SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh
hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja
keras serta konstribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk
optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan
masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan
nasional. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya Indonesia Sehat
2015, para penanggung jawab program pembangunan harus memasukkan
pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan
pembangunannya. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif
terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan
seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan
nasional yang berkontribusi positif terhadap kesehatan seperti dimaksud di atas,
maka seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) harus berperan
sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok
resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien
sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan. Pendekatan yang digunakan dalam perawatan kesehatan
komunitas adalah PHC yang merupakan pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan pada metoda dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat
diterima secara umum baik oleh individu, keluarga maupun masyarakat yang
merupakan sasaran perawatan kesehatan komunitas. Diharapkan melalui
kegiatan PHC sasaran tersebut dapat berpartisipasi secara penuh dengan
menggunakan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara.
Keterlibatan peran serta masyarakat sangat diperlukan, dimana individu,
keluarga, dan masyarakat bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dengan
berperan sebagai pelaku kegiatan dalam upaya peningkatan kesehatannya
berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian. Bantuan yang diberikan karena
ketidaktahuan, ketidakmampuan dan ketidakmauan dengan menggunakan
potensi / sumber daya yang ada di lingkungan untuk memandirikan masyarakat,
1
2
sehingga pengembangan wilayah setempat merupakan bentuk pengorganisasian
yang dapat digunakan.
Untuk mewujudkan upaya tersebut Departemen Kesehatan RI
menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu “Masyarakat yang mandiri
untuk hidup sehat”. Strategi yang dikembangkan adalah menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dengan memfasilitasi
percepatan dan pencapaian derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi seluruh
penduduk dengan mengembangkan kesiapsiagaan di tingkat desa yang disebut
dengan Desa Siaga. Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki
kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah –masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara
mandiri. Pada intinya, desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau
dan mampu untuk hidup sehat. Untuk dapat dan mampu hidup sehat,
masyarakat perlu mengetahui masalah – masalah dan factor – factor yang dapat
mempengaruhi kesehatannya, baik sebagai individu, keluarga, ataupun sebagai
bagian dari anggota masyarakat.
Seiring dengan program Desa Siaga yang dicanangkan oleh Departemen
Kesehatan RI, pendidikan dan profesi keperawatan telah menerapkan standar
perawatan komunitas yang mencakup berbagai unsur dan komponen seperti
yang ada pada konsep Desa Siaga. Perawatan kesehatan masyarakat diterapkan
untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan populasi dimana prakteknya
tersebut bersifat umum dan komprehensif yang ditujukan pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang memiliki kontribusi bagi kesehatan,
pendidikan kesehatan dan manajemen serta koordinasi dan kontinuitas
pelayanan holistik. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diantaranya berkaitan dengan
masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu anak, kesehatan remaja serta
kesehatan lanjut usia (lansia), maupun pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan kesehatan, kehamilan,
imunisasi, posyandu dan lain sebagainya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka Mahasiswa Program
Studi Ilmu Keperawatan Ilmu Kesehatan Stikes Surya Mitra Husada Kediri
melaksanakan pengambilan data Keperawatan Komunitas di Wilayah RT 03
Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung dengan
menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan keluarga dan pendekatan
masyarakat, dalam rangka melakukan pembinaan, mengatasi masalah kesehatan
serta meningkatkan derajat kesehatan yang optimal secara mandiri, dimana
3
dalam pelaksanaan praktek asuhan keperawatan komunitas menggunakan
pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan
cara mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa atau permasalahan dan
menyusun rencana sesuai peramasalahan yang ditemukan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menerapkan asuhan keperawatan kesehatan komunitas di RT 03 Desa
Tunggulsari melalui pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Bersama masyarakat mengidentifikasi karakteristik geografis dan
demografis RT 03 Desa Tunggulsari.
b. Bersama masyarakat mengidentifikasi kebutuhan dan atau masalah
kesehatan komunitas RT 03 Desa Tunggulsari.
c. Bersama masyarakat merencanakan asuhan keperawatan kesehatan
komunitas RT 03 Desa Tunggulsari.
C. Manfaat
Diharapkan dengan adanya kegiatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa / Asuhan Keperawatan Komunitas di RT 03 Desa Tunggulsari dapat
bermanfaat bagi :
1. Mahasiswa
Dapat menerapkan asuhan keperawatan kesehatan komunitas melalui
pendekatan proses keperawatan
2. Masyarakat
a. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
kebersihan dan kesehatan lingkungan
b. Dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status
kesehatan dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta
memiliki kemauan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
3. Puskesmas
Diharapkan dapat memberikan sumbangan/masukan berupa informasi
tentang kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja
puskesmas guna membantu program kesehatan pada masyarakat.
4
BAB 2
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien
sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan. (Pradley, 1985)
Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang keperawatan
yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan yang
utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. (Freeman, 1961)
Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses
keperawatan yang diterapkan pada klien komunitas, yang langkah-langkahnya
meliputi pengkajian, analisa data komnuitas, diagnosa keperawatan komunitas,
rencana asuhan keperawatan komunitas, implementasi asuhan keperawatan
komunitas dan evaluasi asuhan keperawatan komunitas, dimana proses ini
bervariasi dalam setiap situasi dan memliki elemen-elemen penting yaitu
kesungguhan (deliberative), kesesuaian (adaptable), siklus (cyclic), berfokus
pada klien (client focused), interaktif (interactive) dan berorientasi pada
kebutuhan komunitas (need-oriented).
B. Asumsi dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas
Menurut ANA (American Nurses Association)
1. Asumsi
a. Sistem pemeliharaan yang kompleks.
b. Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
c. Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan dasar
praktek penelitian.
d. Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan tersier.
4
5
e. Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan primer.
2. Kepercayaan
a. Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang.
b. Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.
c. Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan kesehatan.
d. Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.
e. Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.
f. Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka waktu yang
lama.
g. Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.
h. Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab secara
mandiri dan aktif berpartisipasi dalam pemeliharaan kesehatan.
C. Falsafah Keperawatan Komunitas
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut,
maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan
praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas,
keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian
terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap
kesehatan komunitas dan membrikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit
dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas
mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu:
manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang
luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan
kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi
terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat
pada umumnya.
3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat
diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya
kesehatan.
4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
6
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
berlangsung secara berkesinambungan.
6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai
consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu
hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam
kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status
kesehatan masyarakat.
7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan
secara berkesinambungan dan terus-menerus.
8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan
berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri
Gambar 2.1 : Paradigma/Falsafah Keperawatan Komunitas
Komunitas Dengan Keluarga
Sebagai Unit Pelayanan Dasar.
KEPERAWATAN
3 Tingkatan Pencegahan.
MANUSIA
KESEHATAN
(SEHAT-SAKIT)
LINGKUNGAN
(Physic, Biologic,
Psychologist, Social,
Cultural, dan Spiritual).
7
Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing – masing unsur sebagai
berikut:
1. Manusia.
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu/klien yang berada pada
lokasi atau batas geografi tertentu yang memiliki nilai – nilai, keyakinan dan
minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai
tujuan.
Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas.
Komunitas sebagai klien yang dimaksud adalah kelompok resiko tinggi antara
lain: daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh.
2. Kesehatan.
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan
dasar klien/komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai
dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.
3. Lingkungan.
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh di sekitar klien yang bersifat
biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual.
4. Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui
pencegahan primer, sekunder dan tersier.
D. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan
sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok
khusus dan masyarakat dalam hal:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.
b. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.
c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/
keperawatan.
d. Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.
e. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/
keperawatan.
8
f. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan/keperawatan.
g. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri
(self care).
h. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.
i. Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi,
ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan
sejahtera.
E. Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah
kesehatan/perawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat
diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota
keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu
dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa
anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada
di sekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi
yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
9
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit
kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes
mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain
sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerja sama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap
diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas – batas yang telah
ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok individu yang
saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak
permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik
maupun kesehatan khususnya
F. Strategi
Strategi intervensi keperawatan komunitas meliputi:
1. Proses kelompok.
2. Pendidikan kesehatan.
3. Kerja sama (partnership).
G. Ruang Lingkup Perawatan Komunitas
Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan
dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan
10
serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke
lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan
adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif,
rehabilitatif dan resosialitatif.
1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks.
2. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
melalui kegiatan:
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas
maupun kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun
di rumah.
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas
dan rumah sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan
nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
11
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok
tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik
dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita
kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan, AFP.
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC, etika batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang
mungkin dilakukan oleh perawat.
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah
kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu
penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus
seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan gangguan jiwa. Di
samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat
menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut
dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini
tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan
yang jelas dan dapat dimengerti.
H. Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas
Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan perawat mempunyai
lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan,
wilayah kerja perawat tetapi secara umum kegiatan praktek keperawatan komunitas
adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang
program praktek.
b. Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas, masalah
dan kesehatan utama.
c. Penyusunan instrumen data.
d. Uji coba instrumen pengumpulan data.
e. Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan,
penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak dengan komunitas.
12
f. Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader
kesehatan setempat.
g. Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan demografi,
epidemiologi dan statistik serta membuat visualisasi/penyajian data.
h. Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan,
menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam
musyawarah dan menyebarkan undangan.
2. Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
a. Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat
b. Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas masalah,
garis besar rencana kegiatan
c. Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah yang telah
ditetapkan.
d. Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas
kesehatan dari instansi terkait.
3. Tahap Pelaksanaan
a. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan
kelompok kerja kesehatan.
b. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok
kerja kesehatan:
1) Pelatihan kader kesehatan
2) Penyuluhan kesehatan
3) Simulasi/demonstrasi
4) Pembuatan model/percontohan
5) Kunjungan rumah (home health care)
6) Kerja bakti, daan lain-lain.
c. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam pelaksanaan
kegiatan.
4. Tahap Evaluasi
a. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal
kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari
komunitas.
b. Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian
tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas
dalam pemecahan masalah.
13
I. Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas
1. Mengunakan pendekatan proses keperawatan, dengan langkah-langkah:
a. Pengkajian
b. Diagnosa Keperawatan
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi.
2. Mengunakan Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat
a. Tujuan pengorganisasian Komunitas :
Diharapkan mampu berproses dalam mengidentifikasikan
kebutuhannya, mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan
dengan menggunakan potensi dan sumber daya yang ada di dalam
komunitas dan di luar komunitas.
b. Langkah-langkah pengorganisasian Masyarakat :
1) Persiapan :
a) Pengenalan komunitas
 Pendekatan Jalur Formal
Dilakukan terhadap instansi birokrasi yang bertanggung
jawab pada wilayah komunitas dengan cara ;
1. Pengajuan proposal dan perijinan
2. Penjelasan tujuan dan program
 hasil : surat ijin/persetujuan
 Pendekatan Jalur Informal
Dilakukan setelah adanya ijin/persetujuan dari institusi dari
birokrasi dengan melakukan pendekatan kepada :
1. Tokoh-tokoh masyarakat
2. Ketua RW, RT
3. Kader kesehatan
 Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan,
meminta dukungan dan partisipasi serta kontrak
kerjasama.
b) Pengenalan Masalah
Tujuan: untuk mengetahui masalah kesehatan secara
menyeluruh yang benar-benar menjadi kebutuhan komunitas
saai ini.
Tahap pengenalan masalah :
 Membuat instrumen pengkajian/pengumpulan data
14
1. Diawali dengan survey awal pada komunitas yang
menjadi sasaran, meliputi :
a. Survey wilayah
b. Survey populasi
c. Survey masalah utama dan faktor penyebab
d. Survey kebijakan program dan frasilitas layanan
kesehatan.
e. Survey potensi-potensi, sumber pendukung di
komunitas.
2. Membuat instrument pengumpulan data.
 Tabulasi Data:
1. Membuat table tabulasi data
2. Menghitung frekuensi distribusi
3. Membuat table, diagram, grafik frekuensi distribusi
 Analisa Data
1. Analisa Deskriptif
2. Membuat gambaran suatu keadaan dari obyek yang
diteliti.
3. Analisa Korelasi
4. Menganalisa tingkat hubungan pngaruh dari dua atau
lebih subvariabel yang diteliti dengan menggunkan
perhitungan statistik.
 Perumusan Masalah
1. Adalah merumuskan diagnosa keperawatan pada
komunitas yang dikaji dengan berdasarkan hasil analisa
data.
2. Mengunakan klarifikasi masalah OMAHA
3. Formulasi :
a. Problem
b. Etiologi
c. Data yang menyokong.
c) Penyadaran komunitas
 Tujuan :
1. Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi
oleh komunitas
2. Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan masalah
15
3. Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat aktif
menjadi tenaga potensial dalam kegiatan pemecahan
masalah.
 Kegiatan :
Mengadakan musyawarah komunitas dengan metode
lokakarya mini, dengan langkah :
1. Penyajian data hasil survey
2. Diskusi kelompok :
a. Perumusan masalah dan faktor penyebab
b. Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk
masalah, waktu, tempat, penanggung jawab dan biaya)
c. Pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes) dari
anggota komunitas yang merupakan calon kader
kesehatan yang bertanggung jawabterhadap kegiatan
yang direncanakan.
3. Penyajian hasil diskusi kelompok
4. Tangapan-tanggapan dari tokoh formal, informal,
puskesmas.
2) Pelaksanaan
Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah
direncanankan dengan melihat aktifitas kelompok kerja yang telah
terbentuk melalui kerja sama dengan aparat desa/kelurahan,
puskesmas/dinkes yang meliputi kegiatan :
a) Pelatihan Kader
b) Penyuluhan kesehatan
c) Pelayanan kesehatan langsung
d) Home care
e) Rujukan
3) Evaluasi
Hal-hal yang harus dievaluasi :
a) Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan
b) Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka pendek)
c) Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah dilakukan
d) Rencana tindak lanjut.
16
Tujuan akhir perawat komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait
dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil
keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga, menciptakan
lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan keluarga serta
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan
pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu
melalui proses keperawatan.
17
BAB 3
DESKRIPSI LOKASI
ANALISA DATA DAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
A. Pengumpulan Data
a. Data Demografi
Wilayah RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan
Kedungwaru yang terdiri dari 36 kepala keluarga (KK). Berdasarkan metode
pengkajian “Windshield Survey” data demografi masyarakat akan disajikan
sebagai berikut :
Utara : Berbatasan dengan Lingkungan RT 04 & RT 05
Selatan : Berbatasan dengan Desa Plosokandang
Timur : Berbatasan dengan Desa Plosokandang
Barat : Berbatasan dengan Lingkungan RT 02
Karakteristik wilayah RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung adalah berupa dataran
rendah yang merupakan daerah pedesaan. Gambaran geografis RT 03 Dusun
Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru Kabupaten
Tulungagung adalah berupa kumpulan perumahan yang padat dengan sedikit
tanaman dapat tumbuh dan menghasilkan. Flora berupa tanaman tropis seperti
tanaman tebu. Jenis hewan ternak mayoritas adalah adalah kambing dan
lembu.
Hasil pengolahan data yang berasal dari wawancara dan observasi
ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Komponen Windshield Survey
Elemen Deskripsi
Perumahan Sebagian besar bangunan rumah di RT 03 Dusun Sumber
sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru termasuk
bangunan permanen dan lantainya kedap air, jarak antar
rumah cukup dekat ± kurang dari 1 meter.
Lingkungan/
Daerah
Sebagian besar rumah memiliki halaman. Depan rumah
warga langsung berbatasan dengan jalan. Jalan utama di
RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan
Kedungwaru cukup sempit ± 4 meter.
Kebiasaan Kebiasaan warga RT 03 Dusun Sumber sari Desa
Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru Kabupaten
17
18
Tulungagung berkumpul untuk melakukan kegiatan
keagamaan seperti yasinan.
Transportasi Jalan utama terdiri jalan paving. Dan mayoritas penduduk
memiliki transportasi pribadi yaitu sepeda motor, sepeda.
Pusat
Pelayanan
Terdapat Puskesmas, Poskesdes, Posyandu Lansia 1 buah.
Posyandu 2 buah (balita dan lansia), 1 masjid
Hasil pengolahan data yang berasal dari wawancara dan observasi akan
ditampilkan pada tabel distribusi frekuensi di bawah ini :
b. Data Umum
1. Jenis kelamin
Gambar 3.1 Diagram jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Desa
Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten
Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012.
Dilihat dari diagram diatas bahwa jumlah perempuan sebanyak
58% dan laki-laki sebanyak 42 %. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk
RT 03 jumlah penduduk perempuan sebanyak 86 dan penduduk laki-laki
sebanyak 63, jadi total keseluruhan jumlah penduduk adalah 149 orang.
19
2. Usia Penduduk
Gambar 3.2 Diagram usia penduduk di Desa Tunggulsari RT 03
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal
23 April s/d 09 Juni 2012.
Dilihat dari diagram diatas menunjukan bahwa sebagian besar umur
penduduk yaitu 31-40 th 28%.
3. Tingkat Pendidikan
Gambar 3.3 Diagram pendidikan penduduk di Desa Tunggulsari RT 03
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23
April s/d 09 Juni 2012.
Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian
masyarakat Desa Tunggulsari RT 03 berpendidikan SD 39%.
20
4. Pekerjaan
Gambar 3.4 Diagram pekerjaan penduduk di Desa Tunggulsari RT 03
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23
April s/d 09 Juni 2012.
Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian
masyarakat di Desa Tunggulsari RT 03 yang pekerjaanya wiraswasta 28%
5. Penghasilan
Gambar 3.5 Diagram penghasilan penduduk di Desa Tunggulsari RT 03
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal
23 April s/d 09 Juni 2012.
Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian
masyarakat di Desa Tunggulsari RT 03 yang penghasilannya 1-2 jt 45%
21
100%
0%
muslim
non muslim
89%
8% 3%
permanen
semi permanen
tidak permanen
6. Agama
Gambar 3.6 Diagram menurut agama yang dianut di Desa Tunggulsari RT
03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal
23 April s/d 09 Juni 2012.
Dilihat dari diagram diatas masyarakat di Desa Tunggulsari di
RT 03 bahwa semua muslim 100%.
7. Faktor Kesehatan Lingkungan
a. Jenis Bangunan
Gambar 3.7 diagram jenis rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23
April s/d 09 Juni 2012.
Dilihat dari diagram di atas jenis rumah penduduk Desa
Tunggulsari RT 03 sebagian besar termasuk jenis rumah permanen 89%.
22
99%
1%
genteng
seng
6%
32%
62%
kurang
cukup
baik
b. Atap Rumah
Gambar 3.8 diagram Atap rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23
April s/d 09 Juni 2012.
Dilihat dari diagram hampir seluruh atap rumah penduduk atau
99% terbuat dari genteng.
c. Ventilasi
Gambar 3.9 diagram Ventilasi rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT
03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23
April s/d 09 Juni 2012.
Dilihat dari diagram Ventiasi rumah warga desa Tunggulsari RT
03 sebagian besar mempunyai ventilasi yang baik (62%).
23
93%
2% 5%
terang
gelap
remang-remang
33%
56%
3% 8%
tegel
plester
tanah basah
tanah kering
d. Penerangan / pencahayaan
Gambar 3.10 Diagram penerangan / pencayahaan rumah penduduk di
Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru
Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni
2012.
Dilihat dari diagram di atas penerangan/pencahayaan rumah
warga Desa Tunggulsari RT 03 hampir seluruhya mempunyai penerangan
yang terang (93 %).
e. Lantai
Gambar 3.11 Diagram jenis lantai rumah penduduk di Desa Tunggulsari
RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012.
Dilihat dari diagram di atas lantai warga Desa Tunggulsari RT
03 mempunyai lantai plester (56 %).
24
63%
37%
bersih
kotor
0%2%
96%
2%0%
PAM
SPT
Sumur Gali
Sumber
Sungai
f. Kebersihan Lingkungan
Gambar 3.12 Diagram lingkungan rumah penduduk di Desa Tunggulsari
RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012.
Dilihat dari diagram di atas rumah warga Desa Tunggulsari RT 03
sebagian besar mempunyai halaman bersih (63 %).
8. Sumber Air
Gambar 3.13 Diagram sumber air penduduk di Desa Tunggulsari RT 03
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal
23 April s/d 09 Juni 2012.
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hampir seluruhnya
penduduk di Desa Tunggulsari mempunyai sumur gali (96 %).
25
87%
0%
9% 4%
dibakar
ditanam
kompos
dibuang di sungai
8%
92%
cemplung
leher angsa
9. Pembuangan Sampah Terakhir Keluarga
Gambar 3.14 Diagram pembuangan sampah terakhir penduduk Desa
Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten
Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012.
Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa pembuangan
sampah keluarga di Desa Tunggulsari RT 03 hampir seluruhnya dibakar
(87 %).
10. Jamban
Gambar 3.15 Diagram jamban penduduk Desa Tunggulsari RT 03
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012.
Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa di Desa
Tunggulsari RT 03 hampir seluruhnya mempunyai jamban leher angsa
(92 %).
26
12%
6%
28%
54%
HT
DM
Ispa
Kejulinu
11. Penyakit
Gambar 3.15 Diagram penyakit penduduk Desa Tunggulsari RT 03
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012.
Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa penyakit yang
diderita warga di Desa Tunggulsari RT 03 sebagian besar adalah keju linu
(54 %).
B. Analisa Data
Tabel 3.2 Analisa Data
No Data Penyebab Masalah
1
2.
Kebersihan lingkungan :
Halaman bersih 63%
Halaman kotor 37 %
Pembuangan sampah :
Dibakar 87 %
Penyakit :
Ispa 28%
Dari 13 keluarga yang menjadi binaan
mahasiswa, sebagian besar menderita
hipertensi 12 %, DM 6 % , Ispa 28 %,
Keju Linu 54 % dan mayoritas yang
menderita adalah lansia (99%).
Kurang kesadaran
masyarakat
tentang kesehatan
lingkungan
Pengetahuan
masyarakat yang
kurang dalam
memelihara
kesehatan lansia
Resiko
timbulnya
penyakit
(batuk,pilek
dan diare)
Resiko
terjadinya
komplikasi
penyakit pada
lansia
27
C. Penapisan Masalah
No. Diagnosa Keperawatan
Kriteria
Jumlah Keterangan
A B C D E F G H I J K L
1. Resiko timbulnya penyakit (batuk,
pilek, diare) di RT 03 Desa
Tunggulsari b.d Kurang kesadaran
masyarakat tentang kesehatan
lingkungan
4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 46 Keterangan kriteria:
a. Sesuai dengan peran perawat
komunitas
b. Resiko terjadi
c. Resiko parah
d. Potensi untuk pendidikan kesehatan
e. Interest untuk komunitas
f. Kemungkinan diatasi
g. Relevan dengan program
h. Tersedianya tempat
i. Tersedianya waktu
j. Tersedianya dana
k. Tersedianya fasilitas
l. Tersedianya sumber daya
Keterangan pembobotan:
1. sangat rendah
2. rendah
3. cukup
4. tinggi
5. sangat tinggi
2. Resiko terjadinya komplikasi
penyakitpada lansia di RT 03 Desa
Tunggulsari b.d Pengetahuan
masyarakat yang kurang dalam
memelihara kesehatan lansia
4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 43
28
D. Prioritas Diagnosa Keperawatan Komunitas
Prioritas Diagnosa Keperawatan Skore
1. Resiko timbulnya penyakit (batuk, pilek, diare) di RT 03 Desa Tunggulsari b.d Kurang
kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan
46
2. Resiko terjadinya komplikasi penyakitpada lansia di RT 03 Desa Tunggulsari b.d
Pengetahuan masyarakat yang kurang dalam memelihara kesehatan lansia
43
29
E. Rencana dan Strategi Keperawatan
No
.
Diagnosa
Keperawatan
Rencana
Kegiatan
Tujuan Sasaran Penanggung
Jawab
Waktu Implementasi Evaluasi
Hari/tanggal Tempat Kriteria Standart
1. Resiko
timbulnya
penyakit (batuk,
pilek, diare) di
RT 03 Desa
Tunggulsari b.d
Kurang
kesadaran
masyarakat
tentang
kesehatan
lingkungan
1. Berikan
penyuluhan
tentang
lingkungan
dan rumah
yang sehat.
2. lakukan
kerja bakti
massal
dengan
seluruh
warga
3. berikan
kenang –
kenangan
yang
mendukung
terciptanya
kebersihan
lingkungan.
Setelah
dilakukan
tindakan
selama 3 kali
pertemuan
diharapkan
masyarakat :
1. mengetah
ui
pentingny
a
menjaga
kesehatan
lingkunga
n
2. mampu
menjaga
kesehatan
lingkunga
n.
Ibu-ibu
yasinan
dan
seluruh
warga
RT 03
Mahasiswa 12-05-2012
13-05-2012
Penyuluha
n dan
diskusi
pada
kelompok
yasinan
putri : Di
rumah Ibu
di RT 02
Kerja
Bakti :
seluruh
warga di
lingkunga
n RT 03
1. Membuat
perencanaan
kegiatan
2. Berkoordinasi
dengan Ibu
ketua yasinan
di RT setempat
dalam kegiatan
penyuluhan
3. Berkoordinasi
dengan Bapak
RT dan tokoh
masyarakat
setempat dalam
kegiatan kerja
bakti
1) Seluruh
warga RT 03
hadir dalam
kegiatan
2) Warga RT
03 dapat
memahami
pentingnya
menjaga
lingkungan
1.Ibu – ibu
yasinan
bersedia hadir
dalam
kegiatan
penyuluhan
2. Kegiatan
penyuluhan
berjalan
dengan baik
dan lancar
3. Kegiatan
kerja bakti
diikuti oleh
semua warga
RT 03
4. warga
mengerti cara
memelihara
lingkungan
yang baik.
30
No
.
Diagnosa
Keperawatan
Rencana
Kegiatan
Tujuan Sasaran Penanggung
Jawab
Waktu Implementasi Evaluasi
Hari/tanggal Tempat Kriteria Standart
2. Resiko
terjadinya
komplikasi
penyakit pada
lansia di RT 03
Desa
Tunggulsari b.d
Pengetahuan
masyarakat yang
kurang dalam
memelihara
kesehatan lansia
1. Berikan
penyuluhan
tentang proses
menua dan
penyakit
penyerta yang
sering terjadi
pada lansia dan
diit yang
diperbolehkan
misanya asam
urat, hipertensi
dan diabetes
melitus
2. screening tes
diabetes melitus
dan asam urat
pada posyandu
lansia di RT 02
Desa
Tunggulsari
Setelah
dilakukan
tindakan
selama 2 kali
pertemuan
diharapkan
lansia :
1.
mengetahui
pentingnya
menjaga
kesehatannya
2.
mengetahui
diit yang
sesuai buat
lansia
semua
lansia
di
posyan
du
lansia
Mahasiswa 24-05-2012
24-05-2012
Penyuluha
n dan
diskusi
pada
posyandu
lansia : Di
rumah
bapak
Zulkani di
RT 02
Screening
test
diabetes
melitus
dan asam
urat :
semua
lansia
yang hadir
dalam
posyandu
lansia
1. Membuat
perencanaan
kegiatan
2.
Berkoordinasi
dengan kader
lansia dalam
pelaksanaan
penyuluhan da
screening test
di posyandu
lansia
1. Semua lansia
di RT 03 hadir
dalam posyandu
lansia
2. semua lansia
di RT 03 dapat
memahami
pentingnya
menjaga
kesehatannya
dengan
mengetahui
makanan yang
diperbolehkan
dan yang di
kurangi pada
lansia
1.Semua lansia
hadir dalam
posyandu
lansia dan
mengikuti
kegiatan
penyuluhan
dan screening
test
2. Kegiatan
penyuluhan
berjalan
dengan baik
dan lancar
3. Screening
test bisa
berjalan dng
lancar dan
mendeteksi
penyakit pada
lansia
31
BAB 4
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS (PELAKSANAAN KEGIATAN)
DI RT 03 RW 02 DESA TUNGGULSARI KECAMATAN KEDUNGWARU KABUPATEN TULUNGAGUNG
No Diagnosa Kegiatan Waktu/tempat Peserta Pelaksana Hambatan Solusi
1 Resiko timbulnya
penyakit (batuk,
pilek, diare) di RT
03 Desa Tunggulsari
b.d Kurang
kesadaran
masyarakat tentang
kesehatan
lingkungan
Penyuluhan tentang
gizi pada anak
balita dan
pemberian
makanan tambahan
bubur cerelac umur
6 bln k atas,
pemberian susu
instan pada bayi
umur 1 th k atas di
posyandu balita
Rabu, 09 Mei
2012 pukul
09.00-10.30
Rumah bapak
sekdes
ibu-ibu balita Mahasiswa Kurang nya fasilitas
dalam penyuluhan
(tdk ada pengeras
suara)
Menggunakan
megaphone sbg alat
pengeras suara
Penyuluhan tentang
lingkungan dan
rumah yang sehat
Sabtu, 12 Mei
2012 pukul
19.00-20.00
Rumah warga di
RT 02 Desa
Tunggulsari
Ibu-ibu
yasinan rutin
(RT 2-3)
Mahasiswa Banyak warga yang
tidak datang
Menjemput warga
untuk datang ke
acara tersebut
32
2 Resiko terjadinya
komplikasi penyakit
pada lansia di RT 03
Desa Tunggulsari
b.d Pengetahuan
masyarakat yang
kurang dalam
memelihara
kesehatan lansia
Kerja bakti
membersihkan
lingkungan
Minggu, 13 Mei
2012 di
sepanjang RT 03
pukul 06.00-
08.00
Warga RT 03 Mahasiswa Waktu pelaksanaan
bersamaan dengan
waktu panen
Memberi informasi
tentang
pelaksanaan kerja
bakti seminggu
sebelum
pelaksanaan kerja
bakti sehingga bisa
datang semua
Pemberian bibit
sirsak untuk warga
Kamis, 07 Juni
2012 di rumah
bapak ketua RT
03 pukul 13.00-
14.00
Warga RT 03 Mahasiswa Waktu pelaksanaan
kebanyakan orang
istirahat
Menjemput orang
untuk mengikuti
kegiatan tersebut
Penyuluhan tentang
proses menua dan
penyakit penyerta
yang sering terjadi
pada lansia dan diit
yang diperbolehkan
misanya pada
penderita asam
urat, hipertensi dan
diabetes melitus
Kamis, 24 mei
2012 di
posyandu lansia
di rumah bpk
zulkani RT 02
pukul 09.00-
11.00
Semua lansia
yang ikut
posyandu
lansia
Mahasiswa Kurang nya fasilitas
dalam penyuluhan
(tdk ada pengeras
suara)
Menggunakan
megaphone sbg alat
pengeras suara
33
screening tes
diabetes melitus
dan asam urat pada
posyandu lansia di
RT 02 Desa
Tunggulsari
Kamis, 24 mei
2012 di
posyandu lansia
di rumah bpk
zulkani RT 02
pukul 09.00-
11.00
Semua lansia
yang ikut
posyandu
lansia
Mahasiswa Lansia merasa takut
ketika akan di tusuk
jarum untuk di ambil
darahnya
Di beri pemahaman
sedikit sehingga
lansia tidak merasa
takut lagi
Pelaksanaan senam
lansia dan jalan
sehat lansia
Minggu, 03 Juni
2012. Senam
bertempat di
SDN
Tunggulsari dan
jalan sehat start
dari SDN
Tunggulsari dan
finish di balai
desa Tunggulsari
Semua lansia
dan warga desa
Tunggulsari
Mahasiswa 1. Satu orang
mendapatkan
karcis lebih dari
satu
2. Satu orang
mendapatkan
hadiah lebih
dari satu macam
1. Yang
mendapatkan
karcis lebih dari
satu di ambil
oleh panitia
2. Hadiah di
ratakan untuk
semua lansia
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan pada komunitas dengan pendekatan proses keperawatan
dapat disimpulkan :
1. Resiko timbulnya penyakit berhubungan dengan kurangnya kesadaran
warga tentang kesehatan lingkungan. Setelah dilakukan implementasi
menunjukkan perubahan perilaku masyarakat yang sudah mulai
meningkatkan kebersihan lingkungannya dengan semakin menurunnya
jumlah warga yang membuang sampah secara sembarangan maupun di
sungai dan juga di bakar.
2. Setelah dilakukan implementasi penyuluhan dan kerja bakti bersama,
banyak lingkungan rumah warga yang mengalami peningkatan kebersihan.
3. Masalah Kesehatan lansia Yang Berhubungan Dengan pengetahuan
masyarakat yang kurang dalam memelihara kesehatan lansia. Setelah
dilakukan tindakan di masyarakat dengan dilakukan penyuluhan tentang
proses menua , dan penyakit penyerta yang sering terjadi pada lansia dan
diit yang diperbolehkan misanya untuk penderita asam urat, hipertensi dan
diabetes melitus sehingga para lansia akan tahu dan mengerti hal tersebut
dan akan di terapkan dalam kehidupannya sehari-hari.
4. Dengan diadakannya implementasi screening test untuk gula darah dan
asam urat maka lansia akan tahu dan mengerti kondisi tubuhnya dalam
keadaan sehat atau sakit.
5. Setelah diadakannya implementasi semarak jalan sehat lansia dan senam
bersama maka lansia akan terus berusaha menjaga kesehatannya dengan
tetap berolahraga dan rutin mengikuti kegiatan lansia.
34
35
B. Saran
1. Bagi masyarakat untuk selalu terus menerus meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat dan menjaga kebersihan lingkungan agar terbebas dari
dampak apa saja yang bisa ditimbulkan.
2. Bagi Puskesmas tetap memberikan informasi terbaru terkait masalah yang
ditemukan dimasyarakat dan mengevaluasi masalah yang ditemukan baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Bagi mahasiswa dan institusi pendidikan keperawatan dapat lebih
memantapkan penggunaan proses keperawatan dalam pemecahan masalah
keperawatan komunitas.

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusheri damanik
 
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesiaIsu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesiaYabniel Lit Jingga
 
Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan KomunitasImplementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan KomunitasNurhaya Nurdin
 
Keperawatan komunitas
Keperawatan komunitasKeperawatan komunitas
Keperawatan komunitascemot01
 
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -Valva Ily
 
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan KesehatanDasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatannesyaazzura
 
Kebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanKebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanabu hanafie
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remajapjj_kemenkes
 
Kb 4 proses keperawatan imunitas
Kb 4 proses keperawatan imunitasKb 4 proses keperawatan imunitas
Kb 4 proses keperawatan imunitaspjj_kemenkes
 
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitasRini Ambarwati Rachmadi
 
Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan Selvia Agueda
 
KB 4 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Pekerja
KB 4 AsKep Komunitas pada kelompok khusus PekerjaKB 4 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Pekerja
KB 4 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Pekerjapjj_kemenkes
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balitapjj_kemenkes
 
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuAdministrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuDwi Ayu
 
Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdNova Ci Necis
 

What's hot (20)

Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
 
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesiaIsu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
 
Konsep keperawatan komunitas
Konsep  keperawatan komunitasKonsep  keperawatan komunitas
Konsep keperawatan komunitas
 
Konsep dasar asuhan keperawatan komunitas
Konsep dasar asuhan keperawatan komunitasKonsep dasar asuhan keperawatan komunitas
Konsep dasar asuhan keperawatan komunitas
 
Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan KomunitasImplementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Keperawatan komunitas
Keperawatan komunitasKeperawatan komunitas
Keperawatan komunitas
 
(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
 
Komunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klienKomunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klien
 
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan KesehatanDasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
 
Kebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanKebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatan
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
 
Kb 4 proses keperawatan imunitas
Kb 4 proses keperawatan imunitasKb 4 proses keperawatan imunitas
Kb 4 proses keperawatan imunitas
 
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
 
Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan
 
KB 4 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Pekerja
KB 4 AsKep Komunitas pada kelompok khusus PekerjaKB 4 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Pekerja
KB 4 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Pekerja
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
 
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuAdministrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
 
Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmd
 

Similar to Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02

Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxRafliAidillah1
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxAndrianSenoputra
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fixYulli Utami
 
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat PantaiKonsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat PantaiOlaMajene
 
E modul 3 kelas tutor ciloto
 E modul 3  kelas tutor ciloto E modul 3  kelas tutor ciloto
E modul 3 kelas tutor cilotoMaria Amandit
 
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi KlienPentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi KlienAnggita Oksyrana
 
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan KomunitasPendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan KomunitasMKUmam
 
Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatanPembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatanStiunus Esap
 
Keperawatan komunitas by andi ainun
Keperawatan komunitas by andi ainunKeperawatan komunitas by andi ainun
Keperawatan komunitas by andi ainunSlamet Riadi
 
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdfJurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdfmaung8
 
Laporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemasLaporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemascinta_enak
 
Peran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakatPeran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakatsahril sahril
 
Tugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata Kulia
Tugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata KuliaTugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata Kulia
Tugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata KuliaEka S P
 
KELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptx
KELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptxKELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptx
KELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptxshahrasyidd
 

Similar to Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02 (20)

Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat PantaiKonsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
 
E modul 3 kelas tutor ciloto
 E modul 3  kelas tutor ciloto E modul 3  kelas tutor ciloto
E modul 3 kelas tutor ciloto
 
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi KlienPentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
 
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan KomunitasPendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
 
POSYANDU
 POSYANDU POSYANDU
POSYANDU
 
dasar puskesmas.pdf
dasar puskesmas.pdfdasar puskesmas.pdf
dasar puskesmas.pdf
 
Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatanPembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatan
 
Keperawatan komunitas by andi ainun
Keperawatan komunitas by andi ainunKeperawatan komunitas by andi ainun
Keperawatan komunitas by andi ainun
 
pedoman-pelayanan-ukp.docx
pedoman-pelayanan-ukp.docxpedoman-pelayanan-ukp.docx
pedoman-pelayanan-ukp.docx
 
Upt puskesmas fajar bulan
Upt puskesmas fajar bulanUpt puskesmas fajar bulan
Upt puskesmas fajar bulan
 
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdfJurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
 
Laporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemasLaporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemas
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Peran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakatPeran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakat
 
Tugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata Kulia
Tugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata KuliaTugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata Kulia
Tugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata Kulia
 
KELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptx
KELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptxKELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptx
KELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02

  • 1. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan nasional. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya Indonesia Sehat 2015, para penanggung jawab program pembangunan harus memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan nasional yang berkontribusi positif terhadap kesehatan seperti dimaksud di atas, maka seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. Pendekatan yang digunakan dalam perawatan kesehatan komunitas adalah PHC yang merupakan pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan pada metoda dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu, keluarga maupun masyarakat yang merupakan sasaran perawatan kesehatan komunitas. Diharapkan melalui kegiatan PHC sasaran tersebut dapat berpartisipasi secara penuh dengan menggunakan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara. Keterlibatan peran serta masyarakat sangat diperlukan, dimana individu, keluarga, dan masyarakat bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dengan berperan sebagai pelaku kegiatan dalam upaya peningkatan kesehatannya berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian. Bantuan yang diberikan karena ketidaktahuan, ketidakmampuan dan ketidakmauan dengan menggunakan potensi / sumber daya yang ada di lingkungan untuk memandirikan masyarakat, 1
  • 2. 2 sehingga pengembangan wilayah setempat merupakan bentuk pengorganisasian yang dapat digunakan. Untuk mewujudkan upaya tersebut Departemen Kesehatan RI menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu “Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat”. Strategi yang dikembangkan adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dengan memfasilitasi percepatan dan pencapaian derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi seluruh penduduk dengan mengembangkan kesiapsiagaan di tingkat desa yang disebut dengan Desa Siaga. Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah –masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri. Pada intinya, desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Untuk dapat dan mampu hidup sehat, masyarakat perlu mengetahui masalah – masalah dan factor – factor yang dapat mempengaruhi kesehatannya, baik sebagai individu, keluarga, ataupun sebagai bagian dari anggota masyarakat. Seiring dengan program Desa Siaga yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan RI, pendidikan dan profesi keperawatan telah menerapkan standar perawatan komunitas yang mencakup berbagai unsur dan komponen seperti yang ada pada konsep Desa Siaga. Perawatan kesehatan masyarakat diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan populasi dimana prakteknya tersebut bersifat umum dan komprehensif yang ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang memiliki kontribusi bagi kesehatan, pendidikan kesehatan dan manajemen serta koordinasi dan kontinuitas pelayanan holistik. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diantaranya berkaitan dengan masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu anak, kesehatan remaja serta kesehatan lanjut usia (lansia), maupun pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan kesehatan, kehamilan, imunisasi, posyandu dan lain sebagainya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Ilmu Kesehatan Stikes Surya Mitra Husada Kediri melaksanakan pengambilan data Keperawatan Komunitas di Wilayah RT 03 Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan keluarga dan pendekatan masyarakat, dalam rangka melakukan pembinaan, mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan derajat kesehatan yang optimal secara mandiri, dimana
  • 3. 3 dalam pelaksanaan praktek asuhan keperawatan komunitas menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa atau permasalahan dan menyusun rencana sesuai peramasalahan yang ditemukan. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Menerapkan asuhan keperawatan kesehatan komunitas di RT 03 Desa Tunggulsari melalui pendekatan proses keperawatan. 2. Tujuan Khusus a. Bersama masyarakat mengidentifikasi karakteristik geografis dan demografis RT 03 Desa Tunggulsari. b. Bersama masyarakat mengidentifikasi kebutuhan dan atau masalah kesehatan komunitas RT 03 Desa Tunggulsari. c. Bersama masyarakat merencanakan asuhan keperawatan kesehatan komunitas RT 03 Desa Tunggulsari. C. Manfaat Diharapkan dengan adanya kegiatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa / Asuhan Keperawatan Komunitas di RT 03 Desa Tunggulsari dapat bermanfaat bagi : 1. Mahasiswa Dapat menerapkan asuhan keperawatan kesehatan komunitas melalui pendekatan proses keperawatan 2. Masyarakat a. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan b. Dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status kesehatan dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta memiliki kemauan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. 3. Puskesmas Diharapkan dapat memberikan sumbangan/masukan berupa informasi tentang kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja puskesmas guna membantu program kesehatan pada masyarakat.
  • 4. 4 BAB 2 TINJAUAN TEORI A. Pengertian Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985) Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. (Freeman, 1961) Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses keperawatan yang diterapkan pada klien komunitas, yang langkah-langkahnya meliputi pengkajian, analisa data komnuitas, diagnosa keperawatan komunitas, rencana asuhan keperawatan komunitas, implementasi asuhan keperawatan komunitas dan evaluasi asuhan keperawatan komunitas, dimana proses ini bervariasi dalam setiap situasi dan memliki elemen-elemen penting yaitu kesungguhan (deliberative), kesesuaian (adaptable), siklus (cyclic), berfokus pada klien (client focused), interaktif (interactive) dan berorientasi pada kebutuhan komunitas (need-oriented). B. Asumsi dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas Menurut ANA (American Nurses Association) 1. Asumsi a. Sistem pemeliharaan yang kompleks. b. Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan tersier. c. Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan dasar praktek penelitian. d. Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan tersier. 4
  • 5. 5 e. Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan primer. 2. Kepercayaan a. Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang. b. Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan. c. Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan kesehatan. d. Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu. e. Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan. f. Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka waktu yang lama. g. Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan. h. Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab secara mandiri dan aktif berpartisipasi dalam pemeliharaan kesehatan. C. Falsafah Keperawatan Komunitas Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. 2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya. 3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan. 4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
  • 6. 6 5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara berkesinambungan. 6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat. 7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara berkesinambungan dan terus-menerus. 8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri Gambar 2.1 : Paradigma/Falsafah Keperawatan Komunitas Komunitas Dengan Keluarga Sebagai Unit Pelayanan Dasar. KEPERAWATAN 3 Tingkatan Pencegahan. MANUSIA KESEHATAN (SEHAT-SAKIT) LINGKUNGAN (Physic, Biologic, Psychologist, Social, Cultural, dan Spiritual).
  • 7. 7 Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing – masing unsur sebagai berikut: 1. Manusia. Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu/klien yang berada pada lokasi atau batas geografi tertentu yang memiliki nilai – nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas. Komunitas sebagai klien yang dimaksud adalah kelompok resiko tinggi antara lain: daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh. 2. Kesehatan. Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien/komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stressor. 3. Lingkungan. Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh di sekitar klien yang bersifat biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual. 4. Keperawatan. Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier. D. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas 1. Tujuan Umum Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki. 2. Tujuan Khusus Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat dalam hal: a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi. b. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah. c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/ keperawatan. d. Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi. e. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/ keperawatan.
  • 8. 8 f. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan/keperawatan. g. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self care). h. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan. i. Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. E. Sasaran Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan/perawatan. 1. Individu Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial. 2. Keluarga Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada di sekitarnya. 3. Kelompok Khusus Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah: a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya, seperti; 1) Ibu hamil 2) Bayi baru lahir 3) Balita 4) Anak usia sekolah 5) Usia lanjut
  • 9. 9 b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah: 1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya. 2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya. c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya: 1) Wanita tuna susila 2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba 3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain. d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah: 1) Panti wredha 2) Panti asuhan 3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial) 4) Penitipan balita 4. Masyarakat Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas – batas yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya F. Strategi Strategi intervensi keperawatan komunitas meliputi: 1. Proses kelompok. 2. Pendidikan kesehatan. 3. Kerja sama (partnership). G. Ruang Lingkup Perawatan Komunitas Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan
  • 10. 10 serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi). Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif. 1. Upaya Promotif Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan: a. Penyuluhan kesehatan masyarakat b. Peningkatan gizi c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan e. Olahraga secara teratur f. Rekreasi g. Pendidikan seks. 2. Upaya Preventif Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan: a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun kunjungan rumah c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah. d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui. 3. Upaya Kuratif Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan: a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing) b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas d. Perawatan payudara e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
  • 11. 11 4. Upaya Rehabilitatif Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita- penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan: a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan, AFP. b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya TBC, etika batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat. 5. Upaya Resosialitatif Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan gangguan jiwa. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti. H. Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan perawat mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan, wilayah kerja perawat tetapi secara umum kegiatan praktek keperawatan komunitas adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang program praktek. b. Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas, masalah dan kesehatan utama. c. Penyusunan instrumen data. d. Uji coba instrumen pengumpulan data. e. Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan, penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak dengan komunitas.
  • 12. 12 f. Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader kesehatan setempat. g. Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan demografi, epidemiologi dan statistik serta membuat visualisasi/penyajian data. h. Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan, menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam musyawarah dan menyebarkan undangan. 2. Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW: a. Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat b. Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas masalah, garis besar rencana kegiatan c. Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah yang telah ditetapkan. d. Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas kesehatan dari instansi terkait. 3. Tahap Pelaksanaan a. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan kelompok kerja kesehatan. b. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok kerja kesehatan: 1) Pelatihan kader kesehatan 2) Penyuluhan kesehatan 3) Simulasi/demonstrasi 4) Pembuatan model/percontohan 5) Kunjungan rumah (home health care) 6) Kerja bakti, daan lain-lain. c. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan. 4. Tahap Evaluasi a. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari komunitas. b. Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas dalam pemecahan masalah.
  • 13. 13 I. Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas 1. Mengunakan pendekatan proses keperawatan, dengan langkah-langkah: a. Pengkajian b. Diagnosa Keperawatan c. Perencanaan d. Pelaksanaan e. Evaluasi. 2. Mengunakan Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat a. Tujuan pengorganisasian Komunitas : Diharapkan mampu berproses dalam mengidentifikasikan kebutuhannya, mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan dengan menggunakan potensi dan sumber daya yang ada di dalam komunitas dan di luar komunitas. b. Langkah-langkah pengorganisasian Masyarakat : 1) Persiapan : a) Pengenalan komunitas  Pendekatan Jalur Formal Dilakukan terhadap instansi birokrasi yang bertanggung jawab pada wilayah komunitas dengan cara ; 1. Pengajuan proposal dan perijinan 2. Penjelasan tujuan dan program  hasil : surat ijin/persetujuan  Pendekatan Jalur Informal Dilakukan setelah adanya ijin/persetujuan dari institusi dari birokrasi dengan melakukan pendekatan kepada : 1. Tokoh-tokoh masyarakat 2. Ketua RW, RT 3. Kader kesehatan  Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan, meminta dukungan dan partisipasi serta kontrak kerjasama. b) Pengenalan Masalah Tujuan: untuk mengetahui masalah kesehatan secara menyeluruh yang benar-benar menjadi kebutuhan komunitas saai ini. Tahap pengenalan masalah :  Membuat instrumen pengkajian/pengumpulan data
  • 14. 14 1. Diawali dengan survey awal pada komunitas yang menjadi sasaran, meliputi : a. Survey wilayah b. Survey populasi c. Survey masalah utama dan faktor penyebab d. Survey kebijakan program dan frasilitas layanan kesehatan. e. Survey potensi-potensi, sumber pendukung di komunitas. 2. Membuat instrument pengumpulan data.  Tabulasi Data: 1. Membuat table tabulasi data 2. Menghitung frekuensi distribusi 3. Membuat table, diagram, grafik frekuensi distribusi  Analisa Data 1. Analisa Deskriptif 2. Membuat gambaran suatu keadaan dari obyek yang diteliti. 3. Analisa Korelasi 4. Menganalisa tingkat hubungan pngaruh dari dua atau lebih subvariabel yang diteliti dengan menggunkan perhitungan statistik.  Perumusan Masalah 1. Adalah merumuskan diagnosa keperawatan pada komunitas yang dikaji dengan berdasarkan hasil analisa data. 2. Mengunakan klarifikasi masalah OMAHA 3. Formulasi : a. Problem b. Etiologi c. Data yang menyokong. c) Penyadaran komunitas  Tujuan : 1. Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh komunitas 2. Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan masalah
  • 15. 15 3. Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat aktif menjadi tenaga potensial dalam kegiatan pemecahan masalah.  Kegiatan : Mengadakan musyawarah komunitas dengan metode lokakarya mini, dengan langkah : 1. Penyajian data hasil survey 2. Diskusi kelompok : a. Perumusan masalah dan faktor penyebab b. Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk masalah, waktu, tempat, penanggung jawab dan biaya) c. Pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes) dari anggota komunitas yang merupakan calon kader kesehatan yang bertanggung jawabterhadap kegiatan yang direncanakan. 3. Penyajian hasil diskusi kelompok 4. Tangapan-tanggapan dari tokoh formal, informal, puskesmas. 2) Pelaksanaan Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah direncanankan dengan melihat aktifitas kelompok kerja yang telah terbentuk melalui kerja sama dengan aparat desa/kelurahan, puskesmas/dinkes yang meliputi kegiatan : a) Pelatihan Kader b) Penyuluhan kesehatan c) Pelayanan kesehatan langsung d) Home care e) Rujukan 3) Evaluasi Hal-hal yang harus dievaluasi : a) Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan b) Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka pendek) c) Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah dilakukan d) Rencana tindak lanjut.
  • 16. 16 Tujuan akhir perawat komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu melalui proses keperawatan.
  • 17. 17 BAB 3 DESKRIPSI LOKASI ANALISA DATA DAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN A. Pengumpulan Data a. Data Demografi Wilayah RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru yang terdiri dari 36 kepala keluarga (KK). Berdasarkan metode pengkajian “Windshield Survey” data demografi masyarakat akan disajikan sebagai berikut : Utara : Berbatasan dengan Lingkungan RT 04 & RT 05 Selatan : Berbatasan dengan Desa Plosokandang Timur : Berbatasan dengan Desa Plosokandang Barat : Berbatasan dengan Lingkungan RT 02 Karakteristik wilayah RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung adalah berupa dataran rendah yang merupakan daerah pedesaan. Gambaran geografis RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung adalah berupa kumpulan perumahan yang padat dengan sedikit tanaman dapat tumbuh dan menghasilkan. Flora berupa tanaman tropis seperti tanaman tebu. Jenis hewan ternak mayoritas adalah adalah kambing dan lembu. Hasil pengolahan data yang berasal dari wawancara dan observasi ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 3.1 Komponen Windshield Survey Elemen Deskripsi Perumahan Sebagian besar bangunan rumah di RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru termasuk bangunan permanen dan lantainya kedap air, jarak antar rumah cukup dekat ± kurang dari 1 meter. Lingkungan/ Daerah Sebagian besar rumah memiliki halaman. Depan rumah warga langsung berbatasan dengan jalan. Jalan utama di RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru cukup sempit ± 4 meter. Kebiasaan Kebiasaan warga RT 03 Dusun Sumber sari Desa Tunggulsari Kecamatan Kedungwaru Kabupaten 17
  • 18. 18 Tulungagung berkumpul untuk melakukan kegiatan keagamaan seperti yasinan. Transportasi Jalan utama terdiri jalan paving. Dan mayoritas penduduk memiliki transportasi pribadi yaitu sepeda motor, sepeda. Pusat Pelayanan Terdapat Puskesmas, Poskesdes, Posyandu Lansia 1 buah. Posyandu 2 buah (balita dan lansia), 1 masjid Hasil pengolahan data yang berasal dari wawancara dan observasi akan ditampilkan pada tabel distribusi frekuensi di bawah ini : b. Data Umum 1. Jenis kelamin Gambar 3.1 Diagram jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram diatas bahwa jumlah perempuan sebanyak 58% dan laki-laki sebanyak 42 %. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk RT 03 jumlah penduduk perempuan sebanyak 86 dan penduduk laki-laki sebanyak 63, jadi total keseluruhan jumlah penduduk adalah 149 orang.
  • 19. 19 2. Usia Penduduk Gambar 3.2 Diagram usia penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram diatas menunjukan bahwa sebagian besar umur penduduk yaitu 31-40 th 28%. 3. Tingkat Pendidikan Gambar 3.3 Diagram pendidikan penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Desa Tunggulsari RT 03 berpendidikan SD 39%.
  • 20. 20 4. Pekerjaan Gambar 3.4 Diagram pekerjaan penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian masyarakat di Desa Tunggulsari RT 03 yang pekerjaanya wiraswasta 28% 5. Penghasilan Gambar 3.5 Diagram penghasilan penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian masyarakat di Desa Tunggulsari RT 03 yang penghasilannya 1-2 jt 45%
  • 21. 21 100% 0% muslim non muslim 89% 8% 3% permanen semi permanen tidak permanen 6. Agama Gambar 3.6 Diagram menurut agama yang dianut di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram diatas masyarakat di Desa Tunggulsari di RT 03 bahwa semua muslim 100%. 7. Faktor Kesehatan Lingkungan a. Jenis Bangunan Gambar 3.7 diagram jenis rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram di atas jenis rumah penduduk Desa Tunggulsari RT 03 sebagian besar termasuk jenis rumah permanen 89%.
  • 22. 22 99% 1% genteng seng 6% 32% 62% kurang cukup baik b. Atap Rumah Gambar 3.8 diagram Atap rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram hampir seluruh atap rumah penduduk atau 99% terbuat dari genteng. c. Ventilasi Gambar 3.9 diagram Ventilasi rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram Ventiasi rumah warga desa Tunggulsari RT 03 sebagian besar mempunyai ventilasi yang baik (62%).
  • 23. 23 93% 2% 5% terang gelap remang-remang 33% 56% 3% 8% tegel plester tanah basah tanah kering d. Penerangan / pencahayaan Gambar 3.10 Diagram penerangan / pencayahaan rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram di atas penerangan/pencahayaan rumah warga Desa Tunggulsari RT 03 hampir seluruhya mempunyai penerangan yang terang (93 %). e. Lantai Gambar 3.11 Diagram jenis lantai rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram di atas lantai warga Desa Tunggulsari RT 03 mempunyai lantai plester (56 %).
  • 24. 24 63% 37% bersih kotor 0%2% 96% 2%0% PAM SPT Sumur Gali Sumber Sungai f. Kebersihan Lingkungan Gambar 3.12 Diagram lingkungan rumah penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram di atas rumah warga Desa Tunggulsari RT 03 sebagian besar mempunyai halaman bersih (63 %). 8. Sumber Air Gambar 3.13 Diagram sumber air penduduk di Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hampir seluruhnya penduduk di Desa Tunggulsari mempunyai sumur gali (96 %).
  • 25. 25 87% 0% 9% 4% dibakar ditanam kompos dibuang di sungai 8% 92% cemplung leher angsa 9. Pembuangan Sampah Terakhir Keluarga Gambar 3.14 Diagram pembuangan sampah terakhir penduduk Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa pembuangan sampah keluarga di Desa Tunggulsari RT 03 hampir seluruhnya dibakar (87 %). 10. Jamban Gambar 3.15 Diagram jamban penduduk Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa di Desa Tunggulsari RT 03 hampir seluruhnya mempunyai jamban leher angsa (92 %).
  • 26. 26 12% 6% 28% 54% HT DM Ispa Kejulinu 11. Penyakit Gambar 3.15 Diagram penyakit penduduk Desa Tunggulsari RT 03 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung tanggal 23 April s/d 09 Juni 2012. Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa penyakit yang diderita warga di Desa Tunggulsari RT 03 sebagian besar adalah keju linu (54 %). B. Analisa Data Tabel 3.2 Analisa Data No Data Penyebab Masalah 1 2. Kebersihan lingkungan : Halaman bersih 63% Halaman kotor 37 % Pembuangan sampah : Dibakar 87 % Penyakit : Ispa 28% Dari 13 keluarga yang menjadi binaan mahasiswa, sebagian besar menderita hipertensi 12 %, DM 6 % , Ispa 28 %, Keju Linu 54 % dan mayoritas yang menderita adalah lansia (99%). Kurang kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan Pengetahuan masyarakat yang kurang dalam memelihara kesehatan lansia Resiko timbulnya penyakit (batuk,pilek dan diare) Resiko terjadinya komplikasi penyakit pada lansia
  • 27. 27 C. Penapisan Masalah No. Diagnosa Keperawatan Kriteria Jumlah Keterangan A B C D E F G H I J K L 1. Resiko timbulnya penyakit (batuk, pilek, diare) di RT 03 Desa Tunggulsari b.d Kurang kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 46 Keterangan kriteria: a. Sesuai dengan peran perawat komunitas b. Resiko terjadi c. Resiko parah d. Potensi untuk pendidikan kesehatan e. Interest untuk komunitas f. Kemungkinan diatasi g. Relevan dengan program h. Tersedianya tempat i. Tersedianya waktu j. Tersedianya dana k. Tersedianya fasilitas l. Tersedianya sumber daya Keterangan pembobotan: 1. sangat rendah 2. rendah 3. cukup 4. tinggi 5. sangat tinggi 2. Resiko terjadinya komplikasi penyakitpada lansia di RT 03 Desa Tunggulsari b.d Pengetahuan masyarakat yang kurang dalam memelihara kesehatan lansia 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 43
  • 28. 28 D. Prioritas Diagnosa Keperawatan Komunitas Prioritas Diagnosa Keperawatan Skore 1. Resiko timbulnya penyakit (batuk, pilek, diare) di RT 03 Desa Tunggulsari b.d Kurang kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan 46 2. Resiko terjadinya komplikasi penyakitpada lansia di RT 03 Desa Tunggulsari b.d Pengetahuan masyarakat yang kurang dalam memelihara kesehatan lansia 43
  • 29. 29 E. Rencana dan Strategi Keperawatan No . Diagnosa Keperawatan Rencana Kegiatan Tujuan Sasaran Penanggung Jawab Waktu Implementasi Evaluasi Hari/tanggal Tempat Kriteria Standart 1. Resiko timbulnya penyakit (batuk, pilek, diare) di RT 03 Desa Tunggulsari b.d Kurang kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan 1. Berikan penyuluhan tentang lingkungan dan rumah yang sehat. 2. lakukan kerja bakti massal dengan seluruh warga 3. berikan kenang – kenangan yang mendukung terciptanya kebersihan lingkungan. Setelah dilakukan tindakan selama 3 kali pertemuan diharapkan masyarakat : 1. mengetah ui pentingny a menjaga kesehatan lingkunga n 2. mampu menjaga kesehatan lingkunga n. Ibu-ibu yasinan dan seluruh warga RT 03 Mahasiswa 12-05-2012 13-05-2012 Penyuluha n dan diskusi pada kelompok yasinan putri : Di rumah Ibu di RT 02 Kerja Bakti : seluruh warga di lingkunga n RT 03 1. Membuat perencanaan kegiatan 2. Berkoordinasi dengan Ibu ketua yasinan di RT setempat dalam kegiatan penyuluhan 3. Berkoordinasi dengan Bapak RT dan tokoh masyarakat setempat dalam kegiatan kerja bakti 1) Seluruh warga RT 03 hadir dalam kegiatan 2) Warga RT 03 dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan 1.Ibu – ibu yasinan bersedia hadir dalam kegiatan penyuluhan 2. Kegiatan penyuluhan berjalan dengan baik dan lancar 3. Kegiatan kerja bakti diikuti oleh semua warga RT 03 4. warga mengerti cara memelihara lingkungan yang baik.
  • 30. 30 No . Diagnosa Keperawatan Rencana Kegiatan Tujuan Sasaran Penanggung Jawab Waktu Implementasi Evaluasi Hari/tanggal Tempat Kriteria Standart 2. Resiko terjadinya komplikasi penyakit pada lansia di RT 03 Desa Tunggulsari b.d Pengetahuan masyarakat yang kurang dalam memelihara kesehatan lansia 1. Berikan penyuluhan tentang proses menua dan penyakit penyerta yang sering terjadi pada lansia dan diit yang diperbolehkan misanya asam urat, hipertensi dan diabetes melitus 2. screening tes diabetes melitus dan asam urat pada posyandu lansia di RT 02 Desa Tunggulsari Setelah dilakukan tindakan selama 2 kali pertemuan diharapkan lansia : 1. mengetahui pentingnya menjaga kesehatannya 2. mengetahui diit yang sesuai buat lansia semua lansia di posyan du lansia Mahasiswa 24-05-2012 24-05-2012 Penyuluha n dan diskusi pada posyandu lansia : Di rumah bapak Zulkani di RT 02 Screening test diabetes melitus dan asam urat : semua lansia yang hadir dalam posyandu lansia 1. Membuat perencanaan kegiatan 2. Berkoordinasi dengan kader lansia dalam pelaksanaan penyuluhan da screening test di posyandu lansia 1. Semua lansia di RT 03 hadir dalam posyandu lansia 2. semua lansia di RT 03 dapat memahami pentingnya menjaga kesehatannya dengan mengetahui makanan yang diperbolehkan dan yang di kurangi pada lansia 1.Semua lansia hadir dalam posyandu lansia dan mengikuti kegiatan penyuluhan dan screening test 2. Kegiatan penyuluhan berjalan dengan baik dan lancar 3. Screening test bisa berjalan dng lancar dan mendeteksi penyakit pada lansia
  • 31. 31 BAB 4 IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS (PELAKSANAAN KEGIATAN) DI RT 03 RW 02 DESA TUNGGULSARI KECAMATAN KEDUNGWARU KABUPATEN TULUNGAGUNG No Diagnosa Kegiatan Waktu/tempat Peserta Pelaksana Hambatan Solusi 1 Resiko timbulnya penyakit (batuk, pilek, diare) di RT 03 Desa Tunggulsari b.d Kurang kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan Penyuluhan tentang gizi pada anak balita dan pemberian makanan tambahan bubur cerelac umur 6 bln k atas, pemberian susu instan pada bayi umur 1 th k atas di posyandu balita Rabu, 09 Mei 2012 pukul 09.00-10.30 Rumah bapak sekdes ibu-ibu balita Mahasiswa Kurang nya fasilitas dalam penyuluhan (tdk ada pengeras suara) Menggunakan megaphone sbg alat pengeras suara Penyuluhan tentang lingkungan dan rumah yang sehat Sabtu, 12 Mei 2012 pukul 19.00-20.00 Rumah warga di RT 02 Desa Tunggulsari Ibu-ibu yasinan rutin (RT 2-3) Mahasiswa Banyak warga yang tidak datang Menjemput warga untuk datang ke acara tersebut
  • 32. 32 2 Resiko terjadinya komplikasi penyakit pada lansia di RT 03 Desa Tunggulsari b.d Pengetahuan masyarakat yang kurang dalam memelihara kesehatan lansia Kerja bakti membersihkan lingkungan Minggu, 13 Mei 2012 di sepanjang RT 03 pukul 06.00- 08.00 Warga RT 03 Mahasiswa Waktu pelaksanaan bersamaan dengan waktu panen Memberi informasi tentang pelaksanaan kerja bakti seminggu sebelum pelaksanaan kerja bakti sehingga bisa datang semua Pemberian bibit sirsak untuk warga Kamis, 07 Juni 2012 di rumah bapak ketua RT 03 pukul 13.00- 14.00 Warga RT 03 Mahasiswa Waktu pelaksanaan kebanyakan orang istirahat Menjemput orang untuk mengikuti kegiatan tersebut Penyuluhan tentang proses menua dan penyakit penyerta yang sering terjadi pada lansia dan diit yang diperbolehkan misanya pada penderita asam urat, hipertensi dan diabetes melitus Kamis, 24 mei 2012 di posyandu lansia di rumah bpk zulkani RT 02 pukul 09.00- 11.00 Semua lansia yang ikut posyandu lansia Mahasiswa Kurang nya fasilitas dalam penyuluhan (tdk ada pengeras suara) Menggunakan megaphone sbg alat pengeras suara
  • 33. 33 screening tes diabetes melitus dan asam urat pada posyandu lansia di RT 02 Desa Tunggulsari Kamis, 24 mei 2012 di posyandu lansia di rumah bpk zulkani RT 02 pukul 09.00- 11.00 Semua lansia yang ikut posyandu lansia Mahasiswa Lansia merasa takut ketika akan di tusuk jarum untuk di ambil darahnya Di beri pemahaman sedikit sehingga lansia tidak merasa takut lagi Pelaksanaan senam lansia dan jalan sehat lansia Minggu, 03 Juni 2012. Senam bertempat di SDN Tunggulsari dan jalan sehat start dari SDN Tunggulsari dan finish di balai desa Tunggulsari Semua lansia dan warga desa Tunggulsari Mahasiswa 1. Satu orang mendapatkan karcis lebih dari satu 2. Satu orang mendapatkan hadiah lebih dari satu macam 1. Yang mendapatkan karcis lebih dari satu di ambil oleh panitia 2. Hadiah di ratakan untuk semua lansia
  • 34. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Asuhan keperawatan pada komunitas dengan pendekatan proses keperawatan dapat disimpulkan : 1. Resiko timbulnya penyakit berhubungan dengan kurangnya kesadaran warga tentang kesehatan lingkungan. Setelah dilakukan implementasi menunjukkan perubahan perilaku masyarakat yang sudah mulai meningkatkan kebersihan lingkungannya dengan semakin menurunnya jumlah warga yang membuang sampah secara sembarangan maupun di sungai dan juga di bakar. 2. Setelah dilakukan implementasi penyuluhan dan kerja bakti bersama, banyak lingkungan rumah warga yang mengalami peningkatan kebersihan. 3. Masalah Kesehatan lansia Yang Berhubungan Dengan pengetahuan masyarakat yang kurang dalam memelihara kesehatan lansia. Setelah dilakukan tindakan di masyarakat dengan dilakukan penyuluhan tentang proses menua , dan penyakit penyerta yang sering terjadi pada lansia dan diit yang diperbolehkan misanya untuk penderita asam urat, hipertensi dan diabetes melitus sehingga para lansia akan tahu dan mengerti hal tersebut dan akan di terapkan dalam kehidupannya sehari-hari. 4. Dengan diadakannya implementasi screening test untuk gula darah dan asam urat maka lansia akan tahu dan mengerti kondisi tubuhnya dalam keadaan sehat atau sakit. 5. Setelah diadakannya implementasi semarak jalan sehat lansia dan senam bersama maka lansia akan terus berusaha menjaga kesehatannya dengan tetap berolahraga dan rutin mengikuti kegiatan lansia. 34
  • 35. 35 B. Saran 1. Bagi masyarakat untuk selalu terus menerus meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan menjaga kebersihan lingkungan agar terbebas dari dampak apa saja yang bisa ditimbulkan. 2. Bagi Puskesmas tetap memberikan informasi terbaru terkait masalah yang ditemukan dimasyarakat dan mengevaluasi masalah yang ditemukan baik jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Bagi mahasiswa dan institusi pendidikan keperawatan dapat lebih memantapkan penggunaan proses keperawatan dalam pemecahan masalah keperawatan komunitas.