Konsep Bandung Plan yang merupakan embrio konsep puskesmas Tahun 1960 Lahirnya UU pokok No. 9 Tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan : “ Tiap-tiap warga negara berhak mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan wajib diikut sertakan dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah.” 3. Pelita I a. Perbaikan kesehatan rakyat dipandang sbg upaya yang meningkatkan produktivitas penduduk b. Pembangunan kesh merupakan bagian integral dari pembangunan nasional c. Pelayanan kesehatan melalui puksesmas 4. Pelita II a. Trilogi Pembangunan  Meningkatkan kesadaran untuk meningkatkan jangkauan kesehatan b. Kesadaran akan keterlibatan partisipasi masy dalam bidang kesehatan c. Pengembangan PKMD tahun 1975  wujud operasional dari Primary Health Care mell. Pendekatan educatif. 5. Pelita III Tahun 1982  Lahir SKN yang menitik beratkan pada : a. Pendekatan kearah pendekatan masyarakat b. Kerjasama lintas program dan lintas sektor c. Melibatkan peran serta masyarakat d. Menekankan pada pendekatan Promotif dan Preventif. 6. Pelita IV a. Prioritas  menurunkan angka kemayian bayi, anak dan ibu dan menurunnya angka kelahiran b. Menyelenggarakan pro. Posyandu di setiap desa 7. Pelita V a. Meningkatkan mutu posyandu b. Melaksanakan 5 kegiatan posyandu (Panca Krida) * Kesehatan Ibu dan Anak * KB * Imunisasi * Perbaikan Gizi dan penanggulangan diare c. Sapta Krida Posyandu * Sanitasi Dasar * Penyediaan obat esensial DEFINISI PKMD PKMD adalah : “ Rangkaian keg. Masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhan di bidang kesehatan dan bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera “ TUJUAN PKMD Tujuan Umum : Meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri di bidang kesh  meningkatkan mutu hidup Tujuan Khusus : a. Menumbuhkan kesadran masy akan potensi yang dimilikinya  menolong diri sendiri b. Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masy  berperan sec. aktif dan berswadaya dlm meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Lanjutan Tujuan Khusus : c. Menghasilkan > banyak tenaga masyarakat setempat yang mampu, terampil dalam pembangunan desa d. Meningkatkan Kesehatan masyarakat  Memenuhi beberapa indikator : * Angka Kesakitan Menurun * Angka Kelahiran Menurun * Angka Kematatian menurun * Angka Kekurangan Gizi Pada Balita Menurun. CIRI-CIRI PKMD Dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan dan prakarsa masy sendiri Perenc. Kegiatan  Musyawarah Pelaksanaan  Peran serta aktif dan swadaya masy Masukan dari luar  mamacu, melengkapi danmenunjang, tdk mengakibatkan ketergantungan Kegiatan dilakukan oleh tenaga masy setempat Memanfaatkan teknologi tepat guna Kegiatan dilakukan sekurang-kurangnya mencakup salah satu dari 8 unsur PHC. PRINSIP-PRINSIP PKMD Kegiatan masyarakat  dimulai dari keg yang memenuhi kebutuhan masyarakat setempat Perlu kerjasama antar dinas dengan masyarakat  membina kegiatan masyarakat.
  • 3. Dalam hal masyarakat  tdk dapat memecahkan masalah atau kebutuhannya sendiri. WADAH KEGIATAN PKMD PKMD merup bag.integral dari pembangunan desa dan wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa adalah LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa) maka Wadahnya adalah PKMD dan LKMD STRATEGI PEMBINAAN Tim Pembina PKMD dimasing-masing tingkat  Forum Koordinasi di masing-masing tingkat Setiap kegiatan Partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan salah satu sektor  dibahas dlm forum dulu Jenis bantuan apapun  berdasarkan proporsi kebutuhan masy setempat Seluruh tahap kegiatan (Persiapan, Perencanaan, Pelaksanaan, Penilaian, Pembinaan sampai pada perluasan)  dilakukan oleh masyarakat sendiri  jika perlu maka akan dibantu oleh pemerintah. (lintas prog dan sektor) Lanjutan Strategi Pembinaan 5. Wadah Kegiatan  LKMD sesuai dengan surat keputusan Presiden Nomor 28, yaitu : “ Penyempurnaan dan penempatan fungsi Lembaga swasembada Desa menjadi LKMD” 6. PKMD adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat. PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAAN Berpedoman pada GBHN Dilaksanakan dengan kerjasama Lintas program dan sektor  melalui pendekatan edukatif Koordinasi pembinaan  jalur fungsional pada tingkatan, propinsi oleh gubernur kabupaten, bupati kecamatan oleh camat PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa secara keseluruhan Keg. Dilaksanakan dengan membentuk mekanisme kerja yang efektif Puskesmas  Pusat pengembangan dan pembangunan kesehatan  sbg dinamisator. LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS MASALAH KESEHATAN Tahapan dalam diagnosis masalah kesehatan • IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT • PRIORITAS MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT • KERANGKA AKAR FAKTOR RESIKO MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT • IDENTIFIKASI FAKTOR RESIKO • ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT 1. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT Dalam mengidentifikasi permasalahan Kesehatan yang ada di masyarakat harus didasarkan pada : Data, fakta, informasi, baik secara langsung (dengan data primer) maupun tidak langsung (menggunakan data sekunder). Hal pertama kali yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan adalah : a. Mencari data sekunder ke Puskesmas, bisa berupa : buku Register, buku Laporan Bulanan Penyakit, dan catatan Rekapitulasi Penyakit Spesifik dan Buku Register Bidan. b. Setelah data sekunder didapatkan, kemudian dicocokkan dengan data primer yang didapatkan dari wawancara terhadap Key Person (Ketua RT, Ketua RW, kader desa, bidan desa dan petugas Puskesmas) guna meyakinkan bahwa masalah tersebut sampai sekarang masih menjadi permasalahan di masyarakat Tujuan wawancara dengan key person adalah  untuk melakukan konfirmasi mengenai banyaknya, kegawatannya, distribusinya (orang, tempat, dan waktu) dari penyakit yang telah terdaftar pada data sekunder 2. Prioritas Masalah Kesehatan Masyarakat Data sekunder yang telah dicocokkan dengan wawancara Key Person (data primer)  Dianalisis kembali agar mendapatkan masalah yang benar – benar dirasakan masyarakat  sehingga nantinya dapat diambil suatu tindakan tepat. 1. Dari Data yang ada dipilih 3 besar masalah kesehatan yang banyak dirasakan masyarakat. 2. Selanjutnya dari 3 penyakit tersebut diprioritaskan lagi menjadi 1 masalah dengan mempertimbangkan aspek – aspek : a. Kegawatan masalah, b. Besarnya masalah, c. Luasnya distribusi penyakit, d. Kecepatan penyebaran, dan lain sebagainya dengan menggunakan table MCUA Dalam menganalisis prioritas masalah kesehatan tersebut digunakanlah metode Multiple Criteria Utility Assessment (MCUA). Tata cara penggunaan Matriks MCUA dalam penentuan prioritas masalah, dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut : Tata cara penggunaan Matriks MCUA dalam penentuan prioritas masalah • a. Menetapkan Kriteria Masalah Kesehatan Masyarakat • Kriteria yang digunakan : Kegawatan masalah, Besarnya masalah, Trend (kecenderungan) • b. Melakukan Pembobotan Kriteria Masalah Kesehatan • Pemberian kisaran bobot (nilai) terhadap masing – masing yang ada. Kriteria ditentukan berdasarkan kesepakatan kelompok Pembobotan kriteria • Masalah dinilai Sangat Gawat
  • 4. • • • Masalah dinilai Gawat Masalah dinilai Cukup Gawat Masalah dinilai Kurang/ Tidak Gawat Tata cara penggunaan Matriks MCUA dalam penentuan prioritas masalah • c. Memberikan skor masing–masing kriteria terhadap masing– masing masalah • estimasi berapa besarnya pengaruh masalah terhadap masing – masing kriteria. • Dalam pemberian skor setiap anggota kelompok memberikan skor secara subjektif dan selanjutnya jumlah semua skor dibagi banyaknya jumlah anggota dalam kelompok. • Jika pengaruh kriteria besar maka skornya juga diberikan besar, dan jika kriteria kecil maka diberi skor kecil. Hasil skor yang telah dibagi dengan jumlah anggota tiap bagian • d Mengalikan nilai skor • Mengalikan nilai skor dengan bobot Masing–masing masalah yang dikalikan dengan bobot untuk tiap–tiap kriteria kemudian dijumlahkan dengan hasil perkalian tersebut 3. Kerangka Akar Faktor Risiko Masalah Kesehatan 1. Faktor–faktor resiko dapat berdiri sendiri dalam mempengaruhi kejadian suatu masalah Kesehatan 2. penelusuran akar faktor resiko masalah dengan cara sistematis dan berdasar pada teori, data atau fakta atau pikiran yang logis berdasarkan konsep H.L. Blum. 3. Metode pendekatan yang dimanfaatkan untuk membuat kerangka dalam mengidentifikasi faktor–faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya suatu masalah 4. Identifikasi Faktor Resiko Masalah Kesehatan Untuk memenuhi ketepatan data serta kelengkapan data terkait faktor resiko Kesehatan, perlu dilakukan adanya survey (wawancara) mencari data primer dari masyarakat untuk mengidentifikasi faktor resiko Kesehatan identifikasi faktor resiko masalah kesehatan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan instrumen survey yang valid dan reliabel berdasarkan kerangka akar faktor resiko masalah Kesehatan Pendekatan kuantitatif hanya untuk penegasan. Langkah yang dilakukan terkait kegiatan survey (wawancara) adalah pembuatan instrumen yang dibuat denagn pendekatan teori H.L Blum selanjutnya instrumen berupa kuesioner digunakan sebagai acuan dalam survey (wawancara). 5. Alternatif Penyelesaian Masalah • Guna penanggulangan dan pencegahan masalah Kesehatan maka perlu adanya alternatif penyelesaian masalah Kesehatan • • • dengan mempertimbangkan kondisi yang ada di masyarakat atau di lapangan. Di samping itu, dalam memberikan alternatif penyelesaian masalah perlu melibatkan pihak lain yang terkait seperti puskesmas, pemerintah daerah maupun desa sesuai kebijakan, relevansi program, ketersediaan sumber daya, yang kemudian untuk diterapkan sehingga diharapkan penyelesaian masalah yang diberikan telah memenuhi kebutuhan dari berbagai pihak. Metoda yang digunakan untuk mengidentifikasi alternatif penyelesaian masalah adalah dengan cara brainstorming dan penggunaan how-how diagram Selanjutnya dianalisis menggunakan Multiple Criteria Utility Assessment (MCUA)