Presentasi: Mengembangkan Strategi dan Rencana PemasaranNandang Sunandar
Presentasi Tugas Kelompok 2 (Bab 2: Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran)
Resume Buku "Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid I - Philip Kotler & Kevin Lane Keller"
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Mirza Syah
Philip Kotler & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi 12. Penerbit Erlangga : Jakarta, Bab 6 - Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Tika Nafisah
Saya lulusan 2018 S1 Pendidikan Manajemen Perkantoran di Universitas Pendidikan Indonesia. Disini saya akan membagikan semua materi yang sudah saya dan teman kelas saya kerjakan selama masa kuliah. Semoga bermanfaat. :)
Presentasi: Mengembangkan Strategi dan Rencana PemasaranNandang Sunandar
Presentasi Tugas Kelompok 2 (Bab 2: Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran)
Resume Buku "Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid I - Philip Kotler & Kevin Lane Keller"
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Mirza Syah
Philip Kotler & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi 12. Penerbit Erlangga : Jakarta, Bab 6 - Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Tika Nafisah
Saya lulusan 2018 S1 Pendidikan Manajemen Perkantoran di Universitas Pendidikan Indonesia. Disini saya akan membagikan semua materi yang sudah saya dan teman kelas saya kerjakan selama masa kuliah. Semoga bermanfaat. :)
09. chapter 9. e. hartoyo christantyo 55120110091 & kasman pandiangan 551...AndreasPrasetia1
Sebagai kelengkapan pengerjaan Tugas Besar satu, mata kuliah Strategic Marketing. Universitas Mercu Buana Program Studi Magister Management. Kampus Warung Buncit
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Pentingnya Merek
• Inti Merek Yang berhasil adalah:
“Produk/Jasa Yang Hebat, Didukung Oleh
Perencanaan yang Seksama, Sejumlah
komitmen jangka panjang dan pemasaran
yang dirancang dan dijalan secara kreatif”
• Merek yang kuat menghasilkan loyalitas
konsumen yang tinggi
3. Merek
“Nama, istilah, tanda, lambang,
atau desain, atau kombinasi,
yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan barang
atau jasa dari salah satu
penjual atau kelompok penjual
dan mendiferensiasikan
mereka dari para pesaing”
(American Marketing
Association)
• Diferensiasi dapat bersifat :
1.Fungsional, rasional atau nyata
: berhubungan dengan kinerja
produk dari merek
2.Simbolis, emosional, atau tidak
nyata : berhubungan dengan
apa yang direpresentasikan
merek
4. Peran
Merek
• Bagi konsumen :
– Mengidentifikasikan sumber dan
memungkinkan konsumen
menuntut tanggung jawab atas
kinerja
– Menyederhanakan pengambilan
keputusan dan mengurangi risiko
• Bagi perusahaan :
– Menyederhanakan penanganan
dan penelusuran produk
– Membantu mengatur catatan
persediaan dan akuntansi
– Perlindungan hukum untuk fitur
atau aspek unik produk
– Loyalitas yang memberikan tingkat
permintaan yang aman serta
kesediaan membayar lebih
– Mengamankan keunggulan
kompetitif
5. Ruang Lingkup
Penetapan Merek
• Penetapan Merek (Branding) :
1.Kegiatan memberikan kekuatan merek
kepada produk dan jasa & menciptakan
perbedaan antar produk kepada konsumen
2.Menjelaskan “Siapa?” produk tersebut
3.Membantu konsumen mengatur
pengetahuannya tentang produk sehingga
bisa mengambil keputusan pembelian
• Penetapan merek memberikan nilai pada
perusahaan
• Agar dapat tercipta, konsumen harus
diyakinkan ada perbedaan berarti
• Perbedaan merek sering berhubungan
dengan :
– Atribut/manfaat : 3M, Gillete, Merck
– Sarana yang tidak berhubungan langsung
dengan produk(emosi) : Gucci, LV, Chanel
7. Mendefinisikan Ekuitas
Merek
• Ekuitas Merk (Brand equity), adalah nilai tambah
yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merk
dapat tercermin dalam cara konsumen berfikir, merasa,
dan bertindak dalam hubungannya dengan merk, dan
juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang
diberikan merk bagi perusahaan
1.Ekuitas Merek berbasis Pelanggan: Pengaruh Diferensial yang
dimiliki pengetahuan mereka atas respon konsumen terhadap
pemasaran merek tersebut
2.Pengetahuan merek: Semua pikiran, perasaan, citra,
pengalaman, keyakinan dan nilai-nilai yang berhubungan dengan
merek
Tantangan membangun ekuitas merek:
“memastikan konsumen memliki jenis pengalaman
yang TEPAT untuk menciptakan pengetahuan merek”
12. 3 Penggerak Utama Ekuitas
Merek
1. Pilihan Awal untuk elemen atau
identitas merek yang membentuk
merek (Nama Merek, URL,
logo/lambang, karakter, slogan, lagu
dll)
2. Produk atau jasa serta semua kegiatan
pemasaran dan program pemasaran
pendukung yang menyertainya
3. Asosiasi lain yang diberikan secara
tidak langsung dengan
menghubungkan merek tersebut
13. Elemen Merek
• Elemen merek adalah alat pemberi nama dagang
yang mengidentifikasikan dan mendiferensiasikan
merek (logo/lambang, karakter, slogan lagu dll)
• Kriteria Pilihan Elemen Merek:
1. Dapat diingat
2. Berarti
3. Dapat disukai
4. Dapat ditransfer
5. Dapat disesuaikan
6. Dapat dilindungi
14. Merancang Pemasaran
Holistik
• Pelanggan mengenal merek
dengan kontak merek
• Tiga tema baru pemasaran
holistik :
– Personalisasi (Experience
marketing, Pemasaran Satu-
satu,
– Integrasi (Integrated
marketing)
– Internalisasi (karyawan dan
mitra paham merek kita)
18. Pengelolaan
Ekuitas Merek
Pengelolaan merek yang efektif
merupakan tindakan jangka panjang
• Penguatan Merek : Pepsodent, Coca
Cola, Heinz
– Produk, manfaat dan pemenuhan
kebutuhan
– Bagaimana merek membuat
produk lebih unggul
• Revitalisasi Merek : Harley Davidson,
Mountain Dew, Cadillac
– Perubahan positioning karena
perubahan selera dan preferensi
konsumen, pesaing dan teknologi
baru, dan perkembangan lain
19. Strategi Penetapan Merek
1. Mengembangkan elemen merek baru
untuk produk baru
2. Menerapkan beberapa elemen merek
yang sudah ada (brand extension)
a. Perluasan lini
b. Perluasan kategori
3. Menggunakan kombinasi elemen merek
baru dan yang sudah ada (subbrand)
20. Keputusan Penetapan Merek
Empat strategi umum penetapan merek :
1. Nama individual XL
2. Nama keluarga selimut : Heinz
3. Nama keluarga terpisah untuk semua produk: Unilever
4. Nama korporat + nama individual : Honda Jazz, Honda
Accord, Honda Civic, Honda CRV
21. Perluasan Merek
• Keunggulan perluasan merek :
– Meningkatkan peluang keberhasilan
produk baru
– Efek umpan balik yang positif
• Kekurangan perluasan merek
– Dilusi merek
– Kanibalisasi merek induk
– Kehilangan peluang menciptakan merek
baru dengan citra unik dan ekuitasnya
sendiri
22. Portofolio Merek
• Kumpulan semua merek dan lini merek yang
ditawarkan perusahaan tertentu untuk dijual
dalam satu aktegori atau segmen tertentu
• Peran khusus sebagai bagian dari portofolio :
1. Flanker (Merek “petarung”)
2. Cash Cow (Merek Untuk Diperah/dipertahankan)
3. Tingkat Pemula Kelas Bawah (Low-End Entry
Level)
4. Prestise kelas atas (High-End Prestige)
23. Ekuitas Pelanggan
• Ekuitas Pelanggan : jumlah nilai-nilai seumur
hidup dari seluruh pelanggan untuk suatu merek
• Merupakan tujuan dari CRM
• Ekuitas Pelanggan dipengaruhi oleh :
– Akuisisi pelanggan
– Retensi
– Penjualan silang
• Persamaan dengan ekuitas merek : loyalitas
dan penciptaan nilai
• Perbedaandengan ekuitas merek : ekuitas
pelanggan berfokus pada nilai finansial