Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dan faktor yang mempengaruhi penetapan harga, termasuk biaya berdasarkan penetapan harga, penetapan harga berdasarkan nilai yang dirasakan pembeli, dan faktor-faktor eksternal seperti persaingan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai strategi penetapan harga seperti diskon, penyesuaian harga berdasarkan segmen, dan penetapan harga psikologis.
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Mirza Syah
Philip Kotler & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi 12. Penerbit Erlangga : Jakarta, Bab 6 - Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Mirza Syah
Philip Kotler & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi 12. Penerbit Erlangga : Jakarta, Bab 6 - Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis
Manajemen Pemasaran (Philip Kotler) _ Mengelola Komunikasi MassaSyaferi Anwar
BAB.18 _ Modul Pengelolaan Manajemen Massa (Philip Kotler)
(Iklan, Publisitas, Promosi Penjualan, Humas dll.)
Created by : Syaferi Anwar
Mahasiswa STIE Kusuma Negara (2018)
Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek - Bab 8 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Mirza Syah
Philip Kotler & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi 12. Penerbit Erlangga : Jakarta, Bab 8 - Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
Manajemen Pemasaran (Philip Kotler) _ Mengelola Komunikasi MassaSyaferi Anwar
BAB.18 _ Modul Pengelolaan Manajemen Massa (Philip Kotler)
(Iklan, Publisitas, Promosi Penjualan, Humas dll.)
Created by : Syaferi Anwar
Mahasiswa STIE Kusuma Negara (2018)
Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek - Bab 8 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Mirza Syah
Philip Kotler & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi 12. Penerbit Erlangga : Jakarta, Bab 8 - Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
memilih tujuan penetapan harga
Kelangsungan hidup/ Survival
Memaksimalkan keuntungan sekarang/ Maximize current profits
Memaksimalkan pangsa pasar mereka/ Maximize their market share/
Penetapan harga penetrasi pasar/ Market-penetration pricing
Terbaik apabila:
Pasar sangat peka terhadap harga, dan harga rendah merangsang pertumbuhan pasar,
Biaya produksi dan distribusi menurun dengan semakin banyaknya pengalaman produksi, dan
Harga yang rendah menghilangkan semangat pesaing lama dan potensial.
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era GlobalisasiVivi Silvia
Penjelasan tentang bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi sekarang ini, dan membahas beberapa analisis yang disertai dengan beberapa landasan teori, kesimpulan dan saran.
Guerilla marketing adalah istilah yang pertama kali diciptakan oleh Jay Conrad Levinson melalui bukunya yang sangat popular dengan judul yang sama, yang menjelaskan serangkaian cara promosi yang tidak biasa, ala gerilyawan, dengan budget yang sangat rendah, lebih mengutamakan kreativitas, energi yang menggelegak untuk mencapai tujuan, serta imajinasi yang cerdas ketimbang dana yang besar untuk mempromosikan suatu produk. Sehingga guerilla marketing dapat membantu hampir semua bisnis untuk memangkas marketing expenses untuk mendapatkan maksimum payoff dari investasi marketing yang mereka lakukan.
strategi penetapan harga merupakan bagian dari suatu pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin. maka penentuan metode yang tepat dapat di lihat dari prosesnya.
PPT KELOMPOK 4
2020
MEMBAHAS :
1. MEMAHAMI PENETAPAN HARGA
2. MENETAPKAN HARGA
3. MENYESUAIKAN HARGA
4. MEMULAI DAN MERESPON PERUBAHAN HARGA
SUMBER : BUKU MANAJEMEN MARKETING JILID 2 by KOTLER & KELLER
Penjelasan tentang politik Apartheid, penggolongan Apartheid, faktor penggolongan Apartheid, tokoh Apartheid, dan penghapusan UU yang memperkuat kekuasaan Apartheid.
Penjelasan tentang klasifikasi kebutuhan manusia (berdasarkan tingkat: kepentingan, waktu pemenuhan, sifat, dan subjek). Alat pemenuhan kebutuhan (berdasarkan barang: ekonomi, bebas, dan illith). Tujuan pemakaian (menurut barang: produksi, konsumsi). Fungsi pemakaian (menurut barang: subtitusi dan komplementer). Proses persiapan (barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi).
Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (PKN)Vivi Silvia
Penjelasan tentang latar belakang RIS, hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), bentuk negara RIS, pembagian negara RIS, sistem pemerintahan RIS, dan lembaga negara RIS.
Penjelasan tentang pengertian dan relevansi antara Tuhan dengan Dunia, membicarakan Tuhan dengan berbagai Bahasa (Dialektis, Analog, Simbolis), kesatuan Transendensi dan imanen (monisme, panteisme, dualisme), unum in se, unum oridinis, unum per se, konsep penciptaan, kebebasan manusia, dan Tuhan dihadapan penderitaan manusia (teodisea).
Penjelasan tentang kitab suci, hari raya, sikap sembahyang, tempat ibadah, konsep keselamatan, konsep keTuhanan, dan permasalahan yang dihadapi oleh sebagian umat Hindu.
1. Etty Purnama 121302100
Maria Syanita
12130210049
Charviena 12130210048
Made Silvia 12130210053
Nerissa Arviana
12130210057
2. Price
Sejumlah uang yang dikenakan untuk produk maupun jasa atau semua
nilai yang ditukar konsumen dalam rangka mendapatkan benefit untuk
mempunyai produk maupun menggunakan jasa tersebut.
3. Pendekatan
Harga
Mark up pricing
Cost Based
Pricing
PENDEKATAN
MENENTUKAN HARGA
Buyer Based
Pricing
Competition Based
Pricing
Break even analysis
Target profit pricing
Value Pricing
Value added Pricing
Going-rate pricing
Sealed-bid pricing
5. Factors to consider when setting prices
Cost-based Pricing:
Proses penentuan harga berdasarkan biaya-biaya yang muncul dari proses
produksi distribusi, penjualan, dan laba yang diinginkan, bukan berdasarkan
persepsi pembeli atas nilai yang diperoleh pembeli
Proses penentuan harga berdasarkan persepsi
yang diperolehnya, bukan dari biaya si penjual.
Value-based Pricing:
pembeli atas nilai
6. PERTIMBANGAN UNTUK MENENTUKAN HARGA
Product cost
COMPETITION AND OTHER
EXTERNAL FACTORS.
Consumer
perceptions of
value
No demand
above this price
No benefit below
this price
PRICE
7. Pross penentuan harga
setelah faktor biaya dan value
diperhitungkan.
Product Line Pricing
Setting price steps between product
line items
Product Bundle Pricing
Optional Product Pricing
Pricing bundles of products sold
together
Pricing optional or accessory
products sold with the main product
Product Mix
Pricing
Strategy
By-Product Pricing
Captive Product Pricing
Pricing low-value by-products to get
rid of them
Pricing products that must be used
with the main product
8. Suatu titik atau keadaan dimana
tidak
memperoleh keuntungan
perusahaan di dalam operasinya
dan
tidak menderita
kerugian
9. A. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan
B. Jumlah penjualan yang harus dicapai
C. Seberapa jauh berkurangnya penjualan
D. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual,
biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang
diperoleh
11. Metode menganalisa hubungan antara
harga-permintaan
1.Persaingan Murni
2.Persaingan Monopolistik
3.Persaingan Oligopolistik
4.Persaingan Monopoli Murni
12. The Market and Demand
• Price Elasticity: Sebuah pengukuran tingkat sensitivitas permintaan
dalam perubahan harga.
Elasticity =
% demand change
% price change
14. Allowance
pengurangan harga
merupakan
kepada pembeli karena adanya
aktivitas tertentu yang dilakukan pembeli
1. Trade in Allowance (tukar – tambah)
2. Promotional Allowance (bantuin produsen promosi)
3. Product Allowance (kondisi produk tidak normal)
17. Discount
penurunan langsung harga untuk pembelian
selama suatu periode
1.
2.
3.
4.
Cash Discount (potongan tunai)
Quantity Discount (pembeli dalam jumlah tertentu)
Functional Discount (kepada anggota saluran perdagangan)
Seasonal Discount (pembeli di luar musiman)
29. Penetapan Harga Internasional
Harga harus ditetapkan oleh perusahaan di negara tertentu tergantung
dari banyak faktor
• Kondisi perekonomian
• Situasi persaingan
• Hukum dan peraturan
• Kemajuan sistem perdagangan besar dan eceran.
Value-based pricing uses the buyers’ perceptions of value, not the sellers cost, as the key to pricing. Price is considered before the marketing program is set.
Value-based pricing is customer driven
Cost-based pricing is product driven
1. Trade in Allowance
Merupakan potongan harga yang diberikan dalam sistem tukar tambah.
2. Promotional Allowance
Merupakan potongan harga yang diberikan kepada penjual atau penyalur distribusi yang melakukan aktivitas periklanan atau penjualan tertentu yang dapat mempromosikan produk produsen. Bentuk promotinal allowance bisa berupa pembayaran tunai yang lebih kecil atau jumlah produk gratis yang lebih banyak.
3. Product Allowance
Merupakan potongan harga yang diberikan kepada para pembeli yang bersedia membeli barang dalam kondisi tidak normal.
Diskon tunai (cash discount) yakni pengurangan harga kepada pembeli langsung / untuk yang membayar tagihan mereka lebih awal.
Diskon jumlah (quantity discount) adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah besar.
Diskon fungsional (functional discount) pengurangan harga yang ditawarkan oleh penjual kepada anggota-anggota saluran perdagangan yang menjalankan fungsi-fungsi tertentu seperti menjual, menyimpan, dan menyelenggarakan pelaporan.
Diskon musiman (seasonal discount) adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli barang dagangan atau jasa di luar musiman.
1. Diskon Kuantitas
Merupakan potongan harga yang ditawarkan oleh penjual untuk mendorong konsumen agar bersedia membeli dalam jumlah yang lebih besar, atau bersedia memusatkan pembeliannya pada penjual tersebut sehingga mampu meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan. Misalnya seorang pembeli membeli produk paling sedikit 10 unit, maka diberi potongan 5% dan kalau pembeliannya kurang dari 10 unit tidak mendapat potongan.
- See more at: http://kiokue.blogspot.com/2012/12/strategi-penetapan-harga.html#sthash.zbNDynLP.dpuf
Trade Discount / Fungtional disc
Disebut juga potongan fungsional, merupakan potongan harga yang ditawarkan pada pembeli atas pembayaran untuk fungsi-fungsi pemasaran yang mereka lakukan. Jadi potongan dagang ini hanya diberikan kepada pembeli yang ikut memasarkan produknya. Mereka ini termasuk penyalur, baik pedagang besar maupun pengecer.
- See more at: http://kiokue.blogspot.com/2012/12/strategi-penetapan-harga.html#sthash.zbNDynLP.dpuf
Perusahaan sering menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan adanya perbedaan-perbedaan jenis pelanggan, produk, dan lokasi. Dalam penetapan harga tersegmentasi, perusahaan menjual barang atau jasa pada dua atau lebih harga, walaupun perbedaan harga tersebut tidak didasarkan pada perbedaan biaya.
Sebuah pendekatan penetapan harga yang mempertimbangkan psikologi harga dan tidak semata-mata harga ekonomi. Aspek lain dari penetapan harga psikologi adalah harga acuan / harga pembanding. Harga acuan / pembanding adalah harga-harga yang lekat dibenak pembeli dan mereka gunakan sebagai acuan ketika melihat produk tertentu. Harga acuan bisa dibentuk dengan mencatat harga-harga sekarang, dengan mengingat harga-harga masa lalu, atau mengkaji situasi pembelian.
2. Odd Pricing / Harga GanjilStrategi harga odd price adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di bawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah. Contoh : Barang yang tadinya dihargai Rp. 100.000,- diubah menjadi Rp. 99.990,- di mana konsumen mungkin akan melihat 99.990 jauh lebih murah daripada Rp. 100.000,-.
. Prestige Pricing / Harga PrestisStrategi harga Prestige Price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty. Contoh : roll royce, rolex, guess, gianni versace, prada, vertu, dan lain sebagainya.
5. Leader Pricing / Pemimpin HargaStrategi harga leader price adalah menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar / harga normal untuk meningkatkan omset penjualan / pembeli. Contoh : biasanya ritel jenis hipermarket memberikan promosi harga yang lebih murah daripada harga normal.